Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B.Rumusan Masalah
D.Tujuan Pembahasan
Tujuan pembahasan berdasarkan rumusan masalah di atas adalah untuk mendeskripsikan hal
sebagai berikut :
E.Manfaat Pembahasan
Personalia ialah semua anggota organisasi yang bekerja untuk kepentingan organisasi
yaitu untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan. Personalia organisasi pendidikan mencakup
para guru, para pegawai, dan para wakil siswa. Termasuk juga para manajer pendidikan yang
mungkin dipeganng oleh para guru.
Dalam tiap kelompok personalia perlu pembagian tugas dan tanggung jawab serta
hubungan kerja yang jelas. Seorang Kepala Sekolah dapat dibantu oleh seorang atau beberapa
orang wakil kepala yang mengkoordinasikan urusan kurikulum atau kegiatan belajar mengajar,
urusan kemuridan, urusan sarana prasarana pendidikan, urusan hubungan sekolah dan
masyarakat, dan sebagainya. Kelompok personalia non edukatif dipimpin oleh Kepala Tata
Usaha, yang mempunyai tugas dan tanggung jawab serta hubungan kerja tersendiri pula. Tugas
ini disesuaikan dengan luas lingkup pekerjaan dan keadaan personalianya.
Pada sekolah dasar, sampai saat ini personalia edukatif terdiri atas Guru Kelas, Guru
Agama dan Guru Olahraga. Personalia non edukatif terdiri dari pesuruh dan penjaga sekolah. Di
sekolah dasar yang terpencil sering kali personalia ini tidak ada. Demikian tidak ada wakil
kepala sekolah dan kepala tata usaha di sekolah dasar. Tugas-tugas mereka seringkali dirangkap
oleh Kepala Sekolah atau Guru.
Dalam masyarakat tenaga kependidikan masih dianggap mempunyai dua arti yaitu guru
yang ada dalam masyarakat (informal) seperti guru mengaji, ustad maupun orang tertua atau
disegani dalam masyarakat tersebut. Yang kedua yaitu tenaga kependidikan formal yaitu guru
yang ada dalam sekolah-sekolah. Namun peran guru disini tidak hanya di sekolah saja tetapi juga
di lungkungan masyarakatnya sehari-hari. Dalam pembahasan ini lebih menekankan tenaga
pendidikan yang bersifat formal dimana memenuhi kriteria dan sah menurut hukum atau
peraturan yang berlaku.
Menurut UUSPN No. 20 Tahun 2003 menyebutkan bahwa tenaga kependidikan adalah
anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan
pendidikan. Dimana tenaga kependidikan tersebut memenuhi syarat yang ditentukan oleh
undang-uandang yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang, diserahi tugas dalam
suatu jabatan dan digaji pula menurut aturan yang berlaku.
• Kepala Sekolah
• Tenaga Administrasi / TU
• Tenaga Fungsional lainnya ( Guru BP, Pustakawan, laboran dan teknisi sumber belajar )
• Guru bantu
• Tenaga sukarela
1. Perencanaan
2. Sistem Pengadaan
3. Penempatan
4. Pengangkatan
5. Pemeliharaan
6. Pembinaan
7. Pemutusan hubungan kerja
8. Sertifikasi
1. Perencanaan
Salah satu fungsi manajemen adalah perencanaan. Program kegiatan apa pun perlu
direncanakan dengan baik, sehingga semua kegiatan terarah bagi tercapainya tujuan.
Perencanaan harus dibuat dengan sebaik-baiknya. Rencana merupakan pedoman kerja bagi
para pelaksana terkait, baik manajer maupun staf dalam melaksanakan fungsi dan tugas
masing-masing. Selain itu rencana merupakan acuan dalam upaya mengendalikan
kegiatan lembaga, sehingga tidak menyimpang dari pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan. Oleh karena begitu pentingnya perencanaan tersebut, maka seorang manajer
harus memiliki kemampuan merencanakan program. Terkait dengan perencanaan, berikut
dikemukakan:
definisi perencanaan, ciri-ciri perencanaan yang baik, dan proses perencanaan yang
baik. Perencanaan dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses pemikiran dan penentuan
semua aktivitas yang akan dilakukan pada masa yang akan datang dalam rangka mencapai
tujuan. Perencanaan merupakan langkah pertama dalam proses manajemen yang harus
dilakukan oleh orang-orang yang mengetahui semua unsur organisasi. Keberhasilan
perencanaan sangat menunjang keberhasilan kegiatan manajemen secara kese¬luruhan. Oleh
karena itu, perencanaan harus dilakukan dengan sebaik-baiknya.
2. Sistem Pengadaan
kegiatan yang dilakukan untuk menyediakan semua jenis sarana dan prasarana
pendidikan persekolahan yang sesuai dengan kebutuhan dalam rangka mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Dalam konteks persekolahan, pengadaan merupakan segala kegiatan
yang dilakukan dengan cara menyediakan semua keperluan barang atau jasa berdasarkan
hasil perencanaan dengan maksud untuk menunjang kegiatan pembelajaran agar berjalan
secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Pengadaan sarana dan
prasarana merupakan fungsi operasional pertama dalam manajemen sarana dan prasarana
pendidikan persekolahan. Fungsi ini pada hakikatnya merupakan serangkaian kegiatan untuk
menyediakan sarana dan prasarana pendidikan persekolahan sesuai dengan kebutuhan, baik
berkaitan dengan jenis dan spesifikasi, jumlah, waktu maupun tempat, dengan harga dan
sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.
3. Penempatan
Penempatan pegawai merupakan salah satu unsur dari manajemen personalian. Manajemen
personalian merupakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atas
pengadaan tenaga kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan dan
pemutusan hubungan kerja dengan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran
perorangan, organisasi dan masyarakat.
Penempatan pegawai bukan saja cukup pada menempatkan orang di suatu jabatan pekerjaan
tertentu saja, tetapi juga harus mencocokkan dan membandingkan kualifikasi yang dimiliki
oleh pegawai sesuai dengan kebutuhan dan persyaratan dari suatu jabatan atau pekerjaan
sehingga the right man on the job tercapai.
4. Pengangkatan
6. Pembinaan
• Sistem pembinaan karier hakekatnya adalah suatu pembinaan sistematik, terencana yang
mencakup struktur dan proses, yang menghasilkan keselarasan kompetensi pegawai
dengan kebutuhan pegawai.
• Pembinaan pegawai dilakukan oleh kepala sekolah sebagai pimpinan unit melalui :
• Pembinaan secara rutin, baik melalui aktivitas supervisi maupun melalui bimbingan
lainnya guna membantu tenaga kependidikan agar mampu bekerja lebih baik.
• Penjaminan terlaksananya hak tenaga kependidikan antara lain cuti dan kepengurusan
kenaikan pangkat, pengusulan penghargaan
• Pembuatan DP3 untuk tenaga kependidikan yang dibuat setiap tahun secara objektif
berdasarkan pelaksanaan tugas masing-masing.
• Dalam pembinaan guru sekolah dasar sebagai Pegawai Negeri Sipil yang penting harus
diperhatikan hak dan kewajibanya. Pembinaan pada hakikatnya adalah usaha untuk
meningkatkan prestasi mereka dengan memberikan hak-hak mereka serta dengan
berbagai usaha memotivasi mereka.
• Kewajiban dan hak Pegawai Negeri Sipil yang juga merupakan kewajiban dan hak gruu
sekolah dasar diatur dalan UU No. 43 tahun 1999. Kewajiban Pegawai Negeri Sipil
adalah :
• Wajib setia dan taat sepenuhnya kepada pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah
• Berhak memperoleh gaji yang layak sesuai dengan pekerjaan dan tanggung jawabnya.
• Bagi mereka yang ditimpa olleh suatu kecelakaan dalam dan kerena menjalankan tugas
kewajibannya berhak memperoleh perawatan.
• Bagi mereka yang menderita cacat jasmani atau cacat jasmani dalam dan karena
menjalankan kewajibannya yang mengakibatkan tidak dapat bekerja lagi, berhak
memperoleh tunjangan.
Pegawai Negeri Sipil yang telah mencapai batas usia pensiun sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yng berlaku, diberhentikan dengan hormat sebagai PNS.
Demikian pula Pegawai Negeri Sipil yang sebelum mencapai batas usia pensiun mengajkan
permohonan berhenti sebagai PNS atas permintaan/kemauan sendiri, diberhentikan dengan
hormat sebagai PNS dengan mendapat hak-hak kepegawaian sesuai peraturan perundangan
yang berlaku.
8. Sertifikasi
Sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik yang telah memenuhi
persyaratan (www.dikti.go.id). Pelaksanaan sertifikasi diatur dalam undang-undang No 14
tahun 2005 tentang guru dan dosen. Dipandang dari segi kesejahteraan, sertifikasi guru ini
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan guru yang berstatus PNS dan swasta. Bentuk
peningkatan kesejahteraan tersebut berupa pemberian tunjangan profesi. Besarnya tunjangan
profesi ini adalah setara dengan satu kali gaji pokok (www.sertifikasiguru.org). Program
sertifikasi bertujuan untuk memenuhi kualifikasi minimum pendidik yang merupakan bagian
dari program pengembangan karier oleh pemerintah dan/atau pemerintah daerah (penjelasan
pasal 43 ayat (2) UU No 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).
Manajemen Personal:
A. Kesimpulan
SDN 1 karangbesuki merupakan salah satu sekolah yang berbasis Sekolah Standar
Nasional yang terletak di kabupaten Semarang, tepatnya di jalan Bandungan no. 42 Baran
Ambarawa, merupakan salah satu sekolah yang menerapakan berbagai manajemen sekolahnya
seperti manajemen peserta didik, manajemen personalia, manajemen layanan khusus,
manajemen kurikulum, manajemen layanan khusus dan manajemen HUSEMAS yang sudah
cukup baik, meskipun terletak di daerah pedesaan namun mampu bersaing dengan sekolah-
sekolah lain. Hal ini terbukti dari berbagai prestasi yang telah diraih baik tingkat kabupaten
maupun provinsi. Berbagai upaya dan strategi yang dilakukan sekolah tersebut agar menjadi
sekolah yang lebih maju baik dari segi akademik maupun keterampilan peserta didik untuk
mencetak lulusan yang berkualitas dan akademiknya kini pun sudah mulai terlihat
perkembangannya.
Dimulai dari tenaga pengajar yang disiplin dan profesional, menejemen yang baik dan
juga mulai dibangunya sarana dan prasarana serta kurikulum kurikuler, dan ekstrakurikuler yang
mampu menunjang kegiatan belajar dan mengajar diharapkan mampu menambah dan
meningkatkan mutu pendidikan pada sekolah tersebut.
1. Perencanaan
2. Sistem Pengadaan
3. Penempatan
4. Pengangkatan
5. Pemeliharaan
6. Pembinaan
7. Pemutusan hubungan kerja
8. Sertifikasi
B. Saran
• Sebagai calon guru atau bagian dari personalia di SD hendaknya mengetahui bagaimana
cara memanajemen dirinya sendirinya sehingga dalam melaksanakan pekerjaannya dapat
maksimal.
• Sebagai calon guru hendaknya mengetahui apa saja kewajibannya sebagai bagian dari
personalia di Sekolah Dasar sebelum menuntut haknya sebagai bagian dari personalia.
Berikut beberapa saran yang sedikit banyaknya dapat kami sampaikan berkaitan dengan tugas
observasi di sekolah SMP N 1 Ambarawa untuk penganalisisan tugas Manajemen sekolah
terhadap SMP yang berbasis SSN khususnya mengenai jadwal ekstrakurikuler. Di SMP N 1
Ambarawa penempatan jadwal ekstrakulikuler hanya dijadwalkan pada hari Sabtu menurut kami
terlalu membatasi siswa untuk mengeksplorasi bakat yang dimilikinya sehingga siswa hanya
dapat mengikuti satu jenis ekstrakulikuler saja. Mungkin diperlukan penjadwalan ekstrakurikuler
yang strategis agar mampu mewadahi bakat-bakat siswa.