Вы находитесь на странице: 1из 9

HARI KU, SEMANGAT KU

KARYA: RIZAL

Aku tak dapat menyembunyikan perasaan hatiku

Senang dan bahagia……

Aku sadar sesuatu telah datang menghampiri ku

Mengantarkanku menikmati pagi nan sejuk,

Inilah hari ku

Inilah pagi ku

Ku sambut ia dengan semangat ku

Aku katakan kepadanya

Aku siap menghadapi hari ini,

Beri aku kekuatan

tuk menjalani hariku

Beri aku daya

tuk menerjang semua halangan dan rintangan,

Kini,ku persiapkan semua itu

Hanya untuk menghadapimu

Ku kalahkan kau dengan semangat ku

Ku terjang semua rintangan dihadapan ku

Analisis

A. Unsur intrinsik

1. Tema
Puisi diatas bertemakan semangat untuk melakukan tantangan. Dibuktikan dalam bait "kusambut ia
dengan semangat ku"

2. Pemilihan kata ( diksi )

Puisi diatas menggunakan bahasa yang formal/bahasa kehidupan sehari-hari.

3. Perasaan ( feeling )

Puisi HARI KU, SEMANGAT KU menggambarkan sang penyair sedang semangat yang dituliskan pada bait
“Kusambut ia dengan semangat ku”

4. Majas

Puisi diatas menggunakan majas repetisi yaitu perulangan kata, frasa, dan klausa yang sama dalam suatu
kalimat. Contohnya kata semangat dan rintangan.

5. Nada

Puisi HARI KU, SEMANGAT KU menggunakan nada-nada yang keras dan banyak menggunakan
hentakan agar pendengar ikut merasakan perasaan sang penyair.

6. Citraan

Aku tak dapat menyembunyikan perasaan hatiku (perasaan)

Senang dan bahagia…… (perasaan)

Aku sadar sesuatu telah datang menghampiri ku (penglihatan)

Mengantarkanku menikmati pagi nan sejuk,(penglihatan)

Inilah hari ku

Inilah pagi ku

Ku sambut ia dengan semangat ku

Aku katakan kepadanya

Aku siap menghadapi hari ini,


Beri aku kekuatan

tuk menjalani hariku

Beri aku daya

tuk menerjang semua halangan dan rintangan,

Kini,ku persiapkan semua itu

Hanya untuk menghadapimu

Ku kalahkan kau dengan semangat ku

Ku terjang semua rintangan dihadapan ku

7. Amanat

Dalam puisi diatas dapat diambil satu amanat yaitu jalani hidup penuh semangat dan hadapi tantangan
dengan semangat.

B. Unsur ekstrinsik

1. Nilai sosial

a. Harus menebarkan semangat ke semua orang.

b. Bisa menghadapi rintangan kehidupan dengan semangat

BUNDA DALAM CAHAYA

Oleh Romadona

Dia wanita bernama cahaya

Hatinya memancar

Tergurat dalam doa-doa

Tangan Kecilnya mengantar kami

di gerbang cahaya
Dia berjalan dengan cinta

Dia berjalan menerjang luka

Bahkan dia menempuh tanpa

batas rasa

Dia-lah Ibu dari segala cahaya

Ibu dari semua luka kami

Ibu dari Jejak yang terukir

dalam tinta sejarah

Analisis

A. Unsur intrinsik

1. Tema

Puisi di atas bertemakan jasa seorang ibu. Dapat dibuktikan dalam bait "dia berjalan menerjang luka"
dan "bahkan dia menempuh tanpa batas rasa

2. Pemilihan kata ( diksi )

Puisi diatas menggunakan bahasa yang bahasa kehidupan sehari-hari.

3. Perasaan ( feeling )

Puisi di atas menggambarkan sang penyair sedang mengambarkan jasa dari seorang ibu yang menuntun
anak-anaknya.

4. Majas

Pusi tersebut menggunakan majas metafora (dia wanita bernama cahaya)

5. Nada
Puisi tersebut menggunakan nada-nada yang haru. agar pendengar ikut merasakan perasaan sang
penyair.

6. Citraan

Dia wanita bernama cahaya

Hatinya memancar

Tergurat dalam doa-doa (penglihatan)

Tangan Kecilnya mengantar kami (penglihatan)

di gerbang cahaya

Dia berjalan dengan cinta (gerak)

Dia berjalan menerjang luka (gerak)

Bahkan dia menempuh tanpa

batas rasa

Dia-lah Ibu dari segala cahaya

Ibu dari semua luka kami (perasaan)

Ibu dari Jejak yang terukir (perasaan)

dalam tinta sejarah

7. Amanat

Dalam puisi diatas dapat diambil satu amanat yaitu kita harus menyayangi ibu kita karena mereka sudah
berjasa atau berjuangan untuk anaknya.

B. Unsur ekstrinsik

1. Nilai sosial

a. Cintailah orang tua


b. Jangan lupakan jasa orang tua yang selama ini telah menuntunkita sampai disini.

Pahlawan Tak Dikenal

Karya : Toto Sudarto Bachtiar

Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring

Tetapi bukan tidur, sayang

Sebuah lubang peluru bundar di dadanya

Senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang

Dia tidak ingat bilamana dia datang

Kedua lengannya memeluk senapan

Dia tidak tahu untuk siapa dia datang

Kemudian dia terbaring, tapi bukan tidur sayang

Wajah sunyi setengah tengadah

Menangkap sepi padang senja

Dunia tambah beku di tengah derap dan suara menderu

Dia masih sangat muda

Hari itu 10 November, hujan pun mulai turun

Orang-orang ingin kembali memandangnya

Sambil merangkai karangan bunga


Tapi yang nampak, wajah-wajahnya sendiri yang tak dikenalnya

Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring

Tetapi bukan tidur, sayang

Sebuah lubang peluru bundar di dadanya

Senyum bekunya mau berkata: aku sangat muda1955

Analisis

Analisis

A. Unsur intrinsik

1. Tema

Puisi di atas bertemakan Perjuangan dan kegigihan seorang pahlawan pembela bangsa. Tema pada puisi
“Pahlawan Tak Dikenal” dapat diketahui melalui isi dari puisi tersebut yaitu pengisahkan tentang seorang
pejuang pemebela bangsa yang gugur diusia muda.

2. Pemilihan kata ( diksi )

Puisi diatas menggunakan kata –kata bermakna denotasi dan konotasi.

3. Perasaan ( feeling )

Puisi di atas menggambarkan sang penyair terharu melihat seorang pahlawan yang rela mati demi
negara.

4. Majas

Pusi tersebut menggunakan majas metafora (dia wanita bernama cahaya)

5. Nada
Puisi tersebut menggunakan nada egas dan haru. Puisi “Pahlawan Tak Dikenal” memiliki nada tegas
dan haru karena puisi ini menceritakan pahlawan yang rela mati demi bangsanya sehingga berhubungan
dengan kepahlawannya.

6. Citraan

. Sebuah lubang peluru bundar di dadanya (citraan penglihatan)

2. Wajah sunyi setengah tengadah (citraan penglihatan)

3.Kedua lenganya memeluk senapang (citraan penglihatan)

4.Menangkap sepi padang senja (citraan perabaan)

5.Dunia tambah beku di tengah derap dan suasana menderu (citraan perabaan& pendengaran)

7. Amanat

Amanat yang dapat diambil dari puisi tersebut yaitu kita harus menghargai dan menghormati jasa para
pahlawan karena mereka rela mati demi bangsa kita ini.

B. Unsur ekstrinsik

1. Biografi penulis

Toto Sudarto Bachtiar seorang penyair dasawarsa 1950-an yang diperkenalkan pertama kali oleh H.B.
Jassin dengan sajaknya "Ibu Kota Senja". Dia lahir di Palimanan, Cirebon, 12 Oktober 1929 Selasa, 9
Oktober 2007 dan meninggal di rumah salah seorang familinya di Cisaga, Ciamis, Jawa Barat. Toto
meninggalkan seorang istri, Zainar (80), seorang putri, Sri Adila Perikasih serta dua orang cucu.

2. Nilai sosial

a. Kita sebagai generasi muda agar mengharagai jasa pahlawan-pahlawan.

b. Sebagai seorang siswa kita harus rajin belajar untuk meneruskan perjuangan para pahlawan terdahulu.

Daftar pustaka

http://www.karyapuisi.com/2012/05/puisi-semangat-hariku-semangatku.html#ixzz2wYfMECmU
https://www.lokerpuisi.web.id/2015/02/bunda-dalam-cahaya-oleh-romadona.html?m=1

http://sastra-bersama.blogspot.com/2012/03/puisi-pahlawan-tak-dikenal-karya-toto.html?m=1

Вам также может понравиться