Вы находитесь на странице: 1из 4

Komedi dan Ketersinggungan

Oleh Rahul Syarif

Di Indonesia, komedi bisa kita temui sehari-hari. Ada di teve, ada di film, maupun sebuah
pertunjukkan. Dari dulu hingga sekarang, fungsi komedi adalah untuk menghibur. Beberapa
nama pelaku komedi di Indonesia disebut-sebut sebagai legenda seperti Indro Warkop, personil
dari Warkop DKI yang masih hidup. Namun, seringkali pada sebuah komedi, kita menemukan
ketersinggungan-ketersinggungan yang membuat para pelaku komedi menjadi objek persekusi.
Komedi mempunyai ragam jenis. Salah satunya adalah Stand Up Comedy, yang di
Indonesia baru-baru banyak dinikmati. Namun, juga banyak menimbulkan masalah
ketersinggungan.
Padahal, jika ditelaah dengan seksama, komedi pasti melahirkan objek yang akan
ditertawai. Persoalan itu bisa kita lihat dari format komedi itu sendiri yang bisa saya terangkan
pada bagan contoh berikut (Dika, 2014):
Set up:
Teman 1: “Bagaimana Barca?”
Teman 2: “Menggila tadi malam.”
Teman 1: “Hatrick Munir.”
Teman 3: “Munir siapa?”

Punch line:
Teman 1: “Laode Munir.”
Nama ayah Teman 2.

Jika ditelaah, pada bagian set up kita akan diantarkan pada sebuah narasi. Dalam sebuah
struktur jokes, itu adalah bagian yang tidak lucu. Kemudian pada punch line, narasi awal
dibelokkan sehingga menjadi sebuah tawa. Lalu, apa hubungan komedi dan ketersinggungan?
Dalam video (Pragiwaksono, Kenapa Komedi Menyinggung?, 2018) membahas bahwa
jika kita mengerucut pada Stand Up Comedy, disana banyak aspek yang membuat orang
tersinggung. Yang paling dekat adalah perbedaan opini. Namun, yang perlu kita ketahui adalah
orang tertawa karena ada yang ditertawakan.
Dari sana, yang bisa kita simpulkan dari relasi komedi melahirkan objek untuk ditertawai,
dan orang tertawa karena ada yang ditertawakan adalah mengacu pada sebuah lelucon pasti
menyinggung seseorang yang dijadikan objek tawa. Kemudian, bagaimana dengan kartun di teve
yang sering kita tonton? Yah, kita tertawa menonton Tom dan Jerry karena merasa lucu dengan
kesialan-kesialan yang terjadi pada Tom atau senjata makan tuan pada Jerry. Objeknya bukan
manusia, tapi karakter kartun.
Jika membahas opini yang menyinggung, dalam (Utama, Analisis Wacana Kritis Streotip
Tionghoa Pada Pertunjukkan Stand Up Comedy yang Ditampilkan Ernest Prakasa, 2013)
mengatakan bahwa beberapa Stand Up Comedy seperti Ernest Prakasa, membahas hal sensitif
dalam hal ini etnisnya sendiri; Tionghoa.
Apakah ini kesalahan komediannya? Tidak juga. Persoalannya adalah Stand Up Comedy
datang dari keresahan komedian itu. Dan Ernest Prakasa yang dimana adalah Tionghoa
membahas etnis dan perlakuan Pribumi kepadanya adalah hal yang sah saja. Karena,
membicarakan sebuah aib diatas panggung dengan ratusan mata itu tidaklah mudah.
Beberapa komedian berhasil membawakan isu sensitif dengan tawa. Beberapa yang lain
kurang beruntung. Seperti Alm. Olga yang dikecam KPI karena membicarakan pemerkosaan,
Uus yang diserang karena membahas kerudung dan ulama, Ge Pamungkas yang membahas
kuasa ilahi, dan Joshua yang membuat lelucon tentang agama. Semua komedian tersebut
mendapat komentar pedas dari netizen. Sehingga, kehidupan pribadinya turut terancam. (Fhai,
2018)
Dari nama komedian-komedian itu, satu hal yang kita ketahui bahwa ketersinggungan
tidak lahir begitu saja. Akan ada satu orang yang merasa itu mengusik dirinya, kemudian
mengajak orang-orang untuk sama-sama merasa terusik. Contoh yang paling baru adalah Andre
Taulany, dalam (marakara, 2019) membahas masalah Andre Taulany pada sebuah acara teve
yang memplesetkan kata Adidas menjadi “Adi Somad” yang katanya menyinggung ulama ustaz
Abdul Somad dan ustaz Adi Hidayat.
Pada kasus Andre Taulany, diluar daripada punchline-nya yang menyinggung, kata
plesetan dan siaran langsung pada sebuah acara teve bisa dikaitkan dengan kesalahan Andre
pribadi dalam memilah kata. Padahal, jika ingin membedah, kata “Adi Somad” tidak mengacu
pada satu nama diantara kedua ulama tersebut.
Sebagai penikmat komedi, apa yang harus kita lakukan agar tidak tersinggung?
Sederhananya adalah pintar-pintar dalam membedah sebuah jokes. Dalam spesial komedi (Dika,
Stand Up Comedy Raditya Dika (SUCRD) - 2019, 2019) menjelaskan tentang dalam membedah
sebuah objek komedi adalah penting. Lelucon Raditya Dika tahun 2018 membahas tentang
orang-orang ngeseling di bioskop. Salah satu contohnya adalah segerombolan anak SMA, yang
didalamnya ada satu banci yang memberi aba-aba sebelum hantu dalam film horror muncul.
Dalam lelucon tersebut, objeknya adalah orang-orang ngeselin di bioskop. Kebetulan, banci.
Selanjutnya, apakah mungkin meminta komedian berhenti menyinggung? Dalam
kompilasi jawaban komedian dari video (Pragiwaksono, Tidak mungkin meminta komedian
perhatian menyinggung!, 2018) komedian menjawab tidak. Argumen para komedian mengacu
pada salah tangkapnya pesan yang ingin disampaikan. Sebagai contoh, dalam bit Cak Lontong
tentang perempuan, salah satu penonton tiba-tiba mendatanginya dan mengatakan bahwa materi
Cak Lontong merendahkan wanita. Pembelaan Cak Lontong, materinya tentang wanita adalah
membahas perilaku, dalam hal ini istrinya sendiri. Jika saya memarahi istri saya, bukan berarti
saya memarahi semua wanita, tegas Cak Lontong.
Komedi datang dengan tawa, tidak perlu pulang dengan amarah. Maksudnya, harapan
semua orang adalah sama-sama menjaga toleransi tersebut. Komedian tahu kapasitasnya dan
penikmat komedi lebih luwes dan legowo. Dalam arti, penikmat komedi apabila merasa
tersinggung bukan sibuk mempersekusi namun membuka obrolan dialog. Sehingga, materi yang
muncul dari komedian adalah alami dari apa yang ia resahkan.
Daftar Pustaka

Dika, R. (2014). Rahasia Menulis Kreatif. Self-Publishing.

Dika, R. (2019). Stand Up Comedy Raditya Dika (SUCRD) - 2019.

Fhai. (2018). 4 Komedian Ini Pernah Dikecam Karena Melucu.

marakara, K. (2019). Benarkah Andre Taulany Menghina UAS dan UAH?

Pragiwaksono, P. (2018). Kenapa Komedi Menyinggung? MIKIR .

Pragiwaksono, P. (2018). Tidak mungkin meminta komedian perhatian menyinggung!

Utama, K. A. (2013). Analisis Wacana Kritis Streotip Tionghoa Pada Pertunjukkan Stand Up Comedy yang
Ditampilkan Ernest Prakasa.

Вам также может понравиться