Вы находитесь на странице: 1из 19

TUGAS MAKALAH JENIS FUNGSI DAN BENTUK DARI PERALATAN

PERLINDUNGAN DIRI DI LABORATORIUM

OLEH :

NINDYA SISKA
1600039

DOSEN
ARMOND FERNANDO

ASISTEN DOSEN:
1. INDAH PERMATA
2. LISA KARTIKA,AMD FARM
3. ROFIKA RUSTAM AMD FARM

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI


YAYASAN UNIVERSITAS RIAU
2018
BAB I
PENDAHULUAN

Keselamatan kerja dalam laboratorium klinik Bekerja dalam laboratorum


klinik mempunyai resiko terkena bahan kimia maupun bahan yang bersifat
infeksius. Resiko tersebut dapat terjadi bila kelalaian dan sebab-sebab lain diluar
kemampuan manusi. Menjadi suatu tanggung jawab bagi manusia untuk
mempelajari kemungkinan adanya bahaya dalam pekerjaan agar mampu
mengendalikan bahaya serta mengurangi resiko sekecil-kecilnya melalui
pemahaman mengenai berbagai aspek bahaya dalam lingkungan laboratorium,
mengarahkan para pekerja dalam melaksanakan keselamatan dan kesehatan kerja
(Imamkhasani, 1990:1).
Laboratorium harus merupakan tempat yang aman bagi pekerjanya,
terhadap setiap kemungkinan terjadinya kecelakaan, sakit maupun gangguan
kesehatan. Hanya dalam laboratorium yang bebas dari rasa kekhawatiran akan
kecelakaan dan keracunan seseorang dapat bekeraja dengan produktif dan efisien.
Keadaan yang sehat dalam laboratorium, dapat diciptakan apabila ada
kemauan dari setiap pekerja untuk menjaga dan melindungi diri. Diperlukan suatu
kesadaran dan tanggung jawab, bahwa kecelakaan dapat berakibat pada diri
sendiri dan orang lain serta lingkungannya. Tanggung jawab moral dalam
keselamatan kerja memegang peranan penting dalam pencegahan kecelakaan
disamping dislipin setiap individu terhadap perautran juga memberikan andil
besar dalam keselamatan kerja (Imamkhasani, 1990:2)
BAB II

MATERI

2.1 ALAT PELINDUNG DIRI


Alat pelindung diri (APD) adalah peralatan keselamatan merupakan
upaya terakhir melindungi diri dalam meminimalkan bahaya. Kewajiban
menggunakan APD telah disepakati pemerintah melalui Departemen
Tenaga Kerja Republik Indonesia dengan industri selaku pelaku usaha.
APD standar terdiri dari (1) pelindung diri (2) pernapasan, (3) telinga, (4)
mata, (5) kepala, (6) kaki, (7) pakaian pelindung dan (8) sabuk pengaman
karyawan baik di laboratorium, lapangan atau di proses pengolahan.

A. Pengertian Alat Pelindung Diri

Alat pelindung diri dalam dunia industri dikenal Personal Protective


Equipment (PPE) adalah peralatan yang digunakan oleh karyawan untuk
melindungi diri terhadap potensi bahaya kecelakaan kerja. APD merupakan
kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan resiko
kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di
sekelilingnya.

1) Jenis-Jenis Alat Pelindung Diri dan Penanggulangannya\


Alat pelindung diri dibagi atas : (1) pelindung mata dan wajah, (2)
pelindung pernapasan, (3) pelindung kepala, (4) pelindung kaki, (5)
pelindung tangan, (6) pelindung pendengaran, (7) pelindung tubuh atau
diri dan (8) sabut pengaman.
A. Pelindung Mata dan Wajah
Pelindung mata dan wajah dibagi atas

(1) Perlindungan primer berupa kacamata melindungi dari


obyek yang terbang dan

(2) Pelindung sekunder merupakan kombinasi pelindung


wajah kaca mata atau gogel. Persyaratan alat pelindung
mata dan wajah yaitu (a) memenuhi Amerika National
Standars Institute : ANSI Z87.1-1989, (b) karyawan
berkacamata atau lensa preskripsi wajib mengenakan
pelindung mata (safety glasses).

Jenis alat pelindung mata dan wajah yaitu:

a. Goggles

Goggles melindungi mata dengan karateristik terpasang dekat


wajah dan mengitari area mata. APD ini melindungi lebih baik jika
terjadi kecelakaan seperti percikan cairan, uap logam uap, serbuk dan
debu agar tetap aman dan kecelakaan dapat diminimalkan.

Gambar 3.1. Kacamata dan Goggle

b Face shield

Face shield memberikan perlindungan wajah menyeluruh dan


sering digunakan pada operasi peleburan logam, percikan bahan
kimia atau partikel yang melayang. Peralatan ini hanya melindungi
wajah sehingga pemakaian safety glasses pengaman harus
dikombinasi.

Gambar 3.2. Face shield dan Kombinasi kaca Mata


c Welding Helmets

Alat pelindung wajah yang lain adalah welding helmets (topeng las) berfungsi
memberikan perlindungan pada wajah dan mata. Welding Helmets digunakan
pada proses pengelasan yang berfungsi sebagai pelindung sekunder untuk
melindungi diri dari UV, panas dan tubrukan.

Gambar 3.3. Welding Helmets

d Masker Wajah

Masker berfungsi untuk melindungi hidung dari zat-zat berbau, menyengat,


dan debu. Jenis-jenis maker disajikan pada Gambar 3.4

Gambar 3.4. Jenis-Jenis Masker Wajah

Beberapa langkah perlindungan mata dan wajah yaitu pencucian mata


dengan peralatan sesuai standar peraturan Amerika Serikat (AS) : 29 CFR
1910.151(c) dan ANSI Z358.1- . Jenis peralatan pencucian mata dan wajah.
a. Pencucian Mata dan muka

Prinsip alat pencuci yaitu kran dinyalahkan dan pastikan air kran diarahkan ke
kelopak mata yang terkena percikan. Pencucian dilakukan hingga tidak terasa
lagi perih akibat kotoran ataupun zat lain.
Gambar 3.5. Alat Pencuci Muka
b. Shower

Prinsip alat ini cukup menarik bandle dan air akan keluar. Standar : ANSI
Z358.1-2004

Gambar 3.6. Shower

c. Drench hose

Alat ini memiliki kemiripian dengan alat pencuci mata, drench hose pencucian
langsung diarahkan ke mata bermasalah.

Gambar 3.7. Drench Hose dan Teknik Pencucian


B. Pelindung Kepala

Safety helmet melindungi kepala dari benda keras, pukulan dan benturan, terjatuh
dan terkena arus listrik. APD ini juga berfungsi melindungi kepala dari kebakaran,
korosif, uap-uap, panas atau dingin, zat-zat kimia berbahaya, dari berbagai iklim.
Alat pelindung kepala harus memenuhi standar Z89.1-•2003. Pelindung kepala yang di
kenal ada 4 jenis yaitu :
a. Kelas A: Hard hat kelas A dirancang untuk melindungi kepala dari
benda yang jatuh dan melindungi dari arus listrik sampai 2.200 volt.
b. Kelas B: Hard hat kelas B dirancang untuk melindungi kepala dari
benda yang jauh dan melindungi dari arus listrik hingga 20.000 volt.
c. Kelas C : Hard hat kelas C dirancang untuk melindungi kepala dari
benda yang jatuh tetapi tidak melindungi dari kejutan listrik dan tidak
melindungi dari bahan korosif.

Gambar 3.8. Hard Hat

d. Bumb Cap

Bumb cap dibuat dari plastik dengan berat cukup ringan untuk
melindungi kepala dari tabrakan dengan benda menonjol. Alat ini tidak
menggunakan sistem suspense, hanya berfungsi sebagai pelindung
kepala.

Gambar 3.9. Bumb Cap

C. Pelindung Tangan

Sarung tangan merupakan alat pelindung diri dengan fungsi utama


melindungi tangan dari luka lecet, luka teriris, luka terkena bahan kimia
dan terhadap temperatur ekstrim. Teknik pemilihan sarung tangan pada
Tabel 3.2.
Jenis sarung tangan berdasarkan bahan dasar pembuatan sarung tangan dan
kegunaannya, yaitu :
a. Kevlar-trated gloves

Terbuat dari wall dan dilapisi bahan anti api bertujuan melindungi dari
kebakaran dan terpapar panas secara terus menerus.
b. Metal-mesh gloves

Berbahan dasar wall dikombinasi logam dan fiber digunakan karyawan


yang bekerja dengan pisau dan benda-benda tajam.
c. Rubber gloves
d. Sarung tangan ini terbuat dari dari karet befungsi melindungi dari listrik. Alat
pelindung tangan ini harus di tes kekuatan listriknya. Kevlar-trated gloves

Terbuat dari wall dan dilapisi bahan anti api bertujuan melindungi dari
kebakaran dan terpapar panas secara terus menerus.
e. Metal-mesh gloves

Berbahan dasar wall dikombinasi logam dan fiber digunakan karyawan


yang bekerja dengan pisau dan benda-benda tajam.
f. Rubber gloves
g. Sarung tangan ini terbuat dari dari karet befungsi melindungi dari listrik. Alat
pelindung tangan ini harus di tes kekuatan listriknya. Kevlar-trated gloves

Terbuat dari wall dan dilapisi bahan anti api bertujuan melindungi dari
kebakaran dan terpapar panas secara terus menerus.
h. Metal-mesh gloves

Berbahan dasar wall dikombinasi logam dan fiber digunakan karyawan


yang bekerja dengan pisau dan benda-benda tajam.
i. Rubber gloves

Sarung tangan ini terbuat dari dari karet befungsi melindungi dari listrik.
Alat pelindung tangan ini harus di tes kekuatan listriknya.
j. Kevlar-trated gloves

Terbuat dari wall dan dilapisi bahan anti api bertujuan melindungi dari
kebakaran dan terpapar panas secara terus menerus.
k. Metal-mesh gloves

Berbahan dasar wall dikombinasi logam dan fiber digunakan karyawan


yang bekerja dengan pisau dan benda-benda tajam.
l. Rubber gloves
Sarung tangan ini terbuat dari dari karet befungsi melindungi dari listrik.
Alat pelindung tangan ini harus di tes kekuatan listriknya.
m.Kevlar-trated gloves

Terbuat dari wall dan dilapisi bahan anti api bertujuan melindungi dari
kebakaran dan terpapar panas secara terus menerus.
n. Metal-mesh gloves

Berbahan dasar wall dikombinasi logam dan fiber digunakan karyawan


yang bekerja dengan pisau dan benda-benda tajam.
o. Rubber gloves

Sarung tangan ini terbuat dari dari karet befungsi melindungi dari listrik.
Alat pelindung tangan ini harus di tes kekuatan listriknya
p. Kevlar-trated gloves

Terbuat dari wall dan dilapisi bahan anti api bertujuan melindungi dari
kebakaran dan terpapar panas secara terus menerus.
q. Metal-mesh gloves

Berbahan dasar wall dikombinasi logam dan fiber digunakan karyawan


yang bekerja dengan pisau dan benda-benda tajam.
r. Rubber gloves

Sarung tangan ini terbuat dari dari karet befungsi melindungi dari listrik.
Alat pelindung tangan ini harus di tes kekuatan listriknya.

(a) (b) (c)


Gambar 3.10. (a) Kevlar-trated Gloves (b) Metal-Mesh Gloves dan (c)
Rubber Gloves
s. Rubber neoprene or vinyl gloves

Material bahan ini seperti dengan type C dengan tambahan bahan


kimia berupa neoprene atau vinyl. Sarung tangan ini digunakan dalam
penggunaan bahan kimia korosif, seperti aromatk,ester, keton dan klorin.

Gambar 3.11. Rubber Neoprene atau Vinyl Glove

t. Leather gloves

Bahan dasar leather gloves adalah kulit dan karet dilengkapi bantalan
sehingga tahan terhadap percikan api, panas yang sedang, benda kasar,
objek yang keras dan pukulan. Secara umum digunakan pekerjaan berat.

u. Chrome-tanned cowhide leather

Sarung tangan type ini digunakan para pekerja penekan besi yang
melekat pada tapal tangan dan jari untuk pengecoran pada pabrik baja.

v. Catton or fabric gloves

Sarung tangan jenis ini terbuat dari katun digunakan melindungi


tangan. Ciri khas APD ini sangat halus dan lembut bertujuan menghindari
sentuhan langsung terhadap objek kasar, tajam atau material berat.
(a) (b)

Gambar 3.12 . (a) Leather Gloves

(b) Catton or Fabric Gloves


w. Coated fabric gloves

Bahan dasar berupa karet sintesisis berfungsi melindungi dari bahan


kimia konsentrasi sedang. Sarung tangan direkomendasi karyawan pada
industri pengalengan, pengepakan, penanganan, dan pangan lainnya.

x. Heated industrial gloves

Jenis sarung tangan ini digunakan pada lingkungan kerja kondisi


panas.

(a) (b)

Gambar 3.13. (a) Coated Fabric Gloves

(b) Heated Industrial Gloves

y. Hand leathers atau bantalan tangan

Sarung tangan berbahan katun halus dan dilengkapi bantalan, digunakan


pengendara kendaraan dua maupun pekerja yang kasar.

z. Butil Gloves

Karet sintesis dari polibutil, penolakan permeasi paling tinggi terhadap gas
atau uap air. Kegunaan untuk pekerja pada bahan kimia Keton dan ester.

(a) (b)

Gambar 3.14. (a) Hand Leather Gloves dan (b) Butil Gloves
aa. Viton Gloves

Sangat resisten terhadap permeasi oleh pelarut berklorin dan aromatik.


Sarung tangan jenis ini dapat digunakan ketika bekerja dengan pelarut air.
bb. Nitril Gloves

Berbahan karet alkilonitril-butadiena dan mengganti lateks. Jenis sarung


tangan ini melindungi tangan terhadap asam, basa, minyak, pelarut
hidrokarbon alifatik ester dan lemak.

cc.Neoprena Gloves dan Polivinil Klorida (PVC) Gloves

Penggunaan sarung tangan ini terbatas untuk aldehid dan keton serta
melindungi dari asam, akustik, DMSO dan mengganti pengunaan lateks.

(a) (b) (c)

Gambar 3.15. (a) Viton Gloves , (b) Neoprena dan


(c) Polivinil Klorida Gloves

D. Pelindung Telinga

Alat pelindung telinga dibedakan atas jenis atenuasinya yaitu pada


frekuensi 2800–4000 Hz sampai 42 dB (35–45 dB). Frekuensi biasa yaitu
25-30 dB pada keadaan khusus dapat dikombinasikan antara tutup telinga
dan sumbat telinga sehingga dapat atenuasi ditingkat lebih tinggi tetap
kurang dari 50 dB, disebabkan hantaran suara melalui tulang masih ada.

Gambar 3.18. Ear Plug


E. Alat Pelindung Pernapasan

Alat pelindung pernapasan memberikan perlindungan terhadap


sumber-sumber bahaya seperti kekurangan oksigen dan pencemaran oleh
partikel debu, kabut, asap dan uap logam serta pencemaran oleh gas atau
uap. Alat pelindung pernapasan ditunjukkan pada Gambar 3.19 dan
Gambar 3.20.

Gambar 3.19. Alat Pelindung Pernapasan

Gambar 3.20. Jenis Alat Pemurni Udara

Pengunaan katrij pada respirator teknik pemilihan dan faktor perlindungan


respirator, disajikan di Tabel 3.3 dan Tabel 3.4

F. Alat Pelindung Kaki

Sepatu keselamatan kerja dipergunakan melindungi kaki dari bahaya


kejatuhan benda berat, percikan cairan dan tertusuk oleh benda-benda tajam.
Pelindung kaki harus memenuhi standar ANSI dengan syarat :
a. Sepatu berujung baja tahan tubrukan, penetrasi, tekanan, dll.
b. Sepatu dengan sol anti gelincir dan non-skid.

c. Tahan kimia (karet, vinil, plastik jahitan sintesis untuk menolak penetrasi
kimia) Anti-statis, tahan suhu tinggi, pelindung listrik dan kedap air.
d. Sepatu kombinasi
Beberapa jenis alat pelindung kaki berdasarkan
penggunaanya berdasarkan gambar 3.22.

(b)

Gambar 3.22. (a) Jenis Sepatu Pelindung Standar ANSI dan

ii. Beberapa Type Alat Pelindung Kaki

G. Pakaian Pelindung

Penggunaan pakaian pelindung tubuh diwajibkan sebabkan beberapa


akibat yaitu (1) bahan kimia berbahaya, (2) bahaya berpotensi infeksi, (3)
panas yang sangat kuat dan (4) percikan logam panas dan cairan panas.
Pelindung tubuh berdasarkan tanggapan darurat dibagi dalam 4 kategori
yaitu Kelas A, Kelas B, Kelas C dan Kelas D.
a. Kelas A

Potensi pajanan atau paparan pada bahan yang tidak diketahui.


Pelindung kulit, pernapasan dan mata level tertinggi. Alat pernapasan
mandiri atau respirator pasokan udara positif. Kedap udara, sarung
tangan dan sepatu tahan bahan kimia (luar dan dalam).
b. Kelas B

Uap air atmosfer, level tetinggi perlindungan pernapasan dengan


tingkat keamanan perlindungan kulit terendah. Alat pernapasan
mandiri, pelindung penuh wajah
tekanan positif. Pakaian tahan bahan kimia atau coverall, sarung
tangan dan sepatu tahan bahan kimia.
c. Kelas C

Konsentrasi kontaminan diketahui, respirator pemurni udara penuh


wajah diizinkan dengan perlindungan kulit lebih rendah. Sarung
tangan, helm pengaman, masker, sarung tangan dan sepatu tahan bahan
kimia. Perbedaan kelas A dan B pada perlindungan pernapasan.
d. Kelas D

Pelindung minimal, tidak ada pelindung pernapasan dan kulit.

A B C D

Gambar 3.23. Type Jenis Pakaian Pelindung Berdasarkan Kelas


Pengelompokan pakaian pelindung berdasarkan bahaya, yaitu :
1) Flame resistant catton atau duck

Pelindung dari bahaya panas dan percikan api yang sedang.

2) Special flame- resistant and heat resistant synthetic fabrics


Umumnya digunakan memadamkan api atau pekerjaan-
pekerjaan disekeliling api yang terbuka.
3) Rubber, neoprene, vinyl or other protective material Aplikasi pakaian
pelindung ini untuk bahan kimia kondisi basah atau untuk menanggulangi
asam, korosi dan zat-zat kimia berbahaya.
4) Jas Lab

Penggunaan jas lab di laboratorium berfungsi ganda yaitu melindungi pekerja


dari sentuhan bahan kimia baik padat maupun cairan, dan kontaminan bakteri
maupun bahan toksis. Hal ini juga didasarkan pada suatu kejadaian yang
diilustraikan pada Gambar 3.25. Ketika seorang peneliti bekerja di
laboratorium pada suasana panas yang melakukan suatu eksperimen
menggunakan H2SO4.
Gambar 3.25. Jas Lab

H. Sabuk Pengaman

APD bertujuan melindungi tubuh dari kemungkinan terjatuh,


umumnya digunakan pada pekerjaan konstruksi dan memanjat tempat
tinggi dan tertutup juga pada boiler. Sabuk pengaman juga digunakan pada
pengendara kendaraan seperti mobil, trek, kontainer, pesawat dan lainnya
serta harus dapat menahan beban sebesar 80 Kg.
BAB III
PENUTUP

2.2 Kesimpulan
Alat pelindung diri (APD) merupakan upaya terakhir dan meminimalkan
resiko yang dapat terjadi akibat kecelakan atau bahaya di sekeliling terutama pada
dunia kerja baik di laboratorium maupun di lingkungan. Klasifikasi APD
disesuaikan dengan fungsi dan kebutuhan yaitu (1) pelindung mata dan wajah,
(1) pelindung pernapasan, (3) pelindung kepala, (4) pelindung kaki), pelindung
tangan, (6) pelindung pendengaran, (7) pelindung diri atau tubuh dan (8) sabut
pengaman. Pemeliharaan APD dilakukan sesuai dengan standar dan setiap alat
pelindung diri memiliki karakteristik berbeda, ada yang sekali penggunaan seperti
masker dan sarung tangan kesehatan. Teknik pemeliharan juga disesuaikan dan
penyimpanan APD dalam keadaan kering, bersih, berikan label dan simpan dalam
kantung plastik serta letakkan pada tempat terjangkau. Karyawan atau pekerja
yang akan melakukan respirasi dan menggunakan alat respirator hubungi petugas
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di lingkungan atau tempat Anda.
DAFTAR PUSTAKA

1. http://hiperkes.wordpress.com/2008/04/04/alat-pelindung-dirii(Balai
K3 Bandung)
2. http://ergonomi-fit.blogspot.com/2011/06/alat-pelindung-diri-apd.html

3. www.slideshare.net/iemma25/makalah-k3-alat-pelindung-dir

4. perpus.fkik.uinjkt.ac.id/file_digital/YOSI%20NOVITA.pdf

5. Lisa Moran dan Tina Masciangioli, 2010, Keselamatan dan keamanan


Laboratorium Kimia, The National Academic Press, Washington, DC

Вам также может понравиться