Вы находитесь на странице: 1из 10

Laporan Hasil Percobaan Praktikum

Larutan Elektrolit dan Non-


Elektrolit

DISUSUN OLEH :
Muhammad Naufal Zaidan
X-3
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya curahkan kepada Allah SWT, karena atas
izin-Nya saya dapat menyusun makalah ini yang menurut saya bisa
dimanfaatkan untuk hal pembelajaran dan ilmu pengetahuan
khususnya dalam ilmu kimia. Makalah ini disusun sehingga menjadi
sebuah karya tulis ilmiah sederhana yang berbentuk makalah yang
berjudul“Laporan Hasil Percobaan Praktikum Larutan Elektrolit dan
Non-Elektrolit”.

Laporan ini disusun dengan harapan supaya dapat membedakan


mana larutan yang termasuk elektrolit dan larutan yang termasuk non-
elektrolit.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah laporan ini


masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saya sangat mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya
makalah laporan ini . saya berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat.
Bandung, Januari 2018
Daftar Isi
 Kata Pengantar
 Daftar Isi
 BAB I
Pendahuluan :
A. Judul
B. Latar Belakang
C. Tujuan
 BAB II
Pembahasan : Konsep dan Teori
Pengamatan
A. Alat dan Bahan
B. Cara Kerja
Hasil dan Pembahasan
A. Hasil Percobaan
B. Pembahasan
Kesimpulan
Bab I
PENDAHULUAN
A. Judul
Laporan Hasil Uji daya hantar listrik pada Larutan Elektrolit dan
Non-Elektrolit.

B. Latar Belakang
Elektrolit merupakan senyawa yang berikatan ion dan
kovalen polar. Sebagian besar senyawa yang berikatan ion
merupakan elektrolit sebagai contoh ikatan ion NaCl yang
merupakan salah satu jenis garam yakni garam dapur. NaCl
dapat menjadi elektrolit dalm bentuk larutan dan lelehan. atau
bentuk liquid dan aqueous. sedangkan dalam bentuk solid atau
padatan senyawa ion tidak dapat berfungsi sebagai elektrolit.

C. Tujuan
1. Mengetahui dan mengidentifikasi larutan elektrolit dan non
elektrolit.
2. Mengetahui perbedaan ciri-ciri larutan elektrolit dan non
elektrolit
Bab II
PEMBAHASAN

Konsep dan Teori

Larutan adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang saling
melarutkan dan masing-masing zat penyusunnya tidak dapat dibedakan
lagi secara fisik. Larutan terdiri dari zat terlarut dan pelarut. Selain zat
padat, zat cair yang berupa larutan ada yang dapat menghantarkan arus
listrik. Larutan yang dapat menghantarkan listrik disebut larutan
elektrolit, sedangkan larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik
adalah zat non-elektrolit.
Suatu larutan dapat diuji apakah dapat menghantarkan arus listrik
atau tidak dengan menggunakan alat uji elektrolit. Alat uji elektrolit
tersebut terdiri dari rangkaian dua buah elektroda yang dihubungkan
dengan sumber arus dan lampu. Dua buah elektroda yang terpisah
tersebut dimasukkan kedalam larutan yang ingin diuji daya hantarnya.
Larutan ini memberikan gejala berupa menyalanya lampu atau timbulnya
gelembung gas dalam larutan. Larutan elektrolit mengandung partikel-
partikel yang bermuatan (katoda dan anoda).

Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan arus


listrik dengan baik. Hal ini disebabkan karena zat terlarut akan terurai
sempurna (derajat ionisasi = 1) menjadi ion-ion sehingga dalam larutan
tersebut banyak mengandung ion-ion. Karena banyak ion yang dapat
menghantarkan arus listrik, maka daya hantarnya kuat. Contohnya : NaCl
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat komenghantarkan arus
listrik dengan lemah. Hal ini disebabklan karena zat terlarut akan terurai
sebagian (derajat ionisasi = 0 < α < 1) menjadi ion-ion sehingga dalam
larutan tersebut sedikit mengandung ion. Hal ini disebabkan tidak semua
terurai menjadi ion-ion (ionisasi tidak sempurna) sehingga dalam larutan
hanya ada sedikit ion-ion yang dapat menghantarkan arus listrik.
Contohnya : air biasa dan NH3
Pada larutan non elektrolit, molekul-molekulnya tidak terionisasi dalam
larutan, sehingga tidak ada ion yang bermuatan yang dapat
menghantarkan arus listrik. (derajat ionisasi = 0). Contohnya: Larutan
urea, dan glukosa.
Dalam kehidupan kita sehari-hari sering menggunakan larutan
elektrolit dan nonelektrolit. Contoh:
1. Baterai untuk jam, kalkulator, handphone, remote control,
mainan, dan lain sebagainya. Baterai menggunakan larutan
amonium klorida (NH4Cl), KOH, atau LiOH agar dapat
menghasilkan arus listrik.
2. Aki dipakai untuk menstarter kendaraan, menggunakan
larutan asam sulfat (H2SO4).
3. Oralit diminum penderita diare supaya tidak mengalami
dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh. Cairan tubuh mengandung
komponen larutan elektrolit untuk memungkinkan terjadinya daya
hantar listrik yang diperlukan impuls saraf bekerja.
4. Air sungai dan air tanah mengandung ion-ion. Sifat ini
digunakan untuk menangkap ikan dengan menggunakan setrum
listrik.
5. Air suling digunakan untuk membuat larutan dalam percobaan
kimia adalah nonelektrolit sehingga hanya mengandung sedikit
ion-ion.

PENGAMATAN
A. Alat dan Bahan
Dalam proses percobaan digunakan beberapa alat dan bahan untuk
menguji daya hantar listrik dalam larutan yaitu sebagai berikut :
Alat :
 Baterai besar
 Kabel listrik
 Elektroda karbon 2 buah
 Bola lampu kecil 6 volt
 Air (pembersih elektroda)
 Tisu
 Botol bekas yoghurt
Bahan :
1. Aquadest
2. Larutan natrium klorida (NaCl)
3. Larutan gula (C6H12O6)
4. Larutan urea (CO(NH2)2)
5. Larutan asam klorida (HCl)
6. Larutan asam cuka (CH3COOH)
7. Air sumur
8. Larutan asam sulfat (H2SO4)
9. Larutan alkohol (C2H5OH)
10. Larutan amoniak (NH3)
11. Air sabun
12. Air jeruk

B. Cara Kerja :
1. Merangkai rangkaian alat penguji yakni baterai, kabel, lampu
dan elektroda
2. Menguji larutan dengan cara memasukkan kedua buah elektroda
kedalam larutan tanpa membuat keduanya saling bersentuhan.
3. Amati perubahan yang terjadi pada lampu apakah menyala
terang, redup, atau tidak menyala sama sekali, dan pada
elektroda apakah terdapat banyak gelembung, sedikit atau tidak
ada gelembung sama sekali.
4. Cucuilah gelas larutan dan kedua electrode hingga bersih ,
kemudian keringkan dengan tisu. Ulangi percobaan untuk setiap
larutan yang tersedia dia atas. Jangan lupa mencuci hingga
bersih dan mengeringkan gelas larutan dan electrode setiap
mengganti larutan
5. Lakukan bergantian pada larutan lainnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Percobaan
Setelah dilakukan percobaan daya hantar listrik pada setiap larutan maka didapatkan
hasil sebagai berikut :

Larutan yang Rumus zat Lampu Gelembung pada


diuji terlarut menyala/mati elektrode
Aquadest H2O Lampu mati Tidak bereaksi (non
elektrolit)
Cuka CH3COOH Lampu mati Pada katoda
Larutan natrium NaCl Lampu menyala Dikatoda banyak
klorida redup
Larutan gula C12H22O11 Lampu mati Tidak ada buih
(non elektrolit)
Larutan urea CO(NH2)2 Lampu mati Pada katoda tetapi
hanya sedikit
Larutan asam HCl Lampu menyala Hanya pada katoda
klorida terang
Larutan asam H2SO4 Lampu menyala Pada katoda
sulfat terang gelembung banyak.
Pada anoda sedikit.

Larutan alkohol C2H5OH Lampu mati Tidak bereaksi (non


elektrolit)
Larutan amonia NH3 Lampu mati Berbuih pada
katoda
Larutan amonium NH4Cl Lampu menyala Banyak sekali
klorida terang gelembung gas di
katoda
Air sabun Lampu mati Di katoda
Air jeruk Lampu mati Pada katoda saja

B. Pembahasan
1. Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan, larutan pada wadah
manakah yang lampunya terang, redup, dan tidak menyala?
 Lampu terang : NH4Cl (amonium klorida), HCl (asam klorida) dan
H2SO4 (asam sulfat)
 Lampu redup : NaCl (natrium klorida)
 Tidak menyala : air jeruk, air sabun, NH3, C2H5OH, CO(NH2)2,
C12H22O11, H2O dan CH3COOH
2. Disebut apakah larutan yang dapat menghantarkan listrik dan disebut
apakah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik?
 Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan
elektrolit.
 Larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan
non-elektrolit.
3. Berdasarkan uji daya hantar, gejala apa yang menandai larutan bersifat
elektrolit kuat?
 Saat diuji menggunakan alat uji daya hantar, didapatkan bahwa
indikator lampu menyala terang dan terdapat banyak gelembung
gas disekitar elektroda.
4. Berdasarkan uji daya hantar, gejala apa yang menandai larutan bersifat
elektrolit lemah?
 Saat diuji menggunakan alat uji daya hantar, didapatkan bahwa
indikator lampu menyala redup atau tidak menyala. Tetapi
meskipun lampu indikator tidak menyala namun masih terdapat
gelembung gas disekitar elektroda.
5. Berdasarkan uji daya hantar, gejala apa yang menandai larutan bersifat
non-elektrolit?
 Saat diuji menggunakan alat uji daya hantar, didapatkan bahwa
indikator lampu tidak menyala dan disekitar elektroda tidak
terdapat gelembung gas (tidak bereaksi apa-apa).

KESIMPULAN
Larutan sendiri terbagi menjadi elektrolit kuat,elektrolit lemah,non
elektrolit. larutan akan dapat menghantarkan arus listrik (elektrolit)
apabila larutan tersebut memiliki ion-ion yang bergerak bebas, tapi
apabila ion-ion berbentuk rapat dan kuat, sehingga tidak dapat
bergerak bebas maka larutan tersebut tidak dapat menghantarkan
listrik(non elektrolit).Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan
dapat disimpulkan bahwa setiap larutan memiliki kadar keelektrolitan
yang berbeda-beda tergantung jumlah ion-ion yang berada dalam
larutan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Elektrolit
https://nofiyui.wordpress.com/2014/04/16/makalah-larutan-elektrolit/
http://id.wikipedia.org/wiki/Larutan_non_elektrolit
https://nebulasmansa.wordpress.com/2013/11/25/laporan-hasil-
pengamatan-praktikum-larutan-elektrolit-dan-non-elektrolit/

Вам также может понравиться