Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
1. Barang siapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan perbuatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Ayat (1) atau Pasal 49 Ayat (2) dipidana
dengan penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan/atau denda paling
sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7
(tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar
rupiah).
Diterbitkan oleh:
Direktorat Jenderal Pemerintahan Umum
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
v
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
1
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI
NOMOR 4 TAHUN 2010 —1
2
KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI
NOMOR 138 - 270 TAHUN 2010 —21
1. Petunjuk Teknis Pedoman Pelayanan Administrasi
Terpadu Kecamatan—27
I. Pendahuluan —27
II. Konsep Dasar PATEN —32
III. Syarat Penyelenggara PATEN —45
IV. Langkah-langkah Mewujudkan PATEN —54
V. Pejabat Penyelenggara PATEN —69
VI. Pembinaan dan Pengawasan PATEN —70
VII. Penutup —79
vii
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
2. Daftar Contoh—84
1. Peraturan Bupati tentang Pelimpahan kepada
Kecamatan —84
2. Daftar Wewenang Perizinan dan Non Perizinan
yang Dapat Dilimpahkan kepada Camat —91
3. Uraian Tugas Pelaksana Teknis PATEN —93
4. Tata Cara Penyusunan Visi, Misi, dan Motto
Pelayanan Kecamatan —95
5. Tata Cara Pengefektifan Tugas Pokok dan Fungsi
Personil Kecamatan —102
6. Tata Cara Penyusunan Standar Pelayanan —106
7. Standar Pelayanan Non Perizinan dan Bagan
Alur Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan di
Kecamatan —109
8. Rencana Kegiatan Persiapan PATEN —113
9. Tata Cara Lokakarya, Skenario, dan Materi Etika
Pelayanan —115
10. Tata Cara Monitoring PATEN —121
ix
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
1
Tentang
Pedoman Pelayanan Administrasi
Terpadu Kecamatan
1
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
TENTANG
5
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
7
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
BAB II
RUANG LINGKUP
Pasal 2
BAB III
MAKSUD DAN TUJUAN
Bagian Kesatu
Maksud
Pasal 3
Bagian Kedua
Tujuan
Pasal 4
BAB IV
PERSYARATAN, PENETAPAN DAN PEMBENTUKAN
TIM TEKNIS PATEN
Bagian Kesatu
Persyaratan
Pasal 5
9
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
Pasal 6
Pasal 7
Pasal 8
a. jenis pelayanan;
b. persyaratan pelayanan;
c. proses/prosedur pelayanan;
d. pejabat yang bertanggung jawab terhadap pelayanan;
e. waktu pelayanan; dan
f. biaya pelayanan.
(3) Standar pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a ditetapkan dengan Peraturan Bupati/Walikota.
(4) Uraian tugas personil kecamatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b, diatur dengan Peraturan Bupati/
Walikota.
Pasal 9
Pasal 10
11
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
Pasal 11
Pasal 12
Bagian Kedua
Penetapan
Pasal 13
Bagian Ketiga
Pembentukan Tim Teknis Paten
Pasal 14
13
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
BAB V
PEJABAT PENYELENGGARA
Pasal 15
Pasal 16
Pasal 17
Pasal 18
Pasal 19
15
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
Pasal 20
BAB VI
PEMBIAYAAN DAN PENERIMAAN
Bagian Kesatu
Pembiayaan
Pasal 21
Bagian Kedua
Penerimaan
Pasal 22
BAB VII
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 23
Pasal 24
17
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
Pasal 25
Pasal 26
BAB VIII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 27
Pasal 28
BAB IX
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 29
19
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 30
2
Tentang
Petunjuk Teknis Pedoman
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
21
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
TENTANG
23
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
25
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KESATU : Petunjuk Teknis Pedoman Pelayanan
Administrasi Terpadu Kecamatan
sebagaimana tercantum dalam Lam-
piran Keputusan Menteri ini.
KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku pada
tanggal ditetapkan, dengan ketentu-
an apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.
PETUNJUK TEKNIS
PEDOMAN PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU
KECAMATAN (PATEN)
I. PENDAHULUAN
Penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat merupa
kan fungsi yang harus diemban pemerintah dalam rangka
mewujudkan kesejahteraan, sebagai tolok ukur terselenggaranya
tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Pintu
masuk (entry point) bagi percepatan reformasi birokrasi di
daerah dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan daerah
yang baik (good local governance) terfokus pada peningkatan
kualitas penyelenggaraan pelayanan publik.
Kualitas penyelenggaraan pelayanan umum (publik) di
daerah masih perlu ditingkatkan ke arah yang lebih baik. Banyak
hal yang menyebabkan belum optimalnya penyelenggaraan
pelayanan tersebut, misalnya terbatasnya sarana pelayanan,
perilaku petugas yang belum bersifat melayani, tidak jelasnya
waktu, dan biaya yang diperlukan untuk mendapatkan pelayan
an publik, serta panjangnya prosedur yang harus dilalui untuk
27
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
29
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
31
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
33
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
35
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
C. Tujuan PATEN
PATEN diselenggarakan dengan tujuan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan dan mendekatkan
pelayanan kepada masyarakat. Peningkatan kualitas
pelayanan ini terutama terlihat dari aspek waktu dan
biaya pelayanan. Melalui penyelenggaraan PATEN,
warga masyarakat dapat menerima pelayanan
yang lebih cepat dan terukur dengan jelas. Cepat
37
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
39
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
1. 2.
Menerima berkas Memproses
permohonan dari berkas yang
warga masyarakat, diterima dan telah
memverifikasi, dan diverifikasi oleh
Perizinan mengirimkan berkas kecamatan.
skala besar, dimaksud ke badan/
strategis dan kantor PTSP untuk
memerlukan diproses lebih lanjut
kajian/uji (setelah sebelumnya
teknis secara ada kesepahaman
mendalam antara Badan/Kantor
PTSP dengan Keca-
matan).
4. 3.
Menerima atau Menerbitkan doku-
mengambil doku- men perizinan dan
men perizinan yang mengirimkan doku-
telah diterbitkan oleh men dimaksud ke
badan/kantor PTSP kecamatan untuk
dan memberikannya diserahkan pada
kepada pemohon pemohon
41
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
1.
Menerima permoho-
nan, memverifikasi,
memproses dan
menerbitkan doku-
Perizinan men izin
skala kecil,
tidak strate-
gis dan tidak
memerlukan
kaijan/uji 2. 3.
teknis secara Menyampaikan Menerima dan
mendalam data perkembangan mengelaborasi
perizinan skala data perkemban-
kecil yang telah gan perizinan
diterbitkan kepada skala kecil yang
Badan/Kantor PTSP telah diterbitkan
oleh kecamatan
D. Asas PATEN
Sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas
pelayanan publik, khususnya jenis pelayanan
administrasi, maka PATEN menganut asas-asas
pelayanan publik sesuai dengan Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
Asas-asas itu adalah:
a. Kepentingan umum yang berarti pemberian
pelayanan oleh petugas pelaksana PATEN tidak
boleh mengutamakan kepentingan pribadi atau
golongan
b. Kepastian hukum berarti ada jaminan bagi
terwujudnya hak dan kewajiban antara penerima
pelayanan (warga masyarakat) dan pemberi
pelayanan (kecamatan) dalam penyelenggaraan
PATEN
c. Kesamaan hak berarti pemberian pelayanan
dalam PATEN tidak membedakan suku, ras,
agama, golongan, gender, dan status ekonomi.
d. Keseimbangan hak dan kewajiban berarti pe
menuhan hak itu harus sebanding dengan
kewajiban yang harus dilaksanakan, baik oleh
pemberi maupun penerima pelayanan.
e. Keprofesionalan berarti setiap pelaksana PATEN
harus memiliki kompetensi yang sesuai dengan
43
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
bidang tugasnya.
f. Partisipatif berarti peningkatan peran serta
masyarakat dalam penyelenggaraan PATEN
dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan, dan
harapan masyarakat
g. Persamaan perlakuan/tidak diskriminatif berarti
dalam penyelenggaraan PATEN, setiap warga
masyarakat berhak memperoleh pelayanan yang
adil
h. Keterbukaan berarti setiap penerima pelayanan
dapat dengan mudah mengakses dan memperoleh
informasi tentang PATEN
i. Akuntabilitas berarti proses penyelenggaraan
PATEN harus dapat dipertanggungjawabkan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan
j. Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok
rentan berarti ada pemberian kemudahan
terhadap kelompok rentan sehingga tercipta
keadilan dalam pelayanan.
k. Ketepatan waktu berarti penyelesaian setiap jenis
pelayanan yang dikelola dilakukan tepat waktu
sesuai dengan standar pelayanan PATEN
l. Kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan
berarti setiap jenis pelayanan dalam PATEN
A. Persyaratan Substantif
Persyaratan utama untuk menyelenggarakan PATEN
adalah persyaratan substantif, yaitu adanya pendelegasian
atau pelimpahan sebagian wewenang bupati/walikota
kepada camat. Wewenang yang dilimpahkan itu meliputi
bidang perizinan dan non perizinan. Pelimpahan
wewenang ini menjadi persyaratan substantif, karena
tanpa itu, maka camat tak dapat melaksanakan pelayanan
administrasi yang menjadi kewenangan bupati/walikota
yang selama ini dijalankan oleh SKPD lainnya, seperti
kantor, badan atau dinas. Hal ini sesuai dengan Pasal 126
ayat 2 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah yang menyatakan kecamatan
dipimpin oleh camat yang dalam pelaksanaan tugasnya
memperoleh pelimpahan sebagian wewenang bupati
45
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
47
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
B. Persyaratan Administratif
Persyaratan berikutnya untuk penyelenggaraan
PATEN adalah syarat administratif, yaitu berupa standar
pelayanan dan uraian tugas personil kecamatan.
Standar pelayanan adalah tolok ukur yang diperguna-
kan sebagai pedoman penyelenggaraan dan acuan penilaian
kualitas PATEN sebagai janji penyelenggara/pemberi
layanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan
terukur.
Standar pelayanan sekurang-kurangnya berisi jenis-
jenis pelayanan yang dilaksanakan kecamatan; persyaratan
untuk mendapatkan pelayanan; proses/prosedur pelayan-
an; pejabat yang bertanggung jawab terhadap pelayanan;
waktu pelayanan; dan biaya pelayanan.
Standar pelayanan ini dihasilkan oleh kecamatan
sebagai hasil fasilitasi dari Tim Teknis Kabupaten melalui
serangkaian kegiatan, seperti lokakarya. Standar pelayanan
ini ditetapkan dengan peraturan bupati/walikota.
Langkah-langkah penyusunan standar pelayanan dan
penetapan standar pelayanan melalui Peraturan Bupati/
Walikota diuraikan lebih lanjut pada bagian IV “Langkah-
Langkah Mewujudkan PATEN”.
C. Persyaratan Teknis
Persyaratan lainnya untuk penyelenggaraan PATEN
adalah persyaratan teknis, yang meliputi sarana prasarana
dan pelaksana teknis PATEN.
SaranadanprasaranaPATENinidapatdijelaskansebagai
berikut:
1) Tempat piket
Tempat ini biasanya berupa meja
yang berada di bagian depan atau
bagian yang mudah terlihat dari
kantor kecamatan. Di tempat ini
petugas informasi akan menyapa
masyarakat yang datang ke kantor kecamatan, dan
mengarahkan warga yang akan mengurus pelayanan
ke loket/meja pendaftaran.
49
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
2) Loket/meja pendaftaran
Setiap kecamatan dapat memilih untuk menerapkan
PATEN dengan menggunakan meja atau loket.
Pemilihan meja atau loket ini disesuaikan dengan
kondisi dan sarana yang tersedia. Loket atau meja
ini berfungsi sebagai tempat pendaftaran bagi warga
yang mengajukan permohonan penyelesaian suatu
dokumen. Pada loket/meja pendaftaran ini, petugas
akan memeriksa/melakukan verifikasi kelengkapan
berkas persyaratan. Jika tidak lengkap, berkas
dikembalikan kepada pemohon untuk dilengkapi.
Bila persyaratan lengkap, maka berkas dilanjutkan
ke tempat pemrosesan berkas. Petugas kemudian
mempersilakan warga untuk menunggu di ruang
tunggu.
3) Tempat pemrosesan berkas
Di tempat ini berkas permohonan dan persyaratannya
dipelajari dan dilakukan validasi oleh kepala seksi
51
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
53
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
55
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
57
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
59
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
61
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
Peserta
Camat dan seluruh pegawai kecamatan.
Keluaran
a. Daftar kegiatan ”apa yang dilakukan” dengan
”yang seharusnya dijalankan”
b. Rencana perbaikan dalam pelaksanaan kerja
pegawai.
63
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
Proses
a. Rapat atau lokakarya pembahasan standar pe-
layanan. Pada rapat itu dilakukan tahapan sebagai
berikut:
1) Pemaparan draft standar pelayanan yang
sudah dihasilkan kecamatan-kecamatan
2) Review perbedaan antar standar pelayanan
di masing-masing kecamatan
3) Penyepakatan mengenai standar pelayanan
yang akan diterapkan oleh seluruh ke-
camatan
b. Penyusunan rancangan Peraturan Bupati/
Walikota
1) Standar pelayanan yang telah disepakati
dalam rapat kemudian disusun dalam bentuk
rancangan peraturan bupati/walikota tentang
Standar Pelayanan PATEN
2) Rancangan Peraturan Bupati/Walikota
dimaksud kemudian disampaikan kepada
Bupati/Walikota untuk ditandatangani dan
diterbitkan.
c. Penerbitan Peraturan Bupati/Walikota tentang
Standar Pelayanan PATEN
Bupati/Walikota kemudian menandatangani
65
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
67
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
69
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
71
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
73
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
teknis PATEN
harus mema-
hami cara kerja
front office
PTSP, terutama
yang berkaitan
dengan standar
pelayanan dan
mekanisme ve-
rifikasi berkas
permohonan perizinan yang telah ditetapkan
di badan/kantor PTSP. Kegiatan ini merupakan
kerjasama antara badan/kantor PTSP dan
kecamatan.
Tujuan pelatihan adalah agar pelaksana teknis
PATEN memahami cara kerja front office PTSP,
meliputi dasar pelayanan terhadap pemohon,
tips dasar melayani pemohon dan dasar-dasar
tentang pelayanan perizinan.
Metode yang digunakan adalah ceramah,
diskusi dan simulasi (permainan peran). Peserta
pelatihan adalah para petugas meja/loket pe-
layanan.
Beberapakegiatanpeningkatankapasitaslainnya
juga dapat dilakukan dalam rangka meningkatkan
75
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
77
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
cara:
1) Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan
PATEN yang telah dilakukan oleh kecamatan,
baik melalui laporan yang disampaikan camat,
kunjungan langsung ke kecamatan penyelenggara
PATEN maupun mengundang pemangku ke-
pentingan dalam PATEN, seperti perwakilan
tokoh masyarakat, lembaga swadaya masyarakat
dan pers.
2) Melakukan pemantauan mengenai pelaksanaan
wewenang bidang perizinan dan non perizin-
an yang telah dilimpahkan, efektifitas pelak-
sanaannya dan mengetahui hambatan-hambatan
penyelenggaraan wewenang tersebut.
3) Melakukan evaluasi mengenai penyelenggaraan
PATEN dan pelaksanaan wewenang yang dilim-
pahkan kepada camat. Hasil evaluasi menjadi
bahan rekomendasi dan dilaporkan kepada
bupati/walikota untuk penilaian kinerja camat
dan menentukan jenis dan besaran kewenangan
lain yang dapat dilimpahkan kepada camat.
D. Pelaporan
Penyelenggaraan PATEN perlu dilaporkan secara
berkala agar dapat diketahui perkembangannya. Hal
VII. PENUTUP
Pedoman teknis ini merupakan tindak lanjut
pelaksanaan dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
4 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelayanan Administrasi
Terpadu Kecamatan, agar dapat memberikan gambaran
umum dan langkah-langkah guna penyelenggaraan
dan pengembangan Pelayanan Administrasi Terpadu
Kecamatan (PATEN).
Pada pelaksanaannya, terdapat beberapa variasi
79
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
81
82
LANGKAH-LANGKAH MEWUJUDKAN PATEN
(PATEN)
KEBIJAKAN
Pembinaan dan
Pengawasan PATEN
Tim Teknis menyusun
Peningkatan Kapasitas rancangan Kepbup/Wali
a. Lokakarya Etika ttg penetapan kecamatan
Pelayanan sebagai penyelenggara
b. Pelatihan Prosedur PATEN
PTSP
c. Bimbingan teknis,
studi banding dll
Bupati/Walikota mener-
bitkan Kepbup/Wali ttg
penetapan kecamatan
Konsultasi sebagai penyelenggara
PATEN
Monitoring dan Evaluasi
Pelaporan
Administrasi Terpadu Kecamatan
Petunjuk Teknis Pedoman Pelayanan
83
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN) DAFTAR CONTOH
Contoh 1
LAMBANG DAERAH/KABUPATEN
BUPATI XXX
TENTANG
BUPATI XXX,
85
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
PELIMPAHAN KEWENANGAN
Pasal 2
87
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
BAB III
PELAYANAN PERIZINAN
Pasal 3
BAB IV
PELAYANAN NON PERIZINAN
Pasal 4
BAB V
CAMAT YANG DIBERIKAN PELIMPAHAN KEWENANGAN PELAYANAN
PERIZINAN
Pasal 5
Pasal 6
Pasal 7
Pasal 8
89
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
BAB VI
CAMAT YANG DIBERIKAN PELIMPAHAN KEWENANGAN PELAYANAN
NON PERIZINAN
Pasal 9
Pasal 10
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 11
E. BIDANG KETENAGAKERJAAN
Pemberian rekomendasi tempat penampungan dan penyaluran
TKI.
F. BIDANG KESEHATAN
Pemberian rekomendasi izin praktek kesehatan.
G. BIDANG PENDIDIKAN.
Pemberian rekomendasi pembangunan dan operasional TK, SD,
SMP, dan SMA atau sebutan lainnya.
H. BIDANG SOSIAL
1. Pemberian rekomendasi pendirian LSM yang bergerak di
bidang sosial.
91
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
K. BIDANG KEPENDUDUKAN
Pemberian rekomendasi layanan adminitrasi dan pendataan
penduduk.
L. BIDANG TRANTIB
Pemberian rekomendasi keramaian, hiburan dan Kenduri.
M. BIDANG KEMASYARAKATAN
Pemberian rekomendasi proses pendirian tempat ibadah dan
kegiatan sosial masyarakat lainnya.
1. Petugas Informasi
a. Menyapa warga dan memberi informasi kepada warga
masyarakat
b. Meminta warga mengisi buku tamu
c. Bila warga akan mengurus surat, dipersilakan ke loket/
meja pelayanan.
d. Bila warga akan bertemu Camat, Sekcam, Kepala Seksi
atau pegawai lainnya untuk konsultasi khusus maka
diantarkan ke ruangan/meja yang bersangkutan. Apabila
yang bersangkutan tidak ada di tempat atau sibuk
dipersilakan menunggu di ruang tunggu.
e. Membawa surat yang telah diproses di loket/meja
pelayanan untuk diparaf oleh kepala seksi dan sekcam
serta membawa ke camat untuk ditandatangani. Setelah
semua selesai dikembalikan ke loket/meja pelayanan.
f. Memperbaharui semua informasi di papan informasi
kecamatan.
93
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
Catatan:
Diperlukan cadangan pegawai bila pegawai yang ditunjuk berhalangan hadir,
terutama petugas operator komputer yang memerlukan keahlian teknis penggunaan
komputer.
Metode
Pemaparan materi dan diskusi
Diskusi kelompok dan presentasi
Permainan peran (role play)
Alur Kegiatan
1. Merumuskan Visi
Fasilitator memberi penjelasan singkat tentang visi yaitu
keadaan yang diharapkan terjadi dalam pelayanan kepada
masyarakat oleh pemerintah kecamatan pada masa yang
akan datang (misalnya 3-5 tahun) ke depan. Visi yang jelas
akan memberikan kekuatan, motivasi, tenaga dan semangat
pengorbanan kepada aparat kecamatan yang bersangkutan.
a. Fasilitator menanyakan kepada peserta apakah kecamatan
sudah mempunyai visi tentang pelayanan di kecamatan.
b. Jika sudah ada peserta diminta untuk menyebutkan dan
menjelaskan secara singkat arti visi tersebut.
c. Jika belum ada, fasilitator menanyakan kepada peserta
apa yang ingin dicapai oleh pribadi peserta pada saat yang
akan datang.
d. Fasilitator menegaskan kepada peserta bahwa jawaban
yang diberikan peserta adalah contoh visi
e. Fasilitator kemudian menanyakan apa yang dimaksud
dengan visi dan menuliskan jawaban dari peserta di kertas
plano.
f. Fasilitator menjelaskan pengertian visi berdasarkan
jawaban dari peserta.
g. Fasilitator menjelaskan bagaimana menyusun kalimat
visi yang tepat. Syarat kalimat visi : specific, measurable,
95
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
2. Merumuskan Misi
Fasilitator memberi penjelasan singkat tentang misi
adalah rangkaian upaya yang perlu dilakukan oleh pemerintah
kecamatan untuk mewujudkan visi.
3. Merumuskan Motto
a. Fasilitator menanyakan pengertian kata ’motto’ kepada
peserta, dan menuliskannya di kertas plano.
b. Fasilitator menanyakan apa pentingnya motto bagi
kecamatan dalam melakukan tugas-tugasnya.
c. Fasilitator menjelaskan pengertian motto dan menjelaskan
pentingnya motto bagi kecamatan.
d. Fasilitator memberikan contoh-contoh motto kepada
peserta.
97
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
4. Merumuskan Nilai-nilai
Fasilitator memberi penjelasan singkat tentang nilai-nilai
yaitu prinsip-prinsip umum yang menjadi dasar, acuan dan
ukuran tingkah laku organisasi atau orang-orang di dalam
organisasi. Suatu organisasi dikendalikan oleh nilai-nilai orga-
nisasi yang mempertemukan antara pikiran dan hati. Nilai-nilai
ini biasanya berkenaan dengan jasa, kualitas, sikap, perilaku,
asumsi, kepercayaan dan “adat organisasi” atau prinsip-prinsip
bekerja.
a. Fasilitator menanyakan nilai-nilai (value) apakah yang
dianut para peserta dalam menjalani kehidupan sehari-hari
dan menuliskannya di kertas plano yang telah disediakan
b. Fasilitator menanyakan arti dari pentingnya nilai-nilai yang
dianut bagi kehidupan para peserta
Waktu
Kegiatan ini diperkirakan membutuhkan waktu 1 hari penuh.
99
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
Alat Bantu
a. Metaplan
a. Kertas Plano
b. Spidol
c. Selotip kertas
d. White Board
e. LCD Projector
f. Komputer Laptop
101
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
Contoh 5
Metode
Diskusi dengan media meta plan
Presentasi dan diskusi
Alur Kegiatan
1. Fasilitator membagi peserta dalam kelompok sesuai dengan
seksinya masing-masing;
2. Fasilitator menanyakan kepada peserta apa saja yang dikerjakan
selama ini. Peserta dimohon tidak melakukan diskusi antar
peserta terlebih dahulu. Untuk peserta dari seksi yang sama
menggunakan meta plan dengan warna sama;
3. Fasilitator meminta kepada peserta untuk menempelkan
jawaban yang sudah ditulis pada metaplan ke dinding yang
telah dipasang kertas plano sesuai dengan seksinya masing-
masing;
4. Fasilitator menanyakan kembali “apakah masih ada yang
terlupakan? Silakan ditambahkan”;
103
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
Waktu
Kegiatan ini diperkirakan membutuhkan waktu 1 hari penuh.
Alat Bantu
a. Metaplan
b. Kertas Plano
c. Spidol
d. Selotip kertas
e. White Board/papan tulis
f. Bahan Bacaan:
• Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2008 tentang
Kecamatan;
• Peraturan daerah tentang susunan organisasi dan tata kerja
pemerintah kecamatan;
• Peraturan bupati/walikota mengenai uraian tugas atau
tupoksi kecamatan;
105
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
Contoh 6
Metode
Curah Pendapat (brainstorming)
Diskusi
Presentasi
Alur Kegiatan
1. Fasilitator menanyakan kepada peserta apa yang diketahui
peserta tentang standar pelayanan.
2. Fasilitator menuliskan jawaban peserta ke dalam kertas plano.
Jika memungkinkan dapat dilakukan diskusi langsung dipandu
oleh fasilitator.
3. Fasilitator melanjutkan dengan pertanyaan apa arti penting
standar pelayanan dalam perbaikan kualitas pelayanan
administrasi kecamatan, serta siapa yang terlibat dalam
penyusunan standar pelayanan
4. Fasilitator mempresentasikan pengertian, arti penting standar
pelayanan dan pelaku yang terlibat dalam penyusunan standar
107
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
Waktu
Kegiatan ini diperkirakan membutuhkan waktu 5 jam.
Alat Bantu
a. Metaplan
b. Kertas Plano
c. Spidol
d. Selotip kertas
e. White Board/papan tulis
Bagan
No. Uraian Kegiatan Pemohon Petugas Petugas Loket Kepala Seksi Operator Sekretaris Camat Durasi
Contoh 7
109
(PATEN)
1. Surat Pengantar a. Fotocopy Kartu Keluarga; 30 menit Gratis Proses dilanjutkan oleh yang bersangkutan ke
Pengurusan KTP b. Permohonan KTP; Pemerintah Kabupaten.
c. Surat Pengantar dari Kepala Desa/Lurah;
d. Mengisi Blangko F1. 01 yang sudah ditandatangi
petugas register desa/kelurahan (jika belum
pernah mengisi).
2. Surat Pindah a. Pas Foto 3x4 sebanyak 4 lembar; 30 menit Gratis Final di a. Tembusan ke Gubernur, Pemerintah
b. Surat Keterangan Pindah dari Kepala Desa/Lurah Kecamatan Kabupaten/Kota;
Asal; b. KTP asli dicabut oleh Camat atas nama
c. KTP Asli; Pemerintah Kabupaten asal;
d. Fotocopy Kartu Keluarga. c. Anggota keluarga yang ikut pindah juga
dicabut KTP-nya.
3. Surat Pengantar a. Surat Keterangan dari Kepala Desa/Lurah; 30 menit Gratis a. Proses lanjutan oleh yang bersangkutan ke
Pembuatan Akte b. Asli Surat Keterangan Lahir dari Bidan atau Pemerintah Kabupaten;
Kelahiran Rumah Sakit (bagi anak yang baru lahir); b. Umur Saksi adalah 20 tahun lebih tua dari
b. Fotocopy KTP orangtua (Bapak & Ibu) dan 2 anak dan berjenis kelamin laki-laki.
orang saksi;
c. Fotocopy Surat Nikah orangtua atau Surat
Keterangan dari Kepala Desa/Lurah;
d. Fotocopy Kartu Keluarga;
e. Fotocopy Ijazah bila sudah ada.
4. Surat Keterangan Surat Pengantar Kepala Desa/Lurah 30 menit Gratis Final di
Kurang Mampu Kecamatan
No. JENIS PELAYANAN PERSYARATAN WAKTU BIAYA SIFAT KETERANGAN
(RP)
1 2 3 4 5 6 7
5. Surat Keterangan Surat Keterangan dari Kepala Desa/Lurah 30 menit Gratis Final di
Meninggal Dunia Kecamatan
6. Surat Keterangan Ahli Surat Keterangan dari Kepala Desa/Lurah 30 menit Gratis Final di
Waris Kecamatan
7. Surat Keterangan Bersih Surat Keterangan dari Kepala Desa/Lurah 30 menit Gratis Final di
Diri Kecamatan
8. Surat Dispensasi Nikah Surat Keterangan dari Kepala Desa/Lurah 30 menit Gratis Dilanjutkan ke Pemerintah Kabupaten
(daerah asal)
9. Surat Keterangan Surat Keterangan dari Kepala Desa/Lurah 30 menit Gratis Dilanjutkan ke Pemerintah Kabupaten
Musibah/kebakaran
10. Surat Keterangan Korban 1. Surat Keterangan dari Kepala Desa/Lurah 30 menit Gratis Dilanjutkan ke Pemerintah Kabupaten
Konflik 2. Fotocopy KTP
11. Rekomendasi Proposal Surat Pengantar Kepala Desa/Lurah 30 menit Gratis Final di
Bantuan Dana, Anak Kecamatan
Cacat, Mesjid
12. Rekomendasi Surat Izin Surat Pengantar dari Kepala Desa/Lurah 30 menit Gratis Dilanjutkan ke Pemerintah Kabupaten
Keramaian (Sosial)
13. Rekomendasi Surat Izin Surat Pengantar dari Kepala Desa/Lurah 30 menit Gratis Dilanjutkan ke Pemerintah Kabupaten
Keramaian (Komersial)
14. Surat Rekomendasi Surat Keterangan dari Fakultas / Perguruan 30 menit Gratis
Penelitian Mahasiswa Tinggi
Contoh 7: Standar Pelayanan
111
BAGAN ALUR PELAYANAN PERIZINAN DI KECAMATAN
(PATEN)
Bagan
No. Uraian Kegiatan
KEBIJAKAN
Pemohon Petugas Informasi Petugas Loket Kasi Pelayanan Oper. Komputer Sekcam Camat Durasi
1. Pemohon meminta informasi kepada petugas Informasi
Mulai Pengambilan
kemudian petugas memberikan formulir untuk persyaratan formulir
diisi oleh pemohon
2. a. Pemohon mengambil dan mengisi formulir.
Kemudian mengajukan permohonan lengkap
dengan persyaratan. Mengisi
Formulir
b. Petugas memeriksa/melakukan verifikasi formulir dan
dan
berkas dan pertimbangan administratif. lengkapi
persyaratan
persyaratan
c. Jika persyaratan tidak lengkap, maka
dikembalikan ke pemohon
Tidak
3. Jika persyaratan lengkap, maka berkas diserahkan Resi penerimaan
ke Kasi Pelayanan dan pemohon menerima resi Verifikasi 1 Hari
Penanggung
No Kegiatan Waktu
jawab
1 Penyiapan Loket/Meja Pelayanan 21-22 Maret 2009 Sekcam
113
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
Penanggung
No Kegiatan Waktu
jawab
14 Peresmian PATEN oleh Bupati 2 April 2009 Camat
15 Sosialisasi Lanjutan
• Spanduk tentang Loket PATEN 6 April 2009 Petugas Loket
Metode
Presentasi
Diskusi
Curah Pendapat
Bermain peran (role play)
Alur Kegiatan
1. Fasilitator meminta peserta untuk menjelaskan bagaimana
pelayanan yang selama ini diberikan kepada masyarakat dan apa
115
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
Waktu
Kegiatan ini diperkirakan membutuhkan waktu 4 jam.
Alat Bantu
a. Flipchart / papan tulis
b. Kertas Metaplan
c. Kertas Plano
d. Selotip Kertas
e. Spidol
f. Foto – foto dan berita peristiwa tentang manfaat PATEN
g. 1 unit meja
h. 3 unit kursi
i. Skenario bermain peran etika pelayanan
117
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
Waktu 60 menit
Kegiatan 1. Permainan peran (role play) dua pihak: satu pihak seba-
gai penerima pelayanan dan pihak lain sebagai petugas
pemberi pelayanan. Permainan dilakukan sebanyak lima
babak. Fasilitator memandu dengan menunjuk peserta
sebagai penerima pelayanan, dan fasilitator sebagai petu-
gas pemberi pelayanan.
2. Refleksi masing-masing babak dipandu fasilitator. Per-
tanyaan terutama ditujukan pada peserta yang berperan
sebagai penerima pelayanan: apa yang salah dalam pe-
layanan yang dialaminya. Kemudian jawaban dilengkapi
oleh peserta lain.
3. Refleksi akhir - menyusun hal positif dari masalah negatif
di masing-masing babak - sebagai etika pelayanan yang
sekaligus menjadi janji peserta.
4. Penjelasan mengenai apa dan bagaimana etika pelayan-
an dalam praktek di kecamatan.
Adegan 5 Babak
1. Seseorang datang ingin dapat informasi tentang syarat-syarat
untuk mendapatkan pelayanan. Saat bertemu petugas loket
dia bertanya soal persyaratan dan biayanya. Petugas terlihat
abai, ketus, duduk malas, melipat tangan, dan bicara sepotong-
sepotong. Bicara seperlunya, dan menyodorkan brosur.
Menyatakan semua bisa dibaca di brosur. Tampilan petugas tak
simpatik dan berantakan.
3. Babak 3
- Kurang informatif
- Kurang menguasai atau tidak memahami materi
119
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
4. Babak 4
- Sombong
- Masa bodoh/tidak peduli/tidak perhatian
- Lebih mementingkan pribadi
- Tidak tanggap terhadap keluhan
5. Babak 5
- Emosional/kurang sabar
- Penggunaan kata/bahasa kurang baik
- Membuat tersinggung
Tujuan
1. Menilai perkembangan pelaksanaan PATEN
2. Mengetahui hambatan-hambatan dalam pelaksanaan PATEN
dan upaya untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut.
3. Mengidentifikasi peluang-peluang yang dapat ditindaklanjuti
untuk peningkatan kualitas PATEN.
Informan
1. Petugas Meja/Loket PATEN
2. Warga masyarakat penerima pelayanan
Metode
1. Angket
Yaitu daftar pertanyaan atau penilaian yang diberikan kepada
responden warga masyarakat yang baru saja selesai mengurus
pelayanan di kecamatan. Warga mengisi langsung angket
dimaksud. Dilakukan untuk mengetahui persepsi, penilaian dan
masukan dari warga pengguna terhadap PATEN.
1. Wawancara
Yaitu wawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan
yang telah dibuat sebelumnya. Wawancara dilakukan untuk
memperoleh persepsi dan masukan dari informan (terutama
petugas meja/loket pelayanan) mengenai pelaksanaan PATEN
2. Pengamatan
Dilakukan untuk mengetahui secara langsung penyelenggaraan
PATEN sekaligus alat konfirmasi apakah keterangan yang
diperoleh dari wawancara terimplementasikan dalam
kenyataan.
121
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
TANGIBLE
1. Standar Perlengkapan PATEN
Kondisi
No Item
Terpasang/ Tidak Keterangan
Tersedia
1 Loket/Meja Pelayanan
2 Meja Piket
3 Ruang Tunggu
4 Kotak/Tempat Pengaduan
5 Papan Informasi Standar Pelayanan
6 Papan Kehadiran Pejabat
EMPATI
1. Apakah petugas mendahulukan warga yang datang terlebih
dahulu (sesuai dengan prinsip antrian)? Jika tidak, apa
alasannya?
2. Pernahkah ada warga yang memberikan uang tambahan ketika
mengurus pelayanan?
3. Tindakan apa yang dilakukan petugas pelayanan kepada
warga yang memberikan uang tambahan tersebut? Jelaskan
alasannya....
4. Apakah petugas bersedia memberikan pelayanan kepada warga
yang datang melebihi jam pelayanan ? Jelaskan alasannya.....
123
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)
RELIABILITY
1. Apakah petugas mampu menjawab pertanyaan mengenai
proses PATEN?
2. Pernahkah ada warga yang mengajukan pengaduan mengenai
pelayanan ke kecamatan?
3. Apa tindakan yang dilakukan petugas pelayanan kepada warga
yang mengajukan pengaduan ke kecamatan?
4. Bagaimana tindak lanjut penanganan pengaduan yang di-
sampaikan oleh warga masyarakat tersebut?
5. Pernahkah kecamatan melakukan pertemuan dengan tokoh/
warga masyarakat mengenai perkembangan PATEN? Jelaskan....
RESPONSIVENESS
1. Apakah surat/rekomendasi dapat diselesaikan sesuai dengan
waktu yang telah ditetapkan?
2. Apa tindakan dari petugas pelayanan kepada warga yang tidak
mengikuti prosedur PATEN?
3. Bila ada warga yang berkas persayaratannya kurang, tindakan
apa yang dilakukan petugas pelayanan?
ASSURANCE
1. Apakah petugas meja/loket pelayanan memeriksa berkas
persyaratan yang diajukan warga sebelum meneruskannya
kepada pejabat yang lain?
2. Apakah petugas pelayanan selalu tersenyum kepada masyarakat
yang datang mengurus pelayanan?
3. Apakah petugas menyapa warga masyarakat yang datang untuk
mengurus pelayanan?
4. Apakah petugas bersikap sopan dalam melayani masyarakat?
CONTOH:
Contoh Pengamatan
1. Amati apakah petugas selalu menyapa setiap ada warga yang
datang.
2. Amati apakah petugas ngobrol dengan temannya daripada
melayani warga masyarakat yang datang.
125
KEBIJAKAN
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN)