Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
[MAINTENANCE SYSTEMS]
RELIABILITY
PREDICTIVE OPERATIONS
CENTERED
MAINTENANCE INVOLVEMENT
MAINTENANCE
PREVENTIVE MAINTENANCE
The Changing World of Maintenance
Sejak dekade 70-an maintenance telah berkembang
dengan cepat, karena:
1. Kenaikan jumlah dan ragam aset fisik (physical assets)
seperti plant, building, equipments, dll
2. Design peralatan yang semakin kompleks,
3. Perkembangan teknik-teknik dalam maintenance,
4. Perubahan pandangan terhadap organisasi dan
tanggung-jawab dalam maintenance,
5. Peningkatan kesadaran untuk memperpanjang umur
peralatan,
6. Kesadaran hubungan antara failure dari aset terhadap
safety dan lingkungan,
7. Kesadaran hubungan antara maintenance dengan
kualitas produk,
8. Pola fikir baru dari bagian maintenance sebagai engineer
dan manager.
Perkembangan Maintenance
Sejak tahun 1930-an, perkembangan maintenance dibagi
ke dalam 3 generasi:
The First Generation
The Second Generation
The Third Generation
First Generation
1. Sekitar World War II,
2. Industri belum banyak menggunakan mesin,
3. Down time belum menjadi masalah,
4. Equipment masih sederhana dan over-designed,
sehingga aman,
5. Pencegahan failure dari equipment belum dirasakan
sangat penting.
Second Generation
1.Pasca World War II (1950-an),
2.Permintaan produk industri meningkat,
3.Ketersediaan tenaga kerja menurun,
4.Penggunaan mesin di industri meningkat dan lebih
kompleks,
5.Down time menjadi perhatian manager, sehingga
pencegahan failure diperhatikan konsep
preventive maintenance,
6.Maintenance cost meningkat konsep maintenance
planning and control,
7.Memaksimalkan umur aset,
Third Generation
1. Mulai pertengahan dekade 70-an,
2. Down time berpengaruh terhadap penurunan
output, kenaikkan biaya produksi dan costumer
service,
3. Reliability and availability menjadi key issues,
4. Pentingnya quality standard,
5. Pentingnya safety and environment.
Sejarah Harapan Pada Maintenance
Third Generation
• Higher plant availability and
Second Generation reliability
Second
First Generation
Generation
• First generation
– as things got older, they were more likely to fail
• Second generation
– growing awareness of “infant mortality” lead to the
”bathtub” curve
• Third generation
– revealed to six failure patterns in practice
Perubahan Teknik Maintenance
Third Generation
• Condition monitoring
• Design for reliability and
maintainability
Second Generation • Hazards study
First • scheduled overhauls • Small, fast computers
Generation • Failure modes and effects
• Systems for planning
analysis
• Fix it when and controlling work
it broke • Big, slow computers • Multi-skill and teamwork
4. Governor Mekanis
a. Periksa pelumas secara berkala, perhatikan bila ada kebocoran.
3. Pembuangan Udara
Udara dalam bahan bakar akan mengganggu kelancaran kerja
mesin, dan sukar di start. Pembuangan udara dilakukan dengan
cara:
3. Pembuangan Udara
Udara dalam bahan bakar akan mengganggu kelancaran kerja
mesin, dan sukar di start. Pembuangan udara dilakukan
dengan cara:
a. Kendorkan baut pembuang udara pada saringan bahan
bakar, dan selanjutnya gerakkan pompa (tangan) pengisi
bahan bakar. Setelah udara keluar, kencangkan kembali
baut pembuang udara,
b. Kendorkan sekrup pembuang udara pada pompa sehingga
udara dapat keluar dari dalam penyemprot bahan bakar.
c. Kendorkan sekerup penyambung pipa penekan bahan bakar
pada penyemprot bahan bakar. Setel pengatur bahan bakar
pada posisi penyemprotan maksimum, lalu putarlah poros
engkol dengan motor starter. Apabila bahan bakar yang keluar
melalui sekerup tsb tidak berbusa, hal menunjukkan bahwa
bahan bakar sudah bebas udara.
3. Termostat
a. Bila suhu air pendingin terlalu tinggi atau rendah, maka hal itu
dapat disebabkan oleh rusaknya termostat.
F. PERAWATAN SISTEM LISTRIK
1. Generator
Generator arus searah (DC), komutatornya harus dirawat.
Generator arus bolak balik (AC), slip ring dan sikat harus diperiksa
dan diganti secara berkala.
Dalam hal generator arus searah:
a. Periksa sikat-sikatnya dengan cermat dan bersihkan dari debu
karbon.
b. Periksa komutator secara berkala.
2. Motor Starter
a. Periksa dan rawat sikat dan komutatornya,
b. Periksa keausan pada koplingnya
3. Baterai
Tegangan baterai dapat berkurang walaupun sedang tidak
digunakan.
a. Bukalah tutup baterai dan periksa air baterai,
b. Dengan mengukur berat jenis air baterai, akan dapat diketahui
muatan baterai,
c. Usahakan baterai dalam keadaan bersih dan kering,
d. Perhatikan kebersihan sambungan pada terminalnya,
e. Usahakan bagian atas baterai bebas dari logam, untuk
mencegah hubung singkat.
G. PENGOKOHAN BAUT-BAUT UTAMA
1. Kepala Silinder
Untuk mesin baru, atau mesin baru ganti paking kepala silinder,
periksa dan kokohkan baut kepala silindernya. Pergunakan kunci
torsi sesuai dengan urutan dan torsi yang diberikan pada buku
manualnya.
1. Asap hitam,
2. Hidrokarbon tak terbakar UHC,
3. Karbon monoksida CO,
4. Oksida nitrogen NO dan NO2
Oksida nitrogen NO dan NO2 biasanya dinyatakan dengan NOx.
Jika dibandingkan dengan motor bensin, gas buang motor diesel
tidak banyak mengandung CO dan UHC. Kadar NO2 jauh lebih
rendah dibandingkan NO. Jadi dapat dikatakan bahwa komponen
utama gas buang yang membahayakan dari motor diesel adalah
NO dan asap hitam.
Hal berbahaya lainnya:
• Asap putih juga berbahaya (bersifat sementara). Asap putih
terdiri dari kabut bahan bakar atau minyak pelumas yang
terbentuk pada start dingin.
• Asap biru karena adanya bahan bakar tak terbakar atau tak
terbakar sempurna, terutama pada periode pemanasan mesin
atau pada beban rendah.
• Bau kurang sedap yang dapat mengganggu lingkungan.
• Bahan bakar dengan sulfur tinggi, sebaiknya tidak digunakan
karena menimbulkan SO2 dalam gas buang.
EMISI GAS NOx
NO merupakan reaksi antara N2 dan O2 pada suhu tinggi (suhu >
2000 oC).
O2 → 2O
N2 + O2 → NO + N
N + O2 → NO + O.
Penguraian NO menjadi N2 dan O2 sangat lambat walaupun suhu
tinggi. Hal ini tidak terjadi dalam waktu singkat atau dalam satu
siklus pembakaran. NO sangat berbahaya karena mengganggu
saraf pusat. Adanya O2 akan membentuk NO2. Gas NO2 ini
mengeluarkan bau merangsang yang dapat mengganggu paru-paru
(edema paru-paru) dan bronchitis.
• Sinar matahari (dengan udara yang mengandung NO dan UHC)
akan menyebabkan terbentuk kabut asap foto kimia
(photochemical smog) yang menyebabkan polusi udara,
terutama pada kota-kota besar.
• UHC terutama disebabkan oleh motor-motor bensin, sedang NO
terjadi pada reaksi pembakaran suhu tinggi pada motor bakar,
pusat listrik, pabrik.
• Komponen utama dari kabut asap adalah ozon O3, aldehyde
RCHO dan peroxy-acyl-nitrate RCO3NO2.
• CH3CO3NO2 yang biasa disingkat dengan PAN sangat
memedihkan mata dan terjadi bersama formaldehida HCHO.
• RCO3NO2 dan O3 merupakan oksidator sangat kuat (oksidator
foto kimia). O3 menyebabkan edema paru-paru.
Proses fotokimia dalam suatu sampel gas buang mobil penumpang
Ruang bakar terbuka
Putaran 2500 rpm
X 1000 ppm CHC
X 1000 ppm NO
X 100 ppm NO2
METHODS
1. Perawatan secara baik dan benar (Proper engine maintenance)
2. Modifikasi Mesin (Engine design modifications)
3. Bahan bakar berkualitas (Improved fuel quality)
4. Penanganan gas buang secara baik (Use of exhaust technology)
5. Ventilasi cukup (Good ventilation practices)
Diesel Engine Maintenance Practices
1. Lakukan repair/perawatan Preventive and predictive secara ter-
schedule dan adjustment pada setiap komponen mengikuti program
perawatan dasar (basic maintenance program),
2. Inspeksi dan service dilaksanakan pada tiap komponen mesin
secara ter-schedule dan setiap 250 jam kerja,
3. Inspeksi menyeluruh dari mesin meliputi komponen berikut yang
dapat mengontrol emisi gas buang:
a. Sistem saluran udara masuk (intake air system)
b. Sistem gas buang (exhaust system)
c. Engine ♦ stall speed at full load, rated speed
♦ valve clearance
♦ electrical systems
d. Sistem bahan bakar (fuel system).
• Operator mesin / equipment merupakan ujung tombak
perawatan (fist line maintenance)
• Setiap pergantian shift, operator melakukan pengecekan awal
sesuai checklist yang ada, dan setelah lengkap, ditandatangani
dan kemudian diserahkan kepada pengawas (supervision).
• Secara khusus, hal yang mutlak diperhatikan adalah saringan
sistem udara masuk mesin, kondisi mesin, pelumas, rem dan
sistem pemadam kebakaran.
Diesel Engine Maintenance Practices
Control of Emissions
Turbocharging System
Fuel injection system
Brake Mean Effective Pressure
Acceleration value (g-value)
Little or no influence
Bore & stroke
Number of cylinders
RPM
V-engine vs. in-line
Turbocharger Design
Rocker arm
Choke Valve spring
Valve guide
Parts of an Throttle Pushrod
Intake manifold
IC Engine Exhaust manifold
Sparkplug
Combustion chamber
Tappet
Piston rings Dipstick
Piston Cam
Wrist pin
Camshaft
Cylinder block
Connecting rod Water jacket
Oil gallery to piston Wet liner
Oil gallery to head
Connecting rod bearing
Crankcase
Crankpin
Crankshaft Main bearing
Spark
Cylinder Plug
Piston
Connecting
Crank
Rod
Crankcase
Bernoulli Effect:
P+1/2 rV2 = Constant Throttle Plate
Atomized Fuel
Float Venturi
Monitored Engine
Operating Conditions:
TRIGGER COMPUTER Manifold Pressure
Engine Speed
Air Temperature
Coolant Temperature
Acceleration
INJECTOR DRIVE UNIT
Injectors
FUEL TANK
Kawengan Chemical Composition Fuel Gas
COMPONENT SYMBOL MOLE (%)
Carbon Dioxide CO2 0.4
Nitrogen N2 0.74
Methane CH4 85.51
Ethane C2H6 6.46
Propane C3H8 4.08
Iso-Butane C4H10 0.08
n-Butane C4H10 1.13
Iso-Pentane C5H12 0.35
n-Pentane C5H12 0.28
Hexanes Plus C6H14 0.25
Two Stroke Engine
Two Stroke Engine
Statements
• Caterpillar
• Cummins
• Detroit Diesel
• Ford
• GM Motors
• International
• John Deere
IMPROVEMENT OF
EFFECTIVE DIESEL OPERATION
1. Implementation and use of modern engines
2. Improved fuel quality
3. Improved exhaust control technology
4. Ventilation design and practices
DIESEL ENGINE MAINTENANCE
- Emissions Regulations -
• Application
• Installation Criterion
• Load Factors • Ultra Low Sulfur Diesel
- Low Lubricity
•Oil Change Interval - Additives
•Scheduled Oil Analysis - Macrobal Growth
•Antifreeze
•Long Life
•Coolant Analysis • Operation & Maintenance Guide
Motor gas Cat 3412 NA di Kawengan
Caterpillar & Co. Ltd USA