Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
1
http://makalahkesehatanraze.com
2
Ibid
1
Dari uraian tersebut, makalah ini akan membahas tentang “Etika
Profesi Bidan dalam Menjalankan Tugasnya” dalam masyarakat agar
pembacanya dapat termotivasi dan terpacu untuk menjadi bidan yang beretika,
profesional dan berdedikasi tinggi di kalangan masyarakat yang dapat
dipelajari dalam kode etik bidan dan etik profesi.
2
A. Rumusan Masalah
B. Tujuan Penulisan
3
BAB II
PEMBAHASAN
Etika adalah penerapan dari proses dan teori filsafah dary moral pada
situasi nyata. Etika erpusat pada prinsip dasar dan konsep bahwa manusia
dalam berpikir dan tindakannya didasari nilai-nilai. Etika dibagi menjadi tiga
bagian , meliputi :
a. Metaetika
Metaetika adalah ucapan-ucapan kita dibidang moralitas atau
bahasa ang diucapkan dibidang moral. Metetika mengenai status
moral ucapan dan bahasa yang digunakan dalam batasan baik, buruk
atau bahagia.
b. Etika atau teori moral
Etika atau teori etika untuk memformulasikan proedur atau
mekanisme untuk memecahkan masalah etika.
c. Etika praktik
Etika praktik merupakan penerapan etika dalam praktik sehari-hari,
dimana dalam situasi praktek ketika kecelakaan terjadi keputusan
harus segera dibuat. Bagaimana menjaga prinsip moral, teori etika ,
dan penentuan suatu tindakan.
3
Ibid
4
sebutan orang yang menyandang suatu profesi dan sebutan tentang
penampilan seseorang dalam mewujudkan unjuk kerja sesuai dengn
profesinya.4
Bidan sebagai tenaga profesional haruslah memiliki komitmen yang tinggi untuk :
4
https://www.dictio.id/t/bagaimana-etika-profesi-bidan
5
http://www.pengertianku.net/2015/05/pengertian-profesional-dan-ciri-cirinya-lengkap.html
5
4. Menggunakan 2 pendekatan dalam pengambilan keputusan etis yaitu
berdasarkan prinsip dan berdasarkan asuhan kebidanan (Beauchamp
Childress, 1994).
1. Memiliki keterampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam
menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas
yang bersangkutan dengan bidang tadi
2. Memiliki ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu
masalah dan peka dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam
mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan
3. Memiliki sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan
mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya
6
Maria Wattimena, Analisis Penerapan Standar Asuhan Persalinan Normal (APN) Oleh Bidan Di
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sorong Papua Barat, (Semarang. Tesis. Universitas
Diponegoro Semarang 2008). Hal.48.
7
Ibid
6
4. Memiliki sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta
terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam
memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya
Etika profesi menurut Keiser dalam (Suhrawardi Lubis, 1994:6-7) adalah sikap
hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan professional terhadap
masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka
melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat.
1. Tanggung Jawab
2. Keadilan
3. Otonomi8
Dalam etika profesi kebidanan seorang bidan harus patuh terhadap norma-
norma kebidanan yang bisa disebut dengan kode etik.
Kode Etik adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota profesi
yang bersangkutan didalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya
dimasyarakat.9
Secara umum kode etik tersebut berisi 7 bab yang dapat dibedakan menjadi
tujuh bagian, yaitu :
8
https://id.scribd.com/doc/152891699/Makalah-Sumber-Etika-Profesi-Bidan-Dalam-Pelayanan
Kebidanan
9
Suryani Soepardan Dan Dadi Anwar Hadi, Etika Kebidanan & Hukum Kesehatan. (Jakarta. Buku
Kedokteran EGC 2007) Hal.39.
7
c. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman
pada. Peran, tugas, dan tanggung jawab sesuai dengan kebutuhan
klien, keluarga dan masyrakat.
d. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukan
kepentingan kliery menghormati hak klien dan menghormati nilai-nilai
yang berlaku dimasyarakat.
e. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukan
kepentingan klien, keluarga dan masyarakat dengan identitas yang
sama sesuai dengan kebutuhan berdasarkan kemampuan yang
dimilikinya.
f. Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam
hubungan pelaksanaan tugasnya, dengan mendorong partisipasi
masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatannya secara
optimal.10
10
Ibid
11
Diah. Kode etik bidan Indonesia. http://jurnalbidandiah.blogspot.co.id/2012, diakses pada
tanggal 21 April 2019
8
a. Setiap bidan harus menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra
profesinya dengan menampilkan kepribadian yang tinggi dan
memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat.
b. Setiap bidan harus senantiasa mengembangkan diri dan
Kebidanan Komunitasmeningkatkan kemampuan profesinya sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
c. Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan
kegiatan sejenisnya yang iapat meningkatkan mutu dan citra
profesinya.
7. Penutup
Sesuai dengan kewenangan dan peraturan kebijaksanaan yang berlaku
bagi bidan, kode etik merupakan pedoman dalam tata cara keselarasan
dalam pelaksanaan pelayanan kebidanan profesional.
12
Wila Chandrawila Supriadi, hukum kedokteran. (Bandung. Mandar Maju 2001) Hal.27.
13
Ibid
9
a. Bidan berhak mendapat perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai
dengan profesinya14
b. Bidan berhak bekerja sesuai standar profesi pada setiap jenjang/tingkat
pelayanan kesehatan
c. Bidan berhak menolak keingianan pasien/klien dan keluarga yang bertentangan
dengan peraturan perundangn, dan kode etik profesi
d. Bidan berhak atas privasi/kedirian dan menuntut apabila nama baiknya
dicemarkan baik oleh pasien, keluarga atau profesi lainnya
e. Bidan berhak atas kesempatan untuk meningkatkan diri baik melalui
pendidikan ataupun pelatihan
f. Bidan berhak memperoleh kesempatan untuk meningkatkan jenjang karir dan
jabatan yang sesuai
g. Bidan berhak mendapatkan kompensasi dan kesejahteraan yang sesuai.15
14
Agus Budianto dan Gwendolyn Ingrid Utama, Aspek Jasa Pelayanan Kesehatan Dalam
Perspektif Perlindungan Pasien, (Bandung. Karya Putra Darwati 2010). Hal.198.
15
Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum: Suatu Pengantar (Yogyakarta. Liberty 1999).
Hal.24.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Etika sebagai salah satu cabang filsafat seringkali dianggap sebagai ilmu yang
abstrak dan kurang relevan dalam kehidupan sehari-hari. Banyak uraian filsafat
dianggap jauh dari kenyataan, tetapi setidaknya etika mudah dipahami secara relevan
bagi banyak persoalan yang dihadapi. Etika sebagai filsafat moral mencari jawaban
untuk menentukan serta mempertahankan secara rasional teori yang berlaku tentang
apa yang benar dan yang salah, baik atau buruk, yang secara umum dapat dipakai
sebagai suatu perangkat prinsip moral yang menjadi pedoman bagi tindakan manusia.
Etika tidak lepas dari kehidupan manusia, termasuk dalam profesi kebidanan
membutuhkan suatu system untuk mengatur bidan dalam menjalankan peran dan
fungsinya. Dalam menjalankan perannya bidan tidak dapat memaksakan untuk
mengadapatasi suatu teori etika secara kaku, tetapi harus disesuaikan dengan situasi
dan kondisi yang dihadapi saat itu dan berlandaskan pada kode etik dan standar
profesi.
11
B. Kritik dan Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.dictio.id/t/bagaimana-etika-profesi-bidan
https://id.scribd.com/doc/152891699/Makalah-Sumber-Etika-Profesi-Bidan-
Dalam-Pelayanan Kebidanan
http://www.pengertianku.net/2015/05/pengertian-profesional-dan-ciri-cirinya-
lengkap.html
13