Вы находитесь на странице: 1из 15

345

Gambaran Kardiomiopati Peripartum


di Rumah Sakit Santo Antonius Pontianak Tahun 2008-2012

Febriani Rinta1, Infan Ketaren2, Arif Wicaksono3


1
Program Studi Pendidikan Dokter, FK UNTAN
2
SMF Kardiologi, RSDUD dr. Soedarso Pontianak
3
Departemen Pre Klinik Anatomi Medik, Program Studi Pendidikan Dokter, FK UNTAN

Abstrak

Latar Belakang. Kardiomiopati peripartum merupakan salah satu kasus yang sangat jarang
ditemui namun penyakit ini cukup berbahaya sehingga kita perlu mengetahui gambaran
kardiomiopati peripartum terutama di Pontianak, Kalimantan Barat. Penelitian mengenai gambaran
kardiomiopati peripartum di Rumah Sakit Santo Antonius tahun 2008-2012 belum pernah
dilakukan. Metode. Penelitian deskriptif dengan pendekatan observational. Penelitian ini
menggunakan data sekunder dari rekam medis yang berasal dari unit rekam medis rumah sakit
santo Antonius. Hasil. Jumlah kelahiran hidup dari tahun 2008-2012 berjumlah 5348 orang.
Jumlah penderita kardiomiopati peripartum yang dirawat di rumah sakit santo Antonius dari 2008-
2012 sejumlah 40 orang dengan distribusi frekuensi umur 20-29 tahun sebanyak 3 orang dan 30-39
tahun sebanyak 37 orang. Kesimpulan. Gejala dan tanda awal kardiomiopati peripartum mirip
seperti yang ditemukan pada keadaan kehamilan normal. Hal ini sering membuat penegakkan
diagnosis kardiomiopati peripartum sering kali terlambat. Ekokardiografi sangat penting dalam
mendiagnosis kardiomiopati peripartum.

Kata kunci: Kardiomiopati Peripartum, Rumah Sakit Santo Antonius

Background. Peripartum cardiomyopathy is one of the very rare cases, but the disease is quite
dangerous so we need to find description of peripartum cardiomyopathy especially in Pontianak,
West Kalimantan. Research on the description of peripartum cardiomyopathy in the Hospital of
Santo Antonius on 2008-2012 has never been done. Method. Descriptive study with observational.
This study used secondary data from the medical records from the hospital medical records of
Santo Antonius. Result. Total of live births from 2008-2012 amounted to 5348 people. Number of
patients with peripartum cardiomyopathy who admitted to hospital Santo Antonius from 2008-
2012 were 40 people with the frequency distribution of the age was 20-29 years as many as 3
people and as many as 30-39 years were 37 people . Conclusion. The clinical manifestations or
symptoms of peripartum cardiomyopathy were similar to the symptoms of heart failure in general,
symptoms and signs of early peripartum cardiomyopathy similar to a state of normal pregnancy.
This often made the diagnosis of peripartum cardiomyopathy is too late. Echocardiography is very
important in diagnosing the peripartum cardiomyopathy.

Keywords: Cardiomyopathy Peripartum, Santo Antonius Hospital

Jurnal Cerebellum. Volume 2 Nomor 1. Februari 2016


346

PENDAHULUAN mengalami kehamilan di masa

Kardiomiopati adalah penyakit datang walaupun fungsi ventrikel kiri

yang mengenai miokardium secara tampak membaik. Etiologi kelainan

primer, dan bukan sebagai akibat ini tidak diketahui dengan pasti tetapi

hipertensi, kelainan kongenital, dapat berhubungan dengan suatu

katup, koroner, arterial dan kardiomiopati yang sudah ada lebih

perikardial. World Health dahulu, yang tidak terlihat jelas

Organization (WHO) kelihatan sebelum kehamilan 2

mengklasifikasi kardiomiopati Insiden kardiomiopati peripartum

berdasarkan anatomi dan fisiologinya hingga saat ini belum diketahui

menjadi : kardiomiopati dilatasi, dengan pasti. Penelitian di Amerika

restriktif, dan hipertrofik 1 Serikat menunjukkan insiden

Kardiomiopati peripartum kardiomiopati peripartum adalah

merupakan kardiomiopati dilatasi. sebesar 0,03-0,06% dari total

Kardiomiopati peripartum kehamilan. Sembilan puluh persen

merupakan disfungsi ventrikel kiri kardiomiopati ini terjadi dalam 2

yang belum dapat dijelaskan dengan bulan pasca melahirkan. Terdapat

pasti mekanismenya, yang timbul sekitar 1 kasus per 1300, 4000 dan

pada bulan terakhir kehamilan atau sampai 15.000 dari kelahiran hidup

dalam 5 bulan pasca persalinan dan di Amerika Serikat. Prevalensi

dikonfirmasi dengan pemeriksaan kardiomiopati peripartum menjadi 1

ekokardiografi. Resiko rekurensi kasus per 6000 dari kelahiran hidup

membuat penderita tidak dianjurkan di Jepang, 1 kasus per 1000 kelahiran

Jurnal Cerebellum. Volume 2 Nomor 1. Februari 2016


347

hidup di Afrika Selatan, dan 1 kasus kardiomiopati peripartum terutama di

per 350-400 kelahiran hidup di Haiti. Pontianak, Kalimantan Barat.

Tingkat kematian berkisar dari 7- Rumah Sakit Umum Santo

50% dengan sebagian besar terjadi Antonius sendiri merupakan rumah

dalam waktu 3 bulan setelah sakit umum swasta terbesar di kota

melahirkan. Penyebab yang umum Pontianak dan memiliki

biasanya adalah gagal jantung ekokardiografi yang merupakan

progresif, aritmia, atau salah satu alat untuk mendiagnosis

tromboemboli. Mortalitas yang kardiomiopati peripartum.

berhubungan dengan kejadian emboli

telah dilaporkan terdapat sebanyak METODE

30% 3 Penelitian ini merupakan

Kardiomiopati di negara-negara penelitian deskriptif. Tempat

barat bukan merupakan penyebab penelitian ini adalah di Rumah Sakit

utama penyakit jantung, sedangkan Antonius Pontianak Kalimantan

di negara berkembang merupakan Barat pada bulan Juli 2014 sampai

30% atau lebih dari seluruh kematian September 2014.

karena penyakit jantung. 1 Populasi target dalam penelitian

Kardiomiopati peripartum ini adalah pasien kardiomiopati

merupakan salah satu kasus yang peripartum di Pontianak. Populasi

sangat jarang ditemui namun terjangkau dalam penelitian ini

penyakit ini cukup berbahaya adalah pasien kardiomiopati

sehingga perlu dietahui gambaran

Jurnal Cerebellum. Volume 2 Nomor 1. Februari 2016


348

peripartum yang berobat di Rumah sampling), semua subyek yang

Sakit Santo Antonius. memenuhi kriteria total sampling

Sampel pada penelitian adalah akan diikutsertakan dalam penelitian

kasus yang didiagnosis ini. Besar sampel diambil dari semua

kardiomiopati peripartum mulai subyek yang sesuai dengan kriteria

Januari 2008 hingga Desember 2012 yang datang berobat ke Rumah Sakit

di Rumah Sakit Santo Antonius. Santo Antonius mulai Januari 2008

Kriteria sampel hingga Desember 2012.

Kriteria inklusi Variabel penelitian

Semua pasien kardiomiopati Variabel yang diobservasi dalam

peripartum di Rumah Sakit Santo penelitian ini adalah insidensi

Antonius yang didiagnosa mulai kardiomiopati peripartum.

Januari 2008 hingga Desember 2012 Pengumpulan Data

di Rumah Sakit Santo Antonius, Penelitian ini merupakan

Pontianak. penelitian deskriptif dengan

Kriteria eksklusi pendekatan potong lintang, yang

Kasus yang berkas rekam dilakukan secara murni untuk

mediknya tidak ditemukan dan data- mengadakan deskripsi tanpa

datanya tidak lengkap. dilakukan analisis yang mendalam.

Besar Sampel Pengumpulan data dilakukan dengan

Sampel dipilih dengan cara menggunakan data sekunder dari

pengambilan sampel tidak rekam medis yang dilakukan mulai

berdasarkan peluang (non-probability pada bulan Juli 2014 sampai Oktober

Jurnal Cerebellum. Volume 2 Nomor 1. Februari 2016


349

2014 di Rumah Sakit Santo Antonius Fakultas Kedokteran Universitas

Pontianak. Tanjungpura dengan nomor

Instrumen Penelitian 2295/UN22.9/DT/2014.

Instrumen yang digunakan

dalam penelitian ini berupa rekam HASIL

medis. Penelitian ini dilakukan untuk

Pengolahan dan Penyajian data melihat gambaran kardiomiopati

Pada penelitian ini, data akan peripartum di Rumah Sakit Santo

diolah menggunakan Statistical Antonius tahun 2008-2012.

Product and Service Solution (SPSS) Diagnosis kardiomiopati peripartum

20 dan metode penyajian secara ini didapatkan dari data sekunder

deskriptif dengan menghitung pada unit rekam medik Rumah Sakit

distribusi frekuensi dari tiap variabel Santo Antonius.

kemudian membandingkan Pencatatan nama, nomor

persentase dari tiap kategori tersebut. rekam medik dan usia kemudian

Data terkait masing-masing penderita dilakukan dalam proses pencarian

yang ada di rekam medis berkas dilanjutkan dengan pencatatan

dikumpulkan, diolah dan disajikan gejala klinis, pekerjaan suami,

dalam bentuk tabel dan diagram. parietas, waktu munculnya

Etika Penelitian gejala,penegakan diagnosis, pasien

Penelitian ini telah yang telah meninggal, penyebab

mendapatkan keterangan lolos kaji kematian pasien, penatalaksanaan,

etik dari Komite Etik Penelitian serta fraksi ejeksi pasien

Jurnal Cerebellum. Volume 2 Nomor 1. Februari 2016


350

kardiomiopati peripartum di Rumah (92,5% ) dan 20-29 tahun sebanyak 3

Sakit Santo Antonius. orang (7,5%).

Sosial Ekonomi

Jumlah Penderita Kardiomiopati Kondisi Sosial Ekonomi

Peripartum yang dirawat di (Pekerjaan Suami) Keluarga

Rumah Sakit Santo Antonius dari Penderita Kardiomiopati Peripartum

1 Januari 2008 sampai dengan 31 bekerja sebagai petani yaitu 16

Desember 2012 orang, buruh 10 orang, kuli angkut

Penderita Kardiomiopati sebanyak 8 orang dan Nelayan

Peripartum yang dirawat di rumah sebanyak 6 orang.

sakit Santo Antonius pada tahun Jumlah Anak (Parietas)

2008 berjumlah 11 orang, pada tahun Penderita Kardiomiopati

2009 berjumlah 2 orang, pada tahun Peripartum memiliki 3-4 anak yaitu

2010 berjumlah 5 orang, pada tahun masing-masing sebanyak 19 orang

2011 berjumlah 10 orang dan pada atau 47,5% dan memiliki 5 anak

2012 berjumlah 12 orang, dengan sebanyak 2 orang yaitu 5%.

total pasien 40 orang. Manifestasi Klinis yang Terdapat

Karakteristik Subjek Penelitian Pada Penderita Kardiomiopati

Umur Peripartum pada 1 Januari 2008

Penderita Kardiomiopati sampai dengan 31 Desember 2012

Peripartum yang didapat berusia 30- Manifestasi Klinis yang

39 tahun yaitu sebanyak 37 orang terdapat pada kardiomiopati

peripartum kebanyakan adalah sesak

Jurnal Cerebellum. Volume 2 Nomor 1. Februari 2016


351

nafas, edema ekstremitas, edema orang) ditegakkan diagnosisnya

paru, Batuk malam hari, kelelahan, menggunakan ekokardiografi.

dan sakit dada. Sesak nafas Jumlah Kematian Kardiomiopati

merupakan manifestasi klinis yang Peripartum pada 1 Januari 2008

dialami semua pasien tersebut yaitu sampai dengan 31 Desember 2012

sebanyak 40 orang. Jumlah Kematian

Gejala Gagal Jantung Pertama Kardiomiopati Peripartum pada 1

Kali Timbul Pada Bulan Januari 2008 sampai dengan 31

Penderita Kardiomiopati Desember 2012 adalah 8 orang

Peripartum mengalami gejala gagal dengan persentase 20%.

jantung pada bulan 1 post partum Penyebab Kematian

sebanyak 24 orang (60%), bulan 2 Kardiomiopati Peripartum pada 1

sebanyak 13 orang (32,5%),dan Januari 2008 sampai dengan 31

bulan 3 sebanyak 3 orang (7,5%) Desember 2012

Diagnosa Kardiomiopati Edema Paru Akut merupakan

Peripartum ditegakkan penyebab kematian tersering pada

berdasarkan kardiomiopati peripartum yaitu

Kardiomiopati Peripartum sebanyak 5 orang (62,5%).

memiliki gejala yang mirip dengan Penatalaksanaan Kardiomiopati

kehamilan normal dan sampai saat Peripartum pada 1 Januari 2008

ini untuk penegakan diagnosisnya sampai dengan 31 Desember 2012

menggunakan ekokardiografi. Pada Penatalaksanaan kardiomiopati

penelitian ini seluruh pasien (40 peripartum yang ditemukan

Jurnal Cerebellum. Volume 2 Nomor 1. Februari 2016


352

menggunakan obat-obatan gagal Peripartum adalah wanita dengan

jantung seperti Ace inhibitor, ARB, rentang umur 30-39 tahun. Hasil ini

Diuretik, Nitrat, Beta blocker, serupa dengan penelitian Elkayam,

Antagonis Aldosteron,Inotropic dan tahun 2005 di California yang

Anti koagulan. menyatakan bahwa wanita di atas 30

Penilaian Ejeksi Fraksi pada tahun memiliki resiko lebih tinggi

Pasien Kardiomiopati Peripartum dan Dhaval, tahun 2014 di Los

pada 1 Januari 2008-31 Desember Angeles menyatakan bahwa insidensi

2012 kardiomiopati peripartum meningkat

Penilaian Ekokardiografi dan tertinggi pada wanita berumur 40

menurut American Society of hingga 54 tahun yaitu sekitar 35,4

Echocardiography nilai normal hingga 37,9 per 10.0000 kelahiran

fraksi ejeksi pada perempuan tahun hidup.Kardiomiopati peripartum

2005. Terdapat 20 orang kategori dilaporkan terjadi pada wanita lebih

mild(50%), 13 orang kategori tua dari 30 tahun. 12,10,11

Moderate(32,5%) dan 7 0rang Kardiomiopati peripartum

kategori sever(17,5%). pertama kali dilaporkan pada tahun

1849. Hingga pertengahan abad 20,

PEMBAHASAN penyakit ini dikenal sebagai

Karakteristik Subjek Penelitian kardiomiopati post partum karena

Umur kasus dilaporkan onset gejalanya

Penelitian ini memperlihatkan muncul pada periode post partum.

usia yang terkena Kardiomiopati Demakis et al mungkin merupakan

Jurnal Cerebellum. Volume 2 Nomor 1. Februari 2016


353

orang pertama yang menyadari kemudian ditambahkan satu kriteria

bahwa penyakit ini tidak sekadar yaitu pemeriksaan ekokardiografi

terjadi pada masa postpartum, tetapi sebagai parameter tambahan.7

juga pada masa peripartum. Sosial Ekonomi

Penggunaan terminologi Pasien kardiomiopati peripartum

kardiomiopati peripartum saat ini menurut penelitian sebelumnya,

menjadi lebih diterima. Kasus PPCM memiliki faktor sosio-ekonomi yang

pertama kali dipublikasikan pada cukup rendah.6

tahun 1971 oleh Demakis et al. Malnutrisi, status sosial

memaparkan data 27 pasien dengan ekonomi rendah, dan pemeriksaan

usia kehamilan lanjut yang antenatal yang kurang juga

mengalami gangguan jantung disebutkan sebagai faktor risiko

kemudian mereka menyusun suatu dalam laporan sebelumnya, tetapi

kriteria diagnosis PPCM, yang korelasi faktor-faktor ini belum

meliputi gagal jantung yang ditemukan dalam studi lebih lanjut.

berkembang pada akhir kehamilan Ada juga laporan tentang faktor

atau dalam 5 bulan setelah resiko yang langka seperti

persalinan, tanpa adanya etiologi penyalahgunaan kokain, alkohol dan

jelas dan tanpa adanya penyakit tembakau.8

jantung sebelum periode akhir Jumlah Anak (Parietas)

kehamilan. Selama bertahun-tahun, Wanita dengan anak >3 memiliki

kriteria diagnosis tersebut tidak resiko lebih tinggi yaitu 49 orang

mengalami perubahan, tetapi dari 61 orang. Menurut penelitian

Jurnal Cerebellum. Volume 2 Nomor 1. Februari 2016


354

sebelumnya, Kardiomiopati paroksismal nokturnal biasanya

peripartum lebih sering terjadi pada terlihat pada pasien dengan PPCM

wanita dengan gestasi multipel 10,8,6 dan sering mirip dengan gejala

Manifestasi Klinis yang Terdapat kegagalan ventrikel kiri (LVF).

Pada Penderita Kardiomiopati Terjadi pembentukan trombus

Peripartum pada 1 Januari 2008 jantung dan mungkin muncul gejala

sampai dengan 31 Desember 2012 emboli seperti nyeri dada, hemoptisis

Manifestasi klinis pada dan hemiplegia. Meskipun sangat

penderita Kardiomiopati Peripartum jarang, emboli koroner tunggal atau

dengan hasil tertinggi adalah multipel (dan infark miokard) sering

orthopnea sebanyak 2 orang dari 30 terjadi pada pasien dengan PPCM.

pasien dan terdapat sesak pada Gejala nonspesifik seperti palpitasi,

malam hari sebanyak 28 pasien dari kelelahan, malaise, dan nyeri

30 pasien. 6 abdomen ditemukan pada 50%

Sesak nafas ditemukan kasus.9

sebanyak 40 orang. Hasil ini sesuai Diagnosis Kardiomiopati

dengan penelitian Shah et al,2012 peripartum sering terlambat

menyatakan 61 pasien mengalami dikarenakan gejala yang dialami

sesak nafas. Beberapa pasien mirip dengan gejala kehamilan

ditemukan mengeluh sakit dada , normal. 7,13,14

batuk , palpitasi dan kelelahan. 3

Dispnea saat aktivitas,

ortopnea, batuk, dan dispnea

Jurnal Cerebellum. Volume 2 Nomor 1. Februari 2016


355

Gejala Gagal Jantung Pertama yang tinggi pada setiap pasien

Kali Timbul peripartum dengan gejala yang tidak

Pada Penelitian Iftekhar bisa dijelaskan dari gagal jantung.

ahmed pada tahun 2003 di Pakistan Ekokardiografi merupakan salah satu

menyebutkan bahwa yang terbanyak alat yang penting untuk

adalah pada bulan 2 post partum mengevaluasi dan mem-follow up

sebanyak 25 orang dari 30 pasien wanita postpartum dengan

yang diikutsertakan di dalam kardiomiopati. Penurunan fungsi

penelitian namun sampai saat ini sitolik miokardial, dimanifestasi oleh

penyebab mengapa gejala gagal penurunan fungsi fraksi ejeksi

jantung timbul pada bulan tersebut ventrikel kiri atau fraksi pemendekan

belum diketahui dengan jelas.6 merupakan hal penting dalam

Kardiomiopati peripartum diagnosis. Hipertrofi ventrikel kiri

timbul pada wanita periode post ringan terlihat, bagaimanapun

partum. Studi lain menunjukkan penebalan dinding ventrikel kiri

bahwa kardiomiopati peripartum dapat menunjukkan kardiomiopati

muncul saat postpartum dengan hipertrofik primer. 14

78%.6 Pada penelitian ini seluruh pasien

Diagnosa Kardiomiopati kardiomiopati sebanyak 40 orang

Peripartum ditegakkan ditegakkan diagnosisnya dengan

berdasarkan menggunakan ekokardiografi.

Diagnosa Kardiomiopati

Peripartum membutuhkan kecurigaan

Jurnal Cerebellum. Volume 2 Nomor 1. Februari 2016


356

Penyebab Kematian Penatalaksanaan segera

Kardiomiopati Peripartum pada 1 sangat penting, terutama pada pasien

Januari 2008 sampai dengan 31 dengan edema paru dan atau

Desember 2012 hipoksemia. Oksigen harus diberikan

Penelitan Shah et al., 2012 di untuk mencapai saturasi oksigen

Rumah Sakit Peshawar ditemukan ≥95%, saat diperlukan, ventilasi non-

komplikasi seperti edema paru, syok invasif dengan tekanan ekspirasi

kardiogenik, tromboemboli, takikardi akhir positif 5-7,5 cm H2O. Diuretik

ventrikel, henti jantung dan atrial intravena seharusnya diberikan

fibrilasi yang juga diduga sebagai ketika ada kongesti dan overload

penyebab kematian Kardiomiopati volume, dengan tambahan

Peripartum. 2 furosemid bolus 20-40 mg intravena.

Penatalaksanaan Kardiomiopati Intravena nitrat yang disarankan

Peripartum pada 1 Januari 2008 adalah nitrogliserin dimulai dari 10-

sampai dengan 31 Desember 2012 20 hingga 200µg/menit) pada pasien

Prinsip dari manajemen gagal dengan tekanan darah sistol (SBP) >

jantung akut akibat dari 110 mmHg dan dapat digunakan

kardiomiopati peripartum sebenarnya dengan pengawasan pasien dengan

tidak memiliki perbedaan dari gagal SBP antara 90 dan 110 mmHg. 11

jantung akibat lain dan sudah Agen inotropik sebaiknya

disimpulkan oleh ESC/ESICM dipikirkan untuk pasien dengan

guidelines.2 keadaan low output, indikasi dengan

tanda hipoperfusi (dingin, kulit

Jurnal Cerebellum. Volume 2 Nomor 1. Februari 2016


357

dingin, vasokonstriksi, asidosis, dan 1 orang memiliki fraksi ejeksi

gagal ginjal, disfungsi hati, dan kategori moderat terendah

gangguan mental) dan pasien dengan 30%.Pasien dengan usia dan paritas

kongesti yang lama walaupun dengan yang lebih tinggi, kehamilan kembar,

vasodilator ataupun diuretic. Agen ras kulit hitam, onset lambat gejala

inotropik ( dobutamin dan (> 2 minggu pasca persalinan),

levosimendan) saat dibutuhkan harus thrombus intrakardiak, defek

langsung diberikan segera setelah konduksi jantung, disfungsi ventrikel

adanya perfusi organ yang adekuat persisten enam bulan setelah

pulih dan atau kongesti menurun.11 melahirkan, penyakit medis

Saat keadaan pasien sudah sebelumnya dan keterlambatan

stabil, penatalaksanaan selanjutnya dalam penanganan medis

berdasarkan ESC guideline untuk sebelumnya dan keterlambatan

gagal jantung seperti furosemide, dalam penanganan medis awal

Ace inhibitor, ARB, spirolakton dan memiliki prognosis buruk. LVEF

beta bloker.11 (Left Ventrikel Ejection Fraction)

Penilaian Ejeksi Fraksi pada (<45%) pada dua bulan setelah

Pasien Kardiomiopati Peripartum diagnosis juga memiliki prognosis

pada 1 Januari 2008-31 Desember buruk.8

2012

Angka kematian sebanyak 8 KESIMPULAN

orang dengan 7 orang mempunyai Pada Penelitian ini kejadian

fraksi ejeksi kategori severe (<30%) Kardiomiopati Peripartum di Rumah

Jurnal Cerebellum. Volume 2 Nomor 1. Februari 2016


358

Sakit Santo Antonius pada tahun JAMA journal, Vol. 283, No. 9, hal
1183-1188
2008-2012 sebanyak 40 orang, 4. Uri Elkayam, M.D., Padmini P.
Tummala, M.D., Kalpana Rao,
kelompok usia yang terdiagnosis M.D., Mohammed W. Akhter,
M.D., Ilyas S. Karaalp, M.D., Omar
R. Wani, M.D., Afshan Hameed,
Kardiomiopati Peripartum pada M.D., Israel Gviazda, B.S., and
Avraham Shotan, M.D.N Engl J
penelitian ini adalah 30-39 tahun, Med 2001; 344:1567-1571
5. Dhaval KolteDhaval Kolte, MD,
penderita Kardiomiopati Peripartum PhD., Sahil Khera, MD.,Wilbert S.
Aronow, MD.,Chandrasekar
Palaniswamy, MD.,Marjan Mujib,
mengeluhkan sesak nafas, edema MD, MPH.,Chul Ahn, PhD.,
Diwakar Jain, MD.,Alan Gass, MD;
ekstremitas dan batuk pada malam Ali Ahmed, MD, MPH., Julio A.
Panza, MD.,Gregg C. Fonarow,
MD,JAHA 2014; 3: e001056
hari. Penderita kardiomiopati 6. Iftekhar Ahmed.,Muhammad
Masroor.,Rana Qamar, Pakistan
peripartum yang meninggal di Heart Journal 2003 Vol 35 No 1-4
7. Barbara Maria and Smone Ferrero
Rumah Sakit Santo Antonius pada (2004), Peripartum
Cardiomyopathy, San Martino
Hospital, Itali
tahun 2008-2012 sebanyak 8 orang 8. Bhakta P, Biswas BK and Banerjee
B. Peripartum Cardiomyopathy :
dari 40 orang (20%). Review of the Literature. Yonsei
Med J. Vol 48, No. 4. 2007; 731-
747.
9. Ramaraj R and Sorrel VL.
Peripartum cardiomyopathy:
DAFTAR PUSTAKA Causes, diagnosis, and treatment.
Cleveland clinic journal of
1. Rilantono,I.,2003, Buku Ajar medicine volume 76, number 5 may
Kardiologi,.FKUI, Jakarta. 2009; 289-296
2. Sliwa K, et al.,.2010 . Current State 10. Memon NA, Kadir S, Memon AG
of Knowledge on Aetiology (2005). Risk Factors associated
Diagnosis, Management, and with peripartum cardiomyopathy. J
Therapy of Peripartum liaquat uni Med. Health Sci. 4:119-
Cardiomyopathy: A Position 22.
Statement from The Heart Failure 11. Mohd Z, Nadeem MA, Hussain A
Association of The European (2006). Peripartum cardiomyopathy
Society of Cardiology Working presenting to cardiology department
Group on Peripartum of mayo Hospital, Lahore. Ann
Cardiomyopathy, European Journal King Edward Med Coll; 12:212-4.
of Heart Failure., 12: 767-778. 12. Ahmed I, Masroor M, Qamar R,
3. Pearson, D.G, et al., 2000, Hashim KA, Sattar A, Imran K, et
Peripartum Cardiomyopathy: al.(Provide others authors names)
National Heart, Lung, and Blood (2003). Risk factors associated with
Institute and Office of Rare peripartum cardiomyopathy. Pak
Diseases ( National Institutes of Heart J. 36:4-8.
Health) Workshop 13. Mielniczuk LM, Williams K, Davis
Recommendations and Review, DR, Tang AS, Lemery R, Green

Jurnal Cerebellum. Volume 2 Nomor 1. Februari 2016


359

MS, et al. (Provide others authors


names) (2006). Frequency of
peripartum cardiomyopathy. Am J
Cardiol 97:1765-8.
14. Hilfiker-Kleiner D, Kaminski K,
Podewski E, Bonda T, Schaefer A,
Sliwa K, et al. (Provide others
authors names) (2007). A cathepsin
Dcleaved 16 kDa form of prolactin
mediates postpartum
cardiomyopathy. Cell; 128:589 -
600.

Jurnal Cerebellum. Volume 2 Nomor 1. Februari 2016

Вам также может понравиться