Вы находитесь на странице: 1из 4

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Studi kasus ini merupakan studi untuk mengeksplorasi masalah asuhan

keperawatan pada ibu post partum dengan Resiko Retensi Urine di Rumah

Sakit Panti Waluya Malang.

3.2 Batasan Istilah

Asuhan Keperawatan pada Ibu Post Partum yang mengalami resiko retensi

urine di Rumah Sakit Panti Waluya Malang, maka dijelaskan oleh penulis

adalah asuhan keperawatan pada ibu post partum dengan batasan 2 jam

sampai 40 hari. Dengan batasan karakteristik :

1. Pada ibu post partum pervaginam yang mengalami resiko retensi urine

yang disebabkan oleh lamanya kala II sehingga kepala janin mendesak

uretra dan mengalami trauma.

2. Pada ibu post sectio caesarea yang mengalami resiko rentensio urine yang

disebabkan oleh efek anestasi.

3. Pada ibu post partum yang merasa kurang lega berkemih setelah persalian

dengan batasan waktu 2-5 jam.

3.3 Partisipan

Pada penelitian ini adalah 2 ibu post partum dengan masalah resiko retensi

urine di Rumah Sakit Panti Waluya Malang tanpa melihat jenis persalinan ibu.

3.4 Lokasi dan waktu Penelitian


Studi kasus ini dilaksanakan di Rumah Sakit Panti Waluya Malang serta

penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari – Agustus 2019

3.5 Pengumpulan Data

Mencari data ibu post partum dengan masalah resiko retensi urine. Penulis

mengunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Wawancara

Wawancara (hasil anamnesis berisi tentang identitas klien, keluhan utama,

riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat penyakit

keluarga, data psikososial). Sumber data diperoleh dari klien, keluarga dan

perawat lainnya

2. Observasi dan Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan pendekatan inspeksi, palpasi,

perkusi, dan auskultasi pada sistem perkemihan pada ibu post partum

dengan masalah resiko retensi urine.

3. Studi Dokumen

Studi dokumen yang digunakan untuk melengkapi hasil penelitian

didapatkan dari list klien post partum dengan masalah resiko retensi urine

di RS Panti Waluya Malang.

3.6 Uji Keabsahan Data

Disamping integritas kulit, uji keabsahan data dilakukan dengan cara sebagai

berikut ini :

1. Memperpanjang waktu pengamatan atau tindakan


2. Sumber informasi tambahan mengunakan triangulasi dari tiga sumber

data yaitu klien, keluarga,dan perawat yang berkaitan dengan masalah

yang diteliti.

3.7 Analisa Data

1. Pengumpulan data

Data dari wawancara, observasi, dan dokumen. Hasil ditulis dalam bentuk

catatan lapanganm kemudian disalin dalam bentuk transkrip (catatan

terstruktur).

2. Penyajian data

Penyajian data dilakukan dengan tabel, gambar, bagan maupun teks

naratif. Kerahasian dari klien dijamin dengan jalan identitas klien dibuat

inisial.

3. Kesimpulan

Dari data yang disajikan , kemudian data dibahas dan dibandingkan

dengan hasil penelitian terdahulu dan secara teoritis dengan perilaku

kesehatan. Penariakan kesimpulan dilakukan dengan metode induksi. Data

yang dikumpulkan terkait dengan data pengkajian, diagnosis, perencanaan,

tindakan dan evaluasi.

3.8 Etik Penelitian

1. Informed Consent (persetujuan menjadi klien)

Lembar persetujuan diberikan kepada responden yang akan diteliti dan

memenuhi kriteria inklusif dan disertai judul penelitian dan manfaat

penelitian. Persetujuan ini akan diberikan sejak klien bersedia menjadi

responden.
2. Anonimity (tanpa nama)

Dalam menjaga kerahasian peneliti tidak mencatumkan nama responden,

tetapi hanya dicantumkan inisial saja baik pada asuhan keperawatan

maupun pada informed consent.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasian informasi responden dijamin oleh peneliti dan hanya kelompok

data tertentu yang dilaporkan hasil penelitian.

Вам также может понравиться