Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Ruli As’ari
Jurusan Pendidikan Geografi FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya
e-mail : ruliasari@unsil.ac.id
Abstrak
Tasikmalaya is known as the City of Ten thousand hill. The hill spread to the southeast of the mouth of the
depression of Mount Galunggung, with varying heights. The hill is then known as The Ten Thousand Hills of
Tasikmalaya or Bukit Ten Thousand Tasikmalaya. The method used in this study is a quantitative
correlational description with data collection techniques through observation, questionnaire and
documentation study. The results showed; (1) There is a relationship between knowledge about
environmental conservation and community behavior in preserving the hill area indicated by the correlation
value (r) of 0.355 which is at low level; (2) There is correlation between society attitude in preserving
environment and society behavior in preserving hill area indicated by correlation value (r) equal to 0,501
which is at medium level; (3) The relationship between knowledge about environmental conservation and
public attitudes in preserving the environment with its behavior in preserving the hill area is indicated by the
correlation value (r) of 0.442 which is at a moderate level.
Keywords: Knowledge, Attitude, Behavior, hill ten thousand
PENDAHULUAN
Tasikmalaya saat ini menghadapi Ribu Tasikmalaya (Bahasa Sunda: Gunung
masalah lingkungan yang disebabkan oleh Sarewu).
manusia, yaitu degradasi lingkungan Kerusakan bukit yang terjadi di
akibat penambangan pasir dan batuan pada Tasikmalaya ini terjadi dikarenakan
kawasan lahan bukit. Tasikmalaya dikenal beberapa penyebab utama diantaranya
dengan julukan sebagai Kota Sepuluh ribu oleh: 1) pertumbuhan penduduk; 2)
bukit. Bukit yang ada ini tersebar ke perencanaan pembangunan yang tidak
sebelah tenggara dari mulut depresi beraturan; 3) bisnis yang menggiurkan dari
Gunung Galunggung, dengan ketinggian hasil penambangan pasir/ batuan pada
yang bervariasi. Bukit-bukit ini kemudian lahan bukit; 4) kurangnya pengetahuan
dikenal dengan sebutan The Ten Thousand masyarakat akan pentingnya pelestarian
Hills of Tasikmalaya atau Bukit Sepuluh alam (Ahman Sya, 2004:30).
9
Jurnal GeoEco ISSN: 2460-0768
Vol. 4, No. 1 (Januari 2018) Hal. 9-18 E-ISSN: 2597-6044
10
Jurnal GeoEco ISSN: 2460-0768
Vol. 4, No. 1 (Januari 2018) Hal. 9-18 E-ISSN: 2597-6044
berapa besar sampel, maka peneliti perlu analisis korelasi digunakan untuk menguji
mempertimbangkan hal-hal berikut: hipotesis.
a. Kemampuan peneliti dilihat dari segi Sebelum teknik analisis regresi dan
waktu, tenaga dan dana; korelasi digunakan, maka diperlukan
b. Sempit luasnya wilayah pengamatan pengujian beberapa persyaratan yang harus
dari setiap subjek, karena hal itu dipenuhi. Persyaratan analisis yang harus
menyangkut banyak sedikitnya data; di penuhi dalam analisis regresi adalah :
c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung 1. Uji normalitas data, menggunakan
oleh peneliti; pengujian Kolmogorov-Smirnov
Teknik Pengambilan sampel yang dengan kriteria jika nilai asymp. Sig
digunakan dalam penelitian ini (p) > α, maka sebaran data
menggunakan Purposive Sampling yaitu berdistribusi normal. Oleh Sujianto,
pengambilan sampel ditunjuk langsung Agus Eko (2009:109) pedoman
dengan atas dasar pertimbangan. Adapun pengambilan keputusan normalitas
sampel dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan uji
sebanyak 137 Kepala Keluarga yang Kolmogorov-Smirnov dalam SPSS
berada di RW 5. Pertimbangan 16.0 adalah :
pengambilan sampel tersebut adalah: a. Nilai Sig atau signifikasi atau
a. RW 05 merupakan kawasan yang nilai probabilitas < 0,05 distribusi
memiliki kawasan bukit sepuluh ribu data adalah tidak normal,
dengan kerusakan terparah. b. Nilai Sig atau signifikasi atau
b. Karakteristik warga masyarakat RW 05 nilai probabilitas > 0,05 distribusi
dapat mewakili seluruh populasi data adalah normal.
masyarakat di Kelurahan Bungursari 2. Uji linieritas, Pengujian persyaratan
Kota Tasikmalaya. analisis adalah uji linieritas regresi.
c. Terdapat ciri-ciri degradasi lingkungan Uji Linieritas digunakan untuk
fisik yang paling tinggi menguji apakah ketiga varian
memiliki hubungan atau tidak. Uji
Teknik analisis data yang linieritas regresi dari variabel-
dilakukan adalah analisis deskriptif dan variabel tersebut masing-masing
analisis korelasi. Analisis deskriptif digunakan tenik pengujian dengan
dilakukan dengan menyajikan data ANOVA satu jalur. Dengan kaidah:
penelitian yang berupa deskripsi data Jika Asymp. Sig. lebih kecil dari
11
Jurnal GeoEco ISSN: 2460-0768
Vol. 4, No. 1 (Januari 2018) Hal. 9-18 E-ISSN: 2597-6044
harga probabilitas yang digunakan, terdiri dari sawah dan sebagian besar lahan
maka regresi linier. Jika Asymp. Sig. terbangun. Berdasarkan hasil observasi
lebih besar dari harga probabilitas Kelurahan Bungursari berada pada
yang digunakan, maka regresi tidak ketinggian 503 mdpl. Adapun beberapa
linier. bukit yang ada di Kelurahan Bungursari
diantaranya:
HASIL DAN PEMBAHASAN
Secara morfologi Kelurahan Kondisi fisik bentang alam ini sangat
Bungursari merupakan daerah perbukitan terkait dengan kondisi hidrologinya,
dimana wilayah penelitan memiliki
dan lembah yang diakibatkan oleh letusan kondisi perairan tanah yang masih cukup
Gunungapi Galunggung. Secara garis baik.
12
Jurnal GeoEco ISSN: 2460-0768
Vol. 4, No. 1 (Januari 2018) Hal. 9-18 E-ISSN: 2597-6044
13
Jurnal GeoEco ISSN: 2460-0768
Vol. 4, No. 1 (Januari 2018) Hal. 9-18 E-ISSN: 2597-6044
14
Jurnal GeoEco ISSN: 2460-0768
Vol. 4, No. 1 (Januari 2018) Hal. 9-18 E-ISSN: 2597-6044
15
Jurnal GeoEco ISSN: 2460-0768
Vol. 4, No. 1 (Januari 2018) Hal. 9-18 E-ISSN: 2597-6044
16
Jurnal GeoEco ISSN: 2460-0768
Vol. 4, No. 1 (Januari 2018) Hal. 9-18 E-ISSN: 2597-6044
17
Jurnal GeoEco ISSN: 2460-0768
Vol. 4, No. 1 (Januari 2018) Hal. 9-18 E-ISSN: 2597-6044
Soemirat. 2011. Kesehatan Lingkungan. Sya, Ahman. 2004. Bukit Sepuluh Ribu
Yogyakarta: Gajah Mada Tasikmalaya. Tasikmalaya: CV
University Press. Gadjah Poleng.
Wawan dan Dewi. 2010. Teori dan
Sugiyono. 2003. Statistik untuk Pengukuran Pengetahuan, Sikap,
Penelitian. Bandung: Alfabeta. dan Perilaku Manusia.
Yogyakarta: Nuha Medika
18