Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
LAMPUNG
KISI-KISI
PENGANTAR ILMU SASTRA
Jerman), dan literatuur (bahasa Belanda). Semuanya berasal dari kata litteratura
kata “littera” dan “gramma” yang berarti huruf (tulisan atau letter). Dalam
bahasa Prancis, dikenal adanya istilah belles-lettres untuk menyebut sastra yang
Inggris sebagai kata serapan, sedangkan dalam Bahasa Belanda terdapat istilah
Ilmu sastra merupakan ilmu yang menyelidiki karya sastra, beserta gejala yang
menyertainya, secara ilmiah. Di samping teks karya sastra, juga semua
peristiwa dan faktafakta sosial yang berkaitan dengan keberadaan karya sastra,
pengarang, pembaca, lembaga penerbitan, media massa, dan sebagainya, juga
menjadi obyek penyelidikannya. Tidak lupa semua hasil-hasil kritik, apresiasi,
resepsi, yang dihasilkan oleh kritikus, apresiator, atau pembacanya, dapat
menjadi obyek penyelidikan Ilmu Sastra. Dan juga, produksi dan distribusi
karya sastra sebagai komodite dapat diangkat untuk diselidiki oleh Ilmu Sastra.
Keempat rumusan tersebut dapat diungkapkan dalam suatu definisi bahwa ilmu
sastra adalah ilmu yang menyelidiki karya sastra beserta gejala-gejala yang
menyertainya, secara ilmiah dan sistematis, yang pada prinsipnya tidak
menghiraukan batas-batas antar-bangsa dan antar-kebudayaan.
Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang ada di luar karya sastra yang secara
tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra.
Secara lebih khusus mempengaruhi bangunan cerita sebuah karya sastra, namun
tidak ikut menjadi bagian di dalamnya. Unsur ekstrinsik tersebut ikut menjadi
bagian di dalamnya. Unsur ekstrinsik tersebut ikut berpengaruh terhadap
totalitas sebuah karya sastra.
Wellek dan werren (2013) menyebutkan ada empat faktor ekstrinsik yang saling
berkaitan dalam karya sastra yakni:
Nyanyian Jiwa
Karya Fauzi Arifin
Jelaskanlah analisis anda mengenai unsur intrinsik dan ekstrinsik kaya satra
tersebut!
10. Tuliskan bagan pengelompokan genre sastra?
1. Esai
2. Kritik
3. Biografi
Sastra Non-
Imajinatif 4. Otobiografi
5. Sejarah
6. Catatan Harian
S 7. Surat-surat
A
S P
T U
I
1 . Epik
2 . Lirik
R S
I 3 . Dramatik
A
1. Novel
Fiksi
Sastra 2. Cerpen
Imajinatif
3. Novelet
P
R
O
S
Drama
A Prosa
1 . Komedi
2 . Tragedi
3 . Melodrama
Drama 4 . Tragi-
komedi
Drama
Puisi
Buku Apresiasi Kesusastraan (Sumardjo,1986)
Agar dapat memahami isi puisi diawali dengan menelaah atau melakukan kajian
terhadap gaya maupun bentuk puisi yang bersama-sama membentuk suatu
keutuhan isi puisi. Perhatikan jika terdapat hal-hal yang menarik perhatian,
misalnya judul serta kekerapan kata. Banyaknya kata yang berulang dapat
menggiring pembaca dalam memahami tema. Jika terdapat bait yang
mengandung sedikit lirik, biasanya di sanalah tertuang tema puisi. Seperti
halnya pada judul yang juga dapat membayangkan tema. Tetapi ingat, judul
belum tentu sama dengan tema. Mengetahui tema serta akulirik merupakan
langkah pertama yang harus dilakukan dalam upaya memahami puisi.
12. Apa yang dimaksud media simulasi realitas, mengapa drama berfungsi sebagai
15. Penokohan pada sastra prosa dapat dilakukan dengan 3 metode. Jelaskan 3
metode tersebut?
Penokohan dapat dilakukan menggunakan 3 metode:
(a) analitik,
(b) dramatik, dan
(c) kontekstual.
Tokoh cerita akan menjadi hidup jika ia memiliki watak seperti layaknya
manusia. Watak tokoh terdiri dari sifat, sikap, serta kepribadian tokoh. Cara kerja
pengarang memberi watak pada tokoh cerita dinamakan penokohan, yang dapat
dilakukan melalui dimensi (a) fisik, (b) psikis, dan (c) sosial.
a) Plausibility ‘kemasukakalan’
Cerita berjalan secara masuk akal, saling berkaitan, dan terdapat hukum
sebab akibat yang sifatnya alamiah. Misalnya, menceritakan seorang anak
petani miskin buta huruf yang menjadi presiden. Harus ada sebuah titik
cerita yang menjadi alasan kuat terjadinya perubahan tersebut.
b) Suprise ‘kejutan’
Cerita yang menarik seharusnya tidak hanya datar dan menjemukan. Ada
kejutan-kejutan yang membuat pembaca tertarik mengikuti cerita hingga
selesai.
c) Suspense ‘penasaran’
Timbulkan rasa penasaran pembaca pada akhir cerita dengan alur cerita yang
tidak mudah ditebak.
d) Unity ‘keutuhan’
Antara awal cerita, tengah, dan akhir cerita adalah sebuah rangkaian yang
utuh dan saling terkait.
Alur cerita karya sastra harus memenuhi kaidah seperti yang dijelaskan di atas, alur
cerita yang menarik akan membawa pembaca atau penonton ikut hanyut dalam
karya tersebut.