Вы находитесь на странице: 1из 12

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan jenis penelitian

correlational yaitu suatu rancangan penelitian yang digunakan untuk mencari,

menjelaskan suatu hubungan, memperkirakan dan menguji berdasarkan teori yang

ada (Nursalam, 2015) . Penelitian ini untuk melakukan observasi antara pemberian

tindakan suction pada pasien yang terpasang endotrakeal tube terhadap perubahan

kadar saturasi oksigen. Peneliti melakukan observasi pada variabel dependen

(perubahan saturasi) dan variabel independen (pasien yang dilakukan suction

endotrakeal tube). Pengambilan data saturasi menggunakan alat ukur oksimetri.

Dengan menggunakan metode ini, diharapkan akan mendapatkan

informasi yang sistematis dan akurat tentang pemberian tindakan suction dan

perubahan saturasi pada subjek yang diteliti. Sehingga tersaji data-data tersebut

secara mendetail dan tergambar jelas serta dapat menggambarkan suatu masalah

yang ingin dideskripsikan.


B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Sebelum dilakukan penarikan sampel terlebih dahulu peneliti

menentukan populasi. Populasi dalam penelitian adalah subjek (misalnya

manusia; klien) yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam,

2015).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien dewasa yang

terpasang endotrakeal tube yang dilakukan tindakan suction diruang ICU

RSUD Ulin Banjarmasin.

2. Sampel Penelitian

Sampel terdiri atas bagian populasi terjangkau yang dapat

dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling, sedangkan sampling

adalah proses menyeleksi porsi dari populasi yang dapat mewakili populasi

yang ada (Nursalam, 2015).

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasien yang

dilakukan tindakan suction endotracheal tube, di mana dalam pengambilan

sampel peneliti menggunakan teknik accidental sampling yaitu teknik

pengambilan sampel dengan memilih kebetulan siapa yang ada atau yang

dijumpai. Pada penelitian ini, peneliti menentukan jumlah sampel yang diteliti

sebanyak 25 pasien yang terpasang endotracheal tube yang dilakukan tindakan

suction di ruang ICU RSUD Ulin Banjarmasin.


Penentuan kriteria sampel sangat membantu peneliti untuk mengurangi

bias hasil penelitian, khususnya jika terhadap variabel-variabel kontrol ternyata

mempunyai pengaruh terhadap variabel yang diteliti. Kriteria sampel dapat

dibedakan menjadi dua bagian (Nursalam, 2015), yaitu:

a. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari

suatu popolusi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam,2015).

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan kriteria inklusi sebagai

berikut :

1) Bersedia mengikuti penelitian dengan menandatangani surat pernyataan

(informed consent).

2) Responden yang terpasang endotrakheal tube yang masuk ruang ICU

RSUD Ulin Banjarmasin .

3) Mendapatkan terapi atau tindakan suction endotrakheal.

4) Menggunakan tekanan suction 100-120 mmHg

5) Responden dengan rentang usia 20 – 60 tahun.

b. Kriteria Ekslusi

Kriteria ekslusi adalah menghilangkan/mengeluarkan subjek yang

memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab

(Nursalam,2015).

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan kriteria ekslusi sebagai

berikut :
1) Responden menolak untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.

2) Responden mengalami gangguan nafas berat/gawat nafas.

3) Responden berusia kurang dari 20 tahun dan lebih dari 60 tahun.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini adalah ruang ICU RSUD Ulin Banjarmasin yang

beralamat di Jl. A.Yani Km 2,5 Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia.

2. Waktu Penelitian

Tabel 4.2 Rencana Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Okt / Nov / Des / Jan / Feb / Mar / Apr / Mei / Jun / Jul /
2017 2017 2017 2018 2018 2018 2018 2018 2018 2018

1 Identifikasi
Masalah
2 Studi
Kepustakaan
3 Penyusunan
Proposal
4 Ujian Proposal

5 Ujian Etik

6 Pengumpulan
Data
7 Tabulasi dan
Pengolahan Data
8 Penyusunan
Laporan Hasil
9 Ujian Hasil
Penelitian

10 Penyerahan
Laporan
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda

terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain) (Soeparto, Putra, & Haryanto,

2000 dalam Nursalam 2015). Variabel dalam penelitian ini adalah variabel

ganda, yaitu tindakan suction pada endotrakheal tube dan perubahan kadar

saturasi oksigen.

2. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karateristik yang

diamati dari sesuatu yang didefinisikan (Nursalam, 2015). Definisi operasional

ditentukan berdasarkan parameter yang dijadikan ukuran dalam penelitian,

sedangkan cara pengukuran merupakan cara di mana variabel dapat diukur dan

ditentukan karakteristiknya (Hidayat, A. Aziz, 2014).

Tabel 4.3 Variabel dan Definisi Operasional Penelitian

Skala
No Variabel Definisi Operasional Parameter Alat Ukur Kategori
Ukur

1. Variabel Bebas Merupakan tindakan Pemberian Tabel 1. Ada


/ Independen : penghisapan lendir tindakan suction Observasi pengaruh
Tindakan endotracheal tube pada pada pasien 2. Tidak ada
suction pasien dewasa yang dewasa dengan pengaruh
endotracheal masuk ke ruang ICU penumpkan
tube RSUD Ulin sekret.
Banjarmasin bertujuan
untuk membebaskan
jalan nafas, mencegah
infeksi paru dan
mengurangi
penumpukan sekret
untuk memperlancar
oksigen masuk kedalam
paru-paru .
2 Variabel Saturasi oksigen adalah Pemeriksaan Oksimetri Perubahan > 5%
Terikat / nilai persentase Saturasi
Dependen : hemoglobin (Hb) yang oksigen Perubahan < 5%
berikatan dengan menggunakan
Perubahan oksigen dalam darah pulse oximetry
saturasi yang dapat diukur (SpO2) dengan
dengan menggunakan nilai normal 95
alat oksimetri. – 99 %.
Pengukuran dapat
dilakukan pada waktu
sebelum , saat dan
sesudah tindakan
suction.

E. Metode Pengumpulan Data

1. Jenis Instrumen

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi. Jenis

observasi yang digunakan observasi terstruktur yaitu peneliti secara cermat

mendefinisikan apa yang akan diobservasi melalui suatu perencanaan yang

matang.(Nursalam, 2015). Pada penyusunan instrumen penelitian tahap awal

perlu dituliskan data-data tentang karakteristik responden : jenis kelamin, usia,

diagnosa medis dan hasil observasi sebelum, saat dan sesudah dilakukan

tindakan suction endotrakeal tube

Dalam memperoleh data yang diperlukan, peneliti menggunakan

instrumen penelitian berupa tabel observasi, dalam tabel tersebut tercatat

karakteristik responden dan saturasi oksigen sebelum, saat dan sesudah

pemberian tindakan suction endotracheal tube, untuk pengukuran nilai saturasi

oksigen menggunakan pulse oximetry.


2. Cara Pengumpulan Data

a. Data Primer

Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari hasil observasi pada

saat pasien yang mendapat tindakan pemasangan endotracheal tube dan

dilakukan suction di ruang ICU RSUD Ulin Banjarmasin. Langkah-

langkah yang dilakukan antara lain:

1) Mengkaji kondisi jalan nafas pasien.

2) Mengukur nilai SpO2 pasien menggunakan oksimetri.

3) Memilih responden yang yang memiliki nilai SpO2 95 – 100%.

4) Melakukan informed concent pada pasien atau keluarga.

b. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari laporan tahunan Instalasi Rekam

Medik RSUD Ulin Banjarmasin, dengan melihat data-data tersebut

diharapkan dapat melengkapi skripsi ini.

F. Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Dalam malakukan analisis data, data terlebih dahulu harus diolah

dengan tujuan mengubah data menjadi informasi. Dalam statistik, informasi

yang diperoleh dipergunakan untuk proses pengambilan keputusan, terutama

dalam pengujian hipotesis (Hidayat, A. Aziz, 2009). Dalam penelitian ini,


peneliti melakukan pengukuran nilai saturasi dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

1) Mengukur nilai saturasi menggunakan oksimetri pada saat pasien sebelum

dilakukan tindakan suction endotracheal tube di ruang ICU RSUD Ulin

Banjarmasin.

2) Mengukur nilai saturasi oksigen saat dilakukan tindakan suction

endotracheal tube yaitu dari detik ke 1 sampai detik ke 10 .

3) Mengukur nilai saturasi oksigen sesudah dilakukan tindakan suction

endotracheal tube.

4) Menghitung nilai rata-rata (mean) saturasi oksigen sebelum dilakukan

tindakan suction, saat dilakukan tindakan suction dari detik ke 1 sampai

detik ke 3, dari detik ke 4 sampai detik ke 6, detik ke 7 sampai detik ke 10

dan terakhir setelah dilakukan tindakan suction endotrakcheal tube.

Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus di

tempuh, yaitu :

a. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data

yang diperoleh atau dikumpulkan. Pada penelitian ini, editing dilakukan

setelah data terkumpul.


b. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka)

terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pada penelitian ini coding

dilakukan setelah proses editing data dilakukan.

Adapun pengkodean data hasil penelitian yang digunakan adalah

sebagai berikut:

1) Kategori perubahan saturasi oksigen

a) Terjadi penurunan .

b) Tidak terjadi penurunan.

Setelah semua data hasil penelitian diberi kode, kemudian

dimasukkan kedalam program analisis statistik bebasis aplikasi komputer.

c. Pembersihan Data

Data yang telah dimasukkan diperiksa kembali untuk memastikan

bahwa data telah bersih dari kesalahan, baik pada waktu pengkodean

maupun pada waktu membaca kode sehingga siap di analisa.

d. Penetapan Skor

Setelah data terkumpul dan kelengkapannya diperiksa, kemudian

dilakukan tabulasi data sesuai dengan kategori.


2. Analisis Data

Pada tahap ini, peneliti akan menyajikan dan mendeskripsikan suatu

data dengan ringkas agar mudah dimengerti dan lebih mempunyai makna,. Data

dari hasil pengambilan dan pengumpulan data, penelitian akan menganalisa

secara statistic dengan menggunakan uji T sampel berpasangan atau paired

sample T- test.

Uji T sampel berpasangan atau paired - sample T test ini digunakan

untuk membandingkan rata-rata (mean) dari dua kumpulan data yang ada

dimana kedua kumpulan data tersebut berasal dari satu kelompok atau

responden yang sama. Untuk melihat pengaruh tindakan suction terhadap nilai

saturasi oksigen, dengan tingkat kemaknaan / nilai probabilitas (p) < 0,05. Uji

T berpasangan ini dapat dilakukan apabila data berdistribusi normal (p) > 0.05,

jika data berdistribusi tidak normal maka dilakukan transformasi data terlebih

dahulu tetapi jika hasil data transformasi tidak berdistribusi normal, maka uji

alternatifnya adalah uji Shapiro-Wilk (Dahlan, S, 2011).

Data yang telah dikumpulkan akan diolah dengan cara yaitu:

a) Analisa Univariat

Analisa univariat dilakukan dengan menganalisa variabel-

variabel yang ada dengan menghitung distribusi frekuensi dan

proporsinya untuk mengetahui karakteristik dari subyek peneliti. Dalam

penelitian ini analisa univariat digunakan untuk mengetahui proporsi


dari masing-masing variabel penelitian meliputi tindakan suction

endotrakheal dan saturasi oksigen.

Untuk mendapatkan nilai dari variabel independen pemberian

tindakan suction endotracheal tube posisi dapat dilakukan dengan

membuat tabel distribusi pemberian tindakan suction sebelum, saat dan

sesudah dilakukan tindakan suction endotracheal, sedangkan nilai

variabel dependen perubahan saturasi oksigen pada pasien dewasa yang

dilakukan tindakan suction endotracheal tube di ruang ICU RSUD Ulin

Banjarmasin menggunakan mean. Nilai tersebut sebagai nilai tengah

(central tendency). Salah satu aspek yang paling penting untuk

menggambarkan distribusi data adalah nilai pusat data pengamatan

(tendensi sentral). Setiap pengukuran aritmatika yang ditujukan untuk

menggambarkan suatu nilai yang mewakili nilai pusat atau nilai sentral

dari suatu gugus data (himpunan pengamatan) dikenal sebagai ukuran

tendensi sentral.

G. Etika penelitian

Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat

penting dalam penelitian, karena penelitian keperawatan berhubungan langsung

dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan (Hidayat, A. Aziz,

2014). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan etika penelitian sebagai berikut:
1. Informed Concent (Persetujuan)

Lembar persetujuan ini di tujukan kepada responden yang telah

memenuhi kriteria dalam penelitian. Bila subyek menolak, maka peneliti tidak

memaksa dan tetap menghormati hak pasien tersebut. Lembar persetujuan ini

di maksudkan agar responden mengetahui maksud dan tujuan penelitian. Jika

responden bersedia, maka responden harus mencantumkan tandatangan pada

lembar persetujuan yang sudah di sediakan.

2. Anonimity (tanpa nama)

Untuk manjaga kerahasiaan identitas pasien, peneliti tidak

mencantumkan nama tetapi hanya inisial saja.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasian informasi subyek yang menjadi responden akan di jamin

peneliti, hanya data-data tertentu saja yang akan di laporkan sebagai hasil dari

penelitian.

Вам также может понравиться