Вы находитесь на странице: 1из 7

Makalah : Pengorganisasian Informasi/Pengetahuan Dalam Ingatan Manusia

Nama : STEPHANIE NOVA, S.Pd

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Abad 21 merupakan era dimana perkembangan informasi yang sangat cepat
denganadanya berbagai media digital yang telah tersedia. Pembelajaran abad 21
pun tidak seperti erasebelumnya yang hanya berpusat pada guru dan buku
sebagai sumber belajar. Informasi pada abad 21 telah tersedia dimanapun dan
kapanpun melalui jaringan internet dan teknologi digital.
disebabkan oleh pengalaman. Belajar merupakan proses mendapatkan
pengetahuan, keterampilan, nilainilai, pilihan, atau pemahaman-pemahaman
yang baru yang melibatkan proses sintesis dari jenis informasi yang
berbedabeda.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa belajar merupakan pengolahan
informasi. Tidak ada proses belajar yang ideal untuk segala situasi dan cocok
untuk semua siswa. Hal ini dikarenakan belajar sangat ditentukan oleh
pengorganisasian informasi dalam ingatan manusia. Untuk itu, snagat diperlukan
bagi guru mengenai pemahaman pengorganisasian informasi dalam ingatan
manusia. Berdasarkan uraian tersebut penulis membuat makalah ini dengan
judul “Pengorganisasian Informasi dalam Ingatan Manusia”.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini antara lain :
1. Bagaimana agar ingatan kuat?
2. Bagaimanakah aplikasi pengorganisasian informasi dalam pembelajaran?
3. Bagaimanakah pengorganisasian informasi dalam ingatan?
4. Sifat informasi apa sajakah yang mudah diingat?

C. Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat dengan tujuan agar guru mengetahui tentang
pengorganisasian informasi dalam ingatan dan penerapan pengorganisasian
informasi dalam pembelajaran sehingga guru dapat memfasilitasi siswa dalam
belajar dengan lebih baik.
Makalah : Pengorganisasian Informasi/Pengetahuan Dalam Ingatan Manusia
Nama : STEPHANIE NOVA, S.Pd

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengorganisasian Informasi dalam Ingatan


Informasi mencakup pengetahuan apapun yang terekam dalam buku, artikel
majalah, film, video ataupun pengetahuan yang disampaikan secara lisan dalam
suatu percakapan, ceramah, pidato, dan sebagainya. Dengan adanya
pengorganisasian informasi, individu dapat terbantu untuk menyimpan,
menorganisasi, dan mengungkapkan kembali informasi tersebut.

Ada tiga struktur memori dalam pengorganisasian informasi yaitu:


a. Pencatatan penginderaan (Sensoric Memory)
Sensoric Memory merupakan ingatan sekilas atau sekelebat yang
didapat melalui panca indera ini biasanya.
b. Penyimpanan Jangka Pendek (working memory)
Penyimpanan jangka pendek adalah setiap ingatan inderawi yang
stimulusnya mendapat perhatian dari seseorang. Penyimpanan jangka
pendek ini dapat bertahan relative jauh lebih lama lagi, yaitu sekitar 20 detik.
c. Penyimpanan Jangka Panjang (Long Term Memory)
Suatu proses penyimpanan informasi yang permanen. Memori jangka
panjang ini berasal dari memori jangka pendek yang selalu diulangulang dan
berkesan bagi individu sehingga informasi yang ia terima dapat bersifat
permanen dan bila suatu saat ia butuhkan maka akan teringat lagi. Informasi
yang sudah tersimpan di dalam penyipanan jangka panjang ini sulit untuk
hilang, sehingga dapat diingat dengan mudah.

Ingatan terdiri dari struktur informasi yang terorganisasi dan proses


penelusurannya bergerak secara hirarkhis, dari informasi yang paling umum dan
inklusif ke informasi yang paling umum dan rinci, sampai informasi yang
diinginkan diperoleh. Proses pengorganisasian informasi dalam ingatan dimulai
dari proses penyandian informasi (encoding), diikuti dengan penyimpanan
informasi (storage), dan diakhiri dengan mengungkapkan kembali informasi-
informasi yang telah disimpan dalam ingatan (retrieval).

1. Encoding
Encoding adalah proses pencatatan informasi sensoris diubah kedalam
bentuk yang dapat diingat. Proses pengubahan informasi dapat terjadi
Makalah : Pengorganisasian Informasi/Pengetahuan Dalam Ingatan Manusia
Nama : STEPHANIE NOVA, S.Pd

dengan sengaja dan tidak sengaja. Tidak sengaja, apabila halhal yang
diterima oleh inderanya dimasukkan dengan tidak sengaja kedalam
ingatannya. Contohnya pada anak-anak yang tidak sengaja menyimpan
pengalamannya saat menangis keraskeras saat terjatuh dari sepeda.
Sengaja, saat seseorang dengan sengaja memasukkan pengalaman dan
pengetahuan kedalam ingatannya. Contohnya siswa dengan sengaja
memasukkan segala hal yang dipelajari di sekolah.
2. Storage
Storage adalah proses penyimpanan informasi yang telah diproses dalam
encoding. Sesuatu yang telah dipelajari disimpan dalam bentuk jejak-jejak
dalam jiwa seseorang. Jejak ini untuk sementara disimpan dalam ingatan
yang pada suatu waktu dapat ditimbulkan kembali, disebut sebagai memory
traces. Tetapi tidak semua memory traces akan tetap tinggal dengan baik,
karena pada suatu waktu memory traces dapat hilang, dalam hal ini orang
mengalami kelupaan.
3. Retrival
Retrival adalah proses mengingat kembali apa yang telah disimpan
sebelumnya, dimana informasi yang telah tersimpan dikeluarkan kembali
sesuai kebutuhan.

Cara lain untuk melihat proses berlangsungnya pengorganisasian informasi di


dalam ialah adalah dengan melihat pengaruh kontek dalam memori. Informasi
dikodekan dan disimpan dalam memori dapat dengan mudah dipengaruhi oleh
konteks di mana informasi tersimpan. Misalnya, konteks verbal di mana kata
kemacetan dikodekan seperti “selai strawberry” versus “kemacetan lalu lintas”
akan menentukan jenis fitur dikodekan dalam memori. Konteks berfungsi untuk
membantu mengatur fiturfitur khusus untuk penempatan dimemori.

B. Sifat informasi yang Mudah Diingat


Dari berbagai macam informasi yang tersedia, tidak semua informasi mudah
diingat oleh manusia. Berikut adalah sifat informasi yang mudah diingat oleh
manusia:
a. Unik
Sesuatu yang unik akan menjadi informasi yang tidak umum
dibandingkan dengan yang lain. Informasi yang unik akan mendapat
perhatian lebih besar dari pada yang lain sehingga mudah terregistrasi ke
dalam ingatan.
Makalah : Pengorganisasian Informasi/Pengetahuan Dalam Ingatan Manusia
Nama : STEPHANIE NOVA, S.Pd

b. Bermuatan Emosi
Peristiwa yang melibatkan perasaan dan emosi yang tinggi
kapasitasnya dapat membuat sesorang mudah mengingatnya. Begitu
besarnya sehingga bila bertemu kembali dengan kondisi yang serupa
akan dapat ‘memanggil’ ulang ingatan tersebut. Contohnya ingatan masa
kecil seringkali bermuatan emosi tinggi.
c. Kedetailan
Kedetailan akan memperjelas perbedaan informasi yang satu dengan
yang lainnya. Kedetailan informasi dapat memperkuat ingatan manusia.

C. Cara agar Ingatan Kuat


Cara agar ingatan kuat untuk menyimpan informasi antara lain dengan :
a. Imajinasi
Dengan imajinasi, individu bisa menyesuaikan dengan informasi yang
ingin diingat. Imajinasi yang menunjang ingatan dibuat oleh individu itu
sendiri secara bebas menyesuaikan prinsipp-rinsip ingatan lain secara
detail.
b. Asosiasi Pikiran
Asosiasi pikiran yaitu menghubungkan antara informasi yang satu
dengan informasi yang lain meskipun tidak ada hubungannya. Semakin
sering individu menggunakan asosiasi semakin kuat ingatan tentang
asosiasi tersebut dan begitu pula sebaliknya.
c. Pengelompokan Informasi (Chunking)
Pengelompokkan informasi dilakukan karena kapasitas mengingat
yang terbatas terutama memori jangka pendek. Mengelompokkan
informasi ke dalam kapasitas yang lebih kecil memudahkan pikiran
membagi perhatian dan memperkuatnya untuk dilanjutkan ke memori
jangka panjang.
d. Skema
Skema merupakan pengorganisasian informasi sehingga lebih mudah
untuk diingat. Pengorganisasian dilakukan berdasarkan persamaan-
persamaan karakteristik.
e. Mengatur Jeda dalam Mengingat
Informasi yang mudah untuk diingat adalah informasi yang berada di
awal atau diakhir. Besarnya informasi yang masuk ke dalam pikiran akan
memungkinkan banyaknya informasi yang hilang. Waktu jeda 12 menit
diperlukan untuk memberi waktu untuk menyerap informasi.
Makalah : Pengorganisasian Informasi/Pengetahuan Dalam Ingatan Manusia
Nama : STEPHANIE NOVA, S.Pd

D. Aplikasi Pengorganisasian Informasi dalam Pembelajaran


Pelajar aktif dipandang sebagai pengolahan informasi yang akan dipelajari,
bukan hanya pasif mendaftarkan informasi. Pendekatan organisasi untuk belajar
dan memori mengasumsikan untuk mengorganisir informasi ke dalam beberapa
pola yang bermakna, dan merancang strategi, rencana dan merumuskan
hipotesis tentang informasi yang dikodekan dan strored dalam memori.
Sesuatu yang sudah dipahami akan lebih mudah diingat siswa daripada
sesuatu yang tidak dipahaminya. Contohnya, proses untuk mengingat bilangan
17.081.945 akan jauh lebih mudah daripada proses mengingat bilangan
51.408.791 karena bilangan pertama sudah dikenal para siswa, apalagi jika
dikaitkan dengan hari kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945 yang dapat ditulis
menjadi 17–08–1945.
Hal-hal yang sudah terorganisir dengan baik akan jauh lebih mudah diingat
siswa daripada hal-hal yang belum terorganisir. Contohnya, mengingat susunan
bilangan 125, 64, 1, 9, dan 27 akan jauh lebih sulit daripada mengingat bilangan
berikut yang sudah terorganisir dengan baik 1, 9, 27, 64, dan 125.
Sesuatu yang menarik perhatian siswa akan lebih mudah diingat daripada
sesuatu yang tidak menarik hatinya. Pemutaran film animasi 3D yang menarik
perhatian para siswa akan memungkinkan para siswa untuk duduk berjamjam di
depan layar dan jalan ceriteranya akan mampu mereka ingat dengan mudah.
Namun suatu proses pembelajaran yang tidak menarik perhatian mereka dapat
menjadi beban bagi siswa dan tentunya juga bagi para guru.
Fungsi guru agar informasi dapat terekam dengan baik oleh siswa yaitu
merencanakan, mempersiapkan dan melengkapi perangsang yang penting untuk
masukan simbolik (informasi verbal, katakata, angka-angka dan sebagainya) dan
masukan referensial (objek dan peristiwa-peristiwa) yang akan membawa
kepada konsep informasi yang cocok untuk membimbing siswa memanipulasikan
proses konsep dan mempersiapkan umpan balik (feedback) dari sebuah latihan/
pembelajaran.

Hal esensial dari pembelajaran dalam pengorganisasian informasi dalam ingatan:

 Membimbing peserta didik dalam penerimaan stimulus


Kegiatan pembelajaran yang dapat dilakukan berkaitan dengan memberikan
bimbingan perhatian peserta didik terhadap penerimaan stimulus antara lain:
Makalah : Pengorganisasian Informasi/Pengetahuan Dalam Ingatan Manusia
Nama : STEPHANIE NOVA, S.Pd

a. Memberikan perhatian khusus terhadap siswa mengenai stimulus-


stimulus yang akan dipilih siswa siswa/peserta didik akan lebih
terkosentrasi pada stimulus yang telah ditentukan.
b. Mengenali secara awal stimulus dengan kode-kode tertentu untuk
memudahkan peserta didik dalam menerima informasi yang cermat dan
lengkap.

 Memperlancar pengkodean
Ada dua rancangan yang berbeda yang dapat memudahkan pengkodean
yaitu dengan memberikan pengisyaratan, elaborasi, dan cara titian ingatan
sebagai pembantu untuk menyusun sandi atau kodekode guna memudahkan
dalam proses penyimpanan pada memori kerja peserta didik. Contohnya akronim
untuk belajar asosiasi yang sifatnya sembarang.

 Memperlancar penyimpanan dan retrival


Suatu taktik atau siasat pengkodean sangat penting karena hal ini dapat
meningkatkan kemampuan mengingat kembali pada waktu yang akan datang. Ini
dapat ditujukan berupa: irama bunyi,sajak, kata-kata pokok, citra visual dan
sebagainya, yang semuanya memberikan pengisyaratan untuk maksud retrival
bagi peserta didik dalam proses belajar. Elaborasi berbasis pembelajaran dan
peserta didik keduanya juga memberikan sumbangan yang besar dalam proses
mengingat kembali terhadap informasi yang sudah tersimpan dalam memori
menusia.

BAB III
SIMPULAN

Berdasarkan penyusunan makalah ini, maka dapat diperoleh simpulan sebagai


berikut:
1. Proses pengorganisasian informasi dalam ingatan dimulai dari proses
penyandian informasi (encoding), diikuti dengan penyimpanan informasi
(storage), dan diakhiri dengan mengungkapkan kembali informasi-informasi
yang telah disimpan dalam ingatan (retrieval).
2. Sifat informasi yang mudah diingat oleh manusia yaitu informasi yang unik,
bermuatan emosi, dan kedetailan.
Makalah : Pengorganisasian Informasi/Pengetahuan Dalam Ingatan Manusia
Nama : STEPHANIE NOVA, S.Pd

3. Cara agar ingatan kuat untuk menyimpan informasi antara lain dengan
imajinasi, asosiasi pikiran, chunking, skema, dan memberi jeda untuk
mengingat.
4. Hal esensial dari pembelajaran dalam pengorganisasian informasi dalam
ingatan yaitu membimbing peserta didik dalam penerimaan stimulus,
memperlancar pengkodean, dan memperlancar penyimpanan dan retrival.

Вам также может понравиться