Вы находитесь на странице: 1из 68

Presentasi Kapsul

Enrico Gading R
05161113322 / D
Definisi
● FI V:
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang
keras atau lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari
gelatin, tetapi dapat juga terbuat dari pati atau bahan lain yang sesuai.

2
Sejarah Kapsul
1500 SM
Pada dokumen ebers papyrus disebutkan bahwa ada 800 senyawa obat yang diberikan dengan
berbagai bentuk sediaan sa;ah satunya kapsul. Tapi definisi kapsul pada masa itu masih tidak
dapat dijelaskan.
1730
De Pauli seorang farmasis berkebangsaan Austria mendeksripsikan kapsul yang ia gunakan
berbentuk oval untuk menutupi rasa tidak enak obat turpentine yang ia resepkan untuk
pasiennya.
1834
Paten pertama diberikan pada seorang farmasis Joseph Gerard Dublanc dan dan mahasiswa
farmasi Francois Achille Barnabe Mothés yang menemukan dan memproduksi kapsul gelatin 1
bagian.

Augsburger, Larry L. ; Stephen W. Hoag. 2018. Pharmaceutical Dosage Forms : Capsules. News York : CRC Press. P 17
3
1846
Jules César Lehuby mendapat paten atas kapsul 2 bagian yang kita kenal seperti sekarang
yang memiliki body dan cap. Teknik pembuatannya masih dipakai hingga sekarang yaitu
penceplupan logam berlapis perak pada cairan gelatin. Tetapi karena kendala teknis dalam
memisahkan cap dan body maka masih menghambat produksi kapsul.
1888
John B. Russell mematenkan proses produksi gelatin coating yang pertama kali digunakan
pada Parke, Davis & Co (capsugel).
1895 - 1931
Arthur Colton bersama Parke, Davis & Co. mematenkan mesin produksi yang dapat
memproduksi 6000 – 10000 kapsul per jam. Dan pada tahun 1931, dikembangkan teknik
dimana body dan cap dapat dibuatdengan satu mesin sehingga sehingga dapat
dikembangkan kapsul dua warna.

Augsburger, Larry L. ; Stephen W. Hoag. 2018. Pharmaceutical Dosage Forms : Capsules. News York : CRC Press P. 17
4
KAPSUL

KAPSUL CANGKANG KERAS KAPSUL CANGKANG HALUS

5
1
KAPSUL CANGKANG
KERAS
“ 1. Desain Kapsul Cangkang Keras dan Sistem Penguncian Kapsul
Cangkang Keras
2.
3.
4.
Kombinasi Formulasi Obat dalam Kapsul Cangkang Keras
Keuntungan dan Kerugian Kapsul Cangkang Keras
Ukuran Kapsul Cangkang Keras
5. Bahan-bahan penyusun Cangkang Kapsul Keras
6. Tahapan pembuatan Cangkang kapsul Keras
7. Kontrol Kualitas Kapsul Cangkang Keras
8. Formulasi Sediaan Kapsul
9. Pengisian Kapsul Keras
10. Kontrol Kualitas Sediaan Kapsul

7
Desain Kapsul Cangkang Keras

8
Tradisional
Awalnya body dan cap hanya berbentuk silindris tanpa
ada modifikasi atau desain yang mendukung penyegelan.
Body dan cap disatukan dengan penekanan sehingga
terjadi overpressure atau adanya udara yang masih
terjebak dalam kapsul sehingga kapsul mudah pecah /
terpisah. Untuk penyegelan digunakan larutan gelatin
yang dipanaskan hingga 60°C, lalu dikeringkan di udara
hangat. Seiring perkembangan zaman, kapsul sudah
menggunakan teknologi dan bentuk kapsul ini menglami
permasalahan bila pengisian menggunakan mesin.

9
Snap-Fit

Desain kapsul pertama dengan teknologi self-locking


dengan ring pengunci dan cekungan pengunci “pre-lock”.
Dengan adanya teknologi snap-fit maka sudah
memungkinkan penguncian tanpa perekat. Tapi masih
terjadi terjebaknya udara di dalam kapsul sehingga masih
memungkinkan kapsul pecah karena ada udara yang
terjebak.

10
Coni-Snap

Modifikasi dari snap-fit, tetapi ada sedikit perbedaan


dengan cekungan 4-6 dan ventilasi udara yang dapat
mengeluarkan udara, memiliki chamfer untuk
memudahkan memasukkan cap dan body untuk
menunjang kecepatan produksi dengan filling machine
yang kini bisa mencapai 200.000 kapsul per jam.

11
DBcaps

DBCaps (Double Blind Capsule) merupakan kapsul yang


memiliki caps yang panjang daripada umumnya. Kapsul
ini apabila sudah di tutup tidak dapat dibuka kembali. Bila
terbuka lagi maka cangkang kapsul sudah pasti rusak.

12
2. Kombinasi dalam Formulasi Kapsul
Cangkang Keras

Howard, Ansel, dkk. 2014. Ansel’s Pharmaceutical Dosage Form and Drug Delivery System. 10Th edition.p.245 13
Serbuk / Granul
• Bahan aktif yang digunakan bisa satu bahan aktif atau lebih. Bahan aktif dihaluskan
dahulu lalu di campurkan kemudian ditambahkan pengisi untuk menambah massa
campuran. Pengisi yang umum digunakan adalah laktosa, mikrokristalin selulosa dan pati.
Lalu apabila di granulasi maka ditambahkan pengikat seperti pregelatinized starch dan PVP.
• Eksipien lain yang digunakan juga disintegran untuk meningkatkan waktu hancur tablet
dengan sodium starch glycolate, pregelatinized starch dan croscarmellose
• Serbuk atau granul harus memiliki sifat alir yang baik untuk menunjang pengisian tablet
Oleh karena itu penambahan lubrikan atau glidan pada formula diperlukan, seperti silicon
dioxide, magnesium stearate, calcium stearate, stearic acid, atau talc (0.25% - 1%) .

Howard, Ansel, dkk. 2014. Ansel’s Pharmaceutical Dosage Form and Drug Delivery System. 10Th edition. p.244 - 245
14
Serbuk / Granul

Augsburger, Larry L. ; Stephen W. Hoag. 2018. Pharmaceutical Dosage Forms : Capsules. News York : CRC Press P. 216 15
Serbuk / Granul

Augsburger, Larry L. ; Stephen W. Hoag. 2018. Pharmaceutical Dosage Forms : Capsules. News York : CRC Press P. 216
16
Tablet / Kapsul
• Digunakan untuk memisahkan bahan aktif multikomponen yang tak bisa tercampurkan
atau terjadi interkasi.
• Tablet Prefabrikasi atau kapsul dipilih karena lebih aman daripada menimbang sejumlah
bahan aktif dari senyawa yang poten.
• Isi tidak hanya tablet / kapsul di dalam obat tetapi juga dicampur dengan serbuk pengisi
atau bahan obat serbuk/granul/pellet.. Bisa juga berupa multitablet (dibentuk tablet sfreris
diameter 3-4 mm ada yang di coating ada yang tidak untuk pelepasan yang beda)

Howard, Ansel, dkk. 2014. Ansel’s Pharmaceutical Dosage Form and Drug Delivery System. 10Th edition. p.244 – 245, 303
17
Tablet / Kapsul
• Formulasi ini dilakukan saat pelepasan kedua bahan obat berbeda . Misal tablet salut enterik yang
diharapkan mengalami pelepasan di usus dimana pH lebih basa, sedangkan obat dalam bentuk serbuk
diharapkan mengalami pelepasan segera.
• Contoh: Snoreb-AC-SR mengandung enteric coated tablet dan Aceclofenac SR dalam satu kapsul.

Howard, Ansel, dkk. 2014. Ansel’s Pharmaceutical Dosage Form and Drug Delivery System. 10Th edition. p.244 – 245, 303
18
Pellet
● Pengisian pellet biasanya digunakan untuk sediaan sustained relase
● Pellet biasanya dilapisi dengan coating dengan ketebalan yang berbeda-beda
dimana ada yang tidak di coating juga untuk immediate relase dan yang di coating
untuk extended release.
● Contoh :

Howard, Ansel, dkk. 2014. Ansel’s Pharmaceutical Dosage Form and Drug Delivery System. 10Th edition. p.303, 308 19
Liquid atau Semisolid
● Pengisian zat cair (aqueous) tidak cocok dengan kapsul keras karena cenderung melunakkan
cangkang kapsul dan mengakibatkan kebocoran pada kapsul. Harus dengan kapsul cangkang
lunak.
● Beberapa minyak / minyak atsiri yang tidak mengganggu stabilitas gelatin dapat ditempatkan pada
kapsul yang terkunci (DBcaps).
● Selain itu terdapat alternative dengan mencampurkan zat cair dengan serbuk inert dibentuk massa
serbuk basah atau pasta. Lalu diisikan kedalam kapsul.
● Untuk campuran eutektik atau senyawa kimia yang cenderung mencairkan senyawa lain ketika
dicampur maka dapat dicampurkan dalam adsorben seperti magnesium karbonat, kaolin dan
magnesium oksida.
● Untuk filling senyawa semisolid sifat thermosoftening maka dapat dilebur dan semisolid dengan sifat
tiksotropi mka diaduk hingga encer dan filling dengan pompa volumetric.

Howard, Ansel, dkk. 2014. Ansel’s Pharmaceutical Dosage Form and Drug Delivery System. 10Th edition. p.246 20
3. Keuntungan Kerugian Kapsul Cangkang
Keras
Keuntungan (+) Kerugian (-)

• Praktis dibawa, bentuk dan warna menarik • Tidak cocok untuk serbuk yang sangat
• Mudah ditelan , karena tekstur lebih halus banyak
dari tablet • Tidak semua bahan padat cocok dibuat
• Cepat hancur dalam saluran pencernaan  kapsul karena berinterkasi dengan
cepat diabsorbsi cangkang kapsul seperti bahan
• Memudahkan dua bahan aktif yang saling higroskopis, efloresen dan deliquescent
berinteraksi dikombinasi dalam satu sediaan • Cangkang kapsul gelatin masih
• Memungkinkan pengaturan perbedaaan menimbulkan isu mengenai kehalalannya
pelepasan dari bahan aktif yang berbeda • Cangkang kapsul mudah rusak sehingga
• Warna dan ukuran beragam sehingga pasien ponyimpanan harus baik
lebih mudah mengidentifikasi obat • Untuk industri, produksi kapsul memakan
waktu lebih lama dari tablet hanya sekitar
200.000 kapsul per jamnya.

21
4. Ukuran Cangkang Kapsul

Augsburger, Larry L. ; Stephen W. Hoag. 2018. Pharmaceutical Dosage Forms : Capsules. News York : CRC Press P. 228 22
5. Bahan Penyusun Cangkang Kapsul
• Bahan Utama :
- Gelatin
Gelatin terbuat hidrolisis dari kolagen yang merupakan protein yang diperoleh dari kulit,tulang dan jaringan
ikat dari hewan. Tipe A hidrolisis pada pH asam (hidrolisis kulit babi), tipe B hidrolisis pada pH basa (hidrolisis
tulang sapi)
Keuntungan Gelatin adalah sifat fisikokimianya yaitu:
1. Tidak toksik, penggunaan luas dalam makanan
2. Mudah larut dalam cairan biologis pada suhu tubuh
3. Bahan pembentuk film yang bagus, membentuk film yang kuat dan memiliki ketebalan dinding kapsul 100
µm
4. Larutan gelatin 40 % masih mobile pada suhu 50ºC dimana polimer biologis seperti agar tidak. Kemudian perubahan
wujud zat dari larutan jadi gel tidak membutuhkan suhu yang amat panas.
Tetapi cangkang kapsul gelatin memiliki MC 13 – 16 % sehingga apabila terpapar kekeringan maka terjadi
brittle dan mudah melunak bila berinterkasi / terkena bahan aktif yang higroskopis atau eksipien yang
inkompatibel. Juga terjadi reaksi cross-link pada kelembaban tinggi

23
5. Bahan Penyusun Cangkang Kapsul
- Hypromellose / HPMC

HPMC adalah eter selulosa yang berasal dari tanaman, merupakan alternatif dari gelatin atas batasan
gelatin karena agama, budaya dan dietary. HPMC merupakan polimer paling sukses sebagai alternatif
gelatin dan MC dari cangkang kapsul HPMC ini lebih rendah yaitu 4-6 % sehingga lebih tahan pada
kondisi kering dan saat kelembabannya dikurangi strukturnya tetap utuh. Dan saat kondisi penyimpanan
40ºC, 75% relative humidity (RH), selama 6 bulan tidak terjadi reaksi cross-link dan laju disolusinya tetap.
• Pewarna : Pewarna FD&C atau D&C grade yang sesuai dengan peraturan Negara dimana obat tersebut dijual
dan tidak melebihi ADI (Acceptable Daily Intake) masing-masing pewarna.
• Pengawet : Metil Paraben, Propil paraben atau Natrium metabisulfit digunakan sebagai pengawet untuk
mencegah cangkang kapsul diumbuhi mikroba baik saat proses produksi atau penyimpanan.
• Opacifier : TiO2
• Plasticizer : Mengurangi kekakuan bahan utama kapsul contoh : Sorbitol, Gliserin dan Polietilen Glikol 4000

24
6. Pembuatan Cangkang Kapsul Keras

Augsburger, Larry L. ; Stephen W. Hoag. 2018 . Pharmaceutical Dosage Forms : Capsules. News York : CRC Press. p. 80 25
6. Pembuatan Cangkang Kapsul Keras
a.) Penyiapan Larutan Gelatin
Aqua demineralisata 70ºC dalam wadah stainless dengan jacket vessel, lalu di campurkan gelatin 30 %
- 40 % (b/v) hingga larut dengan suhu dikontrol >45ºC untuk mencegah tumbuhnya bakteri atau
menggunakan pengawet (pada zaman dahulu) pada saat pengembangan larutan gelatin.. Kemudian
melarutkan / mensuspensikan pewarna yang kemudian ditambahkan pembasah seperti Na Lauril Sulfat,
lalu menambahkan koloidal silikon dioksida untuk memperbaiki permukaan film mengurangi sifat
geseknya. Lalu larutan diaduk untuk mengecek adanya busa, bila tidak ada kemudian larutan di cek
viskositasnya, larutan gelatin siap dipakai.dan dipindahkan ke dip pan
b.) Dipping
Pin/pegs dicelupkan dalam larutan gelatin
c.) Spinning
Rotasi dengan pin yang lain untuk dipping pin yang lain
d.) Drying
Pin yang sudh di dipping dikeringkan dengan suhu dan kelembaban tertentu, dengan pengering kilns
pada suhu 0 – 4 ºC.

26
Augsburger, Larry L. ; Stephen W. Hoag. 2018 . Pharmaceutical Dosage Forms : Capsules. News York : CRC Press. p. 80-81
e.) Stripping

Cangkang kapsul yang sudah dikeringkan dilepaskan dari pin dengan pisau yang terbuat dari keramik

f.) Trimming dan Joining

Body dan Cap yang terpisah disatukan dalam joining block. Untuk cangkang kapsul model snap-fit dan
coni snap di kunci hinga pre-locknya saja tidak sampai pada cekungan lockinnya sehingga masih bisa
dibuka saat filling. Kapsul kemudian di ejeksikan dari joining block.

g.) Polishing

Cangkang kapsul dipoles dan dibersihkan

h.) Lubricating

Pin yang digunakan dalam proses produksi cangkang sebelumnya dari film gelatin yang tersisa
denganm lubrikan atau mold release aid.

27
Augsburger, Larry L. ; Stephen W. Hoag. 2018 . Pharmaceutical Dosage Forms : Capsules. News York : CRC Press. p. 80-81
7. Kontrol Kualitas Kapsul
a.) Ukuran
- Panjang badan dan tutup
- Diameter badan dan tutup Tergantung ukuran kapsul
- Panjang setelah digabung
- Tebal Cangkang  Umumnya 100 µm
b.) Warna dan Bau
Kapsul harus memiliki warna dan bau yang akseptabel (tidak mengeluarkan bau yang aneh) dan tidak
berubah selama penyimpanan.
c.) Moisture content (MC)
Kapsul gelatin memiliki MC 13 – 16 % dan HPMC memiliki MC 4-7 %. Perlu diperhatikan bahwa kapsul
gelatin penambahan MC 1 % menambah panjang kapsul bertambah ± 0,5 %. Apabila kapsul gelatin terlalu
lunak akan rusak kapsulnya dan apabila terlalu kering akan brittle.

28
8. Formulasi
Persyaratan formulasi yang harus ada pada formula yang dibuat

1. Campuran harus bisa diisi secara seragam untuk memberikan produk yang stabil
2. Bahan aktif harus bias dilepas dalam bentuk yang bias diabsorbsi oleh pasien
3. Harus memenuhi persyaratan farmakope atau peraturan lembaga yang berwenang missal : laju
disolusinya
Komposisi
a.) Bahan Obat:
Banyaknya bahan obat menentukan sifat campuran, apabila abahn aktif < 20 % maka eksipiennya akan
menentukan sifat campurannya. Lalu apabila bahan aktifnya dalam jumlah besar seperti 500 mg maka sifat
campurannnya lebih ditentukan oleh bahan aktifnya karena jumlah eksipien di dalamnya sedikit.
b.) Pengisi / Diluen
Berfungsi menambah massa kapsul dan membantu menutupi kekurangan sifat bahan aktif seperti sifat alir
dengan diluen yang mudah mengalir : missal Avicel PH 102, Spray Dried Lactose dll.

Jones, David. 2007. Pharmaceutics – Dosage Form and Design. London : Pharmaceutical Press. P.264 - 265 29
8. Formulasi
c,) Lubrikan dan Glidan
Lubrikan mengurangi gesekan dengan logam yang ada pada filling machine, glidan untuk menurunkan
gaya Tarik menarik antar partikel sehingga keduanya diharapkan melancarkan sifat alir serbuk dan
menghasilkan isi kapsul yang seragam. Contoh : Mg Stearat, Ca Stearat (Lubrikan) Koloidal Silikon Dioksida,
Talk (Glidan)
d,.) Disintegran
Mempercepat hancurnya massa serbuk sehingga obat lebih cepat terdisolusi dalam saluran cerna. Contoh
: Primojel, Mikrokristalin Selulosa dll.
e. Surfaktan
Meningkatkan pembasahan pada serbuk terutama pada serbuk yang hidrofobik atau mengandung eksipien
yang hidrofobik seperti Lubrikan Mg Stearat Contoh : Natrium Lauril Sulfat.

30
Jones, David. 2007. Pharmaceutics – Dosage Form and Design. London : Pharmaceutical Press. P.264 - 265
9. Pengisian Kapsul
Manual
- Punching
- Hand Operated Filling Machine
Otomatis
- Dependent
Auger Filling Machine
Vibration Filling Machine
- Independent
Dosing Tube
- Dosing Disc

31
Jones, David. 2007. Pharmaceutics – Dosage Form and Design. London : Pharmaceutical Press. P.264 - 265
Manual
Tanpa Mesin

Marc Gibson. 2009. Pharmaceutical Preformulation and Formulation: A Practical Guide from Candidate Drug Selection to Commercial
Dosage Form. 2nd Ed.Informa Healthcare : NewYork.pp 420-422

32
Manual
Punching : Serbuk yang sudah dibagi di kertas perkamen dimasukkan bagian body sampai ±
¾ volume, lalu dibalik dam ditekan-tekan pada sisa serbuk sampai seluruh serbuk masuk ke
body kapsul, lalu satukan dengan cap nya.

Dengan Alat (Hand Operated Filling Machine)


Body kapsul diletakkan pada plate bawah sedangkan cap diletakkan pada plate atas
kemudian serbuk yang sudah dibuat dituangkan diatas alat dan diratakan dengan spatel
atau sudip hingga seluruh serbuk masuk pada body kapsul, lalu satukan body dan cap
dengan menekan plate atas dan plate bawah.

33
Howard, Ansel, dkk. 2014 . Ansel’s Pharmaceutical Dosage Form and Drug Delivery System. 10Th edition 34
Dependent vs Independent?
Dependent System: Sistem yang menggunakan cangkang kapsul langsung untuk mengukur
isi serbuk. Keseragaman berat isi bisa tercapai jika kapsul sudah terisi penuh.

Independent System : Serbuk diukur secara khusus oleh alat. Keseragaman berat tidak
tergantung pada isi cangkang yang penuh tapi bisa terisi sebagian

Marc Gibson. 2009. Pharmaceutical Preformulation and Formulation: A Practical Guide from Candidate Drug Selection to Commercial
Dosage Form. 2nd Ed.Informa Healthcare : NewYork.pp 420-422

35
Dependent Filling
Auger

Body dan Cap dimasukkan dalam plate yang


terpisah yang ada pada turntable dan serbuk
akan dimasukkan dalam hopper. Pengisian
dilakukan dengan berputarnya auger sehingga
memberikan gaya pada plate yang berisi body
kapsul untuk berputar sehingga body terisi
dengan serbuk. Berat yang terisi tergantung pada
perputaran plate dan auger itu sendiri. Satu-
satunya cara agar pengisian dengan mesin auger
seragam body kapsul harus terisi penuh /
berlebih.

Edited by james swarbick. 2007. Encyclopedia of pharmaceutical technology vol 1 3rd edition p. no 406-430
36
Dependent Filling
Vibration

Pengisian dilakukan dengan bantuan plate yang


bergetar hingga mengisi body kapsul lalu isi
kapsul dikompresi dengan pegas dan sisa
pengisian berlebih pada kapsul dipindahkan oleh
scraper lalu body kapsul masuk dalam joining
block dan disatukan dengan cap nya lalu
diejeksikan.

Augsburger, Larry L. ; Stephen W. Hoag. 2018 . Pharmaceutical Dosage Forms : Capsules. News York : CRC Press. 134 - 135
37
Independent Filling
Dosing Disc

Pertama-tama serbuk diisikan dalam lubang


piringan dosing disc yang berada pada dosing
bowl yang bisa diatur dan dikempa oleh piston 1
sehingga terbentuk plug yang dimasukkan dalam
lubang 2 dan di kempa lagi oleh piston 2 proses
ini berulang hingga plug masuk dalam body
kapsul. Bobot dapat dikontrol dari : ketebalan
dosing disc serta berat yang terisi oleh serbuk,
settingan station kempa (tamping station) dan
tinggi serbuk yang diisikan pada dosing bowl.

Augsburger, Larry L. ; Stephen W. Hoag. 2018 . Pharmaceutical Dosage Forms : Capsules. News York : CRC Press. 134 - 135
38
Dosator Method

Piston diatur settingan volumetriknya sesuai


jumlah serbuk yang diinginkan. Lalu powder bed
diatur pada settingan konstan. Lalu piston
mengempa serbuk pada dosing disc sehingga
terbentuk plug dan plug dimasukkan dalam
kapsul

Augsburger, Larry L. ; Stephen W. Hoag. 2018 . Pharmaceutical Dosage Forms : Capsules. News York : CRC Press. 134 - 135
39
10. Evaluasi Kapsul
a.) Keseragaman Sediaan
Keragaman Bobot Keseragaman Kandungan
Persyaratan kapsul: Persyaratan kapsul:
Kapsul keras, tablet tidak bersalut atau tablet Dipersyaratkan untuk semua bentuk sediaan
salut selaput, mengandung zat aktif 25 mg yang tidak memenuhi kondisi diatas pada uji
atau lebih yang merupakan 25 % atau lebih keragaman bobot.
terhadap bobot satuan sediaan atau dalam
kasus kapsul keras, kandungan kapsul,
kecuali keseragaman dari zat aktif lain yang
tersedia dalam bagian yang lebih kecil yang
memenuhi persyaratan keseragaman
kandungan.

Departemen Kesehatan RI.2014. FI V. Jakarta : Kementrian RI p. 1526 - 1529


40
Keragaman Bobot
Kapsul Keras:

• Timbang seksama 10 kapsul satu per satu, beri identitas masing-masing kapsul.
• Keluarkan isi masing-masing kapsul dengan cara yang sesuai.
• Timbang seksama tiap cangkang kapsul kosong, dan hitung bobot bersih dari isi tiap
kapsul dengan cara mengurangkan bobot cangkang masing-masing bobot bruto.
• Hitung jumlah zat aktif dalam tiap kapsul dari hasil penetapan kadar masing-masing isi
kapsul
• Hitung nilai penerimaan

Departemen Kesehatan RI.2014. FI V. Jakarta : Kementrian RI p. 1526 - 1529


41
Keseragaman Kandungan
Kapsul Keras:

• Ambil tidak kurang dari 30 satuan


• Tetapkan kadar masing-masing 10 satuan menggunakan metode analisis yang sesuai
• Hitung nilai penerimaan
| M – X | + ks

Departemen Kesehatan RI.2014. FI V. Jakarta : Kementrian RI p. 1526 - 1529


42
Nilai penerimaan

Departemen Kesehatan RI.2014. FI V. Jakarta : Kementrian RI p. 1526 - 1529


43
b.) Disolusi
• Mengisi tabung percobaan dengan media disolusi air sesuai monografi dan mengatur suhu
pada 37° ± 0,5° Celcius
• Memasukkan kapsul uji kedalam media disolusi., segera opersikan alat dengan keceptan
yang sesuai pada monografi
• Dalam interval tertentu, ambil sejumlah sampel pada daerah pertengahan antara media
disolusi dan bagian atas keranjang atau dayung, tidak kurang dari 1 cm dari dinding
wadah.(bila pengambilan dinyatakan pada beberapa waktu ganti sejumlah volume aliquot
dengan sejumnlah media disolusi yng bersuhu 37° C)
• Lakukan analisis seperti terter pada masing-masing , menggunakan metode penetapan
kadar yang sesuai.

44
Departemen Kesehatan RI.2014. FI V. Jakarta : Kementrian RI p. 1609
Nilai penerimaan

Departemen Kesehatan RI.2014. FI V. Jakarta : Kementrian RI p. 1611


45
c.) Waktu Hancur
• Masukkan 1 kapsul pada masing-masing 6 tabung dari keranjang,
• Jika dinyatakan masukkan kasa 10 mesh, kasa ini ditempatkan di permukaan lemopengan
atas dari rangkaian keranjang.
• Amati kapsul dalam batas waktu yang dinyatakan dalam masing-masing monografi, semua
kapsul hancur, kecuali bagian dari cangkang kapsul.
• Bil 1 kapsul atau 2 kapsul tidak hancur sempurna, ulangi pengujian dengan 12 kapsul
lainnya : tidak kurang 16 dari 18 kapsul yang diuji hancur semua

46
Departemen Kesehatan RI.2014. FI V. Jakarta : Kementrian RI p. 1613
d.) Visual Defect
Terbagi jadi Tipe Major A, Major B dan Minor

47
Augsburger, Larry L. ; Stephen W. Hoag. 2018 . Pharmaceutical Dosage Forms : Capsules. News York : CRC Press. P 85
48
Augsburger, Larry L. ; Stephen W. Hoag. 2018 . Pharmaceutical Dosage Forms : Capsules. News York : CRC Press. P 85
2
KAPSUL CANGKANG
LUNAK
“ 1.
2.
3.
4.
Desain
Penggunaan Cangkang Kapsul Lunak
Bahan-bahan penyusun Kapsul Lunak
Keuntungan dan Kerugian
5. Formulasi
6. Pengisian Kapsul Lunak
7. Evaluasi Kapsul Lunak
8. Kapsul Cangkang Keras Vs Kapsul Cangkang Lunak

50
1. Desain Kapsul Cangkang Lunak
Bentuk kapsul lunak dapat berupa
oblong(0,15-25ml), round(0,05-
6ml) ,tube(0,15-30ml),oval(0,05-
6ml), dengan atau tanpa twist off

51
2. Penggunaan Cangkang Kapsul Lunak
Enkapsulasi cairan  Minyak Atsiri, Minyak Alifatis, Surfaktan, Polietilen glikol, Emulsi, Suspensi dll.
Enkapsulasi zat kering  Pellet, Granul
Enkapsulasi zat semisolid  Pasta, Thermosoften Mixtures, Semisolid Tiksotropi

Kapsul cangkang lunak dapat digunakan untuk membantu disolusi bahan aktif yang sukar larut pada asam
lambung seperti saquinavir yang berupa larutan dalam kapsul.

Untuk meningkatkan bioavailabilitas obat dengan Sistem Cosol (kombinasi etanol dengan ester gliserida asam lemak)
memungkinkan konsentrasi obat lebih tinggi dalam volume kecil seperti Tamazepam

Jones, David. 2008. Pharmaceutics – Dosage Form and Design. London : Pharmaceutical Press. P. 269

MS Patel FSS Morton& H Seager.1989. Advance in Softgel Formulation Technology.Chapter 3 Solid Dosage Form: Capsules. Manuf
Chem

Aulton, M.E. 2002. Pharmaceutics : The Science of Dosage Form Design.2nd edition. Edinburgh : Churchill Livingstone p, 469 - 471
52
3. Bahan-bahan penyusun Kapsul Lunak
Komposisi :
Bahan Utama : Gelatin
Spesifikasi:
• Kekuatan Gel : 150 – 200 Bloom
• Viskositas 60°C, 6 2/3 % w/w dalam air 2,8 – 4,5 mPa s, tergntung tipe gelatinnya
• Memiliki derajat kerusakan viskositas yang terkontrol
• Ukuran partikel sesuai untuk mempercepat disolusi dan deaerasi, pada konsentrasi tinggi sekalipun
• Distribusi berat molekul yang merata
Plasticizer : Cangkang lunak perlu penambahan plasticizer yang tidak mudah menguap sehingga saat pengeringan
cangkang kapsul tetap rigid. Contoh : Sorbitol, Gliserin, PEG 200,
Bahan tambahan lain : Air (6 – 13 %), Pewarna, Opacifier, Gula (untuk salut atau menambah rasa saat tablet
dikunyah)

53
4. Keuntungan Kerugian Kapsul Cangkang
Lunak

Keuntungan (+)
Kerugian (-)
• Bisa diisi untuk berbagai bentuk sediaan di
dalam kapsul mulai dari serbuk, cairan dan • Cangkang kapsul lunak tidak cocok untuk
semisolid. cairan yang mudah bermigrasi
• Beberapa bisa dikunyah, biasanya yang berisi • Memerlukan peralatan manufuktur yang
minyak ikan khusus, sehingga harga lebih mahal.
• Bisa menambah laju disolusi dan laju absorbs • Mudah berekasi dengan senyawa
pada senyawa hidrofilik. hidrofilik sehinga enkapsulasi senyawa
• Dosis yang seragam pada dosisi kecil bila di hidrofilik lebih susah daripada hidrofobik.
formulasi larutan dalam kapsul.

54
5. Formulasi
a.) Cairan
- Cairan Lipofilik
Berupa minyak tanaman atau ester asam lemak sebagai pengisi, hanya bahan obat tertentu yang dapat larut. Maka
diperlukan kosolven atau surfaktan untuk membantu kelarutan. Contoh : minyak kedelai.
- Cairan Emulsi
Kombinasi pharmaceutical oil dengan surfaktan non ionik membentuk droplet minyak / surfaktan yang bias di
absorbs di mukosa.
- Cairan campur air
Digunakan PEG BM rendah seperti PEG 400, PEG 600 serta surfaktan.(tween) atau pluronics untuk melarutkan bahan
obat.
b.) Suspensi
Bahan obat yang tidak larut dalam cairan pengisi maka disuspensikan. Formulasi suspense diperuntukkan bahan
obat yang absorbsinya jelek pada pemberian oral. Dengan eksipien yang tepat bioavaibilitas obat dapat ditingkatkan

Jones, David. 2008. Pharmaceutics – Dosage Form and Design. London : Pharmaceutical Press. P. 269
55
5. Formulasi
c.) Semisolid

Formulasi semisolida dengan basis PEG BM rendah (PEG 300-600) yang dikombinasi dengan PEG BM tinggi (PEG
4000- 10000) untuk meningkatkan viskositas. Ukuran droplet emulsi <100nm untuk meningkatkan penghantaran obat.

d.) Permasalahan
Interaksi kimia : komponen pengisi kapsul dengan gelatin dan plasticizer contoh: Reaksi crosslink gelatin
Interaksi fisika : Migrasi cairan pengisi kapsul ke cangkang (sweating)

Reich,Gabriele. 2000. Chapter 11 Formulation and Physical Properties of Soft Capsule. Pharm Ind
56
6. Pengisian Kapsul Lunak
a.) Plate method
- Lembaran gelatin hangat di letakkan di plate bawah
- Plate bawah kemudian diisikan dengan bahan yang ingin dimasukkan
- Plate atas juag diberi lembaran gelatin
- Kapsul dibentuk dengan cara menekan kedua plate
- Plate di cuci dengan cairan yang mudah menguap

b.) Rotary die process


Salah satu mesin produksi kapsul cangkang lunak yang dapat
berjalan otomatis dan bias memproduksi secara terus menerus.
Mekanisme : fill tank mesin diisiikan oleh bahan yang akan diisikan oleh
bahan yang akan di enkapsulasi, yang nantinya akan disegel dengan
gelatin dari pita gelatin pada rotary die. Pada injection wedge dilakukan
pengisian bahan pada gelatin dan dilakukan pemanasan pada suhu 37 –
40 ° C untuk penyegelan.

Felton,Linda. 2012. Remington : Essenstials of Pharmaceutics . London : Pharmaceutical Press p. 608


57
6. Pengisian Kapsul Lunak
c.) Accogel method
Disebut juga stern machine, dengan proses mirip dengan rotary die tetapi uniknya adalah satu-satunya mesin
yang dapat mengisi serbuk atau bahan padat lain ke dalam kapsul cangakng lunak. Meskipun begitu, juga
dapat digunakan untuk mengisi cairan atau bahan yang lain juga.

d.) Reciprocating rotary die


Memiliki kemiripan dengan Rotary Die tetapi berbeda pada proses enkapsulasi
Mekanisme Kerja: Pita gelatin berada di antara 1 set die yang terus terbuka membentuk barisan kantung
cangkang gelatin. Kantung diisi obat, disegel, dibentuk, dipotong → tanki pendingin mencegah melekat

B. Troy David. 1995. Remington The Science and Practice Pharmacy. USA: Librarian Congress

Felton,Linda. 2012. Remington : Essenstials of Pharmaceutics . London : Pharmaceutical Press p. 608


58
7. Evaluasi Kapsul Lunak
a.) Keseragaman Sediaan
Keragaman Bobot Keseragaman Kandungan
Persyaratan kapsul: Persyaratan kapsul:
Kapsul keras, tablet tidak bersalut atau tablet Dipersyaratkan untuk semua bentuk sediaan
salut selaput, mengandung zat aktif 25 mg yang tidak memenuhi kondisi diatas pada uji
atau lebih yang merupakan 25 % atau lebih keragaman bobot.
terhadap bobot satuan sediaan atau dalam
kasus kapsul keras, kandungan kapsul,
kecuali keseragaman dari zat aktif lain yang
tersedia dalam bagian yang lebih kecil yang
memenuhi persyaratan keseragaman
kandungan.

Departemen Kesehatan RI.2014. FI V. Jakarta : Kementrian RI p. 1526 - 1529


59
Keragaman Bobot
Kapsul Keras:

• Timbang seksama 10 kapsul satu per satu, beri identitas masing-masing kapsul.
• Buka kapsul dengan alat pemotong bersih dan kering yang sesuai seperti gunting atau
pisau tajam
• Keluarkan isi bilas dan bilas dengan pelarut yang sesuai, biarkan sisa pelarut menguap
selama 30 menit , lindungi dari penarikan atau kehilangan kelembaban
• Timbang seksama tiap cangkang kapsul kosong, dan hitung bobot bersih dari isi
kapsul
• Hitung jumlah zat aktif dalam tiap kapsul dari hasil penetapan kadar masing-masing isi
kapsul
• Hitung nilai penerimaan

Departemen Kesehatan RI.2014. FI V. Jakarta : Kementrian RI p. 1526 - 1529


60
Keseragaman Kandungan
Kapsul Keras:

• Ambil tidak kurang dari 30 satuan


• Tetapkan kadar masing-masing 10 satuan menggunakan metode analisis yang sesuai
• Hitung nilai penerimaan
| M – X | + ks

Departemen Kesehatan RI.2014. FI V. Jakarta : Kementrian RI p. 1526 - 1529


61
Nilai penerimaan

Departemen Kesehatan RI.2014. FI V. Jakarta : Kementrian RI p. 1526 - 1529


62
b.) Disolusi
• Mengisi tabung percobaan dengan media disolusi air sesuai monografi dan mengatur suhu
pada 37° ± 0,5° Celcius
• Memasukkan kapsul uji kedalam media disolusi., segera opersikan alat dengan keceptan
yang sesuai pada monografi
• Dalam interval tertentu, ambil sejumlah sampel pada daerah pertengahan antara media
disolusi dan bagian atas keranjang atau dayung, tidak kurang dari 1 cm dari dinding
wadah.(bila pengambilan dinyatakan pada beberapa waktu ganti sejumlah volume aliquot
dengan sejumnlah media disolusi yng bersuhu 37° C)
• Lakukan analisis seperti terter pada masing-masing , menggunakan metode penetapan
kadar yang sesuai.

63
Departemen Kesehatan RI.2014. FI V. Jakarta : Kementrian RI p. 1609
Nilai penerimaan

Departemen Kesehatan RI.2014. FI V. Jakarta : Kementrian RI p. 1611


64
c.) Waktu Hancur
• Masukkan 1 kapsul pada masing-masing 6 tabung dari keranjang,
• Jika dinyatakan masukkan kasa 10 mesh, kasa ini ditempatkan di permukaan lemopengan
atas dari rangkaian keranjang.
• Amati kapsul dalam batas waktu yang dinyatakan dalam masing-masing monografi, semua
kapsul hancur, kecuali bagian dari cangkang kapsul.
• Bil 1 kapsul atau 2 kapsul tidak hancur sempurna, ulangi pengujian dengan 12 kapsul
lainnya : tidak kurang 16 dari 18 kapsul yang diuji hancur semua

65
Departemen Kesehatan RI.2014. FI V. Jakarta : Kementrian RI p. 1613
Cangkang Keras vs Cangkang Lunak

Kapsul Cangkang Keras Kapsul Cangkang Lunak

• Memiliki 2 bagian yaitu body dan cap • Langsung jadi satu bagian
• Pada umumnya tidak perlu penyegelan • Memerlukan penyegelan dengan
terutama yang memiliki desain “self-locking” pemanasan / pencelupan larutan gelatin
• Tidak cocok untuk pengisian zat • Cocok untuk berbgai bentuk bahan obat
cair/semisolid • Bentuk beragam silindris, oval, tube
• Bentuk silindris • Gelatin cair .
• Gelatin Keras

66
Daftar Pustaka
• Augsburger, Larry L. ; Stephen W. Hoag. 2018 . Pharmaceutical Dosage Forms : Capsules. News York : CRC Press.
Howard, Ansel, dkk. 2014 . Ansel’s Pharmaceutical Dosage Form and Drug Delivery System. 10Th edition. Leon Lachman
and Herbert A. Liberman. 2009 . The theory and practice of industrial pharmacy special Indian edition.
• Dr. Attila Dévay.2013.The Theory and Practice of Pharmaceutical Technology,,University of Pécs Institute of
Pharmaceutical and Biopharmacy
• Edited by james swarbick. 2007. Encyclopedia of pharmaceutical technology vol 1 3rd edition
• Aulton, M.E. 2002. Pharmaceutics : The Science of Dosage Form Design.2nd edition. Edinburgh : Churchill Livingstone
• Marc Gibson. 2009. Pharmaceutical Preformulation and Formulation: A Practical Guide from Candidate Drug Selection
to Commercial Dosage Form. 2nd Ed.Informa Healthcare : NewYork.pp 420-422

67
Daftar Pustaka
• Departemen Kesehatan RI.2014. FI V. Jakarta : Kementrian RI p. 1526 – 1529
• Jones, David. 2007. Pharmaceutics – Dosage Form and Design. London : Pharmaceutical Press. P.264 – 265
• Felton,Linda. 2012. Remington : Essenstials of Pharmaceutics . London : Pharmaceutical Press p. 608
• B. Troy David. 1995. Remington The Science and Practice Pharmacy. USA: Librarian Congress

68

Вам также может понравиться