Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Enrico Gading R
05161113322 / D
Definisi
● FI V:
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang
keras atau lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari
gelatin, tetapi dapat juga terbuat dari pati atau bahan lain yang sesuai.
2
Sejarah Kapsul
1500 SM
Pada dokumen ebers papyrus disebutkan bahwa ada 800 senyawa obat yang diberikan dengan
berbagai bentuk sediaan sa;ah satunya kapsul. Tapi definisi kapsul pada masa itu masih tidak
dapat dijelaskan.
1730
De Pauli seorang farmasis berkebangsaan Austria mendeksripsikan kapsul yang ia gunakan
berbentuk oval untuk menutupi rasa tidak enak obat turpentine yang ia resepkan untuk
pasiennya.
1834
Paten pertama diberikan pada seorang farmasis Joseph Gerard Dublanc dan dan mahasiswa
farmasi Francois Achille Barnabe Mothés yang menemukan dan memproduksi kapsul gelatin 1
bagian.
Augsburger, Larry L. ; Stephen W. Hoag. 2018. Pharmaceutical Dosage Forms : Capsules. News York : CRC Press. P 17
3
1846
Jules César Lehuby mendapat paten atas kapsul 2 bagian yang kita kenal seperti sekarang
yang memiliki body dan cap. Teknik pembuatannya masih dipakai hingga sekarang yaitu
penceplupan logam berlapis perak pada cairan gelatin. Tetapi karena kendala teknis dalam
memisahkan cap dan body maka masih menghambat produksi kapsul.
1888
John B. Russell mematenkan proses produksi gelatin coating yang pertama kali digunakan
pada Parke, Davis & Co (capsugel).
1895 - 1931
Arthur Colton bersama Parke, Davis & Co. mematenkan mesin produksi yang dapat
memproduksi 6000 – 10000 kapsul per jam. Dan pada tahun 1931, dikembangkan teknik
dimana body dan cap dapat dibuatdengan satu mesin sehingga sehingga dapat
dikembangkan kapsul dua warna.
Augsburger, Larry L. ; Stephen W. Hoag. 2018. Pharmaceutical Dosage Forms : Capsules. News York : CRC Press P. 17
4
KAPSUL
5
1
KAPSUL CANGKANG
KERAS
“ 1. Desain Kapsul Cangkang Keras dan Sistem Penguncian Kapsul
Cangkang Keras
2.
3.
4.
Kombinasi Formulasi Obat dalam Kapsul Cangkang Keras
Keuntungan dan Kerugian Kapsul Cangkang Keras
Ukuran Kapsul Cangkang Keras
5. Bahan-bahan penyusun Cangkang Kapsul Keras
6. Tahapan pembuatan Cangkang kapsul Keras
7. Kontrol Kualitas Kapsul Cangkang Keras
8. Formulasi Sediaan Kapsul
9. Pengisian Kapsul Keras
10. Kontrol Kualitas Sediaan Kapsul
7
Desain Kapsul Cangkang Keras
8
Tradisional
Awalnya body dan cap hanya berbentuk silindris tanpa
ada modifikasi atau desain yang mendukung penyegelan.
Body dan cap disatukan dengan penekanan sehingga
terjadi overpressure atau adanya udara yang masih
terjebak dalam kapsul sehingga kapsul mudah pecah /
terpisah. Untuk penyegelan digunakan larutan gelatin
yang dipanaskan hingga 60°C, lalu dikeringkan di udara
hangat. Seiring perkembangan zaman, kapsul sudah
menggunakan teknologi dan bentuk kapsul ini menglami
permasalahan bila pengisian menggunakan mesin.
9
Snap-Fit
10
Coni-Snap
11
DBcaps
12
2. Kombinasi dalam Formulasi Kapsul
Cangkang Keras
Howard, Ansel, dkk. 2014. Ansel’s Pharmaceutical Dosage Form and Drug Delivery System. 10Th edition.p.245 13
Serbuk / Granul
• Bahan aktif yang digunakan bisa satu bahan aktif atau lebih. Bahan aktif dihaluskan
dahulu lalu di campurkan kemudian ditambahkan pengisi untuk menambah massa
campuran. Pengisi yang umum digunakan adalah laktosa, mikrokristalin selulosa dan pati.
Lalu apabila di granulasi maka ditambahkan pengikat seperti pregelatinized starch dan PVP.
• Eksipien lain yang digunakan juga disintegran untuk meningkatkan waktu hancur tablet
dengan sodium starch glycolate, pregelatinized starch dan croscarmellose
• Serbuk atau granul harus memiliki sifat alir yang baik untuk menunjang pengisian tablet
Oleh karena itu penambahan lubrikan atau glidan pada formula diperlukan, seperti silicon
dioxide, magnesium stearate, calcium stearate, stearic acid, atau talc (0.25% - 1%) .
Howard, Ansel, dkk. 2014. Ansel’s Pharmaceutical Dosage Form and Drug Delivery System. 10Th edition. p.244 - 245
14
Serbuk / Granul
Augsburger, Larry L. ; Stephen W. Hoag. 2018. Pharmaceutical Dosage Forms : Capsules. News York : CRC Press P. 216 15
Serbuk / Granul
Augsburger, Larry L. ; Stephen W. Hoag. 2018. Pharmaceutical Dosage Forms : Capsules. News York : CRC Press P. 216
16
Tablet / Kapsul
• Digunakan untuk memisahkan bahan aktif multikomponen yang tak bisa tercampurkan
atau terjadi interkasi.
• Tablet Prefabrikasi atau kapsul dipilih karena lebih aman daripada menimbang sejumlah
bahan aktif dari senyawa yang poten.
• Isi tidak hanya tablet / kapsul di dalam obat tetapi juga dicampur dengan serbuk pengisi
atau bahan obat serbuk/granul/pellet.. Bisa juga berupa multitablet (dibentuk tablet sfreris
diameter 3-4 mm ada yang di coating ada yang tidak untuk pelepasan yang beda)
Howard, Ansel, dkk. 2014. Ansel’s Pharmaceutical Dosage Form and Drug Delivery System. 10Th edition. p.244 – 245, 303
17
Tablet / Kapsul
• Formulasi ini dilakukan saat pelepasan kedua bahan obat berbeda . Misal tablet salut enterik yang
diharapkan mengalami pelepasan di usus dimana pH lebih basa, sedangkan obat dalam bentuk serbuk
diharapkan mengalami pelepasan segera.
• Contoh: Snoreb-AC-SR mengandung enteric coated tablet dan Aceclofenac SR dalam satu kapsul.
Howard, Ansel, dkk. 2014. Ansel’s Pharmaceutical Dosage Form and Drug Delivery System. 10Th edition. p.244 – 245, 303
18
Pellet
● Pengisian pellet biasanya digunakan untuk sediaan sustained relase
● Pellet biasanya dilapisi dengan coating dengan ketebalan yang berbeda-beda
dimana ada yang tidak di coating juga untuk immediate relase dan yang di coating
untuk extended release.
● Contoh :
Howard, Ansel, dkk. 2014. Ansel’s Pharmaceutical Dosage Form and Drug Delivery System. 10Th edition. p.303, 308 19
Liquid atau Semisolid
● Pengisian zat cair (aqueous) tidak cocok dengan kapsul keras karena cenderung melunakkan
cangkang kapsul dan mengakibatkan kebocoran pada kapsul. Harus dengan kapsul cangkang
lunak.
● Beberapa minyak / minyak atsiri yang tidak mengganggu stabilitas gelatin dapat ditempatkan pada
kapsul yang terkunci (DBcaps).
● Selain itu terdapat alternative dengan mencampurkan zat cair dengan serbuk inert dibentuk massa
serbuk basah atau pasta. Lalu diisikan kedalam kapsul.
● Untuk campuran eutektik atau senyawa kimia yang cenderung mencairkan senyawa lain ketika
dicampur maka dapat dicampurkan dalam adsorben seperti magnesium karbonat, kaolin dan
magnesium oksida.
● Untuk filling senyawa semisolid sifat thermosoftening maka dapat dilebur dan semisolid dengan sifat
tiksotropi mka diaduk hingga encer dan filling dengan pompa volumetric.
Howard, Ansel, dkk. 2014. Ansel’s Pharmaceutical Dosage Form and Drug Delivery System. 10Th edition. p.246 20
3. Keuntungan Kerugian Kapsul Cangkang
Keras
Keuntungan (+) Kerugian (-)
• Praktis dibawa, bentuk dan warna menarik • Tidak cocok untuk serbuk yang sangat
• Mudah ditelan , karena tekstur lebih halus banyak
dari tablet • Tidak semua bahan padat cocok dibuat
• Cepat hancur dalam saluran pencernaan kapsul karena berinterkasi dengan
cepat diabsorbsi cangkang kapsul seperti bahan
• Memudahkan dua bahan aktif yang saling higroskopis, efloresen dan deliquescent
berinteraksi dikombinasi dalam satu sediaan • Cangkang kapsul gelatin masih
• Memungkinkan pengaturan perbedaaan menimbulkan isu mengenai kehalalannya
pelepasan dari bahan aktif yang berbeda • Cangkang kapsul mudah rusak sehingga
• Warna dan ukuran beragam sehingga pasien ponyimpanan harus baik
lebih mudah mengidentifikasi obat • Untuk industri, produksi kapsul memakan
waktu lebih lama dari tablet hanya sekitar
200.000 kapsul per jamnya.
21
4. Ukuran Cangkang Kapsul
Augsburger, Larry L. ; Stephen W. Hoag. 2018. Pharmaceutical Dosage Forms : Capsules. News York : CRC Press P. 228 22
5. Bahan Penyusun Cangkang Kapsul
• Bahan Utama :
- Gelatin
Gelatin terbuat hidrolisis dari kolagen yang merupakan protein yang diperoleh dari kulit,tulang dan jaringan
ikat dari hewan. Tipe A hidrolisis pada pH asam (hidrolisis kulit babi), tipe B hidrolisis pada pH basa (hidrolisis
tulang sapi)
Keuntungan Gelatin adalah sifat fisikokimianya yaitu:
1. Tidak toksik, penggunaan luas dalam makanan
2. Mudah larut dalam cairan biologis pada suhu tubuh
3. Bahan pembentuk film yang bagus, membentuk film yang kuat dan memiliki ketebalan dinding kapsul 100
µm
4. Larutan gelatin 40 % masih mobile pada suhu 50ºC dimana polimer biologis seperti agar tidak. Kemudian perubahan
wujud zat dari larutan jadi gel tidak membutuhkan suhu yang amat panas.
Tetapi cangkang kapsul gelatin memiliki MC 13 – 16 % sehingga apabila terpapar kekeringan maka terjadi
brittle dan mudah melunak bila berinterkasi / terkena bahan aktif yang higroskopis atau eksipien yang
inkompatibel. Juga terjadi reaksi cross-link pada kelembaban tinggi
23
5. Bahan Penyusun Cangkang Kapsul
- Hypromellose / HPMC
HPMC adalah eter selulosa yang berasal dari tanaman, merupakan alternatif dari gelatin atas batasan
gelatin karena agama, budaya dan dietary. HPMC merupakan polimer paling sukses sebagai alternatif
gelatin dan MC dari cangkang kapsul HPMC ini lebih rendah yaitu 4-6 % sehingga lebih tahan pada
kondisi kering dan saat kelembabannya dikurangi strukturnya tetap utuh. Dan saat kondisi penyimpanan
40ºC, 75% relative humidity (RH), selama 6 bulan tidak terjadi reaksi cross-link dan laju disolusinya tetap.
• Pewarna : Pewarna FD&C atau D&C grade yang sesuai dengan peraturan Negara dimana obat tersebut dijual
dan tidak melebihi ADI (Acceptable Daily Intake) masing-masing pewarna.
• Pengawet : Metil Paraben, Propil paraben atau Natrium metabisulfit digunakan sebagai pengawet untuk
mencegah cangkang kapsul diumbuhi mikroba baik saat proses produksi atau penyimpanan.
• Opacifier : TiO2
• Plasticizer : Mengurangi kekakuan bahan utama kapsul contoh : Sorbitol, Gliserin dan Polietilen Glikol 4000
24
6. Pembuatan Cangkang Kapsul Keras
Augsburger, Larry L. ; Stephen W. Hoag. 2018 . Pharmaceutical Dosage Forms : Capsules. News York : CRC Press. p. 80 25
6. Pembuatan Cangkang Kapsul Keras
a.) Penyiapan Larutan Gelatin
Aqua demineralisata 70ºC dalam wadah stainless dengan jacket vessel, lalu di campurkan gelatin 30 %
- 40 % (b/v) hingga larut dengan suhu dikontrol >45ºC untuk mencegah tumbuhnya bakteri atau
menggunakan pengawet (pada zaman dahulu) pada saat pengembangan larutan gelatin.. Kemudian
melarutkan / mensuspensikan pewarna yang kemudian ditambahkan pembasah seperti Na Lauril Sulfat,
lalu menambahkan koloidal silikon dioksida untuk memperbaiki permukaan film mengurangi sifat
geseknya. Lalu larutan diaduk untuk mengecek adanya busa, bila tidak ada kemudian larutan di cek
viskositasnya, larutan gelatin siap dipakai.dan dipindahkan ke dip pan
b.) Dipping
Pin/pegs dicelupkan dalam larutan gelatin
c.) Spinning
Rotasi dengan pin yang lain untuk dipping pin yang lain
d.) Drying
Pin yang sudh di dipping dikeringkan dengan suhu dan kelembaban tertentu, dengan pengering kilns
pada suhu 0 – 4 ºC.
26
Augsburger, Larry L. ; Stephen W. Hoag. 2018 . Pharmaceutical Dosage Forms : Capsules. News York : CRC Press. p. 80-81
e.) Stripping
Cangkang kapsul yang sudah dikeringkan dilepaskan dari pin dengan pisau yang terbuat dari keramik
Body dan Cap yang terpisah disatukan dalam joining block. Untuk cangkang kapsul model snap-fit dan
coni snap di kunci hinga pre-locknya saja tidak sampai pada cekungan lockinnya sehingga masih bisa
dibuka saat filling. Kapsul kemudian di ejeksikan dari joining block.
g.) Polishing
h.) Lubricating
Pin yang digunakan dalam proses produksi cangkang sebelumnya dari film gelatin yang tersisa
denganm lubrikan atau mold release aid.
27
Augsburger, Larry L. ; Stephen W. Hoag. 2018 . Pharmaceutical Dosage Forms : Capsules. News York : CRC Press. p. 80-81
7. Kontrol Kualitas Kapsul
a.) Ukuran
- Panjang badan dan tutup
- Diameter badan dan tutup Tergantung ukuran kapsul
- Panjang setelah digabung
- Tebal Cangkang Umumnya 100 µm
b.) Warna dan Bau
Kapsul harus memiliki warna dan bau yang akseptabel (tidak mengeluarkan bau yang aneh) dan tidak
berubah selama penyimpanan.
c.) Moisture content (MC)
Kapsul gelatin memiliki MC 13 – 16 % dan HPMC memiliki MC 4-7 %. Perlu diperhatikan bahwa kapsul
gelatin penambahan MC 1 % menambah panjang kapsul bertambah ± 0,5 %. Apabila kapsul gelatin terlalu
lunak akan rusak kapsulnya dan apabila terlalu kering akan brittle.
28
8. Formulasi
Persyaratan formulasi yang harus ada pada formula yang dibuat
1. Campuran harus bisa diisi secara seragam untuk memberikan produk yang stabil
2. Bahan aktif harus bias dilepas dalam bentuk yang bias diabsorbsi oleh pasien
3. Harus memenuhi persyaratan farmakope atau peraturan lembaga yang berwenang missal : laju
disolusinya
Komposisi
a.) Bahan Obat:
Banyaknya bahan obat menentukan sifat campuran, apabila abahn aktif < 20 % maka eksipiennya akan
menentukan sifat campurannya. Lalu apabila bahan aktifnya dalam jumlah besar seperti 500 mg maka sifat
campurannnya lebih ditentukan oleh bahan aktifnya karena jumlah eksipien di dalamnya sedikit.
b.) Pengisi / Diluen
Berfungsi menambah massa kapsul dan membantu menutupi kekurangan sifat bahan aktif seperti sifat alir
dengan diluen yang mudah mengalir : missal Avicel PH 102, Spray Dried Lactose dll.
Jones, David. 2007. Pharmaceutics – Dosage Form and Design. London : Pharmaceutical Press. P.264 - 265 29
8. Formulasi
c,) Lubrikan dan Glidan
Lubrikan mengurangi gesekan dengan logam yang ada pada filling machine, glidan untuk menurunkan
gaya Tarik menarik antar partikel sehingga keduanya diharapkan melancarkan sifat alir serbuk dan
menghasilkan isi kapsul yang seragam. Contoh : Mg Stearat, Ca Stearat (Lubrikan) Koloidal Silikon Dioksida,
Talk (Glidan)
d,.) Disintegran
Mempercepat hancurnya massa serbuk sehingga obat lebih cepat terdisolusi dalam saluran cerna. Contoh
: Primojel, Mikrokristalin Selulosa dll.
e. Surfaktan
Meningkatkan pembasahan pada serbuk terutama pada serbuk yang hidrofobik atau mengandung eksipien
yang hidrofobik seperti Lubrikan Mg Stearat Contoh : Natrium Lauril Sulfat.
30
Jones, David. 2007. Pharmaceutics – Dosage Form and Design. London : Pharmaceutical Press. P.264 - 265
9. Pengisian Kapsul
Manual
- Punching
- Hand Operated Filling Machine
Otomatis
- Dependent
Auger Filling Machine
Vibration Filling Machine
- Independent
Dosing Tube
- Dosing Disc
31
Jones, David. 2007. Pharmaceutics – Dosage Form and Design. London : Pharmaceutical Press. P.264 - 265
Manual
Tanpa Mesin
Marc Gibson. 2009. Pharmaceutical Preformulation and Formulation: A Practical Guide from Candidate Drug Selection to Commercial
Dosage Form. 2nd Ed.Informa Healthcare : NewYork.pp 420-422
32
Manual
Punching : Serbuk yang sudah dibagi di kertas perkamen dimasukkan bagian body sampai ±
¾ volume, lalu dibalik dam ditekan-tekan pada sisa serbuk sampai seluruh serbuk masuk ke
body kapsul, lalu satukan dengan cap nya.
33
Howard, Ansel, dkk. 2014 . Ansel’s Pharmaceutical Dosage Form and Drug Delivery System. 10Th edition 34
Dependent vs Independent?
Dependent System: Sistem yang menggunakan cangkang kapsul langsung untuk mengukur
isi serbuk. Keseragaman berat isi bisa tercapai jika kapsul sudah terisi penuh.
Independent System : Serbuk diukur secara khusus oleh alat. Keseragaman berat tidak
tergantung pada isi cangkang yang penuh tapi bisa terisi sebagian
Marc Gibson. 2009. Pharmaceutical Preformulation and Formulation: A Practical Guide from Candidate Drug Selection to Commercial
Dosage Form. 2nd Ed.Informa Healthcare : NewYork.pp 420-422
35
Dependent Filling
Auger
Edited by james swarbick. 2007. Encyclopedia of pharmaceutical technology vol 1 3rd edition p. no 406-430
36
Dependent Filling
Vibration
Augsburger, Larry L. ; Stephen W. Hoag. 2018 . Pharmaceutical Dosage Forms : Capsules. News York : CRC Press. 134 - 135
37
Independent Filling
Dosing Disc
Augsburger, Larry L. ; Stephen W. Hoag. 2018 . Pharmaceutical Dosage Forms : Capsules. News York : CRC Press. 134 - 135
38
Dosator Method
Augsburger, Larry L. ; Stephen W. Hoag. 2018 . Pharmaceutical Dosage Forms : Capsules. News York : CRC Press. 134 - 135
39
10. Evaluasi Kapsul
a.) Keseragaman Sediaan
Keragaman Bobot Keseragaman Kandungan
Persyaratan kapsul: Persyaratan kapsul:
Kapsul keras, tablet tidak bersalut atau tablet Dipersyaratkan untuk semua bentuk sediaan
salut selaput, mengandung zat aktif 25 mg yang tidak memenuhi kondisi diatas pada uji
atau lebih yang merupakan 25 % atau lebih keragaman bobot.
terhadap bobot satuan sediaan atau dalam
kasus kapsul keras, kandungan kapsul,
kecuali keseragaman dari zat aktif lain yang
tersedia dalam bagian yang lebih kecil yang
memenuhi persyaratan keseragaman
kandungan.
• Timbang seksama 10 kapsul satu per satu, beri identitas masing-masing kapsul.
• Keluarkan isi masing-masing kapsul dengan cara yang sesuai.
• Timbang seksama tiap cangkang kapsul kosong, dan hitung bobot bersih dari isi tiap
kapsul dengan cara mengurangkan bobot cangkang masing-masing bobot bruto.
• Hitung jumlah zat aktif dalam tiap kapsul dari hasil penetapan kadar masing-masing isi
kapsul
• Hitung nilai penerimaan
44
Departemen Kesehatan RI.2014. FI V. Jakarta : Kementrian RI p. 1609
Nilai penerimaan
46
Departemen Kesehatan RI.2014. FI V. Jakarta : Kementrian RI p. 1613
d.) Visual Defect
Terbagi jadi Tipe Major A, Major B dan Minor
47
Augsburger, Larry L. ; Stephen W. Hoag. 2018 . Pharmaceutical Dosage Forms : Capsules. News York : CRC Press. P 85
48
Augsburger, Larry L. ; Stephen W. Hoag. 2018 . Pharmaceutical Dosage Forms : Capsules. News York : CRC Press. P 85
2
KAPSUL CANGKANG
LUNAK
“ 1.
2.
3.
4.
Desain
Penggunaan Cangkang Kapsul Lunak
Bahan-bahan penyusun Kapsul Lunak
Keuntungan dan Kerugian
5. Formulasi
6. Pengisian Kapsul Lunak
7. Evaluasi Kapsul Lunak
8. Kapsul Cangkang Keras Vs Kapsul Cangkang Lunak
50
1. Desain Kapsul Cangkang Lunak
Bentuk kapsul lunak dapat berupa
oblong(0,15-25ml), round(0,05-
6ml) ,tube(0,15-30ml),oval(0,05-
6ml), dengan atau tanpa twist off
51
2. Penggunaan Cangkang Kapsul Lunak
Enkapsulasi cairan Minyak Atsiri, Minyak Alifatis, Surfaktan, Polietilen glikol, Emulsi, Suspensi dll.
Enkapsulasi zat kering Pellet, Granul
Enkapsulasi zat semisolid Pasta, Thermosoften Mixtures, Semisolid Tiksotropi
Kapsul cangkang lunak dapat digunakan untuk membantu disolusi bahan aktif yang sukar larut pada asam
lambung seperti saquinavir yang berupa larutan dalam kapsul.
Untuk meningkatkan bioavailabilitas obat dengan Sistem Cosol (kombinasi etanol dengan ester gliserida asam lemak)
memungkinkan konsentrasi obat lebih tinggi dalam volume kecil seperti Tamazepam
Jones, David. 2008. Pharmaceutics – Dosage Form and Design. London : Pharmaceutical Press. P. 269
MS Patel FSS Morton& H Seager.1989. Advance in Softgel Formulation Technology.Chapter 3 Solid Dosage Form: Capsules. Manuf
Chem
Aulton, M.E. 2002. Pharmaceutics : The Science of Dosage Form Design.2nd edition. Edinburgh : Churchill Livingstone p, 469 - 471
52
3. Bahan-bahan penyusun Kapsul Lunak
Komposisi :
Bahan Utama : Gelatin
Spesifikasi:
• Kekuatan Gel : 150 – 200 Bloom
• Viskositas 60°C, 6 2/3 % w/w dalam air 2,8 – 4,5 mPa s, tergntung tipe gelatinnya
• Memiliki derajat kerusakan viskositas yang terkontrol
• Ukuran partikel sesuai untuk mempercepat disolusi dan deaerasi, pada konsentrasi tinggi sekalipun
• Distribusi berat molekul yang merata
Plasticizer : Cangkang lunak perlu penambahan plasticizer yang tidak mudah menguap sehingga saat pengeringan
cangkang kapsul tetap rigid. Contoh : Sorbitol, Gliserin, PEG 200,
Bahan tambahan lain : Air (6 – 13 %), Pewarna, Opacifier, Gula (untuk salut atau menambah rasa saat tablet
dikunyah)
53
4. Keuntungan Kerugian Kapsul Cangkang
Lunak
Keuntungan (+)
Kerugian (-)
• Bisa diisi untuk berbagai bentuk sediaan di
dalam kapsul mulai dari serbuk, cairan dan • Cangkang kapsul lunak tidak cocok untuk
semisolid. cairan yang mudah bermigrasi
• Beberapa bisa dikunyah, biasanya yang berisi • Memerlukan peralatan manufuktur yang
minyak ikan khusus, sehingga harga lebih mahal.
• Bisa menambah laju disolusi dan laju absorbs • Mudah berekasi dengan senyawa
pada senyawa hidrofilik. hidrofilik sehinga enkapsulasi senyawa
• Dosis yang seragam pada dosisi kecil bila di hidrofilik lebih susah daripada hidrofobik.
formulasi larutan dalam kapsul.
54
5. Formulasi
a.) Cairan
- Cairan Lipofilik
Berupa minyak tanaman atau ester asam lemak sebagai pengisi, hanya bahan obat tertentu yang dapat larut. Maka
diperlukan kosolven atau surfaktan untuk membantu kelarutan. Contoh : minyak kedelai.
- Cairan Emulsi
Kombinasi pharmaceutical oil dengan surfaktan non ionik membentuk droplet minyak / surfaktan yang bias di
absorbs di mukosa.
- Cairan campur air
Digunakan PEG BM rendah seperti PEG 400, PEG 600 serta surfaktan.(tween) atau pluronics untuk melarutkan bahan
obat.
b.) Suspensi
Bahan obat yang tidak larut dalam cairan pengisi maka disuspensikan. Formulasi suspense diperuntukkan bahan
obat yang absorbsinya jelek pada pemberian oral. Dengan eksipien yang tepat bioavaibilitas obat dapat ditingkatkan
Jones, David. 2008. Pharmaceutics – Dosage Form and Design. London : Pharmaceutical Press. P. 269
55
5. Formulasi
c.) Semisolid
Formulasi semisolida dengan basis PEG BM rendah (PEG 300-600) yang dikombinasi dengan PEG BM tinggi (PEG
4000- 10000) untuk meningkatkan viskositas. Ukuran droplet emulsi <100nm untuk meningkatkan penghantaran obat.
d.) Permasalahan
Interaksi kimia : komponen pengisi kapsul dengan gelatin dan plasticizer contoh: Reaksi crosslink gelatin
Interaksi fisika : Migrasi cairan pengisi kapsul ke cangkang (sweating)
Reich,Gabriele. 2000. Chapter 11 Formulation and Physical Properties of Soft Capsule. Pharm Ind
56
6. Pengisian Kapsul Lunak
a.) Plate method
- Lembaran gelatin hangat di letakkan di plate bawah
- Plate bawah kemudian diisikan dengan bahan yang ingin dimasukkan
- Plate atas juag diberi lembaran gelatin
- Kapsul dibentuk dengan cara menekan kedua plate
- Plate di cuci dengan cairan yang mudah menguap
B. Troy David. 1995. Remington The Science and Practice Pharmacy. USA: Librarian Congress
• Timbang seksama 10 kapsul satu per satu, beri identitas masing-masing kapsul.
• Buka kapsul dengan alat pemotong bersih dan kering yang sesuai seperti gunting atau
pisau tajam
• Keluarkan isi bilas dan bilas dengan pelarut yang sesuai, biarkan sisa pelarut menguap
selama 30 menit , lindungi dari penarikan atau kehilangan kelembaban
• Timbang seksama tiap cangkang kapsul kosong, dan hitung bobot bersih dari isi
kapsul
• Hitung jumlah zat aktif dalam tiap kapsul dari hasil penetapan kadar masing-masing isi
kapsul
• Hitung nilai penerimaan
63
Departemen Kesehatan RI.2014. FI V. Jakarta : Kementrian RI p. 1609
Nilai penerimaan
65
Departemen Kesehatan RI.2014. FI V. Jakarta : Kementrian RI p. 1613
Cangkang Keras vs Cangkang Lunak
• Memiliki 2 bagian yaitu body dan cap • Langsung jadi satu bagian
• Pada umumnya tidak perlu penyegelan • Memerlukan penyegelan dengan
terutama yang memiliki desain “self-locking” pemanasan / pencelupan larutan gelatin
• Tidak cocok untuk pengisian zat • Cocok untuk berbgai bentuk bahan obat
cair/semisolid • Bentuk beragam silindris, oval, tube
• Bentuk silindris • Gelatin cair .
• Gelatin Keras
66
Daftar Pustaka
• Augsburger, Larry L. ; Stephen W. Hoag. 2018 . Pharmaceutical Dosage Forms : Capsules. News York : CRC Press.
Howard, Ansel, dkk. 2014 . Ansel’s Pharmaceutical Dosage Form and Drug Delivery System. 10Th edition. Leon Lachman
and Herbert A. Liberman. 2009 . The theory and practice of industrial pharmacy special Indian edition.
• Dr. Attila Dévay.2013.The Theory and Practice of Pharmaceutical Technology,,University of Pécs Institute of
Pharmaceutical and Biopharmacy
• Edited by james swarbick. 2007. Encyclopedia of pharmaceutical technology vol 1 3rd edition
• Aulton, M.E. 2002. Pharmaceutics : The Science of Dosage Form Design.2nd edition. Edinburgh : Churchill Livingstone
• Marc Gibson. 2009. Pharmaceutical Preformulation and Formulation: A Practical Guide from Candidate Drug Selection
to Commercial Dosage Form. 2nd Ed.Informa Healthcare : NewYork.pp 420-422
67
Daftar Pustaka
• Departemen Kesehatan RI.2014. FI V. Jakarta : Kementrian RI p. 1526 – 1529
• Jones, David. 2007. Pharmaceutics – Dosage Form and Design. London : Pharmaceutical Press. P.264 – 265
• Felton,Linda. 2012. Remington : Essenstials of Pharmaceutics . London : Pharmaceutical Press p. 608
• B. Troy David. 1995. Remington The Science and Practice Pharmacy. USA: Librarian Congress
68