Вы находитесь на странице: 1из 16

BAB I

PENDAHULUAN
A.Latar Belakang

Majemen sekolah merupakan prosedur tindakan untuk menertibkan sekolah agar


proses pembelajaran berjalan lancar.Manajemen sekolah pada hakikatnya mempunyai
pengertian yang sama dengan manajemen pendidikan.Ruang lingkup dan bidang kajian
manajemen sekolah juga merupakan ruang lingkup dan bidang kajian manajemen
pendidikan.Manajemen sekolah terbatas pada satu sekolah saja,sedangkan manajemen
pendidikan menjangkau sistem yang luas dan besar secara regional,nasional bahkan
internasional. Sekolah merupakan lingkungan yang sangat kompleks.Pertama, karena
konsep sekolah itu sendiri sukar untuk dipahami jika menggunakan perspektif tunggal.
Kedua,karena terdapat beberapa perbedaan acuan yang dapat mengakibatkan kesulitan
dalam mendefinisikan sekolah.Ketiga,karena sekolah selalu berkaitan dengan unsur
manusia, yaitu guru dan siswa.Karena faktor manusia itulah maka sekolah sukar untuk
dikelola secara efektif dan efisien. Sedikitnya terdapat tujuh komponen sekolah yang harus
dikelola dengan baik, yaitu kurikulum dan program pengajaran, tenaga pendidikan,
kesiswaan, keuangan, sarana prasarana pendidikan,pengelelolaan hubungan sekolah dan
masyarakat,serta manajemen layanan khusus.
Di Indonesia sistem pendidikannya masih bersifat elastis untuk mempertahankan
‘’status quo’’ dalam stuktur sosial yang mapan, sehingga tidak semua anak bisa merasakan
sekolah bertaraf internasionalisme maupun sekolah standar nasional. Dari uraian diatas,
observasi sekolah sangat diperlukan untuk mengetahui manejemen sekolah SSN
dibandingkan dengan sekolah biasa.

B.Rumusan Masalah

Rumusan maslah yang muncul berdasarkan latar belakang diatas adalah


1. Bagaimanakah sistem manajemen di SDN Karangbesuki 1 Malang?
2. Apakah keunggulan dari SDN Karangbesuki 1 Malang berdasarkan manajemen yang
dilakukan?
C.Metode Observasi
Metode wawancara adalah suatu cara pengumpulan data dengan dialog langsung
yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara (
suharsimi Arikunto, 2002 : 123). Metode wawancara digunakan penulis untuk mendapatkan
data dengan cara mengajukan pertanyaan kepada waka kurikulum, kesiswaan, Husemas,
Staf Tata Usaha SDN Karangbesuki 1 Malang yang terkait dalam pengumpulan data baik
dari manjemen kurikulum, manajemen peserta didik, manajemen personalia. Dokumentasi
berasal dari kata dokumen,yang artinya barang-barang tertulis. Berdasarkan hal ini metode
dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa buku-buku, majalah, catatan harian dan yang lainnya (Suharsimi
Arkunto 1998 :149)
Peneliti menggunakan metode ini untuk pengumpulan data dalam penyelidikan atau
penelitian yang berbentuk dokumen dokumen untuk memperoleh beberapa keterangan atau
informasi yang diperoleh,termasuk catatan-catatan penting pelaksanaan proses kegiatan
belajar terkait dengan proses pendidikan. Wawancara merupakan percakapan antara dua
orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari
wawancara adalah untuk mendapatkan informasi dimana sang pewawancara melontarkan
pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai. Adapun pertanyaan
yang disampaikan adalah sebagai berikut:

D.Tujuan Pembahasan

Tujuan pembahasan berdasarkan rumusan masalah di atas adalah untuk mendeskripsikan hal
sebagai berikut :

1. Pengertian dan tujuan manajemen personalia di SD

2. Komponen manajemen personalia di SD

E.Manfaat Pembahasan

Manfaat yang diharapkan setelah pembahasan ini adalah sebagai mahasiswa


Teknologi Pendidikan akan dapat mengetahui bagaimana personalia di SD diatur sehingga
ketika bekerja nanti diharapkan akan dapat mengetahui hal aopa saja yang harus dilakukan
berkenaan dengan perannya sebagai bagian dari personalia di Sekolah Dasar.
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Manajemen Personalia di Sekolah Dasar

Personalia ialah semua anggota organisasi yang bekerja untuk kepentingan organisasi
yaitu untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan. Personalia organisasi pendidikan mencakup
para guru, para pegawai, dan para wakil siswa. Termasuk juga para manajer pendidikan yang
mungkin dipeganng oleh para guru.

Dalam tiap kelompok personalia perlu pembagian tugas dan tanggung jawab serta
hubungan kerja yang jelas. Seorang Kepala Sekolah dapat dibantu oleh seorang atau beberapa
orang wakil kepala yang mengkoordinasikan urusan kurikulum atau kegiatan belajar mengajar,
urusan kemuridan, urusan sarana prasarana pendidikan, urusan hubungan sekolah dan
masyarakat, dan sebagainya. Kelompok personalia non edukatif dipimpin oleh Kepala Tata
Usaha, yang mempunyai tugas dan tanggung jawab serta hubungan kerja tersendiri pula. Tugas
ini disesuaikan dengan luas lingkup pekerjaan dan keadaan personalianya.

Pada sekolah dasar, sampai saat ini personalia edukatif terdiri atas Guru Kelas, Guru
Agama dan Guru Olahraga. Personalia non edukatif terdiri dari pesuruh dan penjaga sekolah. Di
sekolah dasar yang terpencil sering kali personalia ini tidak ada. Demikian tidak ada wakil
kepala sekolah dan kepala tata usaha di sekolah dasar. Tugas-tugas mereka seringkali dirangkap
oleh Kepala Sekolah atau Guru.

Pengertian administrasi kepegawaian adalah kegiatan mencakup penetapan norma,


standar, prosedur, pengangkatan, pembinaan, penatalaksanaan, kesejahteraan, dan pemberhentian
tenaga kependidikan sekolah agar dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dalam mencapai
tujuan sekolah.

Administarai personel merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan


diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinu para
pegawai di sekolah, sehingga mereka dapat membantu/menunjang kegitan-kegiatan sekolah
(khususnya PBM) secara efektif dan efisien demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan. Para personel harus diadministrasikan/dikelola dengan baik agar mereka senantiasa
aktif dalam menjalankan tugasnya sehari-hari.
1. Tenaga Kependidikan

Dalam masyarakat tenaga kependidikan masih dianggap mempunyai dua arti yaitu guru
yang ada dalam masyarakat (informal) seperti guru mengaji, ustad maupun orang tertua atau
disegani dalam masyarakat tersebut. Yang kedua yaitu tenaga kependidikan formal yaitu guru
yang ada dalam sekolah-sekolah. Namun peran guru disini tidak hanya di sekolah saja tetapi juga
di lungkungan masyarakatnya sehari-hari. Dalam pembahasan ini lebih menekankan tenaga
pendidikan yang bersifat formal dimana memenuhi kriteria dan sah menurut hukum atau
peraturan yang berlaku.

Menurut UUSPN No. 20 Tahun 2003 menyebutkan bahwa tenaga kependidikan adalah
anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan
pendidikan. Dimana tenaga kependidikan tersebut memenuhi syarat yang ditentukan oleh
undang-uandang yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang, diserahi tugas dalam
suatu jabatan dan digaji pula menurut aturan yang berlaku.

2.Jenis Tenaga Kependidikan

Tenaga kependidikan merupakan seluruh komponenyang terdapat dalam instansi atau


lembaga pendidikan yang tidak hanya mencakup guru saja melainkan keseluruhan yang
berpartisipasi dalam pendidikan. Dilihat dari jenisnya tenaga kependidikan terdiri atas :

• Kepala Sekolah

• Guru ( kelas, agama, penjaskes, muatan lokal )

• Tenaga Administrasi / TU

• Penjaga Sekolah / kebersihan sekolah

• Tenaga Fungsional lainnya ( Guru BP, Pustakawan, laboran dan teknisi sumber belajar )

Sedangkan apabila dilihat dari statusnya, tenaga kependidikan terdiri atas :

• Pegawai negeri sipil ( PNS )

• Guru tidak tetap

• Guru bantu
• Tenaga sukarela

B. Komponen Manajemen Personalia di SD

Manajemen tenaga kependidikan merupakan kegiatan yang mencakup penetapan norma,


standar, prosedur, pengangkatan, pembinaan, penatalaksanaan, kesejahteraan dan pemberhentian
tenaga kependidikan sekolah agar dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dalam mencapai
tujuan sekolah.

Manajemen tenaga kependidikan atau manajemen personalia pendidikan bertujuan untuk


mendayagunakan tenaga kependidikan secara efektif dan efisien untuk mencapai hasil yang
optimal, namun tetap dalam kondisi yang menyenangkan. Untuk mewujudkan keseragaman
perlakuan dan kepastian hukum bagi tenaga kependidikan sekolah dasar dalam melaksanakan
tugas dan fungsi, wewenang dan tanggung jawabnya sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.

Konsep Manajemen Tenaga Kependidikan, tenaga kependidikan bertugas


menyelenggarakan kegiatan mengajar, melatih, meneliti, mengembangkan, mengelola, dan/atau
memberikan pelayanan teknis dalam bidang pendidikan. Adapun komponen dari manajemen ini
adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan
2. Sistem Pengadaan
3. Penempatan
4. Pengangkatan
5. Pemeliharaan
6. Pembinaan
7. Pemutusan hubungan kerja
8. Sertifikasi

Berikut akan dipaparkan mengenai masing-masing komponen dari manajemen kepegawaian di


Sekolah Dasar:

1. Perencanaan

Salah satu fungsi manajemen adalah perencanaan. Program kegiatan apa pun perlu
direncanakan dengan baik, sehingga semua kegiatan terarah bagi tercapainya tujuan.
Perencanaan harus dibuat dengan sebaik-baiknya. Rencana merupakan pedoman kerja bagi
para pelaksana terkait, baik manajer maupun staf dalam melaksanakan fungsi dan tugas
masing-masing. Selain itu rencana merupakan acuan dalam upaya mengendalikan
kegiatan lembaga, sehingga tidak menyimpang dari pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan. Oleh karena begitu pentingnya perencanaan tersebut, maka seorang manajer
harus memiliki kemampuan merencanakan program. Terkait dengan perencanaan, berikut
dikemukakan:

definisi perencanaan, ciri-ciri perencanaan yang baik, dan proses perencanaan yang
baik. Perencanaan dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses pemikiran dan penentuan
semua aktivitas yang akan dilakukan pada masa yang akan datang dalam rangka mencapai
tujuan. Perencanaan merupakan langkah pertama dalam proses manajemen yang harus
dilakukan oleh orang-orang yang mengetahui semua unsur organisasi. Keberhasilan
perencanaan sangat menunjang keberhasilan kegiatan manajemen secara kese¬luruhan. Oleh
karena itu, perencanaan harus dilakukan dengan sebaik-baiknya.

2. Sistem Pengadaan

kegiatan yang dilakukan untuk menyediakan semua jenis sarana dan prasarana
pendidikan persekolahan yang sesuai dengan kebutuhan dalam rangka mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Dalam konteks persekolahan, pengadaan merupakan segala kegiatan
yang dilakukan dengan cara menyediakan semua keperluan barang atau jasa berdasarkan
hasil perencanaan dengan maksud untuk menunjang kegiatan pembelajaran agar berjalan
secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Pengadaan sarana dan
prasarana merupakan fungsi operasional pertama dalam manajemen sarana dan prasarana
pendidikan persekolahan. Fungsi ini pada hakikatnya merupakan serangkaian kegiatan untuk
menyediakan sarana dan prasarana pendidikan persekolahan sesuai dengan kebutuhan, baik
berkaitan dengan jenis dan spesifikasi, jumlah, waktu maupun tempat, dengan harga dan
sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.

3. Penempatan

Penempatan pegawai merupakan salah satu unsur dari manajemen personalian. Manajemen
personalian merupakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atas
pengadaan tenaga kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan dan
pemutusan hubungan kerja dengan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran
perorangan, organisasi dan masyarakat.
Penempatan pegawai bukan saja cukup pada menempatkan orang di suatu jabatan pekerjaan
tertentu saja, tetapi juga harus mencocokkan dan membandingkan kualifikasi yang dimiliki
oleh pegawai sesuai dengan kebutuhan dan persyaratan dari suatu jabatan atau pekerjaan
sehingga the right man on the job tercapai.

4. Pengangkatan

konsep pengangkatan pegawai terbatas pada urusan-urusan manajemen operatif,


seperti pengangkatan pegawai (record keeping), penilaian kinerja yang bersifat mekanistik
(mechanical job evaluation), kenaikan pangkat dan gaji secara otomatis (automatic merit
increase). Perhatian terhadap SDM pada masa kini mencakup aspek-aspek yang berkaitan
dengan keamanan dan kenyamanan pegawai (fisik, emosional dan sosial), yang akan
berpengaruh secara signifikan terhadap cara-cara mereka bekerja, dan dengan sendirinya
berpengaruh terhadap produktivitas mereka.

Manajemen Sumber Saya Manusia (MSDM) adalah segala kegiatan yang


berkaitan dengan pengakuan pada pentingnya tenaga kerja pada organisasi sebagai sumber
daya manusia yang vital, yang memberikan sumbangan terhadap tujuan organisasi, dan
memanfaatkan fungsi dan kegiatan yang menjamin bahwa sumber daya manusia
dimanfaatkan secara efektif dan adil demi kemaslahatan individu, organisasi, dan
masyarakat.

Pegawai pada masa kini memfasilitasi aktualisasi dan pengembangan


kompetensi para pegawai melalui program-program pengembangan dan pemberdayaan
yang dilakukan secara sistematik. Pengembangan dan pemberdayaan pegawai merupakan
bagian dari MSDM yang memiliki fungsi untuk memperbaiki kompetensi, adaptabilitas dan
komitmen para pegawai. Dengan cara demikian organisasi memiliki kekuatan bukan saja
sekedar bertahan (survival), melainkan tumbuh (growth), produktif (productive), dan
kompetitif (competitive). Dan dalam proses demikian, dukungan pegawai yang kuat
melahirkan organisasi yang memiliki adaptabilitas dan kapasitas memperbaharui dirinya
(adaptability and self-renewal capacity).
Ada lima aspek kajian manajemen kepegawaian, yaitu (1) perencanaan kebutuhan, (2)
pengangkatan dan seleksi, (3) pembinaan dan pengembangan, (4) mutasi dan promosi, dan
(5) kesejahteraan. Namun demikian, dipertimbangkan akan lebih bermanfaat apabila para
peserta diklat memiliki pemahaman yang komprehensif mengenai manajemen sumber daya
manusia (MSDM).
5. Pemeliharaan

Keberhasilan program pendidikan melalui proses belajar mengajar sangat


dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu di antaranya adalah pemeliharaan sarana dan
prasarana pendidikan yang memadai disertai pemanfaatan dan pengelolaan secara optimal.
Sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu sumber daya yang penting dan
utama dalam menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah, untuk itu perlu dilakukan
peningkatan dalam pendayagunaan dan pengelolaannya, agar tujuan yang diharapkan dapat
tercapai. Dewasa ini masih sering ditemukan banyak sarana dan prasarana pendidikan yang
dimiliki oleh sekolah yang diterima sebagai bantuan, baik dari pemerintah maupun
masyarakat yang tidak optimal penggunaannya dan bahkan tidak dapat lagi digunakan sesuai
dengan fungsinya. Hal itu disebabkan antara lain oleh kurangnya kepedulian terhadap sarana
dan prasarana yang dimiliki serta tidak adanya pengelolaan yang memadai.

Seiring dengan perubahan pola pemerintahan setelah diberlakukannya otonomi


daerah, maka pola pendekatan manajemen sekolah saat ini berbeda pula dengan sebelumnya,
yakni lebih bernuansa otonomi. Untuk mengoptimalkan penyediaan, pendayagunaan,
perawatan dan pengendalian sarana dan prasarana pendidikan pada setiap jenis dan jenjang
pendidikan, diperlukan penyesuaian manajemen sarana dan prasarana. Sekolah dituntut
memiliki kemandirian untuk mengatur dan mengurus kepentingan sekolah menurut
kebutuhan dan kemampuan sendiri serta berdasarkan pada aspirasi dan partisipasi warga
sekolah dengan tetap mengacu pada peraturan dan perundangan-undangan pendidikan
nasional yang berlaku.

6. Pembinaan

UU No 14 tahun 2005 bagian kelima tentang pembinaan dan pengambangan pasal


32-34 menyatakan bahwa, pemerintah wajib membina dan mengembangkan kualifikasi
akademik dan kompetensi guru pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh
pemerintah, pemerintah daerah dan/atau masyarakat. Pembinaan dan pengembangan guru
meliputi pembinaan dan pengembangan profesi dan karier. Pembinaan dan pengembangan
profesi guru tersebut meliputi kompetensi pedagogis, kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial dan kompetensi profesional. Pembinaan dan pengembangan profesi guru tersebut
dilakukan melalui jabatan fungsional dan meliputi penugasan, kenaikan pangkat, dan
promosi.
Pembinaan pengembangan profesi adalah suatu upaya yang dilakukan untuk
meningkatkan personalia secara kualitas dalam kepribadian maupun kemampuan intelektual
yang berhubungan dengan profesinya, hal ini berkaitan dengan sistem karier. Yang
dimaksud dengan sistem karier adalah pembinaan pegawai negeri yang didasarkan atas
aturan bahwa pengangkatan pertama pegawai didasarkan atas kecakapan yang bersangkutan,
sedang pengembangannya didasarkan pada masa kerja, pengalaman, kesetiaan, pengabdian
dan syarat obyaktif yang lain. Sistem prestasi kerja adalah sistem di mana pengangkatan
seseorang dalam suatu jabatan didasarkan atas kecakapan dan prestasi yang telah dicapai
oleh orang yang bersangkutan.

• Sistem pembinaan karier hakekatnya adalah suatu pembinaan sistematik, terencana yang
mencakup struktur dan proses, yang menghasilkan keselarasan kompetensi pegawai
dengan kebutuhan pegawai.

• Pembinaan pegawai dilakukan oleh kepala sekolah sebagai pimpinan unit melalui :

a) Pengusulan untuk mengikuti pelatihan prajabatan bagi sekolah negeri sedangkan


untuk sekolah swasta melalui masa percobaan.

b) Pengusulan untuk mengadakan sendiri pelatihan kemampuan profesional.

• Pembinaan secara rutin, baik melalui aktivitas supervisi maupun melalui bimbingan
lainnya guna membantu tenaga kependidikan agar mampu bekerja lebih baik.

• Pemberian penghargaan, baik berupa insentif maupun peningkatan karier

• Pembinaan disiplin tenaga kependidikan

• Penjaminan terlaksananya hak tenaga kependidikan antara lain cuti dan kepengurusan
kenaikan pangkat, pengusulan penghargaan

• Pembuatan DP3 untuk tenaga kependidikan yang dibuat setiap tahun secara objektif
berdasarkan pelaksanaan tugas masing-masing.

• Dalam pembinaan guru sekolah dasar sebagai Pegawai Negeri Sipil yang penting harus
diperhatikan hak dan kewajibanya. Pembinaan pada hakikatnya adalah usaha untuk
meningkatkan prestasi mereka dengan memberikan hak-hak mereka serta dengan
berbagai usaha memotivasi mereka.
• Kewajiban dan hak Pegawai Negeri Sipil yang juga merupakan kewajiban dan hak gruu
sekolah dasar diatur dalan UU No. 43 tahun 1999. Kewajiban Pegawai Negeri Sipil
adalah :

• Wajib setia dan taat sepenuhnya kepada pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah

• Wajib mentaati segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan melaksanakan


tugas kedinasan yang dipercayakan kepadanya dengan penuh pengabdian, kesadaran dan
tanggung jawab.

• Wajib menyimpan rahasia jabatan.

• Hak Pegawai Negeri Sipil adalah :

• Berhak memperoleh gaji yang layak sesuai dengan pekerjaan dan tanggung jawabnya.

• Berhak atas cuti

• Bagi mereka yang ditimpa olleh suatu kecelakaan dalam dan kerena menjalankan tugas
kewajibannya berhak memperoleh perawatan.

• Bagi mereka yang menderita cacat jasmani atau cacat jasmani dalam dan karena
menjalankan kewajibannya yang mengakibatkan tidak dapat bekerja lagi, berhak
memperoleh tunjangan.

• Bagi mereka yang meninggal, keluarga berhak atas pensiun.

7. Pemutusan hubungan kerja

Pegawai Negeri Sipil yang telah mencapai batas usia pensiun sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yng berlaku, diberhentikan dengan hormat sebagai PNS.
Demikian pula Pegawai Negeri Sipil yang sebelum mencapai batas usia pensiun mengajkan
permohonan berhenti sebagai PNS atas permintaan/kemauan sendiri, diberhentikan dengan
hormat sebagai PNS dengan mendapat hak-hak kepegawaian sesuai peraturan perundangan
yang berlaku.

Pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil adalah pemberhentian yang


menyebabkan yang bersangkutan tidak lagi berkedudukan sebagai PNS. Seorang Pegawai
Negeri Sipil dapat diberhentikan sebagai PNS karena alasan sebagai berikut:
a. Pemberhentian atas permintaan sendiri

b. Pemberhentian karena mencapai batas usia pensiun

c. Pemberhentian karena adanya penyederhanaan organisasi

d. Pemberhentian karena melakukan pelanggaran/tindak pidana/penyelewengan

e. Pemberhentian karena tidak cakap jasmani/rohani (uzur)

f. Pemberhentian karena meninggalkan tugas

g. Pemberhentian karena meninggal dunia atau hilang

h. Pemberhentian karena hal-hal lain

Pemberhentian dari jabatan negeri adalah pemberhentian yang menyebabkan yang


bersangkutan tidak lagi pada satu satuan organisasi negara, tetapi ia masih mempunyai
kedudukan sebagai PNS. Setiap pemberhentian dengan hormat sebagai PNS tidak harus
diikuti pemberian pensiun sepanjang persyaratan lain tidak terpenuhi seperti usia, masa kerja
dan lain-lain.

8. Sertifikasi

Sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik yang telah memenuhi
persyaratan (www.dikti.go.id). Pelaksanaan sertifikasi diatur dalam undang-undang No 14
tahun 2005 tentang guru dan dosen. Dipandang dari segi kesejahteraan, sertifikasi guru ini
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan guru yang berstatus PNS dan swasta. Bentuk
peningkatan kesejahteraan tersebut berupa pemberian tunjangan profesi. Besarnya tunjangan
profesi ini adalah setara dengan satu kali gaji pokok (www.sertifikasiguru.org). Program
sertifikasi bertujuan untuk memenuhi kualifikasi minimum pendidik yang merupakan bagian
dari program pengembangan karier oleh pemerintah dan/atau pemerintah daerah (penjelasan
pasal 43 ayat (2) UU No 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

C. PERTANYAAN OBSERVASI MANAJEMEN SEKOLAH

Manajemen Personal:

a. Berapa jumlah guru tetap yang ada di sekolah tersebut?


b. Adakah guru honorer? Kalau ada, berapa jumlahguru honorer tersebut?
c. Berapa jumlah staf tetap Tata Usaha di sekolah tersebut?
d. Bagaimana system standarisasi atau criteria tenaga pengajar dalam sekolah tersebut?
e. Bagaimana unsure struktur organisasinya?
f. Berapa jam beban mengajar setiap guru?
g. Berapa jumlah guru tersertifikasi, bagaimana system mengajarnya (apakah mengajar di
sekolah lain juga?
BAB III
PEMBAHASAN HASIL OBSERVASI

A. Gambaran Umum Sekolah

SDN Karangbesuki 1 Malang terletak di jalan Baran no 42 kab. malang, merupakan


sekolah yang sudah di tetapkan olen Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sebagai sekolah
berbasis standar nasional (SSN). Letak geografis SDN Karangbesuki 1 Malang terletak pada
daerah yang strategis yang mudah di jangkau oleh masyarakat sekitar yaitu pada daerah kawasan
pariwisata jadi secara tidak langsung sekolah ini mudah dikenal oleh masyarakat disekitar kota
ambarawa maupun kota besar yang ada dikabupaten semarang. SDN ini memiliki 21 ruang kelas
yang terdiri dari 678 siswa serta memiliki 39 guru yang memiliki intelegent cukup tinggi,
langkah yang sudah di buat yaitu dengan membentuk 2 kelas billingual. Sekolah tersebut sangat
bermasyarakat dengan lingkungan sekitar sehingga hubungan sekolah dengan masyarakat
berjalan secara efektif dan efisien.

B. Manajemen Personalia Sekolah Dasar


Managemen personel di SDN Karangbesuki 1 Malang yang meliputi data tenaga
pengajar, staff Tata Usaha, keamanan, dan pesuruh serta kriteria untuk menjadi tenaga kerja di
sekolah ini akan dijelaskan sebagai berikut:
Mengenai data tenaga pegawai dapat dilihat dalam tabel 2:

No Jabatan Golongan Jumlah Jumlah total Keterangan


Jumlah

1 guru Tetap 32 orang 39 orang Ada 18 guru yang


Honorer 7 orang sudah terifikasi.
4 diantaranya
mengajar di sekolah
lain (guru agama
kristen, katolik, Pkn,
dan seni budaya)
2 Staf tata usaha Tetap 3 orang 15 orang -
honorer 12 orang
3 satpam honorer 3 orang 3 orang 1 orang untuk siang,
2 orang untuk malam
4 pesuruh honorer 4 orang 4 orang -
jumlah 61 orang -
Mengenai penerimaan tenaga pengajar, kriteria yang disyaratkan adalah calon tenaga pengajar
harus memiliki ijasah yang sesuai dengan guru mata pelajaran yang dibutuhkan. Namun untuk
pegawai yang sudah tetap, tentu semua dari instuksi pemerintah yang menempatkan pegawai
tersebut di sekolah SMP N 1 Ambarawa. Mengenai beban mengajar tiap guru adalah 24 jam
setiap minggunya.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

SDN 1 karangbesuki merupakan salah satu sekolah yang berbasis Sekolah Standar
Nasional yang terletak di kabupaten Semarang, tepatnya di jalan Bandungan no. 42 Baran
Ambarawa, merupakan salah satu sekolah yang menerapakan berbagai manajemen sekolahnya
seperti manajemen peserta didik, manajemen personalia, manajemen layanan khusus,
manajemen kurikulum, manajemen layanan khusus dan manajemen HUSEMAS yang sudah
cukup baik, meskipun terletak di daerah pedesaan namun mampu bersaing dengan sekolah-
sekolah lain. Hal ini terbukti dari berbagai prestasi yang telah diraih baik tingkat kabupaten
maupun provinsi. Berbagai upaya dan strategi yang dilakukan sekolah tersebut agar menjadi
sekolah yang lebih maju baik dari segi akademik maupun keterampilan peserta didik untuk
mencetak lulusan yang berkualitas dan akademiknya kini pun sudah mulai terlihat
perkembangannya.

Dimulai dari tenaga pengajar yang disiplin dan profesional, menejemen yang baik dan
juga mulai dibangunya sarana dan prasarana serta kurikulum kurikuler, dan ekstrakurikuler yang
mampu menunjang kegiatan belajar dan mengajar diharapkan mampu menambah dan
meningkatkan mutu pendidikan pada sekolah tersebut.

Komponen-komponen dalam manajemen personalia adalah

1. Perencanaan
2. Sistem Pengadaan
3. Penempatan
4. Pengangkatan
5. Pemeliharaan
6. Pembinaan
7. Pemutusan hubungan kerja
8. Sertifikasi
B. Saran

Saran yang dapat dikemukakan berdasarkan pembahasan adalah sebagai berikut:

• Sebagai calon guru atau bagian dari personalia di SD hendaknya mengetahui bagaimana
cara memanajemen dirinya sendirinya sehingga dalam melaksanakan pekerjaannya dapat
maksimal.

• Sebagai calon guru hendaknya mengetahui apa saja kewajibannya sebagai bagian dari
personalia di Sekolah Dasar sebelum menuntut haknya sebagai bagian dari personalia.

Berikut beberapa saran yang sedikit banyaknya dapat kami sampaikan berkaitan dengan tugas
observasi di sekolah SMP N 1 Ambarawa untuk penganalisisan tugas Manajemen sekolah
terhadap SMP yang berbasis SSN khususnya mengenai jadwal ekstrakurikuler. Di SMP N 1
Ambarawa penempatan jadwal ekstrakulikuler hanya dijadwalkan pada hari Sabtu menurut kami
terlalu membatasi siswa untuk mengeksplorasi bakat yang dimilikinya sehingga siswa hanya
dapat mengikuti satu jenis ekstrakulikuler saja. Mungkin diperlukan penjadwalan ekstrakurikuler
yang strategis agar mampu mewadahi bakat-bakat siswa.

Вам также может понравиться