Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Di susun oleh :
KEPERAWATAN S1
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2008
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA USIA SUBUR DENGAN MASALAH KESEHATAN
a. PENDAHULUAN
Keperawatan kesehatan keluarga adalah tingkat keperawatan kesehatan masyarakat yang di pusatkan
pada keluarga sebagai unit satu kesatuan yang di rawat dengan sehat sebagai tujuan pelayanan dan
perawatan sebagai upaya (Bailon & Maglaya, 1978).
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran dan adopsi yang bertujuan
untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental,
emosional, serta social dari anggota keluarga (Duvall & Logan, 1086).
Keluarga adalah unit pelayanan kesehatan dan merupakan kumpulan dua orang atau lebih yang ada dan
tidak ada hubungan darah atau hubungan secara hukum akan tetapi berperan sebagai keluarga atau
siapapun yang di katakan klien sebagai keluarganya (Friedman, 1998).
Karakteristik keluarga dari kesimpulan di atas meliputi :
1. terdiri dari dua atau lebih individu yang di ikat oleh hubungan darah, perkawinan dan atau adopsi.
2. anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap mempertahankan satu
sama lain.
3. anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran sosial : suami,
istri, anak, kakak dan adik.
4. mempunyai tujuan: menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan perkembangan fisik,
psikologis dan sosial dari tiap anggota.
Peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga adalah:
1. pendidik : perawat perlu memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga.
2. koordinator : koordinasi diperlukan pada perawatan berkelanjutan agar pelayanan yang komperhensif
dapat tercapai.
3. pelaksana : perawat yang bekerja dengan klien dan keluarga bertanggung jawab dalam memberikan
perawatan langsung
4. pengawas : harus melakukan kunjungan rumah yang teratur
5. konsultan : perawat sebagai narasumber bagi keperawatan keluarga, dll.
b. KONSEP DASAR
Keluarga dengan usia subur
Menurut Yuwielueninet 2008, usia dewasa muda yaitu antara 18 tahun sampai 40 tahun sering
dihubungkan dengan masa subur karena pada usia ini kehamilan sehat paling mungkin terjadi.
Tahap – tahap perkembangan pada masa usia subur :
1. Tahap Transisi (keluarga antara dewasa muda yang belum kawin)
2. Tahap I (pemula)
3. Tahap II (keluarga yang mengasuh anak)
4. Tahap III (keluarga dengan anak usia pra-sekolah)
5. Tahap IV (keluarga dengan anak usia sekolah)
6. Tahap V (kelurga dengan anak remaja)
1. PENGKAJIAN
a. Data umum
? Nama KK : Tn D
? Alamat : Kertonatan Kartosuro RT 12, RW 3
? Pekerjaan : buruh pabrik
? Pendidikan : SMA
? Komposisi Keluarga :
1 Tn D Laki Kepala Keluarga 45 thn SMA -
2 Ny W Perempuan Istri 40 thn SMP -
3 Sdri L Perempuan Anak 25 thn Mahasiswa 1 rumah
4 Sdri R Perempuan Anak 17 thn Pelajar 1 rumah
tipe keluarga : nuclear family
Suku bangsa : keluarga Tuan D termasuk suku bangsa jawa
Agama : semua anggota keluarga menganut agama islam
Status sosial ekonomi keluarga :
Dalam keluarga ini yang bekerja yaitu Tuan D sebagai buruh pabrik rokok dengan penghasilan kurang
lebih Rp. 800.000/ bulan dan Ny. W sebagai penjaga toko dengan penghasilan Rp 400.000/ bulan,
barang yang dimiliki TV bewarna 14 inci, meja kursi, 3 buah tempat tidur, 1 buah motor.
Aktifitas rekreasi keluarga :
Keluarga Tuan D tidak mempunyai waktu dan dana tersendiri untuk pergi ketempat rekreasi.Untuk
rekreasi setiap hari adalah dengan nonton TV.
c. Pengkajian lingkungan
1) Karakteristik lingkungan rumah :
Status kepemilikan rumah milik sendiri. Lantai rumah masih dari tanah, jendela rumah ada 3 buah
terletak pada tiap kamar, dinding rumah terbuat dari kayu dengan ukuran luas rumah 3 x 6 m/segi,
rumah agak rapat dengan tetangga, keadaan lingkungan rumah kotor, keadaan udara didalam rumah
agak lembab, kamar mandi dan jamban di luar rumah, jenis air minum yang digunakan adalah dari air
sumur, jarak antara sumur dengan jamban pembuangan 15 meter.
2) Karakteristik tetangga dan komunitas RW :
Keluarga Tuan D merupakan keluarga pendatang. Hubungan dengan tetangga berlangsung baik, namun
keluarga jarang terlibat dalam kegiatan yang diselenggarakan di lingkungannya misalnya pada kebiasaan
budaya setempat membantu tetangga yang punya hajat.
3) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :
Sejak pernikahan keluarga tidak pernah berpisah dan mereka hidup dalam 1 rumah, kunjungan kerumah
keluarga sangat jarang, terutama hanya bila ada acara keluarga saja
4) Sistem pendukung keluarga
Tuan D, Ny W serta anak R secara umum dalam keadaan sehat
d. Struktur Keluarga
1) Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi dalam keluarga Tn. D berlangsung kurang baik karena Tn. D tidak pernah
memperhatikan keluarga, selain itu Tn. D juga selalu memaksakan kehendaknya kepada isteri dan anak-
anaknya, dimana dalam keluarga ini kepala keluarga sebagai pengambil keputusan tunggal.
2) Struktur kekuatan keluarga
Keluarga kurang responsif terhadap kegiatan yang dilakukan oleh lingkungannya, warga sekitar tidak
dapat merubah peilaku Tn. D karena keluarga Tn. D tertutup dengan lingkungan sekitar.
3) Struktur peran
• Masing-masing anggota keluarga berperilaku kurang sesuai dengan perannya
• Tuan D sebagai buruh pabrik belum dapat memenuhi kebutuhan keluarga
• Ny. W sebagai ibu rumah tangga dan patuh kepada suaminya.
4) Nilai atau norma keluarga
Apabila anggota keluarga ada yang saki, tidak dibawa ke puskesmas terdekat kecuali jika anggota
kelurga tersebut dalam keadaan parah.
e. Fungsi Keluarga
1) Fungsi afektif :
Dalam keluarga ini kurang tercipta sikap saling menghargai karena dari suami selalu memaksakan
kehendaknya kapada isteri dan anak-anaknya serta kepala keluarga tidak pernah bisa menerima
pendapat dari anggota keluarganya.
2) Fungsi spesialisasi
Secara umum, interaksi atau hubungan dalam keluarga kurang baik.
3) Fungsi perawatan kesehatan
(a) Pemenuhan kebutuhan nutrisi :
Keluarga kurang mampu mencukupi kebutuhan nutrisi dengan makanan yang bergizi.
(b) Pemenuhan kebutuhan pakaian
Keluarga mampu mencukupi kebutuhan pakaian pada seluruh anggota keluarga meskipun secara
sederhana.
(c) Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Keluarga sampai saat ini masih kurang tahu tentang penyebab dan faktor yang mempengaruhi penyakit
HIV.
(d) Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan
Keluarga tidak bisa mengambil keputusan yang tepat untuk merawat anggota keluarga (Sdri. L).
(e) Kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit :
Keluarga kurang mampu memberikan perawatan yang sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh
anggota keluarga yang menderita (Sdri. L).
(f) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat:
Keluarga tidak mengetahui tentang pentingnya cara menjaga kebersihan lingkungan rumahnya, terbukti
keadaan rumahnya cukup kotor dan berantakan.
(g) Kemampuan keluarga dalam menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat : keluarga sudah
menggunakan fasilitas kesehatan yang ada, tetapi tidak secara maksimal.
4) Fungsi Reproduksi :
Keluarga Tn D telah menjalankan fungsinya dengan baik yaitu mempunyai dua orang anak. Ny. W telah
mengikuti program KB dengan baik.
5) Fungsi Ekonomi :
Dalam keluarga Tn D dengan gaji buruh pabrik yang di terima setiap bulan, keluarga merasa kurang
dalam memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan untuk anggota keluarga, karena untuk
kepentingan biaya pendidikan untuk anaknya.
2) Palpasi
• Kepala : tidak ada benjolan atau kelainan
• Leher : tidak ada pembengkakan pada tyroid dan vena jugularis normal
• Abdomen :
- Tidak ada pembesaran pada hepar
- Tidak teraba adanya massa
- Turgor kulit jelek
• Ekstrimitas :
- Ekstrimitas bawah tidak ada oedema
- Simetris antara kiri dan kanan
- Pergerakan normal
• Nadi : 90 kali/menit dengan frekuensi yang teratur
2. ANALISIS DATA
2 DS: pasien mengatakan bahwa dia takut dengan penyakit yang diderita,serta pasien juga tidak tau apa
yang harus dilakukan.
DO: pasien tampak cemas dan gelisah, pasien tampak tidak mempunyai motivasi.
DS: pasien mengatakan bahwa tidak nafsu makan, pasien mengatakan mual dan muntah.
DO: pasien tampak kurus dan lemah, BB turun. Cemas
Nutrisi kurang dari kebutuhan Ketidak tahuan keluarga terkait penyakit AIDS.
Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang menderita, terkait kebutuhan nutrisi.
3. DIAGNOSA
a. Cemas pada Sdri. L di keluarga Tn. D b/d kurangnya pengetahuan keluarga terkait penyakit AIDS.
b. Nutrisi kurang dari kebutuhan pada Sdri. L di keluarga Tn. D b/d ketidakmampuan keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang menderita terkait kebutuhan nutrisi.
4. PRIORITAS MASALAH
a. Cemas pada Sdri. L di keluarga Tn. D b/d kurangnya pengetahuan keluarga terkait penyakit AIDS.
4
Sifat masalah
Ancaman kesehatan
Kemungkinan masalah dapat diubah : sebagian
Potensial masalah dapat di cegah : cukup
Menonjolnya masalah : masalah harus segera ditangani 3/3x1
1 Merupakan ancaman karena bila hal tersebut dibiarkan terus dapat mengancam dan menyebabkan
gangguan kesehatan
Dengan diberikan pengarahan pada salah satu anggota keluarga, masalah dapat diubah tetapi
memerlukan proses.
Dengan memperhatikan pengarahan,potensial masalah cukup untuk dapat dicegah
Keluarga tau bahwa anggota keluarganya terdiagnosa penyakit AIDS maka perlu segera ditangani
b. Nutrisi kurang dari kebutuhan pada Sdri. L di keluarga Tn. D b/d ketidakmampuan keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang menderita terkait kebutuhan nutrisi.
Sifat masalah
Ancaman kesehatan
Keluarga tau bahwa anggota keluarganya terdiagnosa penyakit AIDS maka perlu segera ditangani
Berdasarkan scoring diatas, maka prioritas diagnosa keperawatan pada keluarga Tn. D adalah sebagai
berikut :
1. Cemas pada Sdri. L di keluarga Tn. D b/d kurangnya pengetahuan keluarga terkait penyakit AIDS,di
tandai dengan:
Keluarga mengetahui bahwa Sdri. L menderita penyakit AIDS, tetapi belum mengetahui mengenai faktor
– faktor yang berhubungan dengan penyakit AIDS, baik sifat, penyebab, komplikasi,prognosa, cara
perawatan dan diet pada penderita penyakit AIDS (Sdri. L).
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan pada Sdri. L di keluarga Tn. D b/d ketidakmampuan keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang menderita terkait kebutuhan nutrisi, di tandai dengan:
Kelurga tidak mampu memberikan nutrisi yang sesuai dan dibutuhkan oleh Sdri. L.
d. DAFTAR PUTAKA
Muhlisin, Abi. 2004. Konsep – Proses Keperawatan Keluarga. Surakarta : Jurusan Keperawatan Program
D III Kesehatan UMS.
www.http//yuwielueninet.wordpress.com/2008/11/04/gangguan-kesehatan-wani...
Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan keluarga mengetahui tentang penyakit AIDS
Berikan PENKES mengenai :
a) Pengertian AIDS
b) Tanda dan gejala AIDS
c) Faktor penyebab AIDS
d) Cara penatalaksanaan penderita AIDS
1.Memberikan PENKES mengenai :
a) Pengertian AIDS
b) Tanda dan gejala AIDS
c) Faktor penyebab AIDS
d) Cara penatalaksanaan khususnya nutrisi pada penderita AIDS
2 Nutrisi kurang dari kebutuhan pada Sdri. L di keluarga Tn. D b/d ketidakmampuan keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang menderita terkait kebutuhan nutrisi, di tandai dengan:
Kelurga tidak mampu memberikan nutrisi yang sesuai dan dibutuhkan oleh Sdri. L.
Kurangnya pengetahuan keluarga mengenai cara pemenuhan nutrisi pada anggota keluarga yang sakit
(AIDS) Khusus :
1. keluarga dapat menyebutkan cara penatalaksanaan nutrisi bagi penderita AIDS.
2. keluarga mampu melakukan perawatan pada penderita AIDS.
Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan keluarga mampu mengambil keputusan untuk memberikan
penatalaksanaan yang tepat pada penderita AIDS
1. Berikan PENKES mengenai :
Cara penatalaksanaan khususnya nutrisi pada penderita AIDS
2. Ajarkan ibu untuk membut catatan makanan harian yang khusus untuk anggota keluarga yang
menderita AIDS. 1.Memberikan PENKES mengenai :
Cara penatalaksanaan khususnya nutrisi pada penderita AIDS
2.mengajarkan ibu untuk membut catatan makanan harian yang khusus untuk anggota keluarga yang
menderita AIDS.