Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Dosen Pengampu :
Dr. Derlina, M.Si
DISUSUN
OLEH : KELOMPOK 7
HILERI F SITUMORANG (4172121022)
0
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberi nikmat kesehatan serta kesempatan, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah Critical Book Review ini dengan materi Asal Usul Tata
Suryadengan baik untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi
dan Antariksa.
Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan dan ketulusan hati penulis
mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata Ibu Dr. Derlina, M. Si.
yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka
penulis mohon maaf atas kekurangan dalam makalah ini serta mengharapkan
kritik dan saran dari semua pihak. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
bersama.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Buku teks pelajaran merupakan salah satu dari unsur sarana dan prasarana
dalam proses pendidikan dimana susunan dan penulisannya harus mengacu pada
tujuan awalnya yakni tujuan pendidikan nasional. Buku teks pelajaran yang
digunakan wajib yang memuat materi pelajaran dalam rangka peningkatan
keimanan dan ketakwaan, kemampuan akan ilmu pengetahuan dan teknologi, budi
pekerti juga kepribadian, serta kepekaan yang disusun berdasarkan standar
nasional pendidikan.
Banyak buku yang berisikan informasi atau materi yang berkaitan dengan
mata kuliah ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA ini. Setiap buku
akan berisikan informasi atau penyajian yang berbeda-beda seperti penggunaan
bahasa yang berbeda, bentuk tulisan, atau model yang berbeda seperti gambar-
gambar, tabel, dan lain-lain. Oleh karena itu, setiap buku pasti memiliki kelebihan
dan kekurangan masing-masing.
Dari penjelasan pentingnya CBR di atas, kita dapat mengetahui tujuan dari
Critical Book Report ini yaitu untuk mengetahui bagaimana cara penyajian dari
sebuah buku, memahami isi buku, menemukan kelebihan dan kekurangan buku,
serta memberikan saran sebagai mahasiswa yang telah melakukan Critical Book
Report.
1
1.3. Manfaat CBR
ISBN :978-602-74668-6-9
B. Buku Kedua
ISBN :9789790115330
2
BAB II
A. BUKU PERTAMA
Telah disebutkan bahwa matahari adalah salah satu dari 100 milyar bintang
di dalam Galaksi. Matahari sebagai pusat tata surya berada pada jarak 30 tahun
cahaya dari pusat Bhima Sakti.
Pada zaman Yunani kuno, seorang ahli filsafat bernama Clausius Ptolomeus
mengemukakan pendapatnya bahwa Bumi adalah pusat dari alam semesta.
Menurut pandangan ini, matahari, bulan, dan planet-planet beredar mengelilingi
bumi yang tetap diam sebagai pusatnya. Pandangan Geosentris ini selama 14 abad
lamanya dianut orang. Pada waktu itu, pengamatan secara kasar orang-orang
Yunani telah dapat mengenal 5 planet, yaitu Merkurius, Venus, Mars, Yupiter,
dan Saturnus.
3
Dilihat dari selatan, gerak revolusi maupun gerak rotasi planet-planet
berlawanan arah jarum jam, atau dari Timur ke Barat, ada beberapa yang searah
jarum jam. Waktu untuk satu putaran revolusi disebut kala revolusi, sedang waktu
satu putaran rotasi disebut kala rotasi. Untuk bumi, kala revolusinya adalah 1
tahun (365 1/4 hari), sedangkan kala rotasinya 1 hari (24 jam).
Tentang teori asal tata surya ini banyak dikemukakan orang,tetapi belum ada
satupun yang dapat diterima oleh semua pihak.
4
c. Teori Tidal atau teori pasang surut
Teori ini didasari keadaan yang ditemui di luar tata surya yang
mengandaikan matahari serta semua planet berasal dari gas purba di ruang
angkasa, proses terlahirnya bintang dikarenakan banyaknya kabut gas,yang lambat
laun memampatkan diri menjadi massa yang semakin lama semakin padat
dikarenakan gaya gravitasi molekul tersebut. Satu atau dua materi memadat di
tengah dan gumpalan kecil melesat di sekeitarnya. Gumpalan tengah menjadi
matahari dan gumpalan kecil menjadi bakal planet. Matahari yang sudah menjadi
5
padat menyala dengan adanya api nuklir dan kemudian mendorong gas yang
masih membungkus planet menjadi sirna sehingga tampak telanjang.
Galaksi terdiri atas berjuta-juta bintang, sedangkan matahari kita adalah salah
satu bintang yang berada di dalam Bimasakti. Matahari merupakan pusat dari tata
surya. Matahari mempunyai sejumlah anggota dan membentuk suatu susunan
yang disebut Tata Surya. Jadi, sebuah Tata Surya terdiri dari satu matahari dan
semua benda langit yang beredar mengelilinginya. Tata Surya terdiri atas satu
Matahari, dan delapan planet termasuk planet Bumi, serta benda langit lain yang
mengelilinginya.
Untuk membantu pemahaman kita tentang alam semesta, jagad raya, galaksi,
dan Tata Surya serta planet-planet kita, cermatilah gambar perbandingan benda-
benda langit.
Di dalam Tata Surya terdapat dua jenis planet berdasarkan letak lintasannya,
yaitu planet dalam dan planet luar. Planet-planet dalam adalah planet-planet yang
lintasannya di antara Bumi dan Matahari, yang terdiri atas Merkurius dan Venus.
Planet-planet luar adalah planet-planet yang lintasannya mengelilingi Matahari
lebih besar daripada jari-jari lintasan Bumi di saat mengelilingi Matahari, yang
terdiri atas Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Beberapa hal penting
mengenai keberadaan planet-planet sebagai berikut.
6
1. Matahari
Matahari merupakan anggota tata surya yang paling besar. Pada tata surya
kita di mana 98 % massa tata surya terkumpul pada Matahari. Di samping sebagai
pusat peredaran, Matahari juga merupakan pusat sumber tenaga di lingkungan tata
surya. Matahari terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit, masing-masing fotosfer,
chromosfer, dan corona. Pada pusat Matahari, suhunya mencapai jutaan derajat
Celcius dan tekanannya ratusan juta atmosfer. Kulit fotosfer suhunya ± 6000° C
dan memancarkan hampir semua cahaya.
Menurut J.R. Meyer, panas Matahari berasal dari batu meteor yang
berjatuhan dengan kecepatan tinggi pada permukaan Matahari. Sedangkan
menurut teori kontraksi H. Helmholz, panas itu berasal dari menyusutnya bola
gas.Matahari sangat penting bagi kehidupan di muka bumi karena:Merupakan
sumber energi (sinar panas). Energi yang terkandung dalam batubara dan minyak
bumi sebenarnya juga berasal dari matahari.Mengontrol stabilitas peredaran bumi
yang juga berarti mengontrol terjadinya siang dan malam, bulan, tahun, serta
peredaran planet lain. Dengan mempelajari matahari yang merupakan bintang
yang terdekat, berarti mempelajari bintang-bintang lain.
2. Merkurius
Merkurius adalah planet yang terdekat dengan matahari dan juga paling kecil
di antara semua planet. Garis tengah planet ini kurang lebih 4.847 kilometer
waktu yang dipergunakan untuk mengelilingi matahari adalah 88,8 hari dan waktu
rotasinya juga selama 88,8 hari. Jarak Merkurius dengan matahari adalah
57.910.000 km.
3. Venus
Venus adalah planet kedua setelah Merkurius. Planet ini adalah planet yang
paling terang di antara planet yang lain karena jaraknya yang relatif dekat dengan
planet Bumi. Garis tengah planet ini kurang lebih 12.205 kilometer dan besarnya
hampir sama dengan Bumi. Waktu yang diperlukan untuk mengelilingi matahari
7
adalah 224,7 hari dan waktu rotasinya selama 225 hari atau kurang lebih 7,5
bulan. Jarak Venus dengan matahari adalah 108.210.000 km.
Bumi merupakan planet ketiga dalam Tata Surya. Dari sembilan planet yang
dikenal manusia, Planet Bumilah yang banyak dihuni makhluk hidup. Planet
Bumi mempunyai lapisan atmosfer yang di dalamnya banyak mengandung unsur-
unsur kimia yang banyak dibutuhkan oleh makhluk hidup. Jarak bumi dengan
matahari oleh para ahli Astronomi dinamakan satu satuan Astronomi atau sama
dengan 159.000 kilometer (IS·A = 159.000.000 km). Bumi mengelilingi matahari
membutuhkan waktu 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik, tetapi atas dasar
kesepakatan ahli astronomi mengacupada periode antara pertemuan matahari
dengan bintang Aries, yaitu 365hari 5 jam 48 menit 46 detik atau sama dengan
Satu Tahun Tropik. Bumi berputar pada porosnya membutuhkan waktu 23 jam 56
menit atau sama dengan Satu Hari Bintang.
5. Mars
Planet Mars mempunyai garis tengah kurang lebih 6.792 kilometer. Waktu
yang digunakan untuk mengelilingi matahari kurang lebih 697 haridengan rotasi
selama 24 jam 37 menit.Planet Mars mempunyai sejumlah air dan oksigen
demikian juga pergantian musim, bahkan di sana juga terdapat polar icecaps, yaitu
tudung es kutub yang luasnya tidak selalu tetap. Hal ini menimbulkan dugaan
adanya pergantian musim di sana. Warnanya hijau mendekati kecokelatan
sehingga menunjukkan adanya flora dandaerah gurun. Mars mempunyai dua
satelit, yaitu Dcimos (satelit luar) dan Phobos (satelit dalam). Kedua satelit ini
ditemukan oleh Hall pada tahun 1877. Jarak Mars dengan Matahari adalah
227.940.000 km.
8
6. Jupiter
Yupiter adalah planet terbesar dalam sistem Tata Surya kita. Diameternya
lebih dari 130.000 kilometer, massanya lebih kurang 3 2 massa seluruh anggota
Tata Surya yang di luar matahari. Rotasi Yupiter terhadap matahari paling cepat,
yaitu 10 jam sekali putaran. Planet ini mempunyai keistimewaan, yaitu adanya
unsur kimia yang terkandung di dalam sangat rendah, atmosfernya hampir tidak
berotasi (sangat lambat). Sekalipun berukuran sangat besar kepadatan planet ini
sangat rendah karena sebagian besar terdiri atas unsur-unsur ringan, antara lain
85% Hidrogen dan 15% Helium. Campuran yang lain sedikit sekali berupa CH4,
NH3, dan lainnya. Yupiter mempunyai banyak satelit, yaitu 14 buah.
7. Saturnus
Planet Saturnus ditemukan pada abad ke-18 setelah planet Uranus. Waktu
yang digunakan untuk mengelilingi matahari kurang lebih 29–30 tahun, sekali
berotasi memerlukan waktu 387 hari. Saturnus mempunyai atmosfer yang hampir
sama dengan Yupiter, yaitu terdiri atas unsur-unsur amonia. Saturnus mempunyai
keunikan tersendiri dibandingkan planet lain, di antaranya memiliki cincin, terdiri
atas tiga bagian yang konsentris, yaitu bagian dalam, gelang berbentuk khas
(dusky ring), dan bagian luar. Cassini gelang yang paling terang adalah gelang
bagian dalam, dan planet ini memiliki 9 buah satelit.
Tebal cincin Saturnus kurang lebih antara 10 sampai 100 meter saja, unsur-
unsurnya mengandung butiran es dan sangat halus. Lebar cincin sekitar 275.000
kilometer. Planet ini nomor 3 paling terang di antara ke sembilan planet. Saturnus
mempunyai 10 satelit yang mengelilinginya. Jarak antara Saturnus dan Matahari
adalah 1.427.000.000 kilometer.
8. Uranus
Planet Uranus baru ditemukan pada tahun 1781 oleh William Herschel di
Inggris yang semula disangka komet. Mulanya planet ini dinamakan Gregorium
Titus (sebagai penghargaan kepada Raja Georgia III). Akan tetapi, para astronom
menyebutnya Planet Herschel, kemudian oleh Boscho disebut dengan Uranus.
9
Waktu yang digunakan untuk mengelilingi matahari kurang lebih 84 tahun dengan
waktu rotasi 369 hari. Planet ini mempunyai dua buah satelit. Garis tengah planet
ini 19.750 kilometer.
9. Neptunus
Planet Neptunus ditemukan oleh Bonvard pada tahun 1821 di Paris, Prancis.
Jika dilihat dari bentuknya Neptunus merupakan saudara kembar Uranus,
terutama besarnya. Radiusnya sekitar 4 kali radius bumi. Garis tengahnya kurang
lebih 53.000 kilometer. Waktu yang digunakan untuk mengelilingi matahari
kurang lebih 164,79 tahun, sedangkan rotasinya 15 jam. Susunan atmosfernya
terdiri atas metana. Planet ini mempunyai lima satelit. Dari lima satelit ini ada dua
satelit besar yang diberi nama Tritondan Nereid.
10
Meskipun komet disebut sebagai bintang berekor, tetapi komet bukan
tergolong bintang alam dalam arti yang sebenarnya. Komet merupakan anggota
tata surya, yang beredar mengelilingi Matahari dan menerima energinya dari
Matahari.
11
4. Satelit
Jarak antara bumi dengan bulan kurang lebih 384.403 km dan merupakan
benda langit yang paling dekat terhadap bumi.jika dibandingkan bumi,bulan
mempunyai ukuran:
B. BUKU KEDUA
Tata surya terdiri dari sebuah bintang yang disebut matahari dan semua objek
yang mengelilinginya. Objek-objek tersebut termasuk 8 buah planet yang sudah
diketahui dengan orbit berbentuk elips, meteor, aasteroid, komet, planet-planet
kerdil/katai dan satelit-satelit alami. Tata surya dipercaya terbentuk semenjak 4,6
miliyar tahun yang lalu dan merupakan hasil penggumpalan gas dan debu di
12
angkasa yang membentuk matahari dan kemudian planet-planet yang
mengelilinginya.
Tata surya dikekalkan oleh pengaruh gaya gravitasi matahari dan sistem yang
setara tata surya, yang mempunyai garis pusat setahun kecepatan cahaya, ditandai
adanya taburan komet yang disebut awan Oort. Selain itu juga terdapat awan Oort
berbentuk piring di bagian dalam tata surya yang dikenali sebagai awan Oort
dalam. Disebabkan oleh orbit planet yang membujur, jarak dan kedudukan
matahari berubah mengikuti kedudukan planet di orbit.
Banyak hipotesis tentang asal usul Tata Surya telah dikemukakan para ahli,
beberapa di antaranya adalah:
A. Teori Nebula
Teori ini berhasil menjelaskan bahwa tata surya datar, orbit ellips planet
mengelilingi matahari hampir datar.
13
Kelemahan teori nebula/teori kabut :
1. James Clerk Maxwell dan Sir James Jeans menunjukkan bahwa massa bahan
dalam gelang-gelang tak cukup untuk menghasilkan tarikan gravitasi sehingga
memadat menjadi planet.
B. Teori Planetisimal
Sekitar tahun 1900 seorang astronom yang bernama Forest Ray Moulton dan
seorang ahli geologi yang bernama T.C. Chamberlin ( dari Universitas Chicago ),
mengemukakan suatu teori baru yang mereka namakan hipotesis planetesimal.
Planetesimal adalah benda padat kecil yang mengelilingi suatu inti yang bersifat
gas. Menurut Moulton dan Chamberlin, sebuah bintang yang menembus ruang
angkasa dengan cepat berada dekat sekali dengan matahari kita. Daya tarik yang
makin meninggi antara kedua bintang itu menyebabkan bintang yang satu
menaikkan pasang besar di bagian gas panas bintang yang lain. Pada saat pasang
matahari yang disebabkan oleh tarikan bintang yang lewat menjadi bertambah
besar, massa gas terlempar dari matahari dan mulai mengorbit. Beberapa
diantaranya mengikuti bintang lain ketika bintang itu meluncur ke ruang angkasa,
sedangkan yang lain tertahan oleh daya tarik matahari yang mulai bergerak
mengelilingi benda alam itu. Pasang matahari menurun kembali bila bintang lain
itu mulai mejauh. Massa gas yang terlempar dari matahari maupun dari suatu
jalan yang teratur dari sekeliling matahari. Ketika massa gas menjadi dingin, gas
itu berubah bentuknya menjadi cairan yang lama-kelamaan menjadi massa pada
kecil. Pecahan-pecahan yang disebut planetesimal tarik-menarik dan akhirnya
membentuk planet.
14
Sir James Jeans (1877 – 1946) dan Harold Jeffrey (1891) keduanya ilmuwan
dari Inggris menyatakan teori pasang surut gas, yaitu adanya sebuah bintang yang
besarnya hampir sama dengan matahari melintas mendekati matahari, sehingga
mengakibatkan terjadinya pasang gas (terlepasnya sebagian massa matahari
berbentuk seperti cerutu) karena daya tarik bintang yang melintas dan massa
tersebut bergerak mengelilingi matahari. Dalam proseo butiran besar dan kecil.
Butiran besar dapat menarik butiran kecil dan bergabung membentuk gumpaan
gas di sekitar matahari. Gumpalan inilah yang menjadi planet-planet sebagai
anggota tata surya
D. Teori Kondensasi
Hipotesis bintang kembar dikemukakan oleh Fred Hoyle pada tahun 1956.
Hipotesis ini menyatakan bahwa pada awalnya tata surya berupa dua bintang yang
berukuran hampir sama dan letaknya berdekatan. Dari kedua bintang tersebut,
dengan salah satunya belum stabil. Pada bintang yang tidak stabil ini suatu saat
terjadi reaksi yang sangat cepat sehingga menghasilkan energi berupa panas, dan
15
akhirnya bintang tersebut meledak menjadi serpihan-serpihan kecil. Serpihan-
serpihan tersebut terperangkap oleh gaya gravitasi bintang yang tidak meledak
dan mulai bergerak mengelilinginya. Karena adanya gaya gravitasi serpihan yang
letaknya berdekatan bergabung sedikit demi sedikit dan akhirnya membentuk
planet, dan terbentuklah susunan tata surya.
Gagasan big bang didasarkan atas alam semesta yang berasal dari keadaan
panas dan padat yang mengalami ledakan dahsyat dan mengembang. Semua
galaksi di alam semesta akan memuai dan menjauhi pusat ledakan. Pada model
Big Bang, alam semesta berasal dari ledakan sebuah konsentrasi materi tunggal
beberapa 1010 tahun yang lalu secara terus menerus berekspansi sehingga pada
keadaan yang lebih dingin (pergeseran merah galaksi) seperti sekarang. Beberapa
helium yang ditemui dalam bintang-bintang sekarang kemungkinan berasal dari
reaksi nuklir dalam bola api kosmik yang padat. George Gamow (fisikawan)
mengkaji model asal alam semesta ini dan menghitung ledakan yang
menghasilkan sejumlah besar letupan foton-foton. Ia memprediksi foton ini,
tergeser merah oleh ekspansi alam semesta yang diamati sekarang sebagai foton-
foton radio dan temperatur 3 K merupakan penjelasan yang baik sebagai radiasi
latar (background radiation) yang ditemukan oleh Arno Penzias dan Robert
Wilson di Amerika tahun 1965.
Berdasarkan Teori Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan
milyar tahun yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang
berputar pada porosnya. Putaran yang dilakukannya tersebut memungkinkan
bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul di
pusat, membentuk cakram raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu
meledak dengan dahsyat di luar angkasa yang kemudian membentuk galaksi dan
nebula-nebula. Selama jangka waktu lebih kurang 4,6 milyar tahun, nebula-nebula
tersebut membeku dan membentuk suatu galaksi yang disebut dengan nama
Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk sistem tata surya. Sementara itu,
bagian ringan yang terlempar ke luar tadi mengalami kondensasi sehingga
membentuk gumpalan-gumpalan yang mendingin dan memadat. Kemudian,
16
gumpalan-gumpalan itu membentuk planet-planet, termasuk planet kita. Planet
bumi.
Teori ini pertama kali pada tahun 1948 yang diusulakan oleh H. Bondi, T.
Gold dan F. Hoyle dari Universitas Cambridge. Menurut teori ini, alam semesta
tidak ada awalnya dan tidak ada akhirnya. Alam semesta selalu terlihat tetap
seperti sekarang. Materi secara terus menerus datang membentuk atom-atom
hedrogen dalam angkasa yang membentuk galaksi baru dan mengganti galaksi
lama yang bergerak menjauhi kita dalam ekspansinya.
Teori keadaan tetap ini berlawanan sekali dengan teori big bang. Dalam teori
ini, ruang angkasa berkembang menjadi lebih kosong sewaktu berbagai galaksi
saling menjauh. Dalam teori tetap, kita harus menerima bahwa zat baru selalu
diciptakan dalam ruang angkasadi antara berbagai galaksi, sehingga galaksi baru
akan terbentuk guna menggantikan galaksi yang menjauh. Orang sepakat
mengatakan bahwa zat baru itu ialah hedrogen. Yaitu sumber yang menjadi asal
usul bintang dan galaksi.
A. Model Geosentris
Lebih dari 2000 tahun yang lalu telah diterima model sistem matahari
geosentris yang dikemukakan oleh ahli astronomi Yunani kuno, Hipparchus pada
tahun 140 SM (sebelum masehi). Dalam model geosentris dikemukakan bahwa
Matahari, bintang, planet dan bulan bergerak mengelilingi bumi. Teori ini
kemudian dikembangnkan oleh Claudius Ptolemaeus sekitar tahun 150 SM yang
disebut teori Ptolemaeus.
B.Model Heliosentris
17
dari teori geosentris, maka ia mengemukakan teori heliosentris, bahwa Matahari
merupakan pusat alam semesta. Pada zaman itu, alam semesta dan tata surya
masih belum mendapatkan perbandingan jelas hingga zaman modern. Teori
menjadi bahan ejekan karena bila Bumi berputar, mengapa manusia tidak jatuh
dari Bumi? Jawabannya ditemukan oleh Galileo dan Newton. Teori heliosentris
muncul tahun 1540 dan dikemukakan oleh astronom Polandia, Nicolaus
Copernicus. Copernicus mempertanyakan apakah Bumi berotasi dan berevolusi?
Karena ia tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan dari teori geosentris,
maka ia mengemukakan teori heliosentris, bahwa Matahari merupakan pusat alam
semesta. Pada zaman itu, alam semesta dan tata surya masih belum mendapatkan
perbandingan jelas hingga zaman modern. Teori menjadi bahan ejekan karena bila
Bumi berputar, mengapa manusia tidak jatuh dari Bumi? Jawabannya ditemukan
oleh Galileo dan Newton yang terkenal dengan gaya gravitasi Bumi.
Berdasarkan definisi di atas, maka dalam sistem Tata Surya terdapat delapan
planet. Planet diambil dari kata dalam bahasa Yunani Asteres Planetai yang
18
artinya Bintang Pengelana. Dinamakan demikian karena berbeda dengan bintang
biasa, Planet dari waktu ke waktu terlihat berkelana (berpindah-pindah) dari rasi
bintang yang satu ke rasi bintang yang lain. Perpindahan ini (pada masa sekarang)
dapat dipahami karena planet beredar mengelilingi matahari. Namun pada zaman
Yunani Kuno yang belum mengenal konsep heliosentris, planet dianggap sebagai
representasi dewa di langit. Pada saat itu yang dimaksud dengan planet adalah
tujuh benda langit: Matahari, Bulan, Merkurius, Venus, Mars, Jupiter dan
Saturnus. Astronomi modern menghapus Matahari dan Bulan dari daftar karena
tidak sesuai definisi yang berlaku sekarang.
1. Merkurius
2. Venus
3. Bumi
4. Mars
5. Yupiter
6. Saturnus
7. Uranus
8. Neptunus
19
a) Planet Inferior
Yaitu planet yang peredarannya terletak diantara matahari dan bumi. Yang
termasuk planet inferior adalah Merkurius dan Venus.
b) Planet Superior
Yaitu planet yang peredarannya antara matahari dan asteroid. Yang termasuk
planet golongan ini adalah : markurius, venus, Bumi, dan Mars.
3. Berdasarkan ukuran dan massa planet jika di banding dengan Bumi, planet
dikelompokan menjadi:
a) Planet terestrial
Yaitu planet yang memiliki ukuran dan masa lebih kecil atau sama dengan bumi.
Masa jenisnya rata-rata 3,8-5,5 g/cm3. Yang termasuk planet ini adalah
Merkurius, Venus, Bumi, Mars, dan Pluto.
b)Planet Jovian
Yaitu planet yang ukuran dan massanya jauh lebih besar dari pada bumi dengan
massa 13-320 kali massa bumi. Massa jenis rata-ratanya 0,7-2,2 g/cm3. Atmosfer
produksinya adalah H2, CH4, dan NH3. Yang termasuk planet jovian adalah
Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
20
1) Merkurius
Merkurius adalah planet di terkecil di dalam tata surya dan juga yang
terdekat dengan Matahari dengan kala revolusi 88 hari. Kecerahan planet ini
berkisar diantara -2 sampai 5,5 dalam magnitudo tampak namun tidak mudah
terlihat karena sudut pandangnya dengan matahari kecil (dengan rentangan paling
jauh sebesar 28,3 derajat. Merkurius hanya bisa terlihat pada saat subuh atau
maghrib. Tidak begitu banyak yang diketahui tentang Merkurius karena hanya
satu pesawat antariksa yang pernah mendekatinya yaitu Mariner 10 pada tahun
1974 sampai 1975. Mariner 10 hanya berhasil memetakan sekitar 40 sampai 45
persen dari permukaan planet.
Mirip dengan Bulan, Merkurius mempunyai banyak kawah dan juga tidak
mempunyai satelit alami serta atmosfir. Merkurius mempunyai inti besi yang
menciptakan sebuah medan magnet dengan kekuatan 0.1% dari kekuatan medan
magnet bumi. Suhu permukaan dari Merkurius berkisar antara 90 sampai 700
Kelvin (-180 sampai 430 derajat selsius).
2) Venus
Venus adalah planet terdekat kedua dari matahari setelah Merkurius. Planet
ini memiliki radius 6.052 km dan mengelilingi matahari dalam waktu 225 hari.
Atmosfer Venus mengandung 97% karbondioksida (CO2) dan 3% nitrogen,
sehingga hampir tidak mungkin terdapat kehidupan.
Arah rotasi Venus berlawanan dengan arah rotasi planet planet lain. Selain
itu, jangka waktu rotasi Venus lebih lama daripada jangka waktu revolusinya
dalam mengelilingi matahari. Kandungan atmosfernya yang pekat dengan CO2
menyebabkan suhu permukaannya sangat tinggi akibat efek rumah kaca. Atmosfer
Venus tebal dan selalu diselubungi oleh awan. Pakar astrobiologi berspekulasi
bahwa pada lapisan awan Venus termobakteri tertentu masih dapat
melangsungkan kehidupan.
3) Bumi
21
Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya.
Diperkirakan usianya mencapai 4,6 milyar tahun. Jarak antara Bumi dengan
matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (ing: astronomical unit). Bumi
mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut
(magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari, sinar
ultraungu, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi
hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi
Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer.
4) Mars
Mars adalah planet terdekat keempat dari Matahari. Namanya diambil dari
nama Dewa Yunani kuno untuk perang. Namun planet ini juga dikenal sebagai
planet merah karena penampakannya yang kemerah-merahan. Lingkungan Mars
lebih bersahabat bagi kehidupan dibandingkan keadaan Planet Venus. Namun
begitu, keadaannya tidak cukup ideal untuk manusia. Suhu udara yang cukup
rendah dan tekanan udara yang rendah, ditambah dengan komposisi udara yang
sebagian besar karbondioksida, menyebabkan manusia harus menggunakan alat
bantu pernafasan jika ingin tinggal di sana. Misi-misi ke planet merah ini, sampai
22
penghujung abad ke-20, belum menemukan jejak kehidupan di sana, meskipun
yang amat sederhana. Planet ini memiliki 2 buah satelit, yaitu Phobos dan
Deimos. Planet ini mengorbit selama 687 hari dalam mengelilingi matahari.
Planet ini juga berotasi. Kala rotasinya 24,62 jam.
5) Yupiter
Yupiter atau Jupiter adalah planet terdekat kelima dari matahari setelah
Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Yupiter merupakan planet terbesar dalam
sistem tata surya kita. Strukturnya sebagian besar terdiri atas gas, terutama
hydrogen dan helium. Di bawah kumpulan awan tekanannya sangat besar,
sehingga hidrogen dimampatkan dalam bentuk cairan dan ke bawah menjadi
hydrogen logam. Planet ini menyebarkan lebih banyak radiasi panas daripada
menerima radiasi dari matahari. Jarak rata-rata antara Jupiter dan Matahari adalah
778,3 juta km. Jupiter adalah planet terbesar dan terberat dengan diameter 14.980
km dan memiliki massa 318 kali massa bumi. Periode rotasi planet ini adalah 9,8
jam, sedangkan periode revolusi adalah 11,86 tahun.
6) Saturnus
Saturnus adalah sebuah planet yang terletak di tata surya dimana planet ini
terkenal sebagai planet bercincin. Jarak Saturnus sangat jauh dari Matahari.
Karena itulah, Saturnus tampak tidak terlalu cerah dari Bumi. Saturnus berevolusi
dalam waktu 29,46 tahun. Setiap 378 hari, Bumi, Saturnus, dan Matahari akan
berada dalam satu garis lurus. Selain berevolusi, Saturnus juga berotasi dalam
waktu yang sangat singkat, yaitu 10 jam 14 menit. Saturnus memiliki kerapatan
yang rendah karena sebagian besar zat penyusunnya berupa gas dan cairan. Inti
Saturnus diperkirakan terdiri dari batuan padat. Atmosfer Saturnus tersusun atas
23
gas amonia dan metana. Hal ini tentu tidak memungkinkan adanya kehidupan di
Saturnus. Cincin Saturnus sangat unik.
7) Uranus
Uranus adalah planet terjauh ke-7 dari Matahari setelah Saturnus, ditemukan
pada 1781 oleh William Herschel (1738-1822). Perhitungan cermat orbit Uranus
menyimpulkan bahwa planet ini ada yang mengganggu. Kemudian Neptunus
ditemukan pada Agustus 1846. Penemuan Neptunus ternyata tidak cukup
menjelaskan gangguan orbit Uranus. Uranus memiliki jarak dengan Matahari
sebesar 2875 juta km. Uranus memiliki diameter mencapai 51.118 km dan
memiliki massa 14,54 massa Bumi. Periode rotasi planet ini adalah 17,25 jam,
sedangkan periode revolusi adalah 84 tahun. Bentuk planet ini mirip dengan
Bulan dengan permukaan berwarna hijau dan biru. Uranus memiliki 18 satelit
alami, diantaranya Ariel, Umbriel, Miranda, Titania, dan Oberon.
8) Neptunus
24
terdapat lapisan tipis silikat. Komposisi penyusun planet ini adalah besi dan unsur
berat lainnya. Planet Neptunus memiliki 8 buah satelit, di antaranya Triton,
Proteus, Nereid, dan Larissa.
a. Satelit Alam, adalah satelit yang terbentuk karena adanya peristiwa alam
bersamaan dengan terbentuknya planet.
Contoh: Bulan, sebagai satelit alam Bumi; Titan, sebagai satelit alam Saturnus.
b. Satelit Buatan, adalah satelit yang dibuat oleh manusia yang digunakan untuk
tujuan tertentu.
25
BAB III
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
3.1. Kelebihan
A. BukuPertama :
B. Buku Kesua :
3.2. Kelemahanbuku
1. BukuPertama:
26
2. Buku Kedua
Pada buku kedua ini, banyak menggunakan kata-kata yang kurang efektif.
Tidak dijelaskan emngenai kelebihan dan kelemahan dari teori-teori
pembentukan tata surya tersebut.
Tidak dijelaskan secara rinci mengenai benda-benda yang ada di langit
atau di tata surya.
27
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Tata surya terdiri dari sebuah bintang yang disebut matahari dan semua objek
yang mengelilinginya. Objek-objek tersebut termasuk 8 buah planet yang sudah
diketahui dengan orbit berbentuk elips, meteor, aasteroid, komet, planet-planet
kerdil/katai dan satelit-satelit alami. Tata surya dipercaya terbentuk semenjak 4,6
miliyar tahun yang lalu dan merupakan hasil penggumpalan gas dan debu di
angkasa yang membentuk matahari dan kemudian planet-planet yang
mengelilinginya.
Ada beberapa teori mengenai asal usul tata surya diantaranya yaitu teori
nebula, teoriplanetisimal, teori pasang surut bintang, teori kondensasi, teori
bintang kembar, teori big bang, teori keadaan tetap.
4.2 Saran
28
DAFTAR PUSTAKA
29