Вы находитесь на странице: 1из 3

Kumparan Petersen(Peterson Coil)

Kumparan petersen biasanya digunakan dalam sistem pentanahan 3 phasa untuk


membatasi arus busur selama terjadinya gangguan tanah. Kumparan ini pertama dikembangkan
oleh W.Petersen pada tahun 1916. Ketika terjadi sebuah gangguan 1 phasa ke tanah pada sistem
3 phasa yang tidak ditanahkan, tegangan dari phasa yang terganggu berkurang sampai tegangan
tanah (0V). Gangguan ini menyebabkan 2 phasa sehat tegangannya meningkat menjadi 3 kali
tegangan semula.
Peningkatan tegangan ini menyebabkan suatu aliran arus Ic melalui kapasitansi phasa ke
tanah. Arus Ic yang meningkat 3 kali arus kapasitif normal dan mengalir pada rangkaiannya. Ini
menyebabkan pukulan pada lokasi gangguan yang dikenal dengan busur tanah (arching ground ).
Hal ini juga menyebabkan tegangan berlebih pada sistem.
Pada hakekatnya tujuan dari pentanahan dengan kumparan Petersen adalah untuk
melindungi sistem dari gangguan hubung singkat fasa ke tanah yang sementara sifatnya
(temporary fault), yaitu dengan membuat arus gangguan yang sekecil-kecilnya dan pemadaman
busur api dapat terjadi dengan sendirinya. Kumparan Petersen berfungsi untuk memberi arus
induksi (IL) yang mengkonpensir arus gangguan, sehingga arus gangguan itu kecil sekali dan
tidak membahayakan peralatan listrik yang dilaluinya.
Arus gangguan ke tanah yang mengalir pada sistem sedemikian kecilnya sehingga tidak
langsung mengerjakan rele gangguan tanah untuk membuka pemutusnya (PMT) dari bagian
yang terganggu. Dengan demikian kontinuitas penyaluran tenaga listrik tetap berlangsung untuk
beberapa waktu lamanya walaupun sistem dalam keadaan gangguan hubung singkat satu fasa ke
tanah, yang berarti pula dapat memperpanjang umur dari pemutus tenaga (PMT).
Sebaliknya sistem pentanahan dengan kumparan Petersen ini mempunyai kelemahan,
yaitu sulit melokalisir gangguan satu fasa ke tanah yang bersifat permanen dan biasanya
memakan waktu yang lama. Gangguan hubung singkat yang permanen itu dapat mengganggu
bagian sistem yang lainnnya. Oleh karena itu hubung singkat tersebut tetap harus dilokalisir
dengan menggunakan rele hubung singkat ke tanah (Ground fault relay).

Sistem Yang Diketanahkan Dengan Kumparan Petersen


Kumparan petersen ditala terhadap kapasitansi ke tanah dari sistem, dimana arus
gangguan tanah di kompensasi oleh arus kumparan petersen yang bersifat induktif sehingga arus
gangguan menjadi kecil. Dengan demikian gangguan dapat dengan segera ditekan
atau dipadamkan. Pemadaman sendiri dapat terjadi bila gangguan itu sementara,dan dapat
beroperasi terus tanpa adanya resiko kerusakan pada peralatan sistem.Jadi dengan kumparan
petersen sebenarnya sistem itu telah dilindungi terhadapgangguan tanah, meskipun masih belum
hilang karena arus gangguan telah menjadikecil. Tetapi walaupun demikian gangguan itu harus
dilenyapkan dan diperbaiki dengan peralatan proteksi yang dapat menunjukan lokasi dari titik
gangguan tersebut.
Bila pengenal waktu dari kumparan petersen kontinu, gangguan tanah diperbolehkan bertahan
terus sampai waktu yang diijinkan untuk mengisolir bagian yang terganggusebelum gangguan itu
berkembang menjadi gangguan dua fasa ke tanah pada lokasiyang berlainan yang disebut
cross country fault
Gangguan 2 fasa ke tanah yang disebut cross country fault pada sistem yang diketanahkan
dengan kumparan petersen Gangguan ini timbul disebabkan oleh kerusakan tembus (break down)
pada isolator (yang telah buruk keadaannya) karena adanya kenaikan tegangan dari fasa-fasa
yang tidak terganggu menjadi 3 kali tegangan fasa sebelum gangguan. Karena kumparan
petersen tidak dapat berfungsi terhadap gangguan dua fasa ke tanah, maka diperlukan juga
tindakan pencegahan ke arah itu dengan bantuan alat proteksi.Gangguan yang menetap tidak
boleh terlalu lama dibiarkan dari waktu yang telah ditetapkan, dan titik gangguan harus segera
dilokalisasi dan diperbaiki. Proteksi untuk menunjukan adanya gangguan dan letidaknya
gangguan tersebut memerlukan rele khusus dan harus sensitif sekali karena arus gangguannya
kecil. Komponen watt dari arus residu bisa diharapkan untuk mendiskriminasikan gangguan dan
menunjukan lokasi atau letidak dari gangguan.Kumparan petersen yang mempunyai pengenal
waktu singkat harus diperlengkapi dengan suatu peralatan untuk menghubung singkat kumparan
petersen ketanah. Dengan pengaturan ini, bila gangguan itu lebih lama dari waktu yang telah
ditentukan, maka titik netral sistem dihubungkan ke tanah, baik secara langsungmaupun melalui
tahanan yang paralel dengan kumparan petersen itu, agar gangguan dapat dideteksi oleh rele
yang akan memberikan instruksi pada pemutus daya untuk mentripnya

Pentanahan titik netral melalui kumparan Petersen mempunyai keuntungan dan kerugian
yaitu :
Keuntungan :
 Arus gangguan dapat dibuat kecil sehingga tidak berbahaya bagi mahluk hidup.
 Kerusakan peralatan sistem dimana arus gangguan mengalir dapat dihindari.
 Sistem dapat terus beroperasi meskipun terjadi gangguan fasa ke tanah.
 Gejala busur api dapat dihilangkan.

Kerugian :
 Rele gangguan tanah (ground fault relay) sukar dilaksanakan karena arus gangguan
tanah relatif kecil.
 Tidak dapat menghilangkan gangguan fasa ke tanah yang menetap (permanen) pada
sistem.
 Operasi kumparan Petersen harus selalu diawasi karena bila ada perubahan pada sistem,
kumparan Petersen harus disetel (tuning) kembali.
Netral Sistem dari transformator 3 fasa dengan hubungan Y yang dihubungkan dengan
tanah atau bumi melalui reaktor induktif disebut Peterson coil Nilai reaktansi Induktansi
disesuaikan dengan nilai reaktansi kapasitansi jaringan.
Kegunaan :
Arus kapasitif gangguan tanah yang besar dikecilkan agar tidak terjadi Arcing Ground
yang berbahaya.
- Arus gangguan tanah temporer menjadi bisa self clearing kembali.
- Dapat mengkompensasikan arus kapasitif.
- Tegangan Fasa- tanah dalam :

Kondisi normal : Masih dapat terjaga seimbang, bila Ce seimbang.


Kondisi gangguan tanah : tegegangan netral-tanah naik, tegangan fasa-tanah naik 3.

Bila terjadi arus gangguan tanah :


- Arus kapasitif jaringan dikompensir oleh arus IL
- Tidak tergantung lokasi gangguan, besarnya tetap.
- Relai gangguan tanah tidak selektif.
- Arus gangguan tanah tidak membuat Arcing.

Keuntungan :
- Arus gangguan dapat dibuat kecil sehingga tidak berbahaya bagi mahluk hidup.
- Kerusakan peralatan sistem dimana arus gangguan mengalir dapat dihindari.
- Sistem dapat terus beroperasi meskipun terjadi gangguan fasa ketanah.
- Gejala busur api dapat dihilangkan.

Kerugian :
- Rele gangguan tanah (ground fault relay) sukar dilaksanakan karena arus gangguan tanah relatif
kecil.
- Tidak dapat menghilangkan gangguan fasa ke tanah yang menetap (permanen) pada sistem.
- Operasi kumparan Petersen harus selalu diawasi karena bila ada perubahan pada sistem,
kumparan Petersen harus disetel (tuning) kembali.

Вам также может понравиться