Вы находитесь на странице: 1из 3

2.

4 Menentukan ukuran sampel


Jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah sampel yang
diharapkan 100% yang mewakili populasi adalah sama dengan jumlah populasi itu sendiri. Jadi
bila jumlah populasi 1000 dan hasil penelitan itu akan diberlakukan untuk 1000 orang tersebut
tanpa ada kesalahan, maka jumlah sampel yang diambil sama dengan jumlah populasi tersebut
yaitu 1000 orang. Makin besar jumlah sampel mendekati populasi, maka peluang kesalahan
generalisasi semakin kecil dan sebaliknya semakin kecil jumlah sampel menjauhi populasi, maka
semakin besar kesalahan generalisasi (diberlakukan umum).

Berapa jumlah anggota sampel yang paling tepat digunakan dalam penelitian? Jawabannya
tergantung pada tingkat ketelitian atau kesalahan yang dikehendaki. Tingkat
ketelitian/kepercayaan yang dikehendaki sering tergantung pada sumber dana, waktu dan tenaga
yang tersedia. Makin besar tingkat kesalahan maka akan semakin kecil jumlah sampel yang
diperlukan, dan sebaliknya, makin kecil tingkat kesalahan, maka akan semakin besar jumlah
anggota sampel yang diperlukan sebagai sumber dana.

Berikut ini rumus menghitung ukuran sampel dari populasi yang jumlahnya telah diketahui:

𝜆2. 𝑁. 𝑃. 𝑄
𝑠=
𝑑2(𝑁 − 1) + 𝜆2. 𝑃. 𝑄

λ2 dengan dk 1 = taraf kesalahan bisa 1%, 5%, 10%.

P = Q = 0,5

d = 0,05

s = jumlah sampel

Cara menentukan ukuran sempel bila sempel tidak berdistribusi normal, misalnya populasi
homogen maka cara-cara tersebut tidak perlu dipakai. Misalnya populasinya berbeda, katakan
logam dimana susunan molekulnya homogen, maka jumlah sempel yang diperlukan 1% saja sudah
bisa mewakili.
Sebenarnya terdapat berbagai rumus untuk menghitung ukuran sempel, misalnya dari Cochen,
Cohen dll. Bila keduanya digunakan untuk menghitung ukuran sempel, terdapat sedikit perbedaan
jumplahnya. Lalu yang dipakai yang mana? Sebaiknya yang dipakai adalah jumlah ukuran sempel
yang paling besar.

2.5 Contoh Menentukan Ukuran Sempel


Akan dilakukan penelitian untuk mengetahui tanggapan kelompok masyarakat terhadap
pelayanan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah tertentu. Kelompok masyarakat itu terdiri 1000
orang, yang dapat dikelompokan berdasarkan jenjang pendidikan, yaitu lulusan S1= 50, Sarjana
Muda = 300, SMK = 500, SMP = 100, SD = 50 (populasi berstrata).

Bila jumlah populasi = 1000, kesalahan 5% , maka jumlah sempelnya = 258, Karena populasi
berstrata, maka sampelnya jga berstrata. Stratanya ditentukan menurut jenjang pendidikan.
Dengan demikian masing-masing sempel untuk tingkat pendidikan harus proporsional sesuai
dengan populasi. Berdasarkan perhitungan dengan cara berikut ini jumlah sempel untuk kelompok
S1 = 14, Sarjana Muda (SM) = 83, SMK = 139, SMP = 14, dan SD = 28.

S1 = 50/1000 X 258 = 13,90 = 12,9

SM = 300/1000 X 258 = 83,40 = 77,4

SMK = 500/1000 X 258 = 139,0 = 129

SMP = 100/1000 X 258 = 27,8 = 25,8

SD = 50/1000 X 258 = 13,91 = 12,9

Jumlah = 258

Jadi jumlah sempelnya = 12,9 + 77,4 +129 + 25,8 + 12,9 + = 258. Jumlah yang pecahan
bisa dibulatkan ke atas, sehingga jumlah sempel menjadi 13 + 78 + 129 + 26 + 13 = 259.

Pada perhitungan yang menghasilkan pecahaan (terdapat koma) sebaiknya dibulatkan ke


atas sehingga jumlah sempelnya lebih 259. Hal ini lebih aman daripada kurang dari 258.
Roscoe dalam buku Research Methonds For Business (1982:253) memberikan saran-saran
tentang ukuran sempel untuk penelitian seperti berikut ini:
a. Ukuran sempel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500.
b. Bila sempel dibagi dalam katagori ( misalnya: pria-wanita, pegawai negeri-swasta dan
lain-lain) maka jumlah anggota sempel setiap katagori minimal 30.
c. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan Multivariate (korelasi atau regresi
ganda misalnya). Maka jumlah anggota sempel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang
diteliti. Misalnya variabel penelitiaanya ada 5 (independen + dependen), maka jumlah
anggota sempel = 10 X 5 = 50.
d. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang mengunakan kelompok ekspetrimen
dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota sempel masing-masing antara 10 s/d 20.

DAFTAR PUSTAKA

Haryono. 1998. Metode penelitian pendidikan II. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.

Margono, S. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. RINEKA CIPTA.

Sugiyono Prof. Dr., metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kulaitatif dan R & D,
Bandung : Cv. Alfa Beta, 2012

Sulistyo, Basuki. Metode Penelitian, Jakarta : Penaku, 2010

Вам также может понравиться