Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
‘‘AUDIT PEMASARAN’’
OLEH :
ERFIYANTI C 30 16 214
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TADULAKO
2019
KATA PENGANTAR.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dengan judul ‘‘Audit Pemasaran’’yang insya Allah makalah ini dibuat
semaksimal mungkin dari referensi-referensi yang ada.Pembuatan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah yang diharapkan makalah ini
dapat memberikan informasi dan menambah ilmu yang bermanfaat dan bisa dijadikan
sebagai dasar dalam belajar mahasiswa. Kami selaku pembuat makalah ini memohon
maaf bila ada kekurangan dari makalah ini karena sebagai seorang manusia tentu saja
kami tidak luput dari kesalahan.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang
positif agar makalah ini menjadi lebih baik dan berdaya guna. Harapan penulis,
mudah-mudahan makalah ini benar-benar bermanfaat bagi kita semua. Amin.
KELOMPOK II
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Ada dua tipe audit pemasaran, pertama audit fungsional (vertikal) merupakan
audit yang dilakukan terhadap beberapa aktivitas dari departemen pemasaran seperti
periklanan atau penjualan dan membuat analisis terhadap bagian-bagian yang diaudit
tersebut. Kedua adalah audit menyeluruh (horizontal) yang melakukan audit terhadap
keseluruhan dari fungsi pemasaran perusahaan. Dalam pelaksanaannya, audit
pemasaran kebanyakan merupakan campuran dari kedua tipe audit di atas. Pertama-
tama manajemen menginginkan analisis menyeluruh terhadap fungsi pemasarannya
untuk mengetahui adanya indikasi berbagai permasalahan dan kemudian memilih
salah satu (beberapa) permasalahan untuk diuji secara lebih rinci. Biaya dari audit
menyeluruh yang cukup besar sering menjadi kendala pelaksanaan audit ini.
Audit ini merupakan audit vertikal atau analisis secara mendalam terhadap setiap
elemen bauran pemasaran seperti produk, harga, distribusi, tenaga penjual,
periklanan, promosi, dan lain-lain.
Pada dasarnya pelaksanaan audit pemasaran bisa mengikuti tahapan audit secara
umum, yaitu:
1. Audit pendahuluan
3. Audit lanjutan
4. Pelaporan
2. Penetapan pasar sasaran merupakan proses untuk mengevaluasi setiap daya tarik
segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen yang akan dimasuki. Dengan
sumber daya yang terbatas, tidak mungkin bagi perusahaan untuk melayani
(memuaskan) semua segmen pasar yang ada.
3. Penentuan posisi pasar, mengatur suatu produk untuk menempati tempat yang
jelas, berbeda, dan diinginkan relatif terhadap produk-produk saingannya di dalam
pikiran konsumen sasaran. Identifikasi terhadap keunggulan bersaing adalah hal
pertama yang harus dilakukan perusahaan untuk memutuskan posisi produknya.
Keunggulan bersaing ini dapat tercipta apabila perusahaan dapat memaksimalkan
nilai dari pelanggan, yaitu dengan cara meningkatkan manfaat yang dapat dinikmati
pelanggan atau dengan menurunkan pengorbanan pelanggan dalam mendapatkan dan
memanfaatkan produk tersebut relatif terhadap produk pesaing atau dengan cara
kedua-duanya sekaligus.
Dalam strategi pemasaran terdapat tujuan dan sasaran pemasaran perusahaan yang
telah dinyatakan dengan jelas untuk dapat membimbing perencanaan pemasaran dan
pengukuran kinerja juga terdapat misi bisnis perusahaan yang telah dinyatakan
dengan jelas dan berorientasi pasar, tujuan pemasaran yang tepat dan
mempertimbangkan sumber daya, posisi persaingan dan peluang. Manajemen strategi
didefinisikan sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan
formulasi dan implementasi berbagai rencana yang dirancang untuk mencapai
sasaran-sasaran perusahaan. Manajemen memiliki tanggung jawab untuk
merencanakan, mengarahkan, mengorganisasikan, dan mengendalikan keputusan dan
tindakan-tindakan perusahaan yang berkaitan dengan strategi yang dipilih. Strategi
adalah rencana yang berskala besar dan berorientasi ke masa depan untuk berinteraksi
dengan lingkungan persaingan dalam mencapai sasaran-sasaran perusahaan.
b) Cukup, informasi ini tersedia dalam jumlah yang cukup dan teruji
keakuratannya.
c) Kompeten, diperoleh dari sumber yang dapat dipercaya dan dari proses
pengolahan (analisis) data yang tepat.
Dalam hal penetapan harga, perusahaan memiliki tujuan, kebijakan, strategi dan
prosedur penetapan harga yang dinyatakan secara tegas untuk pencapaian tujuan
pemasaran perusahaan. Harga adalah uang dibebankan untuk sebuah barang atau jasa
atau jumlah nilai yang konsumenpertukarkan untuk mendapatkan manfaat dari
memiliki atau memanfaatkan suatu barang atau jasa. Faktor utama yang
mempengaruhi strategi harga yang ditetapkan perusahaan yaitu faktor internal yang
terdiri atas:
c. Biaya. Biaya adalah dasar penentuan harga. Harga suatu produk harus
mencerminkan berapa biaya yang telah dikonsumsi untuk menghasilkan produk
tersebut dan berapa biaya untuk menyampaikan produk tersebut kepada konsumen
dalam memuaskan kebutuhannya. Disamping itu harga juga harus mencerminkan
berapa tingkat keuntungan yang diharapkan produsen dari memuaskan kebutuhan
konsumen.
Fungsi Distribusi
Fungsi penting yang dilaksanakan oleh saluran distribusi dalam arus
pemasaran meliputi: informasi, promosi, negosiasi, pemesanan, pembiayaan,
pengambilan risiko, pemilikan fisik, pembayaran, da hak milik.
e) Penjualan personal, merupakan interaksi langsung antara satu atau lebih calon
pembeli dengan tujuan melakukan penjualan.
Analisis SWOT dapat digunakan sebagai salah satu alternatif tools di dalam
melakukan audit pemasaran. Analisis SWOT dapat membantu perusahaan dalam
merumuskan strategi untuk mencapai keunggulan bersaingnya. Perusahaan harus
melakukan analisis terhadap lingkungan pemasarannya untuk menentukan berbagai
ancaman yang mungkin dihadapi dan beberapa peluang yang mungkin untuk dikelola.
Di samping itu, perusahaan juga harus melakukan analisis terhadap kekuatan dan
kelemahannya. Hasil analisis pemasaran ini merupakan informasi penting yang
digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan pada fungsi perencanaan
pemasaran, implementasi pemasaran, dan pengendalian pemasaran (IBK Bayangkara,
2008).
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN