Вы находитесь на странице: 1из 31

1. PROSEDUR TETAP PERBAIKAN ANAESTHESI MACHINE.

LOGO PROSEDUR TETAP PERBAIKAN Disahkan oleh :


RUMAH SAKIT ANAESTHESI MACHINE Direktur RS

MERK : -----------------------------
TYPE / MODEL :
NOMOR SERI :
( ----------------------------------- )
Direktur
No. Dokumen : Tanggal Halaman :
1/2
Revisi Ke : No. Revisi : Tanggal :

1. Pengertian Prosedur tetap perbaikan alat Anaesthesi Machine adalah standar baku,
mengenai langkah-langkah teknis yang harus diikuti oleh teknisi elektromedis
dalam melaksanakan perbaikan kerusakan alat Anaesthesi Machine yang
berdasarkan prasyarat dan prosedur yang harus dipenuhi. Prosedur ini disusun
berdasarkan pada service manual, dan petunjuk lain yang terkait, dengan
urutan kerja : analisa kerusakan, penyiapan suku cadang, perbaikan,,
penyetelan / adjustment, .kalibrasi internal, uji kinerja dan pengukuran aspek
keselamatan kerja. Kesimpulan hasil perbaikan dapat disimpulkan alat baik
dan atau alat tidak baik.

2. Kebijakan Surat Keputusan Direktur rumah sakit tentang tugas dan fungsi IPS RS.

3. Tujuan 1. Agar perbaikan dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.


2. Alat yang mengalami kerusakan dapat diperbaiki dan berfungsi kembali
4. Petugas Teknisi Elektromedis .

5. Prasyarat 1. Alat kesehatan dalam kondisi rusak.


2. SDM tersertifikasi
3. Alat kerja dan alat ukur lengkap.
4. Dokumen teknis, protap perbaikan , lembar kerja perbaikan dan
protap pengoperasian, tersedia.
5. Bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu, tersedia
6. Suku cadang dapat diperoleh.
7. Ruang kerja memenuhi ketentuan kondisi lingkungan.

6. Peralatan 1. Alat Kerja Tool set Mekanik


Tool set Gas.
2. Alat Ukur Anaesthesi Gas Analyzer (terkalibrasi )
Flow Meter (terkalibrasi )

7. Prosedur. A Persiapan
1. Siapkan Surat Perintah Kerja (SPK)
2. Siapkan formulir lembar kerja perbaikan
3. Siapkan :
a. Service manual,
b. Protap perbaikan dan protap pengoperasian alat.
c. Riwayat perbaikan alat.
4. Siapkan alat kerja dan alat ukur.
5. Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan
material bantu.
6. Pemberitahuan kepada Unit Pelayanan pengguna alat.

B. Pelaksanaan
1. Lakukan analisis kerusakan .
 Tanyakan kepada pengguna alat, mengenai gejala kerusakan.
 Lakukan trouble shooting, untuk mengetahui penyebab
kerusakan, bagian alat / komponen / suku cadang yang
mengalami kerusakan. (perhatikan panduan analisis kerusakan,
service manual )..
 Lakukan pendataan, bagian alat/komponen/suku cadang yang
rusak, lengkap dengan data teknis dan nomor catalog.

2. Siapkan suku cadang yang diperlukan


3. Lakukan langkah perbaikan ( dengan atau tanpa suku cadang ).
4. Lakukan penyetelan / adjustment, kalibrasi Internal.
5. Lakukan uji kinerja dan pengukuran aspek keselamatan kerja.

C. Pencatatan
1. Lakukan pengisian formulis lembar kerja perbaikan. dan SPK.
2. Kesimpulan hasil perbaikan :
● alat baik..
● alat tidak baik
3. Pengguna alat menanda tangani formulir lembar kerja perbaikan
dan SPK, sebagai bukti perbaikan alat telah dilaksanakan

D. Pengemasan .
1. Cek alat kerja dan alat ukur, sesuaikan dengan lembar
kerja.
2. Cek dan rapihkan dokumen teknis penyerta.
3. Kembalikan alat kerja, alat ukur dan dokumen teknis
penyerta
ke tempat semula
4. Bersihkan alat Anaesthesi Machine dan lokasi perbaikan.

E. Laporan.
1. Laporkan hasil peRBAIKAN alat kepada Unit Pelayanan
pengguna alat dan serahkan kembali alat Anaesthesi Machine
yang telah diperbaiki.
2. Laporkan hasil perbaikan alat kepada pemberi tugas.
8. Unit kerja terkait
 Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit ( IPS RS ).
 Unit Pelayanan pengguna alat.

Disetujui Oleh : Dibuat Oleh :


Kepala IPS RS. Teknisi Elektromedis
2. PROSEDUR TETAP PERBAIKAN CENTRIFUGE.

LOGO PROSEDUR TETAP PERBAIKAN Disahkan oleh :


RUMAH SAKIT CENTRIFUGE Direktur RS.

MERK : ……………………….
TYPE / MODEL :
NOMOR SERI :
(……………………………)
Direktur
No. Dokumen : Tanggal Halaman :
1/2
Revisi Ke : No. Revisi : Tanggal :

1. Pengertian Prosedur tetap perbaikan alat Centrifuge adalah standar baku, mengenai
langkah-langkah teknis yang harus diikuti oleh teknisi elektromedis dalam
melaksanakan perbaikan kerusakan alat Centrifuge yang berdasarkan
prasyarat dan prosedur yang harus dipenuhi. Prosedur ini disusun berdasarkan
pada service manual dan petunjuk lain yang terkait, dengan urutan kerja :
analisa kerusakan, penyiapan suku cadang, perbaikan, penyetelan /
adjustment, kalibrasi internal , uji kinerja dan pengukuran aspek keselamatan
kerja. Kesimpulan hasil perbaikan alat baik atau alat tidak baik.

2. Kebijakan Surat Keputusan Direktur rumah sakit tentang tugas dan fungsi IPS RS.

3. Tujuan 1. Agar perbaikan dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.


2. Alat yang mengalami kerusakan dapat diperbaiki dan berfungsi kembali.
4. Petugas Teknisi Elektromedis

5. Prasyarat 1. Alat kesehatan dalam kondisi rusak.


2. SDM tersertifikasi.
3. Alat kerja dan alat ukur lengkap.
4. Dokumen teknis, protap perbaikan, lembar kerja perbaikan dan
protap pengoperasian, tersedia.
5. Bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu, tersedia
6. Suku cadang dapat diperoleh.
7. Kotak kontak dilengkapi hubungan pembumian.
8. Ruang kerja memenuhi ketentuan kondisi lingkungan.

6. Peralatan 1. Alat Kerja Tool set Elektronik


Trecker.
2. Alat Ukur Multi Meter ( terkalibrasi )
Leakage Current Meter ( terkalibrasi )
Ground tester ( terkalibrasi )
Tachometer ( terkalibrasi )
Timer ( terkalibrasi )

7. Prosedur. A Persiapan
1. Siapkan Surat Perintah Kerja (SPK)
2. Siapkan formulir lembar kerja perbaikan.
3. Siapkan :
a. Service manual, diagram ( schematic / wiring ).
b. Protap perbaikan dan protap pengoperasian alat.
c. Riwayat perbaikan alat.
4. Siapkan alat kerja dan alat ukur.
5. Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan
material bantu.
6. Pemberitahuan kepada Unit Pelayanan pengguna alat.

B. Pelaksanaan
1. Lakukan analisis kerusakan :
 Tanyakan kepada pengguna alat, mengenai gejala kerusakan.
 Lakukan trouble shooting, untuk mengetahui penyebab
kerusakan, bagian alat / omponen / suku cadang yang
mengalami kerusakan. (perhatikan pasnduan analisis
kerusakan , service manual dan diagram ).
 Lakukan identifikasi, bagian alat / komponen / suku cadang
yang rusak, lengkap dengan data teknis dan nomor catalog.

2. Siapkan suku cadang yang diperlukan.


3. Lakukan langkah perbaikan ( dengan atau tanpa suku cadang ).
4. Lakukan penyetelan / adjustment, kalibrasi Internal.
5. Lakukan uji kinerja dan pengukuran aspek keselamatan kerja.

C. Pencatatan
1. Lakukan pengisian formulis lembar kerja perbaikan. dan SPK.
2. Kesimpulan hasil perbaikan :
● alat baik..
● alat tidak baik
3 .Pengguna alat menanda tangani Formulir Lembar Kerja
Perbaikan dan SPK, sebagai bukti perbaikan alat
telah dilaksanakan

D. Pengemasan .
1. Cek alat kerja dan alat ukur, sesuaikan dengan lembar kerja.
2. Cek dan rapihkan dokumen teknis penyerta
3. Kembalikan alat kerja, alat ukur dan dokumen teknis penyerta
ke tempat semula
4 Bersihkan alat Centrifuge dan lokasi perbaikan.

E. Laporan.
1. Laporkan hasil peRBAIKAN alat kepada Unit Pelayanan
pengguna alat dan serahkan kembali alat Centrifuge yang
telah diperbaiki.
2. Laporkan hasil perbaikan alat kepada pemberi tugas

 Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit ( IPS RS ).


8. Unit kerja terkait
 Unit Pelayanan pengguna alat.
Disetujui Oleh : Dibuat Oleh :
Kepala IPS RS. Teknisi Elektromedi
3. PROSEDUR TETAP PERBAIKAN DENTAL UNIT.

LOGO PROSEDUR TETAP PERBAIKAN Disahkan oleh :


RUMAH SAKIT DENTAL UNIT Direktur RS.

MERK : -----------------------------------
TYPE / MODEL :
NOMOR SERI :
( --------------------------------------)
Direktur
No. Dokumen : Tanggal Halaman :
1/2
Revisi Ke : No. Revisi : Tanggal :

1. Pengertian Prosedur tetap perbaikan alat Dental Unit adalah standar baku, mengenai
langkah-langkah teknis yang harus diikuti oleh teknisi elektromedis dalam
melaksanakan perbaikan kerusakan alat Dental Unit yang berdasarkan
prasyarat dan prosedur yang harus dipenuhi. Prosedur ini disusun berdasarkan
pada service manual dan petunjuk lain yang terkait, meliputi, analisa
kerusakan, penyiapan suku cadang, perbaikan,, penyetelan / adjustment,
kalibrasi internal, uji kinerja dan pengukuran aspek keselamatan kerja.
Kesimpulan hasil perbaikan alat baik atau alat tidak baik.

2. Kebijakan Surat Keputusan Direktur rumah sakit tentang tugas dan fungsi IPS RS.

3. Tujuan 1. Agar perbaikan dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.


2. Alat yang mengalami kerusakan dapat diperbaiki dan berfungsi kembali.
4. Petugas Teknisi Elektromedis .

5. Prasyarat 1. Alat kesehatan dalam kondisi rusak.


2. SDM tersertifikasi.
3. Alat kerja dan alat ukur lengkap.
4. Dokumen teknis, protap perbaikan, lembar kerja perbaikan dan
protap pengoperasian, tersedia.
5. Bahan operasional dan material bantu, tersedia
6. Suku cadang dapat diperoleh.
7. Kotak kontak dilengkapi hubungan pembumian.
8. Ruang kerja memenuhi ketentuan kondisi lingkungan.
.
6. Peralatan 1. Alat Kerja Tool set Mekanik
Tool set Elektronik
Vacuum Cleaner.
2. Alat Ukur Leakage Current meter ( terkalibrasi )
Lux Meter ( terkalibrasi )
Multi Meter ( terkalibrasi )
Pressure Meter ( terkalibrasi )
Ground Tester ( terkalibrasi )

7. Prosedur A Persiapan
1. Siapkan Surat Perintah Kerja (SPK)
2. Siapkan formulir lembar kerja perbaikan.
3. Siapkan :
a. Service manual, diagram ( schematic / wiring ).

b. Protap perbaikan dan protap pengoperasian alat.


c. Riwayat perbaikan alat.
4. Siapkan alat kerja dan alat ukur.
5. Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan
material bantu.
6. Pemberitahuan kepada Unit Pelayanan pengguna alat.

B. Pelaksanaan
1. Lakukan analisis kerusakan .
 Tanyakan kepada pengguna alat, mengenai gejala kerusakan.
 Lakukan trouble shooting, untuk mengetahui penyebab
kerusakan, bagian alat / komponen / suku cadang yang
mengalami kerusakan. ( perhatikan panduan analisis
kerusakan, service manual dan diagram )..
 Lakukan pendataan, bagian alat / komponen / suku cadang
yang rusak, lengkap dengan data teknis dan nomor catalog.

2. Siapkan suku cadang yang diperlukan.


3. Lakukan langkah perbaikan ( dengan atau tanpa suku cadang ).
4. Lakukan penyetelan / adjustment, kalibrasi internal.
5. Lakukan uji kinerja dan pengukuran aspek keselamatan kerja.

C. Pencatatan
1. Lakukan pengisian formulis lembar kerja perbaikan. dan SPK.
2. Kesimpulan hasil perbaikan :
● alat baik..
● alat tidak baik
3. Pengguna alat menanda tangani formulir lembar kerja
perbaikan dan SPK, sebagai bukti perbaikan alat
telah dilaksanakan.

D. Pengemasan .
1. Cek alat kerja dan alat ukur, sesuaikan dengan Lembar Kerja.
2. Cek dan rapihkan dokumen teknis penyerta
3. Kembalikan alat kerja, alat ukur dan dokumen teknis penyerta
ke tempat semula
4. Bersihkan alat Dental Unit dan lokasi perbaikan.

E. Laporan.
1 Laporkan hasil peRBAIKAN alat kepada Unit Pelayanan pengguna
alat dan serahkan kembali alat Dental Unit, yang telah diperbaiki.
2. Laporkan hasil perbaikan alat kepada pemberi tugas.

8. Unit kerja terkait  Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit ( IPS RS ).


 Unit Pelayanan pengguna alat.

Disetujui Oleh : Dibuat Oleh :


Kepala IPS RS. Teknisi Elektromedi
4. PROSEDUR TETAP PERBAIKAN DEFIBRILATOR DENGAN MONITOR.

LOGO PROSEDUR TETAP PERBAIKAN Disahkan oleh :


RUMAH SAKIT DEFIBRILLATOR DENGAN MONITOR Direktur RS.

MERK : ……………………….
TYPE / MODEL :
NOMOR SERI :
(…………………………………)
Direktur
No. Dokumen : Tanggal Halaman :
1/2
Revisi Ke : No. Revisi : Tanggal :

1. Pengertian Prosedur tetap perbaikan alat Defibrillator dengan monitor adalah standar baku,
mengenai langkah-langkah teknis yang harus diikuti oleh teknisi elektromedis
dalam melaksanakan perbaikan kerusakan alat Defibrillator dengan monitor
yang berdasarkan prasyarat dan prosedur yang harus dipenuhi. Prosedur ini
disusun berdasarkan pada service manual dan petunjuk lain yang terkait, dengan
urutan kerja : analisa kerusakan, penyiapan suku cadang, perbaikan dengan atau
tanpa suku cadang, penyetelan / adjustment,, kalibrasi internal uji kinerja dan
pengukuran aspek keselamatan kerja. Kesimpulan hasil perbaikan alat baik
atau alat tidak baik.

2. Kebijakan Surat Keputusan Direktur rumah sakit tentang tugas dan fungsi IPS RS.

3. Tujuan 1. Agar perbaikan dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.


2. Alat yang mengalami kerusakan dapat diperbaiki dan berfungsi kembali.
4. Petugas Teknisi Elektromedis.

5. Prasyarat 1. Alat kesehatan dalam kondisi rusak.


2. SDM tersertifikasi.
3. Alat kerja dan alat ukur lengkap.
4. Dokumen teknis, protap perbaikan , lembar kerja perbaikan dan
protap pengoperasian, tersedia.
5. Bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu, tersedia
6. Suku cadang dapat diperoleh.
7. Kotak kontak dilengkapi hubungan pembumian.
8. Ruang kerja memenuhi ketentuan kondisi lingkungan.

6. Peralatan 1. Alat Kerja Tool set Elektronik


Vacuum cleaner.
2. Alat Ukur Leakage Current Meter ( terkalibrasi )
Multi Meter ( terkalibrasi )
Defibrillator Analyzer ( terkalibrasi )
E C G Simulator ( terkalibrasi )
Osciloscope ( terkalibrasi )
Ground Tester ( terkalibrasi )

A Persiapan
7. Prosedur 1. Siapkan Surat Perintah Kerja (SPK)
2. Siapkan formulir lembar kerja perbaikan.
3. Siapkan :
a. Service manual, diagram ( schematic / wiring ).
b. Protap perbaikan dan protap pengoperasian alat.
c. Riwayat perbaikan alat.
4. Siapkan alat kerja dan alat ukur
5. Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan
material bantu.
6. Pemberitabuan kepada unit pelayanan pengguna alat.

B. Pelaksanaan
1. Lakukan analisis kerusakan .
 Tanyakan kepada pengguna alat, mengenai gejala kerusakan.
 Lakukan trouble shooting, untuk mengetahui penyebab
kerusakan, bagian alat / komponen / suku cadang yang
mengalami kerusakan. ( perhatikan panduan analisis kerusakan,
service manual dan diagram ).
 Lakukan pendataan, bagian alat / komponen / suku cadang yang
rusak, lengkap dengan data teknis dan nomor catalog.

2. Siapkan suku cadang yang diperlukan.


3. Lakukan langkah perbaikan ( dengan atau tanpa suku cadang ).
4. Lakukan penyetelan / adjustment, kalibrasi internal..
5. Lakukan uji kinerja dan pengukuran aspek keselamatan kerja.

C. Pencatatan
1. Lakukan pengisian formulis lembar kerja perbaikan. dan SPK.
2. Kesimpulan hasil perbaikan :
● alat baik.
● alat tidak baik
3.. Pengguna alat menanda tangani formulir lembar kerja
Perbaikan dan SPK, sebagai bukti perbaikan alat
telah dilaksanakan.

D. Pengemasan .
1. Cek alat kerja dan alat ukur, sesuaikan dengan lembar kerja.
2. Cek dan rapihkan dokumen teknis penyerta
3. Kembalikan alat kerja, alat ukur dan dokumen teknis penyerta
ke tempat semula
4. Bersihkan alat Defibrilator dengan Monitor dan lokasi perbaikan.

E. Laporan.
1. Laporkan hasil peRBAIKAN alat kepada Unit Pelayanan pengguna
alat dan serahkan kembali alat Defibrillator dengan Monitor yang
telah diperbaiki.
2. Laporkan hasil perbaikan alat kepada pemberi tugas

 Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit ( IPS RS ).


8. Unit kerja terkait
 Unit Pelayanan pengguna alat.
Disetujui oleh : Dibuat Oleh :
Kepala IPS RS. Teknisi Elektromedis

5. PROSEDUR TETAP PERBAIKAN ELECTRO SURGERY UNIT.

LOGO PROSEDUR TETAP PERBAIKAN Disahkan oleh :


RUMAH SAKIT ELECTRO SURGERY UNIT Direktur RS.

MERK : ---------------------------------
TYPE / MODEL :
NOMOR SERI :
(------------------------------------------)
Direktur
No. Dokumen : Tanggal Halaman :
1/2
Revisi Ke : No. Revisi : Tanggal :

1. Pengertian Prosedur tetap perbaikan alat Electro Surgery Unit adalah standar baku,
mengenai langkah-langkah teknis yang harus diikuti oleh teknisi elektromedis
dalam melaksanakan perbaikan kerusakan alat Electro Surgery Unit yang
berdasarkan prasyarat dan prosedur yang harus dipenuhi. Prosedur ini disusun
berdasarkan pada service manual dan petunjuk lain yang terkait, dengan urutan
kerja :analisa kerusakan, penyiapan suku cadang, perbaikan, penyetelan /
adjustment, kalibrasi internal , Uji kinerja dan pengukuran aspek keselamatan
kerja. Kesimpulan hasil perbaikan alat baik atau alat tidak baik.

2. Kebijakan Surat Keputusan Direktur rumah sakit tentang tugas dan fungsi IPS RS.

3. Tujuan 1. Agar perbaikan dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.


2. Alat yang mengalami kerusakan dapat diperbaiki dan berfungsi kembali.

4. Petugas Teknisi Elektromedis .

5. Prasyarat 1. Alat kesehatan dalam kondisi rusak.


2. SDM tersertifikasi
3. Alat kerja dan alat ukur lengkap.
4. Dokumen teknis, protap perbaikan, lembar kerja perbaikan dan
protap pengoperasian, tersedia.
5. Bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu, tersedia.
6. Suku cadang dapat diperoleh.
7. Kotak kontak dilengkapi hubungan pembumian.
8. Ruang kerja memenuhi ketentuan kondisi lingkungan.

6. Peralatan 1. Alat Kerja Tool set Elektronik


Vacuum Cleaner
2. Alat Ukur Leakage Current Meter ( terkalibrasi )
Multi Meter ( terkalibrasi )
Ground Tester ( terkalibrasi )
Electro Surgery Analyzer ( terkalibrasi )
Osciloscope ( terkalibrasi )

7. Prosedur. A Persiapan
1. Siapkan Surat Perintah Kerja (SPK)
2. Siapkan formulir lembar kerja perbaikan.
3. Siapkan :
a. Service manual., diagram ( schematic / wiring ).

b. Protap perbaikan dan protap pengoperasian alat.


c Riwayat perbaikan alat.
4. Siapkan alat kerja dan alat ukur.
5. Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material
bantu.
6. Pemberitahuan kepada unit pelayanan pengguna alat.

B. Pelaksanaan

1. Lakukan analisis kerusakan .


 Tanyakan kepada pengguna alat, mengenai gejala kerusakan.
 Lakukan trouble shooting, untuk mengetahui penyebab
kerusakan, bagian alat / komponen / suku cadang yang
mengalami kerusakan. ( perhatikan panduan analisis kerusakan,
service manual dan diagram ).
 Lakukan pendataan, bagian alat / komponen / suku cadang yang
rusak, lengkap dengan data teknis dan nomor catalog.
2. Siapkan suku cadang yang diperlukan.
3. Lakukan langkah perbaikan ( dengan atau tanpa suku cadang ).
4. Lakukan penyetelan / adjustment, kalibrasi internal.
5. Lakukan uji kinerja dan pengukuran aspek keselamatan kerja.

C. Pencatatan
1. Lakukan pengisian formulis lembar kerja perbaikan. dan SPK.
2. Kesimpulan hasil perbaikan :
● alat baik.
● alat tidak baik
3. Pengguna alat menanda tangani formulir lembar kerja
Perbaikan dan SPK, sebagai bukti perbaikan alat telah dilaksanakan.

D. Pengemasan .
1. Cek alat kerja dan alat ukur, sesuaikan dengan lembar kerja.
2. Cek dan rapihkan dokumen teknis penyerta
3. Kembalikan alat kerja, alat ukur dan dokumen teknis penyerta
ke tempat semula
4. Bersihkan alat Electro Surgery Unit dan lokasi perbaikan.

E. Laporan.
1. Laporkan hasil peRBAIKAN alat kepada Unit Pelayanan pengguna
alat dan serahkan kembali alat Electro Surgery Unitr yang telah
diperbaiki.
2. Laporkan hasil perbaikan alat kepada pemberi tugas
8. UnitkKerja terkait  Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit ( IPS RS ).
 Unit Pelayanan pengguna alat.

Disetujui Oleh : Dibuat Oleh :


Kepala IPS RS. Teknisi Elektromedis

1 . PROSEDUR TETAP PERBAIKAN FOETAL DOPPLER.

LOGO PROSEDUR TETAP PERBAIKAN Disahkan oleh :


RUMAH SAKIT FOETAL DOPPLER Direktur RS.

MERK : ------------------------------------
TYPE / MODEL :
NOMOR SERI :
( …………………………………. )
Direktur
No. Dokumen : Tanggal Halaman :
1/2
Revisi Ke : No. Revisi : Tanggal :

1. Pengertian Prosedur tetap perbaikan alat Doppler adalah standar baku, mengenai langkah-
langkah teknis yang harus diikuti oleh teknisi elektromedis dalam melaksanakan
perbaikan kerusakan alat Doppler yang berdasarkan prasyarat dan prosedur
yang harus dipenuhi. Prosedur ini disusun berdasarkan pada service manual
dan petunjuk lain yang terkait, dengan urutan kerja : analisa kerusakan,
penyiapan suku cadang, perbaikan , penyetelan / adjustment, kalibrasi internal,
uji kinerja dan pengukuran aspek keselamatan kerja. Kesimpulan hasil perbaikan
alat baik atau alat tidak baik.

2. Kebijakan Surat Keputusan Direktur rumah sakit tentang tugas dan fungsi IPS RS.

3. Tujuan 1. Agar perbaikan dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.


2. Alat yang mengalami kerusakan dapat diperbaiki dan berfungsi kembali.

4. Petugas Teknisi Elektromedis .

5. Prasyarat 1. Alat kesehatan dalam kondisi rusak.


2. SDM tersertifikasi
3. Alat kerja dan alat ukur lengkap.
4. Dokumen teknis, protap perbaikan, lembar kerja perbaikan dan
protap pengoperasian, tersedia.
5. Bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu, tersedia
6. Suku cadang dapat diperoleh.
7. Kotak kontak dilengkapi hubungan pembumian.
8. Ruang kerja memenuhi ketentuan kondisi lingkungan.
.
6. Peralatan 1. Alat Kerja : Tool set Elektronik

2. Alat Ukur : Leakage Current Meter ( terkalibrasi )


Multi meter ( terkalibrasi )

7.Prosedur. A Persiapan
1. Siapkan Surat Perintah Kerja (SPK)
2. Siapkan formulir lembar kerja
perbaikan.
3. Siapkan :
a. Service manual, diagram ( schematic / wiring ).
b. Protap perbaikan dan protap pengoperasian alat.

c. Riwayat perbaikan alat.


4. Siapkan alat kerja dan alat ukur.
5. Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu.
6. Pemberitahuan kepada Unit Pelayanan pengguna alat.

B. Pelaksanaan
1. Lakukan analisis kerusakan.
a. Tanyakan kepada pengguna alat, mengenai gejala kerusakan.
b. Lakukan trouble shooting, untuk mengetahui penyebab kerusakan,
bagian alat / komponen / suku cadang yang mengalami
kerusakan.( perhatikan panduan analisis kerusakan, service
manual dan diagram ).
c. Lakukan pendataan, bagian alat / komponen / suku cadang yang
rusak, lengkap dengan data teknis dan nomor catalog.

2. Siapkan suku cadang yang diperlukan.


3. Lakukan langkah perbaikan ( dengan atau tanpa suku cadang ).
4. Lakukan penyetelan / adjustment, kalibrasi internal
5. Lakukan uji kinerja dan pengukuran aspek keselamatan kerja.

C. Pencatatan
1. Lakukan pengisian formulis lembar kerja perbaikan. dan SPK.
2. Kesimpulan hasil perbaikan :
● alat baik.
● alat tidak baik
3. Pengguna alat menanda tangani formulir lembar kerja perbaikan
dan SPK,sebagai bukti perbaikan alat telah dilaksanakan

D. Pengemasan .
1. Cek alat kerja dan alat ukur, sesuaikan dengan lembar kerja.
2. Cek dan rapihkan dokumen teknis penyerta.
3. Kembalikan alat kerja, alat ukur dan dokumen teknis penyerta
ke tempat semula
4. Bersihkan alat Foetal Doppler dan lokasi perbaikan.

E. Laporan.
1 . Laporkan hasil Perbaikan alat kepada Unit Pelayanan pengguna alat
dan serahkan kembali alat Foetal Doppler yang telah diperbaiki.
2 Laporkan hasil perbaikan alat kepada pemberi tugas.
8. Unit kerja terkait ● Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit ( IPS RS ).
● Unit Pelayanan pengguna alat.

Disetujui Oleh : Dibuat Oleh :


Kepala IPS RS. Teknisi Elektromedis

2 . PROSEDUR TETAP PERBAIKAN INKUBATOR PERAWATAN.

LOGO PROSEDUR TETAP PERBAIKAN Disahkan oleh :


RUMAH SAKIT INKUBATOR PERAWATAN Direktur RS.

MERK : ……………………….
TYPE / MODEL :
NOMOR SERI :
(----------------------------------------)
Direktur
No. Dokumen : Tanggal Halaman :
1/2
Revisi Ke : No. Revisi : Tanggal :

1. Pengertian Prosedur tetap perbaikan alat Inkubator Perawatan adalah standar baku,
mengenai langkah-langkah teknis yang harus diikuti oleh teknisi elektromedis
dalam melaksanakan perbaikan kerusakan alat Inkubator Perawatan yang
berdasarkan prasyarat dan prosedur yang harus dipenuhi. Prosedur ini disusun
berdasarkan pada service manual dan petunjuk lain yang terkait, dengan urutan
kerja : analisa kerusakan, penyiapan suku cadang, perbaikan,, penyetelan /
adjustment, kalibrasi internal , uji kinerja dan pengukuan aspek keselamatan
kerja. Kesimpulan hasil perbaikan alat baik atau alat tidak baik.

2. Kebijakan Surat Keputusan Direktur rumah sakit tentang tugas dan fungsi IPS RS.

3. Tujuan 1. Agar perbaikan dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.


2. Alat yang mengalami kerusakan dapat diperbaiki dan berfungsi kembali.

4. Petugas Teknisi Elektromedis

5. Prasyarat 1. Alat kesehatan dalam kondisi rusak.


2. SDM tersertifikasi.
3. Alat kerja dan alat ukur lengkap.
4. Dokumen teknis, protap perbaikan , lembar kerja perbaikan dan
protap pengoperasian, tersedia.
5. Bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu, tersedia
6. Suku cadang dapat diperoleh.
7. Kotak kontak dilengkapi hubungan pembumian.
8. Ruang kerja memenuhi ketentuan kondisi lingkungan.
.
6. Peralatan 1. Alat Kerja : Tool set Elektronik
Vacuum cleaner.
2. Alat Ukur : Leakage Current meter ( terkalibrasi )
Multi meter ( terkalibrasi )
Ground Tester ( terkalibrasi )
Thermometer ( terkalibrasi )
Hygrometer ( terkalibrasi )
Osciloscope ( terkalibrasi)

A Persiapan
7. Prosedur. 1. Siapkan Surat Perintah Kerja (SPK)
2. Siapkan formulir lembar kerja
perbaikan.

3. Siapkan :
a. Service manual, diagram ( schematic / wiring ).
b. Protap perbaikan dan protap pengoperasian alat.
c. Riwayat perbaikan alat.
4. Siapkan alat kerja dan alat ukur.
5. Siapkan bahan pemeliharaan, bahan
operasional dan material bantu.
6. Pemberitahuan kepada Unit
Pelayanan pengguna alat.

B. Pelaksanaan
1. Lakukan analisis kerusakan .
a. Tanyakan kepada pengguna alat, mengenai gejala
kerusakan.
b. Lakukan trouble shooting, untuk mengetahui
penyebab kerusakan, bagian alat / komponen / suku cadang yang
mengalami kerusakan
.( perhatikan panduan analisis kerusakan, service manual dan
diagram ).
c. Lakukan pendataan, bagian alat / komponen / suku
cadang yang rusak, lengkap dengan data teknis dan nomor catalog.
2. Siapkan suku cadang yang diperlukan.
3. Lakukan langkah perbaikan ( dengan atau tanpa suku cadang ).
4. Lakukan penyetelan / adjustment, kalibrasi Internal.
5. Lakukan uji kinerja dan pengukuran aspek keselamatan kerja.

C. Pencatatan
1. Lakukan pengisian formulis lembar kerja perbaikan. dan SPK.
2. Kesimpulan hasil perbaikan :
● alat baik.
● alat tidak baik
3. Pengguna alat menanda tangani formulir lembar kerja
Perbaikan dan SPK, sebagai bukti perbaikan alat telah dilaksanakan

D. Pengemasan .
1. Cek alat kerja dan alat ukur, sesuaikan dengan lembar kerja.
2. Cek dan rapihkan dokumen teknis penyerta.
3. Kembalikan alat kerja, alat ukur dan dokumen teknis penyerta
ke tempat semula
4. Bersihkan alat Inkubator Perawatan dan lokasi perbaikan.
E. Laporan.
1. Laporkan hasil perbaikan alat kepada Unit Pelayanan pengguna alat
dan serahkan kembali alat Inkubator Perawatan yang telah diperbaiki.
2 .Laporkan hasil perbaikan alat kepada pemberi tugas.

● Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit ( IPS RS ).


8. Unit kerja terkait ● Unit Pelayanan pengguna alat.

Disetujui Oleh : Dibuat Oleh :


Kepala IPS RS. Teknisi Elektromedis

3. PROSEDUR TETAP PERBAIKAN OPERATING LAMP.

LOGO PROSEDUR TETAP PERBAIKAN Disahkan oleh :


RUMAH SAKIT OPERATING LAMP Direktur RS.

MERK : ……………………….
TYPE / MODEL :
NOMOR SERI :
(………………………………)
Direktur
No. Dokumen : Tanggal Halaman :
1/2
Revisi Ke : No. Revisi : Tanggal :

1. Pengertian Prosedur tetap perbaikan alat Operating Lamp adalah standar baku, mengenai
langkah-langkah teknis yang harus diikuti oleh teknisi elektromedis dalam
melaksanakan perbaikan kerusakan alat Operating Lamp yang berdasarkan
prasyarat dan prosedur yang harus dipenuhi. Prosedur ini disusun berdasarkan
pada service manual dan petunjuk lain yang terkait, dengan urutan kerja : analisa
kerusakan, penyiapan , penyetelan / adjustment , kalibrasi internal , uji kinerja
dan pengukuran aspek keselamatan kerja. Kesimpulan hasil perbaikan alat
baik atau alat tidak baik.

2. Kebijakan Surat Keputusan Direktur rumah sakit tentang tugas dan fungsi IPS RS.

3. Tujuan 1. Agar perbaikan dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.


2. Alat yang mengalami kerusakan dapat diperbaiki dan berfungsi kembali.

4. Petugas Teknisi Elektromedis .

5. Prasyarat 1. Alat kesehatan dalam kondisi rusak.


2. SDM tersertifikasi
3. Alat kerja dan alat ukur lengkap.
4. Dokumen teknis, protap perbaikan, lembar kerja perbaikan dan
protap pengoperasian, tersedia.
5. Bahan pemeliharaan dan material bantu, tersedia
6. Suku cadang dapat diperoleh.
7. Kotak kontak dilengkapi hubungan pembumian.
8. Ruang kerja memenuhi ketentuan kondisi lingkungan.

6. Peralatan 1. Alat Kerja Tool set Elektrik

2. Alat Ukur Multi Meter ( terkalibrasi )


Leakage Current Meter ( terkalibrasi )
Lux Meter ( terkalibrasi )

7. Prosedur. A Persiapan
1. Siapkan Surat Perintah Kerja (SPK)
2. Siapkan formulir lembar kerja perbaikan.
3. Siapkan :
a. Service manual., diagram ( schematic / wiring ).

b. Protap perbaikan dan protap pengoperasian alat.


c. Riwayat perbaikan alat.
4. Siapkan alat kerja dan alat ukur.
5. Siapkan bahan pemeliharaan dan material bantu.
6. Pemberitahuan kepada Unit Pelayanan pengguna alat.

B. Pelaksanaan

1. Lakukan analisis kerusakan.


 Tanyakan kepada pengguna alat, mengenai gejala kerusakan.
 Lakukan trouble shooting, untuk mengetahui penyebab kerusakan
bagian alat /komponen / suku cadang yang mengalami
kerusakan. (perhatikan panduan analisis kerusakan, service
manual dan diagram )..
 Lakukan pendataan, bagian alat / komponen / suku cadang yang
rusak, lengkap dengan data teknis dan nomor catalog.

2. Siapkan suku cadang yang diperlukan.


3. Lakukan langkah perbaikan ( dengan atau tanpa suku cadang ).
4. Lakukan penyetelan / adjustment, kalibrasi internal.
5. Lakukan uji kinerja dan pengukuran aspek keselamatan kerja.

C. Pencatatan
1. Lakukan pengisian formulis lembar kerja perbaikan. dan SPK.
2. Kesimpulan hasil perbaikan :
● alat baik.
● alat tidak baik
3. Pengguna alat menanda tangani formulir lembar kerja perbaikan
dan SPK, sebagai bukti perbaikan alat telah dilaksanakan.

D. Pengemasan .
1. Cek alat kerja dan alat ukur, sesuaikan dengan lembar kerja.
2. Cek dan rapihkan dokumen teknis penyerta.
3. Kembalikan alat kerja, alat ukur dan dokumen teknis penyerta
ke tempat semula
4. Bersihkan alat Operating Lamp dan lokasi perbaikan.
E. Laporan.
1. Laporkan hasil perbaikan alat kepada Unit Pelayanan pengguna alat
dan serahkan kembali alat Operating Lamp yang telah diperbaiki.
2. Laporkan hasil perbaikan alat kepada pemberi tugas.

 Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit ( IPS RS ).


8. Unit kerja terkait
 Unit Pelayanan pengguna alat.

Disetujui Oleh : Dibuat Oleh :


Kepala IPS RS. Teknisi Elektromedis

4 . PROSEDUR TETAP PERBAIKAN OPERATING TABLE.

LOGO PROSEDUR TETAP PERBAIKAN Disahkan oleh :


RUMAH SAKIT OPERATING TABLE Direktur RS.

MERK : ……………………….
TYPE / MODEL :
NOMOR SERI :
(………………………………)
Direktur
No. Dokumen : Tanggal Halaman :
1/2
Revisi Ke : No. Revisi : Tanggal :

1. 2. Pengertian Prosedur tetap perbaikan alat Operating Table adalah standar baku, mengenai
langkah-langkah teknis yang harus diikuti oleh teknisi elektromedis dalam
melaksanakan perbaikan kerusakan alat Operating Table yang berdasarkan
prasyarat dan prosedur yang harus dipenuhi. Prosedur ini disusun berdasarkan
pada service manual dan petunjuk lain yang terkait, dengan urutan kerja : analisa
kerusakan, penyiapan suku cadang, perbaikan, penyetelan / adjustment, kalibrasi
internal , uji kinerja dan pengukuran aspek keselamatan kerja. Kesimpulan hasil
perbaikan alat baik atau alat tidak baik.

Kebijakan Surat Keputusan Direktur rumah sakit tentang tugas dan fungsi IPS RS.

3. Tujuan 1. Agar perbaikan dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.


2. Alat yang mengalami kerusakan dapat diperbaiki dan berfungsi kembali
sesuai
dengan standar.
4. Petugas Teknisi Elektromedis

5. Prasyarat 1. Alat kesehatan dalam kondisi rusak.


2. SDM tersertifikasi.
3. Alat kerja dan alat ukur lengkap.
4. Dokumen teknis, protap perbaikan, lembar kerja perbaikan dan
protap pengoperasian, tersedia.
5. Bahan pemeliharaan dan material bantu, tersedia
6. Suku cadang dapat diperoleh.
7. Ruang kerja memenuhi ketentuan kondisi lingkungan.

6. Peralatan 1. Alat Kerja Tool set Mekanik


Water Pas.
2. Alat Ukur ( Tidak diperlukan )

7. Prosedur. A Persiapan
1. Siapkan Surat Perintah Kerja (SPK)
2. Siapkan formulir lembar kerja perbaikan.
3. Siapkan :
a. Service manual., .
b. Protap perbaikan dan protap pengoperasian alat.
c. Riwayat perbaikan alat.

4. Siapkan alat kerja dan alat ukur.


5.. Siapkan bahan pemeliharaan dan material bantu.
6.. Pemberitahuan kepada Unit Pelayanan pengguna alat.

B. Pelaksanaan
1. Lakukan analisis kerusakan.,
 Tanyakan kepada pengguna alat, mengenai gejala kerusakan.
 Lakukan trouble shooting, untuk mengetahui penyebab
kerusakan, penyebab kerusakan, bagian alat / komponen / suku
cadang yang mengalami kerusakan. (perhatikan panduan
analisis kerusakan, service manual ).
 Lakukan identifikasi, bagian alat / komponen / suku cadang yang
rusak, lengkap dengan data teknis dan nomor catalog.

2. Siapkan suku cadang yang diperlukan.


3. Lakukan langkah perbaikan ( dengan atau tanpa suku cadang ).
4. Lakukan penyetelan / adjustment, kalibrasi internal.
5. Lakukan uji kinerja dan pengukuran aspek keselamatan kerja.

C. Pencatatan
1. Lakukan pengisian formulis lembar kerja perbaikan. dan SPK.
2. Kesimpulan hasil perbaikan :
● alat baik.
● alat tidak baik
3. Pengguna alat menanda tangani formulir lembar kerja perbaikan
dan SPK, sebagai bukti perbaikan alat telah dilaksanakan.

D. Pengemasan .
1. Cek alat kerja dan alat ukur, sesuaikan dengan lembar kerja.
2. Cek dan rapihkan dokumen teknis penyerta
3. Kembalikan alat kerja, alat ukur dan dokumen teknis penyerta
ke tempat semula
4. Bersihkan alat perating Table dan lokasi perbaikan.
E. Laporan.
1. Laporkan hasil perbaikan alat kepada Unit Pelayanan pengguna alat
dan serahkan kembali alat Operating Table yang telah diperbaiki.
2. Laporkan hasil perbaikan alat kepada pemberi tugas

 Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit ( IPS RS ).


8. Unit kerja terkait
 Unit Pelayanan pengguna alat.

Disetujui Oleh : Dibuat Oleh :


Kepala IPS RS. Teknisi Elektromedis

5 . PROSEDUR TETAP PERBAIKAN SHORT WAVE DIATHERMY.

LOGO PROSEDUR TETAP PERBAIKAN Disahkan oleh :


RUMAH SAKIT SHORT WAVE DIATHERMY Direktur RS.
……………………….
MERK :
TYPE / MODEL :
NOMOR SERI : ( …………………………. .......)
Direktur

No. Dokumen : Tanggal Halaman :


1/2
Revisi Ke : No. Revisi : Tanggal :

1. Pengertian Prosedur tetap perbaikan alat Short-wave Diathermy adalah standar baku,
mengenai langkah-langkah teknis yang harus diikuti oleh teknisi elektromedis
dalam melaksanakan perbaikan kerusakan alat Short-wave Diathermy yang
berdasarkan prasyarat dan prosedur yang harus dipenuhi. Prosedur iini disusun
berdasarkan pada service manual dan petunjuk lain yang terkait, dengan urutan
kerja analisa kerusakan, penyiapan suku cadang, perbaikan , penyetelan /
adjustment, kalibrasi internal, uji kinerja dan pengukuran aspek keselamatan
kerja. Kesimpulan hasil perbaikan alat baik atau alat tidak baik.

2. Kebijakan Surat Keputusan Direktur rumah sakit tentang tugas dan fungsi IPS RS.

3. Tujuan 1. Agar perbaikan dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.


2. Alat yang mengalami kerusakan dapat diperbaiki dan berfungsi kembali.
4. Petugas Teknisi Elektromedis .

5. Prasyarat 1. Alat kesehatan dalam kondisi rusak.


2. SDM tersertifikasi.
3. Alat kerja dan alat ukur lengkap.
4. Dokumen teknis, protap perbaikan , lembar kerja perbaikan dan
protap pengoperasian, tersedia.
5. Bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu, tersedia
6. Suku cadang dapat diperoleh.
7. Kotak kontak dilengkapi hubungan pembumian.
8. Ruang kerja memenuhi ketentuan kondisi lingkungan.
.
6. Peralatan 1. Alat Kerja Tool set Elektronik
Vacuum cpeaner
Lampu TL.
2. Alat Ukur Leakage Current meter ( terkalibrasi )
Multi meter ( terkalibrasi )
Diathermy Analyzer ( terkalibrasi )
Osciloscope ( terkalibrasi )
Ground Tester ( terkalibrasi )
Timer ( terkalibrasi )

7. Prosedur A Persiapan
1. Siapkan Surat Perintah Kerja (SPK)
2. Siapkan formulir lembar kerja perbaikan.

3. Siapkan :
a. Service manual, diagram ( schematic / wiring ).
b. Protap perbaikan dan protap pengoperasian alat.
c. Riwayat perbaikan alat.
4. Siapkan alat kerja dan alat ukur.
5. Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan
material bantu.
6. Pemberitahuan kepada Unit Pelayanan pengguna alat.

B. Pelaksanaan
1. Lakukan analisis kerusakan .
 Tanyakan kepada pengguna alat, mengenai gejala kerusakan.
 Lakukan trouble shooting, untuk mengetahui penyebab
kerusakan, bagian alat / komponen / suku cadang yang
mengalami kerusakan. ( perhatikan panduan analisis kerusakan,
sevice manual dan diagram ).
 Lakukan pendataan, bagian alat / komponen / suku cadang yang
rusak, lengkap dengan data teknis dan nomor catalog.

2. Siapkan suku cadang yang diperlukan.


3. Lakukan langkah perbaikan ( dengan atau tanpa suku cadang ).
4. Lakukan penyetelan / adjustment, kalibrasi Internal.
5. Lakukan uji kinerja dan pengukuran aspek keselamatan kerja.

C. Pencatatan
1. Lakukan pengisian formulis lembar kerja perbaikan. dan SPK.
2. Kesimpulan hasil perbaikan :
● alat baik.
● alat tidak baik
3. Pengguna alat menanda tangani formulir lembar kerja perbaikan
dan SPK, sebagai bukti perbaikan alat telah dilaksanakan.

D. Pengemasan .
1. Cek alat kerja dan alat ukur, sesuaikan dengan lembar kerja.
2. Cek dan rapihkan dokumen teknis penyerta
3. Kembalikan alat kerja, alat ukur dan dokumen teknis penyerta
ke tempat semula
4. Bersihkan alat Short Wave Diathermy dan lokasi perbaikan.

E. Laporan.
1. Laporkan hasil perbaikan alat kepada Unit Pelayanan pengguna
alat dan serahkan kembali alat Short-wave Diathermy yang telah
diperbaiki.
2. Laporkan hasil perbaikan alat kepada pemberi tugas

● Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit ( IPS RS ).


8. Unit kerja terkait
 Unit Pelayanan pengguna alat.

Disetujui Oleh : Dibuat Oleh :


Kepala IPS RS. Teknisi Elektromedis

1. PROSEDUR TE TAP PERBAIKAN SPECTROPHOTOMETER..

LOGO PROSEDUR TETAP PERBAIKAN Disahkan oleh :


RUMAH SAKIT SPECTROPHOTOMETER Direktur RS.
……………………….
MERK :
TYPE / MODEL :
NOMOR SERI : ( ----------------------------------)
Direktur

No. Dokumen : Tanggal Halaman :


1/2
Revisi Ke : No. Revisi : Tanggal :

1. Pengertian Prosedur tetap perbaikan alat Spectrophotometer adalah standar baku, mengenai
langkah-langkah teknis yang harus diikuti oleh teknisi elektromedis dalam
melaksanakan perbaikan kerusakan alat Spectrophotometer yang berdasarkan
prasyarat dan prosedur yang harus dipenuhi. Prosedur ini disusun berdasarkan
pada service manual dan petunjuk lain yang terkait, dengan urutan kerja : analisa
kerusakan, penyiapan suku cadang, perbaikan, penyetelan / adjustment, kalibrasi
internal , uji kinerja dan pengukuran aspek keselamatan kerja. Kesimpulan hasil
perbaikan alat baik atau alat tidak baik.

2. Kebijakan Surat Keputusan Direktur rumah sakit tentang tugas dan fungsi IPS RS.

3. Tujuan 1. Agar perbaikan dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.


2. Alat yang mengalami kerusakan dapat diperbaiki dan berfungsi kembali.
4. Petugas Teknisi Elektromedis .

5. Prasyarat 1. Alat kesehatan dalam kondisi rusak.


2. SDM tersertifikasi.
3. Alat kerja dan alat ukur lengkap.
4. Dokumen teknis, protap perbaikan, lembar kerja perbaikan dan
protap pengoperasian, tersedia.
5. Bahan pemeliharaan,, bahan operasional dan material bantu, tersedia
6. Suku cadang dapat diperoleh.
7. Kotak kontak dilengkapi hubungan pembumian.
8. Ruang kerja memenuhi ketentuan kondisi lingkungan.

6. Peralatan 1. Alat Kerja Tool set Elektronik


Vacuum Cleaner..
2. Alat Ukur Spectronic Standard (terkalibrasi)
Leakage Current meter (terkalibrasi)
Multi Meter (terkalibrasi)
Ground Tester (terkalibrasi)
Osciloscope (terkalibrasi)

7. Prosedur A Persiapan
1. Siapkan Surat Perintah Kerja (SPK)
2. Siapkan formulir lembar kerja perbaikan.
3. Siapkan :
a. Service manual., diagram ( schematic / wiring ).

b. Protap perbaikan dan protap pengoperasian alat.


c. Riwayat perbaikan alat.
4. Siapkan alat kerja dan alat ukur.
5.. Siapkan bahan pemeliharaan dan material bantu.
6.. Pemberitahuan kepada Unit Pelayanan pengguna alat.
:
B. Pelaksanaan
1. Lakukan analisis kerusakan .
 Tanyakan kepada pengguna alat, mengenai gejala kerusakan.
 Lakukan trouble shooting, untuk mengetahui penyebab kerusakan,
bagian alat / komponen / suku cadang yang mengalami kerusakan.
( perhatikan panduan analisis kerusakan, service manual dan
diagram ).
 Lakukan pendataan, bagian alat / komponen / suku cadang yang
rusak, lengkap dengan data teknis dan nomor catalog.

2. Siapkan suku cadang yang diperlukan.

3. Lakukan langkah perbaikan ( dengan atau tanpa suku cadang ).

4. Lakukan penyetelan / adjustment.

5. Lakukan uji kinerja dan pengukuran aspek keselamatan kerja.

C. Pencatatan
1. Lakukan pengisian formulis lembar kerja perbaikan. dan SPK.
2. Kesimpulan hasil perbaikan :
● alat baik.
● alat tidak baik
3. Pengguna alat menanda tangani formulir lembar kerja perbaikan
dan SPK, sebagai bukti perbaikan alat telah dilaksanakan
D. Pengemasan .
1. Cek alat kerja dan alat ukur, sesuaikan dengan lembar kerja.
2. Cek dan rapihkan dokumen teknis penyerta
3. Kembalikan alat kerja, alat ukur dan dokumen teknis penyerta
ke tempat semula
4. Bersihkan alat Spectrophotometer dan lokasi perbaikan.

E. Laporan.
1. Laporkan hasil perbaikan alat kepada Unit Pelayanan pengguna alat dan
serahkan kembali alat Spectrophotometer yang telah diperbaiki.
2. Laporkan hasil perbaikan alat kepada pemberi tugas

 Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit ( IPS RS ).


8. Unit kerja terkait
 Unit Pelayanan pengguna alat.

Disetujui Oleh : Dibuat Oleh :


Kepala IPS RS. Teknisi Elektromedis

2. . PROSEDUR TETAP PERBAIKAN STEAM STERILIZER.

LOGO PROSEDUR TETAP PERBAIKAN Disahkan oleh :


RUMAH SAKIT STEAM STERILIZER Direktur RS.
……………………….
MERK :
TYPE / MODEL :
NOMOR SERI : ( ………………………………)
Direktur

No. Dokumen : Tanggal Halaman :


1/2
Revisi Ke : No. Revisi : Tanggal :

1. Pengertian Prosedur tetap perbaikan alat Steam Sterilizer adalah standar baku, mengenai
langkah-langkah teknis yang harus diikuti oleh teknisi elektromedis dalam
melaksanakan perbaikan kerusakan alat Steam Sterilizer yang berdasarkan
prasyarat dan prosedur yang harus dipenuhi. Prosedur ini disusun berdasarkan
pada service manual dan petunjuk lain yang terkait, dengan urutan kerja : analisa
kerusakan, penyiapan suku cadang, perbaikan , penyetelan / adjustment,
kalibrasi internal, uji kinerja dan pengukuran aspek keselamatan kerja.
Kesimpulan hasil perbaikan alat baik atau alat tidak baik.

2. Kebijakan Surat Keputusan Direktur rumah sakit tentang tugas dan fungsi IPS RS.

3. Tujuan 1. Agar perbaikan dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.


2. Alat yang mengalami kerusakan dapat diperbaiki dan berfungsi kembali.
4. Petugas Teknisi Elektromedis .
5. Prasyarat 1. Alat kesehatan dalam kondisi rusak.
2. SDM tersertifikasi.
3. Alat kerja dan alat ukur lengkap.
4. Dokumen teknis, protap perbaikan, lembar kerja perbaikan dan
protap pengoperasian, tersedia.
5. Bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu, tersedia
6. Suku cadang dapat diperoleh.
7. Kotak kontak / Hand Switch dilengkapi hubungan pembumian.
8. Ruang kerja memenuhi ketentuan kondisi lingkungan.

6. Peralatan 1. Alat Kerja Tool set Mekanik.

2. Alat Ukur Leakage Current meter ( terkalibrasi )


Multi Meter ( terkalibrasi )
Ground tester ( terkalibrasi )
Timer ( terkalibrasi )

7. Prosedur A Persiapan
1. Siapkan Surat Perintah Kerja (SPK)
2. Siapkan formulir lembar kerja perbaikan.
3. Siapkan :
a. Service manual, diagram ( schematic / wiring ).
b. Protap perbaikan dan protap pengoperasian alat.

c. Riwayat perbaikan alat.


4. Siapkan alat kerja dan alat ukur.
5. Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan
material bantu.
6. Pemberitahuan kepada Unit Pelayanan pengguna alat.

B. Pelaksanaan
1. Lakukan analisis kerusakan .
 Tanyakan kepada pengguna alat, mengenai gejala kerusakan.
 Lakukan trouble shooting, untuk mengetahui penyebab
kerusakan, bagian alat / komponen / suku cadang yang
mengalami kerusakan. ( perhatikan panduan analisis kerusakan,
service manual dan diagram )..
 Lakukan pendataan, bagian alat / komponen / suku cadang yang
rusak, lengkap dengan data teknis dan nomor catalog.

2. Siapkan suku cadang yang diperlukan.


3. Lakukan langkah perbaikan ( dengan atau tanpa suku cadang ).
4. Lakukan penyetelan / adjustment.
5. Lakukan uji kinerja dan pengukuran aspek keselamatan kerja.

C. Pencatatan
1. Lakukan pengisian formulis lembar kerja perbaikan. dan SPK.
2. Kesimpulan hasil perbaikan :
● alat baik.
● alat tidak baik
3. Pengguna alat menanda tangani formulir lembar kerja perbaikan
dan SPK, sebagai bukti perbaikan alat telah dilaksanakan
D. Pengemasan .
1. Cek alat kerja dan alat ukur, sesuaikan dengan lembar kerja.
2. Cek dan rapihkan dokumen teknis penyerta
3. Kembalikan alat kerja, alat ukur dan dokumen teknis penyerta
ke tempat semula
4. Bersihkan alat Steam Sterilizer dan lokasi perbaikan.

E. Laporan.
1. Laporkan hasil perbaikan alat kepada Unit Pelayanan pengguna alat
dan serahkan kembali alat Steam Sterilizer, yang telah diperbaiki.
2. Laporkan hasil perbaikan alat kepada pemberi tugas.

 Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit ( IPS RS ).


8. Unit kerja terkait
 Unit Pelayanan pengguna alat.

Disetujui Oleh : Dibuat Oleh :


Kepala IPS RS. Teknisi Elektromedis

3. PROSEDUR TETAP PERBAIKAN VACUUM EXTRACTOR.

LOGO PROSEDUR TETAP PERBAIKAN Disahkan oleh :


RUMAH SAKIT VACUUM EXTRACTOR Direktur RS.

MERK : -----------------------------------
TYPE / MODEL :
NOMOR SERI :
(…………………………………)
Direktur
No. Dokumen : Tanggal Halaman :
1/2
Revisi Ke : No. Revisi : Tanggal :

1. Pengertian Prosedur tetap perbaikan alat Vacuum Extractor adalah standar baku, mengenai
langkah-langkah teknis yang harus diikuti oleh teknisi elektromedis dalam
melaksanakan perbaikan kerusakan alat Vacuum Extractor yang berdasarkan
prasyarat dan prosedur yang harus dipenuhi. Prosedur ini disusun berdasarkan
pada service manual dan petunjuk lain yang terkait, dengan urutan kerja : analisa
kerusakan, penyiapan suku cadang, perbaikan, penyetelan / adjustment, kalibrasi
internal , uji kinerja dan pengukuran aspek keselamatan kerja. Kesimpulan hasil
perbaikan alat baik atau alat tidak baik.

2. Kebijakan Surat Keputusan Direktur rumah sakit tentang tugas dan fungsi IPS RS.

3. Tujuan 1. Agar perbaikan dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.


2. Alat yang mengalami kerusakan dapat diperbaiki dan berfungsi kembali.
4. Petugas Teknisi Elektromedis Rumah Sakit

5. Prasyarat 1. Alat kesehatan dalam kondisi rusak.


2. SDM tersertifikasi
3. Alat kerja dan alat ukur lengkap.
4. Dokumen teknis , protap perbaikan, lembar kerja perbaikan dan
protap pengoperasian, tersedia.
5. Bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu, tersedia.
6. Suku cadang dapat diperoleh.
7. Kotak kontak dilengkapi hubungan pembumian.
8. Ruang kerja memenuhi ketentuan kondisi lingkungan.

6. Peralatan 1. Alat Kerja : Tool set Elektronik


Vacuum Cleaner
Tracker..
2. Alat Ukur : Leakage Current Meter
( terkalibrasi )
Multi Meter ( terkalibrasi )
Ground Tester ( terkalibrasi )
Pressure Meter ( terkalibrasi )

7. Prosedur. A Persiapan
1. Siapkan Surat Perintah Kerja (SPK)
2. Siapkan formulir lembar kerja perbaikan.

3. Siapkan :
a. Service manual., diagram ( schematic / wiring ).
b. Protap perbaikan dan protap pengoperasian alat.
c Riwayat perbaikan alat.
4. Siapkan alat kerja dan alat ukur.
5. Siapkan bahan operasional dan material
bantu.
6. Pemberitahuan kepada Unit Pelayanan
pengguna alat.

B. Pelaksanaan
1. Lakukan analisis kerusakan .
a. Tanyakan kepada pengguna alat, mengenai gejala kerusakan.
b. Lakukan trouble shooting, untuk mengetahui penyebab
kerusakan, bagian alat / komponen / suku cadang yang
mengalami kerusakan. ( perhatikan panduan analisis
kerusakan, service manual dan diagram ).
c. Lakukan pendataan, bagian alat / komponen / suku cadang
yang rusak, lengkap dengan data teknis dan nomor catalog.

2. Siapkan suku cadang yang diperlukan.


3. Lakukan langkah perbaikan ( dengan atau tanpa suku cadang ).
4. Lakukan penyetelan / adjustment.
5. Lakukan uji kinerja dan pengukuran aspek keselamatan kerja.

C. Pencatatan
1. Lakukan pengisian formulis lembar kerja perbaikan. dan SPK.
2. Kesimpulan hasil perbaikan :
● alat baik..
● alat tidak baik
3. Pengguna alat menanda tangani formulir lembar kerja perbaikan
dan SPK, sebagai bukti perbaikan alat telah dilaksanakan

D. Pengemasan .
1. Cek alat kerja dan alat ukur, sesuaikan dengan lembar kerja.
2. Cek dan rapihkan dokumen teknis penyerta
3. Kembalikan alat kerja, alat ukur dan dokumen teknis penyerta
ke tempat semula
4. Bersihkan alat Vacuum Extractor dan lokasi perbaikan.

E. Laporan.
1. Laporkan hasil perbaikan alat kepada Unit
Pelayanan pengguna alat
dan serahkan kembali alat Vacuum Extractor yang telah diperbaiki.
2. Laporkan hasil perbaikan alat kepada
pemberi tugas.

8.Unit kerja terkait ● Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit ( IPS RS ).


● Unit Pelayanan pengguna alat.

Disetujui Oleh : Dibuat Oleh :


Kepala IPS RS Teknisi Elektromedis

4. PROSEDUR TETAP PERBAIKAN X RAY DENTAL.

LOGO PROSEDUR TETAP PERBAIKAN Disahkan oleh :


RUMAH SAKIT X RAY DENTAL Direktur RS.

MERK : ……
TYPE / MODEL :
NOMOR SERI :
( --------------------------------------)
Direktur
No. Dokumen : Tanggal Halaman :
1/2
Revisi Ke : No. Revisi : Tanggal :

1. Pengertian Prosedur tetap perbaikan alat X Ray Dental, adalah standar baku, mengenai
langkah-langkah teknis yang harus diikuti oleh teknisi elektromedis dalam
melaksanakan perbaikan kerusakan alat X Ray Dental yang berdasarkan
prasyarat dan prosedur yang harus dipenuhi. Prosedur ini disusun berdasarkan
pada service manual dan petunjuk lain yang terkait, dengan urutan kerja : analisa
kerusakan, penyiapan suku cadang, perbaikan , penyetelan / adjustment, kalibrasi
internal, uji kinerja dan pengukuran aspek keselamatan kerja. Kesimpulan hasil
perbaikan alat baik atau alat tidak baik.
2. Kebijakan Surat Keputusan Direktur rumah sakit tentang tugas dan fungsi IPS RS.

3. Tujuan 1. Agar perbaikan dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.


2. Alat yang mengalami kerusakan dapat diperbaiki dan berfungsi kembali.
4. Petugas Teknisi Elektromedis .

5. Prasyarat 1. Alat kesehatan dalam kondisi rusak.


2. SDM tersertifikasi.
3. Alat kerja dan alat ukur lengkap.
4. Dokumen teknis, protap perbaikan, lembar kerja perbaikan dan
protap pengoperasian, tersedia.
5. Bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu, tersedia
6. Suku cadang dapat diperoleh.
7. Kotak kontak dilengkapi hubungan pembumian.
8. Ruang kerja memenuhi ketentuan kondisi lingkungan.

6. Peralatan 1. Alat Kerja Tool set Elektronik


Vacuum cleaner.
2. Alat Ukur Leakage Current Meter ( terkalibrasi )
Multi meter ( terkalibrasi )
Timer ( terkalibrasi )
Ground Tester ( terkalibrasi )
Osciloscope ( terkalibrasi )

3. Kelangkapan Proteksi : Lead Appron..

7. Prosedur A Persiapan
1. Siapkan Surat Perintah Kerja (SPK)
2. Siapkan formulir lembar kerja perbaikan.

3. Siapkan :
a. Service manual, diagram ( schematic / wiring ).
b. Protap perbaikan dan protap pengoperasian alat.
c. Riwayat perbaikan alat.
4. Siapkan alat kerja dan alat ukur.
5. Siapkan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu.
6. Pemberitahuan kepada Unit Pelayanan pengguna alat.

B. Pelaksanaan
1. Lakukan analisis kerusakan .
 Tanyakis n kepada pengguna alat, mengenai gejala kerusakan.
 Lakukan trouble shooting, untuk mengetahui penyebab
kerusakan, bagian alat / komponen / suku cadang yang
mengalami kerusakan. ( perhatikan panduan analisis kerusakan,
tservice manual dan diagram ).
 Lakukan pendataan, bagian alat / komponen / suku cadang yang
rusak, lengkap dengan data teknis dan nomor catalog.
2. Siapkan suku cadang yang diperlukan.
3. Lakukan langkah perbaikan ( dengan atau tanpa suku cadang ).
4. Lakukan penyetelan / adjustment..
5. Lakukan uji kinerja dan pengukuran aspek keselamatan kerja.

C. Pencatatan
1. Lakukan pengisian formulis lembar kerja perbaikan. dan SPK.
2. Kesimpulan hasil perbaikan :
● alat baik..
● alat tidak baik
3. Pengguna alat menanda tangani formulir lembar kerja perbaikan
dan SPK, sebagai bukti perbaikan alat telah dilaksanaka

D. Pengemasan .
1. Cek alat kerja dan alat ukur, sesuaikan dengan lembar kerja.
2. Cek dan rapihkan dokumen teknis penyerta
3. Kembalikan alat kerja, alat ukur dan dokumen teknis penyerta
ke tempat semula
4. Bersihkan alat X Ray Dental dan lokasi perbaikan.

E. Laporan.
1. Laporkan hasil perbaikan alat kepada Unit Pelayanan pengguna alat
dan serahkan kembali alat X Ray Dental, yang telah diperbaiki
2. Laporkan hasil perbaikan alat kepada pemberi tugas.

8. Unit kerja terkait  Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit ( IPS RS ).


 Unit Pelayanan pengguna alat.
Disetujui Oleh : Dibuat Oleh :
Kepala IPS RS. Teknisi Elektromedis

5. PROSEDUR TETAP PERBAIKAN X RAY MOBILE.

LOGO PROSEDUR TETAP PERBAIKAN Disahkan oleh :


RUMAH SAKIT X RAY MOBILE Direktur RS.

MERK : ……………………….
TYPE / MODEL :
NOMOR SERI :
(---------------------------------------)
Direktur
No. Dokumen : Tanggal Halaman :
1/2
Revisi Ke : No. Revisi : Tanggal :

1. Pengertian Prosedur tetap perbaikan alat X Ray Mobile, adalah standar baku, mengenai
langkah-langkah teknis yang harus diikuti oleh teknisi elektromedis dalam
melaksanakan perbaikan kerusakan alat X Ray Mobile yang berdasarkan
prasyarat dan prosedur yang harus dipenuhi. Prosedur ini disusun berdasarkan
pada service manual dan petunjuk lain yang terkait, dengan urutan kerja : analisa
kerusakan, penyiapan suku cadang, perbaikan,, penyetelan / adjustment, kalibrasi
internal, uji kinerja dan pengukuran aspek keselamatan kerja. Kesimpulan hasil
perbaikan alat baik atau alat tidak baik.
2. Kebijakan Surat Keputusan Direktur rumah sakit tentang tugas dan fungsi IPS RS.

3. Tujuan 1. Agar perbaikan dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.


2. Alat yang mengalami kerusakan dapat diperbaiki dan berfungsi kembali.
4. Petugas Teknisi Elektromedis.

5. Prasyarat 1. Alat kesehatan dalam kondisi rusak.


2. SDM tersertifikasi.
3. Alat kerja dan alat ukur lengkap.
4. Dokumen teknis, protap perbaikan, lembar kerja perbaikan dan
protap pengoperasian, tersedia.
5. Sbahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu, tersedia
6. Suku cadang dapat diperoleh.
7. Kotak kontak dilengkapi hubungan pembumian.
8. Ruang kerja memenuhi ketentuan kondisi lingkungan.

6. Peralatan 1. Alat Kerja Tool set Elektronik


Vacuum cleaner.
2. Alat Ukur Leakage Current Meter ( terkalibrasi )
Multi meter ( terkalibrasi )
KVp Meter ( terkalibrasi )
mAs Meter ( terkalibrasi )
Timer ( terkalibrasi )
Ground Tester ( terkalibrasi )
Survey Meter ( terkalibrasi )
Osciloscope ( terkalibrasi )

3. Kelangkapan Proteksi : Lead Appron..

7. Prosedur
A Persiapan
1. Siapkan Surat Perintah Kerja (SPK)
2. Siapkan formulir lembar kerja perbaikan.
3. Siapkan :
a. Service manual, diagram ( schematic / wiring ).
b. Protap perbaikan dan protap pengoperasian alat.
c. Riwayat perbaikan alat.
4. Siapkan alat kerja dan alat ukur.
5. Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu.
6. Pemberitahuan kepada Unit Pelayanan pengguna alat.

B. Pelaksanaan
1. Lakukan analisis kerusakan .
 Tanyakan kepada pengguna alat, mengenai gejala kerusakan.
 Lakukan trouble shooting, untuk mengetahui penyebab kerusakan,
bagian alat / komponen / suku cadang yang mengalami kerusakan.
( perhatikan panduan analisis kerusakan, service manual dan
diagram )..
 Lakukan pendataan, bagian alat / komponen / suku cadang yang
rusak, lengkap dengan data teknis dan nomor catalog.
2. Siapkan suku cadang yang diperlukan.
3. Lakukan langkah perbaikan ( dengan atau tanpa suku cadang ).
4. Lakukan penyetelan / adjustment.
5. Lakukan uji kinerja dan pengukuran aspek keselamatan kerja.

C. Pencatatan
1. Lakukan pengisian formulis lembar kerja perbaikan. dan SPK.
2. Kesimpulan hasil perbaikan :
● alat baik.
● alat tidak baik
3. Pengguna alat menanda tangani formulir lembar kerja perbaikan
dan SPK, sebagai bukti perbaikan alat telah dilaksanaka

D. Pengemasan .
1. Cek alat kerja dan alat ukur, sesuaikan dengan lembar kerja.
2. Cek dan rapihkan dokumen teknis penyerta
3. Kembalikan alat kerja, alat ukur dan dokumen teknis penyerta
ke tempat semula
4. Bersihkan alat X Ray Mobile dan lokasi perbaikan.

E. Laporan.
1. Laporkan hasil perbaikan alat kepada Unit Pelayanan pengguna alat
dan serahkan kembali alat X Ray Mobile, yang telah diperbaiki.
2. Laporkan hasil perbaikan alat kepada pemberi tugas

 Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit ( IPS RS ).


8. Unit kerja terkait
 Unit Pelayanan pengguna alat.
Disetuui Oleh : Dibuat Oleh :
Kepala IPS RS Teknisi Elektromedi

Вам также может понравиться