Вы находитесь на странице: 1из 8

Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.

7 Juli 2016 (453-460) ISSN: 2337-6732

ANALISA KINERJA SIMPANG JALAN MANADO – BITUNG –JALAN


PANIKI ATAS MENURUT MKJI 1997
Oktorino Wesara
M. J. Paransa, James A. Timboeleng
Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam Ratulangi Manado
Email : oktorinowesara@gmail.com

ABSTRAK
Sebagai salah satu jalur utama yang menghubungkan pusat kota Manado dengan daerah Paniki Atas
dan kota Bitung, simpang tiga jalan Manado – Bitung – Jalan Paniki Atas sangat sering terjadi
kemacetan dan antrian yang panjang. Kondisi ini terjadi pada jam-jam sibuk di pagi, siang dan sore
hari. Penelitian mengenai kinerja persimpangan jalan Manado – Bitung – Jalan Paniki Atas simpang
tipe 322, bertujuan untuk mengkaji kinerja persimpangan pada kondisi eksisting sampai kondisi 10
tahun ke depan, dengan menggunakan MKJI 1997. Pengumpulan data volume lalulintas dilakukan
pada hari Senin sampai dengan Sabtu di minggu ke tiga Bulan November 2015.
Kajian ini menunjukkan hasil bahwa, derajat kejenuhan (DS) rata-rata simpang telah melebihi nilai
0,75 selama 2/3 hari di siang hari. Dan pada siang hari di sekitar jam 12,00 nilai DS sebesar 0,96
hampir mencapai 1 (satu), dengan tundaan simpang 19,16 det/smp dan peluang terjadinya antrian
sebesar 73,2%. Yang artinya sudah terjadi antrian kendaraan di persimpangan saat ini. Dengan data
survey volume lalulintas dihitung nilai LHR dan dengan menggunakan data pertumbuhan lalulintas
sebesar 7,0% dan faktor k = 0,8, sampai 10 tahun kedepan. Volume jam puncak diambil sebagai
volume rencana yang dihitung dengan mengalikan faktor k pada nilai LHR dan ditetapkan sebagai
dasar perhitungan Kinerja Persimpangan saat sekarang dan 10 tahun kedepan. Volume jam puncak
ditetapkan berdasarkan volume LV+HV yang paling besar pada tiap-tiap pendekat. Selanjutnya
dilakukan perhitungan kembali dengan memperhatikan proporsi volume MC untuk dilakukan
penyesuaian pada geometrik persimpangan.
Penyesuaian pertama dengan memperbesar lebar jalan minor, jalan Paniki Atas, dari 5.00 m menjadi
7.00 m dan jalan mayor, jalan Manado – Bitung, tidak berubah yaitu 7.00 m dengan tetap
mempertahankan tipe persimpangan yaitu tipe 322. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai DS
masih diatas 1. Kemudian dilakukan penyesuaian berikutnya yaitu merubah tipe simpang 344 dengan
menerapkan belok kiri langsung, dan hasil perhitungan DS = 0,41 untuk tahun sekarang dan untuk
tahun ke-10 DS = 0,80. Hal ini dianggap hasil kajian telah cukup memadai untuk Kinerja
Persimpangan tak bersignal jalan Manado – Bitung – jalan Paniki Atas sampai dengan 10 tahun
kedepan.
Kata Kunci : Derajat Kejenuhan, Tundaan Simpang, Peluang Antrian

PENDAHULUAN berbagai dampak negatif, bagi pengendara


maupun bagi masyarakat yg tinggal di daerah
Latar Belakang tersebut. Bagi pengendara, kemacetan akan
Persimpangan Jalan Manado – Bitung – menimbulkan ketegangan. Sedangkan bagi
Jalan Paniki Atas adalah salah satu persimpangan masyarakat, kehilangan waktu perjalanan akan
jalan yang ramai tiap harinya karena melayani berdampak negatif pada nilai pendapatan yang
arus lalulintas yang cukup tinggi. Pada jam-jam secara umum merugikan pengguna jalan.
sibuk persimpangan ini sangatlah macet, karena Geometri persimpangan serta tidak ada
pada persimpangan ini terdapat Gereja, penanda rambu lalulintas, menyebabkan
Minimarket, Gudang, dan Perumahan Penduduk. kendaraan saling ingin mendahului, memicu
Dan juga, persimpangan ini adalah salah satu terjadinya kemacetan pada ruas Jalan Manado –
jalan alternatif yang menghubungkan antara Bitung – Jalan Paniki Atas. Dengan mengetahui
Jalan Manado – Bitung dengan Jalan SBY. volume lalulintas dan volume rencana (QDH)
Sebagai jalur sibuk maka perlu diperhatikan pada ruas jalan ini, dapat dikaji kinerja lalulintas
aktivitas daerah titik pertemuan (persimpangan). dan geometri yang sesuai pada persimpangan ini.
Masalah transportasi ini akan menimbulkan Guna menghindari kemacetan yang lebih parah,

453
Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.7 Juli 2016 (453-460) ISSN: 2337-6732

dan meningkatkan fungsi sebagai jalan akses ke Manfaat Penelitian


jalan SBY, sehingga lalulintas tetap berjalan a. Manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah
dengan baik. untuk mengambil langkah dan waktu yang
tepat untuk merubah tipe persimpangan agar
Perumusan Masalah terhindar dari kemacetan yang lebih parah,
Terjadi peningkatan tundaan, penurunan sehingga lalulintas tetap berjalan dengan baik.
kecepatan, antrian kendaraan pada masing- b. Memberi solusi terhadap masalah-masalah
masing lengan simpang, mengakibatkan turunnya yang terjadi pada persimpangan pada saat
kinerja persimpangan. Kinerja simpang dalam sekarang dan 10 tahun ke depan.
ukuran Derajat Kejenuhan dan Peluang Antrian
akan menjadi rumusan masalah yang akan dikaji. Bagan Alir Penelitian
Demikian juga arus kendaraan yang memasuki Bagan alir penelitian ditunjukkan pada
simpang sangat bervariatif, hal ini menyebabkan Gambar 1.
terjadinya titik konflik lalulintas di persim-
pangan. Mengurangi jumlah titik konflik LANDASAN TEORI
merupakan alternatif solusi yang akan dibahas
dalam penelitian ini, yaitu dengan Teori Persimpangan
mengendalikan arus lalulintas. Persimpangan merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari jalan, hampir dalam setiap kita
Tujuan Penelitian berkendaran sepanjang jalan pasti kita akan
Penelitian ini bertujuan untuk: menemui yang namanya persimpangan.
a. Menetapkan Volume Rencana (QDH) di tiap Persimpangan adalah simpul pada bagian jalan
pendekat. dimana dua atau lebih ruas jalan (link) bertemu
b. Mengetahui variasi volume lalulintas di tiap atau berpotongan yang mencakup fasilitas jalur
pendekat. jalan (roadway) dan tepi jalan (road side),
c. Menghitung kinerja persimpangan pada dimana lalulintas dapat bergerak didalamnya.
kondisi eksisting. Persimpangan ini merupakan bagian yang
d. Menghitung LHR selama 10 tahun. terpenting dari jalan raya sebab sebagian besar
e. Mendesain geometric simpang untuk dapat akan tergantung dari efisiensi, kapasitas
melayani lalulintas dengan umur rencana 10 lalulintas, kecepatan, biaya operasi, waktu
tahun. perjalanan, keamanan dan kenyamanan akan
tergantung pada perencanaan persimpangan
tersebut.
Studi Literatur
Tipe Persimpangan
Di bawah ini adalah gambar tipe simpang
Persiapan Pelaksanaan Survey
tak bersignal menurut MKJI 1997 :

Pengambilan Data Tabel 1. Simpang Tiga Lengan


Primer Sekunder
- Geomerik Simpang - Pertumbuhan Penduduk
- Volume Lalulintas dan - Pertumbuhan Lalulintas
Komposisi Lalulintas

Pengolahan Data
- Volume Lalulintas
- Volume Jam Puncak (QDH)
- Derajat Kejenuhan
- Tundaan
- Peluang Antrian
- Keperluan Penyesuaian
- LHR 10 tahun ke depan Jenis Pertemuan Gerakan Persimpangan
- Perencanaan Geometrik Ada 4 jenis pergerakan lalulintas yang
terjadi pada persimpangan, yaitu:
1. Memotong (Crossing)
Kesimpulan dan Saran
2. Menyilang (Weaving)
Gambar 1. Bagan alir penelitian 3. Mengumpul (Merging)
4. Memisah (Diverging)

454
Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.7 Juli 2016 (453-460) ISSN: 2337-6732

Karakteristik Kendaraan Derajat Kejenuhan


1. Kendaraan adalah unsur dalam lalulintas di Derajat kejenuhan untuk seluruh simpang,
atas roda (DS), dihitung sebagai berikut:
2. Kendaraan Ringan atau Light Vehicle (LV)
adalah kendaraan bermotor dua as beroda DS = Qsmp / C
empat dengan jarak dua as 2,00 m – 3,00 m dimana:
termasuk mobil penumpang, oplet, minubus, Qsmp = Arus total (smp/jam)
pick up, dan truk kecil sesuai sistem C = Kapasitas (smp/jam)
klasifikasi.
3. Kendaraan berat atau Heavy Vehicle (HV) Tundaan
adalah kendaraan bermotor dengan jarak as Tundaan pada simpang dapat terjadi karena
lebih dari 3,50 m dan biasanya beroda lebih dua sebab :
dari empat termasuk bus, truk 2 as, truk 3 as 1. Tundaan lalulintas (DT) akibat interaksi
dan truk kombinasi sesuai sistem klasifikasi lalulintas dengan gerakan yang lain dalam
Bina Marga. simpang.
4. Sepeda Motor atau Motorcycle (MC) adalah 2. Tundaan geometrik (DG) akibat perlambatan
kendaraan bermotor beroda 2 atau 3 termasuk dan percepatan kendaraan yang terganggu
sepeda motor dan kendaraan roda tiga sesuai dan tak-terganggu.
dengan klasifikasi Bina Marga. Tundaan geometrik (DG) dihitung dengan
5. Kendaraan tak bermotor atau Unmotorized rumus:
(UM) adalah kendaraan beroda yang
menggunakan tenaga manusia atau hewan untuk DS < 1,0 :
termasuk sepeda, becak, kereta kuda dan DG = (1-DS)×(PT×6 +(1-PT)×3) +DS×4
kereta dorong. (det/smp).

Teori Persimpangan Tak Bersignal menurut untuk DS ≥ 1,0: DG = 4.


MKJI 1997
Metode dan prosedur yang diuraikan dalam Peluang Antrian
MKJI 1997 mempunyai dasar empiris. Peluang antrian ditentukan dari kurva
Alasannya adalah bahwa perilaku lalulintas pada peluang antrian/derajat kejenuhan secara empiris.
simpang tak bersignal dalam hal aturan memberi Manual kapasitas jalan ini dapat digunakan untuk
jalan, disiplin lajur dan aturan antri sangat sulit berbagai penerapan seperti perencanaan,
digambarkan dalam suatu model perilaku. perancangan dan analisa operasional. Tujuan
Perilaku pengemudi yang berbeda dengan perencanaan adalah untuk mendapatkan denah
kebanyakan Negara barat, menjadikan dan ukuran geometrik yang memenuhi sasaran
penggunaan metode manual kapasitas Negara yang di tetapkan untuk kondisi lalulintas rencana
barat ini tidak dapat diterapkan. Hasil yang tersebut.
paling menentukan dari perilaku lalulintas adalah Perancangan berbeda dari perencanaan
rata-rata hampir dua pertiga dari seluruh hanya pada skala waktu. Pada penerapan
kendaraan yang datang dari jalan minor melintasi perencanaan, masukan data lalulintas biasanya
simpang dengan perilaku tidak menunggu celah berhubungan dengan suatu jam puncak. Pada
dan celah kritis yang kendaraan tidak memaksa perancangan, informasi data lalulintas biasanya
lewat adalah sangat rendah yaitu 2 detik. dalam bentuk LHRT yang diramalkan, yang
kemudian harus dikonversikan ke dalam jam
Kapasitas puncak rencana, biasanya dengan menggunakan
Kapasitas total untuk seluruh lengan suatu faktor persentase normal.
simpang adalah hasil perkalian antara kapasitas
dasar (Co) yaitu kapasitas pada kondisi tertentu Ringkasan Prosedur Perhitungan
(ideal) dan faktor-faktor penyesuaian (F), dengan Langkah-langkah perhitungan kinerja
memperhitungkan pengaruh kondisi lapangan persimpangan / perilaku lalulintas di persim-
terhadap kapasitas. pangan diperlihatkan dalam bagan alir pada
Bentuk model kapasitas menjadi sebagai Gambar 2 berikut.
berikut:

C=Co×FW×FM×FCS×FRSU×FLT×FRT×FMI

455
Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.7 Juli 2016 (453-460) ISSN: 2337-6732

2. Pendekat Bitung
Pendekat Bitung adalah semua kendaraan
yang dari arah Bitung ke Manado dan ke arah
Paniki Atas. Pada hari Senin, jam puncak
pendekat ini terjadi pada jam 09.00, dan 18.00
untuk MC, sedangkan jam 08.00, 11.00 dan
18.00 adalah jam puncak untuk LV + HV.
Ditampilkan dalam bentuk gambar di bawah
ini :
PENDEKAT BITUNG (VJP)
SENIN 800
MC LV HV LV+HV TOTAL
7.00 80 236 104 340 420 MC
8.00 468 436 120 556 1024 LV
9.00 716 456 68 524 1240
700 HV
10.00 680 456 128 584 1264
LV+HV
11.00 328 472 132 604 932
12.00 240 392 76 468 708
13.00 392 408 144 552 944
14.00 232 320 124 444 676 600
15.00 416 464 120 584 1000
16.00 456 388 160 548 1004
17.00 652 516 84 600 1252
18.00 728 576 116 692 1420 500

Volume Kend/Jam
19.00 592 544 100 644 1236
Total 5980 5664 1476 7140 13120
% 45.6 43.2 11.3 54.4 100.0
400
77.4
% ST
45.3 43.7 11.0 54.7 100.0
22.6
% RT
45.7 46.3 8.0 54.3 100.0
300

200

100

0
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Jam

Gambar 4. Volume Kendaraan per Jam pada Pendekat


Gambar 2. Bagan Alir Simpang Tak Bersignal Bitung hari Senin

3. Pendekat Paniki Atas


HASIL DAN PEMBAHASAN
Pendekat Paniki Atas adalah semua kendaraan
yang dari arah Paniki Atas ke Manado dan ke
Volume Lalulintas
arah Bitung. Pada hari Senin, jam puncak
Pengambilan data volume lalulintas diambil
pendekat ini terjadi pada jam 08.00 untuk
berdasarkan tiap-tiap jenis kendaraan yaitu LV,
MC, sedangkan jam 12.00 dan jam 18.00
HV, MC dalam selang waktu 15 menit, di tiga
adalah jam puncak untuk LV + HV.
pendekat:
Ditampikan dalam bentuk gambar di bawah
1. Pendekat Manado
ini :
Pendekat Manado adalah semua kendaraan
yang dari arah Manado ke Bitung dan ke arah SENIN
MC
PENDEKAT PANIKI ATAS (VJP)
LV HV LV+HV TOTAL 1000
7.00 696 80 4 84 780
Paniki Atas. Pada hari Senin, jam puncak 8.00
9.00
912
440
40
72
0
4
40
76
952
516 900
MC
LV
HV
10.00 376 112 4 116 492

pendekat ini terjadi pada jam 09.00, 14.00 dan 11.00


12.00
13.00
256
304
240
200
264
192
16
32
4
216
296
196
472
600
436
800
LV+HV

17.00 untuk MC, sedangkan jam 09.00 dan 14.00


15.00
16.00
104
232
328
64
0
0
0
0
0
64
0
0
168
232
328
700

jam 15.00 adalah jam puncak untuk LV + 17.00


18.00
488
488
52
116
0
4
52
120
540
608 600
Volume Kend/Jam

19.00 264 32 0 32 296


Total 5128 1224 68 1292 6420
HV. Ditampilkan dalam bentuk gambar di %
% LT
79.9 19.1
25.6
1.1 20.1 100.0 500

85.9 13.5 0.6 14.1 100.0


bawah ini : %RT
81.5
74.4
16.8 1.7 18.5 100.0
400

300

PENDEKAT MANADO (VJP)


C LV HV LV+HV TOTAL 1000
200
224 420 68 488 712 LV
596 592 60 652 1248
HV
932 636 120 756 1688 900
552 576 112 688 1240 MC 100
408 592 128 720 1128 LV+HV
260 556 128 684 944 800
444 468 172 640 1084 0
568 588 132 720 1288 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
500 668 200 868 1368 700 Jam
340 644 160 804 1144
592 664 104 768 1360
492 644 84 728 1220 600
Volume Kend/Jam

368
6276
40.5
636
7684
49.5
84
1552
10.0
720
9236
59.5
1088
15512
100.0 500
Gambar 5. Volume Kendaraan per Jam pada Pendekat
42.7
76.3
46.3
23.7
11.0 57.3 100.0
400
Paniki Atas hari Senin
45.7 46.3 8.0 54.3 100.0

300

200
Kemudian dibuat rata-rata untuk tiap-tiap
100
pendekat yang ditampilkan dalam bentuk gambar
0
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
berikut.
Jam

Gambar 3. Volume Kendaraan per Jam pada Pendekat


Manado hari Senin

456
Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.7 Juli 2016 (453-460) ISSN: 2337-6732

PENDEKAT MANADO (VJP)

76
50
LV
512
577
HV
107
84
LV+HV
619
661
TOTAL
1095
1411
740
LV+HV
Perhitungan Rasio belok, yaitu belok kiri
29
09
71
594
555
485
106
146
139
700
701
624
1529
1310
1095
720
dan Belok Kanan sesuai masing-masing
QDH(723 Kend/jam)
38
44
90
511
545
527
127
136
115
637
681
643
975
1025
1033
pendekat. Perhitungan Rasio Jl. Minor / total
15 541 128 669 1085 700
53
29
605
608
117
114
723
722
1175
1251
Jl. Utama dan Minor juga diikut sertakan.
42 574 99 673 1315

Perhitungan rasio UM/MV tidak dihitung


Volume Kend/Jam

47 559 68 627 1074 680


93 7194 1487 8681 15373
.5 46.8 9.7 56.5 100.0

.3
73.5
42.1
26.5
10.6 52.7 100.0
660
karena tidak ada kendaraan tak bermotor
.8

MC
50.7

LV
8.5

HV
59.2

LV+HV
100.0

TOTAL
(UM) yang melalui persimpangan ini.
640
57

45
599
941
396
124

100
723

496 ST
1280
2. Formulir USIG-II
339
38 172 29 200 LT 620 Lebar pendekat dan tipe simpang,
600
Kapasitas, Derajat Kejenuhan, Tundaan,
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Jam Peluang Antrian. Lebar pendekat digunakan
Gambar 6. Rata-rata Kendaraan Per Jam pada sesuai yang diukur di lapangan, yaitu Jl.
Pendekat Manado Utama 7,00 m dan Jl. Minor 5,00 m. Karena
persimpangan memiliki 3 simpang dan 2 lajur
PENDEKAT BITUNG (VJP)

2
9
LV
423
527
HV
131
112
LV+HV
555
639
TOTAL
937
1238
800

LV+HV
di jalan utama dan jalan minor, maka kode
QDH(672 Kend/jam)
4
7
2
551
517
506
121
133
119
672
650
625
1326
1207
1077
700 simpang yang digunakan adalah 322. Karena
7
5
1
440
435
499
104
105
118
544
540
617
871
875
1089 600
menggunakan kode simpang 322, maka
0
3
5
553
531
560
105
121
81
658
651
641
1068
1025
1106
500
Kapasitas dasar (Co) yang digunakan adalah
7 569 95 664 1321
2700 smp/jam.
Volume Kend/Jam

9 541 95 635 1205


1 6651 1441 8092 14343
6 46.4 10.0 56.4 100.0

7
90.8
45.9 10.3 56.3 100.0
400
Kemudian dibuat rekapitulasi Derajat
9.2
2

C
41.4

LV
4.4

HV
45.8

LV+HV
100.0

TOTAL
300
Kejenuhan, Tundaan dan Peluang Antrian dari
9

3
552
1082
497
120

112
672

609 ST
1191
200 jam 07.00 – 19.00 disajikan dalam bentuk
9
109
45 5 50 RT
100
gambar-gambar berikut.
0
KINERJA PERSIMPANGAN
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
DERAJAT TUNDAAN 1.10 25.00
Jam WAKTU
KEJENUHAN SIMPANG TUNDAAN SIMPANG
7.00 0.81 14.88 1.00
Gambar 7. Rata-rata Kendaraan Per Jam pada 8.00
9.00
0.84
0.78
15.56
14.30
DERAJAT KEJENUHAN
DS = 0.75
0.90
Pendekat Bitung 10.00
11.00
0.82
0.94
15.11
18.61
20.00

0.80
12.00 0.96 19.16
13.00 0.88 16.68

TUNDAAN (det/smp)
PENDEKAT PANIKI ATAS (VJP) 0.70
DERAJAT KEJENUHAN

14.00 0.82 15.07


LV HV LV+HV TOTAL 300 15.00
180 7 187 681 15.00 0.68 12.66
157 9 167 552 16.00 0.70
LV+HV 12.95 0.60
QDH(281 Kend/jam)
105 5 110 622 17.00 0.69 12.82
131 11 142 474
18.00 0.68 12.62 0.50
230 14 244 560 250
249 32 281 568 19.00 0.67 12.42 10.00
215 11 227 397 0.40
153 11 165 402
59 5 63 343
61 5 66 301 200 0.30
58 7 65 393
55 4 59 416
5.00
Volume Kend/Jam

69 2 71 329 0.20
1723 123 1846 6038
28.5 2.0 30.6 100.0 150
29.7 0.10
16.9 1.0 17.9 100.0
70.3
27.8 2.1 29.9 100.0 0.00 0.00
100 7.0 8.0 9.0 10.0 11.0 12.0 13.0 14.0 15.0 16.0 17.0 18.0 19.0
LV HV LV+HV TOTAL
263 19 281 920 WAKTU
274
46 3 49 LT
647
180 14 193 RT 50 Gambar 9. Derajat Kejenuhan dan Tundaan

0 KINERJA PERSIMPANGAN
80.0
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 PELUANG
WAKTU
Jam ANTRIAN %
7.00 26.4 - 52.4 PELUANG ANTRIAN %
70.0
Gambar 8. Rata-rata Kendaraan Per Jam pada 8.00
9.00
28.2 - 55.7
24.4 - 48.6
PELUANG ANTRIAN %

10.00 26.8 - 53.2


Pendekat Paniki Atas 11.00 35.8 - 70.6
60.0
12.00 37.1 - 73.2
13.00 31.4 - 61.9
50.0
14.00 26.8 - 53.2
PELUANG ANTRIA

Perhitungan Kinerja Persimpangan 15.00


16.00
19.2 - 39.2
20.1 - 40.9
40.0
Perhitungan Kinerja Persimpangan ditam- 17.00
18.00
19.7 - 40.1
19.0 - 38.9
19.00 18.5 - 37.8
pilkan dalam bentuk Tabel sesuai MKJI 1997 30.0

Simpang Tak Bersinyal (Formulir USIG-I dan 20.0

USIG-II). Dengan penjelasan sebagai berikut :


10.0
1. Formulir USIG-I
Geometrik, dan Arus Lalulintas. Tiap jenis 0.0
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

kendaraan LV,HV,MC yang masih dalam JAM

satuan kendaraan per jam, kemudian Gambar 10. Peluang Antrian


dikonversikan ke dalam smp/jam dilakukan
dengan mengalikan emp yang tercatat pada Gambar DS dan Tundaan diatas adalah
formulir (LV=1,0 ; HV = 1,3 ; MC = 0,5). rekapitulasi perhitungan kinerja persimpangan

457
Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.7 Juli 2016 (453-460) ISSN: 2337-6732

dari jam 06.00 – 19.00 yang menunjukkan DS menghitung LHR (LV+HV) sampai 10 tahun
yang paling tinggi adalah di sekitar jam 12.00 kedepan, maka digunakan rumus :
yaitu 0.96 dengan tundaan simpang sebesar
19,16 det/smp. Dalam gambar kurva tersebut LHRn = LHRo x ( 1 + i ) n
menunjukkan bahwa 2/3 dari jam kerja 06.00 –
19.00 kemungkinan terjadi macet sangatlah besar Dimana : i = pertumbuhan lalulintas
karena DS sudah ≥ 0,75. n = tahun
Kemudian gambar peluang antrian
LHRO diambil dari % LHR (LV+HV) yang
menunjukkan, di sekitar jam 07.00 - 14.00
paling besar ditiap pendekatnya, pada tahun 2015
berpeluang terjadinya antrian karena nilai
i diambil 0,7 sesuai dengan data pertumbuhan
peluang antrian sudah lebih besar dari 50%.
lalulintas yang ada di Sulawesi Utara. Berikut
Keperluan Penyesuaian adalah Tabel LHR dan Volume Rencana:
Melihat dari gambar DS, Tundaan, dan
Tabel 2. LHR dan Volume Rencana
Peluang Antrian diatas, kinerja persimpangan Pendekat Manado Pendekat Bitung Pendekat Paniki Atas
Faktor k
TAHUN LHR VJP LHR VJP LHR VJP
yang digambarkan oleh derajat kejenuhan sudah (Kend/Jam) (Kend/Jam) (Kend/Jam) (Kend/Jam) (Kend/Jam) (Kend/Jam) (%)
lebih besar dari 1 maka diperlukan penyesuaian 2015
2016
15998
17118
1280
1369
14889
15932
1191
1275
11503
13169
920
1054
8
8
untuk mendapatkan derajat kejenuhan dibawah 1. 2017
2018
18316
19598
1465
1568
17047
18240
1364
1459
13169
14091
1054
1127
8
8
Karena itu diambil penyesuaian sebagai berikut : 2019 20970 1678 19517 1561 15077 1206 8
2020 22438 1795 20883 1671 16133 1291 8
1. Memperlebar jalan, Jl. Minor yaitu Jl. Paniki 2021 24009 1921 22345 1788 17262 1381 8
2022 25689 2055 23909 1913 18471 1478 8
Atas dari 5,00 m menjadi 7,00 m. Dengan 2023 27487 2199 25583 2047 19763 1581 8
2024 29411 2353 27373 2190 21147 1692
menggunakan proporsi dan volume yang 2025 31470 2518 29289 2343 22627 1810
8
8
sama maka dilakukan analisa kembali pada
USIG-II dengan menggunakan lebar yang Selanjutnya dilakukan kembali perhitungan
baru DS = 1.03, yang artinya persimpangan Kinerja Persimpangan dengan menggunakan
masih terjadi gangguan. proporsi pada Tabel dibawah ini :
2. Melihat poin 1 diatas DS menunjukkan masih
diatas 1, maka diambil penyesuaian untuk Tabel 3. Proporsi Tiap Jenis Kendaraan
PENDEKAT MANADO PENDEKAT BITUNG PENDEKAT PANIKI ATAS
Merubah persimpangan dari 322 menjadi 344 15373 kend/jam 14343 kend/jam 6038 kend/jam
dengan Kapasitas Dasar 3200 dan MC % LV % HV % MC % LV % HV % MC % LV % HV %
43.5 46.8 9.7 43.6 46.4 10.0 69.4 28.5 2.0
menerapkan belok kiri langsung dengan
goemetri jalan Mayor lebar 13,00 m dan jalan Perhitungan dibuat kembali dalam bentuk
Minor 12,00 m. Dan didapat DS = 0,22.
USIG-I, USIG-II dan Grafik Derajat Kejenuhan,
Tundaan dan Peluang Antrian. Kemudian dibuat
Lalulintas Harian Rata-Rata (LHR) rekapitulasi Derajat Kejenuhan, Tundaan, dan
Dari perhitungan volume lalulintas diatas,
Peluang Antrian dari tahun 2015 – 2025
maka akan dibuat Lalulintas Harian Rata-Rata disajikan dalam bentuk gambar di bawah ini :
(LHR). Untuk menghitung LHR digunakan
pertumbuhan lalulintas sebesar 7,0% dan faktor k
= 0,8. Dihitung menggunakan rumus sebagai KINERJA PERSIMPANGAN
DERAJAT TUNDAAN
1.00
TAHUN
berikut : QDH = k * LHRT 2015
KEJENUHAN SIMPANG
0.41 8.67 0.90
TUNDAAN SIMPANG 14.00

DERAJAT KEJENUHAN
Untuk Faktor k diambil dari % LHR
2016
2017
0.45
0.47
8.98
9.13
0.80 0.75
0.80
12.00
2018 0.50 9.40
(LV+HV) yang paling besar dan disesuaikan
2019 0.53
0.57
9.71
10.07 0.70 0.65
0.70
2020
dengan Tabel faktor k - ukuran kota yang ada
2021 0.61 10.49 0.61 10.00
Derajat Kejenuhan

2022 0.65 10.99 0.60 0.57


pada MKJI yaitu 0,8 – 0,1. Kemudian LHR
Tundaan (det/smp)

2023 0.70 11.59 0.53


2024 0.75 12.32 0.50 8.00
0.50 0.47
0.80 13.23 0.45
(LV+HV) di tiap pendekatnya didapatkan, maka
2025
0.41
0.40 6.00
dikalikan dengan faktor minggu, faktor bulan,
dan faktor tahun yang dianggap sama dengan 1 0.30
4.00

(satu). 0.20

2.00
0.10

Volume Rencana 0.00


2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025
0.00

Untuk menghitung volume rencana, maka Tahun

perlu dihitung terlebih dahulu LHR (LV+HV)


Gambar 11. Derajat Kejenuhan dan Tundaan dari
sampai 10 tahun kedepan dan Faktor k di Tahun 2015 – 2025
masing-masing lengannya diambil 0,8. Untuk

458
Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.7 Juli 2016 (453-460) ISSN: 2337-6732

KINERJA PERSIMPANGAN

TAHUN
PELUANG
ANTRIAN %
60.0
PENUTUP
PELUANG ANTRIAN %
2015 7.8 - 19.2
PELUANG ANTRIAN %
2016 9.0 - 21.3
50.0
2017
2018
9.8 - 22.6
11.0 - 24.7
Kesimpulan
12.3 - 27.0
2019
2020 13.9 - 29.7 Kesimpulan yang dapat diambil adalah
2021 15.6 - 32.9 40.0
2022 17.7 - 36.5 sebagai berikut:
PELUANG ANTRIA

2023 20.0 - 40.7


2024
2025
22.8 - 45.6
25.9 - 51.5 30.0
1. Volume desain (QDH) pada tiap pendekat
diambil pada saat volume puncak. QDH pada
20.0
Pendekat Manado adalah sebesar 15373
kendaraan per jam, pada Pendekat Bitung
10.0 adalah sebesar 14343 kendaraan per jam, dan
pada Pendekat Paniki Atas adalah sebesar
0.0
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025
6038 kendaraan per jam, dengan proporsi
TAHUN pada persimpangan yaitu LV = 40,6%, HV =
Gambar 12. Peluang Antrian dari Tahun 2015 – 2025 7,2% dan MC = 52,2%. Berdasarkan QDH ini,
maka dihitung Derajat Kejenuhan (DS)
Pada gambar DS dan Tundaan diatas simpang, yaitu adalah sebesar 1,06. Artinya
menunjukkan dari tahun 2015 sampai dengan pada kondisi eksisting simpang ini sudah
tahun 2025, di tahun 2016 DS = 0,45 dengan tidak dapat melayani lalulintas pada jam
tundaan simpang 8,98 det/smp, tahun 2017 DS = puncak.
0,47 dengan tundaan simpang 9,13 det/smp, 2. Berdasarkan variasi volume lalulintas tiap jam
tahun 2018 DS = 0,50 dengan tundaan simpang selama penelitian (rata-rata selama 6 hari),
9,40 det/smp, tahun 2019 DS = 0,53 dengan dapat disimpulkan bahwa selama 2/3 hari
tundaan simpang 9,71 det/smp, tahun 2020 DS = kerja (siang hari) yaitu dari jam 07.00 sampai
0,57 dengan tundaan simpang 10,07 det/smp, dengan jam 14.00, DS mempunyai nilai lebih
tahun 2021 DS = 0,61 dengan tundaan simpang besar dari 0,75 yang berarti simpang ini perlu
10,49 det/smp, tahun 2022 DS = 0,65 dengan direkayasa untuk ditingkatkan kinerjanya (DS
tundaan simpang 10,99 det/smp, tahun 2023 DS ≤ 0,40).
= 0,70 dengan tundaan simpang 11,59 det/smp, a. Alternatif pertama yaitu dengan mengubah
tahun 2024 DS = 0,75 dengan tundaan simpang geometri simpang. Pendekat Paniki Atas
12,32 det/smp, dan tahun 2025 dengan volume diperlebar dari 5,00 m menjadi 7,00 m,
lalulintas 5619 smp/jam maka DS = 0,80 dengan sedangkan Pendekat Manado dan Pendekat
tundaan simpang 13,23 det/smp. Bitung tetap dengan lebar 7,00 m. Nilai
Kemudian pada gambar Peluang Antrian DS adalah sebesar 1,03. Artinya pada
menggambarkan di tahun 2015 sampai dengan kondisi ini, simpang masih belum dapat
tahun 2025 peluang antrian kurang dari 70% melayani lalulintas pada jam puncak.
yang artinya persimpangan tidak terjadi b. Alternatif ke 2 dengan mengubah tipe
gangguan selama 10 tahun kedepan. persimpangan dari 322 menjadi 344
Dibawah ini adalah gambar persimpangan dengan menerapkan belok kiri langsung,
dengan Tipe Persimpangan yang baru dengan dengan geometri jalan sebagai berikut,
lebar Jl Manado - Bitung 13 m dan Jl. Paniki yaitu Pendekat Paniki Atas menjadi 12,00
Atas 12 m. m, Pendekat Manado dan Pendekat Bitung
menjadi 13,00 m. Nilai DS adalah 0,22
yang artinya kinerja simpang sudah sesuai
yaitu DS ≤ 0,40.
3. LHR pada tahun pengamatan adalah sebesar
15998 Kendaraan (2015). Untuk bisa
mengestimasi LHR pada masa akan datang
digunakan nilai faktor k sebesar 0,8, dan nilai
pertumbuhan lalulintas sebesar 0,7.

Tahun 2020 :
Pada Pendekat Manado: LHR = 22438
Kendaraan.
Gambar 13. Persimpangan Jalan dengan Tipe
Persimpangan yang Baru
Pada Pendekat Bitung: LHR = 20883
Kendaraan.

459
Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.7 Juli 2016 (453-460) ISSN: 2337-6732

Pada Pendekat Paniki Atas: LHR = 16133 menerapkan belok kiri langsung dan
Kendaraan. penyesuaian lebar pendekat, yaitu Pendekat
Paniki Atas menjadi 12 m, Pendekat Manado
Tahun 2025 : dan Pendekat Bitung menjadi 13 m, simpang
Pada Pendekat Manado: LHR = 31 470 dapat melayani lalulintas sampai dengan
Kendaraan. tahun 2025.
Pada Pendekat Bitung: LHR = 29.289
Kendaraan. Saran
Pada Pendekat Paniki Atas: LHR = 22.627 1. Dalam penelitian ini, perencanaan simpang
Kendaraan. disesuaikan dengan tanpa pengaturan sinyal
unsignalized intersection, disarankan untuk
Dengan menggunakan LHR yang ada, dilakukan perencanaan simpang dengan
didapatkan kinerja persimpangan dengan nilai pengaturan lampu lalulintas signalized
DS = 0,57 dan DS = 0,80 berturut-turut untuk intersection.
tahun 2020 dan tahun 2025. 2. Dengan pesatnya pertumbuhan lalulintas
disarankan untuk membuat penelitian dengan
4. Dengan demikian, mengubah tipe mengubah persimpangan ini menjadi simpang
persimpangan dari 322 menjadi 344 dengan tidak sebidang interchange.

DAFTAR PUSTAKA

BPS. 2013. Sulawesi Utara Dalam Angka 2013, BPS Kota Manado.

Clarkson, O dan Hicks, G. R, 1999, “Teknik Jalan Raya”, Jilid IV Erlangga, Jakarta

Direktorat Jendral Bina Marga, 1997, Manual Kapasitas Jalan Indonesia, Departemen Pekerjaan
Umum, Jakarta.

Hobbs, F.D 1995, Perencanaan dan Teknik Lalulintas, Gadjah Mada University press Yogyakarta.

Tamin, Ofyar Z, Edisi ke-2, 2000, Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, Teknik Sipil Institut
Teknologi Bandung.

Tamin, Ofyar Z, 2003, Perencanaan dan Pemodelan Transportasi : Contoh soal dan aplikasi,
Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung.

Monita Sailany Watuseke, ST, Skripsi Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam Ratulangi
Manado, 2015, Kajian Kinerja Persimpangan Jalan Harapan – Jalan Sam Ratulangi
Menurut MKJI 1997.

Brigitha Raco, ST, Skripsi Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam Ratulangi Manado, 2016,
Kinerja Persimpangan Tak Bersinyal Pada Persimpangan Jalan Dotulolong Lasut – Jalan
Sudirman – Jalan Sarapung – Jalan Sudirman Kota Manado.

Irwan Jhony Parlindungan Samosir, ST, Skripsi Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam
Ratulangi Manado, 2012, Analisa Kinerja Arus Lalulintas Ruas Jalan Jendral Ahmad Yani,
Kota Sorong – Papua Barat.

460

Вам также может понравиться

  • Cover
    Cover
    Документ14 страниц
    Cover
    gloryaharimisa
    Оценок пока нет
  • Cover
    Cover
    Документ5 страниц
    Cover
    gloryaharimisa
    Оценок пока нет
  • Cover
    Cover
    Документ5 страниц
    Cover
    gloryaharimisa
    Оценок пока нет
  • 2TS10262
    2TS10262
    Документ3 страницы
    2TS10262
    gloryaharimisa
    Оценок пока нет