Вы находитесь на странице: 1из 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dewasa ini, teknologi bersih merupakan teknologi yang sedang dicanangkan
oleh industri seluruh dunia terlebih industri-industri besar. Teknologi bersih
mengarah pada minimalisir limbah yang dihasilkan selama proses sehingga emisi
yang ditimbulkan sedikit atau bahkan tidak ada. Dimana limbah merupakan salah
satu faktor indikator inefisiensi, karena itu usaha pencegahan tersebut harus
dilakukan mulai dari awal.
Meskipun teknologi bersih biasa digunakan oleh industri besar, tidak ada
salahnya untuk menerapkan teknologi bersih pada industri rumahan. Hal tersebut
dilakukan agar meminimaisir limbah dengan cara recycle, reduce, reuse, rethink
dan recovery. Salah satu industri rumahan yang menjadi sasaran penerapan
teknologi bersih kali ini adalah industri pembuatan baso ikan. Sebelum menjadi
baso ikan, ada beberapa perlakuan yang perlu dilakukan. Setiap perlakuan biasanya
memiliki sisa-sisa proses yang tidak digunakan atau menjadi limbah.
Untuk itulah, paper kali ini mencoba mengidentifikasi aliran bukan produk
yang ada di salah satu industri rumahan dengan cara menerapkan teknologi bersih
serta menerangan beberapa kondisi operasi yang digunakan.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam paper ini adalah jumlah aliran bukan produk yang ada
dalam proses pembuatan baso ikan serta proses penanganan aliran tersebut.
1.3 Tujuan
Tujuan paper ini adalah untuk mengidentifikasi aliran bukan produk, kondisi
operasi, serta proses penangan aliran bukan produk.

1.4 Ruang Lingkup


Ruang lingkup industri baso ikan yang dijadikan bahan observasi adalah
industri baso ikan yang ada di daerah Pamarayan, Seran-Banten. Dengan bahan
utama yang digunakan adalah daging ikan, rempah-rempah, tepung, dan air dengan
aliran bukan produk terbesar adalah limbah air hasil pencucian.

Вам также может понравиться