Вы находитесь на странице: 1из 8

2.3.

Oksidasi Asam Piruvat


2.3.1. Defenisi Oksidasi Piruvat

Piruvat adalah suatu senyawa kimia yang penting dalam biokimia. Senyawa ini
merupakan hasil metabolisme glukosa yang disebut glukolisis. Sebuah molekul glukosa
terpecah menjadi dua molekul menjadi asam piruvat, yang kemudian digunakan untuk
menghasilkan energi. Jika tersedia cukup oksigen,maka asam piruvat diubah menjadi asetil
KoA, yang kemudian diproses dalam siklus krebs. Piruvat juga dapat diubah menjadi
oksaloasetat melalui reaksi anaploretik yang kemudian dipecah menjadi molekul-molekul
karbondioksida. Nama siklus ini diambil dari ahli biokima Hans Adolf Krebs, pemenang
hadiah Nobel 1953 bidang fisiologi, karena ia berhasil mengidentifikasi siklus tersebut.

Jika tidak tersedia cukup oksigen, asam piruvat dipecah secara aneriobik menghasilkan
asam laktat pada hewan dan manusia, atau etanol terhadap tumbuhan. Piruvat diubah
menjadi laktat menggunakan enzim laktat dehidroginase dan koenzim NADH melalui
fermentasi alkohol. Asam piruvat dapat juga diubah menjadi karbohidrat melalui
glikoneogenesis, menjadi asam lemak atau energi melalui asetil-KoA, menjadi asam
amino alanin dan juga menjadi etanol. Turunan asam piruvat, 3-bromopiruvat telah
dipelajari untuk pengobatan kanker.

2.3.2. Pengubahan Asam Piruvat Menjadi asetil KoA

Dalam jalur ini, piruvat dioksidasi (dekarboksilasi oksidatif) menjadi Asetil-KoA, yang
terjadi didalam mitokondria sel. Pengubahan asam piruvat menjadi asetil KoA melibatkan
berbagai enzim dan koenzim yang berkelompok secara teratur yang disebut Kompleks
Piruvat Dehidrogenase.

Piruvat mengalami dekarboksilasi oksidatif, yaitu suatu proses dihidrogenasi yang


melibatkan pemindahan gugus karboksil sebagai molekul CO2 dan gugus asetil sebagai
asetil KoA. Kedua atom hidrogen yang dilepaskan dari piruvat muncul sebagai NADH dan
H+ . NADH yang terbentuk ini lalu memberikan elektronnya kepada transfor elektron
(Lehninger,1982:115-116)

Rekasi yang dikatalis oleh kompleks piruvat dehidrogenase dalam matriks mitokondria
melibatkan 3 macam enzim yaitu enzim piruvat dehidrogenase (E1), enzim dihodrolifoil
transaselitase (E2), enzim dehidrolipoil dehidrogenase (E3). Terdapat Tiamin pirofosfat
(TPP), Flavin adenin dinukleotida (FAD), Koenzim A, Nikotinamida adenin dinukleotida,
Asam lipoat.

Gambar piruvat menjadi asetil KoA

Pada reaksi dekarboksilase asam piruvat melibatkan kerja 3 enzim yang berbeda secara
berurutan yaitu:

1. Piruvat dehidrogenase (E1)


2. Dihidrolipoil transasetilase (E2)
3. Dihidrolipoil dehidrogenase (E3)

Dan juga melibatkan 5 Koenzim yaitu:

1. Tiamin pirofosfat (TPP)


2. Flavin adenin dinukleotida (FAD)
3. Koenzim A
4. Nikotinamida adenin dinukleotida
5. Asam lipoat

2.3.3. Reaksi-Reaksi Oksidasi Asam Piruvat

Reaksi-reaksi yang terjadi didalam dekarboksilase asam piruvat ada 5 tahap, yaitu:

Tahap 1 :
CH3 – C - COO- + H+ + E1 - TPP  E1 - TPP – CHOH-CH3 + CO2

Pada tahap ini piruvat kehilangan gugus karboksilnya pada saat molekul ini bereaksi
dengan Tiamin Pirofosfat (TPP) yang terikat oleh dehidrogenase piruvat (E1), dan
membentuk turunan hidroksietil dari cincin tiazol tiamin pirofosfat

Tahap 2 :

E1 – TPP –CHOH-CH3 + E2 E1- TPP + E2

S S S SH

CH3 C

Pemindahan atom H dan gugus asetil dari tiamin pirofosfat ke bentuk teroksidasi
gugus prostetik lipoilisil pada pusat enzim hidrolipoil transasetilase untuk membentuk 6-
asetil tioesterpada lipoil tereduksi.

Tahap 3:

E2 + KoA SH E2 + KoA S C CH3

S SH SH SH O

Molekul KoA-SH bereaksi dengan turunan asetil dari hidrolipoil transasetilase


menghasilkan asetil-S-KoA dan bentuk tereduksi sempurna atau ditiol dari gugus lipoil.

Tahap 4:

E2 + E3 FAD E2 + E3 FADH2

SH SH S S
Bentuk tereduksi dihidrolipoil transasetilase dikatalisis oleh dihidrolipoil dehidrogenase, yang
menyebabkan pemindahan atom H dari gugus lipoil tereduksi ke gugus prostetik FAD pada
dihidrolipoil dehidrogenase.

Tahap 5:

Tahap akhir dimana gugus FADH2 tereduksi pada hidrolipoil dehidrogenase memindahkan
hidrogen ke NAD+ membentuk FAD dan NADH .

E3 FADH2 + NAD+ E3 –FAD + NADH + H+

Jadi, hasil akhir dekarboksilase asam piruvat adalah :

2CH3-C-COO- + 2KoA-SH + 2NAD+ 2CH3-C-S-KoA + 2CO2 + 2NADH

O O

Untuk 1 NADH menghasilkan 3ATP, untuk reaksi dekarboksilasi piruvat ini menghasilkan 2
NADH, sehingga jumlah ATP yang dihasilkan adalah 6 ATP.

LINTASAN OKSIDASI PIRUVAT


Keterangan : dekarboksilasi oksidatif piruvat oleh kompleks piruvat dehidrogenase. Asam lipoat
bergabung oleh suatu ikatan amida dengan residu lisin komponen transasetilase kompleks enzim.
Zat ini membentuk lengan panjang yang fleksibel hingga gugus protestik asam lipoat dapat berputar
secara sekuensial antara bagian aktif dari masing-masing enzim pada kompleks tersebut. (NAD+,
nikotinamida adenin dinukleotida; FAD, Flavin adenin dinukleotida; TDP, tiamin difosfat).

(Sumber: Biokimia Harper,2009:163)


2.3.4. Reaksi Pembentukan Asam Laktat
Terbentuknya asam laktat dari piruvat dikatalis oleh enzim laktat dehidrogenase
dimana piruvat direduksi oleh NADH yang berasal dari reaksi:

CO2H CO2H
C=O + NADH + H+ HOCH + NAD+
CH3 CH3
Asam piruvat L(+) asam laktat
Terbentuknya asam laktat dari piruvat dikatalis oleh enzim laktat
dehidroginase hati (H4) dan otot (M4) menunjukkan sifat kinetik berbeda. H4
aktif pada piruvat rendah dan M4 menunjukkan sifat kinetik berbeda. H4 aktif
pada piruvat rendah dan terihinbisi oleh konsentrasi piruvat diatas konsentrasi
3.10-3 M. Hal ini sesuai dengan fungsi hati yang harus menyediakan energi dari
glukosa seefesien mungkin, sedangkan pada otot kontraksi otot memerlukan
energi secara tepat yang dapat dipenuhi dengan mengkatabolisme glukosa dalam
keadaan anaerob.
Asam laktat terjadi pada manusia apabila oksogen sangat sedikit atau tidak
ada oksigen. Asam piruvat diubah menjadi laktat dengan cara NADH menjadi
NAD+ dengan bantuan enzim laktat dehidroginase, permentasi ini terjadi pada
otot.
Umumnya asam laktat diproduksi oleh otot lurik dan eritrosit sebagai sumber
energi bagi organ lain. Pada saat otot lurik melakukan kontraksi seperti saat
berolahraga, laju lintasan glikolisis yang memproduksi asam piruvat akan
bereaksi lebih cepat dari pada laju siklus asam sitrat yang mengoksidasi asam
tersebut. Oleh karena itu kelangsungan lintasan glikolisis berlansung pada
tersediannya molekul NAD+ untuk mengoksidasi gliseraldehida 3-fosfat,
akumulasi asam dan NADH menjadi NAD+ dan mereduksi asam piruvat menjadi
asam laktat keberadaan enzim Laktat Dehidroginase akan menjaga kelansungan
proses glikolisis pada otot lurik, dan terutama pada eritrosit oleh karena eritrosit
tidak memiliki mitokondria sehingga tidak dapat mengoksidasi glukosa dengan
sempurna.
Pada awalnya asam laktat dianggap sebagai zat sisa. Asam laktat yang
diproduksi kemudian menumpuk di otot dan dicurigai menyebabkan kelelahan
selama olahraga dan kram otot setelah selesai olahraga. Sekarang dengan hasil
yang terbaru, asam laktat bukan merupakan musuh dari otot. Asam laktat
merupakan bahan energi yang penting selama olahraga yang berlansung lama.
Hal ini karena asam laktat yang dibentuk oleh sel otot lain untuk membentuk
energi.
Saat olahraga permintaan oksigen melibihi suplai sehingga timbul
metabolisme anaerob yang menghasilkan asam laktat. Asam laktat ini kemudian
akan diserap oleh sel otot untuk dijdikan bahan bakar.pada orang yang rutin
olahraga atau atlet, terjadi peningkatan efektivitas pemakaian asam laktat
sehingga mereka mampu berolahraga dalam jangka waktu lebih lama.
Dibandingkan membuat lelah, asam laktat justru memperlabat terjadinya
kelelahan dan meningkatkan kemampuan dalam berolahraga.
2.3.5. Perubahan Piruvat Menjadi Alkohol

Ada kondisi lain dari piruvat yang juga sangat penting, yang tidak terdapat dalam
jaringan mamalia. Beberapa organisme bisa hidup dalam kondisi aerob atau anaerob.
Organisme ini disebut anaerob fakultatif, yang dapat mengubah metabolismenya untuk
beradaptasi dengan ada atau tidaknya oksigen. Organisme anaerob fakultatif yang paling
penting adalah ragi. Ragi mengubah glukosa menjadi piruvat dan kemudian bila ada
oksigen maka ragi akan mengoksidasi piruvat menjadi CO2. Jika tidak tersedia oksigen,
maka jalur untuk regenerasi NAD+ akan bekerja. (Yohanis Ngili, 2010)

Di dalam beberapa mikroorganisme , misalnya pada ragi roti, piruvat yang terbentuk
dari glukosa melalui glikolisis diubah secara anaerobic menjadi etanol dan CO2, suatu
proses yang disebut fermentasi alcohol. Fermentasi merupakan istilah umum yang
menunjukkan degradasi anaerobic glukosa atau nutrient organic lain menjadi berbagai
produk untuk tujuan memperoleh energy dalam bentuk ATP.(Lehninger, 2005).

Berbeda dengan yang terjadi pada otot, yaitu piruvat diubah menjadi asam laktat
(fermentasiasam laktat), maka pada ragi (minsalnya Saccharomyces sp), dalam keadaan
anaerob akan mengubah glukosa menjadi piruvat yang selanjutnya dioksidasi menjadi
alkohol (fermentasi alkohol).

Pembentukan alkohol terjadi dalam dua tahap. Pada tahap pertama asam piruvat
dioksidasi menjadi asetaldehida :

dekarboksilase dengan koenzim (TPP).

COO- H O
2+
Mg
C=O C CO2
TPP
CH3 CH3

Asam piruvat Aetaldehida

Reaksi tersebut dikatalis asam piruvat dekarboksilase.


Pada tahap pertama asam piruvat diubah menjadi asetildehid dengan melepaskan
karbondioksida. Enzim yang berperan adalah enzim piruvat dekarboksilase. Oksidasi
selanjutnya akan menghasilkan etanol dengan alkohol dehidroginese sebagai berikut :

H O

C + NADH + H+ CH2OH + NAD+

CH3 CH3

Asetaldehida etanol

( Purwo Arbianto:1993)

Pada tahap kedua asetaldehida diubah menjadi etanol dengan mereduksi NADH +
H+ menjadi NAD+. Enzim yang berperan alkohol dehidrogenase. Dengan demikian
etanol dan CO2 merupakan hasil akhir fermentasi alkohol, dan jumlah energi yang
dihasilkan 2ATP.

Produk akhir permentasi alcohol

Daftar Pustaka

Lehninger. 1982. Dasar-dasar Biokimia Jilid II . Jakarta:Erlangga

Murray, R. Granner, D. Rodwell V. 2009. Biokomia Harper Edisi 27.Jakarta


:PenerbitBukuKedokteran

Ngili, Yohanis. 2010. Biokimia Dasar. Bandung: Rekayasa Sains

Вам также может понравиться