Вы находитесь на странице: 1из 5

PENGERTIAN VOC

VOC atau Vereenidge Oostindische Compagnie yang berarti Persekutuan Perusahaan


Hindia Timur. Kongsi dagang asal Belanda yang memonopoli aktivitas perdagangan di
Asia dan menyatukan perdagangan rempah-rempah dari wilayah timur. Dinamakan
Hindia Timur karena diwilayah barat ada juga yang disebut persekutuan dagang Hindia
Barat yang bernama Geoctroyeerde Westindische Compagnie.
Sebagai perkumpulan kongsi dagang. VOC memiliki beberapa hak istimewa. Hal ini
dilator belakangi dukungan dari negara Belanda sendiri. Kewenangannya sangat luas dan
mendapat fasilitas dari pihak kerjaan Belanda kala itu. Sebagai contoh VOC memiliki
armada perang sendiri. Maka tak jarang sejarawan Belanda menyebut VOC adalah
negara dalam negara.
Rakyat Indonesia kala itu menyebut VOC dengan sebutan Kompeni. Pemanggilan itu
didasari dari kata Compagnie. Karena penyebutannya yang susah maka rakyat Indonesia
menyebut memanggil mereka dengan sebutan itu. Namun rakyat Nusantara lebih
mengenal Kompeni sebagai tentara Belanda bukan sebagai sebuah kongsi dagang.
Sejarah VOC belanda merupakan sejarah yang tidak akan pernah lupa bagi rakyat
Indonesia. Disinilah rakyat indonesia mengenal juga dengan sistem perdagangan.

SEJARAH VOC
Keinginan Belanda untuk melakukan monopoli di bidang perdagangan di kawasan
Nusantara tidak hanya diinginkan oleh Belanda. Inggirs pun menginginkan hal yang
sama untuk mendapatkan rempah-rempah. Sebelum VOC dibentuk, Inggris terlebih
dahulu telah membentuk kongsi dagangnya di kawasan Asia pada tahun 1600 yang
diberi nama EIC singkatan dari East India Company. Pembentukan EIC telah
menimbulkan kekhawatiran dikalangan pedagang Belanda. Awalnya persaingan dagang
diantara mereka, kini menjadi kesepakatan untuk menyaingi EIC dan saling bekerja
sama.
Penggagas berdirinya kongsi dagang para pedagang Belanda adalah Anggota Parlemen
bernama Johan Van Oldebanevelt. Van Oldebadenevel mengajukan usulan agar para
pedagang Belanda bersatu untuk membentuk sebuah sarikat dagang. Maka pada tanggal
20 Maret 1602, atas prakarsa Pangeran Maurits dan Oldebanevelt didirikanlah kongsi
dagang pertama di Belanda yang disebut Verenigde Oost-Indische Compagnie disingkat
VOC atau Perkumpulan Dagang India Timur. Pengurus untuk di pusatnya terdiri dari 17

1
anggota. Knantor pertamanya terletak di Banten dan pimpinannya adalah Francois
Wittert.

Datangnya orang Eropa melalui jalur laut diawali oleh Vasco da Gama, yang pada
tahun 1497-1498 berhasil berlayar dari Eropake India melalui Tanjung
Pengharapan (Cape of Good Hope) di ujung selatan Afrika, sehingga mereka tidak perlu
lagi bersaing dengan pedagang-pedagang Timur Tengah untuk memperoleh akses ke
Asia Timur, yang selama ini ditempuh melalui jalur darat yang sangat berbahaya. Pada
awalnya, tujuan utama bangsa-bangsa Eropa ke Asia Timur dan Tenggara termasuk ke
Nusantara adalah untuk perdagangan, demikian juga dengan bangsa Belanda. Misi
dagang yang kemudian dilanjutkan dengan politik permukiman (kolonisasi) dilakukan
oleh Belanda dengan kerajaan-kerajaan di Jawa, Sumatra dan Maluku, sedangkan
di Suriname dan Curaçao, tujuan Belanda sejak awal adalah murni kolonisasi
(permukiman). Dengan latar belakang perdagangan inilah awal kolonialisasi bangsa
Indonesia (Hindia Belanda) berawal.
Selama abad ke 16 perdagangan rempah-rempah didominasi oleh Portugis dengan
menggunakan Lisbon sebagai pelabuhan utama. Sebelum revolusi di negeri Belanda,
kota Antwerp memegang peranan penting sebagai distributor di Eropa Utara, akan tetapi
setelah tahun 1591 Portugis melakukan kerja sama dengan firma-firma dari Jerman,
Spanyol dan Italia menggunakan Hamburg sebagai pelabuhan utama sebagai tempat
untuk mendistribusikan barang-barang dari Asia, memindah jalur perdagangan menjadi
tidak melewati Belanda. Namun ternyata perdagangan yang dilakukan Portugis tidak
efisien dan tidak mampu menyuplai permintaan yang terus meninggi, terutama lada.
Suplai yang tidak lancar menyebabkan harga lada meroket pada saat itu. Selain itu
Unifikasi Portugal dan Kerajaan Spanyol (yang sedang dalam keadaan perang dengan
Belanda pada saat itu) pada tahun 1580, menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi
Belanda. ketiga faktor tersebutlah yang mendorong Belanda memasuki perdagangan
rempah-rempah interkontinental. Akhirnya Jan Huyghen van Linschoten dan Cornelis de
Houtman menemukan "jalur rahasia" pelayaran Portugis, yang membawa pelayaran
pertama Cornelis de Houtman ke Banten, pelabuhan utama di Jawa pada tahun 1595-
1597.
Pada tahun 1596 empat kapal ekspedisi dipimpin oleh Cornelis de Houtman berlayar
menuju Indonesia, dan merupakan kontak pertama Indonesia dengan Belanda. Ekspedisi
ini mencapai Banten, pelabuhan lada utama di Jawa Barat, disini mereka terlibat dalam
perseteruan dengan orang Portugis dan penduduk lokal. Houtman berlayar lagi ke arah

2
timur melalui pantai utara Jawa, sempat diserang oleh penduduk lokal di Sedayu
berakibat pada kehilangan 12 orang awak, dan terlibat perseteruan dengan penduduk
lokal di Madura menyebabkan terbunuhnya seorang pimpinan lokal. Setelah kehilangan
separuh awak maka pada tahun berikutnya mereka memutuskan untuk kembali ke
Belanda namun rempah-rempah yang dibawa cukup untuk menghasilkan keuntungan.
Pada tanggal 31 Desember 1600 Inggris memulai mendirikan perusahaan dagang di Asia
yang dinamakan The British East India Company dan berpusat di Kalkuta. Kemudian
Belanda menyusul tahun 1602 dan Prancis pun tak mau ketinggalan dan
mendirikan French East India Company tahun 1604.
Pada 20 Maret 1602, para pedagang Belanda mendirikan Verenigde Oost-Indische
Compagnie - VOC (Perkumpulan Dagang India Timur). Di masa itu, terjadi persaingan
sengit di antara negara-negara Eropa, yaitu Portugis, Spanyol kemudian juga Inggris,
Prancis dan Belanda, untuk memperebutkan hegemoni perdagangan di Asia Timur.
Untuk menghadapai masalah ini, oleh Staaten Generaal di Belanda, VOC diberi
wewenang memiliki tentara yang harus mereka biayai sendiri. Selain itu, VOC juga
mempunyai hak, atas nama Pemerintah Belanda yang waktu itu masih berbentuk
republik, untuk membuat perjanjian kenegaraan dan menyatakan perang terhadap suatu
negara. Wewenang ini yang mengakibatkan, bahwa suatu perkumpulan dagang seperti
VOC, dapat bertindak seperti layaknya satu negara.
Perusahaan ini mendirikan markasnya di Batavia (sekarang Jakarta) di pulau Jawa. Pos
kolonial lainnya juga didirikan di tempat lainnya di Hindia Timur yang kemudian
menjadi Indonesia, seperti di kepulauan rempah-rempah (Maluku), yang
termasuk Kepulauan Banda di mana VOC manjalankan monopoli atas pala dan fuli.
Metode yang digunakan untuk mempertahankan monompoli termasuk kekerasan
terhadap populasi lokal, dan juga pemerasan dan pembunuhan massal.
Pos perdagangan yang lebih tentram terletak di Deshima, pulau buatan di lepas
pantai Nagasaki. Daerah ini adalah tempat satu-satunya di mana orang Eropa dapat
berdagang dengan Jepang.
Tahun 1603 VOC memperoleh izin di Banten untuk mendirikan kantor perwakilan, dan
pada 1610 Pieter Both diangkat menjadi Gubernur Jenderal VOC pertama (1610-1614),
namun ia memilih Jayakarta sebagai basis administrasi VOC. Sementara itu, Frederik de
Houtman menjadi Gubernur VOC di Ambon (1605 - 1611) dan setelah itu menjadi
Gubernur untuk Maluku (1621 - 1623).

3
NAMA-NAMA ANGGOTA VOC
1614-1615 Gerard Reynst
1616-1619 Laurens Reaal
1619-1623 Jan Pieterszoon Coen
1623-1627 Pieter Carpentier
1627-1629 Jan Pieterszoon Coen
1629-1632 Jacques Specx
1632-1636 Hendrik Brouwer
1636-1645 Antonio van Diemen
1645-1650 Cornelis van der Lijn
1650-1653 Carel Reyniersz
1653-1678 Joan Maetsuycker
1678-1681 Rijcklof van Goens
1681-1684 Cornelis Speelman
1684-1691 Johannes Camphuys
1691-1704 Willem van Outhoorn
1704-1709 Joan van Hoorn
1709-1713 Abraham van Riebeeck
1713-1718 Christoffel van Swoll
1718-1725 Hendrick Zwaardecroon
1725-1729 Mattheus de Haan
1729-1731 Diederik Durven
1732-1735 Dirk van Cloon
1735-1737 Abraham Patras
1737-1741 Adriaan Valckenier
1741-1743 Johannes Thedens (waarnemend)
1743-1750 Gustaaf Willem Baron van Imhoff
1750-1761 Jacob Mossel
1761-1775 Petrus Albertus van der Parra
1775-1777 Jeremias van Riemsdijk
1777-1780 Reinier de Klerk
1780-1796 Willem Arnold Alting

4
I
NTERAKSI ANTAR RUANG adalah cara mengelola ruang-ruang berdasarkan
potensi dan permasalahannya dan keterkaitan suatu ruang dengan ruang-raung
yang ada disekitarnya. Keterkaitan antar lokasi atau ruang dapat dilihat secara
fisik maupun nonfisik. Secara fisik setiap ruang pasti memiliki
karakteristik pembangunan fisik sesuai dengan perannya di suatu wilayah, contoh
sebagai pusat perdagangan. Secara non fisik, interaksi antar ruang dapat dilihat dari
adanya kesenjangan-kesenjangan sosial maupun ekonomi. Pusat pertumbuhan ekonomi
dan kegiatan sosial biasanya akan selalu terpusat pada lokasi dengan pelayanan publik
yang baik. Ini akan memberikan daya tarik bagi masyarakat di lokasi lain yang menjadi
faktor yang mempengaruhi berkembangnya suatu lokasi atau tidak.

A
grikultur adalah proses memproduksi makanan, panganan, serat, dan banyak
hasil-hasil kebutuhan lain di sektor pertanian tanaman-tanaman tertentu dan
pertambahan hewan-hewan lokal (ternak). Contohnya : padi dan kapas
Menurut ahli bernama VAN AARSTEN, Agrikultur adalah kegiatan manusia
dalam memperoleh hasil yang asalnya dari tumbuhan tertentu atau hewan. Sementara
menurut Mosher, Agrikultur adalah bentuk produksi khas yang berdasar pada proses
pengelolaan tumbuhan dan hewan.

N
on Agrikultur / Tanaman pertanian non-pangan adalah tanaman pertanian
yang dimanfaatkan selain untuk bahan pangan manusia dan pakan ternak.
Contohnya : gandum

Вам также может понравиться