Вы находитесь на странице: 1из 2

Kemandirian Difabel

Mengapa penyandang cacat perlu mandiri? Apa pentingnya kemandirian bagi penyandang

cacat?

Menurut teori kepribadian Adler, perasaan rendah diri sudah ada dalam diri manusia sejak lahir dan
selalu ada di setiap tahap perkembangan manusia. Untuk mengatasi perasaan rendah dirinya,
manusia berjuang untuk menjadi mandiri.

Kemandirian merupakan suatu bentuk perilaku mampu berinisiatif, mampu mengatasi masalah yang
terjadi, mampu menghadapi berbagai situasi di lingkungan, serta mampu melakukan berbagai
kegiatan dengan tidak tergantung pada orang lain. Kemandirian antara lain terlihat dari kemampuan
individu dalam mengambil keputusan dan mengatasi masalah.

Untuk mencapai kemandirian, individu haruslah mengetahui keunggulan maupun kelemahannya dan
menerima keunggulan maupun kelemahan yang dimilikinya tersebut. Ia mempergunakan
kemampuannya secara penuh, pantang mundur meskipun ada kekurangan dalam dirinya, menerima
diri apa adanya, dan mau menghadapi kenyataan yang ada (Muharani?,?(jurnal.docx)).

Menurut Siswanto (?(dictionary.docx)), difabel fisik seringkali terlalu dikasihani, namun tak jarang
pula mereka mendapatkan diskriminasi. Selain itu, orang seringkali salah tingkah ketika berhubungan
dengan mereka. Sementara itu, orang tua difabel biasanya bersikap terlalu melindungi serta
memanjakan mereka (memberi perlakuan berbeda, mudah memberikan apa yang diinginkan,
memenangkan mereka ketika bertengkar dengan saudaranya). Perlakuan-perlakuan tersebut
menyebabkan difabel fisik memiliki daya juang rendah (mudah putus asa, motivasi rendah atau
sebaliknya, terlalu tinggi), mengalami kesulitan dalam bersosialisasi karena cenderung menutup diri,
merasa kurang percaya diri karena memiliki konsep diri yang sangat buruk, serta merasa tidak
berdaya sehingga cenderung bersikap tergantung pada orang lain.

Karenanya, peran orang-orang di sekitar diperlukan untuk memberikan dukungan dan dorongan agar
mereka mampu berusaha sendiri dan memiliki kepercayaan diri untuk melakukan berbagai macam
kegiatan secara mandiri.

Dengan menjadi mandiri, difabel fisik dapat mengatasi perasaan rendah dirinya sehingga mereka
tidak lagi mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Tujuan: bisa mengurus diri sendiri sehingga tidak merepotkan orang lain, misal dalam hal kebersihan
diri, makan, aktivitas harian, baca tulis
Tujuan: bisa survive hidup bersama dalam masyarakat, misal dalam hal asertifitas, vocational,
komunikasi, tata karma

Вам также может понравиться