Вы находитесь на странице: 1из 15

MAKALAH PEREKONOMIAN INDONESIA

“TATANAN KESEJAHTERAAN UMUM”

Disusun Oleh:
Kelompok 13

1. Triana Subair (201630094)


2. Sri Devi Damayanti (201630112)

FAKULTAS ILMU EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALOPO
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini berisikan tentang
tatanan kesejahteraan umum dalam ekonomi Indonesia.
Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Perekonomian
Indonesia yang telah memberi kesempatan dan kepercayaannya kepada kami untuk membuat dan
menyelesaikan makalah ini. Sehingga kami memperoleh banyak ilmu, informasi dan
pengetahuan selama kami membuat dan menyelesaikan makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini berguna bagi pembaca meskipun terdapat banyak
kekurangsempurnaan di dalamnya.
Akhir kata kami meminta maaf sebesar-besarnya kepada pihak pembaca maupun pengoreksi
jika terdapat kesalahan dalam penulisan, penyusunan, maupun kesalahan lain yang tidak
berkenan di hati pembaca maupun pengoreksi, karena hingga saat ini kami masih dalam proses
belajar. Oleh karena itu kami memohon kritik dan sarannya demi kemajauan bersama.

Palopo, 12 Mei 2019

Kelompok 13

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL.........................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR....................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1

A. Latar Belakang.....................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah................................................................................................................1

C. Tujuan..................................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................2

A. Definisi Kesejahteraan.........................................................................................................2

B. Penegasan Kesejahteraan Umum Sebagai Tujuan...............................................................3

C. Posisi Kesejahteraan Umum Dan Kesejahteraan Pribadi....................................................5

D. Ukuran Dan Batasan Kesejahteaan Umum..........................................................................5

E. Tanggung Jawab Kesejahteraan Menurut Pilar-Pilar Kehidupan........................................6

F. Unsur-Unsur Kesejahteraan.................................................................................................7

G. Instrumen Kesejahteraan (Bekerja)......................................................................................8

H. Instrumen Kesejahteraan (Jaminaan Sosial)......................................................................10

BAB III KESIMPULAN.............................................................................................................10

DAFTAR REFERENSI.................................................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kesejahteraan umum merupakan konsep yang paling kontroversial, baik dalam sistem
maupun teori ekonomi. Sebab kesejahteraan bukan sekedar konsep material yang melibatkan
ukuran kuantitatif, melainkan konsep kualitatif yang melibatkan nilai-nilai pandangan hidup
masyarakat. Sehingga, setiap masyarakat memiliki konsep kesejahteraan yang spesifik
bagaimana definisi kesejahteraan sistem ekonomi yang berdasarkan Pancasila, perbedaan antara
kesejahteraan dalam sistem kapitalis dan kesejahteraan dalam sistem ekonomi yang berdasarkan
pancasila serta bagaimana menjabarkan kesejahteraan dalam perekonomian yang berdasarkan
kekeluargaan dan kebersamaan.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang di maksud dengan kesejahteraan?
2. Bagaimana kesejahteran umum dapat di sebut sebagai tujuan?
3. Apa yang di maksud kesejahteraan umum dan individu?
4. Bagaimana ukuran dan batasan kesejahteraan umum?
5. Bagaimana kesejahteraan bertanggung jawab tentang pilar-pilar kehidupan?
6. Apa saja yang menjadi unsur-unsur kesejahteraan?
7. Apa yang menjadi instrumen kesejahteraan dalam bekerja?
8. Apa yang menjadi instrumen kesejahteraan dalam jaminan sosial?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi kesejahteraan
2. Untuk mengetahui penegasan kesejahteraan umum sebagai tujuan
3. Untuk mengetahui kesejahteraan umum dan kesejahteraan individu
4. Untuk mengetahui ukuran dan batasan kesejahteraan umum
5. Untuk mengetahui tanggung jawab kesejahteraan menurut pilar-pilar kehidupan
6. Untuk mengetahui unsur-unsur kesejahteraan
7. Untuk mengetahui instrumen kesejahteraan (bekerja)
8. Untuk mengetahui instrumen bekerja (jaminan sosial)

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Kesejahteraan
Kesejahteraan merupakan tujuan bagi semua orang, dan setiap orang memiliki penafsiran
sendiri-sendiri tentang kesejahteraan. Kesejahteraan, ada yang menekankan pada sisi ekonomi

1
sehingga orang di katakan sejahtera manakala memiliki pendapatan dan kekayaan yang
melimpah. Ada juga yang mementingkan aspek sosial sehingga orang di sebut sejahtera kalau
orang itu memiliki eksistensi masyarakat sehingga bisa berinteraksi dengan orang lain yang
secara spiritual sulit di lakukan karena sudah menyangkut aspek-aspek yang tidak bisa di
observasi secara langsung dalam kehidupan sehari-hari. Sejahtera menurut kamus besar bahasa
indonesia merujuk pada situasi yang aman, sentosa dan makmur. Aman berarti bebas dari bahaya
dan gangguan, sentosa diartikan sebagai keadaan yang terbebas dari segala kesukaran dan
bencana. Sedangkan makmur menandakan situasi yang serba kecukupan dan tidak
kekurangan sehingga semua kebutuhan dapat terpenuhi.
Hubungan antara sejahtera dan bahagia. Sejahtera yaitu terbebas dari rasa takut, kesulitan
dan serba kecukupan sedangkan bahagia merupakan rasa tentram dari batiniah. Bila
makna bahagia dan kesejahteraan akan ditemukan hubungan yang saling terkait, di mana
kesejahteraan menjadi syarat utama untuk mencapai kebahagian. Artinya dengan terpenuhinya
tiga unsur kesejahteraan tersebut yaitu aman, sentosa, dan makmur maka dengan mudah akan
mendapatkan ketentraman lahir dan batin. Tidak mungkin batinnya tentram kalau hidupnya serba
kekurangan dan masih ada gangguan dan kesulitan yang menimbulkan rasa takut dan khawatir
dalam batinnya. Meskipun sejahtera dan bahagia tidak sama tapi merupakan hal yang tidak dapat
di pisahkan, di mana kesejahteraan menjadi prasyarat untuk mewujudkan kebahagiaan.
Kesejahteraan menyediakan instrumen bagi seseorang untuk menemukan kebahagiaan. Oleh
karena begitu dekat makna tersebut, maka sejahtera dan bahagia sering di pertukarkan.

B. Penegasan Kesejahteraan Umum Sebagai Tujuan


Tujuan utama di bentuknya negara indonesia secara tegas tertulis dalam pembukaan UUD
1945 yaitu untuk membentuk suatu pemerintahan negara indonesia yang melindungi segenap
bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Menurut Dipoyudo (1985) tujuan utama

2
kesejahteraan umum menekankan pada aspek perlindungan dari segala macam bentuk ancaman
baik dari dalam maupun luar negeri sehingga tercipta kehidupan yang aman dan damai bagi
seluruh rakyat indonesia. Tujuan kedua menitikberatkan pada kemakmuran dan kecerdasan yaitu
kemakmuran dan kecerdasan yang selalu berkembang sehingga kedepan indonesia tetap menjadi
negara yang makmur dan maju. Tujuan ketiga adalah tujuan yang berkaitan dengan aspek
kemanusiaan secara universal. Sebagai bagian dari negara bangsa indonesia berkewajiban
membantu bangsa dan negara lain agar tercipta ketertiban dan kesejahteraan bagi semua umat
manusia. Dari ketiga tujuan tersebut terfokus pada sistem yang terintregasi apapun bentuknya
meskipun memiliki bagian-bagian yang berbeda-beda. Agar dapat berfungsi dengan sempurna
bagian-bagian tersebut harus selaras dengan tata kerja yang menjadi induknya.
Sistem ekonomi adalah bagian dari sistem kenegaraan. Memajukan kesejahteraan umum
merupakan tujuan yang paling relevan bagi sistem ekonomi Indonesia. Hal ini dikarenakan
ekonomi dan kesejahteraan memiliki hubungan yang sangat erat, dimana kemakmuran yang
disebabkan oleh serba terpenuhinya kebutuhan hidup merupakan fokus utama dari bidang
ekonomi.
Sistem perekonomian sebagai usaha bersama berarti setiap warga negara mempunyai hak
dan kesempatan yang sama dalam menjalankan roda perekonomian untuk mewujudkan
kesejahteraan rakyat. Hal itu berarti bahwa perekonomian tidak hanya dijalankan oleh
pemerintah dalam bentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN), akan tetapi masyarakat ikut
melaksanakan kegiatan perekonomian dalam bentuk usaha-usaha swasta dalam berbagai
lapangan swasta. Dalam perekonomian Indonesia juga tidak dibenarkan adanya praktek
monopoli dan monopsomi yang dapat merugikan masyarakat.
Oleh karena itu, diperlukan penataan sistem ekonomi Indonesia yang efisien sehingga
kebutuhan hidup masyarakat terpenuhi dan kesejahteraan umum dapat terwujud. Penataan ini
dilakukan melalui berbagai strategi yang relevan dengan sistem ekonomi Indonesia.
 Strategi yang Harus Dijalankan Sistem Ekonomi Indonesia dalam Memajukan
Kesejahteraan Umum.
Memajukan kesejahteraan umum merupakan salah satu tujuan negara yang harus dicapai.
Sementara kita telah dibekali dengan landasan-landasan dasar kenegaraan berupa: Pancasila,
UUD 1945, Ketetapan MPR, dan Undang-Undang, yang kesemuanya itu memuat salah
satunya tentang penyelenggaraan sistem ekonomi Indonesia. Dalam rangka memajukan

3
kesejahteraan umum, sistem ekonomi harus mempunyai strategi yang ditempuh,
diantaranya:
 Pertama, penjaminan keseimbangan antara bidang ekonomi dengan bidang-bidang
lainnya, yaitu: politik, sosial, budaya, ideologi, dan hankam, agar keserempakan tumbuh
di kalangan rakyat dan tidak terlalu berat sebelah. Pengalaman telah memberi pelajaran
bahwa hanya menonjolkan salah satu unsur mutlak kepentingan hidup manusia, akhirnya
terbentur dengan keterbelakangan lain yang memerosotkan kepercayaan rakyat kepada
pemimpin.
 Selanjutnya, perlu adanya penumbuhan ekonomi di pedesaan yang dibarengi dengan
penyempurnaan prasarana yang menghubungkan desa-desa, desa ke kota terus ke kota-
kota pelabuhan secara timbal-balik di seluruh wilayah tanah air, adalah syarat utama
untuk pencapaian kemakmuran rakyat. Berkembangnya cita-cita rakyat menurut bakat
dan kemampuan yang tersedia, adalah landasan yang kuat untuk bergerak maju ke arah
peningkatan kesejahteraan umum, yang dimulai dari pedesaan. Perwujudan ini perlu terus
distimulasi, sehingga memungkinkan diadakannya modernisasi proses produksi dengan
memanfaatkan hasil-hasil teknologi modern yang telah dihasilkan oleh negara-negara lain
secara bertahap.
 Strategi lain yang dapat ditawarkan adalah realisasi proteksi secara wajar terhadap usaha-
usaha produksi dalam negeri, yang bukan berarti menutup kemungkinan masuknya
barang-barang impor dari luar,sepanjang proses produksi di dalam negeri sudah
diperlengkapi dengan syarat-syarat untuk tingkat kualitas dan kuantitas yang memadai.

C. Posisi Kesejahteraan Umum Dan Kesejahteraan Pribadi


Kesejahteraan individu adalah kesejahteraan yang di rasakan orang per orang sedangkan
kesejahteraan umum adalah kesejahteraan yang di dasarkan oleh semua orang dalam satu
kesatuan. itu sebabnya yang menjadi tujuan utama negara adalah kesejahteraan umum bukan
pribadi, meskipun begitu bukan berarti kesejahteraan pribadi di abaikan oleh negara, yang dapat
kita jelaskan adalah bagaimana posisi dan hubungan antara kesejahteraan individu dan

4
kesejahteraan umum. Garis pemisah antara kesejahteraan umum dan individu dapat di cari
dengan memetakan hubungan antara negara dan individu sebagai warga negara, jadi di sini ada
pemisahan yang tegas antar tugas negara dan tugas warga negara. Tugas utama negara adalah
memberikan pelayanan kepada seluruh warganya. Meskipun begitu negara tetap berkewajiban
memberikan peluang kepada setiap individu agar bisa meraih tingkat kebutuhan yang di inginkan
yang di sediakan negara. Negara dan warga negara masing-masing memiliki wilayah yang
terpisah untuk menciptakan kesejahteraan.
D. Ukuran Dan Batasan Kesejahteraan Umum
Setiap perekonomian perlu memiliki tingkatan prioritas kebutuhan. Pada masa kehidupan
yang panjang tingkat kebutuhan dapat di bedakan kedalam tiga tingkatan, yaitu kebutuhan
primer, sekunder, dan tersier. Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang menjamin kehidupan
manusia supaya layak, kebutuhan sekunder adalah pemenuhan kebutuhan tidak di maksudkan
agar bisa hidup secara layak saja tetapi manusia tidak mengalami kesusahan dalam pemenuhan
kebutuhan hidupnya, kebutuhan tersier adalah tingkat kebutuhan yang menyempurnakan
kebutuhan sekunder, manusia tidak hanya fokus pada bagaimana melengkapi hidupnya tetapi
bagaimana mereka dapat mendapatkan kemewahan hidup.
Perbandingan antara ketiga tingkat kehidupan tersebut adalah pertama memenuhi
kebutuhan primer adalah kewajiban karena kebutuhan primer bersifat objektif (artinya manusia
membutuhkan) juga bersifat minimal (agar kadar kemanusiaannya terlindungi) dan menjadi
landasan bagi terpenuhinya kebutuhan sekunder dan tersier. Kedua kebutuhan sekunder dan
tersier bersifat subyektif kesenangan dan kemewahan adalah persoalaan individu sehingga
persoalannya di serahkan pada masing-masing individu. Oleh karena itu pemenuhan kebutuhan
sekunder dan tersier bagi semua warga negara tidak di bebankan kepada negara, kewajiban
negara hanyalah menjamin terpenuhinya kesejahteraaan umum dan kewajiban tersebut sudah
terpenuhi ketika semua orang sudah terpenuhi kebutuhan primernya.
E. Tanggung Jawab Kesejahteraan Menurut Pilar-Pilar Kehidupan
Secara onologis eksistensi sosial di mulai dari kehidupan setiap individu, kualitas
kehidupan individu memiliki pengaruh yang sangat penting terhadap kualitas kehidupan sosial.
Hal yang sama juga terjadi di dalam kehidupan bernegara, artinya manusia menjadi pilar utama
dalam bernegara. Selain pilar individu dan bernegara masih ada pilar lain dimana individu

5
menjadi bagian dari pilar tersebut. Pilar yang di maksud adalah kehidupan keluarga dan
masyarakat.
Bila diurut, kehidupan bermula dari individu, kemudian individu menjadi keluarga setelah
individu menjadi keluarga maka keluarganya merupakan bagian dari masyarakat, begitu
seterusnya sampai manusia menjadi bagian dari kehidupan bernegara. Keterkaitan yang tidak ada
putusnya pada akhirnya akan menimbulkan hubungan timbal balik antara individu dan semua
pilar kehidupan. negara, masyarakat, dan keluarga memiliki kewajiban kepada individu dan
sebaliknya. Kewajiban timbal balik ini berlaku untuk seluruh aspek kehidupan termasuk di
dalamnya aspek kesejahteraan. Oleh karena itu kesejahteraaan bukan hanya tanggung jawab
negara tetapi menjadi tanggung jawab semua pilar kehidupan. Manusia tidak mensejahterakan
dirinya berarti sudah berlaku aniaya terhadap dirinya sendiri karena sudah merendahkan
kehormatan hidup dirinya, jadi kesejahteraan setiap individu memiliki kewajiban
mensejahterakan dirinya. Keluarga merupakan entitas terendah dalam kehidupan sosial dan dari
keluarga keluar individu-individu yang menyokong kehidupan masyarakat dan negara. Oleh
karena itu kesejahteraan individu yang terhimpun dalam suatu keluarga sepenuhnya menjadi
tanggung jawab keluarga, disinilah tanggung jawab keluarga dalam menciptakan kesejahteraan.
Negara sebagai pilar tertinggi dalam kesejahteraan negara menjadi benteng terakhir dalam
kesejahteraan, hal ini terjadi karena keberadaan negara merupakan kehendak masyarakat. Tugas
utama negara adalah melindungi ketidakberaturan kehidupan masyarakat dan mengayomi
kepentingan warga. Kesejahteraan menjadi tanggung jawab semua pilar kehidupan, individu
bertanggung jawab atas kesejahteraan dirinya atau keluarganya dan bila keluarganya tidak
mampu karena miskin maka menjadi tanggung jawab sekitar dan apabila masih terlantar maka
merupakan tanggung jawab negara.

F. Unsur-Unsur Kesejahteraan
1. Unsur material kesejahteraan
Unsur material kesejahteraan berangkat dari suatu pemikiran bahwa manusia memiliki
unsur fisik sehingga memiliki kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya, kebutuhan utama
yang paling mendasar bagi manusia adalah sandang, pangan dan papan, dengan dipenuhinya

6
ketiga unsur tersebut hidup manusia dapat di sebut layak. Selain kebutuhan fisik manusia
juga memiliki kebutuhan sosial yang dapat di penuhi melalui interaksi dan sosialisasi dengan
manusia lainnya, untuk itu cakupan instumen kebutuhan dasar perlu di perluas untuk
memasukkan komponen kesehatan, pendidikan komunikasi dan tansportasi. Selain kebutuhan
fisik dan sosial masih ada kebutuhan material yang di butuhkan oleh manusia, yaitu
kebutuhan biologis, negara harus menjamin kebutuhan biologis dengan cara yang baik
melalui keluarga. Unsur material dalam sistem ekonomi indonesia bisa berubah menurut
waktu dan tempat tapi fungsinya tetap sama yaitu menjamin hidup manusia agar tetap layak
dan berfungsi efektif di lingkungan sosialnya.
2. Unsur non material kesejahteraan
Secara konseptual untuk mencapai kebahagian lahir dan batin, selain unsur materi di
perlukan unsur kesejahteraan batiniah. Unsur batin menyangkut kebutuhan spiritual, jiwa,
akal, dan emosi atau peraasaan. Dalam sistem ekonomi indonesia unsur non material ini
terdiri dari 3 komponen yaitu spiritual, jiwa/nyawa, dan akal.
a. Kebutuhan spiritual adalah hubungan antara manusia dengan Tuhan-Nya manusia akan
mendapatkan kebahagian dan ketentraman batin apabila mampu menjalankan perintah
agamanya dengan sempurna.
b. Keamanan jiwa/kehidupan, semua manusia membutuhkan keamanan dan keselamatan
atas jiwa dan kehidupannya atau jaminan atas keamanan manusia merupakan kebutuhan
dasar manusia. Dalam bidang ekonomi pun keamanan atas jiwa dan harta menjadi
prasyarat mutlak bagi keamanan dan kesejahteraan ekonomi.
c. Kemurnian dan kesempurnaan akal, kalau nyawa merupakan sumber penghidupan maka
akal merupakan sumber kemajuan dan peradaban. Menjaga kemurnian dan kesempurnaan
akal merupakan kebutuhan dasar manusia.

3. Dimensi waktu dan kesejahteraan


Dengan mengacu pada pancasila keberlangsungan kesejahteraaan dalam sistem
ekonomi indonesia memiliki dua prespektif yaitu:

7
a. Kesejahteraan hidup di dunia yang berlanjut pada kemuliaan di akhirat. Instrumen
kesejahteraan lahir dan batin yang di sediakan oleh negara harus selaras dengan intrumen
untuk mencapai kemuliaan hidup di akherat.
b. Kesejahteraan generasi sekarang dan generasi mendatang. Tugas generasi sekarang tidak
hanya untuk mencapai kesejahteraan generasinya, namun juga kesejahteraan generasi
mendatang.
G. Instrumen Kesejahteraan (Bekerja)
Kesejahteraan dapat di wujudkan apabila semua kebutuhan dapat terpenuhi. dalam
kehidupan ekonomi. Alat pemenuh kebutuhan seperti sandang pangan dan perumahan dan
kendaraan tidak tersedia dengan sendirinya sehingga manusia tinggal bekerja untuk
menghasilkannya. Kebutuhan perlu di hasilkan dan bekerja merupakan sendi utama dalam
kesejahteraan.
1. Fungsi bekerja
a. Mencukupi kebutuhan dan kehormatan hidup.
Ketika seseorang tidak bekerja maka kebutuhan hidupnya akan didapat dari hutang,
mengemis dan mengharap belas kasihan orang lain. Dilihat dari sudut pandang manapun
kegiatan tersebut adalah merendahkan martabat manusia. Martabat berjalan sejajar
dengan kemandirian.
b. Mensejahterakan keluarga.
Keluarga harus mendapatkan perhatian sistem ekonomi Indonesia karena sistem – sistem
keluarga merupakan entitas terendah dalam kehidupan sosial. Sehingga menempatkan
institusi keluarga dalam sistem ekonomi merupakan suatu keharusan.
c. Kesejahteraan masyarakat.
Orang yang tidak bekerja dan tidak berpenghasilan tidak akan pernah bisa memberikan
bantuan ekonomi kepada orang lain, yang berarti tidak mampu melaksanakan kewajiban
sosialnya kepada masyarakat.

d. Melestarikan kehidupan alam.

8
Tugas dari setiap individu juga harus dapat memakmuran alam, seperti yang telah terjadi
di negara maju, hewan atau alam tidak akan rusak atau kelaparan dan hidupnya tentram
karena kebutuhannya disediakan oleh manusia, dan alam tetap dijaga kelestariannya
Dengan demikian jelas bahwa bekerja merupakan persoalan mendasar dalam
kesejahteraan. Pertama orang yang bekerja dapat melepaskan diri dari ketergantunagan
ekonomi pada orang lain. Kedua orang yang bekerja mempunyai peluang untuk membantu
orang yang kesusahan.
2. Kaidah bekerja
Bekerja merupakan sendi dari kegiatan ekonomi, sehingga tidak ada ekonomi tanpa
bekerja. bekerja harus diatur dalam sistem ekonomi indonesia.
a. Ketentuan upah
Bila timbulnya pekerjaan melibatkan pihak lain, maka upah atau pembagian hasil harus
didefinisikan dengan adil. Upah atau kompensasi didasarakan kepada asas keadilan, yaitu
setiap yang menerima kompensasi sesuai dengan kontribusinya.
b. Waktu kerja.
Untuk menyelesaikan pekerjaan membutuhkan waktu, sehingga setiap kontrak pekerjaan
harus menyertakan berapa lama pekerjaan itu harus dilaksanakan, atau berapa lama
seseorang harus bekerja untuk setiap satuan waktu hari kerja.
c. Bentuk kerja.
Pekerjaan yang dilakukan pekerja harus didefinisikan secara jelas, mengerjakan apa, dan
untuk menghasilkan barang/ jasa dengan spesifikasi seperti apa. Menentukan pola bentuk
pekerjaan sekaligus menjelaskan keahlian yang harus dimiliki oleh pekerja.
d. Keselamatan kerja.
Tidak sedikit orang mendapatkan kecelakaan sewaktu bekerja yang menyebabkan ia cacat
sehingga tidak mampu menghidupi diri dan keluarganya. Oleh karena itu, setiap pekerja
perlu mendapatkan jaminan keselamatan dalam melaksanakan.

3. Kewajiban menciptakan kesempatan kerja.

9
Menyediakan lapangan pekerjaan merupakan kewajiban bagi semua pilar ekonomi,
individu, dan masyarakat, khususnya dunia usaha masing-masing berkewajiban menciptakan
lapangan kerja. Negara berkewajiban menjamin terciptanya lapangan pekerjaan dalam
perekonomian. Mengingat pentingnya lapangan kerja, sehingga tidak mengherankan kalau
semua negara menempatkan kesempatan kerja penuh sebagai tujuan akhir dalam kebijakan
ekonomi.
H. Instrumen Kesejahteraan (Jaminan Sosial)
Tujuan dari sistem ekonomi indonesia adalah memajukan kesejahteraan umum. Individu di
tuntut untuk bekerja produktif dan negara menjamin kesempatan kerja. Dengan sistem ekonomi
indonesia berlaku dua sistem jaminan sosial, yaitu jaminan sosial yang di lakukan oleh
masyarakat dan jaminan sosial yang di laksanakan oleh negara.
1. Kewajiban masyarakat.
Sistem ekonomi indonesia harus melindungi dan mengembangkan sistem jaminan sosial
yang sejak lama dilaksanakan oleh masyarakat. Kewajiban timbal balik masyarakat; Individu
yang berhak menerima bantuan adalah mereka yang tidak bisa memenuhi kebutuhan yang
sifatnya mendesak atau minimal. Apabila kebutuhan minimal tidak bisa terpenuhi, ia berada
dalam kondisi kesulitan. Operasional dari kebutuhan mendesak bersifat fleksibel, disesuaikan
dengan kondisi aktual. Sedangkan batasan yang berkewajiban untuk membantu adalah
mereka yang sudah terselesaikan kebutuhan primernya.
2. Kewajiban negara.
Jaminan sosial merupakan hak warga negara dan kewajiban negara adalah untuk
menunaikannya. Sistem jaminan sosial harus dirumuskan dan di lembagakan dengan cara
yang lebih baik lagi. Dalam hal ini jaminan sosial merupakan kewajiban negara yang terbagi
dalam dua hal: Pertama, menjamin terpenuhinya kebutuhan yang layak bagi semua warga
negara. Kedua, tersedianya kesempatan bagi semua warga negara untuk meraih tingkat
kesejahteraan yang terus berkembang.

10
BAB III
KESIMPULAN

Sesuai dengan amanat UUD 1945 salah satu tujuan di bentuknya negara indonesia adalah
untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Kesejahteraan
umum terpenuhi bila memenuhi dua syarat. Pertama terjaminnya pemenuhan kebutuhan primer
dan kedua tersediaannya bagi semua warga negara untuk meraih kehidupan yang lebih baik
diatas kebutuhan primer. Di samping kebutuhan materi kesejahteraan membutuhan kebutuhan
nonmateri seperti kebutuhan spiritual, jiwa/kehidupan dan kemurnian akal. Bekerja merupakan
instrumenn mendasar dari kesejahteraan, dalam kehidupan ekonomi sangat jarang kebutuhan
tersedia dengan sendirinya, barang atau jasa yang di butuhkan perlu dihasilkan dan bekerja
merupakan sendi utama dari kesejahteraan.

11
DAFTAR REFERENSI

http://blog.unnes.ac.id/ike55rahayu/2015/11/19/menata-sistem-ekonomi-indonesia-untuk-
memajukan-kesejahteraan-umum/

http://ratnabiyanto.blogspot.com/2015/10/tatanan-kesejahteraan-umum.html

https://khoirulfuddin.wordpress.com/category/tatanan-tentang-kesejahteraan-umum/

12

Вам также может понравиться