Вы находитесь на странице: 1из 18

CRITICAL BOOK REPORT

MK. FISIKA SMA

S1 PENDIDIKAAN FISIKA

MISKONSEPSI PADA MATERI GERAK PARABOLA

DISUSUN OLEH :

NAMA : NOVIA

NIM : 4173121036

MATA KULIAH : FISIKA SMA

DOSEN PENGAMPU : IDA WAHYUNI, M.Pd

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


MARET 2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa,karena atas berkat dan rahmatnyalah penulis dapat membuat dan
menyelesaikan tugas critical book report ini dalam keadaan sehat.

Critical book report ini penulis susun untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah “FISIKA SMA”. Harapan penulis hasil dari cbr ini dapat bermanfaat
bagi siapa saja yang membacanya dan pada khususnya juga pada pada teman-
teman di program studi Pendidikan Fisika. Cbr ini disusun untuk membahas
tentang MISKONSEPSI PADA MATERI ERAK PARABOLA.

Demikian lah cbr ini penulis susun, penulis sadar bahwa cbr ini masih
sangat jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca.

Medan , 04 Maret 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................

A. Latar Belakang .......................................................................................................


B. Tujuan Penulisan CBR ...........................................................................................
C. Manfaat CBR .........................................................................................................
D. Identitas Buku Yang di Review .............................................................................

BAB II RINGKASAN BUKU .........................................................................................

BAB III PEMBAHASAN ................................................................................................

BAB IV PENUTUP ..........................................................................................................

A. Kesimpulan .............................................................................................................

B. Rekomendasi ...........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Gerak parabola merupakan resultan dari gerak lurus beraturan pada sumbu
X dan gerak lurus berubah beraturan pada sumbu Y. Gerak parabola merupakan
salah satu contoh gerak pada bidang datar. Sebagai contoh gerak parabola adalah
gerakan peluru yang ditembakan dari sebuah meriam dengan kecepatan awal
tertentu dan dengan sudut kecondongan tertentu pula. Ternyata lintasan yang
dilalui oleh peluru berupa lintasan melengkung yang disebut gerak parabola.

Penulisan Critical Book Report ini bertujuan untuk mencari miskonsepsi


yang ada di dalam buku yang ada diantara kedua buku ini baik dari segi bahasa
dalam penulisan, contoh soal maupun soal-soal, lembar kerja (LK), gambar,
menganalisis buku melakukan kajian pustaka dan membandingkan kedua isi buku
tersebut.

B. TUJUAN PENULISAN CBR

1. Menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Fisika SMA.
2. Menambah wawasan mengenai materi Gerak Paraola.
3. Meningkatkan kemampuan dalam mencari miskonsepsi yang ada didalam
buku.
4. Menguatkan opini mengenai kelebihan dan kekurangan buku dengan cara
membandingkan.

C. Manfaat CBR
Adapun manfaat penulisan CBR ini adalah sebagai calon guru perlu untuk
menambah wawasan mengenai miskonsepsi-miskonsepsi yang terdapat didalam
buku untuk mengurangi terjadinya miskonsepsi pada siswa dalam mengerti
sebuah materi. Selain itu adalah untuk meningkatkan kemampuan dalam
mengkritisi isi buku dengan melihat kelebihan dan kekurangan isi buku.
D. Identitas Buku
Buku 1
1. Judul : FISIKA untuk SMA/MA kelas X
2. Pengarang : Pujianto
Superdianningsih
Risdiyanti Chasanah
Rinawan Abadi
3. Penerbit : PT. Intan Pariwara
4. Kota terbit : Klaten
5. Tahun terbit : 2013
6. ISBN : 978-979-28-1576-4

Buku 2

1. Judul : Buku Siswa Aktif Dan Kreatif Belajar Fisika


2. Pengarang : Ketut Kumajaya
Wawan Purnama
3. Penerbit : Grafindo Media Utama
4. Kota terbit : Bandung
5. Tahun terbit : 2018
6. ISBN : 978-602-01-1816-1
BAB II

RINGKASAN BUKU

RINGKASAN BUKU UTAMA

Gerak Parabola (Peluru)

Perpaduan gerak lurus beraturan (GLB) pada sumbu x dan gerak lurus
berubah beraturan (GLBB) pada sumbu y pada sistem koordinat kartesius
merupakan gerak yang lintasannya berbentuk parabola.

A. Pembuktian Gerak Parabola

Pembuktian bahwa gerak peluru itu berbentuk suatu parabola adalah sebagai
berikut:

1. Hambatan udara diabaikan


2. Nilai g tetap
3. X0=Y0= tetap

𝑥
(i) Berdasarkan rumus GLB pada sumbu x didapatkan persamaan 𝑡 = 𝑉
0𝑥

(ii) Berdasarkan rumus GLBB pada sumbu y didapatkan persamaan

1
𝑦 = 𝑉0𝑦 𝑡 − 𝑔𝑡 2
2
Dengan melakukan substitusi t dalam persamaan y maka didapatkan:

1
𝑦 = 𝑉0𝑦 𝑡 − 𝑔𝑡 2
2
𝑥 1 𝑥 2
𝑦 = 𝑉0𝑦 − 𝑔( )
𝑉0𝑥 2 𝑉0𝑥

𝑉0𝑦 𝑔
𝑦= 𝑥−( ) 𝑥2
𝑉0𝑥 2𝑉0𝑥

𝑉0𝑦 𝑔
Dengan menganggap A=𝑉 dan B=2𝑉 maka persamaan di atas dapat dituliskan
0𝑥 0𝑥

menjadi:
𝑦 = 𝐴𝑥 − 𝐵𝑥 2 yang tidak lain adalah persamaan kuadrat yang bila digambarkan
dalam koordinat kartesius berbentuk parabola.

B. Menghitung Kecepatan Awal Gerak Parabola


Kecepatan awal pada sumbu x dan sumbu y dapat dicari dengan pendekatan
matematis yaitu menggunakan trigonometri:

V0y V0

α V0x

Berdasarkan perhitungan trigonometri pada segitiga siku-siku diketahui bahwa:

𝑉0𝑥 𝑉0𝑦
cos 𝛼 = dan sin 𝛼 =
𝑉0 𝑉0

Sehingga diperoleh

Kecepatan awal pada sumbu x adalah

𝑉0𝑥 = 𝑉0 cos 𝛼

Kecepatan awal pada sumbu y adalah

𝑉0𝑦 = 𝑉0 sin 𝛼
C. Menghitung Waktu Maksimum t dan tinggi maksimum (ymaks)

Saat benda berada di puncak, maka berdasarkan gerak vertikal ke atas diperoleh
waktu untuk mencapai titik tertinggi yaitu:

Vt = V0y - gt
<=>Voy - Vt = gt
𝑉0𝑦 −𝑉𝑡
<=> t = 𝑔
𝑉0 𝑠𝑖𝑛𝛼−𝑉𝑡
<=> t = 𝑔

Karena kecepatan pada saat berada di puncak adalah 0 maka Vt=0, sehingga
diperoleh
𝑉0 𝑠𝑖𝑛𝛼
<=> t = 𝑔

Untuk mencari ketinggian puncak (ymaks) dapat digunakan rumus mencari


kedudukan pada gerak lurus berubah beraturan dengan memanfaatkan waktu t
untuk mencapai titik tertinggi tersebut.

1
𝑦𝑚𝑎𝑥 = 𝑉0𝑦 𝑡 − 𝑔𝑡 2
2
𝑉0 𝑠𝑖𝑛𝛼 1 𝑉0 𝑠𝑖𝑛𝛼 2
<=> 𝑦𝑚𝑎𝑥 = 𝑉0 𝑠𝑖𝑛𝛼 ( )− 𝑔( )
𝑔 2 𝑔

𝑉0 2 𝑠𝑖𝑛2 𝛼 1 𝑉0 2 𝑠𝑖𝑛2 𝛼
<=> 𝑦𝑚𝑎𝑥 =( )− 𝑔( )
𝑔 2 𝑔2
𝑉0 2 𝑠𝑖𝑛2 𝛼
<=> 𝑦𝑚𝑎𝑥 = 2𝑔

D. Menghitung Jarak Terjauh (xmax) dan Waktu untuk mencapai jarak


terjauh (tx)
Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai jarak terjauh adalah dua kali dari waktu
yang dibutuhkan untuk mencapai ketinggian maksimum. Ilustrasi berikut ini akan
menjelaskan waktu untuk mencapai jarak terjauh.

t (waktu pada ketinggian maksimum)

tx (waktu pada jarak terjauh)

𝑉0 𝑠𝑖𝑛𝛼
Sehingga tx=2 𝑔

𝑥𝑚𝑎𝑥
𝑉0𝑥 =
𝑡𝑥

𝑥𝑚𝑎𝑥 = 𝑉0𝑥. 𝑡𝑥

𝑉0 𝑠𝑖𝑛𝛼
𝑥𝑚𝑎𝑥 = 𝑉0. 𝑐𝑜𝑠𝛼. 2
𝑔

𝑉0 2 2𝑠𝑖𝑛𝛼. 𝑐𝑜𝑠𝛼
𝑥𝑚𝑎𝑥 =
𝑔

𝑉0 2 𝑠𝑖𝑛2𝛼
𝑥𝑚𝑎𝑥 =
𝑔

E. Contoh Gerak Parabola Dalam Kehidupan Sehari-hari


Ada beberapa contoh gerak parabola dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:
1. Gerak bola yang ditendang. Gerakan lintasan bola yang dimaksud disini
adalah gerak pada lintasan yang membentuk parabola.
2. Gerak peluru yang ditembakkan. Tentunya lintasan peluru yang dimaksud
disini adalah lintasan yang berbentuk parabola.

Contoh soal :

Sebuah panah dilepaskan dari busur dengan kecepatan awal 100 m/s dan sudut
elevasi 37° . Tentukan :

a. Vektor posisi panas saat t = 1 s


b. Vektor kecepatan dan besarnya saat t = 1 s.
c. Waktu yang diperlukan untuk mencapai titik tertinggi
d. Ketinggian maksimum paah
e. Vector posisi di titik mendatar terjauh

Jawab :

a. Posisi saat t= 1 s
𝑥 = 𝑣0 𝑥 𝑐𝑜𝑠 37 x t = 100 x 0,8 x 1 = 80 m.
1 1
𝑦 = 𝑣0 𝑥 𝑐𝑜𝑠 37 x t - 2 x g x 𝑟 2 = 100 x 0.6 x 1 - 2 x 10 x 12 = 55 m.

b. Kecepatan sesaat t = 1 s
𝑣𝑥 = 𝑣0𝑥 x cos 37= 100 x 0,8 = 80 m/s
𝑣𝑦 = 𝑣0 x sin 37 – g x t = 100 x 0,6 -10 x 1 = 50 m/s

𝑣 = √𝑣𝑥 2 + 𝑣𝑦 2 = √802 + 502 = 94,3 m/s

c. Waktu untuk mencapai titik tertinggi


𝑣0 𝑠𝑖𝑛 37 100 𝑥 0,6
𝑡𝑝 = = =6𝑠
𝑔 10

d. Ketinggian maksimum
𝑣0 2 𝑠𝑖𝑛2 37 1002 (0,6)2
ℎ𝑚𝑎𝑥 = = = 30 m
2𝑔 2𝑥10

e. Jangkauan Maksimum
𝑣0 2 𝑠𝑖𝑛 2𝛼 1002 𝑥 0,95
𝑥𝑚𝑎𝑥 = = = 475 𝑚
2𝑔 2 𝑥10
RINGKASAN BUKU 2

Gerak Parabola

Gerak parabola merupakan perpaduan dari dua jenis gerak yaitu, GLB
dalam arah horizontal dan GLBB dalam arah vertikal. Contohnya pada gerakan
bola saat dilempar, gerakkan pada peluru meriam yang ditembakkan, gerakkan
pada benda yang dilemparkan dari pesawat dan gerakkan

A. Jenis-jenis Gerak Parabola


Benda-benda yang melakukan gerak peluru selalu memiliki lintasan berupa
lengkungan dan jatuh kembali ke permukaan tanah (bumi) setelah mencapai
titiktertinggi. Mengapa demikian? Peluru yang keluar dari senjata air akan
menuju ke titik tertinggi yang dapat dicapai peluru tersebut,karena adanya
gaya gravitasi bumi maka peluru tersebut akan turun ke tanah. Maka peluru
yang berada di atas akan turun ke bawah (tanah) dikarenakan gaya gravitasi
bumi.
1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gerak Parabola Atau Gerak Peluru
a. Bergerak karena adanya gaya yang diberikan.
Pada gerak jatuh bebas, benda-benda yang melakukan gerak peluru
dipengaruhi oleh gravitasi, yang berarah ke bawah (pusat bumi) dengan
besar g = 9,8 m.s-2.
b. Hambatan atau geseskan udara.

2. Pemanfaatan Gerak Parabola dalam Kehidupan Sehari-hari


a. Gerakan bola yang ditendang, gerakan bola basket yang dilemparkan ke
dalam keranjang, gerakan bola tenis, gerakan bola voli, gerakan lompat
jauh dan gerakan peluru yang ditembakkan dari permukaan bumi.
b. Gerakan bom yang dijatuhkan dari pesawat atau benda yang dilemparkan
ke bawah dari ketinggian tertentu.
B. Persamaan Posisi dan Kecepatan pada Gerak Parabola
1. Menentukan Titik Tertinggi dan Titik Terjauh
a. Waktu Untuk Mencapai Titik Tertinggi
Oleh karena arah kecepatan di titik tertinggi mendatar, kecepatan ini tidak
memiliki komponen kearah vertikal atau vy = 0 sehingga
vy = v0sin 𝛼 – gt
0 = v0 sin 𝛼 – gt
v0 sin 𝛼 = gt
waktu yang diperlukan oleh benda untuk mencapai titik tertinggi untuk
titik puncak adalah

𝑣0 sin 𝛼
t= 𝑔

b. Waktu untuk Mencapai Titik Jenuh


Lintasan gerak parabola memiliki sifat simetris. Pergerakan benda dari
keadaan awal sampai di titik puncak dan dari titik puncak sampai memotong
sumbu-x kembali, benda menempuh panjang lintasan yang sama sehingga
untuk mencapai titik puncak, yaitu
2𝑣0 sin 𝛼
t =
𝑔
c. Titik tertinggi pada Sumbu-y
Substitusikan persamaan waktu untuk mencapai titik tertinggi ke dalam
persamaan posisi pada arah sumbu-ysehingga akan diperoleh titik tertinggi
(ym)yang dapat dicapai oleh benda.
1 𝑣0 sin 𝛼
y = v0 sin 𝛼t - 2 gt2, dengan t = t = 𝑔
𝑣0𝑠𝑖𝑛𝛼 1 𝑣0𝑠𝑖𝑛𝛼
ym = v0 sin 𝛼 −2g
𝑔 𝑔

𝑣02 𝑠𝑖𝑛2 𝛼 𝑣02 𝑠𝑖𝑛2 𝛼


ym = -
𝑔 2𝑔

𝑣02 𝑠𝑖𝑛2 𝛼
ym = 2𝑔
d. Titik Terjauh pada Sumbu-x
Untuk mencapai titik terjauh pada sumbu-x, subtitusikan persamaan waktu
untuk mencapai titik terjauh ke dalam persamaan posisi pada arah sumbu-x
sehingga akan diperoleh titik terjauh (xm) yang dicapai oleh benda.
2𝑣0𝑠𝑖𝑛𝛼
x = v0 cos 𝛼 t, dengan t = 𝑔
2𝑣0 sin 𝛼
xm = v0 cos 𝛼 𝑔

2𝑣02 sin 𝛼 cos 𝛼 𝑣02 sin 2𝛼


xm = =
𝑔 𝑔

perlu diketahui bahwa 2 sin 𝛼 cos 𝛼 = sin 2 𝛼 sehingga didapatkan

2𝑣02 sin 𝛼 cos 𝛼 𝑣02 sin 2𝛼


xm = =
𝑔 𝑔

Dari persamaan (5-3) dan persamaan (5-4), dapat ditentukan sudut


elevasi agar dicapai ym dan xm.

𝑣02 sin 2𝛼
Titik tertinggi : ym = 2𝑔

Agar ym maksimum , sin2 𝛼 harus maksimum, yaitu

sin2𝛼 = 1⇒ 𝛼 = 90o

jika 𝛼 = 90o atau peluru ditembakkan vertikal keatas, pelemparan akan


mencapai titik tertinggi.

𝑣02 sin 2𝛼
Titik terjauh : xm = 2𝑔

Agar x maksimum, sin 2𝛼 harus maksimum, yaitu

sin 2𝛼 = 1⇒2𝛼 = 90o

𝛼 = 45o

Jadi, pelemparan akan mencapai titik terjauh jika 𝛼 = 45o


Menentukan Hubungan x dan y pada Gerak Parabola

Telah diketahui bahwa persamaan lintasan dalam arah sumbu-x memenuhi


persamaan sebagai berikut.
𝑥
x = v0 cos 𝛼 t ⇒ t = 𝑣
𝑜 cos 𝛼

Subtitusikan persamaan waktu (t) tersebut ke dalam persamaan lintasan


dalam arah vertikal atau arah sumbu-y berikut.
1
y = v0 sin 𝛼 t - 2 gt2

Sehingga diperoleh :
𝑥 1 𝑥
y = v0sin 𝛼 𝑣 -2g𝑣
0 cos 𝛼 0 cos 𝛼

sin 𝛼 𝑔
y = cos 𝛼 x - 2𝑣2 𝑐𝑜𝑠2 𝛼 𝑥2
0

𝑔
y = (tan 𝛼) x - 2𝑣 2 𝑐𝑜𝑠2 𝛼 𝑥2
0

Persamaan (5-5) memenuhi persamaan y = Ax – Bx2 yang merupakan


persamaan parabola. Dengan demikian, hal tersebut membuktikan secara teoritis
bahwa lintasannya berbentuk parabola.

Sebuah benda jatuh bebas dari pesawat terbang di udara yang bergerak dengan
kecepatan horizontal konstan. Gerak benda tersebut akan membentuk lintasan
parabola. Oleh karena pesawat bergerak dalam arah mendatar, sudut elevasinya
adalah nol. Walaupun benda dilepaskan jatuh bebas, kecepatan awal benda saat
dilepas tidak sama dengan nol, melainkan sama dengan kecepatan pesawat karena
benda dilepaskan dari pesawat yang sedang bergerak.
BAB III

PEMBAHASAN
BAB IV

PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

Pujianto, dkk. 2013. FISIKA untuk SMA/MA kelas X. PT. Intan Pariwara : Klaten.

Kumajaya, Ketut dan Wawan Purnama. Buku Siswa Aktif Dan Kreatif Belajar
Fisika . Grafindo Media Utama : Bandung.

Вам также может понравиться