Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
1. Dukungan atau subsidi yang membuat distorsi (trade distorting subsidies) dimana negara
anggota harus menetapkan level maksimum dan kemudian menguranginya pada tingkat
yang diperbolehkan.
2. Subsidi yang dianggap tidak mendistorsi atau non trade distorting sering disebut sebagai
Green Box, tidak ada jumlah maksimum yang ditentukan, sehingga Negara anggota boleh
menambah tanpa batas. Green Box merupakan pembayaran untuk misalnya perlindungan
lingkungan dan penelitian.
Dalam subsidi yang mendistorsi atau Trade Distorting Subsidies (TDS) terdapat tiga kategori:
1. AMS – aggregate measurement support atau sering disebut Amber Box, ini berkaitan
dengan intervensi harga dan dimasukkan sebagai yang paling mendistorsi.
2. De minimis, ini diperbolehkan sampai tingkat tertentu yang dihitung dari persentase dari
nilai produksi.
3. Blue Box, subsidi jenis ini dianggap mendistorsi tapi tidak sebesar Amber Box.
Selain aturan-aturan tersebut, WTO sendiri juga telah membentuk Dispute Settlement
Body (DSB) untuk mengantisipasi penyelesaian masalah yang terjadi diantara anggota-
anggotanya. Masalah terkait dengan pemberian subsidi dan kebijakkan proteksi adalah
Dumping. Dumping terjadi apabila produk-produk impor tersebut dijual dengan harga lebih
rendah daripada harga yang berlaku di pasaran. Untuk menerapkan anti dumping, badan
perdagangan suatu Negara harus membuktikan terlebih dahulu bahwa dumping tersebut
menyebabkan kerugian terhadap industri di negaranya. Mengingat relatif tingginya kasus
dumping, hendaknya negara mencermati dan mengantisipasi serta menghindari
kemungkinan adanya tuduhan dumping tersebut. Masalah ini adalah masalah yang sangat
sering ditemui seperti di India terbukti melakukan tuduhan dan penyelidikan antidumping
atas 425 kasus, di mana 316 kasus dikenakan BMAD, AS melakukan penyelidikan atas 366
kasus dan mengenakan BMAD terhadap 234 kasus. Sementara itu, China melakukan
penyelidikan atas 125 kasus di mana 70 kasus di antaranya dikenai BMAD. Turki juga
menyelidiki tuduhan praktek dumping 101 kasus bagi pengenaan 86 kasus BMAD.
Sementara itu, Korsel mengenakan BMAD terhadap 46 kasus dari 81 kasus dumping yang
diselidikinya.
Dumping dalam hal ini merupakan suatu tindakan melanggar kesepakatan yang telah
disepakati dan diratifikasi oleh subyek hukum Internasional. Yang dimaksud subyek hukum
internasional disini adalah semua subyek hukum yang mengatur aspek-aspek ekonomi baik
yang sifatnya nasional maupun internasional (termasuk hukum internasional publik dan
hukum perdata). Yang merupakan subyek hukum disini adalah negara yang harus
memenuhi syarat sebagai negara yakni memiliki penduduk, wilayah, pemerintah yang
berdaulat, dan kemampuan melakukan hubungan diplomatik dengan negara lain, Individu
yang statusnya tergantung kepada isi ketentuan perjanjian yang memberikan kedudukan
tersebut karena kemampuan individu untuk membuat kontrak atau perjanjian ekonomi
(bisnis) dengan subyek hukum lainnya, selain itu Multi national Cooperation (MNCs) dan
Organisasi Internasional (OI) yang memiliki definisi yang melekat pada dirinya untuk
menjadi subyek hukum internasional selain memiliki legal personality yakni kemampuan
untuk melakukan perjanjian atau kontrak dengan seubyek hukum lainnya.
Mengingat dumping terjadi antar anggota WTO yang terdiri dari negara-negara berdaulat
berarti terjadi pelanggaran terhadap kesepakatan yang telah ditetapkan di WTO yang
menjadi aturan bagi para anggota WTO untuk bertindak mengingat semua yang
mengajukan diri untuk menjadi anggota WTO harus menaati kesepakatan tersebut.
Kesepakatan yang terbentuk antar dua pihak atau lebih merupakan sumber hukum
internasional yang dapat menjadi sumber Hukum Ekonomi Internasional menurut Pasal 38
Ayat 1 Statuta Mahkamah Internasional selain kebiasaan inetrnasional, prinsip hukum yang
diakui oleh negara bangsa, keputusan para hakim dan ajaran ahli hukum.
KESIMPULAN
Penjualan barang oleh eksportir keluar negeri dikenai berbagai ketentuan dan pembatasan
serta syarat-syarat khusus pada jenis komoditas tertentu termasuk cara penanganan dan
pengamanannya. Setiap negara memiliki peraturan dan ketentuan perdagangan yang
berbeda-beda. Produk yang akan dipasarkan haruslah memiliki standar mutu yang baik
(export quality) sehingga dapat memuaskan konsumen serta pengiriman barang yang tepat
waktu yang dapat berdampak terhadap pemesanan secara reguler. Disamping itu eksportir
haruslah mengerti selera konsumen negara tujuan ekspor. Kegiatan ekspor yang lancar akan
ikut menyumbang pendapatan negara dari sektor pajak ekspor disamping tentunya akan
berdampak positif berupa keuntungan yang diperoleh eksportir tersebut. Sementara itu
untuk kasus dumping Indonesia – Korea Selatan pada akhirnya dimenangkan oleh pihak
Indonesia. Namun untuk menghadapi kasus-kasus dumping yang belum terselesaikan
sekarang maka indonesia perlu melakukkan antisipasi dengan pembuatan Undang-Undang
(UU) Anti Dumping untuk melindungi industri dalam negeri dari kerugian akibat
melonjaknya barang impor.