Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DEFINISI
Logam berat adalah logam-logam atau semi-logam yang mempunyai potensi sebagai bahan
toksik untuk manusia dan lingkungan. Logam berat mempunyai berat jenis lebih dari 5.
Terbanyak sebagai penyebab keracunan iaiah: merkuri (Hg), timbal (Pb), aluminum (Al),
arsenic (As), cadmium (Cd), besi (Fe), tembaga (Cu), kromium (Cr), bismuth (Bi),
manganese (Mn), nikel (Ni), silver (Si), zink (Zn), thalium (Ti), cobalt (Co), dan selenium
(Se). Keracunan logam berat terjadi oleh karena adanya akumulasi logam berat tersebut di
dalam tubuh yang melebihi batas aman, sehingga mengakibatkan gangguan lokal atau pada
berbagai sistem organ tubuh.
PATOGENESIS
Logam berat dapat masuk ke tubuh melalui , mulut (ditelan), pernapasan (dihirup), atau
diserap melalui kulit dan selaput mukosa. Selanjutnya logam tersebut akan ditimbun di dalam
jaringan lunak tubuh dan berikatan dengan protein. Sebagian besar logam berat mengikat
oksigen, nitrogen dan kelompok sulfhydryl pada protein sehingga merubah aktivitas
enzimatik protein tersebut, dan dapat menyebabkan terjadinya kerusakan organ di seluruh
tubuh baik lokal maupun sistemik.
ETIOLOGI
Penyebab keracunan logam berat akut ataupun kronis yang tersering iaIah sebagai berikut:
lead (timah), mercury (air raksa). Iron (besi), cadmium (kadmium), thallium, bismuth
(bismut), arsenic (warangan).
DIAGNOSIS
Riwayat adanya paparan terhadap logam berat tertentu dapat dipakai sebagai acuan
adanya kemungkinan penyebab penyakit tersebut.
Pemeriksaan laboratorium spesifik jenis logam berat yang dicurigai, test kits
Pemeriksaan laboratorium rutin: pemeriksaan darah lengkap, hapusan darah, tes faal
ginjal, urinalisis, dan tes faal hati
Pemeriksaan radiologi
Pemeriksaan EKG
KLASIFIKASI
1. Akut : terjadi apabila ada sejumlah besar logam berat yang diabsorbsi tubuh dalam
waktu singkat
2. Kronis : bila tubuh terkontaminasi logam berat dalam periode waktu yang lama
sebelum menimbulkan gejala klinis.
Kondisi klinis yang muncul tergantung dari berbagai hal diantaranya iaIah usia dari orang
yang terkontaminasi logam berat, jenis logam berat sebagai penyebabnya, cara kontaminasi,
dan apakah kontaminasi akut atau kronis.
TALAKS
Menghilangkan sumber keracunan
Terapi chelasi menggunakan berbagai jenis regimen obat dapat dipakai untuk
meningkatkan eliminasi logam berat yang sudah terdiagnosis. Tetapi tidak boleh rutin
sebab terapi chelasi ini dapat menyebabkan peningkatan toksisitas logam contohnya
pada keracunan selenium.
Pada kegawatdaruratan:
Dekontaminasi Menghilangkan sumber keracunan pada penderita sangat penting
untuk menghilangkan atau memperkecil racun yang masuk ke dalam tubuh. irigasi
saluran pencernaan dengan cairan elektrolit polyethylene glycol.
Resusltasi Penanganan suportif harus dilakukan sesuai dengan prosedur untuk
menjamin Airway Breathing Circulation (ABC) secara baik, bila perlu dilakukan
ventilasi secara mekanik, dilakukan pemberian cairan dan elektrolit, serta monitoring
dan terapi bila terdapat gangguan fungsi organ.
Bila sudah terkonfirmasi jenis logam maka dilakukan terapi dengan Chelating agent:
Dimercaprol/BAL
Dosis: 3-5 mg/kg IM setiap 4 jam selama 2 hari, dilanjutkan tiap 6 jam selama 1
hari dan tiap 12 jam selama 10 hari
CaNa2EDTA
Dosis pada keracunan akut y a n g diberikan 1 -2 ampul per hari, diberikan selama
5 hari, setelah istirahat selama 7 hari, dimulai lagi dengan dosis 1 -2 ampul per
hari selama 5 hari, cara pemberian dengan dilarutkan dalam 250 cc NaCI
fisiologis atau dextrose
Succimer
Dosis untuk orang dewasa 30 mg/kg BB/hari, tetapi tidak boleh lebih dari 1800
mg/hari
Untuk anak-anak berdasarkan berat badan: 10 mg /kg BB.
Berat badan: 8 kg s/d 15 kg: 100 mg/hari (1/2 kapsul)
Berat badan: 16 kg s/d 23 kg: 200 mg/hari
Berat badan: 24kg s/d 34 kg: 300 mg/hari
Berat badan: 35 kg s/d 44 kg: 400 mg/hari (2 kapsul)
Berat badan lebih dari 45 kg: 500 mg/hari (2 Vi kapsul)
Dosis tersebut diberikan 3X sehari(tiap 8 jam ) selama 5 hari, kemudian dapat
diberikan setiap 12 j am selama 14 hari
DMPS
Keracunan akut: dosis awal perhari 12-24 kapsul diberikan secara berturut-turut
sebanyak 12 X pemberian (1-2 kapsul)
Keracunan kronis: 3-4 kapsul/hari dosis dapat dinaikkan sesuai beratnya
keracunan/penyakit. Lama pemberian tergantung pada kondisi klinis dan hasil
laboratorum (kadar logam berat dalam urine)
PENCEGAHAN
1. Menghindari paparan dengan berbagai logam berat dalam kehidupan sehari-hari,
misalnya mainan anak yang berasal dari logam, ataupun peralatan rumah tangga yang
terbuat dari logam berat yang berbahaya. Menggunakan pelindung agar tidak terpapar
di tempat kerja yang berhubungan dengan logam berat, misalnya pabrik baterai/accu.
2. Menegakkan peraturan bagi industri-industri yang berpotensi memberikan
pencemaran lingkungan untuk pengolahan limbah secara benar dan baik
3. Mencegah penumpukan logam berat sebagai racun dalam tubuh dengan menambah
chelating agents alami dalam makanan sehari-hari seperti: vitamin A, vitamin C,
vitamin E, mineral, bawang putih, teh hijau dll.
4. Apabila dicurigai terkontaminasi logam berat atau ada gejala keracunan logam berat,
agar segera dilakukan pemeriksaan sehingga tidak terjadi keterlambatan terapi yang
berakibat fatal.