Вы находитесь на странице: 1из 3

NAMA : DEVI NAVITA LANI

NIM : 01.16.078
JUDUL : IDENTIFIKASI BAHAN KIMIA OBAT SIPROHEPTADIN HIDROKLORIDA
DALAM JAMU PENAMBAH NAFSU MAKAN DI PASAR KECAMATAN
RENGEL DENGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS.

1. Alat
Alat yang digunakan sebagai berikut :
1. Batang pengaduk
2. Vial
3. Gelas beaker
4. Chamber dan penutupnya
5. Corong pisah
6. Erlenmeyer
7. Gelas ukur 10 ml
8. Kertas saring
9. Pipet volume 1-25 ml
10. Silika gel GF254
11. Pipa Kapiler
12. Pinset
13. Lampu UV 254
14. Pensil 2B
15. Penggaris
2. Bahan
Bahan yang digunakan adalah :
1. Sampel jamu sachet penambah nafsu makan
2. Standart siproheptadin hidroklorida
3. Metanol
4. Kloroform
5. Ammonia
6. Akuades
7. Eter
8. Natrium Hidroksida
3. Metode
1. Preparasi Sampel
Menimbang sampel jamu sachet 100 mg, dimasukkan ke dalam erlenmeyer 125 mL,
ditambahkan 30 mL metanol, dikocok 30 menit, lalu disaring. Filtrat diuapkan hingga
kering, ditambahkan 50 mL air, dikocok selama 30 menit, lalu disaring. Filtrat
ditampung dalam corong pisah dan dibasakan dengan natrium hidroksida 1N sampai
pH 9. Filtrat diekstraksi dengan 25 mL eter. Kemudian sari eter diuapkan hingga
kering dan sisa penguapan dilarutkan dalam 5 mL metanol.
2. Uji Pendahuluan
Menimbang siproheptadin hidroklorida 100mg masukkan dalam gelas beaker,
tambahkan 10 ml methanol, diaduk sampai larut. Setelah larut ambil 1 tetes larutan.
Tambahkan 1 tetes larutan pada kertas saring. Setelah di teteskan tunggu
hinggakering. Diamati dibawah cahaya ultraviolet 254 nm, terjadi fluoresensi biru
terang.
3. Uji Identifikasi dengan KLT
1. Menyiapkan Chamber (Bejana)
Tara garis bawah untuk fase gerak supaya saat penempatan fase diam tidak
melebihi titik penotolan
2. Penyiapan fase diam
1. Fase diam yang digunakan adalah silika gel GF254.
2. Silika gel GF254 dipotong sesuai dengan ukuran yang telah ditetapkan.
3. Silika gel GF254 yang sudah dipotong. diberi garis bawah dan titik
penotolon, untuk mempermudah proses penotolan.
4. Kemudian beri garis atas untuk menandai batas akhir dari proses elusi.
5. Mengaktifkan fase diam dengan cara dipanaskan di atas hot plate selama 30
menit
3. Pembuatan Fase Gerak
1. Fase gerak yang digunakan adalah metanol : amonia dengan perbandingan
(100:1,5) dan kloroform : metanol (9:1)
2. Masing masing bahan dipipet, lalu dimasukan kedalam chamber (bejana)
yang telah disiapkan
4. Penjenuhan bejana
Masukkan kertas saring hingga ke dasar bejana, kemudian ditutup. chamber
dikatakan jenuh apabila kertas saring telah basah sampai atas
5. Pembuatan Larutan Baku Pembanding
Menimbang siproheptadin hidroklorida 100mg ke dalam wadah, ditambahkan 10
ml methanol, diaduk sampai larut.
6. Penotolan sampel
1. Mengambil larutan sampel dan larutan baku pembanding dengan pipa kapiler,
kemudian ditotolkan pada titik yang telah ditentukan.
2. Lihat di bawah sinar UV 254nm apakah sudah sempurna totolan yang kita
lakukan.
3. Jika sudah sempurna, silika gel dimasukkan ke dalam chamber (bejana).
4. Kemudian tutup chamber, biarkan hingga elusi berakhir sampai di garis akhir
elusi.
5. Plat KLT dikeluarkan, dan di angin-anginkan sebentar hingga kering.
7. Pengamatan Hasil Elusi
1. Mengamati silika gel hasil elusi di bawah sinar UV 254.
2. Memberi tanda pada tiap-tiap noda yang timbul dari hasil elusi.
3. Menghitung Rf tiap-tiap noda yang telah ditandai.

Вам также может понравиться