Dewasa ini, teknologi bersih merupakan teknologi yang sedang dicanangkan oleh industri seluruh dunia terlebih industri-industri besar. Teknologi bersih mengarah pada minimalisir limbah yang dihasilkan selama proses sehingga emisi yang ditimbulkan sedikit atau bahkan tidak ada. Dimana limbah merupakan salah satu faktor indikator inefisiensi, karena itu usaha pencegahan tersebut harus dilakukan mulai dari awal. Meskipun teknologi bersih biasa digunakan oleh industri besar, tidak ada salahnya untuk menerapkan teknologi bersih pada industri rumahan. Hal tersebut dilakukan agar meminimaisir limbah dengan cara recycle, reduce, reuse, rethink dan recovery. Salah satu industri rumahan yang menjadi sasaran penerapan teknologi bersih kali ini adalah industri pembuatan baso ikan. Sebelum menjadi baso ikan, ada beberapa perlakuan yang perlu dilakukan. Setiap perlakuan biasanya memiliki sisa-sisa proses yang tidak digunakan atau menjadi limbah. Untuk itulah, paper kali ini mencoba mengidentifikasi aliran bukan produk yang ada di salah satu industri rumahan dengan cara menerapkan teknologi bersih serta menerangan beberapa kondisi operasi yang digunakan.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam paper ini adalah jumlah aliran bukan produk yang ada dalam proses pembuatan baso ikan serta proses penanganan aliran tersebut. 1.3 Tujuan Tujuan paper ini adalah untuk mengidentifikasi aliran bukan produk, kondisi operasi, serta proses penangan aliran bukan produk.
1.4 Ruang Lingkup
Ruang lingkup industri baso ikan yang dijadikan bahan observasi adalah industri baso ikan yang ada di daerah Pamarayan, Seran-Banten. Dengan bahan utama yang digunakan adalah daging ikan, rempah-rempah, tepung, dan air dengan aliran bukan produk terbesar adalah limbah air hasil pencucian.