Вы находитесь на странице: 1из 18

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Manajemen

Manajemen sudah ada sejak dahulu kala, dimana sejak manusia dituntut

untuk memenuhi kebutuhannya melalui bantuan orang lain. Sehingga manajemen

terdapat dalam semua kegiatan manusia baik dalam rumah tangga, sekolah,

pemerintahan, organisasi dan sebagainya. Manajemen dan organisasi bukan

sebagai tujuan, tetapi hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan yang

diinginkan. Walaupun manajemen hanya sebagai alat dan wadah tetap harus diatur

dengan sebaik-baiknya agar tujuan yang dimiliki dapat optimal, agar terhindar

dari pemborosan dan semua potensi yang dimiliki akan lebih bermanfaat.

Keberhasilan perusahaan dalam pencapaian tujuannya tidak terlepas dari

adanya proses manajemen. Tanpa manajemen jelas, berbagai aktivitas bisnis

perusahaan jelas, beraktivitas bisnis perusahaan tidak akan berjalan dengan

optimal. Manajemen merupakan proses yang khas, yang terdiri atas kegiatan-

kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang

dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran melalui pemanfaatan

sumber daya manusia dan sumber daya yang lain. Manajemen saat ini sudah

menjadi suatu ilmu yang berkembang dengan sangat pesat, tidak hanya pada

bidang bisnis saja, tetapi juga pada bidang sosial lainnya.

Berikut ini beberapa pengertian manajemen yang dikemukakan oleh para ahli :

8
9

Menurut Melayu S.P. Hasibuan (2001;1), pengertian Manajemen yaitu :

“Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan

sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan

efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.“

Menurut Richard L. Draft yang diterjemahkan oleh Muhammad Masud

(2001;3), Manajemen adalah :

“Pencapaian sasaran organisasi dengan cara yang efektif dan efisien

melalui perencanaan, perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan

dan pengendalian sumber daya organisasi.”

Sedangkan menurut Sadono Sukirno yang dikutip oleh Irma

Nirmalasari dan Sri Wiludjeng (2006;60), pengertian Manajemen adalah :

“Manajemen merupakan kegiatan pimpinan perusahaan dan manajer


lain untuk melakukan perencanaan terhadap tindakan yang akan
dilakukan, mengorganisasi manusia untuk melaksanakan tindakan,
megarahkan dan mengawasi pelaksanaanya. Secara ringkas
manajemen berarti keterampilan/seni dalam menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain.“

Dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa manajemen sebagai sebuah proses, karena dalam suatu

manajemen terdapat adanya kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan, misalnya

kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan. Kegiatan-

kegiatan tersebut satu sama lainnya saling terkait, sehingga akan membentuk satu

kesatuan yang tidak dapat dipisahkan (sistem), sebagai upaya pencapaian suatu

tujuan tertentu.
10

2.1.1 Fungsi Manajemen

Dari beberapa pengertian menajemen seperti yang telah dikemukakan

sebelumnya, terlihat bahwa manajemen merupakan suatu proses. Sudah

merupakan tugas manajemen SDM untuk mengelola manusia seefektif mungkin.

Menurut Irma Nirmalasari dan Sriwiludjeng (2006;60) “Fungsi

Manajemen, yaitu :”

a. Fungsi Perencanaan (Planning)

Perencanaan merupakan aktivitas penentuan tujuan atau sasaran yang akan dicapai

dan menentukan bagaimana cara pencapaian tujuan dengan memanfaatkan sumber

daya yang tersedia. Perencanaan dalam bisnis merupakan hal yang penting karena

rencana memberi alasan terhadap seluruh tindakan yang dilakukan untuk

mencapai apa yang menjadi tujuan.

b. Fungsi Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian sebagai salah satu fungsi manajemen dapat diartikan sebagai

proses yang melibatkan dua orang atau lebih untuk bekerja sama dalam cara yang

terstruktur untuk mencapai tujuan. Dalam pengorganisasian, seorang manajer

harus dapat mengatur dan mengalokasikan pekerjaan dan sumber daya di antara

para anggota organisasi sehingga mereka dapat mencapai tujuan.

c. Fungsi Pengarahan (Directing)

Pengarahan meliputi tindakan untuk membimbing dan mengusahakan agar semua

anggota organisasi melakukan kegiatan yang sudah ditentukan ke arah tercapainya

tujuan. Fungsi pengarahan yang harus dilakukan oleh setiap manajer meliputi tiga

unsur, yaitu pemberian motivasi kepada bawahan, kepemimpinan dan

pengembangan organisasi.
11

d. Fungsi Pengendalian (Controlling)

Fungsi pengendalian bertujuan untuk memastikan apakah tujuan yang telah

ditetapkan telah tercapai. Dalam pengendalian, seorang manajer perlu

membandingkan hasil pelaksanaan pekerjaan dengan tujuan atau rencana semula.

Sehubungan dengan hal tersebut,manajer sedapat mungkin menemukan dan

sesegera mungkin mengoreksi adanya penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.

2.2 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang terdapat

dalam suatu organisasi meliputi semua orang ilmu dan seni yang mengatur

hubungan dan peranan tenaga kerja agar lebih efektif dan efisien membantu

terwujudnya tujuan perusahaan.

Menurut Melayu S.P Hasibuan (2001;10), Manajemen Sumber Daya

Manusia adalah :

“Ilmu dan seni yang mengatur peran tenaga kerja agar efektif dan

efisien, membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan

masyarakat.“

Menurut Sadili Samsudin (2006;22) mengemukakan bahwa Manajemen

Sumber Daya Manusia merupakan :

“Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu kegiatan

pengelolaan yang meliputi pendayagunaan, pengembangan, penilaian,

pemberian balas jasa bagi manusia sebagai individu anggota

organisasi atau perusahaan bisnis.”


12

Sedangkan menurut Veitzal Rivai (2009;1), Manajemen Sumber Daya

Manusia adalah :

“Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu bidang

dari manajemen umum yang meliputi segi-segi perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian.“

Berdasarkan pendapat-pendapat pengertian manajemen sumber daya

manusia yang dikemukakan oleh para ahli, dapat disimpulkan bahwa fungsi

manajemen dapat dilihat dari 4 fungsi manajemen, yaitu : Fungsi Perencanaan

(Planning), Pengorganisasian (Organizing), Pengarahan (Directing),

Pengendalian (Controlling).

Manajemen sumber daya manusia didasari pada suatu konsep bahwa setiap

karyawan adalah manusia bukan mesin dan bukan semata menjadi sumber daya

bisnis. Manajemen sumber daya manusia diperlukan untuk meningkatkan

efektifitas sumber daya manusia dalam organisasi kekuatan lingkungan yang

sangat berperan dalam persaingan yang semakin meningkat, perubahan teknologi

dan perubahan yang harus mengikuti jaman.

Bila menurut Hasibuan manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan

seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja, maksud seni didalam

efisiensinya adalah seni dalam memecahkan masalah dan seni merancang strategi

baru untuk prusahaannya agar tetap bisa bersaing di persaingan yang akan

semakin ketat dan tidak sehat secara perusahaan dan dari beberapa definisi diatas

dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni

atau suatu proses memperoleh kemajuan atau mengembangkan dan memelihara

tenaga kerja yang kompeten sedemikian rupa hingga tujuan dari organisasi dapat
13

tercapai dengan efisien dan kepuasan individu yang terlibat didalamnya, oleh

karena itu manajemen sumber daya manusia merupakan kunci utama keberhasilan

suatu perusahaan, maka amatlah penting bagi perusahaan untuk melakukan

pemeliharaan dengan baik sehingga dapat mencapai sasaran yang dituju.

2.2.1 Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Hasibuan (2003;21) mengemukakan bahwa ruang lingkup manajemen

sumber daya manusia terdiri dari “ 2 Fungsi Pokok, yaitu :”

1. Fungsi manajerial

a. Planning (perencanaan)

Perencanaan merupakan suatu kegiatan menetapkan tujuan, perumusan

dan menetapkan berbagai macam program yang menyangkut sumber daya

manusia untuk membantu tercapainya tujuan.

b. Organizing (pengorganisasian)

Setelah serangkaian tindakan ditetapkan, perlu disusun organisasi untuk

melaksanakannya. Organisasi adalah alat untuk mencapai tujuan,

menyusun organisasi berarti merancang struktur berbagai hubungan antara

pekerjaan, personalia, dan faktor-faktor fisik.

c. Directing (pengarahan)

Fungsi ini disebut pengarahan, motivasi, pelaksanaan atau pemberian

perintah. Fungsi ini bermaksud agar individu dalam organisasi dapat

bekerja sama secara efektif dengan individu lainnya sesuai dengan tujuan

yang akan diraih oleh perusahaan.


14

d. Controlling (pengendalian)

Pengendalian adalah fungsi manajerial yang berhubungan dengan

peraturan kegiatan agar sesuai dangan rencana yang sebelumnnya telah

dirumuskan berdasarkan analisis terhadap sasaran organisasi.

2. Fungsi operasional

a. Procurement (pengadaan tenaga kerja)

Adalah untuk memperoleh jenis dan jumlah tenaga kerja yang tepat dan

diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Fungsi ini meliputi

penentuan sumber daya manusia yang dibutuhkan mulai dari perekrutan,

seleksi dan penempatan.

b. Development (pengembangan)

Fungsi ini berhubungan dengan usaha atau kegiatan untuk meningkatkan

keahlian dan kecakapan para karyawan atau sumber daya manusia melalui

pelatihan dan pengembangan untuk mendapatkan prestasi kerja yang

sesuai dangan harapan organisasi.

c. Compentation (kompensasi)

Kegiatan yang dilakukan karyawan untuk mempertahankan karyawan

dengan cara menghargai kemampuan karyawan dan member imbalan yang

pantas kepada karyawan sesuai dengan kontribusinya kepada perusahaan.

d. Intergration (integrasi)

Suatu aktivitas yang berhubungan dengan usaha untuk menyelaraskan

kepentingan-kepentingan hak individu maupun kepentingan perusahaan.


15

e. Maintenance (pemeliharaan)

Fungsi ini adalah untuk mempertaruhkan dan meningkatkan kondisi yang

telah ada. Perhatian dititik beratkan pada kondisi fisik karyawan

(kesehatan dan keselamatan kerja) serta pemeliharaan sikap yang

menyenagkan.

f. Separation (pemisahan)

Fungsi ini adalah untuk memutuskan hubungan kerja pegawai dengan

organisasi dan mengembalikan kepada masyarakat. Atau juga pemisahan

pegawai dari organisasi atas inisiatif organisasi atau kemauan pegawai

sendiri.

Peranan fungsi manajerial maupun fungsi operasional dalam manajemen

sumber daya manusia sangat berperan penting dalam peningkatan kualitas sumber

daya manusia yang juga akan menentukan pencapaian tujuan suatu organisasi.

Oleh karena itu dengan sumber daya manusia yang berkualitas menjadi salah satu

faktor penentu akan kemajuan perusahaan di masa yang akan datang.

2.3 Motivasi Kerja

Motivasi merupakan hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan

mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai

hasil yang optimal. Motivasi semakin pentingkarena manajer membagikan

pekerjaan pada bawahannya untuk dikerjakan dengan baik dan terintegrasi kepada

tujuan yang diinginkan.


16

Perusahaan bukan saja mengharapkan karyawan yang mampu, cakap, dan

terampil tetapi yang terpenting mereka mau bekerja secara giat dan berkeinginan

untuk mencapai hasil yang maksimal.

2.3.1 Pengertian Motivasi

Kata motivasi berasal dari bahasa inggris “ Motivation ” dan kata

motivation sebenarnya berasal dari bahasa latin yaitu movere. Kata movere dalam

bahasa latin artinya to move dalam bahasa inggris artinya menggerakan atau

mendorong dalam bahasa Indonesia. Didalam konsep manajemen atau konsep

manajemen perilaku kata motivasi di definisikan sebagai suatu upaya untuk

memunculkan semangat dari dalam diri orang lain (karyawan) agar mau bekerja

keras untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemberian atau penyediaan

pemuas kebutuhan mereka.

Karena setiap perilaku tentu mempunyai dasar alasan mengapa seseorang

bersedia melakukan pekerjaan tertentu, mengapa orang yang satu bersedia bekerja

lebih giat sedang yang lainnya bekerja biasa saja. Tentu hal ini menjadi dasar

alasan yang mendorong dan menyebabkan seseorang bekerja seperti itu.

Menurut Heidjurahman Suad Husnan (2000;197), Motivasi adalah :

“Motivasi merupakan suatu proses untuk mencoba mempengaruhi


seseorang agar melakukan sesuatu yang kita inginkan, dengan
membangkitkan, menggairahkan, dan memelihara perilaku yang
berhubungan dengan lingkungan kerja.“

Pengertian motivasi menurut Sondang P. Siagian M.P.A (2004;138),

bahwa Motivasi adalah sebagai berikut :

“Daya dorong yang mengakibatkan seorang anggota organisasi mau


dan rela untuk mengerahkan kemampuan dalam bentuk keahlian
17

atau keterampilan, tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan


berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan
kewajibannya dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran
organisasi yang telah direncanakan sebelumnya.”

Sedangkan menurut Melayu S.P Hasibuan (2005;143), Motivasi adalah :

“Motivasi adalah pemberian daya gerak yang menciptakan

kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerjasama, bekerja

efektif, dan terintegrasi dengan segala upayanya untuk mencapai

kepuasan. “

Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi

sebagai pemberian atau penimbulan motif. Jadi dapat dikatakan motivasi kerja

adalah sesuatu yang menimbukan semangat untuk bekerja tergantung besar

kecilnya daya perangsang sebagai penggerak semangat kerja para pegawai dengan

segala daya upaya. Cara terbaik memotivasi karyawan adalah dengan memasukan

tantangan dan kesempatan guna mencapai keberhasilan dalam pekerjaan mereka.

2.3.2 Tujuan Motivasi Kerja

Dalam setiap proses pasti memiliki tujuan dan sasaran yang ingin

diperoleh, begitu juga kegiatan pemberian motivasi yang diberikan suatu

perusahaan kepada karyawannya.

Menurut Hasibuan (2003:146), Tujuan Motivasi Kerja adalah untuk :

“Tujuan motivasi kerja adalah :

1. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan.

2. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

3. Mempertahankan kestabilan karyawan.


18

4. Meningkatkan disiplin kerja karyawan.

5. Mengefektivitaskan pengadaan karyawan.

6. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.

7. Meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisipasi karyawan.

8. Mempertinggi tanggung jawab karyawan terhadap tugasnya.

9. Meningkatkan efesiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku. “

2.3.3 Jenis dan Alat Motivasi

Menurut Ambar Teguh Sulistiyani (2003;192), Jenis Motivasi Terbagi

dalam 2 kategori :

“ 2 Jenis motivasi yaitu :

a. Motivasi positif

Motivasi positif maksudnya perusahaan memotivasi karyawan dengan

memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi diatas prestasi

standar. Dengan motivasi positif, semangat keja karyawan akan meningkat

karena umumnya manusia senang menerima hal yang baik saja.

b. Motivasi negatif

Motivasi negatif maksudnya perusahaan memotivasi karyawan dengan

standar mereka akan mendapat hukuman. Dengan motivasi negatif ini

semangat karyawan dalam jangka waktu pendek akan meningkat karena

mereka takut dihukum, tetapi untuk jangka panjang dapat berakibat kurang

baik.”
19

Sedangkan Alat Motivasi menurut Melayu S.P Hasibuan (2001;149)

dalam dibagi dalam 3 bentuk :

“Alat-alat motivasi adalah :

1. Materil intensif

Alat motivasi yang deberikan itu berupa uang dan atau barang yang

memiliki nilai pasar, jadi memeberikan kebutuhan ekonomis.

Misalnya, yaitu : kendaraan, rumah, dan lainnya.

2. Non materil intensif

Alat motivasi yang diberikan itu berupa barang atau benda yang yang

tidak hanya memeberiakn kepuasan atau kebanggaan kebutuhan

ekonomis. Misalnya, mendali, piagam, bintang jasa, dan lainnya.

3. Kombinasi materil dan non materil intensif

Alat motivasi yang diberikan itu berupa materil (uang atau barang) dan

non material (mendali dan piagam), jadi memenuhi kebutuhan

ekonomis dan kepuasan atau kebengaan rohani.”

2.3.4 Proses Motivasi

Proses motivasi terjadi dalam 6 proses yang dimulai dengan adanya tujuan

hingga team work yang terjalin didalam kegiatan memotivasi karyawan. Menurut

Moekijat (2001;136) “Proses Motivasi tersebut adalah :”

1. Tujuan

Dalam proses motivasi perlu ditetapkan terlebih dahulu tujuan organisasi

setelah itu para pegawai di motivasi kearah tujuan tersebut.


20

2. Mengetahui kepentingan

Hal yang paling penting dalam proses motivasi ini adalah untuk

mengetahui keinginan pegawai dan tidak hanya melihat dari sudut

kepentingan pimpinan atau perusahaan saja.

3. Komunikasi efektif

Dalam proses motivasi harus dilakukan komunikasi yang baik dengan

bawahan dengan harus mengetahui apa yang akan diperolehnya dan syarat

apa yang harus dipenuhinnya agar apa yang diharapkannya itu dapat

diperoleh.

4. Integrasi tujuan

Proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan organisasi dan tujuan

pegawai, tujuan organisasi adalah untuk memperoleh laba serta perluasan

usaha dan kepuasan.

5. Fasilitas

Sangat pentung bagi pemimpin untuk dapat memberikan fasilitas

organisasi dan individu pegawai demi mendukung kelancaran pelaksanaan

pekerjaan.

6. Teamwork

Pemimpin yang baik harus dapat menciptakan suatu ikatan kerja sama

yang efektif sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.

Teori motivasi pada dasarnya berusaha menjawab bagaimana menguatkan,

mengarahkan, memelihara dan meghentikan perilaku individu agar setiap individu

bekerja sesuai dengan keinginan pimpinan. Apabila diperhatikan secara

mendalam, teori ini merupakan proses sebab akibat bagaimana seseorang dan
21

hasil apa yang akan diperoleh, jadi hasil yang akan dicapai tercermin pada

bagaimana proses kegiatan yang akan dilakukan.

2.3.5 Teori Motivasi

Menurut Abraham Maslow dan Frederick yang dikutip oleh A. A.

Anwar Prabu Mangkunegara (2002;94), “Teori motivasi dalam hukum

manajemen sumber daya manusia yaitu :”

1. Maslow ‘s needhierarcky theory

Maslow (1943) mengemukakan teori motivasi yang dikemukakan maslow

‘s needhierarcky theory a theory of human motivation atau teori hirarki

kebutuhan dari maslow. Maslow berpendapat, kebutuhan yang dibutuhkan

seseorang berjenjang. Artinya jika kebutuhan yang pertama telah

terpenuhi, kebutuhan peringkat kedua akan muncul menjadi tingkat yang

utama. Selanjutnya jika kebutuhan tersebut terpenuhi kebutuhan tingkat

ketiga dan seterusnya sampai tingkat kebutuhan kelima.

Kebutuhan manusia tersusun dalam suatu jenjang hirarki, yaitu :

1. Physiological needs (kebutuhan fisik dan biologis)

Merupakan kebutuhan makan, minum, perlindungan fisik, bernafas,

seksual dan sebagainya. Kebutuhan ini merupakan tingkat terendah

atau disebut pula sebagai kebutuhan paling dasar.

2. Safety and security needs (kebutuhan keselamatan dan keamanan)

Kebutuhan akan kebebasan dari ancaman kecelakaan dan keselamatan

dalam melakukan pekerjaannyaserta perlindungan dari ancaman,

bahaya, pertentangan, dan lingkungan hidup.


22

3. Affiliation of acceptance needs or belongingness (kebutuhan social)

Kebutuhan untuk bersosialisasi, berteman, berinteraksi, dicintai dan

mencintai, serta diterima dalam pergaulan kelompok pekerja dan

masyarakat lingkungannya. Pada dasarnya manusia normal tidak akan

mau hidup menyendiri di tempat terpencil seorang diri, manusia selalu

membutuhkan kehidupan berkelompok.

4. Esteem or status needs (kebutuhan akan penghargaan)

Kebutuhan akan penghargaan diri dan pengakuan serta penghargaan

dari karyawan dan masyarakat di lingkungannya. Idealnya

penghargaan timbul karena adanya prestasi, tetapi tidak selamanya

demikian. Perlu juga diperhatikan oleh perusaan bahwa semakin tinggi

kedudukan seseorang dalam masyarakat atau posisi seseorang dalam

organisai, maka akan semakin tinggi pula prestasinya.

5. Self achtualization needs (kebutuhan aktualisasi diri)

Kebutuhan untuk menggunakan kemampuan, keterampilan dan potensi

optimal untuk mencapai prestasi kerja yang sangat memuaskan.

Kebutuhan ini merupakan realisasi lengkap potensi seseorang secara

penuh. Keinginan seseorang untuk mencapai kebutuhan sepenuhnya

berbeda satu dengan lainnya. Pemenuhan kebutuhan dapat dilakukan

dengan menyelenggarakan pendidikan.

2. Herzberg’s two factors motivation theory

Fredrick Herzberg (1950), seorang profesor ilmu jiwa pada universitas di

cleavelan, ohio, mengemukakan teori motivasi dua faktor atau biasa

disebut juga teori motivasi kesehatan (faktor higienis), yaitu :


23

1. Kebutuhan akan kesehatan atau kebutuhan akan pemeliharaan atau

maintence factors. Faktor pemeliharaan berhubungan dengan hakikat

memperoleh ketentraman dan kesehatan badaniah. Kebutuhan

kesehatan merupakan kebutuhan yang berlangsung secara terus

menerus, karena kebutuhan ini akan kembali pada titik nol setelah

dipenuhi. Misalnya : orang lapar akan makan, kemudian lapar lagi, lalu

makan dan seterusnya. Faktor pemeliharaan meliputi balas jasa,

kondisi kerja fisik, kepastian pekerjaan, servis yang menyenangkan ,

mobil dinas, rumah dinas, dan macam–macam tunjangan lain.

Hilangnya faktor pemeliharaan dapat menyebabkan timbulnya

ketidakpuasan (dissatisfiers–faktor higienis) dan tingkat absensi serta

turnover karyawan akan meningkat. Faktor-faktor pemeliharaan perlu

mendapat pengertian yang wajar dari prusahaan agar kepuasan dan

kegairahan bekerja karyawan dapat di tingkatkan.

2. Faktor pemeliharaan menyangkut kebutuhan psikologis seseorang.

Kebutuhan ini meliputi serangkaian kondisi intristik, kepuasan

pekerjaan (job content) yang apabila terdapat dalam pekerjaan akan

menggerakan tingkat motivasi yang kuat, serta menghasilkan prestasi

pekerja yang baik. Jika kondisi ini tidak ada, tidak akan menimbulkan

rasa ketidakpuasan yang berlebihan serangkaian faktor ini dinamakan

satisfiers atau motivators :

a. Prestasi (achievement)

b. Pengakuan (recognition)

c. Pekerjaan itu sendiri (the work it self)


24

d. Tanggung jawab (responsibility)

e. Kemajuan (advancement)

f. Pengembangan potensi individu (possibility of growth)

Agar faktor ini benar-benar berfungsi sebagai motivator maka pemimpin

dapat memulainya dengan melatih bawahannya untuk pekerjaan yang lebih

bertanggung jawab. Selanjutnya pemimpin memberi rekomendasi tentang

pegawai yang siap mengembangkan diri, untuk mendapatkan promosi jabatan

atau dikirim mengikuti pendidikan atau latihan lanjutan sebagai upaya

peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam pencapaian sasaran.

2.3.6 Hambatan-Hambatan Motivasi

Kepuasan dan ketidakpuasan seorang karyawan terhadap pekerjaanya

adalah hal yang bersifat subyektif. Seorang pimpinan harus cakap dalam

menentukan motivasi yang tepat kepada karyawannya agar program motivasi

kerja yang diberikan dapat mencapai sasaran.

Menurut Melayu S.P Hasibuan (2008;141) secara garis besar dapat

diketahui Hambatan atau kendala dalam memotivasi karyawan, yaitu :

“Hambatan dalam memotivasi karyawan yaitu

1. Sulitnya menentukan alat motivasi yang paling tepat, karena keinginan

setiap individu karyawan tidak sama.

2. kemampuan perusahaan terbatas dalam menyediakan fasilitas dan

insentif.

3. Manajer sulit mengetahui motivasi kerja setiap individu karyawan.

4. Manajer sulit memberikan insentif yang adil dan layak. “


25

Kepuasan kerja itu sendiri yang dirasakan oleh pribadi seorang karyawan

akan mempengaruhi motivasi kerja dalam dirinya agar bekerja lebih baik untuk

perusahaan. Kesediaan atau motivasi seorang karyawan biasanya ditunjukan oleh

aktivitas-aktivitas pekerjaan yang dilakukan dengan giat berdasarkan tujuan. Jadi

yang disebut karyawan yang termotivasi adalah karyawan yang perilaku-

perilakunya dapat diarahkan kepada tujuan organisasi dan tidak mudah terganggu

oleh hambatan-hambatan yang ada dalam menyelesaikan pekerjaannya di

perusahaan.

Вам также может понравиться