Вы находитесь на странице: 1из 32

CRITICAL BOOK REPORT

“ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA”

Dosen Pengampu :
Dr. Derlina, M.Si

DISUSUN
OLEH : KELOMPOK 7
HILERI F SITUMORANG (4172121022)

NUR AFNIA BR SURBAKTI (4173321035)

OBET AGUSTINUS (4173321039)

SARI DEVI ARUAN (4173321047)

KELAS : FISIKA DIK C 2017

PRODI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN FISIKA FAKULTAS


MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN, 2019

0
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberi nikmat kesehatan serta kesempatan, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah Critical Book Review ini dengan materi Asal Usul Tata
Suryadengan baik untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi
dan Antariksa.

Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan dan ketulusan hati penulis
mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata Ibu Dr. Derlina, M. Si.
yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka
penulis mohon maaf atas kekurangan dalam makalah ini serta mengharapkan
kritik dan saran dari semua pihak. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
bersama.

Medan, Mei 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i


DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR ................................................................... 1
1.2 Tujuan Penulisan CBR ............................................................................... 1
1.3 Manfaat CBR .............................................................................................. 2
1.4 Identitas Buku............................................................................................. 2
BAB II RINGKASAN ISI BUKU ........................................................................ 3
BAB III KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU ......................................... 27
3.1 Kelebihan Buku ......................................................................................... 27
3.2 Kelemahan Buku ........................................................................................ 27
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 28
5.1 Kesimpulan ................................................................................................. 28
5.2 Saran ........................................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 29

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Rasionalisasi Pentingnya CBR

Buku teks pelajaran merupakan salah satu dari unsur sarana dan prasarana
dalam proses pendidikan dimana susunan dan penulisannya harus mengacu pada
tujuan awalnya yakni tujuan pendidikan nasional. Buku teks pelajaran yang
digunakan wajib yang memuat materi pelajaran dalam rangka peningkatan
keimanan dan ketakwaan, kemampuan akan ilmu pengetahuan dan teknologi, budi
pekerti juga kepribadian, serta kepekaan yang disusun berdasarkan standar
nasional pendidikan.

Banyak buku yang berisikan informasi atau materi yang berkaitan dengan
mata kuliah ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA ini. Setiap buku
akan berisikan informasi atau penyajian yang berbeda-beda seperti penggunaan
bahasa yang berbeda, bentuk tulisan, atau model yang berbeda seperti gambar-
gambar, tabel, dan lain-lain. Oleh karena itu, setiap buku pasti memiliki kelebihan
dan kekurangan masing-masing.

Dalam kesempatan ini, saya sebagai mahasiswa yang memiliki kewajiban


mengerjakan salah satu tugas KKNI yaitu Critical Book Review.

1.2. Tujuan Penulisan CBR

Dari penjelasan pentingnya CBR di atas, kita dapat mengetahui tujuan dari
Critical Book Report ini yaitu untuk mengetahui bagaimana cara penyajian dari
sebuah buku, memahami isi buku, menemukan kelebihan dan kekurangan buku,
serta memberikan saran sebagai mahasiswa yang telah melakukan Critical Book
Report.

1
1.3. Manfaat CBR

Berdasarkan pentingnya dan tujuan CBR di atas, maka manfaat dari


penulisan CBR ini adalah kita dapat mengetahui tata cara penyajian dari buku,
memahami isi buku serta lebih kritis dalam memilih buku untuk dijadikan buku
teks pembelajaran.

1.4. Identitas Buku


A. Buku Pertama

Judul Buku : FISIKA TATA SURYA

Penulis : Prof. Dr. Suryadi Siregar, DEA.

Penerbit : FMIPA Institut Teknologi Bandung

Kota Terbit : Bandung

Tahun Terbit : 2017

ISBN :978-602-74668-6-9

B. Buku Kedua

Judul Buku : ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA

Penulis : Yosaphat Sumardi, dkk

Penerbit : Universitas Terbuka

Kota Terbit : Tangerang Selatan

Tahun Terbit : 2014

ISBN :9789790115330

2
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

A. BUKU PERTAMA

1. SUSUNAN TATA SURYA

Telah disebutkan bahwa matahari adalah salah satu dari 100 milyar bintang
di dalam Galaksi. Matahari sebagai pusat tata surya berada pada jarak 30 tahun
cahaya dari pusat Bhima Sakti.

Pada zaman Yunani kuno, seorang ahli filsafat bernama Clausius Ptolomeus
mengemukakan pendapatnya bahwa Bumi adalah pusat dari alam semesta.
Menurut pandangan ini, matahari, bulan, dan planet-planet beredar mengelilingi
bumi yang tetap diam sebagai pusatnya. Pandangan Geosentris ini selama 14 abad
lamanya dianut orang. Pada waktu itu, pengamatan secara kasar orang-orang
Yunani telah dapat mengenal 5 planet, yaitu Merkurius, Venus, Mars, Yupiter,
dan Saturnus.

Menurut pandangan geosentris ini susunan planet-planet dapat digambarkan


pada gambar 16. Merkurius dan Venus disebut planet dalam, sedangkan Mars,
Yupiter, dan Saturnus yang berada di luar garis edar Matahari disebut planet luar.

Pada abad ke-16, seorang ilmuwan Polandia bernama Nikolas Kopernikus


berhasil mengubah pandangan salah yang telah dianut berabad-abad lamanya.
Menurut Kopernikus, Bumi adalah Planet, dan seperti halnya dengan planet yang
lain, beredar Di samping planet dan satelit, benda angkasa lain yang juga beredar
mengelilingi Matahari adalah komet-komet, meteor-meteor, debu, dan gas antar
planet. Suatu sistem di mana benda-benda langit beredar mengelilingi Matahari
sebagai pusat disebut sistem tata surya.

Peredaran planet mengelilingi Matahari disebut gerak revolusi. Di samping


itu, planet-planet beredar mengelilingi sumbunya yang disebut rotasi. Adanya
gerak rotasi pada bumi dan planet menyebabkan timbulnya peredaran siang dan
malam pada bumi dan planet-planet.

3
Dilihat dari selatan, gerak revolusi maupun gerak rotasi planet-planet
berlawanan arah jarum jam, atau dari Timur ke Barat, ada beberapa yang searah
jarum jam. Waktu untuk satu putaran revolusi disebut kala revolusi, sedang waktu
satu putaran rotasi disebut kala rotasi. Untuk bumi, kala revolusinya adalah 1
tahun (365 1/4 hari), sedangkan kala rotasinya 1 hari (24 jam).

2. ASAL USUL TATA SURYA

Tentang teori asal tata surya ini banyak dikemukakan orang,tetapi belum ada
satupun yang dapat diterima oleh semua pihak.

Berikut ini diantara teori – teori tersebut

a. Teori Hipotesis Nebular

Dikemukakan oleh Kant dan Laplace (1796) yang meyakini terbentuknya


tata surya merupakan kondensasi awan panas atau kabut gas yang sangat panas,
yang sebagian terpisah dan merupakan cicin yang mengelilingi pusat. Pusatnya
itu menjadi sebuah bintang atau matahari. Bagian yang mengelilingi pusat tersebut
berkondensasi membentuk suatu formula yang serupa dengan terbentuknya
matahari tadi, setelah mendingin, benda-benda ini akan menjadi planet-planet
seperti bumi dengan benda-benda yang mengelilinginya.

b. Teori Hipotesis planettesimal

Dikemukakan oleh Chamberlain dan Moulton. Hipotesis ini bertitik tolak


dari pemikiran yang sama dengan teori Nebular yang menyatakan bahwa system
tata surya terbentuk dari kabut gas yang sangat besar, berkondensasi,
perbedaannya ialah terletak pada asumsi bahwa terbentuknya planet-planet itu
tidak harus dari satu badan, tetapi diasumsikan adanya bintang besar lain yang
kebetulan sedang lewat di dekat bintang yang merupakan bagian dari tata surya
kita. Kabut gas dari bintang lain itu sebagian terpengaruh oleh daya tarik matahari
kita dan setelah mendingin terbentuklah benda-benda yang disebut Planettesemal.
Planettesemal merupakan benda-benda kecil yang padat. Teori ini merupakan
jawaban dari pertanyaan mengapa ada satelit-satelit pada Jupiter maupun saturnus
yang orbitnya berlawanan rotasi planet itu.

4
c. Teori Tidal atau teori pasang surut

Dikemukakan oleh James dan Harold Jeffreys (1919). Menurutnya planet


merupakan pecikan dari matahari yang disebut Tidal. Tidal yang besar akan
menjadi planet baru disebabkan karena bergerak mendekatnya dua matahari, hal
ini jarang sekali terjadi. Seperti dalam teori diatas bahwa dua bintang yang saling
mendekat akan membentuk planet yang baru.

d.Teori Bintang Kembar

Berpendapat bahwa dulu matahari adalah sepasang bintang kembar. Oleh


suatu sebab salah satu bintang meledak akibat gaya tarik gravitasi, bintang yang
satunya sekarang menjadi matahari, pecahannya tetap beredar mengelilinginya.

e. Teori Creatio Continua

Dikemukakan Fred Hoyle, Bondi dan Gold. Berpendapat bahwa saat


diciptakan alam semesta ini tidak ada, alam semesta ada dan selamanya tetap ada
setelah diciptakan. Setiap saat ada partikel yang dilahirkan dan ada yang lenyap,
yang kemudian mengembun menjadi kabut, bintang dan jasad alam semesta,
karena partikel yang lebih besar daripada partikel yang lenyap, maka jumlah
materi makin bertambah dan mengakibatkan pemuaian alam semesta.
Penegmbangan tersebut mencapai titik batas 10 milyar tahun, dalam kurun waktu
tersebut akan menghasilkan kabut-kabut baru. Teori ini berpendapat bahwa 90 %
materi alam semesta ialah hedrogen yang akhirnya membentuk helium dan zat-zat
lainnya.

f. Teori G.P. Kuiper (1950)

Teori ini didasari keadaan yang ditemui di luar tata surya yang
mengandaikan matahari serta semua planet berasal dari gas purba di ruang
angkasa, proses terlahirnya bintang dikarenakan banyaknya kabut gas,yang lambat
laun memampatkan diri menjadi massa yang semakin lama semakin padat
dikarenakan gaya gravitasi molekul tersebut. Satu atau dua materi memadat di
tengah dan gumpalan kecil melesat di sekeitarnya. Gumpalan tengah menjadi
matahari dan gumpalan kecil menjadi bakal planet. Matahari yang sudah menjadi

5
padat menyala dengan adanya api nuklir dan kemudian mendorong gas yang
masih membungkus planet menjadi sirna sehingga tampak telanjang.

C. BENDA-BENDA YANG ADA DI TATA SURYA

Galaksi terdiri atas berjuta-juta bintang, sedangkan matahari kita adalah salah
satu bintang yang berada di dalam Bimasakti. Matahari merupakan pusat dari tata
surya. Matahari mempunyai sejumlah anggota dan membentuk suatu susunan
yang disebut Tata Surya. Jadi, sebuah Tata Surya terdiri dari satu matahari dan
semua benda langit yang beredar mengelilinginya. Tata Surya terdiri atas satu
Matahari, dan delapan planet termasuk planet Bumi, serta benda langit lain yang
mengelilinginya.

Untuk membantu pemahaman kita tentang alam semesta, jagad raya, galaksi,
dan Tata Surya serta planet-planet kita, cermatilah gambar perbandingan benda-
benda langit.

Di dalam Tata Surya terdapat dua jenis planet berdasarkan letak lintasannya,
yaitu planet dalam dan planet luar. Planet-planet dalam adalah planet-planet yang
lintasannya di antara Bumi dan Matahari, yang terdiri atas Merkurius dan Venus.
Planet-planet luar adalah planet-planet yang lintasannya mengelilingi Matahari
lebih besar daripada jari-jari lintasan Bumi di saat mengelilingi Matahari, yang
terdiri atas Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Beberapa hal penting
mengenai keberadaan planet-planet sebagai berikut.

a. Cahaya planet merupakan cahaya yang diterima dari Matahari kemudian


dipantulkan kembali, artinya planet tidak mempunyai cahaya sendiri. Planet-
planet berkilauan dan tidak berkelap-kelip seperti halnya bintang sejati.

Planet-planet terlihat sebagai keping atau cakram jika dilihat dengan


teropong.Bidang lintasan planet-planet berbentuk elips.Arah peredaran planet-
planet mengelilingi matahari antara satu dengan yang lain sama.Kebanyakan
planet-planet mempunyai satelit pengiring seperti bulan pada planet Bumi.

D.BAGIAN-BAGIAN TATA SURYA

6
1. Matahari

Matahari merupakan anggota tata surya yang paling besar. Pada tata surya
kita di mana 98 % massa tata surya terkumpul pada Matahari. Di samping sebagai
pusat peredaran, Matahari juga merupakan pusat sumber tenaga di lingkungan tata
surya. Matahari terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit, masing-masing fotosfer,
chromosfer, dan corona. Pada pusat Matahari, suhunya mencapai jutaan derajat
Celcius dan tekanannya ratusan juta atmosfer. Kulit fotosfer suhunya ± 6000° C
dan memancarkan hampir semua cahaya.

Menurut J.R. Meyer, panas Matahari berasal dari batu meteor yang
berjatuhan dengan kecepatan tinggi pada permukaan Matahari. Sedangkan
menurut teori kontraksi H. Helmholz, panas itu berasal dari menyusutnya bola
gas.Matahari sangat penting bagi kehidupan di muka bumi karena:Merupakan
sumber energi (sinar panas). Energi yang terkandung dalam batubara dan minyak
bumi sebenarnya juga berasal dari matahari.Mengontrol stabilitas peredaran bumi
yang juga berarti mengontrol terjadinya siang dan malam, bulan, tahun, serta
peredaran planet lain. Dengan mempelajari matahari yang merupakan bintang
yang terdekat, berarti mempelajari bintang-bintang lain.

2. Merkurius

Merkurius adalah planet yang terdekat dengan matahari dan juga paling kecil
di antara semua planet. Garis tengah planet ini kurang lebih 4.847 kilometer
waktu yang dipergunakan untuk mengelilingi matahari adalah 88,8 hari dan waktu
rotasinya juga selama 88,8 hari. Jarak Merkurius dengan matahari adalah
57.910.000 km.

3. Venus

Venus adalah planet kedua setelah Merkurius. Planet ini adalah planet yang
paling terang di antara planet yang lain karena jaraknya yang relatif dekat dengan
planet Bumi. Garis tengah planet ini kurang lebih 12.205 kilometer dan besarnya
hampir sama dengan Bumi. Waktu yang diperlukan untuk mengelilingi matahari

7
adalah 224,7 hari dan waktu rotasinya selama 225 hari atau kurang lebih 7,5
bulan. Jarak Venus dengan matahari adalah 108.210.000 km.

4. Bumi dan Bulan

Bumi merupakan planet ketiga dalam Tata Surya. Dari sembilan planet yang
dikenal manusia, Planet Bumilah yang banyak dihuni makhluk hidup. Planet
Bumi mempunyai lapisan atmosfer yang di dalamnya banyak mengandung unsur-
unsur kimia yang banyak dibutuhkan oleh makhluk hidup. Jarak bumi dengan
matahari oleh para ahli Astronomi dinamakan satu satuan Astronomi atau sama
dengan 159.000 kilometer (IS·A = 159.000.000 km). Bumi mengelilingi matahari
membutuhkan waktu 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik, tetapi atas dasar
kesepakatan ahli astronomi mengacupada periode antara pertemuan matahari
dengan bintang Aries, yaitu 365hari 5 jam 48 menit 46 detik atau sama dengan
Satu Tahun Tropik. Bumi berputar pada porosnya membutuhkan waktu 23 jam 56
menit atau sama dengan Satu Hari Bintang.

Bumi selalu diikuti Bulan sebagai satelit bumi selama mengelilingi


matahari.Bulan berotasi dan juga melakukan revolusi mengelilingi Bumi selama
2731 hari sampai 2931 hari. Peredaran Bulan mengelilingi Bumi dan sekaligus
juga mengelilingi matahari.

5. Mars

Planet Mars mempunyai garis tengah kurang lebih 6.792 kilometer. Waktu
yang digunakan untuk mengelilingi matahari kurang lebih 697 haridengan rotasi
selama 24 jam 37 menit.Planet Mars mempunyai sejumlah air dan oksigen
demikian juga pergantian musim, bahkan di sana juga terdapat polar icecaps, yaitu
tudung es kutub yang luasnya tidak selalu tetap. Hal ini menimbulkan dugaan
adanya pergantian musim di sana. Warnanya hijau mendekati kecokelatan
sehingga menunjukkan adanya flora dandaerah gurun. Mars mempunyai dua
satelit, yaitu Dcimos (satelit luar) dan Phobos (satelit dalam). Kedua satelit ini
ditemukan oleh Hall pada tahun 1877. Jarak Mars dengan Matahari adalah
227.940.000 km.

8
6. Jupiter

Yupiter adalah planet terbesar dalam sistem Tata Surya kita. Diameternya
lebih dari 130.000 kilometer, massanya lebih kurang 3 2 massa seluruh anggota
Tata Surya yang di luar matahari. Rotasi Yupiter terhadap matahari paling cepat,
yaitu 10 jam sekali putaran. Planet ini mempunyai keistimewaan, yaitu adanya
unsur kimia yang terkandung di dalam sangat rendah, atmosfernya hampir tidak
berotasi (sangat lambat). Sekalipun berukuran sangat besar kepadatan planet ini
sangat rendah karena sebagian besar terdiri atas unsur-unsur ringan, antara lain
85% Hidrogen dan 15% Helium. Campuran yang lain sedikit sekali berupa CH4,
NH3, dan lainnya. Yupiter mempunyai banyak satelit, yaitu 14 buah.

7. Saturnus

Planet Saturnus ditemukan pada abad ke-18 setelah planet Uranus. Waktu
yang digunakan untuk mengelilingi matahari kurang lebih 29–30 tahun, sekali
berotasi memerlukan waktu 387 hari. Saturnus mempunyai atmosfer yang hampir
sama dengan Yupiter, yaitu terdiri atas unsur-unsur amonia. Saturnus mempunyai
keunikan tersendiri dibandingkan planet lain, di antaranya memiliki cincin, terdiri
atas tiga bagian yang konsentris, yaitu bagian dalam, gelang berbentuk khas
(dusky ring), dan bagian luar. Cassini gelang yang paling terang adalah gelang
bagian dalam, dan planet ini memiliki 9 buah satelit.

Tebal cincin Saturnus kurang lebih antara 10 sampai 100 meter saja, unsur-
unsurnya mengandung butiran es dan sangat halus. Lebar cincin sekitar 275.000
kilometer. Planet ini nomor 3 paling terang di antara ke sembilan planet. Saturnus
mempunyai 10 satelit yang mengelilinginya. Jarak antara Saturnus dan Matahari
adalah 1.427.000.000 kilometer.

8. Uranus

Planet Uranus baru ditemukan pada tahun 1781 oleh William Herschel di
Inggris yang semula disangka komet. Mulanya planet ini dinamakan Gregorium
Titus (sebagai penghargaan kepada Raja Georgia III). Akan tetapi, para astronom
menyebutnya Planet Herschel, kemudian oleh Boscho disebut dengan Uranus.

9
Waktu yang digunakan untuk mengelilingi matahari kurang lebih 84 tahun dengan
waktu rotasi 369 hari. Planet ini mempunyai dua buah satelit. Garis tengah planet
ini 19.750 kilometer.

Uranus mempunyai keistimewaan bahwa sumbunya terletak sebidang dengan


bidang revolusinya. Jarak Uranus dengan Matahari adalah 2.863.840.000
kilometer.

9. Neptunus

Planet Neptunus ditemukan oleh Bonvard pada tahun 1821 di Paris, Prancis.
Jika dilihat dari bentuknya Neptunus merupakan saudara kembar Uranus,
terutama besarnya. Radiusnya sekitar 4 kali radius bumi. Garis tengahnya kurang
lebih 53.000 kilometer. Waktu yang digunakan untuk mengelilingi matahari
kurang lebih 164,79 tahun, sedangkan rotasinya 15 jam. Susunan atmosfernya
terdiri atas metana. Planet ini mempunyai lima satelit. Dari lima satelit ini ada dua
satelit besar yang diberi nama Tritondan Nereid.

E.BENDA-BENDA LAIN DALAM TATA SURYA

Pada tata surya, kecuali terdapat planet-planet yang telah disebutkan di


muka, terdapat pula benda-benda lain berikut ini.

1. Planetoida atau Asteroida

Pada tahun 1801, Piazzi, seorang astronom bangsa Italia melalui


observasinya dengan teleskop menemukan benda langit yang berdiameter± 900
km (Bulan berdiameter 3000 km) beredar mengelilingi Matahari. Dalam beberapa
tahun kemudian ternyata ditemukan pula beberapa benda semacam itu. Benda-
benda itu mengorbit mengelilingi Matahari pada jarak antara Mars dan Yupiter.
Pada saat ini, benda semacam itu telah diketahui sebanyak + 2000 buah,
berbentuk bulat dan kecil. Yang terbesar bernama Ceres dengan diameter 750 km.
Benda-benda langit itu disebut planetoida atau “bukan planet”, untuk
membedakannya dengan planet utama yang telah diterangkan.

2. Komet atau Bintang Berekor

10
Meskipun komet disebut sebagai bintang berekor, tetapi komet bukan
tergolong bintang alam dalam arti yang sebenarnya. Komet merupakan anggota
tata surya, yang beredar mengelilingi Matahari dan menerima energinya dari
Matahari.

Komet sebenarnya merupakan kumpulan bungkah-bungkah batu yang


diselubungi kabut gas.diameter komet termasuk selubung gas nya kurang lebih
100.000 km,sedangkan diameter inti yang berupa bungkah-bungkah batu berkisar
antara 10 sampai 20 km.cahaya matahari yang mengenai komet sebagian
dipantulkan,sedangkan lainnya berupa sinar ultra violet akan terjadi eksitasi pada
gas yang menyelubungi komet.akibat eksitasi ini akan terjadi resonansi atau
fluorescensi, dan gas berpendar memancarkan cahaya.Disebabkan tekanan dari
cahaya Matahari,gas pendar ini akan terdorong menjauhi matahari dan
terbentuknya ekor komet.karena ekor komet selalu menjauhi matahari,maka jika
komet mendekati matahari,ekornya berada di belakang dan didepan ketika
menjauhi matahari.semakin dekat komet dengan matahari,semakin besar tekanan
cahaya matahari dan semakin panjang pula ekor komet.ekor komet biasanya
terdiri dari CO,CH2,dan gas labil CH2,NH2,serta OH.Gas labil ini merupakan
hasil disosiasi dari CH4,NH3 dan H2O.

3. Meteor atau Bintang Beralih

Meteor bukan tergolong bintang karena meteor merupakan anggota tata


surya. Meteor berupa batu-batu kecil yang berdiameter antara 0,2 sampai 0,5 mm
dan massanya tidak lebih dari 1 gram. Meteor ini semacam debu angkasa yang
bergerak dengan kecepatan rata-rata 60 km/detik atau 60 x 60 x 60 km per jam.

Beberapa meteor besar pernah sampai dipermukaan bumi dan disebut


meteorid. Meteorid mengandung besi dan nikel. Meteorid digolongkan menjadi 3
jenis:

1. Meteorid besi nikel mengandung 90% besi dan 8% nikel.

2. Meteorid batu mengandung banyak kalsium dan magnesium.

3. Meteorid tektite mengandung asam kersik 80%.

11
4. Satelit

Satelit merupakan pengiring planet. Satelit beredar mengelilingi planet, dan


bersamasama beredar mengelilingi Matahari. Peredaran satelit mengelilingi planet
disebut gerak revolusi satelit. Di samping itu, satelit juga melakukan gerak rotasi,
yaitu beredar mengelilingi sumbunya sendiri. Pada umumnya, arah rotasi dan
revolusi satelit sama dengan arah rotasi dan revolusi planetnya, yaitu dari Barat ke
Timur, kecuali satelit dari planet Neptunus.Planet yang telah diketahui tidak
mempunyai satelit adalah Merkurius, Venus, dan mungkin juga Pluto.

Jarak antara bumi dengan bulan kurang lebih 384.403 km dan merupakan
benda langit yang paling dekat terhadap bumi.jika dibandingkan bumi,bulan
mempunyai ukuran:

Massa bulan = 1/10 massa bumi

Diameter bulan = ¼ diameter bumi = 3000 km

Gravitasi bulan = 1/6 gravitasi bumi.

Permukaan bulan penuh dengan kawah-kawah dan gunung-


gunung.bagianbulan yang gelap,halus,dan datar disebut lembah maria.permukaan
bulan tidak ada hawa.tidak adanya hawa di bulan mengakibatkan:Suhu berubah
sangat cepat,suhu tertinggi 110 derajat celcius sedangkansuhu terendah -173
derajat celcius. Bunyi tidak dapat merambat sehingga sangat sunyiLangit tampak
kelam danTidak ada peredaran air,sehingga kering kerontang.

B. BUKU KEDUA

1.Asal Mula Tata Surya

Tata surya terdiri dari sebuah bintang yang disebut matahari dan semua objek
yang mengelilinginya. Objek-objek tersebut termasuk 8 buah planet yang sudah
diketahui dengan orbit berbentuk elips, meteor, aasteroid, komet, planet-planet
kerdil/katai dan satelit-satelit alami. Tata surya dipercaya terbentuk semenjak 4,6
miliyar tahun yang lalu dan merupakan hasil penggumpalan gas dan debu di

12
angkasa yang membentuk matahari dan kemudian planet-planet yang
mengelilinginya.

Tata surya dikekalkan oleh pengaruh gaya gravitasi matahari dan sistem yang
setara tata surya, yang mempunyai garis pusat setahun kecepatan cahaya, ditandai
adanya taburan komet yang disebut awan Oort. Selain itu juga terdapat awan Oort
berbentuk piring di bagian dalam tata surya yang dikenali sebagai awan Oort
dalam. Disebabkan oleh orbit planet yang membujur, jarak dan kedudukan
matahari berubah mengikuti kedudukan planet di orbit.

Banyak hipotesis tentang asal usul Tata Surya telah dikemukakan para ahli,
beberapa di antaranya adalah:

A. Teori Nebula

Teori nebula pertama kali dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg (1688-


1772) tahun 1734 dan disempurnakan oleh Immanuel Kant (1724-1804) pada
tahun 1775. Hipotesis serupa juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace
secara independen pada tahun 1796. Hipotesis ini, yang lebih dikenal dengan
Hipotesis Nebula Kant-Laplace, menyebutkan bahwa pada tahap awal, Tata Surya
masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang
disebut nebula, dan unsur gas yang sebagian besar hidrogen. Gaya gravitasi yang
dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu,
suhu kabut memanas, dan akhirnya menjadi bintang raksasa (matahari). Matahari
raksasa terus menyusut dan berputar semakin cepat, dan cincin-cincin gas dan es
terlontar ke sekeliling Matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat
seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalam dan planet luar.

Laplace berpendapat bahwa orbit berbentuk hampir melingkar dari planet-planet


merupakan konsekuensi dari pembentukan mereka. Te

Kelebihan teori nebula/teori kabut :

Teori ini berhasil menjelaskan bahwa tata surya datar, orbit ellips planet
mengelilingi matahari hampir datar.

13
Kelemahan teori nebula/teori kabut :

1. James Clerk Maxwell dan Sir James Jeans menunjukkan bahwa massa bahan
dalam gelang-gelang tak cukup untuk menghasilkan tarikan gravitasi sehingga
memadat menjadi planet.

2. F. R. Moulton pun menyatakan bahwa teori kabut tidak memenuhi syarat


bahwa yang memiliki momentum sudut paling besar haruslah planet bukan
matahari. Teori kabut menyebutkan bahwa matahari yang memiliki massa terbesar
akan memiliki momentum sudut yang paling besar.

B. Teori Planetisimal

Sekitar tahun 1900 seorang astronom yang bernama Forest Ray Moulton dan
seorang ahli geologi yang bernama T.C. Chamberlin ( dari Universitas Chicago ),
mengemukakan suatu teori baru yang mereka namakan hipotesis planetesimal.
Planetesimal adalah benda padat kecil yang mengelilingi suatu inti yang bersifat
gas. Menurut Moulton dan Chamberlin, sebuah bintang yang menembus ruang
angkasa dengan cepat berada dekat sekali dengan matahari kita. Daya tarik yang
makin meninggi antara kedua bintang itu menyebabkan bintang yang satu
menaikkan pasang besar di bagian gas panas bintang yang lain. Pada saat pasang
matahari yang disebabkan oleh tarikan bintang yang lewat menjadi bertambah
besar, massa gas terlempar dari matahari dan mulai mengorbit. Beberapa
diantaranya mengikuti bintang lain ketika bintang itu meluncur ke ruang angkasa,
sedangkan yang lain tertahan oleh daya tarik matahari yang mulai bergerak
mengelilingi benda alam itu. Pasang matahari menurun kembali bila bintang lain
itu mulai mejauh. Massa gas yang terlempar dari matahari maupun dari suatu
jalan yang teratur dari sekeliling matahari. Ketika massa gas menjadi dingin, gas
itu berubah bentuknya menjadi cairan yang lama-kelamaan menjadi massa pada
kecil. Pecahan-pecahan yang disebut planetesimal tarik-menarik dan akhirnya
membentuk planet.

C. Teori Pasang Surut Bintang

14
Sir James Jeans (1877 – 1946) dan Harold Jeffrey (1891) keduanya ilmuwan
dari Inggris menyatakan teori pasang surut gas, yaitu adanya sebuah bintang yang
besarnya hampir sama dengan matahari melintas mendekati matahari, sehingga
mengakibatkan terjadinya pasang gas (terlepasnya sebagian massa matahari
berbentuk seperti cerutu) karena daya tarik bintang yang melintas dan massa
tersebut bergerak mengelilingi matahari. Dalam proseo butiran besar dan kecil.
Butiran besar dapat menarik butiran kecil dan bergabung membentuk gumpaan
gas di sekitar matahari. Gumpalan inilah yang menjadi planet-planet sebagai
anggota tata surya

D. Teori Kondensasi

Teori Hipotesis kondensasi ini dikemukan oleh GP. Kuiper (seorang


astronom Belanda) pada tahun 1950. Dalam teori ini menyatakan bahwa sistem
tata surya itu ternyata pada mulanya berupa bola kabut raksasa. Dan di dalam
Kabut itu terdiri dari debu, es, dan gas. Bola kabut ini selanjutnya berotasi
sehingga bagian yang ringan mudah terlempar ke luar, sedangkan bagian yang
berat berkumpul di pusatnya. Lama-kelamaan bola kabut ini membentuk sebuah
cakram, perputarannya pun semakin cepat, dan suhunya pun semakin bertambah.
Akhirnya, cakram itu kembali berbentuk bola gas yang cukup solid hingga
terbentuklah Matahari. Bagian tepi cakram yang berupa gas dan debu mulai
bertarikan dan membentuk suatu gumpalan. Selanjutnya, gumpalan tersebut
terlepas dari Matahari dan menyebar ke sekitarnya. Gumpalan-gumpalan itu
disebut protoplanet. Protoplanet lambat laun makin dingin dan padat sehingga
membentuk planet. Protoplanet tetap berotasi di orbitnya dan sambil berotasi dia
juga berevolusi mengelilingi Matahari.

E. Teori Bintang Kembar

Hipotesis bintang kembar dikemukakan oleh Fred Hoyle pada tahun 1956.
Hipotesis ini menyatakan bahwa pada awalnya tata surya berupa dua bintang yang
berukuran hampir sama dan letaknya berdekatan. Dari kedua bintang tersebut,
dengan salah satunya belum stabil. Pada bintang yang tidak stabil ini suatu saat
terjadi reaksi yang sangat cepat sehingga menghasilkan energi berupa panas, dan

15
akhirnya bintang tersebut meledak menjadi serpihan-serpihan kecil. Serpihan-
serpihan tersebut terperangkap oleh gaya gravitasi bintang yang tidak meledak
dan mulai bergerak mengelilinginya. Karena adanya gaya gravitasi serpihan yang
letaknya berdekatan bergabung sedikit demi sedikit dan akhirnya membentuk
planet, dan terbentuklah susunan tata surya.

F. Teori Big Bang

Gagasan big bang didasarkan atas alam semesta yang berasal dari keadaan
panas dan padat yang mengalami ledakan dahsyat dan mengembang. Semua
galaksi di alam semesta akan memuai dan menjauhi pusat ledakan. Pada model
Big Bang, alam semesta berasal dari ledakan sebuah konsentrasi materi tunggal
beberapa 1010 tahun yang lalu secara terus menerus berekspansi sehingga pada
keadaan yang lebih dingin (pergeseran merah galaksi) seperti sekarang. Beberapa
helium yang ditemui dalam bintang-bintang sekarang kemungkinan berasal dari
reaksi nuklir dalam bola api kosmik yang padat. George Gamow (fisikawan)
mengkaji model asal alam semesta ini dan menghitung ledakan yang
menghasilkan sejumlah besar letupan foton-foton. Ia memprediksi foton ini,
tergeser merah oleh ekspansi alam semesta yang diamati sekarang sebagai foton-
foton radio dan temperatur 3 K merupakan penjelasan yang baik sebagai radiasi
latar (background radiation) yang ditemukan oleh Arno Penzias dan Robert
Wilson di Amerika tahun 1965.

Berdasarkan Teori Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan
milyar tahun yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang
berputar pada porosnya. Putaran yang dilakukannya tersebut memungkinkan
bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul di
pusat, membentuk cakram raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu
meledak dengan dahsyat di luar angkasa yang kemudian membentuk galaksi dan
nebula-nebula. Selama jangka waktu lebih kurang 4,6 milyar tahun, nebula-nebula
tersebut membeku dan membentuk suatu galaksi yang disebut dengan nama
Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk sistem tata surya. Sementara itu,
bagian ringan yang terlempar ke luar tadi mengalami kondensasi sehingga
membentuk gumpalan-gumpalan yang mendingin dan memadat. Kemudian,

16
gumpalan-gumpalan itu membentuk planet-planet, termasuk planet kita. Planet
bumi.

G. Teori Keadaan Tetap (Steady State Theory)

Teori ini pertama kali pada tahun 1948 yang diusulakan oleh H. Bondi, T.
Gold dan F. Hoyle dari Universitas Cambridge. Menurut teori ini, alam semesta
tidak ada awalnya dan tidak ada akhirnya. Alam semesta selalu terlihat tetap
seperti sekarang. Materi secara terus menerus datang membentuk atom-atom
hedrogen dalam angkasa yang membentuk galaksi baru dan mengganti galaksi
lama yang bergerak menjauhi kita dalam ekspansinya.

Teori keadaan tetap ini berlawanan sekali dengan teori big bang. Dalam teori
ini, ruang angkasa berkembang menjadi lebih kosong sewaktu berbagai galaksi
saling menjauh. Dalam teori tetap, kita harus menerima bahwa zat baru selalu
diciptakan dalam ruang angkasadi antara berbagai galaksi, sehingga galaksi baru
akan terbentuk guna menggantikan galaksi yang menjauh. Orang sepakat
mengatakan bahwa zat baru itu ialah hedrogen. Yaitu sumber yang menjadi asal
usul bintang dan galaksi.

2.Model Skala Tata Surya

A. Model Geosentris

Lebih dari 2000 tahun yang lalu telah diterima model sistem matahari
geosentris yang dikemukakan oleh ahli astronomi Yunani kuno, Hipparchus pada
tahun 140 SM (sebelum masehi). Dalam model geosentris dikemukakan bahwa
Matahari, bintang, planet dan bulan bergerak mengelilingi bumi. Teori ini
kemudian dikembangnkan oleh Claudius Ptolemaeus sekitar tahun 150 SM yang
disebut teori Ptolemaeus.

B.Model Heliosentris

Teori heliosentris muncul tahun 1540 dan dikemukakan oleh astronom


Polandia, Nicolaus Copernicus. Copernicus mempertanyakan apakah Bumi
berotasi dan berevolusi? Karena ia tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan

17
dari teori geosentris, maka ia mengemukakan teori heliosentris, bahwa Matahari
merupakan pusat alam semesta. Pada zaman itu, alam semesta dan tata surya
masih belum mendapatkan perbandingan jelas hingga zaman modern. Teori
menjadi bahan ejekan karena bila Bumi berputar, mengapa manusia tidak jatuh
dari Bumi? Jawabannya ditemukan oleh Galileo dan Newton. Teori heliosentris
muncul tahun 1540 dan dikemukakan oleh astronom Polandia, Nicolaus
Copernicus. Copernicus mempertanyakan apakah Bumi berotasi dan berevolusi?
Karena ia tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan dari teori geosentris,
maka ia mengemukakan teori heliosentris, bahwa Matahari merupakan pusat alam
semesta. Pada zaman itu, alam semesta dan tata surya masih belum mendapatkan
perbandingan jelas hingga zaman modern. Teori menjadi bahan ejekan karena bila
Bumi berputar, mengapa manusia tidak jatuh dari Bumi? Jawabannya ditemukan
oleh Galileo dan Newton yang terkenal dengan gaya gravitasi Bumi.

3. Model Skala Planet

Planet dalam bahasa Yunani artinya pengembara, karena kedudukan planet


selalu berubah-ubah, tidak bisa menetap. Planet merupakan benda langit yang
tidak memancarkan cahaya sendiri, melainkan hanya memantulkan cahaya dari
matahari.

Planet adalah benda langit yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. mengorbit mengelilingi bintang atau sisa-sisa bintang,

2. mempunyai massa yang cukup untuk memiliki gravitasi tersendiri agar


dapat mengatasi tekanan rigid body sehingga benda angkasa tersebut mempunyai
bentuk kesetimbangan hidrostatik (bentuk hampir bulat),

3. tidak terlalu besar hingga dapat menyebabkan fusi termonuklir terhadap


deuterium di intinya; dan telah "membersihkan lingkungan" (clearing the
neighborhood; mengosongkan orbit agar tidak ditempati benda-benda angkasa
berukuran cukup besar lainnya selain satelitnya sendiri) di daerah sekitar orbitnya.

Berdasarkan definisi di atas, maka dalam sistem Tata Surya terdapat delapan
planet. Planet diambil dari kata dalam bahasa Yunani Asteres Planetai yang

18
artinya Bintang Pengelana. Dinamakan demikian karena berbeda dengan bintang
biasa, Planet dari waktu ke waktu terlihat berkelana (berpindah-pindah) dari rasi
bintang yang satu ke rasi bintang yang lain. Perpindahan ini (pada masa sekarang)
dapat dipahami karena planet beredar mengelilingi matahari. Namun pada zaman
Yunani Kuno yang belum mengenal konsep heliosentris, planet dianggap sebagai
representasi dewa di langit. Pada saat itu yang dimaksud dengan planet adalah
tujuh benda langit: Matahari, Bulan, Merkurius, Venus, Mars, Jupiter dan
Saturnus. Astronomi modern menghapus Matahari dan Bulan dari daftar karena
tidak sesuai definisi yang berlaku sekarang.

Menurut IAU (Persatuan Astronomi Internasional), terdapat delapan planet


dalam sistem Tata Surya:

1. Merkurius

2. Venus

3. Bumi

4. Mars

5. Yupiter

6. Saturnus

7. Uranus

8. Neptunus

Urutan planet-planet tersebut dimulai dari yang paling dekat terhadap


matahari. Garis edar anggota tata surya mengelilingi matahari disebut orbit.
Anggota tata surya selain mengelilingi matahari, juga berotasi pada sumbunya
masing-masing. Di antara orbit Mars dan Yupiter terdapat planet-planet kecil yang
sangat banyak, yang dinamakan asteroid dan planetoid. Daerah lintasan utama
asteroid dinamakan sabuk asteroid atau asteroid belt.

1.Berdasarkan letak peredarannya dengan bumi sebagai acuan, planet-planet


dibedakan sebagai berikut.

19
a) Planet Inferior

Yaitu planet yang peredarannya terletak diantara matahari dan bumi. Yang
termasuk planet inferior adalah Merkurius dan Venus.

b) Planet Superior

Yaitu planet yang peredarannya terletak di luar peredaran bumi. Yang


termasuk planet superior adalah Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus dan
Pluto.
2. Berdasarkan letak peredaran asteroid, planet-planet dibedakan sebagai berikut:

a) Planet Dalam (inner planet)

Yaitu planet yang peredarannya antara matahari dan asteroid. Yang termasuk
planet golongan ini adalah : markurius, venus, Bumi, dan Mars.

b) Planet luar (outer planet)

Yaitu planet yang peredarannya di luar asteroid. Yang termasuk planet


golongan ini adalah: Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto.

3. Berdasarkan ukuran dan massa planet jika di banding dengan Bumi, planet
dikelompokan menjadi:

a) Planet terestrial

Yaitu planet yang memiliki ukuran dan masa lebih kecil atau sama dengan bumi.
Masa jenisnya rata-rata 3,8-5,5 g/cm3. Yang termasuk planet ini adalah
Merkurius, Venus, Bumi, Mars, dan Pluto.

b)Planet Jovian

Yaitu planet yang ukuran dan massanya jauh lebih besar dari pada bumi dengan
massa 13-320 kali massa bumi. Massa jenis rata-ratanya 0,7-2,2 g/cm3. Atmosfer
produksinya adalah H2, CH4, dan NH3. Yang termasuk planet jovian adalah
Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Fakta Masing-Masing Planet

20
1) Merkurius

Merkurius adalah planet di terkecil di dalam tata surya dan juga yang
terdekat dengan Matahari dengan kala revolusi 88 hari. Kecerahan planet ini
berkisar diantara -2 sampai 5,5 dalam magnitudo tampak namun tidak mudah
terlihat karena sudut pandangnya dengan matahari kecil (dengan rentangan paling
jauh sebesar 28,3 derajat. Merkurius hanya bisa terlihat pada saat subuh atau
maghrib. Tidak begitu banyak yang diketahui tentang Merkurius karena hanya
satu pesawat antariksa yang pernah mendekatinya yaitu Mariner 10 pada tahun
1974 sampai 1975. Mariner 10 hanya berhasil memetakan sekitar 40 sampai 45
persen dari permukaan planet.

Mirip dengan Bulan, Merkurius mempunyai banyak kawah dan juga tidak
mempunyai satelit alami serta atmosfir. Merkurius mempunyai inti besi yang
menciptakan sebuah medan magnet dengan kekuatan 0.1% dari kekuatan medan
magnet bumi. Suhu permukaan dari Merkurius berkisar antara 90 sampai 700
Kelvin (-180 sampai 430 derajat selsius).

2) Venus

Venus adalah planet terdekat kedua dari matahari setelah Merkurius. Planet
ini memiliki radius 6.052 km dan mengelilingi matahari dalam waktu 225 hari.
Atmosfer Venus mengandung 97% karbondioksida (CO2) dan 3% nitrogen,
sehingga hampir tidak mungkin terdapat kehidupan.

Arah rotasi Venus berlawanan dengan arah rotasi planet planet lain. Selain
itu, jangka waktu rotasi Venus lebih lama daripada jangka waktu revolusinya
dalam mengelilingi matahari. Kandungan atmosfernya yang pekat dengan CO2
menyebabkan suhu permukaannya sangat tinggi akibat efek rumah kaca. Atmosfer
Venus tebal dan selalu diselubungi oleh awan. Pakar astrobiologi berspekulasi
bahwa pada lapisan awan Venus termobakteri tertentu masih dapat
melangsungkan kehidupan.

3) Bumi

21
Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya.
Diperkirakan usianya mencapai 4,6 milyar tahun. Jarak antara Bumi dengan
matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (ing: astronomical unit). Bumi
mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut
(magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari, sinar
ultraungu, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi
hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi
Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer.

Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan


mesosfer dan melindungi bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan
bumi adalah antara -70°C hingga 55°C bergantung pada iklim setempat. Sehari di
dibagi menjadi 24 jam dan setahun di bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi
mempunyai massa seberat 59.760 milyar ton, dengan luas permukaan 510 juta
kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter kubik)
digunakan sebagai unit perbandingan berat jenis planet yang lain, dengan berat
jenis Bumi dipatok sebagai 1.

Bumi mempunyai diameter sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi Bumi


diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain, dengan
gravitasi Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit alami yaitu Bulan.
70,8% permukaan bumi diliputi air. Udara Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21%
oksigen, dan 1% uap air, karbondioksida, dan gas lain.

4) Mars

Mars adalah planet terdekat keempat dari Matahari. Namanya diambil dari
nama Dewa Yunani kuno untuk perang. Namun planet ini juga dikenal sebagai
planet merah karena penampakannya yang kemerah-merahan. Lingkungan Mars
lebih bersahabat bagi kehidupan dibandingkan keadaan Planet Venus. Namun
begitu, keadaannya tidak cukup ideal untuk manusia. Suhu udara yang cukup
rendah dan tekanan udara yang rendah, ditambah dengan komposisi udara yang
sebagian besar karbondioksida, menyebabkan manusia harus menggunakan alat
bantu pernafasan jika ingin tinggal di sana. Misi-misi ke planet merah ini, sampai

22
penghujung abad ke-20, belum menemukan jejak kehidupan di sana, meskipun
yang amat sederhana. Planet ini memiliki 2 buah satelit, yaitu Phobos dan
Deimos. Planet ini mengorbit selama 687 hari dalam mengelilingi matahari.
Planet ini juga berotasi. Kala rotasinya 24,62 jam.

5) Yupiter

Yupiter atau Jupiter adalah planet terdekat kelima dari matahari setelah
Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Yupiter merupakan planet terbesar dalam
sistem tata surya kita. Strukturnya sebagian besar terdiri atas gas, terutama
hydrogen dan helium. Di bawah kumpulan awan tekanannya sangat besar,
sehingga hidrogen dimampatkan dalam bentuk cairan dan ke bawah menjadi
hydrogen logam. Planet ini menyebarkan lebih banyak radiasi panas daripada
menerima radiasi dari matahari. Jarak rata-rata antara Jupiter dan Matahari adalah
778,3 juta km. Jupiter adalah planet terbesar dan terberat dengan diameter 14.980
km dan memiliki massa 318 kali massa bumi. Periode rotasi planet ini adalah 9,8
jam, sedangkan periode revolusi adalah 11,86 tahun.

Di permukaan planet ini terdapat bintik merah raksasa. Atmosfer Jupiter


mengandung hidrogen (H), helium (He), metana (CH4), dan amonia (NH3). Suhu
di permukaan planet ini berkisar dari -140oC sampai dengan 21oC. Seperti planet
lain, Jupiter tersusun atas unsur besi dan unsur berat lainnya. Jupiter memiliki 63
satelit, di antaranya Io, Europa, Ganymede, Callisto (Galilean moons).

6) Saturnus

Saturnus adalah sebuah planet yang terletak di tata surya dimana planet ini
terkenal sebagai planet bercincin. Jarak Saturnus sangat jauh dari Matahari.
Karena itulah, Saturnus tampak tidak terlalu cerah dari Bumi. Saturnus berevolusi
dalam waktu 29,46 tahun. Setiap 378 hari, Bumi, Saturnus, dan Matahari akan
berada dalam satu garis lurus. Selain berevolusi, Saturnus juga berotasi dalam
waktu yang sangat singkat, yaitu 10 jam 14 menit. Saturnus memiliki kerapatan
yang rendah karena sebagian besar zat penyusunnya berupa gas dan cairan. Inti
Saturnus diperkirakan terdiri dari batuan padat. Atmosfer Saturnus tersusun atas

23
gas amonia dan metana. Hal ini tentu tidak memungkinkan adanya kehidupan di
Saturnus. Cincin Saturnus sangat unik.

Terdapat beribu-ribu cincin yang mengelilingi planet ini. Bahan pembentuk


cincin ini masih belum diketahui. Para ilmuwan berpendapat, cincin itu tidak
mungkin terbuat dari lempengan padat karena akan hancur oleh gaya sentrifugal.
Namun, tidak mungkin juga terbuat dari zat cair karena gaya sentrifugal akan
mengakibatkan timbulnya gelombang. Jadi, sejauh ini, diperkirakan yang paling
mungkin membentuk cincin-cincin itu adalah bongkahan-bongkahan es meteorit.
Hingga 2006, Saturnus diketahui memiliki 56 buah satelit alami. Tujuh
diantaranya cukup masif untuk dapat runtuh berbentuk bola di bawah gaya
gravitasinya sendiri. Mereka adalah Mimas, Enceladus, Tethys, Dione, Rhea,
Titan (Satelit terbesar dengan ukuran lebih besar dari planet Merkurius), dan
Iapetus.

7) Uranus

Uranus adalah planet terjauh ke-7 dari Matahari setelah Saturnus, ditemukan
pada 1781 oleh William Herschel (1738-1822). Perhitungan cermat orbit Uranus
menyimpulkan bahwa planet ini ada yang mengganggu. Kemudian Neptunus
ditemukan pada Agustus 1846. Penemuan Neptunus ternyata tidak cukup
menjelaskan gangguan orbit Uranus. Uranus memiliki jarak dengan Matahari
sebesar 2875 juta km. Uranus memiliki diameter mencapai 51.118 km dan
memiliki massa 14,54 massa Bumi. Periode rotasi planet ini adalah 17,25 jam,
sedangkan periode revolusi adalah 84 tahun. Bentuk planet ini mirip dengan
Bulan dengan permukaan berwarna hijau dan biru. Uranus memiliki 18 satelit
alami, diantaranya Ariel, Umbriel, Miranda, Titania, dan Oberon.

8) Neptunus

Neptunus merupakan planet terjauh (kedelapan) jika ditinjau dari Matahari


Neptunus memiliki jarak rata-rata dengan Matahari sebesar 4.450 juta km.
Neptunus memiliki diameter mencapai 49.530 km dan memiliki massa 17,2 massa
Bumi. Periode rotasi planet ini adalah 16,1 jam., sedangkan periode revolusi
adalah 164,8 tahun. Bentuk planet ini mirip dengan Bulan dengan permukaan

24
terdapat lapisan tipis silikat. Komposisi penyusun planet ini adalah besi dan unsur
berat lainnya. Planet Neptunus memiliki 8 buah satelit, di antaranya Triton,
Proteus, Nereid, dan Larissa.

4. Model Skala Satelit

Satelit adalah benda langit pengiring planet. Satelit senantiasa mengiringi


dan berputar terhadap planet pusatnya. Berdasarkan cara terbentuknya satelit
dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :

a. Satelit Alam, adalah satelit yang terbentuk karena adanya peristiwa alam
bersamaan dengan terbentuknya planet.

Contoh: Bulan, sebagai satelit alam Bumi; Titan, sebagai satelit alam Saturnus.

b. Satelit Buatan, adalah satelit yang dibuat oleh manusia yang digunakan untuk
tujuan tertentu.

Contoh: Satelit cuaca, satelit komunikasi, satelit mata-mata, dan sebagainya.

Pada umumnya planet-planet dalam sistem tata surya mempunyai beberapa


satelit yang senantiasa mengiringinya. Hanya planet Merkurius dan planet Venus
yang tidak memiliki satelit....

Satelit buatan manusia pertama adalah Sputnik 1, diluncurkan oleh Soviet


pada tanggal 4 Oktober 1957, dan memulai Program Sputnik Rusia, dengan
Sergei Korolev sebagai kepala disain dan Kerim Kerimov sebagai asistentnya.
Peluncuran ini memicu lomba ruang angkasa (space race) antara Soviet dan
Amerika. Sputnik 1 membantu mengidentifikasi kepadatan lapisan atas atmosfer
dengan jalan mengukur perubahan orbitnya dan memberikan data dari distribusi
signal radio pada lapisan ionosphere. Karena badan satelit ini diisi dengan
nitrogen bertekanan tinggi, Sputnik 1 juga memberi kesempatan pertama dalam
pendeteksian meteorit, karena hilangnya tekanan dalam disebabkan oleh penetrasi
meteroid bisa dilihat melalui data suhu yang dikirimkannya ke bumi.

25
BAB III
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
3.1. Kelebihan
A. BukuPertama :

 Penulis dalam memaparkan materinya sudah baik karena didukung


dengan gambar.
 Buku sudah memiliki ISBN.
 Mempunyai ukuran tulisan yang enak dilihat mata.
 Ditinjau dari penggunaan bahas apa dan buku ini sudah baik, karena
menggunakan bahasa yang baik dan mudah dimengerti secara umum.
 Materi yang ada dipaparkan dalam bentuk poin-poin yang mempermudah
pembaca dalam memahami inti materinya.

B. Buku Kesua :

 Buku sudahmemiliki ISBN.


 Memilki sampul buku yang menarik.
 Memiliki ukuran tulisan yang sesuai dan menarik untuk dilihat.
 Materi yang diberikan tentang Tata Surya cukup lengkap dan mudah
memahaminya.
 Untuk menjelaskan materi terdapat beberapa gambar yang mempermudah
pembaca membayangkannya.
 Bahasa dan struktur penulisan yang digunakan sudah sesuai dengan EYD.

3.2. Kelemahanbuku

1. BukuPertama:

 Penggunaan cover pada buku ini kurang menarik.


 Materi mengenai tata surya tersebut tidak di jelaskan secara rinci
 Tidak dijelaskan kelemahan dan kelebihan dari teori-teori terbentuknya tat
surya.

26
2. Buku Kedua

 Pada buku kedua ini, banyak menggunakan kata-kata yang kurang efektif.
 Tidak dijelaskan emngenai kelebihan dan kelemahan dari teori-teori
pembentukan tata surya tersebut.
 Tidak dijelaskan secara rinci mengenai benda-benda yang ada di langit
atau di tata surya.

27
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Tata surya terdiri dari sebuah bintang yang disebut matahari dan semua objek
yang mengelilinginya. Objek-objek tersebut termasuk 8 buah planet yang sudah
diketahui dengan orbit berbentuk elips, meteor, aasteroid, komet, planet-planet
kerdil/katai dan satelit-satelit alami. Tata surya dipercaya terbentuk semenjak 4,6
miliyar tahun yang lalu dan merupakan hasil penggumpalan gas dan debu di
angkasa yang membentuk matahari dan kemudian planet-planet yang
mengelilinginya.

Ada beberapa teori mengenai asal usul tata surya diantaranya yaitu teori
nebula, teoriplanetisimal, teori pasang surut bintang, teori kondensasi, teori
bintang kembar, teori big bang, teori keadaan tetap.

4.2 Saran

Semoga dalam pembuatan makalah ini banyak memberikan manfaat dan


dapat digunakan dalam proses belajar mengajar. Makalah ini tak luput dari
kesalahan, oleh sebab itu kritk dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan dari pembaca.

28
DAFTAR PUSTAKA

Siregar, Suryadi. 2017. Fisika Tata Surya. Bandung: FMIPA ITB


Sumardi, Yosaphat. 2014. Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa. Tangerang
Selatan: UniversitasTerbuka

29

Вам также может понравиться