Вы находитесь на странице: 1из 23

MAKALAH AUDIT MANAJEMEN

‘‘AUDIT PEMASARAN’’

OLEH :

SRI MAYANG SARI C 301 16 094

MUHAMMAD ARFANDY C 301 16 128

NUR KHOLIS C 301 16 140

INTAN C 301 16 207

ERFIYANTI C 30 16 214

PROGRAM STUDI SI-AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TADULAKO

2019
KATA PENGANTAR.

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dengan judul ‘‘Audit Pemasaran’’yang insya Allah makalah ini dibuat
semaksimal mungkin dari referensi-referensi yang ada.Pembuatan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah yang diharapkan makalah ini
dapat memberikan informasi dan menambah ilmu yang bermanfaat dan bisa dijadikan
sebagai dasar dalam belajar mahasiswa. Kami selaku pembuat makalah ini memohon
maaf bila ada kekurangan dari makalah ini karena sebagai seorang manusia tentu saja
kami tidak luput dari kesalahan.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang
positif agar makalah ini menjadi lebih baik dan berdaya guna. Harapan penulis,
mudah-mudahan makalah ini benar-benar bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Palu, 19 Maret 2019

KELOMPOK II
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Audit manajemen merupakan suatu penilaian dari organisasi manajerial dan


efisiensi dari suatu perusahaan, departemen, atau setiap entitas dan subentitas yang
dapat di audit. Penekanannya adalah untuk mencapai efisiensi yang lebih besar,
efektivitas, dan ekonomisasi dalam usaha dan organisasi yang lain. Pendekatan audit
yang biasa dilakukan dalam suatu audit manajemen adalah menilai efisiensi,
efektivitas, dan keekonomisan dari masing-masing fungsi yang terdapat dalam
perusahaan. Prosedur audit yang dilakukan dalam suatu audit manajemen tidak seluas
audit prosedur yang dilakukan dalam suatu general audit, karena ditekankan pada
evaluasi terhadap kegiatan usaha perusahaan.Dari beberapa fungsi yang perlu
diperiksa oleh audit manajemen, salah satunya adalah fungsi marketing (pemasaran).
Jika program yang ditetapkan untuk bagian marketing tidak bisa dicapai dan budget
yang ditetapkan tidak bisa dipenuhi, berarti fungsi marketing tidak berjalan efektif.
Misalnya market share perusahaan tidak bisa ditingkatkan sesuai rencana. Pemasaran
memegang kunci keberhasilan dalam menggali, memelihara (mempertahankan), dan
mengembangkan sumber-sumber penghasilan perusahaan. Karakteristik lingkungan
bisnis yang penuh turbulence dan tingkat persaingan yang sangat ketat sudah
merupakan sebuah keniscayaan. Oleh karena itu untuk dapat terus survive maka audit
pemasaran merupakan salah satu kunci yang senantiasa harus selalu di perhatikan
oleh kalangan bisnis. Karena di dalam iklim bisnis pasar yang semakin kompetitif dan
penuh gejolak harus disadari bahwa keberhasilan dimasa depan hanya akan datang
dari perencanaan pemasaran yang sangat cermat dan pelaksanaan audit pemasaran
akan sangat menentukan keberhasilan implementasi perencanaan pemasaran tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan audit pemasaran dan tujuan pemasaran?
2. Bagimana tipe tipe audit pemasaran?
3. Bagimana ruang lingkup dan tujuan audit pemasaran?
4. Bagimana tahapan dari audit pemasaran?
5. Bagaimana proses dari managemen pemasaran?
6. Seperti apa program kerja audit?
7. Bagimana audit lingkungan pemasaran?
8. Bagaimana audit strategi pemasaran dan sistem pemasaran?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Audit Pemasaran

Audit Pemasaran adalah suatu bentuk pengujian yang komprehensif,


sistematis, independen dan dilakukan secara periodik terhadap lingkungan
pemasaran baik itu dari segi tujuan, strategi, dan aktifitas perusahaan atau unit
bisnis untuk menentukan peluang dan permasalahan yang terjadi, serta
memberikan rekomendasi rencana tindakan untuk meningkatkan kinerja
pemasaran perusahaan. Audit pemasaran lebih menekankan pada evaluasi
terhadap bagaimana efektivitas organisasi pemasaran dalam meningkatkan
kinerjanya. Seperti halnya audit keuangan, audit pemasaran dilaksanakan
secara berkala sebagai pengganti ketika mekanisme pengendalian tampak
keluar dari sistem pengendalian. Audit pemasaran bukan suatu proses
pengendalian yang digunakan hanya selama terjadi krisis, akan tetapi dalam
bisnis yang mengalami hambatan mungkin digunakan untuk mengisolasi
permasalahan dan mencarikan solusinya.

B. Tujuan Audit Pemasaran

Tujuan utama dari audit pemasaran adalah untuk mengidentifikasi


ancaman-ancaman pemasaran yang dihadapi perusahaan dan merencanakan
perbaikan yang diperlukan untuk mengeliminasi ancaman tersebut. Sedangkan
manfaat yang diperoleh dari audit ini, hasil audit dapat memberikan gambaran
yang objektif tentang kinerja pemasaran perusahaan dan berbagai kekurangan
yang terjadi dalam pengelolaan upaya pemasaran yang masih memerlukan
perbaikan.
C. Tipe Audit Pemasaran

Ada dua tipe audit pemasaran, pertama audit fungsional (vertikal) merupakan
audit yang dilakukan terhadap beberapa aktivitas dari departemen pemasaran seperti
periklanan atau penjualan dan membuat analisis terhadap bagian-bagian yang diaudit
tersebut. Kedua adalah audit menyeluruh (horizontal) yang melakukan audit terhadap
keseluruhan dari fungsi pemasaran perusahaan. Dalam pelaksanaannya, audit
pemasaran kebanyakan merupakan campuran dari kedua tipe audit di atas. Pertama-
tama manajemen menginginkan analisis menyeluruh terhadap fungsi pemasarannya
untuk mengetahui adanya indikasi berbagai permasalahan dan kemudian memilih
salah satu (beberapa) permasalahan untuk diuji secara lebih rinci. Biaya dari audit
menyeluruh yang cukup besar sering menjadi kendala pelaksanaan audit ini.

D. Bentuk Audit Pemasaran

1. Audit eksternal berhubungan dengan variabel yang tidak dapat dikendalikan,


dimulai dengan suatu pengujian informasi atas ekonomi umum dan kemudian
berpindah pada pandangan atas kesehatan dan pertumbuhan dari pasar yang
dilayani oleh perusahaan.

2. Audit internal berkaitan dengan variabel yang dapat dikendalikan yang


bertujuan untuk menilai sumber daya organisasi bagaimana mereka
berhubungan dengan lingkungan dan berhadapan dengan sumber daya dari
pesaing.

E. Ruang Lingkup Audit Pemasaran

Menurut (IBK Bayangkara, 2008) Audit pemasaran dapat mencakup enam


wilayah utama dalam pemasaran sebagai berikut :
a. Audit Lingkungan Pemasaran

Audit terhadap lingkungan pemasaran mencakup penilaian terhadap pelanggan,


pesaing, dan berbagai faktor lain yang memiliki pengaruh terhadap perusahaan. Audit
ini meliputi aspek lingkungan makro seperti ekonomi, teknologi, sosial, dan politik.

b. Audit Strategi Pemasaran

Audit ini bertujuan untuk menentukan bahwa perusahaan telah menetapkan


strategi yang selaras dengan tujuannya, sesuai dengan lingkungan yang dihadapi.
Sering terjadi bahwa tujuan dan strategi perusahaan tidak secara jelas dinyatakan dan
kemudian Auditor harus menentukan pernyataan tujuan untuk kepentingan
pengevaluasiannya.

c. Audit Organisasi Pemasaran

Audit ini menilai kemampuan organisasi pemasaran dalam mencapai tujuan


perusahaan. Audit ini menentukan kemampuan tim pemasaran untuk secara efektif
berinteraksi dengan bagian-bagian lain seperti litbang, keuangan, pembelian, dan
sebagainya.

d. Audit Sistem Pemasaran

Audit ini menganalisis prosedur yang digunakan perusahaan untuk memperoleh


informasi perencanaan dan pengendalian operasi pemasaran. Hal ini berhubungan
dengan penilaian apakah perusahaan telah memiliki metode yang memadai atau tidak,
untuk digunakan mengerjakan tugas-tugas rutin di bidang pemasaran.

e. Audit Produktivitas Pemasaran

Audit ini menganalisis produktivitas dan profitabilitas produk, kelompok


pelanggan, atau unit analisis yang lain di dalam pemasaran. Analisis biaya pemasaran
adalah salah satu metode untuk menganalisis profitabilitas dan produktivitas
pemasaran.

f. Audit Fungsi Pemasaran

Audit ini merupakan audit vertikal atau analisis secara mendalam terhadap setiap
elemen bauran pemasaran seperti produk, harga, distribusi, tenaga penjual,
periklanan, promosi, dan lain-lain.

F. Tahapan-tahapan Audit Pemasaran

Pada dasarnya pelaksanaan audit pemasaran bisa mengikuti tahapan audit secara
umum, yaitu:

1. Audit pendahuluan

2. Review dan pengujian atas pengendalian manajemen perusahaan

3. Audit lanjutan

4. Pelaporan

Proses manajemen pemasaran merupakan proses menganalisis peluang-


peluang pasar, memilih pasar sasaran, mengembangkan bauran pemasaran, dan
mengelola usaha-usaha pemasaran. Prosers ini mengoordinasikan seluruh aktivitas
pemasaran dalam suatu strategi pemasaran yang ditetapkan perusahaan dan sumber
daya yang terlibat di dalamnya untuk mencapai tujuan perusahaan.

a. Menentukan Konsumen Sasaran

Perusahaan menyadari bahwa tidak mampu untuk memenuhi (memuaskan)


kebutuhan seluruh konsumen yang ada di pasar. Ada terlalu banyak perbedaan
konsumen dengan beraneka ragam kebutuhan dan perilakunya. Beberapa perusahaan
berada dalam posisi yang lebih baik untuk melayani segmen pasar tertentu. Proses ini
meliputi tiga tahapan penting yaitu:

1. Segmentasi pasar merupakan proses pengelompokan pelanggan ke dalam


kelompok-kelompok tertentu dengan kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang
sama. Segmen pasar bisa dibedakan berdasrkan faktor geografis, demografis,
fisikkografis, dan perilaku.

2. Penetapan pasar sasaran merupakan proses untuk mengevaluasi setiap daya tarik
segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen yang akan dimasuki. Dengan
sumber daya yang terbatas, tidak mungkin bagi perusahaan untuk melayani
(memuaskan) semua segmen pasar yang ada.

3. Penentuan posisi pasar, mengatur suatu produk untuk menempati tempat yang
jelas, berbeda, dan diinginkan relatif terhadap produk-produk saingannya di dalam
pikiran konsumen sasaran. Identifikasi terhadap keunggulan bersaing adalah hal
pertama yang harus dilakukan perusahaan untuk memutuskan posisi produknya.
Keunggulan bersaing ini dapat tercipta apabila perusahaan dapat memaksimalkan
nilai dari pelanggan, yaitu dengan cara meningkatkan manfaat yang dapat dinikmati
pelanggan atau dengan menurunkan pengorbanan pelanggan dalam mendapatkan dan
memanfaatkan produk tersebut relatif terhadap produk pesaing atau dengan cara
kedua-duanya sekaligus.

b. Mengenbangkan Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran adalah seperangkat variabel penasaran yang dapat


dikendalikan dan dapat dapat dipadukan untuk menghasilkan tanggapan yang
diinginkan di dalam pasar sasaran. Keputusan bauran pemasaran meliputi keputusan
terhadap empat variabel penting dalam pemasaran, yang dikenal sebagai 4P: 1)
produk (product), 2) harga (price), 3) tempat atau saluran distribusi (place), dan 4)
promosi (promotion).
G. Audit Lingkungan Pemasaran

Lingkungan pemasaran (marketing environment) terdiri atas para pelaku dan


kekuatan-kekuatan di luar pemasaran yang mempengaruhi kemampuan pemasaran
perusahaan untuk mengembangkan dan mempertahankan transaksi yang berhasil
dengan konsumen sasarannya. Untuk mampu bertahan dan berhasil dalam kondisi
persaingan yang sangat ketat ini, perusahaan harus menyesuaikan bauran
pemasarannya untuk mengikuti tren dan perkembangan di dalam lingkungan ini.
Lingkungan pemasaran terdiri atas dua kelompok besar yaitu:

1. Lingkungan mikro, terdiri atas kekuatan-kekuatan di sekitar perusahaan yang


mempengaruhi kemampuannya dalam melayani pelanggannya. Berikut adalah para
pelaku utama dalam lingkungan mikro, yaitu perusahaan, pemasok, perantara
pemasaran, pelanggan, bisnis/komersial, dan terdapat pesaing utama yaitu konstruksi
BUMN. Perusahaan mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dengan melakukan
analisa pasar dan telah menetapkan saluran distribusi yang tepat untuk menyalurkan
produk/jasa kepada pelanggan, sehingga memiliki tingkat efisiensi dan potensi
pertumbuhan yang baik dalam masing-masing saluran distribusi.

2. Lingkungan makro, merupakan kekuatan-kekuatan kemasyarakatan yang lebih


luas yang mempengaruhi segenap ligkungan mikro perusahaan dan keputusan-
keputusan strategis pemasaran. Lingkungan ini meliputi lingkungan alam, demografi,
ekonomi, teknologi, politik, dan budaya.

Dalam lingkungan makro, perkembangan dan kecenderungan demografis utama tidak


memberikan peluang ataupun ancaman bagi perusahaan karena perusahaan dapat
memanfaatkan kecenderungan tersebut dengan adanya kantor cabang dan perwakilan
untuk kemajuan perusahaan. Untuk menanggapi perkembangan dan kecenderungan
tersebut, perusahaan menambah atau memperluas wilayah. Perusahaan memiliki
ketersediaan sumber daya alam serta energi yang cukup baik, dan dapat
mengantisipasi perkembangan utama dalam pendapatan, harga, penghematan, kredit
yang dapat mempengaruhi perusahaan dengan meningkatkan kinerja sumber daya
keuangan. Perusahaan mendapat tanggapan baik dari masyarakat mengenai bisnis dan
produk/jasa yang ditawarkan perusahaan, disamping itu perusahaan melakukan
peningkatan kinerja Direktorat Teknik & Pengembangan dalam upaya meningkatkan
upaya pemasaran terhadap gaya hidup dan nilai-nilai pelanggan.

Audit Strategi Pemasaran

Dalam strategi pemasaran terdapat tujuan dan sasaran pemasaran perusahaan yang
telah dinyatakan dengan jelas untuk dapat membimbing perencanaan pemasaran dan
pengukuran kinerja juga terdapat misi bisnis perusahaan yang telah dinyatakan
dengan jelas dan berorientasi pasar, tujuan pemasaran yang tepat dan
mempertimbangkan sumber daya, posisi persaingan dan peluang. Manajemen strategi
didefinisikan sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan
formulasi dan implementasi berbagai rencana yang dirancang untuk mencapai
sasaran-sasaran perusahaan. Manajemen memiliki tanggung jawab untuk
merencanakan, mengarahkan, mengorganisasikan, dan mengendalikan keputusan dan
tindakan-tindakan perusahaan yang berkaitan dengan strategi yang dipilih. Strategi
adalah rencana yang berskala besar dan berorientasi ke masa depan untuk berinteraksi
dengan lingkungan persaingan dalam mencapai sasaran-sasaran perusahaan.

Audit Sistem Pemasaran

Dalam sistem pemasaran perusahaan, sistem intelijen pemasaran


menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu dan memadai mengenai
perkembangan pasar yang berkaitan dengan pelanggan, calon pelanggan, pesaing dan
masyarakat. Perusahaan, departemen, atau divisi memanfaatkan riset pemasaran
untuk perencanaan sebagaimana halnya pemecahan masalah, seperti pengambilan
keputusan pemasaran didasarkan pada hasil riset pemasaran yang memadai.
Perusahaan juga memberikan cukup dorongan pada riset pemasaran. Perusahaan
memiliki prosedur pengendalian untuk memastikan bahwa rencana tahunan tercapai
yaitu yang tercatat pada Annual Bussiness Plan dan Management Review dan
perusahaan terorganisasi dengan baik untuk mengumpulkan, menghasilkan, dan
menyaring ide-ide tentang produk baru melalui Rapat Triwulan dan Review Proyek.
Sistem informasi perusahaan adalah orang, peralatan, dan prosedur untuk
mengumpulkan, memilah, menganalisis, mengevaluasi, dan mendistribusikan
informasi yang dibutuhkan pengambil keputusan pemasaran secara akurat dan tepat
waktu. Sistem informasi pemasaran dirancang untuk menghubungkan kebutuhan
manajemen terhadap informasi berbagai aktivitas pemasaran yang telah dilakukan
dan memenuhi kebutuhan informasi tersebut dalam menjalankan fungsi
manajerialnya. Suatu informasi pemasaran yang bermanfaat memiliki karakteristik
sebagai berikut:

a) Relevan, informasi ini dapat mempengaruhi keputusan manajemen (memiliki


dmpak yang berbeda pada pengambilan keputusan bisnis)

b) Cukup, informasi ini tersedia dalam jumlah yang cukup dan teruji
keakuratannya.

c) Kompeten, diperoleh dari sumber yang dapat dipercaya dan dari proses
pengolahan (analisis) data yang tepat.

d) Efisien, informasi harus diperoleh secara efisien. Pertimbangan biaya dan


manfaat harus dijadikan dasar untuk menilai suatu informasi.

Audit Organisasi Pemasaran

Pemasaran pada dasarnya adalah keseluruhan dari perusahaan karena


pemenuhan kepuasan pelanggan adalah tanggung jawab keseluruhan bagian atau
fungsi yang terdapat di perusahaan. Secara ideal tanggung jawab peningkatan nilai
pelanggan yang menjadi pemicu kepuasan pelanggan adalah tanggung jawab semua
bagian atau fungsi yang ada di dalam perusahaan. Konsep pemasaran tidak terbatas
pada penjualan danpromosi saja, pemasaran memegang fungsi yang sangat kompleks
dan menyangkut secara keseluruhan kepentingan perusahaan. Pemasaran harus secara
intensif menjalin kerja sama dengan berbagai bagian dan fungsi, membentuk suatu
sinergi dalam meningkatkan nilai pelanggan.

Oleh karena itu, kesuksesan kinerja pemasaran perusahaan bukan sesuatu


yang berdiri sendiri, tetapi lebih pada kerja sama antarfungsi dan bagian yang
membentuk suatu rangkaian rantai nilai dalam pecapaian tujuan perusahaan. Dalam
organisasi pemasaran, wakil direktur bidang pemasaran memiliki wewenang dan
tanggung jawab yang memadai dalam merencanakan, mengelola dan mengendalikan
upaya pemasaran perusahaan dan otoritas final decision terdapat di wakil direktur. Di
dalam perusahaan terdapat komunikasi dan hubungan kerja yang baik antara
pemasaran dan tenaga penjualan. Organisasi pemasaran harus mampu memandu
berbagai aktivitas pemasaran dalam rangka memenuhi kepuasan pelanggannya.
Direktur pemasaran harus memiliki wewenang dan tanggung jawab yang memadai
dalam mengelola berbagai aktivitas peningkatan kepuasan pelanggan tersebut.
Disamping itu, untuk menjadikan berbagai program pemasaran berjalan secara efektif
dan efisien, organisasi pemasaran juga harus optimal mampu mengoordinasikan
keempat dimensi aktivitas pemasaran yaitu (i) fungsional, (ii) geografis, (iii) produk,
dan (iv) pelanggan. Organisasi pemasaran harus mampu menjadi prasarana yang
andal dalam menata upaya pemasaran, menetukan tugas, tanggung jawab, dan
wewenang dengan tepat dalam pencapaian tujuan pemasaran perusahaan.

Audit Fungsi Pemasaran

Audit fungsi pemasaran merupakan pengujian yang sistematis dan


terdokumentasi terhadap bagaimana perusahaan menentukan bauran pemasarannya
dan apakah bauran pemasaran tersebut secara efektif dan mencapai tujuan pemasaran
dan tujuan perusahaan secara keseluruhan. Fungsi pemasaran melibatkan kebijakan
penting dalam bauran pemasaran untuk mencapai tujuan pemasaran. Kebijakan
tersebut meliputi: (1) kebijakan produk, (2) kebijakan harga, (3) kebijakan promosi,
dan (4 ) kebijakan saluran distribusi.

(1). Kebijakan Produk

Pada fungsi pemasaran, perusahaan menyatakan secara tegas lini produknya


yaitu melalui analisis order yang ada berupa tender atau non tender yang saat ini
mampu mencapai tujuan dalam memuaskan kebutuhan pasar dan kontribusinya pada
laba perusahaan. Lini produk yang ditetapkan perusahaan adalah merentang kedua
arah yaitu pada saat posisinya di tingkat menengah tersebut mulai diserang pesaing,
perusahaan memasuki pasar di tingkat bawah atau di tingkat atas atau mungkin secara
bersamaan. Di samping itu perusahaan perlu menambah beberapa lini produknya
untuk meningkatkan pangsa pasar melalui peningkatan strategi produk/jasa yang
dibutuhkan pelanggan. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada
pasar untuk menarik perhatian, pembelian, pemakaian, atau konsumsi yang dapat
memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk mencakup objek fisik, pelayanan,
orang, tempat, organisasi, dan gagasan. Tiga tingkatan produk meliputi:

1) produk inti (core product), menyangkut manfaat inti yang sesungguhnya


dibeli konsumen ketika mereka memperoleh produk. Misalnya, ketika
mahasiswa membeli buku, bukan sekedar membeli materi kuliah (literatur),
tetapi lebih daripada itu mereka membeli ilmu pengetahuan yang dijanjikan
oleh buku tersebut.

2) produk aktual (actual product), meliputi komponen model, tampilan, nama,


merek, pengemasan, dan ciri-ciri produk lainnya yang berkombinasi untuk
memberikan manfaat produk ini.

3) produk tambahan (augmented product), meliputi pelayanan dan manfaat


tambahan yang diperoleh konsumen yang dibangun di sekeliling produk inti
dan produk aktual.
Keputusan Lini Produk

Lini produk merupakan sekelompok produk yang berkaitan erat karena


memiliki fungsi yang sama, dijual untuk kelompok pelanggan yang sama, dipasarkan
melalui jenis-jenis outlet yang sama atau berada dalam rentang harga tertentu.
Keputusan lini produk mencakup beberapa keputusan penting yang berkaitan dengan:
(i) rentang lini produk, (ii) merentangkan lini produk, (iii) mengisi lini produk, (iv)
modernisasi lini produk, dan (v) menetapkan tampilan lini produk.

Keputusan Bauran Produk

Bauran produk merupakan himpunan sebuah lini produk dan barang-barang


yang ditawarkan penjual tertentu kepada pembeli. Empat dimensi bauran produk
meliputi: (i) keluasan, (ii) kepanjangan, (iii) kedalaman, dan (iv) konsistensi.
Keempat bauran produk ini memberikan panduan untuk mendefinisikan strategi
produk perusahaan. Berkaitan dengan bauran produk, perusahaan bisa meningkatkan
kinerja produknya melalui empat cara yaitu pertama-tama perusahaan menambah lini
produknya, kemudian memperluas bauran produknya. Dalam cara ini lini produk baru
akan membangun reputasi produk yang sudah ada. Cara yang lain perusahaan dapat
memperpanjang lini produk yang sudah ada untuk menjadi perusahaan yang memiliki
lini penuh. Cara yang terakhir adalah perusahaan bisa kurang atau lebih
memperhatikan konsistensi lini produknya.

(2). Kebijakan Harga

Dalam hal penetapan harga, perusahaan memiliki tujuan, kebijakan, strategi dan
prosedur penetapan harga yang dinyatakan secara tegas untuk pencapaian tujuan
pemasaran perusahaan. Harga adalah uang dibebankan untuk sebuah barang atau jasa
atau jumlah nilai yang konsumenpertukarkan untuk mendapatkan manfaat dari
memiliki atau memanfaatkan suatu barang atau jasa. Faktor utama yang
mempengaruhi strategi harga yang ditetapkan perusahaan yaitu faktor internal yang
terdiri atas:

a. Tujuan pemasaran. Ada beberapa tujuan pemasaran yang berpengaruh terhadap


kebijakan penetapan harga, diantaranya: kelangsungan hidup produk, maksimasi laba
saat ini, kepemimpinan pangsa pasar, dan tujuan lain.

b. Strategi bauran pemasaran, menyangkut bagaimana setiap komponen bauran


pemasaran (produk, harga, promosi, dan saluran distrbusi) ditetapkan untuk
menunjang suksesnya program pemasaran secara keseluruhan. Harga dapat
mempengaruhi secara keseluruhan dari bauran pemasaran , demikian juga komponen
yang lain. Jika harga menjadi landasan utama dalam menetapkan bauran pemasaran,
maka harga terhadap suatu produk ditetapkan terlebih dahulu baru kemudian bauran
pemasaran yang lainnya menyesuaikan dengan tingkat harga yang ditetapkan
tersebut.

c. Biaya. Biaya adalah dasar penentuan harga. Harga suatu produk harus
mencerminkan berapa biaya yang telah dikonsumsi untuk menghasilkan produk
tersebut dan berapa biaya untuk menyampaikan produk tersebut kepada konsumen
dalam memuaskan kebutuhannya. Disamping itu harga juga harus mencerminkan
berapa tingkat keuntungan yang diharapkan produsen dari memuaskan kebutuhan
konsumen.

d. Pertimbangan organisasional, menyangkut penetuan kewenangan dari bagian


yang menetapkan harga. Hal ini sangat dipengaruhi oleh pertimbangan strategis dan
besar kecilnya organisasi perusahaan. Dalam perusahaan kecil,harga kebanyakan
ditetapkan oleh manajemen puncak, sedangkan pada perusahaan besar mungkin lebih
strategis jika harga ditetapkan oleh manajer divisi atau manajer lini produk.

Faktor lain (eksternal) meliputi:


a. sifat dan permintaan pasar. Harga suatu produk sangat dipengaruhi oleh jenis
pasar dimana produk tersebut dipasarkan. Pada pasar persaingan sempurna, dimana
banyak terdapat pembeli dan penjual yang sama-sama memiliki pengetahuan yang
memadai tentang kondisi pasar, harga ditentukan oleh mekanisme pasar.

b. persaingan. Harga dan penawaran yang dilakukan perusahaan harus secara


cermat merespon harga dan penawaran pesaing. Konsumen tidak akan membeli suatu
produk dengan harga yang lebih tinggi jika produk tersebut tidak memberikan
manfaat lebih kepada penggunanya.

c. faktor lingkungan lainnya. Beberapa faktor lingkungan sangat berpengaruh


pada penetapan harga yang dilakukan perusahaan. Faktor-faktor ini kebanyakan
bersifat given bagi perusahaan karena memang perusahaan tidak memiliki kendali
terhadap faktor-faktor ini. Kondisi ekonomi, kebijakan pemerintah, perkembangan
politik, perkembangan teknologi, dan sebagainya secara signifikan dapat
mempengaruhi keberhasilan program pemasaran perusahaan. Oleh karena itu,
perusahaan harus selalu menyesuaikan strategi dan program pemasarannya terhadap
faktor-faktor ini termasuk penetapan harga.

(3). Kebijakan Saluran Distribusi

Perusahaan memiliki tujuan dan strategi distribusi yang dinyatakan secara


tegas dan dapat disosialisasikan secara memadai dan dijadikan pedoman dalam
mengambil keputusan distribusi. Saluran distribusi merupakan jaringan organisasi
yang menghubungkan produsen dengan pennguna (konsumen) akhir. Penggunaan
perantara dalam pemasaran (saluran distribusi) sebagian besar disebabkan adanya
keunggulan efisiensi dalam membuat barang tersedia dan mudah diperoleh di pasar
dalam jumlah dan waktu yang tepat.

Fungsi Distribusi
Fungsi penting yang dilaksanakan oleh saluran distribusi dalam arus
pemasaran meliputi: informasi, promosi, negosiasi, pemesanan, pembiayaan,
pengambilan risiko, pemilikan fisik, pembayaran, da hak milik.

Keputusan mengenai bentuk saluran pemasaran melibatkan pertimbangan-


pertimbangan penting mengenai:

1. analisis kebutuhan pelanggan

2. penetapan tujuan saluran pemasaran

3. identifikasi alternatif saluran pemasaran utama

4. evaluasi alternatif saluran pemasaran utama.

(4). Kebijakan Periklanan, Promosi, dan Publikasi

Perusahaan harus mengkomunikasikan produk dan pelayananS yang disediakan


kepada pelanggan atau pelanggan potensialnya, perantara serta masyarakat umum
untuk memberikan informasi yang tepat tentang manfaat dan keberadaan produk
tersebut. Suatu bauran komunikasi pemasaran (bauran promosi) dapt terdiri atas
kombinasi dari komponen bauran promosi berikut:

a) Pengiklanan, mencakup semua bentuk presentasi nonpersonal dan promosi


ide, barang, atau jasa, oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat bayaran.

b) Pemasaran langsung, penggunaan surat, telepon, dan alat penghubung


nonpersonal lainnya untuk berkomunikasi dengan atau mendapatkan respons
dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu

c) Promosi penjualan, merupakan insentif jangka pendek untuk mendorong


keinginan mencoba atau pembelian produk atau jasa.
d) Hubungan masyarakat dan publisitas. Berbagai program yang dirancang untuk
mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau produk
individualnya.

e) Penjualan personal, merupakan interaksi langsung antara satu atau lebih calon
pembeli dengan tujuan melakukan penjualan.

Mengembangkan suatu bauran promosi yang efektif mencakup tahapan-tahapan


penting berikut ini:

1. Mengidentifikasi audiens sasaran. Perusahaan harus mengidentifikasi terlebih


dahulu siapa audiens sasaran dari produk yang dipasarkan. Apakah pembeli potensial
dari produk yang dipasarkan, pemakai saat ini, orang yang memutuskan pembelian
atau yang mempengaruhi pembelian tersebut.

2. Menentukan tujuan komunikasi. Bagaimana proses audiens yang diharapkan


perusahaan terhadap produk yang dipasarkan setelah menerima pesan yang
disampaikan melalui proses komunikasi yang dibangun merupakan tujuan utama dari
komunikasi pemasaran. Respon terakhir adalah terjadinya transaksi pembelian dan
kepuasan pelanggan.

3. Merancang pesan. Setelah merumuskan dan mendefinisikan tujuan komunikasi


(respon yang diharapkan dariaudiens), perusahaan merancang pesan yang akan
disampaikan kepada audiens. Suatu pesan harus mendapat perhatian (attention0,
menarik minat ( interest), membangkitkan keinginan (desire), dan menghasilkan
tindakan (action).

4. Memilih saluran komunikasi. Saluran komunikasi yang tepat harus mengikuti


usaha mengomunikasikan produk dan pelayanan kepada audiens yang dituju. Ada dua
jenis saluran komunikasi, yaitu:

a. Saluran komunikasi personal


b. Saluran komunikasi nonpersonal.

5. Mengalokasikan total anggaran promosi. Mengalokasikan anggaran promosi


menyangkut penetapan total anggaran promosi dan pendistribusiannya pada brbagai
saluran komunikasi yang digunakan. Hal ini menyangkut keputusan yang sangat
penting karena sangat harus secara seimbang mempertimbangkan hubungan
sfektivitas promosi dengan kebutuhan efisiensi operasional perusahaan. Ada empat
metode yang umum digunakan dalam menetapkan angaran promosi, yaitu : (i)
metode yang dapat dijangkau, (ii) presentase dari penjualan, (iii) keseimbangan
kompetitif, dan (iv) metode tujuan dan tugas.

6. Memutuskan bauran promosi. Keputusan bauran promosi menyangkut


pencapaian tujuan pemasaran secara efektif dan efisien melalui keseimbangan
diantara komponen bauran promosi. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesimbangan
bauran promosi terdiri atas : (i) jenis pasar produk, (ii) strategi tarik dan strategi
dorong, (iii) tahap kesiapan pembeli, (iv) tahap siklus hidup produk, dan (v) peringkat
pasar perusahaan.

7. Mengukur hasil promosi. Pengukuran hasil promosi harus dilakukan untuk


menilai efektivitas dan efisiensi program promosi yang ditetapkan. Pengukuran ini
melibatkan wawancara dengan audiens sasaran untuk mendapatkan informasi tentang
apakah mereka mengenal atau mengingat pesan yang disampaikan, berapa kali
mereka melihatnya, poin apa dari pesan tersebut yang paling mereka ingat,
bagaimana perasaan mereka terhadap pesan tersebut serta sikap mereka sebelumnya
dan saat ini terhadap produk tersebut dan perusahaan.

8. Mengelola dan mengoordinasikan seluruh proses komunikasi pemasaran.


Brerubahnya pasar massal menjadi pasar dengan ukuran yang kecil-kecil
membutuhkan pendekatan yang berbeda dalam mengomunikasikan produk
perusahaan. Hal ini membutuhkan bauran promosi yang berbeda pula agar pesan dan
tujuan promosi dapat mencapai tujuannya. Saat ini semakin banyak perusahaan yang
menggunakan konsep komunikasi pemasaran yang terintegrasi, seperti yang
didefinisikan oleh American Association of Adcertising Agencies sebagai suatu
konsep perencanaan komunikasi pemasaran yang mengakui nilai tambah suatu
rencana komprehensif yang mengevaluasi peranan strategis dari berbagai disiplin
komunikasi periklanan umum, respons langsung, promosi penjualan, hubungan
masyarakat dan menggabungkan disiplin-disiplin tersebut untuk memberikan
pengaruh komunikasi yang jelas, konsisten, dan maksimum melalui integrasi
langsung dari pesan-pesan yang berbeda.

Analisis SWOT dapat digunakan sebagai salah satu alternatif tools di dalam
melakukan audit pemasaran. Analisis SWOT dapat membantu perusahaan dalam
merumuskan strategi untuk mencapai keunggulan bersaingnya. Perusahaan harus
melakukan analisis terhadap lingkungan pemasarannya untuk menentukan berbagai
ancaman yang mungkin dihadapi dan beberapa peluang yang mungkin untuk dikelola.
Di samping itu, perusahaan juga harus melakukan analisis terhadap kekuatan dan
kelemahannya. Hasil analisis pemasaran ini merupakan informasi penting yang
digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan pada fungsi perencanaan
pemasaran, implementasi pemasaran, dan pengendalian pemasaran (IBK Bayangkara,
2008).
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Sejumlah penelitian dan fakta empiris menunjukkan bahwa audit pemasaran


yang baik dan benar mampu memberi manfaat besar bagi perusahaan dalam
meningkatkan efektivitas dan kinerja pemasaran. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa audit pemasaran merupakan kunci sukses bisnis di era milenium baru.Hal-hal
yang dapat dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk dapat meningkatkan
pemasarannya adalah : 1) Menggunakan strength untuk memanfaatkan opportunities
dan menggunakan strengths untuk menghindari treaths. 2) Mengatasi weakness
dengan memanfaatkan opportunities, dan meminimalkan weakness dan menghindari
treaths, yaitu mengatasi profit yang plus-minus dengan memanfaatkan kondisi
ekonomi yang sampai saat ini secara umum cukup menggairahkan, dan perusahaan
memprediksikan sampai saat ini posisi pasar tidak akan menurun, sehingga apabila
suatu saat kebijakan pemerintah mempengaruhi bisnis yang sedang dijalankan
perusahaan, maka posisi pasar tetap tumbuh secara signifikan. Hasil dari Audit
pemasaran menjadi gambaran perusahaan untuk ditindak lanjuti dengan melakukan
tindakan-tindakan korektif yang dibutuhkan oleh perusahaan, sesuai dengan hasil atau
rekomendasi yang didapat dari pelaksanaan audit pemasaran. Kini saatnya segenap
organisasi bisnis mulai melirik, mempelajari, mendalami, dan melaksanakan audit
pemasaran dengan baik dan benar sehingga suatu perusahaan yang
mengimplementasikan dapat memetik manfaat sehingga mampu meningkatkan
efektivitas pemasaran yang pada gilirannnya dapat meningkatkan kinerja perusahaan
secara keseluruhan.

Вам также может понравиться