Вы находитесь на странице: 1из 6

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sectio caesar adalah suatu pembedahan guna

melahirkan anak lewat insisi pada dinding abdomen dan uterus.

Pembedahan Caesarea profesional yang pertama dilakukan di

Amerika Serikat pada tahun 1872. Sebelum tahun 1800 sectio

caeserea jarang dikerjakan dan biasanya fatal. Di London dan

Edinburgh pada tahun 1877, dari 35 pembedahan caesarea terdapat

33 kematian ibu. Menjelang tahun 1877 sudah dilaksnankan 71 kali

pembedahan caesarea di Amerika serikat. Angka mortabilitasnya 52

persen yang terutama disebabkan oleh infeksi dan perdarahan.

Angka Sectio caesarea terus meningkat dari insidensi 3

hingga 4 persen 15 tahun yang lampau sampai insiden 10 hingga 15

persen sampai sekarang ini. Angka terakhir mungkin bisa diterima

dan benar, bukan saja pembedahan menjadi aman bagi ibu, tetapi

juga jumlah bayi yang cidera akibat partus dalam pembedahan

traumatik vagina menjadi berkurang. Disamping itu perhatian

terhadap kualitas kehidupan dan pengembangan intelektual pada

bayi telah memperluas indikasi sectio caesarea.

Indikasi sectio caesarea bisa indikasi absolut atau relatif,

setiap keadaan yang membuat kelahiran lewat jalan lahir tidak

mungkin terlaksana merupakan indikasi absolut untuk sectio


abdominal. Diantaranya adalah kesempitan panggul yang sangat

berat dan neoplasma yang menyumbat jalan lahir. Pada indikasi

relatif, kelahiran lewat vagina bisa terlaksana tetapi keadaan adalah

sedemikian rupa sehingga kelahiran lewat sectio caesarea akan

aman bagi ibu, anak ataupun keduanya.

Perluasan indikasi melakukakan sectio caesarea dan

kemajuan dalam teknik dan operasi serta obat-obatan antibiotik

menyebabkan angka kejadian cestio caesarea dari periode-

keperiode meningkat. Hal ini tergambar dari frekuensi sectio

caesarea pada tahun 2008 di laporkan wanita di dunia ini melahirkan

dengan sectio caesarea meningkat 4 kali di bandingkan 10 tahun

sebelumnya, dilihat dari angka di Amerika Serikat persalinan sactio

caesarea sebanyak 35% dari seluruh persalinan, dan di asia

sebanyak 28% di indonesia rdasarkan survei demografi dan

kesehatan tahun 2009-2010. Berdasarkan data-data diatas sehingga

penulis tertarik untuk melakukan asuhan keperawatan yang lebih

komperhensif pada klien post sectio caesarea mengingat risiko dan

perdarahan dari post sectio caesarea dapat menyebabkan kematian

pada ibu pasca melahirkan.(https://docplayer.info/31355789-Bab

pendahuluan-untukperkembangan-sectio-caesaria-sc).


B. Tujuan Penulisan
1. Untuk memeperoleh gambaran dan pelaksanaann

Asuahan keperawatan pada post sectio caesarea

dengan menggunakan perawatan yang sistematis dan

komprehensif .
2. Tujuan Khusus
a. Dapat melakukan pengkajian klien post sectio

caesarea
b. Dapat menegakkan diagnosa keperawatan pada

Ny. N yang di temukan pada klien post sectio

caesarea
c. Dapat melakukan perencanaan tindakan yang

sesuai pada klien post sectio caesarea


d. Dapat melakukan tindakan keperawatan sesuai

dengan permasalahan keperawatan pada klien

sectio caesarea
e. Dapat melakukan evaluasi dari seluruh asuhan

keperawatan yang telah diberikan.


f. Dapat melakukan pendokumentasian tindakan

yang telah dilakukan.


C. Manfaat penulisan

a. Manfaat Teoritis

Menambah wawasan ilmu keperawatan dalam bidang

keperawatan maternitas khusunya keperawatan post

sectio caesarea.

b. Manfaat Praktik
Bagi Rumah Sakit Dirgahayu Samarinda Sebagai

bahan masukan untuk lebih meningkatkan pelayanan

kesehatan khususnya melalui penerapan asuhan

keperawatan pada klien dengan.

D. Metode Pengumpulan data


Dalam hal ini penulis menggunakan beberapa cara

dalam mengumpulakan data guna penyusunan penulisan ,

yaitu :
1. Observasi
Yaitu dengan mengadakan pengamatan

langsung terhadap kasus tertentu dan melakukan

wawancara pada klien.


2. Pemeriksaan fisik
Yaitu dengan melakukan pemeriksaan fisik

secara keseluruhan dan terutama pada keadaan luka

bekas operasi, pemeriksaan meliputi inspeksi,

auskultasi, perkusi dan papasi.


3. Wawancara
Yaitu dengan melakukan wawancara langsung

bertatap muka dengan klien dan keluarganya dan

mengajukan beberapa pertanyaan untuk mendapatkan

Data yang akurat mengenai keadaan klien.

4. Status dokumentasi
Yaitu mengkaji catatan medik dan keperawatan

yang berhubungan dengan klien.


5. Studi perpustakaan
Yaitu dengan mempelajari buku-buku dan

sumber lain yang berhubungan dengan judul dan kasus

karya tulis ilmiah ini.

E. Sistematika Penulisan Laporan


Untuk mendapatakan gamabaran secara singkat dan

menyeluruh dari isi penulisan karya tulih ilmiah ini, maka

penulis menggunakan sistemtematika penulisan yang terbagi

dalam v bab yaitu :


BAB I :Pendahuluan yang meliputi latar belakang, manfaat

penulisan, metode pengumpulan data dan

sistematika penulisan data.


BAB II :Tinjauan pustaka pada bagaian pertama yaitu konsep

dasar penyakit, komponen yang dapat diulis

anatomi fisiologi, pengertian, etiologi, pathway,

manifestasi klinis, pemeriksaan diagnostik,

penatalaksanaan medis, penatalaksanaan

keperawatan, dan komlikasi. Pada bagian kedua

konsep dasar keperawatan yaitu pengkajian,

diagnosa keperawatan, rencana tindakan/

intervensi, tindakan keperawatan/ implementasi

dan evaluasi.
BAB III : Tinjauan kasus dimana penulis akan menyajikan satu

kasus dengan menggunakan proses keperawatan

yang meliputi pengkajian ,diagnosa keperawatan,


rencana tindakan/intervensi, tindakan keperawatan/

implementasi dan evaluasi.


BAB IV : Pembahasan menguraiakan asuhan keperawatan

yang telah di berikan pada klien yang meliputi

pengkajian, diagnosa keperawatan/ intervensi,

rencana tindakan/ implementasi dan evaluasi.

Вам также может понравиться