Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
Infeksi pada bronkus yang berasal dari hidung dan tenggorokan di mana
bronkus merupakan suatu pipa sempit yang berawal pada trakhea, yang
Gejala bronkhitis di awali dengan batuk pilek, akan tetapi infeksi ini telah
berubah sifatnya.1
yang singkat atau kurang berat, gejala-gejala termasuk demam,batuk dan pilek.
adalah suatu bentuk penyakit obstruksi paru kronik, pada keadaan ini terjadi iritasi
bronkhial dengan sekresi yang bertambah dan batuk produktif selama sedikitnya
tiga bulan atau bahkan dua tahun berturut-turut, biasanya keadaan ini disertai
emfisema paru. Berikut ini perbedaan antara bronkhus normal dengan bronkhus
yang meradang.1
1
Gambar 1:(Perbedaan bronchi dan bronchitis)1
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI BRONCHITIS
bronkus lokal yang bersifat patologis dan berjalan kronik. Perubahan bronkus
Paru – paru merupakan salah satu organ vital bagi kehidupan manusia
yang merupakan hasil sisa proses pernapasan yang harus dikeluarkan dari tubuh,
sehingga kebutuhan tubuh akan oksigen terpenuhi. Udara sangat penting bagi
kematian. Itulah peranan penting paru – paru. Cabang trakea yang berada dalam
paru – paru dinamakan bronkus, yang terdiri dari 2 yaitu bronkus kanan dan
bronkus kiri. Organ yang terletak di bawah tulang rusuk ini memang mempunyai
tugas yang berat, belum lagi semakin tercemarnya udara yang kita hirup serta
berbagai bibit penyakit yang berkeliaran di udara. Ini semua dapat menimbulkan
berbagai penyakit paru – paru. Salah satunya adalah penyakit yang terletak di
3
B. EPIDEMIOLOGI BRONCHITIS
bronkitis kronis. Angka inipun diduga masih dibawah angka morbiditas yang
Dalam sebuah studi longitudinal 30 tahun dari 1.711 pria finlandia, kedian
kumulatif dari bronkitis adalah 42% pada perokok aktif 26% pada mantan
juta orang di amerika serikat, dan mayoritas adalah antara 44 dan 65 tahun.
Beberapa 24,3% dari individu dengan bronkitis kronik lebih tua dari 65 tahun, dan
tahun dari 21.30 danish pasien menunjukkan bahwa pravelensi kumulatif lendir
kronis sekresi adalah 10.7% pada wanita dibandingkan 8,7% pada pria. 3
C.ETIOLOGI BRONCHITIS
meliputi polusi udara, merokok dan infeksi. Infeksi sendiri terbagi menjadi infeksi
(RSV, Parainfluenza, Influenza, Adeno) dan infeksi fungi (monilia). Faktor polusi
udara meliputi polusi asap rokok atau uap/gas yang memicu terjadinya bronkitis.
Sedangkan faktor penderita meliputi usia, jenis kelamin, kondisi alergi dan
4
Bronkitis infeksiosa
berulang bisa terjadi pada perokok dan penderita penyakit paru dan saluran
2. Bronkiektasis
.3. Alergi
Bronkitis iritatif
yang dapat menyebabkan iritasi pada daerah bronkus. Bronkitis iritatif bisa
disebabkan oleh berbagai jenis debu, asap dari asam kuat, amonia, beberapa
pelarut organik klorin, hidrogen sulfida, sulfur dioksida, dan bromine, polusi
udara yang menyebabkan iritasi ozon dan nitrogen dioksida, tembakau dan rokok
D. PATOGENESIS
bronkhus ini menebal lebih dari 30-40% dari normal. Terdapat juga
5
bronkial, metaplasia epitel bronkhus dan silia berkurang. Perubahan yang
penting juga adalah perubahan pada saluran napas kecil yaitu sekresi sel
goblet, bukan saja bertambah dalam jumlahnya akan tetapi juga lebih
maksimal, saluran pernapasan bagian bawah paru akan lebih cepat dan
lebih banyak yang tertutup. Hal ini akan mengakibatkan ventilasi dan
maupun aliran darah ke alveoli tidak merata. Timbul hipoksia dan sesak
E. GAMBARAN KLINIS
lokasi kelainannya dan ada tidaknya komplikasi lanjut. Ciri khas pada
6
demikian hebat pada penyakit berat dan dapat tidak nyata atau tanpa gejala
a. Batuk produktif
banyak terutama pada pagi hari sesudah ada perubahan posisi tidur
atau bangun dari tidur. Kalau tidak ada infeksi sekunder sputumnya
b. Haemaptoe
Terjadi pada 50% kasus bronkhitis, kelainan ini terjadi akibat nekrosis
komplikasi haemaptoe.
Pada 50% kasus ditemukan sesak napas. Hal tersebut timbul dan
seberapa jauh timbulnya kolap paru dan desturksi jaringan paru yang
7
terjadi akibat infeksi berulang (ISPA), biasanya menimbulkan fibrosis
d. Demam berulang
F. Gambaran Radiologi
Thorax
roentgen thoraks normal. Jika terdapat abnormalitas pada foto thoraks, biasanya
dengan ditemukannya gambaran “dirty chest”. Hal ini ditandai dengan terlihatnya
akan terlihat pada semua tempat di seluruh lapangan paru namum penilaian
kronik dengan adanya edema perivascular dan peribronkial, inflamasi kronik dan
fibrosis. Jika gambaran ini terlihat jelas, dengan beberapa bayangan linear dan
8
opasitas nodular yang berat, maka gambarannya akan mirip dengan fibrosis
Gambaran tramline maupun tubular shadow yang tipis lebih mengarah pada
bronkiektasis namun gambaran ini dapat dialami oleh penderita bronchitis kronik
dengan tomografi. Namun sekali lagi, penyakit ini hanya bersifat mengarahkan
9
- Gambaran Tubular Shadow menunjukkan adanya bayangan garis-garis
yang paralel keluar dari hilus menuju basal paru dari corakan paru yang
bertambah
1. Bronkitis akut
atas. Penyakit ini biasanya tidak hebat dan tidak ditemukan komplikasi. Juga tidak
terdapat gambaran roentgen yang positif pada keadaan ini. Tetapi foto roentgen
berguna jika ada komplikasi pneumonitis pada penderita dengan infeksi akut
2. Bronkitis kronik
pada foto thoraks. Acapkali berdasarkan pemeriksaan klinis dan laboratorik sudah
10
dapat ditegakkan diagnosisnya. Pada foto hanya tampak corakan yang ramai di
bronkus dan peribronkus. Corakan yang ramai di basal paru ini dapat merupakan
variasi normal foto thoraks. Tidak ada kriteria yang pasti untuk menegakkan
diagnosis bronkitis kronik pada foto thoraks biasa. Penyakit ini disebabkan oleh
Infeksi ini dapat spesifik maupun tidak spesifik. Penyakit bronkitis kronik dan
emfisema ternyata selalu berhubungan dengan bronkitis asma oleh adanya spasme
bronkus.
paru yang kronik dan sering ditemukan pada bronkitis asma kronik. Bronkitis
kronik secara radiologik dibagi dalam 3 golongan, yaitu: ringan, sedang, dan
berat. Pada golongan yang ringan ditemukan corakan paru yang ramai di bagian
basal paru. Pada golongan yang sedang, selain corakan paru yang ramai, juga
dan kiri, sedangkan golongan yang berat ditemukan hal-hal tersebut di atas dan
11
Ct-scan
bronkus
Computed Tomography (CT) scan juga terlihat pada panah merah dan
12
G. DIAGNOSIS BANDING
berupa bronkitis
kekeruhan tambal sulam (panah) di bagian bawah di atas lobus kanan atas
Mycobacterium tuberculosis.8
13
Keempat pencitraan manifestasi TB primer (yang ada, tidak ada, atau semua
manapun, tetapi lokasi yang paling khas adalah lobus bawah atau lobus tengah
Ghon Focus: Fokus awal infeksi parenkim, biasanya terletak di bagian atas
bawahlobus atau bagian bawah lobus atas. Rankecomplex: Ghon fokus dan
limfadenopati.
menonjol8
- Emfisema
14
pipih dengan sudut kostofrenik melebar, tulang vertebra horizontal, dan
meningkat dan sudut diafragma anterior yang datar. Selain itu, bula dan
Gambar 7
dapat menjadi diagnosis banding dari bronkitis kronik ini. Gambaran khas
bronkiektasis yang berupa tramline shadow pada foto thoraks juga dapat
15
Gambar 8:Terlihat gambaran foto CT-Scan dan thoraks
H. PENCEGAHAN
1 Pencegahan primer
orang yang sehat agar tetap sehat atau mencegah orang yang sehat agar
- . Tidak tidur di kamar yang ber AC dan menggunakan baju hangat kalau
dingin (es),
16
- Jaga kebersihan makanan dan biasakan cuci tangan sebelum makan
2 Pencegahan sekunder
dilakukan dengan:9
- Diagnosis
gejala batuk yang timbul tiba-tiba dengan atau tanpa sputum dan tanpa
adanya bukti pasien menderita pneumonia, common cold, asma akut dan
eksaserbasi akut. Pada pemeriksaan fisik pada stadium awal biasanya tidak
- Pemeriksaan fisik
Keadaan paru : ronki basah kasar yang tidak tetap (dapat hilang atau
17
I.PEMERIKSAAN LABORATORIUM
bakteri, sputumnya akan seperti nanah. Untuk pasien anak yang diopname,
dilakukan dengan tes C-reactive protein, kultur pernapasan, kultur darah, kultur
infeksi apakah dari bakteri atau virus. Jumlah leukositnya berada > 17.500 dan
pemeriksaan lainnya dilakukan dengan cara tes fungsi paru-paru dan gas darah
arteri9
J.PENGOBATAN
tersier untuk penderita bronkitis dapat ditolong dengan terapi farmakologi dan
1. Terapi farmakologi
- Bronkodilatori
18
yang menghasilkan norephinepherin, epinefrin dan isoproterenol disebut
adrenergik
beta terdiri beta 1 dan beta 2. Beta 1 adrenergik terdapat pada jantung, beta
- Metilxantin
sangat sesak, biarlah dai menghirup uap air tiga kali sehari.9
- Taruhlah kompres uap di atas dada pasien dua kali sehari, dan taruhlah
19
K. komplikasi
Pada orang yang sehat jarang terjadi komplikasi, tetapi pada anak dengan
L.prognosis
Quo ad vitam
Pada kasus bronkhitis yang berat dan tidak diobati, prognosisnya jelek,
survivalnya tidak akan lebih dari 5-10 tahun. Kematian pasien karena
Que ad sanam
penyakit waktu pasien berobat pertama kali. Bila tidak ada komplikasi,
prognosis brokhitis akut pada anak umumnya baik. Pada bronkhitis akut
yang berulang. Bila anak merokok (aktif dan pasif) maka dapat terjadi
20
BAB III
KESIMPULAN
lima alasan teratas seseorang mencari pengobatan medis. Bronkitis terbagi atas
bronkitis akut dan bronkitis kronik. Gambaran radiologi yang khas pada bronkitis
perubahan yang minimal dan biasanya tidak spesifik. Namun pada beberapa
seperti dirty chest, adanya gambaran tubular shadow dan tramline appearance
yang berasal dari hilus paru. Penegakan diagnosis bronkitis dengan pemeriksaan
radiologi sudah cukup baik di dapatkan dari foto thoraks konvensional dan juga
CT- Scan.
21
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta.
EGC,2009.
5. Walsh EE. Acute bronchitis. In: Mandell GL, Bennett JE, Dolin R,
FK-UI
Adipura, Yogyakarta
22