BAB III

KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Berpikir

Pneumonia komunitas pada anak sampai saat ini masih merupakan
masalah kesehatan yang penting di dunia. Angka kesakitan dan kematian akibat
pneumonia komunitas, khususnya di Negara berkembang, masih cukup tinggi. Di
Indonesia, pneumonia komunitas juga merupakan urutan kedua penyebab kematian
pada balita setelah diare. Bali merupakan provinsi nomor dua dengan kejadian
pneumonia tertinggi di Indonesia pada tahun 2007. Denpasar merupakan
kabupaten/kota dengan cakupan pneumonia komunitas tertinggi nomor empat di
Bali. Salah satu faktor yang dicurigai menjadi faktor risiko terjadinya pneumonia
komunitas pada anak adalah kekurangan zinc dalam tubuhnya.
Zinc merupakan antioksidan, stabilisasi mikrotubuler, agen anti-apoptosis,
kofaktor pertumbuhan, dan antiinflamasi. Pada saluran pernafasan, zinc berfungsi
sebagai sitoprotektan terhadap toksin dan mediator inflamasi. Adanya paparan di
saluran pernafasan meningkatkan proses stres oksidasi di epitel saluran pernafasan.
Zinc bersifat sebagai antioksidan, mencegah proses stres oksidasi dengan
melindungi dan menstabilkan protein sulfhydryl yang penting untuk fungsi tubuler
paru. Zinc mencegah proses degradasi protein dan asam nukleat sehingga bersifat
sebagai cytoprotection pada saluran pernafasan dengan mempertahankan integritas
dan fungsi silia pada sel epitel saluran pernafasan.
Kadar zinc rendah akan berpengaruh pada fungsi zinc sebagai salah satu
faktor yang mempengaruhi imunitas tubuh. Zinc diperlukan dalam aktififitas
biologis tymulin, yaitu suatu hormon nonpeptida yang disekresi oleh sel-sel epitelia
tymus yang berguna untuk pematangan limfosit T dan produksi interleukin-2.
Aktifitas tymulin baik invitro maupun invivo sangat dipengaruhi konsentrasi zinc
dalam serum. Defisiensi zinc mengakibatkan terjadinya kerusakan epitel saluran
nafas, mengganggu fungsi leukosit PMN, sel natural killer, dan aktivasi
komplemen, sehingga memudahkan anak menderita Pneumonia komunitas.
Kerangka berpikir penelitian ini terlampir dalam Gambar 3.1
Defisiensi zinc

Peningkatan proses
oksidasi

Menurunkan stabilisasi
mikrotubuler
Terjadi proses apoptosis
sel
Aktifitas capcase 3 &
capcase 6 tidak dihambat
Kerusakan sel epitel
saluran napas,
mengganggu fungsi
leukosit dan sel natural
killer, dan aktivitas
kompleks imun

Tidak menginduksi
hormon timulin Pneumonia komunitas

Tidak dapat mencegah

proses inflamasi

Gambar 3.1. Kerangka Berpikir

3.2 Konsep Penelitian

Konsep penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.2.

Riwayat ASI Tingkat Defisiensi Kelainan

eksklusif pendidikan zinc kongenital
ibu rendah
Penyakit
Usia keganasan

Status gizi Riwayat

kurang operasi
saluran
cerna
Kebiasaan
merokok
anggota Pneumonia
keluarga komunitas

Kurangnya
ventilasi
udara
rumah

Kepadatan
hunian

Jenis
Kelamin Neurobehavioral Frekuensi dan
/ gangguan fungsi Stunting lama diare
luhur berat pada balita

Gambar 3.2. Konsep Penelitian

Keterangan:

: Variabel bebas

: Variabel tergantung

: Tidak diteliti

: Diteliti

: Tidak diteliti

3.3. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian ini adalah anak dengan pneumonia komunitas memiliki

kadar zinc darah yang rendah dari anak yang bukan pneumonia komunitas.