Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Ainun Mawa’dah Noor1), Dedy Pratama Wijaya1), Masliani1), Ir. Markawie, M.T.2)
1) Jurusan Teknik Sipil Universitas Lambung Mangkurat
2) Dosen Teknik Sipil Universitas Lambung Mangkurat
Email: ainunmdn22@gmail.com
Abstrak
Di daerah yang memiliki karakteristik tanah lunak sering kali dijumpai oprit jembatan
yang turun akibat tanah tersebut tidak kuat menahan berat dinding. Dinding yang
tersusun dari beton precast menjadi ringan beratnya sehingga berat dinding tersebut
tidak mempengaruhi penurunan di oprit jembatan. Namun dinding tersebut tidak stabil
dalam menahan tekanan tanah yang ditahan. merupakan dinding yang terdiri dari
dinding yang berupa timbunan tanah yang diperkuat dengan bahan-bahan tertentu
yang terbuat dari geosintetik maupun dari metal. Dinding MSE sendiri memiliki
kelebihan yakni mudah dikerjakan, namun juga mempunyai kekurangan yakni berat
maka. sendiri dinding tersebut tak akan bisa menahan tekanan tanah yang ditahan .
Buruknya sistem drainase yang dipasang mempengaruhi ketidakstabilan dinding
MSE secara global. Karena permasalahan tersebut, dilakukan inovasi pada
komponen utama dinding MSE yaitu panel penutup muka yang tersusun dari beton
precast dengan dua desain dan dimensi panel yang berbeda. Untuk menjamin
kestabilan global, diberikan sambungan antar panel serta sambungan antara dinding
dan geogrid. Dalam perhitungan stabilitas eksternal permodelan ini dihasilkan nilai
faktor aman terhadap geser sebesar 3,26, faktor aman terhadap guling sebesar 8,79,
dan faktor aman terhadap daya dukung sebesar 2,94. Serta dalam perhitungan
stabilitas internal didapat nilai faktor aman minimum terhadap cabut 16,198, dan
putusnya perkuatan 1,878. Adapun analisis stabilitas global menggunakan bantuan
program GeoStructural Analysis, didapat faktor aman 1,860. Pada pengujian, dinding
dinyatakan runtuh setelah menerima beban CBR sebesar 105 kg.
Tujuan
Adapun tujuan yang akan dicapai dalam
penulisan jurnal ini adalah merencanakan desain Gambar 1. Tipe Kegagalan Dinding MSE :
dinding MSE yang aman, kuat dan efisien dengan (1)Eksternal; (2)Internal; (3)Lokal; (4)Kombinasi;
memperhatikan aspek teknis (metode (5)Global (Han, 2015)
pelaksanaan) dan biaya. Dan juga memprediksi
kekuatan dan menentukan faktor keamanan (SF)
Permodelan Bentuk Panel Penutup Muka Terhadap Kestabilan Dinding MSE dengan Perkuatan Geogrid
L’= L-2e
Dengan:
L = lebar dasar struktur
Stabilitas Eksternal Dinding Mechanically e = eksentrisitas
Stabilized Earth Eksentrisitas (e) diperoleh dengan mengambil
Stabilitas eksternal dinding MSE tergantung jumlah momen terhadap pusat dasar dinding
pada kemampuan massa tanah bertulang untuk sama dengan nol. Untuk kondisi pembebanan
menahan beban-beban luar dengan tanpa seperti gambar 3.
adanya resiko keruntuhan struktur. Beban-beban
𝐻 𝐻
tersebut termasuk tekanan lateral tanah di Ʃ 𝑀𝑑 𝑃𝑞 ( )+𝑃𝑠 ( )
2 3
belakang struktur dan beban-beban yang bekerja e= =
𝑅𝑣 𝑅𝑣
di atasnya. Keruntuhan dinding MSE harus dengan:
ditinjau terhadap beberapa mekanisme, yaitu Rv = beban vertical total = W + q L
(Hardiyatmo, 2014): W = berat struktur per meter
1) Penggeseran terhadap dasar dinding Pq = Ka q H
2) Penggulingan terhadap kaki depan dinding Ka = tg2 (45- φ/2)
3) Keruntuhan kapasitas dukung tanah dasar
4) Keruntuhan akibat kelongsoran lereng global Eksentrisitas (e) sebaiknya dibuat lebih kecil
dari L/6. Tegangan vertikal pada dasar struktur
diperoleh dengan membagi reaksi vertikal dengan
lebar efektif L’ (cara Meyerhof), yaitu:
𝑊+ 𝑞𝐿
𝜎=
𝐿−2𝑒
Faktor aman terhadap keruntuhan kapasitas
dukung dinyatakan dalam persamaan:
𝑞𝑢
F=
𝜎𝑣
Dengan
qu = kapasitas dukung ultimit
Gambar 3. Tipe Keruntuhan qult = cf. Nc + 0,5.L. γf. Nγ
Dinding Penahan Tanah
Permodelan Bentuk Panel Penutup Muka Terhadap Kestabilan Dinding MSE dengan Perkuatan Geogrid
Stabilitas Internal Dinding Mechanically Adapun panjang overlap atau panjang lipatan (Lo)
Stabilized Earth pada bagian penutup permukaan dinding yang
Stabilitas Internal (Internal Stability) adalah diperkuat dengan geotekstil dihitung dengan
stabilitas massa tanah bertulang pembentuk persamaan :
dinding penahan tanah terhadap gaya-gaya yang 𝜎ℎ𝑐 𝑆𝑣 𝐹
bekerja. (Hardiyatmo,2014). 𝐿𝑜 =
2𝜇𝑧𝛾
(Hardiyatmo, 2014) menyebutkan bahwa Dengan :
analisis stabilitas internal meliputi analisis struktur Z = kedalaman tulangan yang ditekuk masuk
tanah bertulang terhadap resiko-resiko sebagai dalam tanah (m)
berikut: Σhc = tekanan horizontal rata-rata pada lipatan
1. 1) Putusnya tulangan-tulangan (KN/m²)
Tulangan-tulangan harus tidak putus saat F = Faktor aman
menahan tegangan-tegangan yang ditransfer Sv = jarak tulangan arah vertikal (m)
oleh tanah ke tulangan tersebut. Faktor aman γ = berat volume tanah (KN/m³)
terhadap putus tulangan (Fr), dinyatakan oleh
persamaan: Stabilitas Global Dinding Mechanically
a. Untuk tulangan berbentuk lembaran Stabilized Earth
𝑇𝑎 Dinding MSE harus aman terhadap
𝐹𝑟 =
∆𝑃ℎ keruntuhan lereng global. Analisis stabilitas
b. Untuk tulangan berbentuk lajur dilakukan dengan menggunakan teori stabilitas
𝑇𝑎 × 𝐴𝑡 lereng, yaitu dengan menganggap bahwa massa
𝐹𝑟 =
∆𝑃ℎ tanah bertulang sebagai dinding gravitasi. Untuk
Dengan: ini, analisis-analisis stabilitas lereng untuk tanah
Ta = kuat tarik ijin tulangan (KN/m²) tak bertulang (seperti metode Bishop, metode
At = Luas tampang tulangan (m²) Felinius dan metode yang lain) dapat digunakan
∆Ph = Gaya Horiontal (KN/m) untuk menentukan faktor aman terhadap
longsoran struktur global. Faktor aman terhadap
Faktor aman (Fr) terhadap putusnya tulangan kelongsoran lereng umumnya diambil antara 1,3
dapat diambil 1,20. sampai 1,5 (Hardiyatmo, 2014).
Metode Analisis
Setelah data yang diperlukan sudah
diperoleh, maka data diolah/dianalisis
menggunakan formula yang ada pada landasan
teori. Apabila perhitungan telah memenuhi syarat
nilai faktor keamanan kemudian dibuat prototipe
dengan skala 1:10. Kemudian dilakukan uji
pembebanan pada prototipe untuk mengetahui
batas kekuatan benda uji tersebut.
4
3
dukung SF 2,92 ≥ 2. Adapun faktor aman
2
1
stabilitas internal semua lapisan memenuhi
faktor aman dengan nilai SF minimum
terhadap cabut SF 16,198 ≥ 2, putusnya
perkuatan SF 1,878 ≥ 1,5.
4. Analisis stabilitas global menggunakan
bantuan program GeoStructural Analysis,
didapat faktor aman SF 1,860 ≥ 1,5.
5. Penerapan dari desain dinding MSE yang
telah direncanakan dapat diaplikasikan pada
abutment jembatan. Dengan pertimbangan
posisi dinding yang tegak vertikal disertai
kemampuan dinding MSE menahan beban
Gambar 8. Hasil Analisis Stabilitas Global jalan dan drainase yang telah terinstalasi.
dengan Metode Bishop
Saran
Menurut Hardiyatmo (2014) angka faktor Dengan keunggulan bentuk desain
keamanan lebih dari 1,3 hingga 1,5 dikatakan dinding Bhineka Tunggal Ika, sebaiknya inovasi
aman, sehingga hasil analisis pada gambar 8. perancangan terhadap dinding MSE dapat
menunjukkan bahwa nilai faktor aman telah diaplikasikan di lapangan nantinya dan dapat
memenuhi syarat kestabilan global. menjadi konstruksi yang inovatif khususnya untuk
mencegah dan mengurangi bencana longsor
akibat kegagalan lereng di berbagai daerah di
Indonesia.
Kemudahan pelaksanaan dinding MSE
dan efisiensi dari segi biaya dan pelaksanaannya
Permodelan Bentuk Panel Penutup Muka Terhadap Kestabilan Dinding MSE dengan Perkuatan Geogrid
DAFTAR PUSTAKA
003/BM/2009, P. N. (2009). Perencanaan dan
Pelaksanaan Perkuatan Tanah dengan
Geosintetik . Jakarta.
8460:2017, S. (2017). Persyaratan Perancangan
Geoteknik.
Cut Meutia Corphylia Frianvonsa Ratag Agnes T.
Mandagi, R. R. (2018). ANALISIS
DINDING MECHANICALLY
STABILIZED EARTH (MSE) (STUDI
KASUS: RUAS JALAN TOL MANADO
BITUNG STA 6+475). Jurnal Sipil Statik
Vol.6 No.8, 529.
Das, B. M. (1993). Mekanika Tanah. Surabaya.
Hardiyatmo, H. C. (2014). ANALISIS dan
PERANCANGAN TEKNIK FONDASI 1.
Yogyakarta: Beta Offsite.
Hidayat. (2017). PERENCANAAN DINDING
PENAHAN TANAH PADA PROYEK
PEMBANGUNAN GEDUNG LOTTE
MART SAMARINDA . Samarinda.
Legrans, R. R. (2016). PENGARUH JENIS
TANAH TERHADAP KESTABILAN
DINDING MSE DENGAN PERKUATAN.
TEKNO Vol.14/No.66/Desember, 35.
Muhammad Rosihun, E. (2011). ANALISIS
STABILITAS TALUD BRONJONG.
INERSIA, Vol. VII No. 2, 186.
Nabila Laras Satwikawati. (2016). Sekilas
Tentang MSE Wall. Retrieved Februari
15, 2019, from
https://nabilalaras.wordpress.com/2016/
12/20/sekilas-tentang-mse-wall/
Pranata. (2010). Analisis Dinding Penahan
Tanah Dengan Perhitungan Manual dan
Kontrol Gaya – Gaya Dalam Yang
Bekerja Pada Dinding Penahan Tanah
dengan Metode SAP 200 Plane-Strain.
Sosrodarsono. (2000). MEKANIKA TANAH DAN
TEKNIK PONDASI. Jakarta: Pradnya
Paramita.
Yan Jiang, J. H. (2015). Field Monitoring of
Mechanically Stabilized Earth Walls to
Investigate Secondary Reinforcement
Effects. Kansas: Kansas Department of
Transportation.