Вы находитесь на странице: 1из 22

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA Ny.N DENGAN PENYAKIT HIPERTENSI


DI RT. 04 RW. 05 KELURAHAN KEMAYORAN SURABAYA

A. Data Identitas
1. Nama kepala keluarga : Ny.NA
2. Alamat : RT. 04 RW. 05 Kel. Kemayoran
3. Komposisi keluarga :

No Nama Jenis kelamin Hub Umur Pekerjaan Pendidikan


1 Ibu NA P KK 71 tahun Pengurus rumah SD
tangga

Genogram:

Keterangan :

Laki-laki : Meninggal :

Perempuan : Tinggal serumah :

Klien :

4. Tipe keluarga : Single parents (bapak/ibu dan anak)


5. Latar belakang budaya
Latar belakang budaya keluarga adalah suku madura, bahasa yang dipakai
adalah bahasa Indonesia dan madura. Tidak ada pantangan dalam makanan atau hal-hal
yang lain asalkan tidak bertentangan dengan budaya dan agama.

1
6. Identifikasi agama
Seluruh anggota keluarga beragama Islam. Keluarga terutama anak mengikuti kegiatan
pengajian yang ada di lingkungannya.
7. Status sosial ekonomi keluarga :
Ibu NA bekerja mempunyai toko kecil di rumah. Bp.HA bekerja sebagai wiraswasta,
sehingga yang mencukupi kebutuhan keluarga sehari-hari adalah Bp.HA Penghasilan
keluarga seluruhnya kurang lebih yaitu Rp 1.500.000,-/bulan. Penghasilan tersebut
dipakai untuk makan, bayar listrik dan kontrol kesehatan. Perabotan rumah tangga
yang dimiliki keluarga adalah 2 buah motor, televisi 21 inch, bufet dan 2 tempat tidur,
8. Aktivitas rekreasi keluarga :
Kegiatan yang dilakukan keluarga untuk rekreasi adalah nonton TV bersama di rumah.
Keluarga ini jarang berekreasi ke tempat hiburan di luar rumah karena keterbatasan
ekonomi.

A. Riwayat Perkembangan Keluarga


9. Tahap perkembangan keluarga saat adalah Tahap perkembangan keluarga saat ini
adalah keluarga dengan tahap usia pertengahan. Tugas perkembangan saat ini yaitu
memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab mengingat remaja
yang sudah bertambah dewasa, mempertahankan komunikasi terbuka antar anak dan
orang tua, menghindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.

10. Tahap perkembangan yang belum terpenuhi An.Ho belum bisa terbuka terhadap orang
tuanya karena masih takut dimarahi. Sehingga komunikasi terbuka antara anak dan
orang tua belum terpenuhi.

11. Riwayat keluarga inti :


Bp.JA dan Ibu NA menikah pada umur 15 tahun dan Bp. MI umur 20 tahun. Saat ini
Ibu.NA mengeluh kepalanya sering pusing. Ibu SA, An.HA dan An.HO dalam kondisi
sehat dan tidak ada keluhan.

12. Riwayat keluarga sebelumnya

2
Ib.NA mengatakan suaminya meninggal dikarenakan sakit sesak nafas. Keluarga tidak
ingat tahun berapa suaminya meninggal. Saudara dari Bp. JA (alm) dan Ib. NA dalam
kondisi sehat.

B. Data Lingkungan
13. Karakteristik Rumah
Status kepemilikan rumah yang ditempati sekarang adalah rumah sendiri. Luas
rumah yang ditempati 80 m2 terdiri dari 1 ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 ruang dapur,
1 kamar mandi dan WC. Bangunan rumah berbentuk rumah permanen. Lantai
rumah terbuat dari keramik dengan keadaan bersih. Penataan alat / perabot rumah
tangga rapi, pencahayaan dan ventilasi cukup. Sumber air minum dan untuk
keperluan cuci dan mandi menggunakan air PAM . Keluarga membuang sampah di
tempat sampah yang ditaruh di depan rumah, lalu ada petugas yang mengangkut.
Lingkungan sekitar rumah tampak bersih.
Denah rumah :
R. Tamu R. Kamar tidur R. Dapur Km Mandi

14. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Jarak rumah keluarga Ib.NA berdekatan dengan tetangga. Hubungan dengan tetangga
terjalin baik. Keluarga Ib.NA hidup dilingkungan tempat tinggal yang sebagian besar
adalah penduduk musiman. Tipe penduduk adalah penduduk urban. Tipe hunian
adalah daerah perkampungan. Kelas sosial ekonomi masyarakat adalah menengah ke
bawah. Status pekerjaan masyarakat berbagai macam, yaitu pedagang, buruh, dan
swasta. Fasilitas yang ada di komunitas adalah masjid dan sekolah. Jarak antara
rumah ke Puskesmas pembantu adalah + 700 m. Transportasi yang biasa dipakai
masyarakat adalah motor. Kebersihan lingkungan masyarakat cukup baik.

15. Mobilitas Geografis Keluarga


Keluarga Ib.NA Sudah menetap dan menempati rumah tersebut sejak tahun 1990.
Sejak menikah keluarga Ib.NA bertempat tinggal di Madura sampang. Rumah yang
ditempati sekarang sudah rumah sendiri di Surabaya.

3
16. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Anak Ib.NA sering berkumpul tinggal satu rumah. 1 orang anaknya, Menurut Ib.NA
anaknya sering berkumpul saat waktu senjang. Keluarga berinteraksi baik dengan
para tetangganya. Keluarga juga aktif mengikuti kegiatan kemasyarakatan.

17. Sistem pendukung keluarga


Ib.NA sangat memperhatikan kesehatannya, demikian juga dengan Anak,nya Ib,NA
juga memperhatikan kesehatan suami dan anak-anaknya. Semua kegiatan rumah
tangga dikerjakan secara bersama-sama antara Ib.NA dan An.HO saling membantu
satu sama lain. Apabila salah satu anggota keluarga yang serumah ini mempunyai
keluhan sakit, maka anggota keluarga langsung membawanya ke pelayanan
kesehatan terdekat. Tempat berobat yangs sering dipakai keluarga adalah Puskesmas
dan juga klinik.

B. Struktur Keluarga
18. Pola dan proses komunikasi keluarga
Keluarga mengatakan komunikasi dilakukan dengan anggota keluarga yang ada di
rumah setiap hari. Permasalahan yang dirasakan oleh Ib.NA atau An.Ho selalu
bahas bersama-sama. Seluruh anggota keluarga hidup rukun, jarang ada
pertengkaran, meskipun sesekali ada perbedaan pendapat antar anggota keluarga.

19. Struktur Kekuatan Keluarga:


Apabila ada permasalahan Ib.NA dan An.HO saling berembuk dan mengambil
keputusan dari hasil berembuk itu. Pengambil keputusan dalam keluarga dan orang
yang paling disegani adalah An.HO

20. Struktur Peran Keluarga


a. Ibu. NA sebagai kepala keluarga, orang yang tertua dan paling dihormati
b. Bp. HA sebagai kepala keluarga dari cucu-cucu nya Ibu.NA, orang tertua dan

4
paling dihormati, membimbing dan mendidik anak,
c. Ibu HO adalah ibu rumah tangga, mengatur rumah tangga dan ikut dalam
membimbing serta mendidik anak.
d. An. AN adalah cucu ke 1, masih duduk di bangku SMA.
e. An. NA adalah cucu ke 2 masih duduk dibangku SD
f. An. RA adalah cucu bungsu dari cucu Ib.NA juga masih duduk di bangku TK
Menurut keluarga peran masing-masing anggota keluarga tidak bermasalah.
Misalnya An.HO yang tidak bekerja dianggap tidak bermasalah oleh Ib.NA
karena anak,nya membimbing dan mendidik cucunya di rumah.

21. Nilai-nilai dan norma keluarga


Nilai yang dianut keluarga adalah kerukunan bersama. Menurut keluarga yang bisa
menolong keluarganya adalah tetangga yang ada di daerah sekitarnya.

E. Fungsi Keluarga
22. Fungsi Afektif
Menurut keterangan Ib.NA dan An.HO keluarga merasa membutuhkan orang lain
dalam kehidupan sehari-hari. Antar anggota keluarga saling memahami perbedaan
satu dengan yang lain. Keluarga mengatakan bahwa selama ini jarang ada konflik.
Apabila ada konflik biasanya karena perbedaan pendapat. Antar anggota keluarga
saling memperhatikan.

23. Fungsi Sosial


Semua anggota keluarga dapat bersosialisasi dengan baik dalam lingkungan rumah.
Ib.NA dan An.HO bersosialisasi dengan masyarakat. Anak-anaknya juga dapat
berinteraksi baik dengan tetangga disekitarnya.

24. Fungsi Perawatan Kesehatan.


Keluarga mendefinisikan sehat apabila semua anggota keluarganya tidak ada
keluhan dan tidak punya penyakit tertentu. Definisi sakit adalah apabila anggota
keluarga mempunyai keluhan sakit dan hasil pemeriksaan dokter menderita sakit.

5
Sumber informasi kesehatan bagi keluarga adalah televisi dan petugas kesehatan
apabila ke Puskesmas.
Keluarga dapat mengidentifikasi penyakit yang diderita oleh Ib.NA yaitu
menderita darah tinggi . Ib.NA mengetahui sakit hipertensi pada waktu ia sering
mengalami pusing sehingga memeriksakan diri ke puskesmas. Menurut An.HO dia
sering pusing dan kaku pada leher. Setelah dilakukan cek tekanan darah hasilnya
180/90 mmHg. Persepsi keluarga sakit hipertensi dapat disembuhkan apabila
minum obat secara rutin. Keluarga belum mengetahui tentang pengertian penyakit
hipertensi, penyebabnya, tanda-tanda, dan perawatannya. Keluarga belum pernah
mendapat informasi tentang hal tersebut. Menurut keluarga hipertensi adalah
peningkatanan tekanan darah lebih dari normal, namun keluarga tidak mengetahui
berapa tekanan darah normal dan tidak normal. penyebab dari hipertensi adalah
terlalu banyak makanan yang asin. perawatan hipertensi adalah menghindari
makanan yang asin.
Praktik diet keluarga : Menurut keluarga makanan yang dapat disediakan sesuai
kemampuannya. Komposisinya adalah nasi, sayur, tahu/tempe kadang-kadang beli
ikan apabila mempunyai uang. Keluarga jarang sekali makan buah. Keluarga biasa
makan 3-4 kali sehari. Keluarga belum mengerti tentang diet Hipertensi. kalau sakit
darah tinggi perlu mengurangi makan asin serta tidak boleh banyak pikiran.
Menurut keluarga selama ini sudah diet karena makanan yang dimakan sudah
terbatas.
Kebiasaan tidur dan istirahat : Jumlah jam tidur per 24 jam pada Ibu NA dan
An.HO 6-8 jam, sedangkan cucu-cucunya 7-8 jam. Tidak ada keluhan tidur dari
masing-masing anggota keluarga..
Latihan dan rekreasi : Keluarga belum mengetahui kegunaan olah raga untuk
mengontrol tekanan darah dan mencegah komplikasi pada hipertensi. Keluarga juga
belum dapat mengidentifikasi jenis olah raga yang dapat dilakukannya setiap hari.
Keluarga belum pernah mendapat informasi tentang senam pada penderita
hipertensi.

Kebiasaan penggunaan obat-obatan dalam keluarga: saat ini obat yang diminum
oleh Ib.NA yaitu Amlodipine untuk menurunkan tekanan darahnya. Tetapi obat

6
diminum apabila Ib.NA mengalami pusing saja. Keluarga kadang-kadang beli obat
di warung apabila ada keluhan pilek, kepala pusing dan sakit perut. Obat disimpan
di laci lemari.

Peran keluarga dalam praktek perawatan diri : Pengambil keputusan dibidang


kesehatan adalah Ib.NA Keluarga mengemukakan bahwa apabila ada anggota
keluarga yang sakit, diobati dengan obat yang beli di warung, apabila tidak sembuh
baru dibawa ke Puskesmas.

Praktik lingkungan : Lingkungan keluarga bersih dari polusi baik udara dan air.
Lingkungan keluarga juga tenang, jauh dari kebisingan. Keluarga juga senantiasa
menjaga kebersihan diri dari seluruh anggota keluarga, misalnya semua anggota
keluarga mandi 2 kali sehari dan ganti pakaian setiap hari. Dari hasil observasi,
keluarga tampak bersih.

Praktik kesehatan gigi : Semua anggota keluarga terbiasa gosok gigi 2 kali sehari,
yaitu pada saat mandi pagi dan sore.

Pelayanan kesehatan yang diterima keluarga adalah pelayanan kesehatan dari


Puskesmas dan pernah dirawat di rumah sakit Al-irsyad Surabaya karena
mengalami vertigo . Ib.NA kontrol ke Puskesmas apabila ia merasa pusing dan
sakit. Demikian juga dengan An.HO, tidak pernah periksa ke Puskesmas atau
tempat lain. Keluarga tidak memiliki perencanaan khusus untuk kesehatan.
Transportasi yang digunakan oleh keluarga adalah sepeda.

C. Stress dan Koping Keluarga


25. Stressor yang dimiliki oleh keluarga adalah masalah ekonomi.
Penghasilan keluarga yang terbatas, sering membuat bingung keluarga untuk
mengatur agar mencukupi kebutuhan keluarga selama satu bulan.

26. Keluarga melakukan tindakan untuk mengatasi stres dengan


pasrah pada keadaannya. Keluarga yakin bahwa Tuhan akan menolong makhluknya

7
yang kesusahan.

27. Strategi koping internal dari keluarga untuk mengatasi stressor


adalah pengaturan keuangan secara bersama-sama. Berapapun uang yang diterima
keluarga semua anggota keluarga ikut merencanakannya. Sedangkan strategi
koping eksternal yang digunakan adalah Ib.NA tetap berusaha mencari nafkah agar
dapat menghasilkan uang.

D. Pemeriksaan Fisik
Melakukan pemeriksaan fisik pada setiap anggota keluarga terutama yang diidentifikasi
sebagai klien atau sasaran pelayanan asuhan keperawatan keluarga.
No Pemeriksaan Ib NA An.HA An. HO
yang dilakukan
1 Tekanan darah 180/90 mmHg 120/80 mmHg 120/90 mmHg
BB: 70 kg; TB: TB: 170 cm TB: 150 cm
165 cm BB:70 kg BB : 60 kg

Nadi 88x/mnt 80x/mnt 84x/mnt


Respirasi 16 x/mnt 16 x/mnt 16 x/mnt

Kepala & Leher:


-Rambut & Kulit Bersih,hitam Bersih, hitam Bersih, hitam
Kepala

- Mata
Konjunctiva Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis
Sklera Tidak ikterik Tidak ikterik Tidak ikterik
Fungsi Dapat melihat Dapat melihat Dapat melihat
Penglihatan tanpa bantuan tanpa bantuan tanpa bantuan

-Hidung+fungsi
penciuman Tidak Tidak Tidak mengalami
mengalami mengalami gangguan
gangguan gangguan penciuman
penciuman penciuman

-Telinga+fungsi
Pendengaran Bersih, dapat Bersih, dapat Bersih, dapat
menjawab menjawab menjawab
pertanyaan pertanyaan pertanyaan yang
yang diajukan yang diajukan diajukan dengan
dengan suara dengan suara suara yang tidak
yang tidak yang tidak terlalu keras
terlalu keras terlalu keras

8
Simetris, gigi
-Mulut dan gigi bersih Simetris, gigi Simetris, gigi
bersih bersih
Tidak ada
-Leher pembesaran Tidak ada Tidak ada
kelenjar pembesaran pembesaran
kelenjar kelenjar,
Dada simetris,
-Dada tidak terdapat Dada simetris, Dada simetris,
suara nafas Bunyi nafas Bunyi nafas
tambahan, vesikuler, vesikuler, tidak
Bunyi nafas tidak ada suara ada suara nafas
vesikuler. nafas tambahan
tambahan

Tidak ada
Pemeriksaan distensi , BU Tidak ada Tidak ada distensi
Fisik Abdomen 14x/mnt distensi BU BU 9x/mnt
12x/mnt
5 5
Pemeriksaan 5 5 5 5
ektremitas atas 5 5
dan ekstremitas Bebas 5 5 5 5
Bawah Bebas Bebas
BAB 1 x/hr
Genetalia BAK lancar BAB 1x/hr BAB 1x/hr
BAB + BAK BAK lancar BAK lancar

E. Harapan Keluarga
Keluarga Ibu.Na berharap agar dapat segera disembuhkan dan petugas kesehatan dapat
membantu masalah kesehatan yang sedang dihadapi serta menjelaskan perawatan yang
benar untuk keluarganya.

9
Analisa Data

DATA KEMUNGKINAN DIAGNOSA


NO PENYEBAB KEPERAWATAN
KELUARGA
1 Data Subyektif : 1. Ketidakmampuan Kurangnya
 Ib. NA menderita hipertensi sejak keluarga pengetahuan Ib.NA
tahun 2013 mengenal pada keluarga Ib.NA
 Keluarga mengatakan Ib.NA jarang kesehatan anggota tentang hipertensi
minum obat apabila tidak pusing keluarga dengan
 Ib.NA tidak pernah melakukan olah hipertensi
raga
 Keluarga belum pernah
mendapatkan informasi tentang
hipertensi dan akibat yang ditimbulkan
apabila tidak melakukan terapi / minum
obat

Data Obyektif :
Tekanan darah 180/90 mmHg
Ib.NA tidak mau minum obat
2 Data Subyektif : 1. Ketidakmampuan Risiko terjadinya
 Ib.NA menderita hipertensi sejak keluarga merawat gangguan perfusi
tahun 2013 anggota keluarga jaringan serebral pada
 Keluarga mengatakan Ib.NA jarang dengan hipertensi Ib. NA keluarga Ib. NA
kontrol tekanan darah
 Ib. NA tidak pernah melakukan olah
raga
 Keluarga belum pernah
mendapatkan informasi tentang
hipertensi dan perawatannya

Data Obyektif :
Tekanan darah 180/90 mmHg

Rumusan diagnosa keperawatan keluarga:

1. Kurangnya pengetahuan Ib.NA pada keluarga Ib.NA tentang hipertensi berhubungan


dengan Ketidakmampuan keluarga mengenal kesehatan anggota keluarga dengan
hipertensi, ditandai dengan :
 Keluarga mengatakan Ib. NA jarang minum obat apabila tidak pusing

10
 Keluarga belum pernah mendapatkan informasi tentang hipertensi dan akibat yang
ditimbulkan apabila tidak melakukan terapi / minum obat
 Tekanan darah 180/90 mmHg
 Ib. NA tidak mau minum obat

2. Risiko terjadinya gangguan perfusi jaringan serebral pada Ib. NA keluarga Ib. NA
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan
hipertensi

Skoring prioritas masalah


1. Kurangnya pengetahuan Ib.NA pada keluarga Ib.NA tentang hipertensi berhubungan
dengan Ketidakmampuan keluarga mengenal kesehatan anggota keluarga dengan
hipertensi, ditandai dengan :

 Keluarga mengatakan Ib. NA jarang minum obat apabila tidak pusing


 Keluarga belum pernah mendapatkan informasi tentang hipertensi dan akibat yang
ditimbulkan apabila tidak melakukan terapi / minum obat
 Tekanan darah 180/90 mmHg
 Ib. NA tidak mau minum obat

Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran

11
a. Sifat masalah : 3 1 3/3x1=1 Ib.NA mengalami hipertensi
aktual ditandai dengan tekanan darah
yang lebih dari normal namun
belum ada tanda-tanda komplikasi
dari hipertensi pada Ib.NA

1 2 1/2x2= 1 Ib.NA memiliki keinginan untuk


b. Kemungkinan sembuh dan ada perawat yang
masalah dapat diubah : memberikan informasi tentang
sebagian perawatan untuk penyakit kencing
manis
3 1 3/3x1=1 Masalah lebih lanjut belum terjadi,
c. Potensial masalah adanya keinginan keluarga untuk
untuk dicegah : tinggi sembuh serta adanya dukungan
dari keluarga
1 1 1/2x1=1/2 Keluarga merasakan adanya
d. Menonjolnya masalah, tapi tidak ditangani.
masalah: Tidak perlu keluarga saat ini tidak minum obat
segera ditangani hipertensi, tidak diet dan tidak olah
raga
Total skor 7/2

2. Risiko terjadinya gangguan perfusi jaringan serebral pada Ib.NA keluarga Ib. NA
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan
hipertensi

Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran

12
a. Sifat masalah :
ancaman 2 1 2/3x1=2/3 Kurangnya pengetahuan tentang
kesehatan perawatan hipertensi dan
Ketidakteraturan kontrol tekanan
darah merupakan suatu ancaman
terjadinya masalah ini

b. Kemungkinan 1 2 1/2x2= 1 Keluarga terbuka dan kooperatif,


masalah dapat hal ini merupakan potensi keluarga
diubah : yang dapat digunakan untuk
Sebagian menyelesaikan masalah

c. Potensial 3 1 3/3x1=1 Masalah lebih lanjut belum terjadi


masalah untuk namun Ib.NA jarang kontrol
dicegah : tinggi tekanan darah, kontrol apabila ada
keluhan

d. Menonjolnya 0 1 0/2x1=0 Masalah tidak dirasakan oleh


masalah : keluarga

Total skor 8/3

13
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

D Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi


X Umum Khusus Kriteria Standar
Tujuan Khusus :

14
1 Setelah dilakukan Setelah melakukan
tindakan, keluarga kunjungan 3 x 60 menit
mampu mengenal keluarga dapat mencapai:
masalah anggota
keluarga yang Tuk 1 :
mengalami Keluarga mampu
hipertensi mengenal masalah
Hipertensi dengan :

a. Menyebutkan gejala Verbal Keluarga dapat menyebutkan Diskusikan dengan keluarga :


yang dirasakan pada gejala yang dirasakan yaitu  Gejala pada penderita Hipertensi
penderita Hipertensi pusing, rasa berat di tengkuk,  Pengobatan yang dapat dilakukan pada
mudah marah/ emosi, telinga penderita hipertensi
merasa berdenging, sukar untuk  Berikan kesempatan keluarga untuk
tidur, mudah lelah, mata menjelaskan kembali tentang akibat yang
berkunang-kunang ditimbulkan apabila tidak melakukan terapi,
pengobatan yang dapat dilakukan, terapi yang
b. Menyebutkan Verbal Pengobatan yang dapat dilakukan dianjurkan bagi penderita hipertensi dan obat-
pengobatan yang dapat yaitu pengobatan farmakologis obatan bagi penderita hipertensi
dilakukan pada ( menggunakan obat-obatan  Berikan penguatan pada keluarga apabila
penderita hipertensi sesuai indikasi/resep dokter. dapat menjelaskan kembali hasil diskusi
Pengobatan non farmakologis
yaitu dengan cara menurunkan
berat badan (apabila obesitas),
mengurangi asupan garam dan
lemak, menghindari stress,
menghindari rokok dan minum
alkohol, serta melakukan
olahraga teratur

c. Menyebutkan obat Verbal Obat-obatan yang dianjurkan


yang dianjurkan bagi bagi penderita hipertensi yaitu
penderita hipertensi. amlodipine, nefedipine, catoprile
15
2 Setelah dilakukan Tuk 1
tindakan 1. Keluarga mengenal
keperawatan adanya masalah
gangguan perfusi hipertensi dengan :
jaringan serebral a. Menjelasakan Respon Menjelaskan tentang pengertian  Kaji pengetahuan keluarga tentang
pada Ib. NA tidak tentang pengertian verbal hipertensi yaitu peningkatan hipertensi
terjadi. hipertensi tekanan darah lebih dari 120/90  Diskusikan dengan keluarga tentang
mmHg pengertian
 Anjurkan pada keluarga untuk mengulang
kembali pengertian tentang hipertensi
 Berikan kesempatan pada keluarga untuk
bertanya
b. Menjelaskan tentang Respon Menyebutkan 3 dan 5  Kaji bagaimana pendapat keluarga tentang
penyebab dari verbal Penyebab hipertensi penyebab dari hipertensi
hipertensi I. Gaya hidup kurang baik  Diskusikan dengan keluarga tentang
2. kurang olah raga penyebab hipertensi
3. kegemukan  Berikan kesempatan pada keluarga untuk
4. Stres/banyak pikiran bertanya
5. Faktor keturunan
Tuk 2
Keluarga mampu
melakukan tindakan untuk
mencegah terjadinya
masalah akibat penyakit
hipertensi dengan :
a. Mengidentifikasi Respon  Diskusikan dengan keluarga tindakan yang
1. Tindakan yang dapat
tindakan yang verbal dapat dilakukan untuk mencegah masalah
dilakukan untuk mencegah
dapat dilakukan akibat hipertensi
masalah akibat hipertensi
untuk mencegah  Berikan kesempatan pada keluarga untuk
dengan diit/makan makanan
masalah akibat bertanya
yang rendah garam, menjaga
hipertensi  Anjurkan pada keluarga mengidentifikasi
berat badan tetap normal,
kembali tindakan yang dapat dilakukan
menghentikan perilaku yang
16
tidak sehat, olah raga secara untuk mencegah masalah akibat hipertensi
teratur dan gunakan jamu
tradisional yang aman

b. Mengidentifikasi Respon 2. Mengidentifikasi teknik  Diskusikan dengan keluarga tentang teknik


cara untuk verbal untuk mengatasi ketegangan yang dapat digunakan untuk mengurangi
mengatasi yaitu dengan teknik relaksasi ketegangan
ketegangan (nafas dalam, distraksi)  Berikan kesempatan pada keluarga untuk
bertanya
c. Mempraktekkan Respon
salah satu teknik verbal 3. Mempraktekkan teknik nafas  Demonstrasikan pada keluarga tentang
relaksasi dalam untuk mengurangi teknik relaksasi nafas dalam
ketegangan  Anjurkan pada keluarga untuk
mendemonstrasikan teknik nafas dalam
 Berikan penghargaan pada keluarga apabila
dapat melakukan dengan benar
d. Menjelaskan Respon 4. Menjelaskan tentang
tentang mekanisme Verbal mekanisme koping yang
koping yang efektif efektif

17
CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

No Diagnosa Implementasi Hari/


Keperawatan Asuhan Keperawatan Keluarga tanggal
1 Ketidakefektifan Tuk 1 Jumat, 13
managemen 1. Mendiskusikan dengan keluarga : Mei 2016
regimen  Gejala pada penderita Hipertensi
terapeutik pada  Pengobatan yang dapat dilakukan pada penderita hipertensi
Ib. NA keluaga  Berikan kesempatan keluarga untuk menjelaskan kembali
Ib. NA tentang akibat yang ditimbulkan apabila tidak melakukan
berhubungan terapi, pengobatan yang dapat dilakukan, obat-obat yang
dianjurkan bagi penderita hipertensi
dengan
 Berikan penguatan pada keluarga apabila dapat
Ketidakmampuan
menjelaskan kembali hasil diskusi
keluarga mengenal
kesehatan anggota
keluarga dengan
hipertensi

2 Risiko terjadinya Tuk 1 Jumat, 13,


gangguan perfusi  Mengkaji pengetahuan keluarga tentang hipertensi Mei 2016
jaringan serebral  Mendiskusikan dengan keluarga tentang pengertian
pada Ib. NA hipertensi
keluarga Ib. NA  Menganjurkan pada keluarga untuk mengulang kembali
berhubungan pengertian tentang hipertensi
dengan  Memberikan kesempatan pada keluarga untuk bertanya
ketidakmampuan
keluarga merawat Tuk 3
anggota keluarga  Mendiskusikan dengan keluarga tindakan yang dapat
dengan hipertensi dilakukan untuk mencegah masalah akibat hipertensi
 Memberikan kesempatan pada keluarga untuk bertanya
 Menganjurkan pada keluarga mengidentifikasi kembali
tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah masalah
akibat hipertensi
 Mendiskusikan dengan keluarga tentang teknik yang
dapat digunakan untguk mengurangi ketegangan
 Memberikan kesempatan pada keluarga untuk bertanya
 Mendemonstrasikan pada keluarga tentang teknik
relaksasi nafas dalam
 Menganjurkan pada keluarga untuk mendemonstrasikan
teknik nafas dalam
 Memberikan penghargaan pada keluarga apabila dapat
melakukan dengan benar
 Mendiskusikan dengan keluarga tentang mekanisme
koping yang efektif
 Memberikan kesempatan pada keluarga untuk bertanya
 Menganjurkan pada keluarga untuk mengulang kembali
hasil diskusi tentang mekanisme koping.

18
CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

No Diagnosa Evaluasi Hari/


Keperawatan Asuhan Keperawatan Keluarga tanggal
1 Ketidakefektifan Subyektif : Sabtu, 14
managemen regimen  Mei 2016
Keluarga mengatakan Ib. NA mau melakukan terapi
terapeutik pada Ib. dan minum obat secara rutin
NA keluaga Ib.NA  Ib. NA mau melakukan olah raga
berhubungan dengan  Keluarga sudah mengerti tentang hipertensi dan akibat
Ketidakmampuan yang ditimbulkan apabila tidak melakukan terapi / minum
keluarga mengenal obat
kesehatan anggota
keluarga dengan Obyektif:
hipertensi  Keluarga memperhatikan penjelasan yang disampaikan
dan menanyakan penjelasan yang belum jelas
 Keluarga dapat mempraktekkan relaksasi sesuai urutan
yang benar

Analisa:
Tujuan sebagian tercapai

Perencanaan :
 Berikan motivasi pada keluarga untuk terus melakukan
relaksasi saat tidak melakukan aktivitas dan rutin minum
obat anti hipertensi

2 Risiko terjadinya Subyektif : Sabtu, 14


gangguan perfusi  Keluarga dapat menjelaskan kembali pengertian hipertensi, Mei 2016
jaringan serebral pada 5 tanda dan gejala hipertensi
Ib. NA keluarga Ib. NA  Keluarga dapat menyebutkan 3 penyebab hipertensi
berhubungan dengan  Keluarga dapat menyebutkan 3 masalah akibat hipertensi
ketidakmampuan  Ib.NA mengatakan akan berhati-hati dan akan kontrol
keluarga merawat tekanan darah secara teratur di Puskesmas
anggota keluarga  Ib. NA dan An. HO dapat mengidentifikasi makanan yang
dengan hipertensi harus dikurangi untuk mengontrol hipertensinya
 Keluarga mengidentifikasi mekanisme koping yang
konstruktif apabila menghadapi masalah
 Keluarga mengatakan lingkungan yang tenang perlu untuk
Ib. NA agar tekanan darahnya tidak naik
 Ib. NA tidak merasakan gejala pusing
 Ib. NA dapat mempraktekkan teknik relaksasi nafas panjang

Obyektif:
 Tekanan darah : 130/90 mmHg
 Keluarga kooperatif
 Tidak ada tanda-tanda adanya gangguan perfusi jaringan
serebral

19
Analisa :
Tujuan tercapai sebagian

Perencanaan :
 Berikan motivasi pada keluarga untuk tetap melakukan
kontrol tekanan darah tiap bulan
 Anjurkan pada klien untuk memakai teknik relaksasi bila
menghadapi stres
 Memberikan penguatan pada perilaku yang sudah sesuai

20
21
22

Вам также может понравиться