Вы находитесь на странице: 1из 9

DEPARTEMEN ILMU POLITIK & PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU

SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

Implementasi Rencana Tata Ruang four factors such as: communication, resources,
Wilayah Kota Semarang position and bureaucratic structure. The results
of this study indicate that the Implementation of
Spatial Planning and Regional Planning of
Cahyo Adhi Widodo Semarang city seen from "five right" it is said
that in the policy accuracy has been running
Mahasiswa Program Studi S1- effectively and very well; Accuracy of the
Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial implementer, the implementer is ready to
dan Ilmu Politik implement the policy; Target precision, is very
suitable; But in environmental preciseness there
Universitas Diponegoro, Kampus
are still constraints because there is poor
Tembalang
communication between government and
ABSTRACT society; And in the accuracy of the process, the
Urban Land use Plan of Semarang need to be implementation of the spatial plan of the
studied further to see location of demographic program implementers is ready. The
Semarang City which make Semarang City recommendations are to increase the intensity
developed become city that focusing on trade of information dissemination to the community,
and service, and density of population of and to expand the media used in the delivery of
Semarang City which increasingly dense every information so that all levels of society can find
year, in order to make Semarang City as center out the latest info, improve performance and
of international trade and service that is safe, expand their insights and resources by
convenient, productive, and sustainable. conducting comparative studies.
However, various strategic issues that
developed are the high land conversion, the
Keywords: Implementation, Urban
illegal construction of illegal buildings and the
Planning, Communication, Human
placement of development status that is not in
Resources
accordance with the spatial layout of Semarang
City Government, as happened in Genuk
Subdistrict, the development of industrial
number in Genuk resulted in the increasing of 1. PENDAHULUAN
industrial activity that have impact on
environmental quality, industrial pollution Kota Semarang memiliki posisi
cases can also be attributed to a lack of
knowledge of waste treatment. Therefore, this geografi yang strategis karena berada pada
study aims to find out the implementation of
Urban Planning and Regional Planning of jalur lalu lintas ekonomi pulau Jawa, dan
Semarang city as well as the driving factors and
inhibiting factors faced by Semarang City merupakan koridor pembangunan Jawa
Government in implementing Urban Plans and
Regional Plans of Semarang City. Analytical Tengah yang terdiri dari empat simpul
techniques to obtain data through interviews
pintu gerbang, yakni koridor pantai Utara;
with informants, observation, and supporting
documents. This research uses the theory of
koridor Selatan ke arah kota-kota dinamis
George Edwards III (1980) can be seen that the
implementation of the policy is influenced by seperti Kabupaten Magelang, Surakarta
DEPARTEMEN ILMU POLITIK & PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU
SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

yang dikenal dengan koridor Merapi- mewujudkan Kota Semarang sebagai pusat

Merbabu, koridor Timur ke arah Kabupaten perdagangan dan jasa berskala

Demak/ Grobogan; dan Barat menuju internasional yang aman, nyaman,

Kabupaten Kendal. Dalam perkembangan produktif, dan berkelanjutan. Menurut

dan pertumbuhan Jawa Tengah, Semarang Undang-Undang Republik Indonesia

sangat berperan terutama dengan adanya Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan

pelabuhan, jaringan transport darat (jalur Ruang menjelaskan beberapa hal yang

kereta api dan jalan) serta transport udara perlu diperhatikan dalam penataan ruang di

yang merupakan potensi bagi simpul Kabupaten atau Kota

transportasi Regional Jawa Tengah dan


Sejalan dengan undang-undang
Kota Transit Regional Jawa Tengah.
tersebut, kota semarang melakukan
Data demografi tahun 2016
perencanaan Penataan Ruang Wilayah yang
menunjukan bahwa kepadatan tertinggi
di sesuaikan dengan Rencana Jangka
terletak di kecamatan Pedurungan yang
Panjang Pembangunan Kota Semarang.
mencapai 187,174 jiwa. Dengan kepadatan
Rencana Tata Ruang Wilayah bertujuan
penduduk seperti tersebut maka
untuk mengarahkan pembangunan secar
membutuhkan ruang yang cukup untuk
strategis dalam pemanfaatan ruang, selain
memberikan fasilitas dan pelayanan umum.
itu dengan disusunnya RTRW
Oleh karena itu perlu adanya rencana tata
pembangunan antar wilayah lebih serasi,
ruang yang berkelanjutan untuk
dan uga di jadikan pedoman dalam
mengantisipasi berbagai permasalahan
investasi oleh masyarakat, pemerintah lain
yang muncul di kemudian hari. Untuk itu
maupun pihak swasta.
diperlukan penataan wilayah dengan

tujuan. Tujuan Penataan ruang adalah


DEPARTEMEN ILMU POLITIK & PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU
SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

2. Metode Penelitian dan Teori keputusan-keputusan, atau pilihan-pilihan,

Metode penelitian yang digunakan tentang alternatif penggunaan sumberdaya

dalam penelitian ini adalah menggunakan yang memungkinkan dengan tujuan untuk

pendekatan kualitatif dapat menjelaskan mencapai suatu bagian dari tujuan dalam

penelitian yang dilakukan tersebut secara jangka waktu tertentu dimasa yang akan

lebih mendalam. Situs penelitian adalah datang (Hariyono, 2010:5)

dengan tempat atau wilayah dimana


Pembangunan adalah suatu proses
penelitian akan dilaksanakan. Penelitian ini
perubahan yang direncanakan untuk
memiliki fokus kajian yang akan diteliti
mencapai tujuan yang lebih baik bagi
adalah Implementasi Rencana Tata Ruang
masyarakat, dn dilakukan dengan norma-
Wilayah Kota Semarang. Sedangkan yang
norma atau nilai tertentu. (Hariyono,
menjadi lokus dari penelitian ini dengan
2010:25)
sasaran utama wilayah BWK IV Kota
Kebijakan pada Urusan penataan
Semarang, lebih tepatnya di daerah Genuk
ruang diarahkan pada upaya untuk
Semarang. Teknik pengumpulan data pada
mewujudkan indikasi program dalam
penelitian ini adalah dengan cara
rencana tata ruang ke dalam program-
wawancara dan dokumentasi, dan sebagai
program pembangunan, penegakan hukum
narasumber adalah Dinas Tata Ruang,
(law enforcement) yang tegas, dan
Anggota DPRD Kota Semarang,
tersedianya aparat pelaksana yang
Koordinator BKM dan masyarakat.
bertanggung jawab. Penataan ruang di
2.1 Teori
tahun 2013 mencoba
Conyers dan Hill menyebutkan mengimplementasikan beberapa indikasi
perencanaan merupakan sebuah proses program tata ruang dalam RTRW Kota
yang berkelanjutan yang menghasilkan
DEPARTEMEN ILMU POLITIK & PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU
SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

Semarang Tahun 2011-2031. Beberapa Rejomulyo dan Sekitarnya, Penyusunan

kegiatan fasilitasi dan koordinasi serta Raperda RDTRK, Penyusunan Naskah

kegiatan studi telah dilaksanakan dalam Akademis Perda PSU, Proses Pengukuran

rangka menyusun acuan implementasi dan Penandaan Keterangan Rencana Kota,

program RTRW, antara lain: Koordinasi Operasionalisasi Tim Ahli Bangunan

dan Fasilitasi Kegiatan Badan Koordinasi Gedung (TABG), Pengawasan dan

Penataan Ruang Daerah (BKPRD), Pengendalian Bangunan serta Tempat

Koordinasi dan Fasilitasi Kegiatan Mitigasi Usaha, Sosialisasi Perda Bangunan dan

dan Adaptasi Perubahan Iklim, Koordinasi Perda HO, Peningkatan kapasitas personil

dan Fasilitasi Kegiatan Revitalisasi Kota pelayanan perijinan IMB, Pembuatan dan

Lama, Penyusunan Masterplan Sarana updating database IMB dan HO,

Prasarana Pemerintah Kota di Kawasan Penyusunan pedoman teknis ijin gangguan,

Bukit Semarang Baru (BSB) Mijen, Kerjasama pengelolaan kawasan dalam

Penyusunan Masterplan Simpanglima penataan ruang.

Kedua, Inventarisasi dan Penyerahan


3. Hasil Penelitian
Prasarana Sarana Utilitas Perkotaan,
Berdasarkan undang – undang
Penyusunan Kebijakan Pengelolaan
Nomor 26 Tahun 2007 bahwa Penataan
Bangunan Cagar Budaya, Pembuatan Peta
Ruang adalah suatu sistem proses yang
Planning Kota Semarang, Peningkatan
meliputi perencanaan tata ruang,
Pelayanan Informasi KRK, Labelisasi
pemanfaatan ruang, dan pengendalian
Bangunan Cagar Budaya, Rencana Tata
pemanfaatan ruang, sedangka tata ruang itu
Bangunan dan Lingkungan Kawasan
sendiri merupakan wujud struktural dan
Rejomulyo dan Sekitarnya, Rencana Tata
pola pemanfaatan ruang. Penataan ruang
Bangunan dan Lingkungan Kawasan
yang berkelanjutan adalah perencanaan,
DEPARTEMEN ILMU POLITIK & PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU
SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

pemanfatan dan pengendalian ruang menjadi pusat perdagangan dan jasa

dengan melarutkan aspek lingkungan berskala internasional yang aman, nyaman,

dalam pertimbangannya. produktif, dan bekelanjutan.

Rencana tata ruang di perkotaan Hasil dari wawancara yang

penting untuk diadakan, mengingat dilakukan, bahwa dengan adanya tata ruang

kegiatan manusia di perkotaan yang di Kota Semarang sudah dapat

semakin meningkat yang mengakibatkan memecahkan masalah yang ada di Kota

munculnya berbagai masalah lingkungan Semarang. Karena fungsi dari tata ruang

seperti polusi udara, penurunan tanah, adalah sebagai pedoman untuk perencanaan

banjir, rob dan sebagainya. Berdasarkan tata ruang di Kota Semarang, dengan

undang – undang Nomor 26 Tahun 2007 berhasilnya memecahkan masalah yang ada

pasal 11 tentang wewenang pemerintah di Kota Semarang lebih tepatnya pada

kabupaten/kota mempunyai fungsi sebagai bagian tata ruang, tidak luput juga dari

pengatur, pembinaan dan pengawasan beberapa faktor yang ada. Berjalannya

terhadap pelaksaan penataan ruang. komunikasi yang baik antara pemerintah

Terkait dengan Undang – Undang dengan masyarakat dan pihak swasta

Nomor 26 Tahun 2007 maka Pemerintah menjadikan program perencanaan tata

Kota Semarang membuat Peraturan Daerah ruang yang ada dengan mudah berjalan dan

Kota Semarang No 14 Tahun 2011 tentang tidak banyak terjadi penghambat. Dengan

Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kota berjalannya komukasi yang baik,

Semarang. Kebijakan tersebut dibuat untuk mengharuskan sumber daya manusia untuk

mengatur pola ruang yang ada di Kota bisa atau mampu menguasai hal – hal yang

Semarang. Di dalam peraturan tersebut penting untuk menjalakan program yang

untuk mewujudkan Kota Semarang akan berjalan. Karena sumber daya


DEPARTEMEN ILMU POLITIK & PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU
SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

manusia itu menjadi yang sangat penting tepat dan berjalan dengan baik karena

untuk keberhasilan dalam pemecahan sesuai dengan perda.

masalah. Hasil dari pengamatan, 4. Kesimpulan

wawancara dan teori bahwa lembaga – Rencana tata ruang wilayah di Kota

lembaga berwenang dalam meujudkan Semarang merupakan salah satu bentuk

Peraturan Daerah tentang Rencana Tata program pemerintah Kota Semarang dalam

Ruang Wilayah. Yang dimana para instansi memajukan Kota Semarang sesuai tujuan

untuk mewujdukan perda ini membutuhkan yang ada. Tujuan itu adalah terwujudnya

proses pembuatnnya dengan mengacu pada Kota Semarang sebagai pusat perdagangan

Undang – Undang dan Keputusan Menteri. dan jasa berskala internasional yang aman,

Sasaran program di lakukan di seluruh Kota nyaman, produktif, dan berkelanjutan.

Semarang. Dari hasil wawancara bahwa


Implementasi Rencana Tata Ruang
sasaran yang ada saat ini sudah sesuai
Wilayah di Kota Semarang dilihat dari lima
dengan perda. Karena sasaran itu sendiri
tepat yang perlu dipenuhi dalam keefektifan
sudah di atur di perda. Dengan adanya
suatu pelaksanaan program, yaitu ketepatan
BWK (bagian wilayah kota) sudah cukup
kebijakan, di dalam ketapatan kebijakan ini
mengatur sasaran – sasaran program. Jadi di
sudah berjalan efektif dan sangat baik.
setiap wilayah mempunyai zonanya sendiri,
Karena pemecahan masalah yang ada sudah
misalnya di daerah tembalang, daerah itu
di pecahkan dengan karakter – karakter
menjadi wilayah pendidikan dan daerah
permasalahan yang sesuai dengan
resapan. Contoh lain di daerah genuk dan
karakternya. Dan dalam pembuatan
semarang barat, daerah itu menjadi bagian
kebijakan ini sudah sangat tepat dalam
wilayah yang berhubungan dengan industri.
pembuatannya, dikarenakan dibuat oleh
Jadi sasaran program yang ada sudah sangat
lembaga – lembaga terkait dan dengan
DEPARTEMEN ILMU POLITIK & PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU
SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

pacuan undang – undang yang terdahulu. bawah, jadi dari kecamatan atau kelurahan

Ketepatan pelaksana, para pelaksana kurang turun langsung kebawah untuk

program rencana tata ruang sudah di menyampaikan program yang akan

siapkan untuk menjalakan program ini. dilaksanakan. Ketepatan proses, bahwa

Kerena di Kota Semarang tata ruang sudah pelaksanaan rencana tata ruang wilayah

menjadi salah satu hal yang penting untuk para pelaksana program sudah siap dalam

kemajuan Kota Semarang. Dengan menjalakan rencana tata ruang di Kota

pentingnya tata ruang ini, Dinas Tata Ruang Semarang. Pada dasarnya program ini di

sendiri sekrang sudah berdiri sendiri tidak usulkan oleh dinas – dinas terakit dan di

menjadi satu dengan Dinas Perumahan. jalankan oleh Dinas Tata Ruang. Sehingga

Dan keterlibatan masyarakat masih kurang semua staf dan pegawai yang terlibat sudah

baik, peran sertanya dalam rencana tata memahami mengenai waktu

ruang masih dikurang di karenakan faktor – pelaksanaannya, peraturan-peraturan, dan

faktor yang ada salah satunya komunikasi tugas pokok fungsinya.

yang kurang baik. Ketepatan target, dalam


Faktor yang mempengaruhi dalam
hal ini ketepatan target sudah sangat sesuai
Implementasi Rencana Tata Ruang
dikarenakan pencapian tujuan dan sasaran
Wilayah di Kota Semarang ada empat
sudah tepat dan berjalan dengan baik.
faktor yaitu, Komunikasi, dalam rencana
Ketepatan lingkungan, bentuk interaksi
tata ruang di Kota Semarang faktor
yang terjadi masih sangat buruk antara
komunikasi menjadi salah satu kendala
pemerintah dan masyarakat. Karena terjadi
untuk kemajuan Kota Semarang. Karena
putus hubungan komunikasi antara
bila di lihat dari lapangan, komunikasi
pemerintah dengan masyarakat. Hal ini
antara pemerintah dengan masyarakat
terjadi karena kurangnya komunikasi di
masih sangat buruk. Tetapi komuikasi
DEPARTEMEN ILMU POLITIK & PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU
SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

antara dinas – dinas terkait sudah berjalan dari apa yang mereka pahami dalam

dengan baik. Sumber Daya, sumber daya kebijakan pun turut menjadi salah satu

menjadi salah satu faktor untuk program faktor keberhasilan suatu implementasi.

ini. Di dalam program ini sumber daya Struktur Birokrasi, dalam hal ini tugas dan

manusia sudah cukup baik untuk fungsi yang dimiliki oleh suatu organisasi

menjalankan tugasnya karena para ini akan menjadikan proses implementasi

pelaksana sudah di siapkan untuk program menjadi lebih efektif atau berjalan sesuai

ini. Tetapi dalam sumber daya juga ada dengan ketentuan-ketentuan yang telah

salah satu faktor yang menghambat yaitu direncanakan. di Peraturan Walikota

sumber daya finansial, di Kota Semarang Nomor 33 Tahun 2008 tentang tugas dan

terhalang dana anggaran APBD. Padahal fungsi Dinas Tata Ruang. Dinas tata ruang

anggaran itu menjadi sangat penting untuk sendiri mempunyai tugas melaksanakan

kemajuan suatu Kota. Disposisi, dalam urusan pemerintahan daerah di bidang tata

implementasi kebijakan tata ruang di Kota kota berdasarkan asas otonomi dan tugas

Semarang, pelaksana harus mengerti pembantu.

terhadap kebijakan yang sudah dibuat.

Sikap mereka dalam menyikapi kebijakan

tersebut juga harus dipahami oleh seorang

pelaksana agar mereka berpedoman pada

ketentuan yang ada. Jika mereka tidak bisa

berpedoman kepada pedoman yang ada

pasti ada sanksi yang menunggu

berikutnya. Selain itu tanggung jawab

pelaksana dalam mengimplementasikan


DEPARTEMEN ILMU POLITIK & PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU
SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

REGULASI:
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Pemerintah Kota Semarang
Nomor 14 Tahun 2011 Tentang
BUKU: Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
Semarang Tahun 2011-2031
Anggara, Sahya. 2014. Kebijakan Publik.
bandung: Cv. Pustaka Setia Undang-undang Republik Indonesia No. 26
Hakim, Em. Lukman. (2011). Pengantar Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
Administrasi Pembangunan.
Yogyakarta : Ar-ruzz Media
Hariyono, Paulus. 2010. Perencanaan INTERNET
Pembangunan Kota dan Paradigma.
Yogjakarta: Pustaka Pelajar http://core.ac.uk/download/files/379/117
16508.pdf di Unduh Pada Tanggal
Indiyahono, Dwiyanto. 2009. Kebijakan 16 Desember 2015 Pukul 20.01 WIB
Publik “Berbasis Dynamic Policy
Analisis”. Yogyakarta: Gava Media http://download.portalgaruda.org/articl
e.php?article=121411&val=4924 di
J. Moleong. Lexy. 2007. Metodologi Unduh Pada Tanggal 15 Desember 2015
Penelitian Kualitatif (edisi revisi). Pukul 11.56 WIB
PT. Remaja Rosdakary. Bandung
https://semarangkota.bps.go.id/linkTabl
Kusumanegara, Solahuddin. 2010. Model eDinamis/view/id/18 di Unduh Pada
dan Aktor; Dalam Proses Kebijakan Tanggal 16 Desember 2016 pukul 14.32
Publik. GAVA MEDIA. WIB
Yogyakarta
Moh. Nazir. 2005. Metode Penelitian.
Ghalia Indonesia. Bogor Selatan
Nugroho, Riant. 2014. Public Policy:
Dinamika Kebijakan, Analisis
Kebijakan, Manajemen Kebijakan.
Elek Media Komputin. Jakarta
Pasolong, Harbani. 2013. Teori
Admnistrasi Publik. ALFABETA.
Bandung
Subarsono. 2005. Analisis Kebijakan
Publik: Konsep, Teori dan Aplikasi.
Pustaka Pelajar. Yogyakarta
Thoha, Miftah. 2008. Ilmu Administrasi
Publik Kontemporer. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.

Вам также может понравиться