Вы находитесь на странице: 1из 6

Jurnal Kesehatan Bina Husada

ANALISIS DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN


PAYUDARA SENDIRI PADA GURU WANITA DI SMKN
KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2017

Oleh
1 2 3
(Fania Anyke Putri , Chairil Zaman , dan Dianita Ekawati )
1
Mahasiswa S-2 Program Studi Pascasarjana STIK Bina Husada Palembang
Email : anya.fanya64@gmail.com
2
Dosen Tetap Program Studi Pascasarjana STIK Bina Husada Palembang
Email : chairilzaman@gmail.com
3
Dosen Program Studi Pascasarjana STIK Bina Husada Palembang
Email : dianita_ekawati@yahoo.co.id

ABSTRAK

Kanker payudara merupakan salah satu penyebab utama kematian akibat kanker pada wanita. World Health Organization
(WHO menyatakan diantara lima besar penyakit kanker didunia kanker payudara menempati urutan kedua. Tingginya angka
kematian akibat kanker payudara disebabkan karena penderita kanker payudara datang ke pelayanan kesehatan pada stadium
inoperabel atau stadium lanjut dan sukar untuk disembuhkan, padahal pemeriksaan terhadap kemungkinan adanya gejala
kanker secara dini dapat dilakukan oleh diri sendiri, sewaktu-waktu dan tanpa biaya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui proporsi deteksi dini kanker payudara dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada guru wanita SMKN
di Kota Bukittinggi. Jenis penelitian ini Regresi Logistik Berganda dengan desain penelitian kuantitatif menggunakan
pendekatan cross-sectional untuk melihat hubungan antara variabel independen dan variabel dependen secara bersamaan.
Sampel pada penelitian sebanyak 151 orang. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis univariat, bivariat dengan
chi-square dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik ganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara
signifikan deteksi dini kanker payudara dengan pemeriksaan payudara sendiri dipengaruhi oleh sikap, motivasi, peran tenaga
kesehatan, dan media massa. Hasil analisis regresi logistik menunjukkan faktor yang memiliki pengaruh paling dominan
terhadap deteksi dini kanker payudara dengan pemeriksaan payudara sendiri yaitu variabel sikap (OR= 1,214). Dengan
semakin baiknya sikap guru maka dapat meningkatkan peluang terjadinya perilaku deteksi dini kanker payudara dengan
pemeriksaan payudara sendiri.

Kata Kunci : Deteksi dini, Kanker payudara, Pemeriksaan payudara sendiri.

ABSTRACT
Breast cancer is one of the main causes of death due to cancer in women. World Health Organization (WHO) declares that
between the big five cancers in the world, breast cancer is on the second place. The increasing number of death because of
breast cancer is caused by the breast cancer survivor visits health services in imperable stage or advanced stage and difficult
to cure, whereas checking the possibility presence of early cancer symptoms can be done by themselves anytime and without
any expense. The purpose of this research is to know the early detection proportion of breast cancer by doing breast self-
examination (SADARI) on women teachers of SMKN Bukittinggi City. Type of this research is Double Logistic Regression
with quantitative research design using cross – sectional approach to see the connection between independent variable and
dependent variable simultaneously. Sample of this research is 151 people. Data analysis method in this research is unvariat
analysis, bivariat with chi-square and multivariat analysis using double logistic regression. Result of this research shows
that significantly breast cancer early detection by breast self-examination is affected by attitude, motivation, paramedic role,
and mass media. Result of double logistic regression shows the factor that have the most dominant effect toward breast
cancer early detection by breast self-examination is the variable of attitude (OR= 1,214). To prevent earlier cancer happen,
it is expected that school will inform all teachers to improve teacher’s attitude in early detection with breast self-examination
to teachers or to students.

Keywords: Early Detection, Breast Cancer, Breast Self-Examination.

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang di dunia adalah kanker payudara (38 per 100.000
Di dunia, kanker merupakan penyebab perempuan) dan kanker leher rahim (16 per 100.000
kematian nomor 2 setelah penyakit kardiovaskuler. perempuan) (Buletin Jendela Data dan Informasi
Diperkirakan 7,5 juta orang meninggal akibat Kesehatan, 2015).
kanker dan lebih dari 70% kematian terjadi di
negara miskin dan berkembang (who dan World Kanker payudara merupakan tumor ganas
Bank, 2005). Jenis kanker tertinggi pada perempuan pada sel-sel yang terdapat pada jaringan payudara
yang paling sering terjadi pada wanita. Menurut
(Analisis Deteksi Dini Kanker Payudara Dengan Pemeriksaan Payudara Sendiri Pada Guru Wanita Smkn Kota Bukittinggi
Tahun 2017.. Fania Anyke Putri, Chairil Zaman Dan Dianita Ekawati) 1
Jurnal Kesehatan Bina Husada

Global Cancer Statistic (2008), kanker payudara Kejadian kanker di Provinsi Sumatera Barat
merupakan kanker yang paling banyak terdiagnosa sebanyak 5,6%, persentase tersebut lebih tinggi dari
dan penyebab kematian dunia, terhitung sebanyak rata-rata nasional yaitu 4,3%. Propinsi Sumatera
1.380.000 (23%) dari total kasus kanker dan Barat menempati urutan tertinggi ke 6 dari 33
458.400 (14%). Sekitar setengah dari kasus kanker provinsi di Indonesia. Berdasarkan data yang di-
payudara dan 60% kematian diperkirakan terjadi di himpun YKI Sumbar, daerah Padang dan Solok
negara-negara berkembang (American Cancer merupakan penyumbang terbanyak angka
Society. 2011. Breast Cancer Facts and Figures). payudara, dan diikuti selanjutnya Kota Bukittinggi
untuk Sumbar.
Menurut data Globocan, Internasional
Agency for Researh on Cancer (IARC) tahun 2012, Data dari instalasi rawat jalan dan rawat inap
diketahui bahwa kanker payudara merupakan RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi
penyakit kanker dengan persentase kasus baru didapatkan data jumlah pasien kanker payudara
(setelah dikontrol oleh umur) tertinggi, yaitu pada tahun 2014 sebanyak 504 kasus lama dan 156
sebesar 43,3%, dan persentase kematian (setelah kasus baru, sedangkan pada tahun 2015 jumlah
dikontrol oleh umur) akibat kanker payudara pasien kanker payudara sebanyak 1734 kasus lama
sebesar 12,9% (Kemenkes RI, 2015). dan 174 kasus baru, sehingga didapatkan persentase
peningkatan kejadian kanker di rumah sakit Dr.
Di Indonesia, prevalensi penyakit kanker Achmad Mochtar sebesar 16% untuk rawat inap
cukup tinggi. Berdasarkan data Riset Kesehatan dan lebih dari 100% untuk rawat jalan.
Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi penyakit
kanker di Indonesia adalah 1,4% atau diperkirakan Data dari Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi
sekitar 347.792 orang. Penyakit kanker serviks dan tahun 2016, dari hasil pemeriksaan payudara dalam
kanker payudara merupakan penyakit kanker rekapitulasi deteksi dini kanker payudara di Kota
dengan prevalensi tertinggi di Indonesia yaitu Bukittinggi tahun 2016, dari 468 orang yang
kanker serviks sebesar 0.8% dan kanker payudara diperiksa ditemukan kasus tumor/benjolan pada
sebesar 0.5% atau diperkirakan sekitar 98.692 payudara sebanyak 9 orang, dicuriga kanker
orang dan 61.682 orang. Jumlah penderita kanker sebanyak 4 orang menderita kanker payudara
payudara di Indonesia menempati urutan kedua sebanyak 5 orang.
setelah kanker serviks. Di negara-negara lain,
misalnya Eropa atau Amerika, jumlah penderita Berdasarkan uraian latar belakang diatas
kanker payudara tidak begitu banyak dibanding maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang
dengan jumlah penderita kanker jenis lain. analisis deteksi dini kanker payudara dengan
Kebanyakan kanker payudara ditemukan pada pemeriksaan payudara sendiri pada guru wanita
stadium awal, sehingga dapat diobati dan smkn kota bukittinggi tahun 2017.
disembuhkan. Sementara di Indonesia, kebanyakan
kasus kanker ditemukan pada stadium lanjut, yaitu 1.2 Tujuan Penelitian
ketika penyembuhan sudah sulit dilakukan. Padahal 1.2.1 Tujuan Umum
mendeteksi kanker payudara stadium dini sangat Diketahuinya hubungan deteksi dini kanker
mudah dan dapat dilakukan sendiri di rumah. payudara dengan dengan pemeriksaan payudara
Semakin sering memeriksa payudara, maka wanita sendiri (SADARI) pada guru wanita SMKN di Kota
akan semakin mengenal dan semakin mudah Bukittinggi tahun 2017.
menemukan suatu kelainan pada payudaranya. 1.2.2 Tujuan Khusus
1) Dianalisisnya hubungan antara sikap,
Estimasi jumlah penderita kanker payudara motivasi, peran tenaga kesehatan, dan media
di provinsi Sumatera Barat tahun 2010-2013 massa dengan deteksi dini kanker
sebanyak 2.285 orang, dan prevalensi yang sudah di payudara dengan pemeriksaan payudara
diagnosis oleh dokter 0,9% . Menurut Lenggogeni sendiri (SADARI) pada guru wanita SMKN
data yang didapat dari Instalasi Rawat Jalan RSUP di Kota Bukittinggi tahun 2017.
dr. M. Djamil Padang tahun 2010, kanker payudara 2) Dianalisisnya faktor yang paling
adalah jenis yang tertinggi dari seluruh kejadian mempegaruhi deteksi dini kanker payudara
kanker, dimana kasus kanker payudara berjumlah dengan pemeriksaan payudara sendiri
1758 kasus, sedangkan di Instalasi Rawat Inap (SADARI) pada guru wanita SMKN di Kota
berjumlah 209 kasus. Jumlah penderita di Instalasi Bukittinggi tahun 2017.
Rawat Inap terdapat 22 orang penderita (11%)
berusia 30 tahun kebawah, usia termuda adalah 22 2. METODE PENELITIAN
tahun, bahkan di Instalasi Rawat Jalan usia termuda Penelitian ini adalah penelitian Regresi
penderita adalah 15 tahun. Logistik Berganda dengan desain penelitian
kuantitatif (penelitian survey analitik) dengan
teknik pengambilan total populasi. Dengan
(Analisis Deteksi Dini Kanker Payudara Dengan Pemeriksaan Payudara Sendiri Pada Guru Wanita Smkn Kota Bukittinggi
Tahun 2017.. Fania Anyke Putri, Chairil Zaman Dan Dianita Ekawati) 2
Jurnal Kesehatan Bina Husada

menggunakan pendekatan Cross sectional, dimana adalah suatu keputusan yang salah, karena tindakan
pengukuran terhadap variable independen maupun pencegahan jauh lebih murah jika dibandingkan
variable dependen dilakukan pada waktu yang dengan pengobatan. Pada kesimpulannya, sikap
bersamaan yang bertujuan untuk mengetahui positif saja tidak cukup, harus ada pelaksanaan
hubungan antara faktor-faktor tertentu dan penyakit langsung SADARI dalam kehidupan sehari-hari.
atau masalah kesehatan. Populasi dalam penelitian Namun hal mendasar pertama yang harus dilakukan
ini sebanyak 151 orang. Sampel penelitian tentu saja mengubah sikap negatif menjadi sikap
kuantitatif sebanyak 151 orang dengan teknik Total positif, baru kemudian melaksanakan deteksi dini
Sampling. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal kanker payudara dengan SADARI, karena sikap
Februari-Maret 2017. Lokasi Penelitaian ini positif terhadap pencegahan kanker payudara akan
dilakukan di SMKN 1 dan SMKN 2 Kota mendorong seseorang untuk melakukan upaya
Bukittinggi. pencegahan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.2 Hubungan Motivasi Dengan Deteksi Dini


Kanker Payudara Dengan SADARI Pada Guru
3.1 Hubungan Sikap Dengan Deteksi Dini Wanita di SMKN di Kota Bukittinggi Tahun
Kanker Payudara Dengan SADARI Pada Guru 2017
Wanita di SMKN di Kota Bukittinggi Tahun
2017 Tabel 3.2 Hubungan Motivasi dengan Deteksi
Dini Kanker Payudara dengan Sadari Pada
Tabel 3.1 Hubungan Sikap dengan Deteksi Dini Guru Wanita di SMKN di Kota Bukittinggi
Kanker Payudara dengan Sadari Pada Guru Tahun 2017
Wanita di SMKN di Kota Bukittinggi Tahun
2017 Motivasi SADARI ∑ p- OR
value

Sikap SADARI ∑ p- OR Frekuensi


value Tidak melak
Frekuensi melaksa sanak
Tidak melak nakan an
melaksa sanak Rendah 38 26 64 0,001 3,2
nakan an Tinggi 27 60 87
Negatif 32 22 54 0,005 2,8
Positif 33 64 97 Total 151

Total 151 Didapatkan nilai p = 0,001, berarti ada


hubungan yang seginifikan antara motivasi dengan
deteksi dini kanker payudara dengan sadari. Nilai
OR 3,2 artinya guru wanita yang memiliki motivasi
Pada tabel 3.1 kelompok guru yang rendah berisiko 3,2 kali untuk tidak melakukan
memiliki sifat negatif terhadap deteksi dini kanker deteksi dini kanker payudara dengan pemeriksaan
payudara dengan SADARI total ada Didapatkan payudara sendiri dibanding responden yang
nilai p = 0,005, berarti ada hubungan yang mendapat motivasi tinggi.
seginifikan antara sikap dengan deteksi dini kanker Hasil tersebut sejalan dengan penelitian
payudara dengan sadari. Nilai OR 2,8 artinya guru yang dilakukan oleh Hasibuan (2014), tentang
wanita yang memiliki sikap negatif berisiko 2,8 kali pengaruh pengetahuan dan motivasi remaja putri
untuk tidak melakukan deteksi dini kanker mengenai pelaksanaan SADAR di SMA N 1
payudara dengan pemeriksaan payudara sendiri Marbau Kabupaten Labuhan Batu Utara, dengan
dibanding guru wanita yang mempunyai sikap kesimpulan bahwa motivasi berpengaruh cukup
positif terhadap pemeriksaan payudara sendiri. kuat dan searah terhadap pelaksanaan SADARI
Hasil ini sejalan dengan penelitian pada remaja putri tersebut. Pada penelitian yang
Setyowati (2012), yang menyatakan bahwa sikap sama juga memberikan kesimpulan bahwa
memiliki hubungan dengan pencegahan kanker pengetahuan memiliki pengaruh terhadpa motivasi,
payudara melalui SADARI. Sikap terhadap suatu dengan memiliki pengetahuan yang mencukupi
penyakit akan mempengaruhi seseorang dalam tentang kanker payudara serta cara pencegahannya
melakukan upaya pencegahan. Dalam penelitian dengan melakukan SADARI maka para remaja
Setyowati (2012), sikap negatif dari responden merasa termotivasi untuk melakuyakn SADARI.
dikarenakan sebagian besar responden menganggap Seperti yang telah disebutkan, motivasi tidak dapat
bahwa mammografi dan SADARI hanya akan dipisahkan dengan keinginan atau kebutuhan.
membuang waktu dan menghabiskan biaya. Hal ini Keinginan melakukan SADARI tentu disadari dari
(Analisis Deteksi Dini Kanker Payudara Dengan Pemeriksaan Payudara Sendiri Pada Guru Wanita Smkn Kota Bukittinggi
Tahun 2017.. Fania Anyke Putri, Chairil Zaman Dan Dianita Ekawati) 3
Jurnal Kesehatan Bina Husada

pengetahuan dan ditambah dengan sikap positif dengan SADARI. Pemberian pengetahuan
yang mendukung adanya kegiatan pencegahan seharusnya tidak hanya menunggu dari pasien yang
lewat SADARI. Hal ini yang dinamakan dengan meminta untuk diterangkan, namun juga bisa
motivasi yang berasal dari diri sendiri. diberikan secara langsung guna menambah
Sama halnya dengan sikap positif dan pengetahuan pasien. Petugas kesehatan juga bisa
negatif seperti sebelumnya, motivasi yang tinggi memotivasi pasien setelah memberikan
jika tidak dibarengi dengan praktek langsung maka pengetahuan yang dibutuhkan. Lebih jauh lagi
akan sama saja dengan tidak memanfaatkan petugas kesehatan dapat benar-benar memastikan
motivasi yang telah dimiliki. Maka lebih baik apakah pasien telah melaksanakan prosedur yang
memiliki motivasi rendah tapi menerapan langsung diberitahukan sebelumnya. Pihak pasien sendiri
deteksi dini kanker payudara dengan SADARI. juga bisa memiliki kesadaran untuk bertanya
mengenai SADARI dan jika sudah melakukan
3.3 Hubungan Peran Tenaga Kesehatan Dengan prosedur SADARI dan jika ditemukan keanehan
Deteksi Dini Kanker Payudara Dengan SADARI dapat segera melapor pada tenaga kesehatan yang
Pada Guru Wanita di SMKN di Kota ada. Melakukan SADARI serta kesadaaran yang
Bukittinggi Tahun 2017 tepat waktu dapat mencegah adanya korban dan
sekaligus menyembuhkan gejala penyakit yang
Tabel 3.3 Hubungan Peran Tenaga Kesehatan telah ada.
dengan Deteksi Dini Kanker Payudara dengan membantu untuk sadar pada kesehatan diri sendiri
Sadari Pada Guru Wanita di SMKN di Kota dan orang lain. Apalagi jika dikaitkan dengan
Bukittinggi Tahun 2017 pencegahan kanker payudara pada wanita melalui
SADARI.
Peran SADARI ∑ p-value OR
Nakes
Frekuensi 3.4 Hubungan Paparan Media Massa Dengan
Tidak Melak Deteksi Dini Kanker Payudara Dengan SADARI
melaksanaka sanaka Pada Guru Wanita di SMKN di Kota
n n Bukittinggi Tahun 2017
Kurang 43 29 72 0,0005 3,8
Tabel 3.4 Hubungan Paparan Media Massa
baik
dengan Deteksi Dini Kanker Payudara dengan
Baik 22 57 79
Sadari Pada Guru Wanita di SMKN di Kota
Total 151 Bukittinggi Tahun 2017

Paparan SADARI ∑ p- OR
media massa value
Didapatkan nilai p = 0,0005, berarti ada Frekuensi
hubungan yang seginifikan antara peran tenaga Tidak Melak
kesehatan dengan deteksi dini kanker payudara melaksa sanaka
dengan sadari. Nilai OR 3,8 artinya guru wanita nakan n
yang tidak mendapat pelayanan dari tenaga Tidak terpapar 22 15 37 0,033 2,4
kesehatan berisiko 3,8 kali untuk tidak mendeteksi Terpapar 43 71 114
dini kanker payudara dengan pemeriksaan payudara
sendiri dibanding guru wanita yang mendapat Total 151
pelayanan dari tenaga kesehatan.
Hal ini sejaan dengn penelitian yang
dilakukan oleh Syaiful & Aristantia (2016) Didapatkan nilai p = 0,033, berarti ada
mengenai peran pendidikan kesehatan terhadap hubungan yang seginifikan antara paparan media
perilaku SADARI pada remaja. Hasil penelitian massa dengan deteksi dini kanker payudara dengan
menunjukkan bahwa terdapat peran yang sangat sadari. Nilai OR 2,4 artinya guru wanita yang tidak
dibutuhkan dalam perilaku SADARI pada remaja, terpapar media massa berisiko 2,4 kali untuk tidak
dan dalam memberikan pendidikan tentang mendeteksi dini kanker payudara dengan
kesehatan ini, maka disinilah petugas kesehatan pemeriksaan payudara sendiri dibanding guru
bertugas dalam memberikan health education pada wanita yang terpapar media massa. Hasil ini sejalan
para remaja. Peran petugas kesehatan dalam dengan penelitian yang dilakukan oleh Tifani
memberikan pengetahuan SADARI tidak hanya (2011) mengenai pengaruh pengetahuan dan
harus dilakukan pada remaja saja, bisa juga pada paparan media massa terhadap pelaksanaan
wanita dewasa seperti guru wanita di SMK N SADARI pada remaja putri kelas IX di SMA N 1
Bukittinggi yang menjadi subjek pada penelitian Radudongkal. Kesimpulan yang didapatkan yaitu
ini. Terbukti bahwa beberapa guru masih memiliki media massa memiliki pengaruh terhadap
peran yang kurang dari petugas kesehatan terkait pelaksanaan SADARI. Terkait dengan pemanfaatan
(Analisis Deteksi Dini Kanker Payudara Dengan Pemeriksaan Payudara Sendiri Pada Guru Wanita Smkn Kota Bukittinggi
Tahun 2017.. Fania Anyke Putri, Chairil Zaman Dan Dianita Ekawati) 4
Jurnal Kesehatan Bina Husada

teknologi yang dilakukan oleh guru wanita di SMK 3. Koefisien variabel motivasi guru sebesar
N Bukittinggi telah cukup bagus karena banyak 0.136 dengan odd ratio sebesar 1.145. Hal ini
yang telah mendapatkan hasil paparan, tinggal berarti terdapat pengaruh positif dan tidak
mengimplementasikannya bagi yang belum signifikan sikap guru terhadap perilaku deteksi
melakukan serta mempertahankan bagi yang sudah dini kanker payudara dengan pemeriksaan
melakukan deteksi dini kanker payudara dengan payudara sendiri (SADARI). Dengan
SADARI. demikian semakin tinggi motivasi guru maka
dapat meningkatkan peluang terjadinya
3.7 Analisis Multivariat perilaku deteksi dini kanker payudara dengan
3.7.1 Model Empirik Regresi Logistik pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
sebesar 1.145 kali, meskipun peningkatan
Tabel 3.7.1 Hasil Analisis Model Empirik tersebut tidak signifikan.
Regresi Logistik 4. Koefisien variabel peran tenaga kesehatan
sebesar 0.162 dengan odd ratio sebesar 1.176.
Hal ini berarti terdapat pengaruh positif dan
Variabel Variabel Odd
B tidak signifikan sikap guru terhadap perilaku
Independen Dependen Ratio
deteksi dini kanker payudara dengan
Sikap Guru (JS) Perilaku pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).
0.194 1.214 Dengan demikian semakin besar peran tenaga
SADARI
kesehatan maka dapat meningkatkan peluang
Motivasi Guru (JM) Perilaku terjadinya perilaku deteksi dini kanker
0.136 1.145 payudara dengan pemeriksaan payudara
SADARI
sendiri (SADARI) sebesar 1.176 kali,
Peran Tenaga Perilaku meskipun peningkatan tersebut tidak
0.162 1.176 signifikan.
Kesehatan (PN) SADARI
5. Koefisien variabel paparan media massa
Paparan Media Perilaku sebesar 0.044 dengan odd ratio sebesar 1.045.
0.044 1.045 Hal ini berarti terdapat pengaruh positif dan
Massa (SPMM) SADARI
tidak signifikan sikap guru terhadap perilaku
Konstanta Perilaku deteksi dini kanker payudara dengan
-8.045 0.000
SADARI pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).
Dengan demikian semakin banyak paparan
media massa maka dapat meningkatkan
Model empirik yang dihasilkan dari analisis regresi peluang terjadinya perilaku deteksi dini
logistic adalah sebagai berikut : kanker payudara dengan pemeriksaan
Y = -8.045 + 0.194 JS + 0.136 JM + 0.162 PN + payudara sendiri (SADARI) sebesar 1.045
0.044 SPMM kali, meskipun peningkatan tersebut tidak
Persamaan di atas menunjukkan hal-hal sebagai signifikan.
berikut :
1. Koefisien variabel konstanta sebesar -8.045 4. SIMPULAN DAN SARAN
dengan odd ratio sebesar 0.000. Hal ini 4.1 Simpulan
menunjukkan apabila variabel sikap guru, Berdasarkan penelitian tentang Analisis
motivasi guru, peran tenaga kesehatan, dan Deteksi Dini Kanker Payudara dengan Pemeriksaan
paparan media massa bernilai konstan maka Payudara Sendiri pada Guru Wanita Di SMKN
besar peluang terjadinya perilaku deteksi dini Kota Bukittinggi yang dilakukan terhadap 151
kanker payudara dengan pemeriksaan responden, serta pembahasan pada Bab
payudara sendiri (SADARI) sebesar 0.000. sebelumnya, maka didapatkan simpulan sebagai
2. Koefisien variabel sikap guru sebesar 0.194 berikut :
dengan odd ratio sebesar 1.214. Hal ini berarti
terdapat pengaruh positif dan signifikan sikap 4.1.1 Tidak ada hubungan antara pengetahuan dan
guru terhadap perilaku deteksi dini kanker dukungan suami/keluarga dengan deteksi
payudara dengan pemeriksaan payudara dini kanker payudara dengan pemeriksaan
sendiri (SADARI). Dengan demikian semakin payudara sendiri (SADARI) pada guru
baik sikap guru maka dapat meningkatkan wanita di SMK N Bukittinggi tahun 2017.
peluang terjadinya perilaku deteksi dini 4.1.2 Ada hubungan antara sikap, motivasi, peran
kanker payudara dengan pemeriksaan tenaga kesehatan, dan paparan media massa
payudara sendiri (SADARI) sebesar 1.214 dengan deteksi dini kanker payudara dengan
kali. pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)

(Analisis Deteksi Dini Kanker Payudara Dengan Pemeriksaan Payudara Sendiri Pada Guru Wanita Smkn Kota Bukittinggi
Tahun 2017.. Fania Anyke Putri, Chairil Zaman Dan Dianita Ekawati) 5
Jurnal Kesehatan Bina Husada

pada guru wanita di SMK N Bukittinggi Kemenkes RI, (2015). Pusat Data dan Informasi
tahun 2017. Kementerian Kesehatan RI. Stop Kanker. :
4.1.3 Faktor yang paling mempengaruhi deteksi Jakarta.
dini kanker payudara dengan pemeriksaan
payudara sendiri (SADARI) pada guru Lenggogeni. Putri, (2011). Faktor Faktor Yang
wanita di SMKN Kota Bukittinggi tahun Berhubungan Dengan Tindakan Deteksi Dini
2017 adalah variabel sikap. Kanker Payudara Melalui Pemeriksaan
4.2 Saran Payudara Sendiri Oleh Mahasiswi Jalur A
4.2.1 Bagi Sekolah SMKN Kota Bukittinggi Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat
Diharapkan sekolah melakukan pembinaan Fakultas Kedokteran Unand Padang Tahun
pada semua guru untuk mempertahankan dan 2011. Skripsi. Universitas Andalas : Padang
meningkatkan sikap guru dalam melakukan http://repository.unand.ac.id/17362/ (Diakses
deteksi dini kanker payudara dengan pada tanggal 15 November 2016)
memberikan reward, melakukan kerjasama
dengan fasilitas kesehatan/petugas kesehatan RS Kanker Dharmais., (2006). Penatalaksanaan
untuk memberikan informasi tentang kanker Kanker Payudara Terkini. Pustaka Populer
payudara baik pada guru maupun peserta didik Oborm : Jakarta
di SMKN Kota Bukittinggi, selalu memotivasi
guru dengan memberikan piagam atau Setyowati, Irna. (2012). Hubungan antara
penghargaan pada guru yang memiliki Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku
motivasi tinggi dalam melakukan deteksi dini Pencegahan dengan Kejadian Kanker
kanker payudara dalam mencegah kanker.dan Payudara di RSUD Dr.Moewardi..
memberikan paparan media massa tentang Universitas Muhammadiyah : Surakarta
deteksi dini kanker payudara dengan SADARI http://eprints.ums.ac.id/22307/ (Diakses pada
kepada semua guru dan seluruh staf sekolah tanggal 5 April 2017)
agar mereka lebih mendapatkan informasi
Sugiyono, (2013). Statistika untuk Penelitian.
tentang pencegahan kanker lebih dini.
Alfabetta : Bandung

Syaiful, Yuanita., & Aristantia, Riski. (2016).


DAFTAR PUSTAKA Pendidikan Kesehatan Pemeriksaan Payudara
American Cancer Society. (2011). Breast Cancer Sendiri terhadap Perilaku SADARI pada
Facts and Figures. http://www.cancer.org/pdf. Remaja. Journals of Ners Community Vol.7
(Diakses pada tanggal 12 November 2016) No.2 , 113-124.
http://journal.unigres.ac.id/index.php/JNC/arti
Bagian Rekam Medik Rumah Sakit dr, Achmad
cle/view/205 (Diakses pada tanggal 5 April
Mochtar Bukittinggi. Data Pasien Kanker
2017)
Payudara Di RSAM tahun 2014-2015 :
Bukittinggi Tifani, Yustitia. Arum. (2011). Hubungan
Pengetahuan Remaja dan Paparan Media
Buletin Jendela Data dan Informasi
Massa terhadap Praktek SADARI pada
Kesehatan,Semester I, 2015
Remaja Putri Kelas XI di SMA N 1
Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi. (2016). Randudongkal tahun 2011. Universitas
Rekapitulasi Deteksi Dini Kanker Payudara. : Muhammadiyah : Semarang
Bukittinggi http://digilib.unimus.ac.id/gdl.php?mod=brow
se&op=read&id=jtptunimus-gdl-yustitiaar-
Hasibuan, Rosiah. (2014). Pengaruh Pengetahuan 5902 (Diakses pada tanggal 6 Apri 2017)
dan Motivasi terhadap Sikap Remaja Putri
yang Melakukan Pemeriksaan Payudara World Health Organization. The World Health
Sendiri (SADARI) sebagai Upaya Deteksi Dini Organization’s Fight Against Cancer :
Kanker Payudara di SMA Negeri 1 Marbau Strategis That Prevent, Cure and Care.
Kabupaten Labuhan Batu Utara Tahun 2014.: [Online] WHO Library Cataloguing-in-
USU : Sumatera Utara Publication Data (2007). [Online] Dari
https://jurnal.usu.ac.id/index.php/gkre/article/v http://www.who.int/cancer/modules (Diakses
iew/7610/4324 (Diakses pada tanggal 19 12 November 2016)
Maret 2017)

(Analisis Deteksi Dini Kanker Payudara Dengan Pemeriksaan Payudara Sendiri Pada Guru Wanita Smkn Kota Bukittinggi
Tahun 2017.. Fania Anyke Putri, Chairil Zaman Dan Dianita Ekawati) 6

Вам также может понравиться