Вы находитесь на странице: 1из 18

MAKALAH BIOLOGI SEL

“ KARAKTER DAN MEKANISME REAKSI FOSFOLIPID


PADA MEMBRAN SEL“

Oleh :

Yohana Djurumana

(011724653015)

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KESEHATAN REPRODUKSI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2018

1
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Yohana Djurumana

NIM : 011724653015

Program Studi : S2 Ilmu Kesehatan reproduksi

Fakultas : Kedokteran

Institusi : Universitas Airlangga

Menyatakan bahwa tugas makalah yang berjudul “Karakter dan mekanisme reaksi fosfolipid
pada membran sel” adalah hasil tulisan saya sendiri dan dibuat berdasarkan literatur ilmiah.

Demikian lembar pernyataan ini saya buat sebagaimana mestinya.

Surabaya, November 2018

(Yohana Djurumana)

2
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmatNya
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya
yang sangat sederhana.Makalah ini saya buat dalam rangka pemenuhan tugas mata kuliah
Biologi sel.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca,Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini,sehingga saya
dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Semoga Tuhan selalu menyertai kita semua.

Surabaya, November 2018

Penyusun

(Yohana Djurumana)

3
Daftar Isi

Kata pengantar .....................................................................................................................3

Daftar isi...............................................................................................................................4

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ...............................................................................................................4

1.2 Tujuan .............................................................................................................................6

BAB II Pembahasan

2.1 Pengertian Lipida ...........................................................................................................7

2.2 Pembagian Lipida ...........................................................................................................8

2.3 Pengertian Fosfolipid ......................................................................................................9

2.4 Sifat-sifat Fosfolipid ......................................................................................................11

2.5 Kebutuhan Untuk Sebuah Bilayer……………………………………………………..13

2.6 Reaksi Fosfolipid ..........................................................................................................14

BAB III Penutup

3.1 Kesimpulan ....................................................................................................................17

Daftar Pustaka .....................................................................................................................18

4
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam membran biologis, fosfolipid akan disusun dalam bilayer, yang berfungsi
sebagai kerangka di mana komponen lain dari membran yang tertanam.Membrane plasma
yaitu bagian luar baik pada sel prokariotik maupun eukariotik yang memisahkan sel dengan
lingkungan sekitarnya. Merupakan struktur yang tipis dan elastis.Tersusun dari lipida protein
dan karbohidrat dengan komposisi : molekul molekul protein (50%-70%), fosfolipid (25%),
kolesterol (13%) ; lipida lain (4%) , dan karbohidrat (3%), sedikit glikolipid, air dan ion-ion.

Membran plasma tersusun atas struktur membran phospolipid ganda (phospolipid


bilayer). Struktur Phospolipid memiliki dua bagian yang berbeda, yaitu bagian protein yang
bersifat hydrophilic (suka air) berupa kepala menghadap ke bagaian luar permukaan
membran dan bagian lipida yang bersifat hydrophobic (menghindari air) berupa ekor yang
menghadap bagian internal membran.

Oleh karena itu membren plasma bersifat selektif permeable. Selektif permeable
berarti hanya dapat memasukan atau dilewati molekul tertentu saja. Struktur membran plasma
juga dilengkapi dengan struktur protein.Protein yang melekat (peripheral/ekstrinsik) yang
hanya melekat pada permukaan membrane dan tidak menembus membrane. Bekerja sebagai
protein pengangkut bahan-bahan kearah yang berlawanan dengan difusi yang sebenarnya.
Protein ekstrinsik bergabung dengan permukaan luar membrane (Campbell, N.A., J.B. Reece,
L.G. Mitchell, 2002)

Protein tertanam (integral/intrinsik) yang menonjol sepenuhnya dari membrane,


mempunyai bagian hidrofobik maupun hidrofilik. Protein integral membentuk saluran
structural (atau pori-pori) yang dilewati oleh bahan yang larut dalam air, terutama ion yang
dapat berdifusi antara cairan ekstraseluler dan cairan intraseluler. Protein ini letaknya
tenggelam di antara dua lapis fosfolipid. Protein intrinsik bergabung dengan membran dalam.

Fosfolipid merupakan golongan senyawa lipid dan merupakan bagian dari membran sel
makhluk hidup; bersama dengan protein, glikolipid dan kolesterol. Komponen utama lipida

5
membran yang mempunyai satu atau lebih gugus “kepala” dengan polaritas tinggi, selain
ekorhidrokarbonnya. Itulah golongan ini disebut Lipida Polar.

Fosfolipid adalah unsur yang sangat penting karena merupakan bagian utama dari
dinding sel. Fosfatidil serin, fosfatidil inositol, asam fosfatidat, dan kardiolipin, merupakan
fosfolipid yang bermuatan negatif, sedangkan fosfatidilkolin dan fosfatidil etanolamin
bermuatan netral.

Oleh karena kelainan tertentu maka tubuh akan membentuk zat antibodi yang kemudian akan
menyerang atau merusak secara spesifik terhadap unsur fosfolipid ini, terutama fosfolipid
yang bermuatan negatif. Dalam hal ini kerusakannya akan membawa dampak yang sangat
buruk.

1.2 Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah:

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Biomol

2. Untuk mengetahui pengertian fosfolipid.

3. Untuk mengetahui sifat-sifat fosfolipid.

4. Untuk mengetahui reaksi-reaksi fosfolipid.

6
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Lipida

Lipid adalah salah satu kelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan,
hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia ialah lipid. Untuk
memberikan defenisi yang jelas tentang lipid sangat sukar, sebab senyawa yang termasuk
lipid tidak mempunyai rumus struktur yang serupa atau mirip. Para ahli biokimia sepakat
bahwa lemak dan senyawa organik yang mempunyai sifat fisika seperti lemak, dimasukkan
kedalam satu kelompok yang disebut lipid. Adapun sifat fisika yang dimaksud ialah: (1) tidak
larut dalam air, tetapi larut dalam satu atau lebih dari satu pelarut organik misalnya ester,
aseton, kloroform,benzena yang sering disebut “pelarut organik”; (2) ada hubungan dengan
asam lemak atau esternya; (3) mempunyai kemungkinan digunakan oleh mahluk hidup.

Jadi berdasarkan sifat fisika tersebut, lipid dapat diperoleh dari hewan atau tumbuhan dengan
cara ekstraksi dengan menggunakan pelarut lemak tersebut. Jaringan bawah kulit di sekitar
perut, jaringan sekitar ginjal mengandung banyak lipid terutama lemak kira-kira sebesar 90%,
dalam jaringan otak atau dalam telur terdapat lipid kira-kira sebesar 7,5 sampai 30%
(Poedjiadi, 2016).

Salah satu Minyak dan lemak berperan sangat penting dalam gizi kita terutama karena
merupakan sumber energi, cita rasa, serta sumber vitamin A, D, E, dan K. Manusia dapat
digolongkan mahluk omnivore. Artinya makanannya terdiri dari bahan hewani maupun
nabati, karena itu dapat menerima minyak dan lemak dari berbagai sumber maupun tanaman.
Minyak merupakan jenis makanan yang paling padat energi, yaitu mengandung 9 kkal per
gram atau 37 kilojoul per gram (Winarno, 2010).

Sifat-sifat umum lipid :

1. Tidak larut dalam air

2. Larut dalam pelarut non polar mis : eter, kloroform dan benzene melekat pada kerangka
gliserol. Di bagian bawah adalah fosfolipid yang umum, fosfatidilkolina.

7
2.2 Pembagian Lipida

Senyawa-senyawa yang termasuk lipid ini dapat dibagi dalam beberapa golongan. Ada
beberapa cara penggolongan yang dikenal. Bloor membagi lipid dalam tiga golongan besar,
yakni:

1.Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alcohol.

a. Lemak : ester asam lemak dengan gliserol, lemak cair dikenal sbg minyak.

b. Malam/wax : ester as lemak dengan alkohol mono hidrat BM tinggi.

2. Lipid komplek : ester as lemak yang mengandung gugus lain disamping alkohol dan asam
lemak.

a. Fosfolipid : mengandung residu as fosfat ,contoh : gliserofosfo lipid, sfingosin


b. Glukolipid : mengandung karbohidrat ,contoh : sfingosin
c. Lipid komplek lainnya,contoh : sulfo lipid,amino lipid, lipoprotein

3. derivate lipid yaitu senyawa yang dihasilkan oleh proses hidrolisis lipid, contohnya: asam
lemak, gliserol, dan sterol. Disamping itu berdasarkan sifat kimia yang penting, lipid dapat
dibagi dalam dua golongan yang besar, yakni:

1. lipid yang dapat disabunkan yaitu dapat dihidrolisis dengan basa, contohnya lemak;

2. lipid yang tidak dapat disabunkan, contohnya steroid.

Dan beberapa golongan lipid berdasarkan kemiripan struktur kimianya,


yaitu(Poedjiadi,2006): (1) asam lemak,

(2) lemak

(3) lilin, (4) fosfolipid

(5) stingolipid,

(6) terpen,

(7) steroid

(8) lipid kompleks

8
2.3 pengertian fosfolipid

Fosfolipid adalah molekul utama yang ditemukan dalam membran plasma. Sebuah
fosfolipid adalah unik karena memiliki daerah hidrofilik yang disebut kepala, dan daerah
hidrofobik yang dikenal sebagai ekor. Wilayah hidrofilik dapat berinteraksi dengan air karena
adanya gugus fosfat yang polar, seperti air. Jika ada sesuatu yang hidrofilik, itu berarti ia suka
air. Sebaliknya, wilayah hidrofobik molekul tidak berinteraksi dengan air karena tidak polar.
Jika ada sesuatu yang hidrofobik, yang berarti tidak suka (atau ketakutan) air. Sebuah
molekul yang memiliki baik hidrofilisitas parsial dan hidrofobik parsial diklasifikasikan
sebagai amfipatik.

Fosfolipid atau fosfatidat ialah suatu gliserida yang mengandung fosfor dalam bentuk
ester asam fosfat. Oleh karenanya fosfolipid ialah suatu fosfogliserida. Senyawa-senyawa
dalam golongan fosfogliserida ini dapat dipandang sebagai derivat asam alfa fosfatidat.

Fosfolipid atau fostatida yaitu suatu senyawa lipid turunan gliserolfosfat), dalam
hidrolisisnya terpecah menjadi asam lemak, asam fosfat, basa nitrogen dan gliserol.

Fosfolipid ditemukan pada semua organisme hidup, tidak tergantung dari asalnya dan
mempunyai struktur yang mantap. Banyak mengumpul pada hati, otak dan jaringan spinal.
Fosfolipid merupakan komponen yang penting pada struktur sel karena jumlah fosfolipid
pada jaringan binatang relatif tetap.

Fosfolipid adalah molekul yang besar mempunyai komponen polar dan non polar,
fosfolipid mengambil bagian pada metabolisme lemak dengan memungkinkan transportasi
lemak pada aliran darah. Fosfolipid sangat penting pada sistim pemindahan elektron pada
siklus pernapasan (proses sekresi) dan dalam transportasi ion melalui selaput sel.

Gugus yang diikat oleh asam fosfatidat ini antara lain kolin , etanolamina, serind an
inositol. Dengan demikian senyawa yang termasuk foslipid ini ialah fosfatidilkolin
fosfatidiletanolamina, fosfatididilserin dan fosfatidilinositol. Lipid dapat mengandung gugus
fosfat. Lemak termodifikasi ketika fosfat mengganti salah satu rantai asam lemak.

Penggunaan fosfogliserida adalah:

1. Sebagai komponen penyusun membran sel

2. Sebagi agen emulsi

9
Struktur Fosfolipid Fosfolipid terdiri atas empat komponen.

1.asam lemak ,

2.gugus fosfat,

3.alkohol yang mengandung nitrogen, dan

4.suatu kerangka

Fosfolipid memiliki kerangka gliserol dan 2 gugus asil. Pada posisi ketiga dari kerangka
gliserol di tempati oleh gugus fosfat yang terikat pada amino alkohol.

Molekul fosfolipid dapat dipandang terdiri dari dua bagian, yaitu kepala dan ekor.
Bagian kepala memiliki muatan positif dan negatif serta bagian ekor tanpa muatan. Bagian
kepala karena bermuatan bersifat hidrofilik atau larut dalam air , sedangkan bagian ekor
bersifat hidrofobik atau tidak larut dalam air. Fosfolipid digolongkan sebagai lipid amfipatik.

Fosfolipida punya struktur yang mirip dengan trigliserida, tapi dengan satu gugus fosfat
yang menggantikan salah satu rantai asam lemak. Dimungkinkan juga terdapatnya gugus lain
yang terhubung dengan fosfat. Fosfolipida punya sebuah “kepala” yang polar dan hidrofilis–
yaitu gugus fosfatnya sendiri, dan dua buah “ekor” yang nonpolar dan hidrophobis yakni
bagian asam lemaknya. Percampuran sifat polar dan nonpolar ini penting dalam biologi,
karena fosfolipida adalah komponen utama dari membran sel.

Ketika dicampur dengan air, fosfolipida akan membentuk bola dengan kepala hidrofilis
(fosfat) menghadap ke air dan ekor hidrophobis saling berhadapan. Fosfolipida juga dapat
membentuk lapisan ganda. Air yang terdapat pada bagian tengah akan terperangkap dan
terpisah dengan air yang ada pada luar lapisan. Struktur yang alami ini disebut juga liposom,
dan ini mirip dengan membran yang mengelilingi sel.

10
2.4 Sifat-sifat Fosfolipid

Pada umumnya fosfolipid terdapat dalam sel tumbuhan, sel hewan dan juga pada
manusia. Pada tumbuhan fosfolipid terdapat dalam kedelai, sedangkan pada manusia ataupun
hewan terdapat dalam telur, otak, hati, ginjal, pancreas, paru-paru dan jantung.

Fosfatidilkolin atau lesitin mula-mula diperoleh dari kuning telur (lekhytos), karena itu
sebabnya diberinama lesitin. Jenis lesitin tergantung pada jenis asam lemaknya. Asam lemak
yang terdapat pada lesitin antara lain adalah asam palmitat, stearate, oleat, linoleat, dan
linolenat.Asam lemak yang mengikat pada atom karbon nomor 1 pada umumnya adalah asam
lemak jenuh, dan yang terikat pada nomor 2 adalah asam lemak tak jenuh.Lesitin ini berupa
zat padat yang juga lunak seperti lilin, warnanya putih dan dapat di ubah menjadi coklat bila
terkontaminasi dengan cahaya dan bersifat higroskopik dan apabila dicampur dengan air
maka akan terbentuk larutan koloid ( Campbell, N.A., J.B. Reece, L.G. Mitchell, 2002)

Apabila lesitin dikocok dengan asamsulfat akan terjadi asam fofatidat dan kolin. Selain itu
apabila dipanaskan dengan basa atau asam maka akan menghasilkan asam lemak, kolin,
gliserol dan asam fosfat. Senyawa ini dapat menyebabkan terjadinya hemolisis, yaitu proses
perusakan sel-sel darah merah. Hemoglobin, suatu protein gabungan yang terdapat dalam sel
darah merah (eritrosit) diubah menjadi bilirubin yang terkumpul dalam darah dan kadang-
kadang dapat menimbulkan warna kuning pada kulit. Akibatnya orang akan terkena penyakit
anemia, yaitu kekurangan sel darah merah dalam tubuh.

Sifat khas dari fosfolipid membrane yakni pada bagian permukaan bersifat polar (hidrofilik)
karena adanya gugus fosfat, sedangkan bagian dalam bersifat nonpolar (hidrofobik) karena
adanya rantai hidrokarbon.

11
2.5 Kebutuhan Untuk Sebuah Bilayer

Lipid bilayer adalah penting untuk menjaga bentuk sel dan permeabilitas selektif. Oleh
karena itu, sangat penting untuk kelangsungan hidup dan fungsi sel. Artikel ini menjelaskan
apa lapisan ganda lipid dan bagaimana strukturnya memberikan kontribusi untuk
kelangsungan hidup sel (Alberts, B., D. Bray, J. Lewis, M. Raff, K. Roberts and J.D. Watson,
1989)

Fungsi lipid :

1. Sebagai sumber energi yang efisien ketika tersimpan dalam jaringan adipose

2. Sebagai penyekat panas di sekeliling organ tertentu

3. Sebagai penyekat listrik, untuk perambatan cepat pada syaraf bermyelin

12
Struktur beberapa lipid umum. Di bagian atas adalah asam oleat dan kolesterol. Struktur
bagian tengah adalah trigliserida yang terdiri dari rantai oleoil, stearoil, dan palmitoilyang

Interior sel terutama terbuat dari air. Demikian juga, bagian luar sel biasanya dikelilingi oleh
cairan berair. Ini berarti bahwa membran plasma tidak mungkin terdiri dari hanya satu lapisan
fosfolipid. Hal ini karena daerah ekor hidrofobik (atau takut air) harus berinteraksi dengan
salah satu daerah berair di dalam atau di luar sel. Jadi sebagai gantinya, sel-sel telah
berevolusi untuk memiliki dua lapis fosfolipid.

Lapisan ganda ini menciptakan gaya pengaturan ‘sandwich’, di mana kepala hidrofilik dari
setiap lapisan menghadapi lingkungan berair dalam dan di luar sel. Ini berarti bahwa ekor

13
hidrofobik terbatas ke tengah, menciptakan daerah hidrofobik antara dua lapisan kepala. Hal
ini memungkinkan untuk membran plasma akan stabil dalam lingkungan berair ganda ini.

Jadi bagaimana Lapisan ganda seperti sandwich ini berkontribusi terhadap permeabilitas
selektif? Molekul polar, yang hidrofilik, tidak mampu melewati interior hidrofobik dari
lapisan ganda fosfolipid. Ini berarti bahwa mereka juga tidak masuk ke dalam sel atau mereka
harus diangkut ke dalam sel dengan menggunakan cara-cara alternatif seperti saluran protein.
Saluran Protein adalah protein yang memberikan bagian melalui lapisan ganda lipid, dan
dalam kasus molekul polar, memungkinkan mereka untuk mengangkut seluruh interior
hidrofobik. Bahan, seperti gula dan ion, masuk ke dalam sel dengan cara ini.

Di sisi lain, bahan non-polar (yang tidak memiliki muatan) dapat bergerak bebas
melalui wilayah hidrofobik membran ini, dan karena itu, tidak memerlukan saluran protein.
Molekul-molekul ini menyebar, atau dipindahkan dari daerah konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah, masuk dan keluar dari sel. Saat molekul non-polar melintasi Lapisan
ganda lipid, kepala fosfolipid polar menawarkan sedikit perlawanan, yang memungkinkan
difusi bebas. Oksigen dan karbon dioksida adalah dua gas yang bergerak melalui membran
dengan cara ini (Budi 2018)

Fosfolipid bilayer adalah lapisan fosfat dan lipid dua lapis dimana bagian kepala
(pospat) bersifat hidrofilik atau suka air dan bagian ekor (lipid) bersifat hidrofobik atau tidak
suka air. bagian protein terdiri dari protein intrinsik dan protein perifer atau ekstrinsik.
protein intrinsik adalah protein yang menembus fosfolipid bilayer sedangkan protein
ekstrinsik adalah protein yang hanya terdapt di permukaan fosfolipid bilayer. Struktur
fosfolipid bilayer ini memungkinkan molekul kecil untuk lewat melalui proses difusi, yaitu
proses pergerakan molekul menuruni gradient konsentrasi (Thorpe, N.O, 1984)

Berdasarkan kemudahannya untuk berdifusi melalui membran fosfolipid bilayer, maka jenis-
jenis molekul dapat diurutkan sebagai berikut :

1. Lewat dengan sangat mudah, adalah yang bersifat hidrofobik (O2, CO2, N2,
benzena).

2. Lewat dengan mudah, adalah molekul polar kecil yang tidak bermuatan (H2O,
urea, gliserol)

14
3. Tidak dapat lewat karena ukurannya, adalah molekul polar besar yang tidak
bermuatan (glukosa, sukrosa)

4. Tidak dapat lewat karena muatannya, adalah ion-ion (H+, Na+ Mg2+)

2.6 Reaksi Fosfolipid

Asidolisis merupakan reaksi pertukaran asam lemak antara trigliserida dengan asam
lemak bebas membentuk trigliserida dengan komposisi asam lemak yang baru dan asam
lemak bebas hasil hidrolisis dari trigliserida asal (Estiasih, 2009). Asidolisis telah digunakan
untuk menggabungkan asam lemak bebas atau etil ester dari EPA dan DHA kedalam minyak
nabati dan minyak ikan untuk meningkatkan nutrisinya. Untuk mendapatkan konsentrat EPA
dan DHA dalam minyak ikan dapat dilakukan beberapa cara seperti distilasi molekuler,
winterisasi dan kristalisasi pelarut (Weete dalam Akoh dan Mi, 1988).

Produksi diasilfosfolipid dengan strukturisasi komposisi asam lemak (fosfolipid


terstruktur) dapat dilakukan dengan satu tahap, melalui reaksi asidolisis atau pertukaran ester-
ester. Alternatif lainnya, reaksi dapat dilakukan dengan dua tahap, pertama menghilangkan
asam lemak dengan hidrolisis atau alkoholisis, diikuti dengan esterifikasi kembali dari
fosfolipid.

Pada reaksi satu tahap, komposisi asam lemak dari produk akan berupa campuran dari
asam lemak asalnya dengan asam lemak yang disatukan. Pada reaksi dua tahap, sangat
mungkin untuk mengisolasi lisofosfolipid sebelum reaksi esterifikasi dilakukan, sehingga
memberikan produk akhir dengan kemurnian yang tinggi. Pendekatan yang umum digunakan
untuk reaksi pertukaran asam lemak pada posisi sn-1 adalah reaksi asidolisis menggunakan
enzim lipase, dan pendekatan hidrolisis atau esterifikasi kembali umumnya dilakukan untuk
pertukaran asam lemak pada posisi sn-2menggunakan enzim fosfolipase A2 (Vikbjerg, 2006).

Enzim yang dapat menggunakan fosfolipid sebagai substrat alami dikenal dengan
sebutan fosfolipase, dapat menghidrolisis molekul fosfolipid (Vikbjerg, et al. 2005).
Fosfolipase A1 dan fosfolipase A2 tergolong hidrolase asam lemak, yang dapat menghirolisis
ikatan ester asam lemak pada masing-masing posisi sn-2 dan sn-3 dari fosfolipid. Selain
fosfolipase, enzim lainnya yang dapat digunakan untuk strukturisasi fosfolipid-asam lemak
adalah lipase sn-1,3 yang bereaksi dengan asam lemak pada posisi sn-1 dari fosfolipid
(Vikbjerg, 2006).

15
Reaksi asidolisis enzimatis dengan lipase berlangsung dalam 2 tahap, yaitu hidrolisis
dan diikuti dengan esterifikasi. Pada tahap hidrolisis akan dihasilkan produk
Lysofosfatidilkolin (LPC) yang akan menjadi reaktan pada proses esterifikasi berikutnya.
Terbentuknya LPC menyebabkan terjadinya migrasi asil dan pembentukan produk samping
yang dapat menurunkan rendemen dan kemurnian fosfolipid terstruktur yang terbentuk
(Adlercreutz, et al.2004).

Migrasi asil yang merupakan suatu rekasi non-enzimatis dapat terjadi karena senyawa
2-asil-LPC yang terbentuk pada tahap hidrolisis bersifat tidak stabil dan akan mencapai
kestabilannya dengan membentuk senyawa 1-asil-LPC melalui pertukaran gugus asil.
Selanjutnya akan dihirolisis kembali oleh lipase menghasilkan gliserolfosforilkolin (GPC)
(Haraldsson and Thorarensen, 1999). GPC dapat terasilisasi kembali dengan asam lemak
yang baru pada posisi sn-1. Jika gugus asil tersebut mengalamai migrasi kembali pada sn-2,
sehingga terbnentuk PC dengan asama lemak baru pada kedua posisinya (Adlercreuz,et al.
2002)

16
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Lapisan ganda lipid yang tersusun dalam dua lapisan fosfolipid, dengan kepala
hidrofilik membentuk tepi luar dan ekor membentuk interior. Dalam pengaturan ini, bilayer
memiliki inti hidrofobik yang mencegah bagian dari molekul polar sementara memungkinkan
difusi relatif bebas dari molekul non-polar. Hal ini penting karena memungkinkan bilayer
untuk memilih molekul itu akan memungkinkan masuk dan keluar dari sel.

Sel diuraikan dengan membran plasma. Membran plasma bertanggung jawab untuk
melindungi bagian dalam sel dan untuk permeabilitas selektif, yang berarti memantau apa
yang masuk dan keluar bahan sel. Kemampuan membran plasma untuk menentukan bahan
dapat bergerak masuk dan keluar dari sel ini disebabkan oleh molekul ditemukan dalam
membran dan adanya lipid bilayer.

17
DAFTAR PUSTAKA

Adlercreuz,et al.2012,Funtion of Cell membrane,Akademi.edu.

Alberts, B., D. Bray, J. Lewis, M. Raff, K. Roberts and J.D. Watson, 1989,Molecular

Budi.2018,Pengertian Lipid Bilayer Struktur Fungsi.Edisi Revisi.Sridianti.Com

Biology of the cell,Garland Publ., Inc, New York.

Campbell, N.A., J.B. Reece, L.G. Mitchell, 2002.Biologi. Erlangga. Jakarta.

Karp, G., 2007.Cell and Molecular Biology concepts and experiments,John Wiley & Sons,
Inc. (Asia).

Poedjiadi, A. 2016. Dasar – Dasar Biokimia. Edisi Revisi. Jakarta: UI - Press.

phospholipids,European Journal of Lipid Science and Technology Volume 108, Issue 10.

Thorpe, N.O, 2010.Cell Biology,John Wiley & Sons, Inc, NewYork.

Vikbjerg.2013.Strategies for lipase‐catalyzed production and the purification of structured


Winarno, F.G. 2010. Kimia Pangan Dan Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

18

Вам также может понравиться