Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Ruang Lingkup Pelayanan
D. Batasan Operasional
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
BAB V. LOGISTIK
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGATAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Maha Esa yang telah melimpahkan Berkat
dan Rahmat. Kami harus menyelesaikan "Pedoman Penyelenggaraan Upaya Kesehatan
Perorangan" di Puskesmas ABCD.
Terimaksih banyak kami haturkan kepada semua pihak yang telah membantu
danberkonstribusi sampai pedoman ini selesai
Mohon kritik dan saran dari semua pihak, agar kami bisa memenangkan Pedoman ini.
Harapan kami mudah-perlu "Pedoman Penyelenggaraan Upaya Kesehatan
Perorangan" ini dapat memberikan manfaat dan bagi Puskesmas ABCD sehingga dapat
meningkatkan pelayanan yang berkelanjutan. Aamiin.
Yosomulyo,………………201 ...
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada saat pasien mengunjungi ke pelayanan kesehatan, harapan pasien mendapatkan
pelayanan kesehatan yang menyenangkan dan dengan waktu sesingkat- singkatnya.
Pelayanan kesehatan di Puskesmas sebenarnya tidak hanya memberkan pelayanan medis
profesional, tetapi juga memberikan pelayanan umum kepada masyarakat Selain
mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas, pasien dan keluarga juga mendapatkan
kenyamanan dan keamanan, baik petugas keamanan yang profesional, ruang tunggu
tunggu, antrian yang tidak perlu lama , kebersihan toilet dan lain-lain.
Pelayanan klinis di Puskesmas merupakan salah satu tempat pelayanan pertama
dimana pasien dan keluarga pasien mendapatkan informasi yang jelas sebelum pasien
mendapatkan tindakan peiayanan berikutnya.
Agar dapat memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan harapan pasien dan
keluarga, tenaga klinis di Puskesmas "ABCD" (tuliskan nama Puskesmas Anda) berupaya
terus menerus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan berusaha memenuhi segala
indicator mutu layaynan
Untuk itu perlu disusun pedoman Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan yang
berlaku di lingkungan Puskesmas "ABCD". Pedoman ini diharapkan bisa menjadi dasar
bagi tenaga kinis di setiap ruang peiayanan untuk membuat Panduan Pelayaan di masing-
masing kamar, sesuai spesifikasi layanan di ruang pelayanan tersebut.
B. TUJUAN
a. Tujuan umum
Terwujudnya penyelenggaraan pelayanan kesehatan perorangan di Puskesmas "A B C
D" yang profesional dan berkualitas dengan mengutamakan keselamatan pasien.
b. Tujuan khusus
1. Layanan kesehatan yang dapat berjalan dengan baik berdasarkan SOP dan layanan
kesehatan yang dapat dimaksimalkan
2. Layanan kesehatan yang nyaman dengan lingkungan yang aman,
3. Mendorong tenaga kerja dengan bantuan profesional dengan bantuan yang sesuai,
bertanggung jawab , dan Terpadu,
4. Meningkatnya kepuasan dan harapan pasien terhadap pelayanan kesehatan perorangan
di Puskesmas "ABC D"
B. SASARAN
Sasaran dari pedoman ini adalah
1. Semua penyelenggara layanan klinis : mulai dari petugas pendaftaran, rekam medis
tenaga medis (dokter/ dokter gigi), paramedis (perawat, bidan), ahli gizl, tenaga
kesehatan lingkungan, analis laboratorium, tenaga farmasi
2. Pasien dan keluarga yang terkait untuk keperluan perawatan medis klinis di
Puskesmas "A BC D"
C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pedoman pelayanan kesehatan perorangan ini adalah pelayanan
kesehatan tingkat pertama yang meliputi pelayanan rawat inap, kesehatan tingkat
pertama yang berkaitan dengan pelayanan medis, pelayanan gawat darurat, dan
layanan penunjang yang diseiangani di ruang-ruang pelayanan, antara lain:
1. Pelayanan Pendaftaran,
2. Pelayanan Pemeriksaan Umum,
3. Pelayanan ibu dan Keluarga Berencana
4. Pelayanan Anak dan Imunisasi
5. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
6. Pelayanan Konsultasi (Gizi dan Sanitasi)
7. Pelayanan Operasi Medis dan Gawat Darurat,
8. Pelayanan Rawat Inap
9. Pelayanan Laboratorium
10. Pelayanan Obat,
11. Pengelolaan Gudang Obat,
12. Pengelolaan Rekam Medis,
13. Pengelolaan Lingkungan Fisik Puskesmas
D. BATASAN OPERASIONAL.
1. Pelayanan pendaftaran adalah unit pelayanan yang melayani pendaftaran pasien lama,
dan pemberian informasi terkait dengan pelayanan Puskesmas
2. Pelayanán pemenksaan umum adalah unit pelayanan yang melayani pemeriksaan
kesehatan dan perawatan umum dewasa dan anak-anak usia dewasa dibeli 5 tahun
3. Pelayanan Ibu dan merupakan unit yang melayani pemeriksaan kesehatan ibu hami,
ibu nifas, Ibu menerima, dan melayani persiapan kontrasepsi (minyak KB, suntik,
implan, IUD) serta pemenksann IVA sehatan
4. Pelayanan Anak dan imunisast adalah unit yang melayani pemerikssank anak
Dibawah 5 tahun dengan menggunakan MTBS dan MTBM, deteksi dini tumbuh
kembang anak dan pemberian imunisasi
5. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut adalah unit yang melayani pemeriksaan dan
perawatan gigi dan mulut
6. Pelayanan konsultasi unit yang membenkan pelayanan penanganan konsultasi gizi dan
sanitasi
7. Pelayanan tindakan medis dan gawat darurat adalah unit pelayanan yang menangani
pasien yang memerlukan tindakan medis dan pasien memerlukan pertolongan segera
dan melakukkan rujukan emergensi ke Rumah sakit sesuabila diperlukan
8. Pelayanan rawat inap adalah unit yang melayani pasien yang memerlukan perawatan
rawat inap dan tidak memerlukan rujukan spesialis
9. Pelayanan laboratorium adalah unit yang dilayani pemeriksaan darah rutin, urin rutin,
feses rutin, pemeriksaan dahak, dan pemeriksaan lainnya yang diperlukan untuk
menunjang diagnosis
10. Pelayanan obat adalah unit yang menyediakan obat resep dari dokter dan bidan atau
perawat yang mendapat pendelegasian wewenang dari dokter Selain melakukan
pelayanan informasi obat
11. Pengelolaan gudang obat adalah unit yang menerima, menyimpan, dan memberikan
obat ke ruang pelayanan obat dan ke unit pelayanan yang merupakan jaringan
Puskesmas,
12. Pengelolaan rekam medis adalah proses mempersiapkan formulir rekam medis dan
melakukan penomoran rekam medis yang diperlukan untuk pelayanan kepada pasien
baru atau pasien lama,
13. Pengelolaan Lingkungan fisik Puskesmas adalah proses penataan lingkungan di dalam
pagar Puskesmas agar tercipta lingkungan yang bersih, aman, dan nyamansehingga
tenaga kesehatan yang di Puskesmas dan para pengunjung Puskesmas berasa dalam
keadaan terbebas dari kemungkinan tertular penyakit dan akibat negative lainnya
BAB II
STANDAR KETENAGAAN DAN JADWAL PELAYANAN
A KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA
Semua karyawan Puskesmas yang diwajibkan dalam pelayanan kinis: mula dokter,
perawat, bidan. D3 gizi, analis kesehatan, asisten apoteker, D3 kesling dan petugas
administrasi
Kualifikasi sumber daya manusia yang ada di pelayanan klinis Puskesmas ABCD adalah
sebagai benkut:
No Jenis pelayanan Kualifikasi Sumber Daya Kompetensi
1 Pelayanan Pendaftaran Tenaga D3 Pekarya kesehatan / Punya sertifikat
lulusanSMA
pelatihan “ Service
Excellence”
2 Pelayanan Pemeriksaan Dokter
Umum Perawat lulusan D3
3 Pelayanan ibu dan KB Bidan minimal lulusan D3 Punya sertifikat
pelatihan alat
kontrasepsi seperti
IUD, Implant, punya
sertifikat pelatihan
IVA
4 Pelayanan anak dan Bidan minimal lulusan D3 Punya sertifikat
imunisasi Perawat minimal lulusan D3 pelatihan MTBS dan
MTBM, pelatihan
pelayanan imunisasi
5 Pelayanan kesehatan gigi Dokter gigi
dan mulut Perawat gigi minimal luusan D3
6 Pelayanan konsultasi Ahli gizi minimal lulusan D3 Punya sertifikat
Gizi dan sanitasi minimal lulusan pelatihan “ Tekhnik
D3 Konsultasi”
Kesehatan lingkungan
7 Pelayanan tindakan medis Dokter, perawat lulusan D3, bidan Punya sertifikat
dan gawat darurat lulusan D3 pelatihan ATCLS
(dokter) dan BTCLS
(bidan) APN (Bidan)
8 Pelayanan rawat inap Dokter Sertifikat pelatihan
Perawat S1 Ners atau minimal rawat inap di
lulusan D3 puskesmas
9 Pelayanan laboratorium Analis kesehatan minimal lulusan Sertifikat pelatihan
D3 pewarnaan dan
fiksasi
10 Pelayanan obat Apoteker atau lulusan farmasi D3 Sertifikat pelatihan
pemberian informasi
obat
11 Pelayanan gudang obat Lulusan farmasi D3 Sertifikat pelatihan
pengelolaan gudang
obat
12 Pengelolaan rekam medis penata rekam medis minimal Sertifikat pelatihan
lulusan D3 rekam medis pengelolaan rekam
medis atau surat
keterangan magang di
Rumah sakit
13 Pengelolaan lingkungan Sanitarian lulusan D3 Punya sertifikat
fisik yang aman Kesehatan lingkungan lulusan pelatihan kesehatan
SMA dan keselamatan
kerja
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Distribusi dan jumlah tenaga kesehatan yang dihitung di ruang layanan klinis
dikoordinir oleh Kepala Puskesmas bersama Penanggung Jawab Upaya Kesehataan
Perorangan (PJ UKP) sesuai dengan analisis Beban Kerja, dan sesuai sesuai
kesepakatan.
C. JADWAL PELAYANAN Puskesmas ABCD melakukan pelayanan setiap hari Senin
hingga dengan Sabtu. Jam buka pendaftaran dan pelayanan Puskesmas "A BC D"
yaitu: - Senin Kamis: 08.00 12.00 WIB: 08.00 11.00 WIB. Jumat: 08.00 11.30 WIB s
Sabtu
B. TATA LAKSANA
a. Pendaftaran Pasien
1. Metode yang dilakukan pada pendaftaran pasien menggunakan metode antrian,
2. Pasien lanjut usia atau atas 60 tahun diberikan nomor antrian khusus karena
pasien lansia diberikan prioritas untuk disetujui terlebih dahulu,
3. Untuk pasien yang baru pertama kali datang ke puskesmas , petugas pendaftaran
meminta KTP dan KK untuk meminta serta meminta pasien mengenakan Kartu JKN
atau tidak
4. Untuk pasien lama, petugas meminta kartu kunjungan atau kartu berobat,
5. Petugas meregistrasi pasien ke buku register berdasarkan wilayah tempat tinggal
dan menyediakan nomor rekam medis,
6. Untuk pengkodean rekam medis menggunakan sistem folder keluarga dengan
format 00 - 00-00. (kode desa - kode Dusun / RT - kode KK)
7. Selain itu, pasien juga dapat memberikan informasi kepada pasien mengenai hak
dan kewajiban pasien, jenis-jenis pelayanan di Puskesmas, jadwal pelayanan, tarif
pelayanan, rumah sakit rujukan, dan lain-lain. -lain.
Hak dan persetujuan pasien harus diinformasikan pada seluruh proses pelayanan
yang dimulai dari pendaftarar.
1.Hak-hak pasien memuat
a. Memperoleh informasi tentang tata tertib dan peraturan yang berlaku
b. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien
c. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa membantah
d. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga terhindar dari kekurangan
fisik dan materi
e. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang diperoleh
f. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang
memiliki Surat Izin Praktek (SIP)
g. Mendapatkan privasi dan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya
h. Mendapatkan informasi yang membahas diagnosa dan tata cara penanganan
medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi dan prognosis
terhadap tindakan yang dilakuan serta perkiraan biaya perawatan / tindakan medis
yang akan dilakukan terhadap
i. Memberikan persetujuan atau menolak sebagian dari tindakan yang akan
diberikan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya setelah
menerima dan menentukan informasi tentang tindikan ini dilengkapi dengan lengkap
yang mengatur tentang persyaratan-undangan
J.Didampingi anggaran atau penasehatnya dalam kondisi kritis
k. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama berobat di puskesmas
Mungka
I. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas konsultasi puskesmas terhadap dirinya.
B. Pengkajian awal, rencana layanan klinis dan pengerjaan rencana rujukan pada
pasien:
1) Pengkajian awal
Kajian awal dilakukan oleh tenaga yang kompeten. Dalam hal ini dilakukan oleh
perawat, bidan dan dokter. Kajian awal yang paripurna tinjauan keperawatan,
penilaian kebidanan dan penilaian medis atau penilaian lain oleh tenaga profesi
kesehatan sesuai dengarn kebutuhan
Informasi yang harus diperoleh pada pembahasan awal adalah keluhan utama
pasien, riwayat penyakit sebelumnya, riwayat penyakit keluarga dan riwayat reaksi.
Pengkajian awal juga mengakses kondisi biologis, sosial ekonomi, nilai - nilai
budaya, kondisi spiritual, makanan kegemaran, hobi, dan lain - lain. Setelah selesai
dengan persiapan selesai; antropometri (badan tinggi dan berat badan) dan tanda-
tanda vital seperti frekuensi nadi, frekuensi nafas, suhu, tekanan darah. Khusus
pasien anak di bawah lima tahun dilakukan pengkajian dengan memakai algortma
MTBS dan MTBM.
Proses pengkajian awal selanjutnya adalah pengkajian medis. Dokter melakukan
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan fisik khusus, memeriksa leher, THT, thoraks,
perut, ekstremitas, dan genitalia. Jika diperlukan, dilakukan pemeriksaan penunjang
seperti pemeriksaan laboratorium darah, urin atau feses. Semua informasi yang
diperoleh direkam dalam rekam medis khusus untuk kajian awal.
2) Rencana layanan
Rencana layanan diputuskan oleh dokter atau petugas yang kompeten yang diberi
wewenang oleh dokter. Rencana layanan dapat berupa perawatan, tindakan medis,
rawat inap, atau rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut. Jika diperlukan,
dilakukan oleh tim khusus untuk kasus - kasus tertentu seperti Hipertensi, Diabetes,
Diare, Gizi buruk, dan lain - lain. Untuk itu perlu dibentuk tim kesehatan interprofesi.
Rencana layanan dipandu oleh prosedur yang telah dibakukan dan dilakukan pasien
dan keluarga pasien. Rencana layanan harus memperhatikan kebutuhan biologis,
fisik, psikososial dan memperhatikan tata nilai budaya. Paket layanan yang disusun
dengan hasil dan waktu yang jelas juga membahas tentang sumber daya yang ada.
Efek samping dan risiko pelayanan harus diinformasikan kepada pasien. Semua
rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis, ditandatangani oleh pemberi
layanan dan oleh pasien atau keluarga pasien sebagai tanda mereka dilibatkan
dalam rencana layanan.
Pada pasien dengan kondisi gawat atau darurat harus diprioritaskan dalam
pelayanan berdasarkan triase / panduan triase. Adanya pembentukan tim
kesehataan antar profesi perlu dilakukan oleh tim klinis.
Pada saat dan kondisi tertentu, wewenang pendelegasian pada layanan klinis
diperlukan agar kesinambungan pelayanan, sehingga penanganan pasien dapat
dilakukan dengan baik. Dalam pelaksanannya, dokter atau dokter gigi membuat
surat pendelegasian wewenang untuk perawat yang telah dibor dan memiliki
kompetensi dalam menangai pasien tertentu.
3) Pelaksanaan layanan
Pelaksanaan layanan dilakukan di ruang ruang pelayanan. Agar proses pelayanan
berjalan dengan sistimais, maka masing-masing ruangan pelayanan membuat
"Panduan Pelayanan sesuai dengan spesifikasi layanan yang diberikan di ruangan
itu. Panduan yang perlu dibuat antara lain adalah:
1.Panduan Pelayanan Pendaftaran,
2. Panduan Pelayanan Pemeriksaan Umum, 3.Panduan Pelayanan lbu dan Keluarga
Berencana,
4Panduan Pelayanan Anak dan Imunisasi,
5. Panduan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut,
6.panduan pelayanan konsultasiGizi dan Sanitasi,
7.Panduan Pelayanan Tindakan Medis dan Gawat Darurat,
8.Panduan Pelayanan Rawat tidur
9. Panduan Pelayanan Laboratorium,
10. Panduan Pelayanan Obat,
11. Panduan Pengelolaan Gudang Obat,
12. Panduan Pengelolaan Rekam Medis,
13. Panduan Pengelolaan Lingkungan Fisik Puskesmas,
14. dan Panduan lain sesuai perkembangan atau pertumbuhan pelayanan
Puskesmas.
Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian dalam Pelaksanaan Layanan adalah:
1.Bila terjadi perubahan rencana layanan harus dipertimbangkan dalam rekam medis
oleh tenaga medis / paramedis dan profesi kesehatan lainya
2. Pelaksanaan layanan ini dilaksanakan secara tepat dan terencana untuk penguat
yang tidak diperlukan,
3. Dalam pelaksanaannya layanan klinis ini, pasien dimonitor,dievaluasi dan ditindak
lanjuti
4.bila dalam pelaksanaan Layanan medis yang dilakukan beresiko (anestesi,
pembedahan dan tindakan lainya) kemudian dilakukan bantuan informasi untuk
pasien dan bantuan pasien informed consent) serta didokumentasikan pada rekam
medis,
5. Pasien berhak untuk menolak pengobatan, berhak untuk menolak jika dirujuk ke
fasilitas kesehatan lain,
6. Jika pasien menolak untuk perawatan atau rujukan, maka pasien tersebut
diberikan informasi tentang hak pasien untuk membuat keputusan, hasil dari
keputusan, dan bertanggung jawab berkenaan dengan keputusan tersebut,
7. Kasus-kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan dilaksanakan sesuai prosedur
pelayanan pasien gawat darurat dan kasus-kasus keuangan tinggi harus ditangani
sesuai dengan prosedur pelayanan kasus-kasus keuangan tinggi,
8. Kasus-kasus yang memerlukan kewaspadaan universal terhadap kasus-kasus
yang perlu dipertanggungjawabkan sesuai prosedur menantang (kewaspadaan
universal),
9. Pemberian obat / cairan intravena harus dilakukan dengan prosedur pemberian
obat / cairan intravena yang baku dan mengikuti prosedur aseptik,
10. Untuk layanan anestesi lokal dan pembedahan harus dipandu dengan SOP
Anestesi
11. Status pasien wajib dimonitor setelah pemberian anestesi dan pembedahan,
12. Dalam pelaksanan layanan ini tenaga medis / paramedis / tenaga kesehatan
lainya harus memperhatikan hak dan merawat pasien serta meminta pasien dan
melanjutkan lanjutnya.
BAB VI
MANAJEMEN RISIKO DAN KESELAMATAN PASIEN
A. DAFTAR ISTILAH
1. Keselamatan pasien adalah untuk mencegah timbulnya risiko yang tidak perlu terjadi
di dalam kesehatan, sampai pada batas minimum yang dapat diterima (WHO -ICPS,
2009)
2. Keselamatan pasien di layanan pelayanan
3. Kesehatan Tidak Perlu Diharapkan (KTD): Cedera yang diakibatkan oleh tatkelola
kinis bukan karena masalah perawatan di belakang.
4. Kejadian Tidak Dapat Diharapkan Cedera (KTC): Terjadi perawatan klinis yang tidak
sesuai pada pasien, tetapi tidak terjadi cedera.
5. Kejadian Nyaris Cedera (KNC) Kejadian atau tindakan yang sebenamya dapat
menimbulkan masalah, tetapi belum terjadi karena diketahun atau upaya pencegahan
segera dilakukan.
6. Kondisi yang Dihadapi Cedera (KPC) Situasi yang memiliki potensi yang disebabkan
oleh cederan
7. Kejadian Sentinel adalah peristiwa yang tidak diharapkan yang berakibat pada
kematian atau gangguan fisik atau psikologis yang serius.
8. Root Cause Analysis (RCA): suatu proses untuk mengekplorasi semua faktor yang
mungkin berkaitan dengan peristiwa apa yang terjadi, peristiwa yang terjadi, dan apa
yang dapat dilakukan untuk mencegah kejadiatan yang terjadi lagi di masa
mendatang.
9. Mode Kegagalan dan Analisis Efek (FMEA): suatu tempat untuk membahas dan
menemukan kemungkina tentang kegagalan pada sistem dan strategi untuk mengatasi
masalah tersebut
10. Kesalahan (kesalahan): deviasi antara apa yang dikerjakan dengan apa yang bisa
dikerjakan, perubahan dari tindakan (Alasan James)
11. Risiko: kemungkinan menyangkut peristiwa
12. Hazard: suatu situasi, agen atau tindakan yang disebabkan oleh kerusakan
BAB IX
PENUTUP
Pada prinsipnya pelayanan klinis adalah bagian pelayanan kesehatan Puskesmas yang
mengedepankan akan Tanggung Jawab, Disiplin, Kebersamaan, dan dijaminkan keselamatan
pasien. Pedoman Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan merupakan dasar untuk
ruang pelayanan untuk membuat Panduan pelayanan sesuai dengan spesifikasi dan pola
pelayanan di ruangan masing-masing.
Semoga dengan adanya Pedoman Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan ini,
pelayanan klinis di Puskesmas "A B C D" dapat berjalan dengan baik dan bermutu, dan
semakin mendapat kepercayaan dari masyarakat. Diharapkan, untuk jangka panjang,
penghematan yang signifikan dalam pembiayaan kesehatan, karena akan semakin sedikit
pasien yang dirujuk ke fasilitas kesehatan rujukan.