Вы находитесь на странице: 1из 18

BAB I

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn,M


DENGAN ANEMIA,
A. Identitas Pasien
Nama Pasien : Tn M
No. RM : 137681
Tempat Tanggal Lahir :-
Umur : 41 Tahun
Agama : Islam
Status Perkawinan : kawin
Pendidikan : SD
Alamat : gertan,donorejo RT/RW 01/07 mertoyudan magelang
Pekerjaan : swasta
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku : Jawa
Diagnosa Medis : Anemia,
Tanggal Masuk RS : 29 mei 2016
Tanggal Pengkajian : 30 mei 2016
Sumber Informasi : Pasien, keluarga, rekam medis
Penanggung Jawab
Nama : Ny,N
Umur : 38 Tahun
Agama : Islam
Alamat : gertan,donorejo RT/RW 01/07 mertoyudan magelang
Pekerjaan : Swasta
Jenis Kelamin : perempuan
Hubungan dengan Pasien : istri
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan Nyeri perut
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluhkan nyeri perut sejak 2 minggu yang lalu,nyeri bagian perut sebelah
kiri mejalar ke uluh hati,merasakan mual,tidak muntah, bab kurang lancar ter akhir
bab 2 hari yang lalu,bab keras,bak kurang lancar,pancaran kuat,masih merasa ada sisa
saat bakdan kadang terasa sakit
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien pernah dirawat di RST dr Soedjono.dan RSJ dr Soeroyo dengan diagnosa
hepatitis keronis
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit DM, Jantung, Asma, HT.
C. Pengkajian Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Gordon (11 Pola)
1. Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
Pasien mengatakan sakit apabila merasa tisak nyaman dan tidak mampu melakukan
aktivitas sehari-hari. Dan jika merasa sakit pasien selalu memeriksakan kesehatan ke
RS atau Puskesmas.

2. Pola Nutrisi
Sebelum sakit :
Makan 3x/hari dengan jenis nasi, lauk, sayur dan pada pagi hari pasien biasa sarapan
dengan teh. Klien tidak alergi terhadap makanan tertentu. Minum air putih 5-7 gelas
perhari .
Selama sakit :
Di RS pasien makan 3X sehari dengan diit : biasa , pasien sering menghabiskan diit
yang disediakan RS.
A. BB:68 kg
TB: 168 cm
IMT :24,09
B. HB : L 9.6 g/dl
HCT :L 28,8 10/L
3. Pola Eliminasi
Sebelum sakit :
BAB 1-2 hari sekali dengan warna konsistensi lembek, warna kuning, bau khas. BAK
2-3 kali sehari, warna jernih dengan bau khas.
Selama sakit :
BAB 1kali /1-2 hari, konsistensi lembek, warna kehitaman (terdapat darah), bau khas.
BAK kurang lancar , hanya keluar sedikit kalau BAK,terasa sakit dan ada rasa tersisa
saat BAK
4. Aktivitas dan Latihan
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Kemampuan melakukan ROM √
Kemampuan Mobilitas di tempat tidur √
Kemampuan makan/minum √
Kemampuan toieting √
Kemampuan Mandi √
Kemampuan berpindah √
Kemampuan berpakaian √
Ket. : 0 = Mandiri 1= Menggunakan alat bantu 2 = dibantu orang lain
3 = Dibantu orang lain dan alat 4 = Tergantung Total

5. Tidur dan Istirahat


Sebelum sakit :
Pasien tidur 6-7 jam perhari, pasien mengatakan tidak ada keluhan, bangun tidur terasa
segar.
Selama sakit :
Pasien mengatakan pada malam hari dapat tidur mulai jam 21.00-04.00 WIB dan siang
hari juga dapat tidur. Pasien dapat tidur dengan nyenyak. Pada 3 hari pertama masuk
RS kadang-kadang pasien terbangun karena merasa nyeri pada abdomen.
6. Sensori, Persepsi dan Kognitif
Pasien dapat berkomunikasi dengan baik, dengan menggunakan bahasa jawa dan
bahasa indonesia. Pasien tidak mempunyai gangguan pendengaran, pengecapan dan
penglihatan serta penciuman.
7. Konsep diri
a. Identitas Diri : Pasien mampu mengenali diri dan menyadari dirinya seorang laki-
laki yang sudah berumur dan mempunyai cucu
b. Gambaran Diri : pasien merasa dirinya sedang sakit namun pasien merasa dapat
sembuh dan sekarang sedang menjalankan pengobatan.
c. Ideal Diri : Pasien ingin sembuh dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari seperti
sebelum sakit
d. Harga Diri : pasien tidak putus asa dalam melakukan pengobatan, karena keluarga
selalu memberikan perhatian dan motivasi
e. Peran Diri : selama ini pasien menjalani perannya sebagai ayah dan kakek bagi
cucunya. Pasien selama di rumah juga sering ikut pengajian yang diadakan di
sekitar tempat tinggalnya.
8. Sexual dan Reproduksi
Pasien sudah berumur 41 tahun, mempunyai 2 orang anak dan 2 cucu.
9. Pola Peran Hubungan
Sebelum sakit : Hubungan dengan keluarga dan masyarakat baik, komunikasi dengan
menggunakan Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia
Selama sakit : Hubungan dengan keluarga,sesama pasien, dan perawat baik.
10. Manajemen Koping Stress
Sebelum Sakit : bila ada masalah selalu dibicarakan dengan keluarga
Selama sakit : bila ada masalah selalu bicara dengan keluarga dan berdoa,
menjalankan pengobatan sesuai dengan anjuran Tim kesehatan.
11. Sistem Nilai dan Keyakinan
Sebelum sakit : pasien beragama Islam, rutin menjalankan ibadah
Selama sakit : Pasien pasrah pada Tuhan dan berdoa.
D. Pemeriksaan Fisik
1. Tingkat Kesadaran : KU sedang, Kesadaran : CM GCS E:4 V:5 M:6
2. TTV : S : 36,8 °C N : 90 X/mnt TD : 110/90 mmHg RR : 24 X/mnt
3. Antropometri : TB : 168 cm; BB : 68 kg; IMT: 24,09 ; Status gizi :
4. Kepala : Mesochepal, rambut beruban, bersih, tidak ada nyeri tekan, pasien sering
merasa pusing. Wajah pasien terlihat meringis menahan nyeri, Muka pucat.
5. Mata, Telinga, Hidung :
Mata : simetris, konjungtiva pucat (anemis), sklera kuning (ikterik), tak ada gangguan
penglihatan.
Hidung : bersih, napas spontan, lubang hidung simetris.tidak ada pembesaran polip
Telinga : simetris kanan dan kiri, tak ada serumen, bersih, tidak ada gangguan
pendengaran
6. Mulut : Membran mukosa lembab, tidak ada gangguan menelan, lidah bersih, gigi
masih utuh.
7. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada peningkatan JVP
8. Dada/Thoraks :
Inspeksi : simetris kanan dan kiri, tidak ada retraksi dada
Palpasi : tidak teraba masa, tidak ada nyeri tekan,vocal premitus teraba kanan dan kiri
Perkusi : sonor
Auskultasi : tidak ada suara Weezing, suara paru vesikuler,
Jantung :
Inspeksi : ictus cordis terlihat di ic ke 5
Palpasi : : ictus cordis teraba di ic ke 5
Perkusi : pekak
Auskultasi : tidak ada bunyi tambahan
9. Abdomen
Inspeksi : bentuk supel, tidak ada lesi, asites tak ada
Palpasi : tidak teraba masa, nyeri tekan pada abdomen kanan atas dan bawah
Perkusi : bunyi timpany pada lambung
Auskultasi : peristaltik usus 16 kali permenit
10. Genetalia :
Bersih, tidak berbau, tidak terpasang kateter, tak ada tanda-tanda peradangan.
11. Ekstremitas :
Ekstremitas atas dan bawah simetris, terpasang infus NaCl 0,9% 20 tpm pada pada
tangan kanan . tidak ada oedema pada tangan maupun kaki. Akral hangat.
12. Kulit :
Turgor kulit baik, warna kulit sawo matang, tak ada sianosis.

E. Pemeriksaan Penunjang
Tanggal Samp Jenis Pemeriksaan Hasil Angka normal Interpret
el asi
31/12/07 Darah BUN 24,90 mg/dl 7,0 - 18,0 High
CREA 1,30 mg/dl 0,60 - 1,30 Normal
AST 26,0 IU/L 10,0 - 42,0 Normal
ALT 19,2 IU/L 10,0 - 40,0 Normal
GLU 96,7 mg/dl 80 - 120 Normal
UREUM 53,29 mg/dl 20,00 - 40,00 High

WBC 9,3 x 10³/UL 4,8 - 10,3 Normal


RPC 2,82 x106/UL 4,7 - 6,1 Low
HGB 9,6 g/dl 14 - 18 Low
HCT 25,7 % 42 - 52 Low
MCV 91,1 fL 80 - 100 Normal
MCH 29,8 fL 27 - 31 Normal
MCHC 32,7 Pg 33 - 37 Low
PLT 279 X10 ³/UL 150 - 450 Normal
RDW 53,9 fL 35 - 47 High
PDW 9,2 fL 9 - 13 Normal
MPV 8,0 fL 7,2 - 11,1 Normal
P-LCR 12,1 % 15 - 25 Low
Differential
Lym% 18,3 % 19-48 Low
MXD% 6,5 % 0-8 Normal
Neut% 75,2 % 40-74 High
Lym# 1,7 x 10³/UL 1-37 Normal
MXD# 0,6 x 10³/UL 0-1,2 Normal
Neut# 7,0 x 10³/UL 1,5-7 Normal
05/01/08 Darah WBC 7,8 x 10³/UL 4,8 - 10,3 Normal
RPC 2,99 x106/UL 4,7 - 6,1 Low
HGB 9,6 g/dl 14 - 18 Low
HCT 26,4 % 42 - 52 Low
MCV 88,3 fL 80 - 100 Normal
MCH 28,8 fL 27 - 31 Normal
MCHC 32,6 Pg 33 - 37 Low
PLT 320 X10 ³/UL 150 - 450 Normal
RDW 59,3 fL 35 - 47 High
PDW 9,8 fL 9 - 13 Normal
MPV 6,5 fL 7,2 - 11,1 low
P-LCR 15 % 15 - 25 Normal
Differential
Lym% 18,2 % 19-48 Low
MXD% 10,3 % 0-8 High
Neut% 71,5 % 40-74 Normal
Lym# 1,4 x 10³/UL 1-37 Normal
MXD# 0,8 x 10³/UL 0-1,2 Normal
Neut# 5,6 x 10³/UL 1,5-7 Normal

F. Therapy
Jenis Obat Dosis
04/01/08
Infus RL 20 tpm
NaCl
Injeksi Ranitidin 2 x 50 mg
Cetorolak
sclopramin

Diit DH

G. Analisa Data
Data Masalah Penyebab
DS : Pasien mengatakan Nyeri pada Nyeri akut Agen biologis
abdomen, dengan skala 5 - 6,rasa sepeti
di tusuk tusuk. nyeri timbul bila pasien
banyak bergerak dan nyeri Nyeri sering
timbul pada pagi hari.
DO : S:36,5 °C N:80 X/mnt TD:140/80
mmHg RR : 20 X/mnt, wajah pasien
terlihat meringis menahan nyeri

DS : Pasien mengatakan sering pusing


DO : Conjungtiva pucat (anemis), sklera PK : Anemia
kuning (ikterik) HGB 9,6 g/%, muka
pucat

DS : -
DO : Terpasang infuse sejak tanggal , HGB Resiko infeksi Prosedur invasif
9,6 g/%

H. Diagnosa Perawatan Sesuai Prioritas


1. Nyeri akut b.d agen biologis
2. PK : Anemia
3. Resiko infeksi b.d tindakan prosedur invasif
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

HARI/ DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL


TGL KEPERAWATAN
30/05/2 Nyeri akut b.d agen NOC : NIC :
016 biologis  Pain Level, Pain Management
DS : Pasien mengatakan  Pain control,  Lakukan pengkajian nyeri secara  Mengetahui subyektifitas
Nyeri pada abdomen, Setelah dilakukan asuhan komprehensif termasuk lokasi, klien terhadap nyeri untuk
dengan skala 5 - 6, keperawatan selama 3 x 24 karakteristik, durasi, frekuensi, menentukan tindakan
nyeri timbul bila jam, klien menunjukan kualitas dan faktor presipitasi selanjutnya
pasien belum makan nyeri berkurang atau hilang  Observasi reaksi nonverbal dari  Mengetahui tingkat nyeri
dan nyeri akan dengan Kriteria Hasil : ketidaknyamanan untuk menetukan intervensi
berkurang setelah  Mampu mengontrol  Gunakan teknik komunikasi selanjutnya
makan. Nyeri sering nyeri (tahu penyebab terapeutik untuk mengetahui
timbul pada pagi hari. nyeri, mampu pengalaman nyeri pasien
DO : S:36,5 °C N:80 menggunakan tehnik  Kontrol lingkungan yang dapat  Setelah mengetahui kultur
X/mnt TD:140/80 nonfarmakologi untuk mempengaruhi nyeri seperti suhu yang mempengaruhi respon
mmHg RR : 20 mengurangi nyeri, ruangan, pencahayaan dan nyeri dapat segera
X/mnt, wajah pasien mencari bantuan) kebisingan dilakukan atau diberikan
kadang-kadang  Melaporkan bahwa nyeri  Pilih dan lakukan penanganan nyeri intervensi yang sesuai
meringis menahan berkurang dengan (farmakologi, non farmakologi dan  Mengurangi nyeri dan
nyeri menggunakan inter personal) pasien merasa lebih nyaman
manajemen nyeri, skala  Ajarkan tentang teknik non  Mengalihkan pasien dari
2-3. farmakologi perhatiannya terhadap nyeri
 Mampu mengenali nyeri  Berikan analgetik untuk dan membentru pasien
(skala, intensitas, mengurangi nyeri mengurangi respon terhadap
frekuensi dan tanda  Evaluasi keefektifan kontrol nyeri nyeri
nyeri)  Tingkatkan istirahat
 Menyatakan rasa  Kolaborasikan dengan dokter jika  Analgesik memblokade
nyaman setelah nyeri ada keluhan dan tindakan nyeri reseptor nyeri
berkurang tidak berhasil
 Tanda vital dalam Analgesic Administration
 Mengetahui subyektifitas
rentang normal  Tentukan lokasi, karakteristik, klien terhadap nyeri untuk
kualitas, dan derajat nyeri sebelum menentukan tindakan
pemberian obat selanjutnya
 Pilih rute pemberian secara IV, IM
untuk pengobatan nyeri secara
teratur  Nyeri mempengaruhi tanda-
 Monitor vital sign sebelum dan tanda vital
sesudah pemberian analgesik
pertama kali
 Berikan analgesik tepat waktu
terutama saat nyeri hebat
 Evaluasi efektivitas analgesik,
tanda dan gejala (efek samping)

CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Pasien : Tn,M No. RM : 137681


Umur : 41 tahun Dx Medis : Anemia
Hari/ Dx. Keperawatan Jam Implementasi TTD/ Evaluasi TTD/
Tgl Nama Nama
30/05/20 Nyeri akut b.d agen 10.15  Mengkaji keluhan nyeri, lokasi,
16 biologis karakteristik, onset/durasi, S : pasien mengatakan masih nyeri
DS : Pasien frekuensi, kualitas, dan beratnya pada abdomen dengan skala 5-6,
mengatakan nyeri. nyeri sering muncul.
Nyeri pada 10.25  Mengobservasi respon ketidak O : KU Lemah, wajah kadang-kadang
abdomen, nyamanan secara verbal dan non terlihat meringis. TD 140/80mmHg,
dengan skala 4 - verbal. S 36,6 °C, N 88X/mnt.
5, nyeri timbul 10.30  Menganjurkan pasien untuk A : Tujuan belum tercapai
bila pasien meningkatkan istirahat yang adekuat  Nyeri belum terkontrol
belum makan untuk meringankan nyeri.  Perubahan tekanan darah
dan nyeri akan  Mengukur vital sign P : Lanjutkan intervensi
berkurang 11.00  Memberi obat inpepsa 1 Ci oral  Kaji keluhan nyeri, lokasi,
setelah makan. 12.00 karakteristik, durasi, frekuensi,
Nyeri sering kualitas dan beratnya nyeri
timbul pada pagi  Ajarkan penggunaan tehnik
hari. relaksasi
DO : S:36,5 °C  Observasi respon ketidak nyamanan
N:80 X/mnt secara verbal dan non verbal
TD:140/80  Berikan injeksi ranitidin 50 mg IV
mmHg RR :  Monitor Vital Sign
20 X/mnt,  Kelola pemberian obat oral inpepsa
wajah pasien 1 Ci
kadang-kadang
meringis
menahan nyeri - Mengkaji keluhan nyeri, lokasi,
karakteristik, onset/durasi, S: Pasien mengatakan masih nyeri
Selasa, 07.30 frekuensi, kualitas, dan beratnya pada abdomen tapi sudah berkurang
31/05/20 nyeri dengan skala 3-4, nyeri masih
16 - Mengobservasi respon ketidak sering timbul
nyamanan secara verbal dan non O: KU baik, wajah tenang, TD
07.45 verbal 140/80mmHg, S 36,4°C, N 84
- Memberikan injeksi ranitidin 50 x/mnt
mg IV A: Tujuan tercapai sebagian
08.00 - Mengajarkan penggunaan tehnik - Nyeri berkurang, ekspreesi wajah
relaksasi dengan menarik napas tenang
10.00 panjang bila terasa nyeri P: Lanjutkan intervensi
- Mengukur Vital Sign  Kaji keluhan nyeri, lokasi,
- Memberi obat inpepsa 1 Ci oral karakteristik, onset/durasi,
11.00 frekuensi, kualitas, dan beratnya
11.30 nyeri.
 Observasi respon ketidaknyamanan
secara verbal dan non verbal.
 Monitor vital sign
 Anjurkan Pasien banyak istirahat
untuk mengarangi nyeri
 Sediakan lingkungan yang nyaman.
 Kelola pemberian obat oral inpepsa
1 Ci

S: Pasien mengatakan masih terasa


- Mengkaji keluhan nyeri, lokasi, nyeri pada abdomen dengan skala
karakteristik, onset/durasi, 3-4, nyeri masih sering
14.50 frekuensi, kualitas, dan beratnya O: KU lemah, wajah tenang, TD
Rabu, nyeri 130/90mmHg, S 36,2 °C, N 84
01/06/20 - Mengobservasi respon ketidak X/mnt
16 nyamanan secara verbal dan non A: Tujuan tercapai sebagian
verbal - Nyeri berkurang, tekanan darah
- Mengukur Vital Sign menurun menjadi 130/90 mmHg
- Menganjurkan Pasien banyak P: Lanjutkan intervensi
16.00 istirahat untuk mengarangi nyeri - Kaji keluhan nyeri, lokasi,
16.20 - Sediakan lingkungan yang nyaman. karakteristik, onset/durasi,
- Memberi obat inpepsa 1 Ci oral frekuensi, kualitas, dan beratnya
nyeri.
16.30 - Observasi respon ketidaknyamanan
secara verbal dan non verbal.
- Monitor vital sign sebelum dan
sesudah pemberian analgetik.

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

HARI/ DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL


TGL KEPERAWATAN
30/05/20 PK : Anemia Setelah dilakukan tindakan 1. Anjuran untuk menggunkan sikat Mencegah terjadinya cedera
16 DS : Pasien mengatakan keperawatan selama 3x24 gigi yang halus dan menghindari atau perdarahan gusi, hidung
sering pusing jam, perawat Dapat menghembuskan nafas dengan
DO : Conjungtiva pucat meminimalkan atau keras melalui hidung, konstipasi
(anemis), sklera mengatasi anemia dengan dan olahraga kontak tubuh,
kuning (ikterik) HGB kriteria hasil: 2. Pantau tanda dan gejala anemia Untuk mengetahui tanda dan
8,6 g/%, muka pucat  Hb > atau sama - Hb > 10 gr/dl gejala anemia yang muncul
dengan 10 gr% - Wajah pucat, sklera icteric, sehingga dapat dilakukan
 Konjungtiva tidak konjungtiva anemis tindakan medis atau
anemis, sclera tak - Perubahan fungsi mental, keperawatan yang sesuai
ikterik gelisah
 Tidak pusing - Kulit dingin, lembab
 Tidak sianosis - Gangguan hemodianmik
3. Kolaborasi dokter untuk pemberian Membantu meningkatkan Hb,
- Terapi intravena, tranfusi darah tindakan meminimalkan atau
dan diet mengatasi anemia

CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Pasien : Tn ,M No. RM : 137681


Umur : 41 tahun Dx Medis : Anemia
Hari/ Dx. Keperawatan Jam Implementasi TTD/ Evaluasi TTD/
Tgl Nama Nama
30/05/20 PK : Anemia 06.00 - Memberikan Transfusi PRC 500 cc S : pasien mengatakan masih
16 DS : Pasien 10.00 - Memantau tanda dan gejala anemia pusing
mengatakan : Wajah pucat, sklera icteric, O : KU Lemah, wajah pucat,
sering pusing Pusing, konjungtiva anemis, konjungtiva pucat, sklera kuning
DO : Conjungtiva Perubahan fungsi mental, gelisah, (ikterik), kulit lembab, kulit
pucat Kulit dingin, lembab hangat.
(anemis), 10.15 - Menganjurkan untuk menggunakan A : Tujuan belum tercapai
sklera kuning sikat gigi yang halus dan - Konjungtiva anemis, sclera
(ikterik) HGB menghindari menghembuskan ikterik, muka pucat
8,6 g/%, nafas dengan keras melalui hidung - Pusing
muka pucat dan olahraga kontak tubuh P : Lanjutkan intervensi
11.50 - Mengelola pemberian terapi cairan - Pantau tanda dan gejala anemia
infuse NaCl 20tpm - Cek Darah Rutin : Hb, AL, Hmt,
RBC, dll
- Anjurkan banyak istirahat

31/05/20
16 07.00 - Memantau tanda dan gejala anemia S: Pasien mengatakan masih
: Wajah pucat, sklera icteric, pusing
Pusing, konjungtiva anemis, O: KU baik, wajah pucat,
Perubahan fungsi mental, gelisah, konjungtiva pucat, sklera
Kulit dingin, lembab kuning, kulit hangat, Hb 9,3
07.30 - Memonitor kadar Hb g/dl, RBC 3,25 x106/UL, HCT
11.00 - Menganjurkan banyak istirahat 28,6 %
A: Tujuan tercapai sebagian
- Tidak sianosis
P: Lanjutkan intervensi
- Menganjurkan minum air putih
yang cukup
- Pantau tanda dan gejala anemia

01/06/20
16 14.30 - Memantau tanda dan gejala anemia S: Pasien mengatakan masih
: Wajah pucat, sklera icteric, pusing dan lemes
Pusing, konjungtiva anemis, O: KU lemah, wajah pucat,
Perubahan fungsi mental, gelisah, konjungtiva pucat, sklera
Kulit dingin, lembab kuning, kulit dingin, gelisah
16.00 - Menganjurkan banyak minum A: Tujuan tercapai sebagian
- Tidak sianosis
P: Lanjutkan intervensi
- cek Hb
- Pantau tanda dan gejala anemia
- Kelola pemberian obat oral
viliron 1 tablet (500mg)

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

HARI/ DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL


TGL KEPERAWATAN
, Resiko infeksi b.d tindakan NOC : NIC :
30/05/20 prosedur invasif  Immune Status Infection Control (Kontrol infeksi)
16 DS : -  Knowledge : Infection  Bersihkan lingkungan setelah  Mencegah INOS
DO : Terpasang infuse control dipakai pasien lain
sejak tanggal 03/01/08, AL  Risk control  Gunakan sabun antimikrobia untuk
7,8 x 10³/UL, Hgb 8,6 gr% Setelah dilakukan tindakan cuci tangan
keperawatan selama 3x 24  Cuci tangan setiap sebelum dan
jam, pasien pasien sesudah tindakan keperawatan
terhindar dari tanda dan  Gunakan baju, sarung tangan
gejala infeksi dengan sebagai alat pelindung
kriteria hasil :  Ganti letak IV perifer dan line  Mencegah terjadinya infeksi
 Klien bebas dari tanda central dan dressing sesuai dengan berulang atau berkelanjutan
dan gejala infeksi petunjuk umum
 Menunjukkan  Tingkatkan intake nutrisi  Nutrisi yang baik dapat
kemampuan untuk meningkatkan daya tahan
mencegah timbulnya tubuh
infeksi  Berikan terapi antibiotik bila perlu  Mempercepat proses
 Jumlah leukosit dalam penyembuhan
batas normal Infection Protection (proteksi
 Menunjukkan perilaku terhadap infeksi)
hidup sehat  Monitor tanda dan gejala infeksi  Mengetahui sedini mungkin
sistemik dan lokal proses infeksi sehingga
 Monitor hitung granulosit, WBC dapat dilakukan intervensi
 Monitor kerentanan terhadap yang sesuai
infeksi
 Batasi pengunjung
 Partahankan teknik aspesis pada  Mencegah terjadinya INOS
pasien yang beresiko
 Pertahankan teknik isolasi k/p
 Mencegah terjadinya infeksi
 Berikan perawatan kulit pada area
berulang
epidema
 Mengetahui sedini mungkin
 Inspeksi kulit dan membran
proses infeksi sehingga
mukosa terhadap kemerahan,
dapat diberikan intervensi
panas, drainase
yang sesuai
 Ispeksi kondisi luka / insisi bedah
 Meningkatkan daya tahan
 Dorong masukkan nutrisi yang
tubuh
cukup
 Dorong masukan cairan
 Dorong istirahat  Mempercepat proses
 Instruksikan pasien untuk minum penyembuhan
antibiotik sesuai resep  Pasien dan keluarga dapat
 Ajarkan pasien dan keluarga mengetahui tanda dan gejala
tanda dan gejala infeksi infeksi sehingga dapat
 Ajarkan cara menghindari infeksi segera melaporkan pada
 Laporkan kecurigaan infeksi petugas kesehatan
 Laporkan kultur positif

CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : Bapak W No. RM : 559798
Umur : 75 tahun Dx Medis : Anemia
Hari/ Dx. Keperawatan Jam Implementasi TTD/ Evaluasi TTD/
Tgl Nama Nama
30/05/ Resiko infeksi b.d 09.30  Mencuci tangan setiap sebelum S-
2016 tindakan prosedur dan sesudah tindakan O : KU Lemah, tidak ada kemerahan,
invasif keperawatan bengkak dan panas pada daerah tusukan
DS : -  Menggunakan sarung tangan infus pada tangan kanan pasienTD
DO : Terpasang 11.00 sebagai alat pelindung 140/80mmHg, S 36,6 °C, N 88X/mnt.
infuse sejak 11.30  Memonitor vital sign A : Tujuan belum tercapai
tanggal  Menganjurkan untuk Klien bebas dari tanda dan gejala
03/01/08, AL meningkatkan intake nutrisi infeksi
7,8 x 10³/UL,  Mengelola pemberian obat oral P : Lanjutkan intervensi
Hgb 8,6 gr% 11.45 colistine 3x II tab. (500.000 UI)  Kelola pemberian obat oral colistine 3x II
 Memonitor tanda dan gejala tab. (500.000 UI)
infeksi sistemik dan lokal  Monitor vital sign, monitor tanda dan
 Inspeksi kulit dan membran gejala infeksi
mukosa terhadap kemerahan,  Monitor AL
panas, drainase  Cuci tangan sebelum melakukan tindakan
dan gunakan sarung tangan
 Anjurkan pasien banyak istirahat
 Anjurkan pasien meningkatkan nutrisi
dan menghabiskan diit yang disediakan

31/05/ S: -
2016 - Mencuci tangan sebelum O: KU baik, tidak ada merah, bengkak,
07.15 melakukan tindakan panas pada tangan kanan daerah
- Menggunakan sarung tangan penusukan infus, TD 140/80mmHg, S
- Memonitor angka lekosit 36,4°C, N 84 x/mnt, AL 4,5 x 10³/UL
07.30 - Memonitor tanda dan gejala A: Tujuan tercapai sebagian
08.30 infeksi AL dibawah normal (4,8-10,3 x 10³/UL)
09.00 - Menganjurkan pasien banyak P: Lanjutkan intervensi
istirahat  Lakukan dressing infus
11.00 - Memonitor vital sign  Kelola pemberian obat oral colistine 3x II
11.30 - Menganjurkan pasien tab. (500.000 UI)
meningkatkan nutrisi dan  Monitor vital sign
menghabiskan diit yang disediakan  Cuci tangan sebelum melakukan tindakan
11.45 - Mengelola pemberian obat oral dan gunakan sarung tangan
colistine 3x II tab. (500.000 UI)  Motivasi pasien menghabiskan diit yang
disediakan

S: -
- Mencuci tangan sebelum O: KU lemah, tidak ada kemerahan, tidak
01/06/ 14.30 melakukan tindakan ada bengkak, tak panas pada daerah
2016 - Menggunakan sarung tangan yang di tusuk jarum infus, TD
- Melakukan dressing infuse 130/90mmHg, S 36,2 °C, N 84 X/mnt
15.00 - Memotivasi pasien untuk A: Tujuan tercapai sebagian
15.45 menghabiskan diit yang disediakan Tidak ada tanda infeksi
- Mengelola pemberian obat oral P: Lanjutkan intervensi
16.00 colistine 3x II tab. (500.000 UI) Monitor AL, Kaji tanda infeksi
- Memonitor vital sign
16.15

Вам также может понравиться