Вы находитесь на странице: 1из 5

Keuntungan Menggunakan Pneumatik

Penggunaan udara kempa dalam sistim pneumatik memiliki beberapa keuntungan antara lain
dapat disebutkan berikut ini :
• Ketersediaan yang tak terbatas, udara tersedia di alam sekitar kita dalam jumlah yang tanpa
batas sepanjang waktu dan tempat.
• Mudah disalurkan, udara mudah disalurkan/pindahkan dari satu tempat ke tempat lain melalui
pipa yang kecil, panjang dan berliku.
• Fleksibilitas temperatur, udara dapat fleksibel digunakan pada berbagai temperatur yang
diperlukan, melalui peralatan yang dirancang untuk keadaan tertentu, bahkan dalam kondisi
yang agak ekstrem udara masih dapat bekerja.
• Aman, udara dapat dibebani lebih dengan aman selain itu tidak mudah terbakar dan tidak
terjadi hubungan singkat (kotsleiting) atau meledak sehingga proteksi terhadap kedua hal ini
cukup mudah, berbeda dengan sistim elektrik yang dapat menimbulkan kostleting hingga
kebakaran.
• Bersih, udara yang ada di sekitar kita cenderung bersih tanpa zat kimia yang berbahaya
dengan jumlah kandungan pelumas yang dapat diminimalkan sehingga sistem pneumatik
aman digunakan untuk industri obat-obatan, makanan, dan minuman maupun tekstil
• Pemindahan daya dan Kecepatan sangat mudah diatur. udara dapat melaj dengan kecepatan
yang dapat diatur dari rendah hingga tinggi atau sebaliknya. Bila Aktuator menggunakan
silinder pneumatik, maka kecepatan torak dapat mencapai 3 m/s. Bagi motor pneumatik
putarannya dapat mencapai 30.000 rpm, sedangkan sistim motor turbin dapat mencapai
450.000 rpm.
• Dapat disimpan, udara dapat disimpan melalui tabung yang diberi pengaman terhadap
kelebihan tekanan udara. Selain itu dapat dipasang pembatas tekanan atau pengaman
sehingga sistim menjadi aman.
• Mudah dimanfaatkan, udara mudah dimanfaatkan baik secara langsung missal untuk
membersihkan permukaan logam dan mesin-mesin, maupun tidak langsung, yaitu melalui
peralatan pneumatik untuk menghasilkan gerakan tertentu.

B. Kerugian / kelemahan Pneumatik


Selain memiliki kelebihan seperti di atas, pneumatik juga memiliki beberapa
kelemahan antara lain:
• Memerlukan instalasi peralatan penghasil udara. Udara kempa harus dipersiapkan secara baik
hingga memenuhi syarat. memenuhi kriteria tertentu, misalnya kering, bersih, serta
mengandung pelumas yang diperlukan untuk peralatan pneumatik. Oleh karena itu sistem
pneumatik memerlukan instalasi peralatan yang relatif mahal, seperti kompressor, penyaring
udara, tabung pelumas, pengeering, regulator, dll.
• Mudah terjadi kebocoran, Salah satu sifat udara bertekanan adalah ingin selalu menempati
ruang yang kosong dan tekanan udara susah dipertahankan dalam waktu bekerja. Oleh karena
itu diperlukan seal agar udara tidak bocor. Kebocoran seal dapat menimbulkan kerugian
energi. Peralatan pneumatik harus dilengkapi dengan peralatan kekedapan udara agar
kebocoran pada sistim udara bertekanan dapat ditekan seminimal mungkin.
• Menimbulkan suara bising, Pneumatik menggunakan sistim terbuka, artinya udara yang telah
digunakan akan dibuang ke luar sistim, udara yang keluar cukup keras dan berisik sehingga
akan menimbulkan suara bising terutama pada saluran buang. Cara mengatasinya adalah
dengan memasang peredam suara pada setiap saluran buangnya.
• Mudah Mengembun, Udara yang bertekanan mudah mengembun, sehingga sebelum
memasuki sistem harus diolah terlebih dahulu agar memenuhi

HUKUM

Pneumatik menggunakan hukum-hukum aeromekanika, yang menentukan keadaan


keseimbangan gas dan uap (khususnya udara atmosfir) dengan adanya gaya-gaya luar
(aerostatika) dan teori aliran (aerodinamika). Pneumatik dalam pelaksanaan teknik udara
mampat dalam industri merupakan ilmu pengetahuan dari semua proses mekanik dimana
udara memindahkan suatu gaya atau gerakan.
http://yudharianpratamaxto2.blogspot.com/

PERBEDAAN

Perbedaan antara sistem hidrolik dan pneumatik adalah sebagai berikut:


Pada fluida kerja, sistem hidrolik menggunakan fluida cair bertekanan sedangkan
pada pneumatic menggunakan fluida gas bertekanan.
Sistem pneumatik umumnya menggunakan tekanan 4 – 7 kgf/cm2 dan menghasilkan
outputyang lebih kecil daripada sirkuit hidrolik, sehingga cocok untuk pekerjaan ringan
Sifat compressibility (mampu tekan) dari sirkuit hidrolik lebih besar daripada sirkuit
pneumatic
Udara bertekanan memiliki resistansi (tahanan) kecil terhadap aliran dan dapat
dijalankandengan lebih tepat daripada tenaga hidrolik
Sistem hidrolik sensitif terhadap kebocoran minyak, api dan kontaminasi. Sedangkan
udara bertekanan tidak mempunyai masalah seperti itu jika sirkuitnya dirancang dengan baik
Udara bertekanan dihasilkan oleh kompresor yang umumnya dimiliki oleh pabrik, tetapi
sistemhidrolik membutuhkan pompa
Batas temperatur yang mampu diterima oleh peralatan hidrolik 60 – 70°C, sedangkan
untuk pneumatik dapat dijalankan hingga 180°C.Contoh-contoh penggunaan sistem hidrolik:
Dongkrak hidrolik Hydrostatic transmission,untuk menggerakkan peralatan konstruksi,
kendaraan berat, mesin pertanian danmentransmisikan tenaga ke actuator tipe rotasi
Komponen yang digunakan pada sistem hidrolik:

Piston sebagai actuator


Pompa mengubah energi mekanis dari putaran poros menjadi energy fluida dan juga
untukmenaikkan fluida kerja
Tangki menstabilkan sirkulasi tekanan minyak yang dikeluarkan pompa, menyimpan
fluida bertekanan, menghindari pressure drop apabila sejumlah besar minyak dipakai dalamw
aktu singkat
Manometer (pressure gauge): mengukur tekanan kerja fluida pada saat piston
melakukanlangkah maju dan langkah mundur
Hose
Hose Couplers (penyambung hose

https://www.academia.edu/6809643/Pengertian_dan_Perbedaan_Prinsip_Pneumatik_dan_Hidrolik
_pada_Mesin

APLIKASI PNEUMATIK DALAM DUNIA INDUSTRI

penerapan system pneumatic dalam industri

Beberapa bidang aplikasi di industri yang menggunakan media pneumatik dalam hal
penangan material adalah sebagai berikut :
a. Pencekaman benda kerja
b. Penggeseran benda kerja
c. Pengaturan posisi benda kerja
d. Pengaturan arah benda kerja

Penerapan pneumatik secara umum :


a. Pengemasan (packaging)
b. Pemakanan (feeding)
c. Pengukuran (metering)
d. Pengaturan buka dan tutup (door or chute control)
e. Pemindahan material (transfer of materials)
f. Pemutaran dan pembalikan benda kerja (turning and inverting of parts)
g. Pemilahan bahan (sorting of parts)
h. Penyusunan benda kerja (stacking of components)
i. Pencetakan benda kerja (stamping and embosing of components)

http://ilmugue321.blogspot.com/2017/11/penerapan-pneumatic-di-dunia-industri.html

SISTEM KONTROL OPEN LOOP

Sistem Kontrol Open Loop Open loop control atau kontrol lup terbuka adalah suatu sistem
yang keluarannya tidak mempunyai pengaruh terhadap aksi kontrol. Artinya, sistem kontro
terbuka keluarannya tidak dapat digunakan sebagai umpan balik dalam masukan

Dalam suatu sistem kontrol terbuka, keluaran tidak dapat dibandingkan dengan masukan
acuan. Jadi, untuk setiap masukan acuan berhubungan dengan operasi tertentu, sebagai akibat
ketetapan dari sistem tergantung kalibrasi. Dengan adanya gangguan, system control open
loop tidak dapat melaksanakan tugas sesuai yang diharapkan. System control open loop dapat
digunakan hanya jika hubungan antara masukan dan keluaran diketahui dan tidak terdapat
gangguan internal maupun eksternal.
Mine coins - make money: http://bit.ly/money_crypto

Вам также может понравиться