Вы находитесь на странице: 1из 10

BAB 111

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN HEMOROID

3.1 PENGKSJIAN

a.) identitas

Nama Pasien :

Usia :

Jenis Kelamin :

Alamat :

Pendidikan :

Agama :

b.) anamnesa

Tanggal MRS :

Tanggal Pengkajian :

No. Registrasi :

Diagnose Medis :

c.) riwayat kesehatan

1.) keluhan utama

Perdarahan terus menerus saat BAB. Ada benjolan pada anus atau nyeri pada saat
defekasi.

2.) riwayat kesehatan sekarang

Riwayat kesehatan sekarang meliputi keluhan utama pada klien. Biasanya


klien yang mengalami hemoroid, didapatkan mengeluh terasa adanya tonjolan
pada anus, terkadang merasa nyeri dan gatal pada daerah anus. Selain itu,
terkadang klien datang ke rumah sakit dengan keluhan adanya perdarahan dari
anus saat buang air besar (BAB) yang menyebabkan klien menjadi anemia.
3.) riwayat kesehatan terdahulu
Apakah klien pernah mengalami hemoroid sebelumnya. Apakah klien
mempunyai alergi terhadap suatu obat, lingkungan, binatang atau terhadap cuaca.
Klien juga ditanyakan apakah pernah menggunakan obat terutama untuk
pengobatan hemoroid sebelumnya.
4.) riwayat kesehatan keluarga
Adakah riwayat hemoroid dalam keluarga.
d.) pola fungsi kesehatan
1.) Pola nutrisi dan cairan
Klien yang mengalami hemoroid mempunyai kebiasaan makan yang kurang
serat dan jarang minum sehingga terjadi konstipasi.
2.) pola eliminasi
Klien yang mengalami hemoroid biasanya akan mengeluarkan darah berwarna
merah terang. Dan keenggaanan untuk Bab sehingga terjadi konstipasi.
3.) pola istirahat tidur
Klien yang mengalami hemoroid, pola istirahat tidurnya akan terganggu hal
ini berkaitan dengan rasa nyeri pada daerah anus
e.) pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik pada pasien hemoroid biasanya seperti pemeriksaan fisik
pada umumnya, tetapi pada saat pemeriksaan rectum dilakukan hal – hal sebagai
berikut :
Pasien dibaringkan dengan posisi menungging dengan kedua kaki ditekuk dan
dada menempel pada tempat tidur (posisi genupectoral / kneechest).
1. Inspeksi
a. Pada inspeksi lihat apakah ada benjolan sekitar anus
b. Apakah benjolan terlihat saat prolaps
c. Bagaimana warnanya, apakah kebiruan, kemerahan, atau kehitaman.
d. Apakah benjolan tersebut terletak diluar atau didalam (internal / eksternal)
2. Palpasi
Palpasi dilakukan dengan menggunakan sarung tangan dan vaselidengan melakukan
rektal taucher, dengan memasukan satu jari kedalam anus. Apakah ada benjolan,
apakah benjolan tersebut lembek, lihat apakah ada perdarahan.

3.2 DIAGNOSA KEPERAWATAN

1.) Nyeri akut berhubungan dengan agens cidera biologis

2.) Risiko infeksi

3.) gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala terkait penyakit


3.3 INTERVENSI

No Diagnosa Keperawatn NOC NIC


1 Nyeri akut Tujuan : Setelah dilakukan tindakan NIC : Manajemen
asuhan keperawatan selama 3x24 jam Nyeri
Definisi : pengalaman diharapkan nyeri berkurang.
sensori dan emosional tidak Definisi : Pengurangan
menyenangkan yang NOC : Tingkat Nyeri atau reduksi nyeri
muncul akibat kerusakan sampai pada tingkat
jaringan aktual atau Definisi : keparahan dari nyeri yang di kenyamanan yang dapat
potensial atau yang amati atau di laporkan diterima oleh pasien
digambarkan kerusakan
(Internasional Association No Indikator 1 2 3 4 5 1. Lakukan pengkajian
for the Study of Pain); 1 Nyeri yang nyeri komprehensif
awitan yang tiba-tiba atau di laporkan yang meliputi lokasi,
lambat dari intensitas ringan 2 Panangnya karakteristik,
hingga berat dengan akhir episode oset/durasi, frekuensi,
yang dapat diantisipati atau nyeri kualitas intersitas atau
diprediksi 3 Mengerang beratnya nyeri dan
Batasan karakteristik : dan faktor pencetus
1. Bukti nyeri dengan menangis 2. Pastikan perawatan
menggunakan standar 4 Tidak bisa analgesic bagi pasien
daftar periksa nyeri untuk beristirahat dilakukan dengan
pasien yang tidak dapat 5 mengerinyit pemantauan yang
mengungkapkannya Keterangan : ketat
2. Dilatasi pupil 1. berat 3. Berikan informasi
3. Ekspresi wajah nyeri 2. cukup berat mengenai nyeri,
4. Keluhan tentang intensitas 3. sedang seperti penyebab
menggunakan standar 4. ringan nyeri, berapa lama
skala 5.tidak ada nyeri akan dirasakan,
5. Perubahan posisi untuk dan antisipasi dari
menghindari nyeri X : Sebelum intervensi ketidaknyamanan
6. Perubahan selera makan Y : Setelah intervensi akibat prosedur
4. Ajarkan penggunaan
Faktor yang Berhubungan teknik non-
1. Agens cedera biologis farmakologi
(mis., infeksi, iskemia, 5. Gali penggunaan
neoplasma) metode farmakologi
2. Agens cedera fisik (mis. untuk menurunkan
abses, amputasi, luka nyeri
bakar, terpotong, 6. Berikan individu
mengangkat berat, penurun nyeri yang
prosedur bedah, trauma, optimal dengan
olahraga berlebihan) peresepan analgesic
3. Agens cedera kimiawi
(mis., luka bakar,
kapsaisin, metilen klorida,
agens mustard)

2 Risiko infeksi Tujuan : Tidak terjadi infeksi, NIC : Kontrol Infeksi


mengungkapkan pemahaman tentang
Definisi : rentan mengalami situasi atau faktor resiko dan aturan Definisi : meminimalkan
invasi dan multiplikasi pengobatan individual. penerimaan dan tranmisi
organisme patogenik yang agen infeksi
dapat mengganggu
NOC : Kontrol Risiko: Proses infeksi
kesehatan 1. Alokasikan
kesesuaian luas
Definisi : tindakan individu untuk
faktor risiko ruangan per pasien
mengerti, mencegah, mengeliminasi atau
2. Bersihkam lingkungan
mengurangi ancaman terkena infeksi
1. Kurangnya pengetahuan dengan baik setelah
untuk menghindari digunakan
pemajanan patogen 3. Ganti peralatan
No Indikator 1 2 3 4 5
2. Prosedur invasi perawatan per pasien
1 Mencari
3. Gangguan peristalsis 4. Ajarkan cara cuci
informasi terkait
4. Gangguan integritas kulit tangan dan gunakan
kontrol infeksi
5. Imunosupresi sabun anti mikroba
2 Mengidentifikasi
6. Supresi respon inflamasi faktor risiko untuk cuci tangan
7. Obesitas infeksi (anjurkan untuk paien,
8. Malnutrisi 3 Mengenali keluarga dan
9. Penyakit kronis faktor risiko pengunjung)
individu terkait 5. Batasi jumlah
infeksi pengunjung
4 Mengidentifikasi 6. Cuci tangan sebelum
tanda dan gejala dan sesudah
infeksi melakukan tindakan
5 Mengetahui 7. Lakukan tindakan-
kosekwensi tindakan pencegahan
terkait infeksi bersifat universal
6 Mengidentifikasi 8. Pakai pakaian
risiko infeksi ganti/jubah untuk
dalam aktivitas menangani bahan-
sehari-hari bahan yang infeksius

Keterangan : 9. Tingkatkan intake


1. tidak pernah menunjukan nutrisi yang tepat
2. jarang menunjukan 10. Dorong pasien
3. kadang-kadang menunjukan untuk beristirahat
4. sering menunjukan 11. Kolaborasi
5. secara konsisten menunjukan pemberian terapi
antibiotik
X : Sebelum intervensi
Y : Setelah intervensi
3 Ansietas Tujuan : setelah dilakukan asuhan NIC : pengurangan
keperawatan, pasien merasa nyaman kecemasan
Definisi : perasaan tidak
NOC : tingkat kecemasan Definisi: mengurangi
nyaman atau kekhawatiran
tekanan, ketakutan,
yang samar di sertai respons
Definisi : keparahan dari tanda-tanda firasat, maupun
otonom (sumber sering kali
ketakutan, ketegangan, atau kegelisahan ketidaknyamanan terkait
tidak spesifik atau tidak
yang berasal dari sumber yang idak dapat dengan sumber-sumber
diketahui oleh individu);
diidentifikasi bahaya yang tidak
perasaan takut yang di
teridentifikasi
sebabkan oleh antisipasi
No Indikator 1 2 3 4 5 1.) gunakan
terhadap bahaya. Hal ini
1 Tidak dapat pendekatan yang
merupakan isyarat
beristirahat tenang dan
kewapadaan yang
2 Berjalan mondar meyakinkan
memperingatkan individu
mandir 2.) nyatakan dengan
akan adanya bahaya dan
jelas harapan
memampukan individu 3 Meremas remas
terhadap perilaku
untuk bertindak menghadapi tangan
klien
ancaman 4 Distress
3.) jelaskan semua
5 Perasaan gelisah prosedur
Batasan Karakteristik :
6 Otot tegang termasuk sensasi
1.) gelisah
7. Wajah tegang yang akan
2.) gerakan ekstra
dirasakan yang
3.) insomnia
mungkin akan
4.) kontak mata yang
Keterangan : dialami klien
buruk
7. berat selama prosedur
5.) melihat sepintas
8. cukup berat 4.) pahami situasi
6.) mengekspresikan
9. sedang krisis yang terjadi
kekhawatiran karna
10. ringan dari perspektif
perubahan dalam
11. tidak ada klien
peristiwa hidup
5.) berikan informasi
7.) penurunan
X : Sebelum intervensi actual terkait
produktivitas
Y : Setelah intervensi diagnosis,
8.) perilaku mengintai
perawatan dan
9.) tampak waspada
prognosis
6.) berada di sisi
klien untuk
meningkatkan
rasa aman dan
mengurangi
ketakutan
7.) dorong keluarga
untuk
medampingi
klien dengan cara
yang tepat
8.) berikan obje yang
menunjukan
perasaan aman.

3.4 IMPLEMENTASI

Pada tahap ini untuk melaksanakan intervensi dan aktivitas-aktivitas yang


telah dicatat dalam rencana perawatan pasien. Agar implementasi/ pelaksanaan
perencanaan ini dapat tepat waktu dan efektif maka perlu mengidentifikasi prioritas
perawatan, memantau da mencatat respon pasien terhadap setiap intervensi yang
dilaksanakan serta mendokumentasikan pelaksanaan perawatan (Doenges E Marilyn,
dkk, 2000).
3.5 EVALUASI
Proses yang dilakukan untuk menilai keberhasilan dari suatu tindakan yang
dilakukan, menentukan sejauh mana tujuan sudah tercapai.
BAB 111
PENUTUP

A.) KESIMPULAN
Hemoroid / wasir adalah suatu penyakit yang terjadi pada anus di mana bibir anus
mengalami bengkak yang kadang disertai pendarahan. Setiap orang pasti memiliki
hemoroid, cuma karena ukurannya kecil hemoroid ini sering diabaikan. Yang disebabkan
oleh BAB dengan posisi jongkok yang terlalu lama , Obtipasi atau konstipasi kronis ,
Faktor pekerjaan orang yang harus berdiri,duduk lama, atau harus menggangkat barang
berat mempunyai predisposisi untuk terkena hemoroid dan Olah raga berat dengan tanda
dan gejala seperti Pembengkakan pada area anus Timbulnya rasa gatal dan
nyeri,Perdarahan pada faeces berwarna merah terang , Keluar selaput lendir ,Prolaps
dan Duduk berjam-jam di WC.

Pada pasien dengan hemoroid penatalaksanaan antara lain Intervensi yang lazim
dilakukan adalah Anaskopi Rectal Toucher (RT) dan Inspeksi.

B.) SARAN
Seharusnya kita perlu mengetahui tentang penyakit hemoroid agar kita dapat
mencegah hal itu timbul dalam lingkungan kita. Penulis juga menyadari bahwa penulisan
makalah ini masih belum kesempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca untuk menyempurnakan penulisan makalah berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

1. Smeltzer, Suzanne (2001). Brunner and Suddarth Medical Surgical Nursing. Alih
bahasa: Monica Ester. Edisi 8. Jakarta. EGC.

2. Lewis, Sharon Mantik (2000). Medical Surgical Nursing: Assessment and


Management of Clinical Problems. Philadelphia. Mosby Company

3. Aru W. Sudoyo. Buku ajar penyakit dalam.

4. Sylvia & Lorraine. 2006. “Patofisiologi (Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit) Volume
1, Edisi 6”. Jakarta : EGC.

Вам также может понравиться