Вы находитесь на странице: 1из 32

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-undang No. 36 Th 2009 tentang Kesehatan telah menegaskan
bahwa setiap orang berhak dan juga wajib memperoleh derajat kesehatan yang
optimal, termasuk didalamnya adalah segala upaya yang dilakukan dalam
pelaksanaan kegiatan K3 di Lingkungan Rumah Sakit Puri Medika, yakni
mewujudkan sistem keselamatan dan kesehatan ditempat kerja dalam rangka
mencegah timbulnya kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya
lingkungan kerja yang aman, effisien dan produktif
Secara operasional kondisi tersebut diatas sangat ditentukan oleh
upaya-upaya bagaimana manajemen RS Puri Medika :
a. Mengelola resiko dari Insan Bersumber Daya (IBD) dan lingkungan kerja agar
dapat termewujud kwalitas lingkungan yang sehat dan bebas dari resiko yang
membahayakan kesehatan dan keselamatan karyawan di tempat dimana dia
ditugaskan (termasuk pasien yang dilayaninya).
b. Menciptakan Kesadaran dimana setiap Insan Bersumber Daya (IBD) secara
sadar melaksanakan tugas-tugas profesinya secara sehat tanpa membahayakan
dirinya sendiri apalagi pasien yang dilayaninya, sehingga diperoleh
produktifitas kerja yang optimal, melalui upaya-upaya pelayanan kesehatan
kerja, pencegahan penyakit akibat kerja dan penerapan secara ketat
syarat-syarat kesehatan kerja baik aspek fisik maupun psikis, termasuk pula
persyaratan bahan baku, peralatan yang digunakan dan proses kerjanya serta
persyaratan tempat atau lingkungan kerja
Kedua kondisi tersebut diatas mutlak diwujudkan mengingat Rumah Sakit
Puri Medika sebagai sarana pelayanan kesehatan yang melayani publik, setiap hari
menjadi tempat berkumpulnya orang sakit dan orang sehat (pengantar, penunggu
dan pengunjung) secara simultan, sehingga memungkinkan teijadinya pencemaran
lingkungan, gangguan kesehatan dan atau memudahkan penularan / penyebaran
penyakit serta
kecelaaan akibat kerja yang timbul dari fasilitas peralatan yang di gunakan. Bahkan
bencana kebakaran/ledakan bisa terjadi bilamana kewaspadaan, kehati-hatian dan
kesiapan terhadap bencana tersebut tidak diantisipasi sedini mungkin.

B. Tujuan Khusus
Menjadi acuan dalam setiap program penyelenggaraan upaya-upaya Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) di Rumah Sakit Puri Medika agar lebih terencana,
terarah, efektif dan efisien.

C. Tujuan Khusus
1. Terkendalinya risiko dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja sehingga
tercapai kecelakaan nihil {zero accident) serta tidak terjadi penyakit akibat kerja.
2. Memenuhi ketentuan tata tertib administrasi demi terciptanya manajemen RS
Puri Medika secara profesional dalam pemenuhan standart mutu.
BAB II
GAMBARAN UMUM

RS Puri Medika adalah sebuah Rumah Sakit Umum milik yayasan Muhammadiyah yang
dikelola oleh sebuah Majelis Pelayanan Kesehatan Umum sebagai perpanjangan tangan dari
Pimpinan Daerah Muhammadiyah di masing-masing daerah. Rumah sakit Puri Medika semakin
hari semakin membaik, hal ini bisa dilihat dari perkembangan sarana fisik, peralatan medis serta
peralatan penunjang medis. Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir telah banyak sarana fisik yang
dibangun, antara lain ruang rawat inap marwah, roudhloh, dan multazam, halaman parkir, Ipal,
musholla, ruang IGD, ICU, Kamar Operasi, dan Renovasi Gedung Perkantoran. Sedangkan
penambahan peralatan medis dan penunjang medis antara lain, Pasien Monitor, Bed side monitor,
ventilator, Hematology analyzer, Instalasi Oxygen central, Vacum Central, dan poliklinik yang
terpisah dari IGD.
Saat ini RS Puri Medika memiliki kapasitas 150 Tempat Tidur dan Telah mendapat predikat
Tipe C dari Kementrian Kesehatan RI. RS Puri Medika melayani pasien dari berbagai wilayah di
Temanggung dan sekitarnya. RS ini melayani baik pasien Umum maupun pasien dengan asuransi
baik asuransi swasta maupun asuransi pemerintah

BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT

VISI
Terwujudnya RS Puri Medika sebagai e-world hospital yang mendukung pelayanan kesehatan
komprehensip dan menjadi rujukan bagi rumah sakit PKU Muhammadiyah di Indonesia, didasarkan
iman kepada ALLAH SWT.

MISI
• Mengembangkan pelayanan kesehatan yang komprehensif baik fisikal maupun spiritual
• Mensinergikan antara manusia bersumber daya, organisasi, teknologi dan lingkungannya
untuk mendukung terwujudnya e-world hospital
• Menjalin dan mengembangkan networking
• Menjadikan organisasi di rumah sakit sebagai learning organization

FALSAFAH

FALSAFAH Rumah Sakit Puri Medika adalah sebagai amal usaha persyarikatan Muhammadiyah
yang merupakan manifestasi iman kepada Allah SWT berupa amal sholeh dan menjadikannya
sebagai sarana ibadah. Sesuai dengan:

1. Surat Al Baqaroh ayat 25


2. Surat Maryam ayat 96
3. Surat As – Syuara ayat 80.

ASAS
Rumah Sakit Puri Medika dalam menjalankan fungsinya sebagai Institusi Pelayanan Sosial
Masyarakat dalam bidang kesehatan berdasarkan :
1. Berlandaskan semangat fastabiqulkhoirot (berlomba-lomba di dalam mencari kebaikan) dan
berlandasan ”Wata’awanuu ’alalbirri wattaqwa” ( bertolong-tolonglah kamu di dalam kebaikan
dan taqwa) serta peduli terhadap kaum Dhuafa dalam bidang kesehatan.
2. Asas – asas etika dan sumpah profesi untuk semua tenaga kesehatan antara lain, etika dan
sumpah medis, apoteker, keperawatan dan bidan, serta tenaga kesehatan yang lain.
3. Asas – asas profesionalisme yaitu kompetensi, efikasi dan aman bagi pasien (patient safety)
4. Memberikan pelayanan yang bermutu yaitu eficacy, quality, effective, efficiency, equity,
affordable, available, appropriate, comphrehensive, integrated, quality, continuos, sustainable.
5. Akuntabilitas, semua yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan
6. Adil dan Ihsan.

TUJUAN
Tujuan RS Puri Medika adalah mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tinginya bagi semua
lapisan masyarakat melalui pendekatan peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit
(preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), pemulihan kesehatan (rehabilitatif), dan paliatif
yang dilaksanakan secara menyeluruh sesuai dengan peraturan perundang-undangan, serta tuntunan
ajaran agama Islam dengan tidak memandang agama, golongan dan kedudukan.

BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

Rumah Sakit PKU Muhamamdiyah Temanggung adalah Rumah Sakit C yang dipimpin oleh
seorang Direktur, dibantu oleh Wakil Direktur Pelayanan Klinis dan Wakil Direktur Umum dan
Keuangan. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 971/Menkes/PER/IX/2009
tentang standar kompetensi pejabat struktural kesehata
BAB V
STRUKTUR ORGANIVSASI
TIM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

Tim K3 Rumah Sakit Puri Medika adalah salah satu bagian dari organisasi
fungsional RS Puri Medika yang langsung berada dibawah Direktur dengan tugas dan
tanggung jawab setingkat manajer Selain itu, secara struktural K3 masuk dalam struktur
organisasi yang digabungkan dengan kesehatan lingkungan. Level jabatan K3 dan Kesling di
RS Puri Medika adalah setingkat supervisor dengan sebutan Kasubag K3 dan Kesling.
Adapun pembagian tanggung jawab dalam pelaksanaan K3 di Rumah Sakit, Tim K3
bertanggung terhadap adanya kebijakan, pedoman, dan panduan serta penilaian.

A. Struktur Organisasi
Berdasarkan Keputusan Menkes Nomor : 432/MENKES/SK/IV/2007 tentang
Pedoman Manajemen K3 di Rumah Sakit, maka RS Puri Medika menerapkan
pengorganisasian K3, sehingga K3 di RS Puri Medika merupakan unit organisasi
fungsional (non struktural), bertanggung jawab langsung ke Direktur RS. Nama
organisasinya adalah unit pelaksana K3 RS, yang dibantu oleh unit K3 yang beranggotakan
seluruh unit kerja di RS dengan keanggotaan sebagai berikut:
• Organisasi/unit pelaksana K3 RS beranggotakan dari beberapa pejabat structural
dan fungsional RS.
• Organisasi/unit pelaksana K3 RS terdiri dari sekurang-kurangnya Ketua, Sekretaris
dan anggota. Organisasi/unit pelaksana K3 RS dipimpin oleh ketua.
• Pelaksanaan tugas ketua dibantu oleh sekretaris serta anggota

STRUKTUR ORGANISASI TIM P2K3


RS PURI MEDIKA TAHUN 2015
NO NAMA JABATAN
1 SUHARDI, AMKL KETUA
2 YULIANTO SEKRETARIS
3 RUDDY HERMAWAN, AMK ANGGOTA
4 SLAMET DUGIHARTO ANGGOTA
5 KUKUH SARIYANTO ANGGOTA
6 LINDA WIDAJATI, AMR ANGGOTA
7 HENNY RETNOWATI, S.ST ANGGOTA
8 KIRYADI ANGGOTA
9 SUPIYANTO ANGGOTA
10 RR RETNO DEWI WOELANDARI, S.SiT ANGGOTA
11 HAFIDZ FITRIYANTO ANGGOTA

B. Uraian Jabatan

1. Tugas pokok K3RS


a. Menyusun program dan mengkoordinasikan program dengan unit kerja
terkait
b. Monitor dan evaluasi program K3
c. Melakukan pencatatan dan pelaporan kegiatan-kegiatan terkait program K3
d. Menyusun dan menetapkan pedoman pelaksanaan program K3

2. Sedangkan tugas masing-masing pengurus K3RS sebagai berikut:


a. Ketua TIM K3 RS
1) Memimpin semua rapat pleno K3 RS atau menunjuk anggota untuk
memimpin rapat pleno.
2) Menentukan langkah & kebijakan demi tercapainya pelaksanaan program-
program K3RS.
3) Mempertanggung jawabkan pelaksanaan K3 kepada Disnaker setempat.
4) Mempertanggung jawabkan program-program K3 RS dan pelaksanaannya
kepada Direktur
5) Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan program-program K3RS.

b. Sekretaris
1) Membuat undangan rapat dan notulensinya.
2) Mengelola administrasi surat-surat K3RS
3) Mencatat data-data yang berhubungan dengan K3.
4) Memberikan bantuan / saran-saran yang diperlukan oleh seksi-seksi
demi suksesnya program-program K3.
5) Membuat laporan ke unit yang bersangkutan mengenai adanya tindakan
berbahaya {unsafe action) dan kondisi berbahaya {unsafe condition) di
RS Puri Medika
c. Anggota
1) Melaksanakan program-program yang telah ditetapkan sesuai dengan
tugasnya masing-masing.
2) Melaporkan kepada Ketua atas kegiatan yang telah dilaksanaka
BAB VI
TATA HUBUNGAN KERJA

Tata hubungan kerja meliputi hubungan kerja internal dan antar Bagian atau
Instalasi.
A. Tata Hungan Kerja Internal
1. Dasar Hubungan
a. Hubungan kerja antara Direktur dengan Tim K3RS dilandasi dan dijiwai
oleh nilai nilai ukhuwah Islamiyah berdasarkan Al Qur’an dan Al Hadist.
b. Direksi menghargai kemandirian Tim didalam pengelolaan kegiatan
operasional K3 Rumah Sakit sehari hari sesuai dengan tugas, fungsi,
wewenang dan tanggung jawab yang telah diamanatkan.
c. Penyelenggaraan dan pengelolaan di K3RS mengacu pada ketentuan
Kebijakan dan Etika Rumah Sakit.
2. Penataan Jabatan

a. Penataan dan pelaksanaan pejabat di Tim K3RS dilakukan berdasarkan


prinsip- prinsip manajemen Islami dan mengutamakan kolegalitas
(kebersamaan) dalam menyelesaikan tugas dan kewajibannya.
b. Secara berurutan Sekretaris dan anggota dapat mewakili Ketua Tim K3RS
pada saat berhalangan sementara atau tetap untuk jangka waktu yang dapat
diperkirakan maksimal 1 (satu) bulan, baik terencana maupun tidak
terencana
c. Apabila Ketua berhalangan tetap dan/atau yang lebih dari 1 (satu) bulan,
maka kebijakan pemegang jabatan diserahkan sepenuhkan kepada Direktur
untuk menunjuk pejabat pengganti sementara dan/atau menunjuk pejabat
tetap berdasarkan periode jabatan yang ada.
d. Segala hak dan kewajiban Ketua saat berhalangan tetap dan/atau yang lebih
dari 1 (satu) bulan, beralih secara otomatis kepada yang mewakili dan/atau
yang ditunjuk oleh Direktur sampai dengan Ketua tersebut dinyatakan dapat
bekerja sesuai dengan job yang telah ditetapkan, termasuk didalamnya
adalah tugas dan kewenangan yang belum terselesaikan saat terjadinya
pengalihan jabatan tersebut.
3. Penataan Pekerjaan
Penatalaksanaan jabatan dan pekerjaan secara umum didasarkan pada pedoman
ini dan secara lengkap akan dibuat bersama untuk pembuatan program kerja
tahunan, termasuk anggaran dan term of reference (TOR).
4. Penataan administrasi
a. Administrasi Tim K3RS meliputi surat menyurat, brosur, pengarsipan dan
dokumentarial dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan Tim dengan sistem
sentralisasi administrasi sesuai dengan ketentuan RS Puri Medika yang
berada dibawah tanggung jawab Sekretaris Tim.
b. Untuk menjamin dan mempertanggungjawabkan setiap bentuk administrasi
di Tim, secara internal dan/atau eksternal harus diketahui dan disyahkan
oleh pihak-pihak yang terkait dengan bidang yang dimaksud berdasarkan
ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit Muhammadiyah Temanggung.
c. Untuk mengakses administrasi sentral pada Tim, selain berdasarkan
ketentuan umum RS Puri Medika, juga akan dibuat kesepakatan internal
Tim.
B. Tata Hubungan Kerja Antar Bagian
Hubungan kerja antar bagian dan unit kerja pada RS Puri Medika meliputi
semua bagian dan unit yang ada di RS Puri Medika. Hal ini disebabkan Tim K3RS
merupakan support secara tidak langsung semua kegiatan yang ada di RS Puri
Medika. Adapun gambaran hubungan tersebut dapat dilihat sebagai berikut

Direktur

Tim K3 RS

Semua unit kerja

Ket : Tim K3 bertugas melakukan koordinasi dengan semua unit tentang


pelaksanaan program K3 RS dan memberikan laporan dan evaluasi kepada
Direksi/pimpinan RS
BAB VII
POLA KETENAGAAN

Daftar Tenaga Tim K3 RS beserta pendidikan dan pelatihan atau seminar


yang pernah diikuti
NO NAMA JABATAN MASA PENDDKN PELATIHAN
KERJA
1 SUHARDI KETUA 17 D-III
2 YULIANTO SEKRETARIS 15 SLTA
3 RUDDY ANGGOTA 10 D-III
HERMAWAN
4 LINDA WIDAJATI ANGGOTA 9 D-III
5 HENNY ANGGOTA 5 D-III
RETNOWATI
6 RR RETNO DEWI ANGGOTA 9 D-III
W
7 HAFIDZ ANGGOTA 7 S-1
FITRIYANTO
8 KUKUH ANGGOTA 8 SLTA
SARIYANTO
9 KIRYADI ANGGOTA 6 SLTA
10 SLAMET ANGGOTA 1 SLTA
DUGIHARTO
BAB VIII
KEGIATAN ORIENTASI DAN DIKLAT

Insan Bersumber Daya (IBD) merupakan tulang punggung suatu perusahaan


dan menjadi penentu dari jalannya organisasi. Agar bisa maju suatu organisasi atau
perusahaan harus selalu meningkatkan kualitas IBD. Peningkatan kualitas IBD
dimulai dari proses pengelolaan IBD yaitu rekrutment sampai dengan jaminan hari
tua. Proses setelah rekrutment yang berperan penting pada kualitas IBD adalah
orientasi pegawai, yang akan memberikan gambaran pertama kali bagi pegawai
baru tentang organisasi baru yang akan dimasukinya.
Pemenuhan kebutuhan IBD yang kompeten dalam bidang tugasnya adalah
sesuatu yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Dengan menggunakan tenaga yang
kompeten, disamping akan berpengaruh terhadap kualitas pekerjaan juga akan
timbul efisiensi tenaga dan dana.
Dalam upaya mempersiapkan IBD yang kompeten maka setiap pegawai
harus mengenal peranan dan kedudukannya dalam organisasi maupun mengenal
pegawai-pegawai yang lain, untuk itu diperlukan kegiatan orientasi bagi pegawai
baru tentang rumah sakit dengan berbagai aspeknya. Para pegawai baru biasanya
mempunyai pertanyaan bahkan mungkin kecemasan ketika pertama kali mulai
masuk kerja, tentang bagaimana kemampuan untuk bersosialisasi di tempat kerja,
bagaimana pelaksanaan tugas dan bagaimana tentang situasi kerja. Para psikolog
mengatakan bahwa kesan pertama adalah kuat dan abadi, karena itu untuk
membantu para pegawai mengatasi kecemasan dan bisa produktif maka perusahaan
harus membuat kesan pertama yang menyenangkan. Pegawai yang bisa mengatasi
kecemasannya akan lebih mudah belajar dan menyesuaikan diri yang pada
akhirnya akan meningkatkan kinerja dan lebih kecil kemungkinan untuk berhenti.
Pegawai lama yang menjalani mutasi ataupun rotasi kerja di unit kerja yang
baru, juga akan mengalami situasi yang hampir sama dengan pegawai baru. Suasana
kerja yang baru, pekerjaan yang baru bisa memunculkan kecemasan. Untuk
mengatasi kecemasan tersebut juga diperlukan orientasi yang khusus tentang unit
kerja yang baru.
Dengan asumsi tersebut RS Puri Medika mengadakan program orientasi
berbasis kompetensi, yang artinya program orientasi tidak hanya diarahkan pada
hal-hal yang sifatnya gambaran umum perusahaan tetapi juga materi yang
berkaitan dengan jenis pekerjaan, teknik-teknik dasar pekerjaan dan posisinya di
perusahaan
A. Pengertian
1. Pegawai baru adalah peserta seleksi penerimaan calon pegawai baru RS Puri
Medika yang berdasarkan keputusan Direktur dinyatakan diterima sebagai
Calon Pegawai Baru RS Puri Medika
2. Pegawai lama adalah pegawai RS Puri Medika berdasarkan keputusan
Direktur dilakukan mutasi, rotasi ataupun promosi dengan dipindahkan ke
unit kerja yang lain.
3. Orientasi Pegawai adalah program bagi pegawai baru ataupun pegawai lama
dengan tujuan untuk memperkenalkan tentang organisasi dalam hal ini RS
Puri Medika dan aspek-aspek yang lain yang berkaitan dengan bidang
pekerjaan.

B. Tujuan
1. Orientasi pegawai Baru
Tujuan Umum
a. Mengurangi kecemasan dalam memulai pekerjaannya dan menyiapkan
mental pegawai baru memasuki dunia kerja.
b. Menghilangkan hambatan psikologis dalam memasuki kelompok baru
dan selanjutnya dapat menjalin hubungan kerjasama dengan
c. semua petugas sehingga dapat menjadi satu tim dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat
d. Mengenal secara singkat lingkungan pekerjaan yang baru
Tujuan Khusus
Pegawai baru mengerti dan memahami:
a. Struktur organisasi, falsafah, visi misi, tujuan dan sejarah rumah sakit
b. Arah dan Kebijakan Manajemen Rumah Sakit
c. Islam dan kemuhammadiyahan
d. Pelayanan Prima dan Customer service
e. Peraturan-peraturan Kepegawaian (peraturan-peraturan kepegawaian,
penggajian, kewajiban dan hak-hak pegawai termasuk cuti, fasilitas
kesehatan dan seragam, hak mendapatkan pendidikan dan pelatihan,
program pensiun dll.)
f. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit (PPIRS)
g. Program Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KPRS)
h. Mengenal lingkungan atau bagian-bagian dari RS Puri Medika
i. Kebijakan dan prosedur yang berhubungan dengan unit kerjanya
j. Hal pekerjaan, yaitu tempat tugas, uraian tugas, fungsi jabatan, sasaran
pekerjaan, ketrampilan awal teknik-teknik dasar pelaksanaan
pekerjaan, sarana prasarana dan peralatan yang berhubungan dengan
unit kerjanya, hubungan dengan pekerjaan lain dan materi lain yang
diperlukan.
k. Secara bertahap para karyawan baru diharapkan terbiasa melakukan
kerjasama efektif dengan rekan kerjanya.

2. Orientasi Pegawai Lama


Tujuan Umum
a. Menghilangkan hambatan psikologis dalam memasuki kelompok baru
dan selanjutnya dapat menjalin hubungan kerjasama dengan semua
petugas sehingga dapat menjadi satu tim dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat
b. Mengenal secara singkat lingkungan pekerjaan yang baru.
Tujuan Khusus
Pegawai mengetahui dan memahami:
a. Kebijakan dan prosedur yang berhubungan dengan unit kerjanya
b. Meningkatkan pemahaman dan ketrampilan awal teknik-teknik dasar
pelaksanaan pekerjaan yang baru
c. Mengenal sarana prasarana dan peralatan yang berhubungan dengan
unit kerjanya
d. Secara bertahap para pegawai baru diharapkan terbiasa melakukan
kerjasama efektif dengan rekan kerjanya.
C. Sasaran
1. Semua Pegawai Baru yang telah lolos seleksi Penerimaan Pegawai RS Puri
Medika (100% pegawai baru mengikuti kegiatan orientasi)
2. Semua Pegawai Lama dikarenakan:
a. Mutasi kerja/Rotasi kerja
b. Promosi
c. Hukuman / punishment

D. Ruang Lingkup
1. Pengelola Program Orientasi yaitu Unit Diklat.
2. Unit kerja sebagai internal customer dari unit diklat
3. Pegawai baru / lama secara individu sebagai peserta program orientasi
pegawai
4. Masing-masing unit kerja harus memiliki pedoman/Protap/SOP orientasi
E. Metode Orientasi
1. Pegawai Baru
a. Bila penerimaan pegawai kurang dari 10 orang, pegawai tersebut
diberikan penjelasan oleh pengelola diklat, kemudian diantar ke unit
untuk diserahkan kepada atasan langsungnya.
Pelaksanaan orientasi diserahkan kepada atasan langsungnya
Pada orientasi berikutnya pegawai tersebut diikutkan pada orientasi
umum rumah sakit.
b. Bila penerimaan pegawai lebih dari 10 orang:
Pegawai dikumpulkan diruang pertemuan, secara klasikal mengikuti
kegiatan orientasi formal dengan materi-materi yang sudah ditentukan
(ceramah/diskusi).
Setelah mengkuti orientasi klasikal, kemudian orientasi unit dengan
kegiatan perkenalan dan pemahaman tugas ke unit yang berkaitan
2. Pegawai Lama
a. Orientasi dilakukan di unit yang akan ditempati langsung oleh
atasannya.
b. Perkenalan dan pemahaman tugas ke unit yang berkaitan

F. Pelaksanaan Orientasi
Orientasi pegawai baru dilaksanakan dalam 2 tahap:
1. Orientasi Umum, berisi materi-materi umum rumah sakit
2. Orientasi Khusus, berisi materi-materi khusus yang berkaitan dengan
kompetensinya, berkaitan dengan tata laksana pekerjaan di unit kerja
masing-masing.
Waktu pelaksanaan orientasi menyesuaikan jadwal seleksi pegawai baru.
Lamanya orientasi di unit kerja menyesuaikan kebutuhan masing-masing
unit.
G. Cara Pelaksanaan Kegiatan
1. Orientasi Pegawai Baru
a. Pengelola diklat menentukan waktu orientasi bagi pegawai baru
b. Memanggil pegawai baru yang diterima berdasarkan hasil seleksi
untuk melaksanakan orientasi pegawai baru (melalui telepon dan
surat tertulis)
c. Pengelola diklat menyusun jadwal orientasi.
d. Pengelola diklat membuat proposal orientasi pegawai baru ditujukan
kepada Direktur.
e. Pengelola diklat mengirim surat permohonan kepada pihak terkait
untuk menjadi pembicara atau pembimbing orientasi pegawai baru
sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
f. Pengelola diklat menyerahkan pegawai baru kepada unit kerja
masing-masing melalui atasan langsung untuk orientasi di unit kerja.
g. Lamanya orientasi masing-masing unit kerja disesuaikan dengan
kebutuhan masing-masing unit yang tertuang dalam pedoman
orientasi unit kerja.
h. Pengelola diklat melaporkan hasil dan evaluasi pelaksanaan
orientasi kepada Direktur.
2. Orientasi Pegawai Lama
a. Seksi Kepegawaian menyerahkan pegawai lama kepada Kepala unit
kerja baru dengan menyertakan bukti surat Mutasi/Rotasi dari
Direktur RS Puri Medika
b. Kepala unit kerja baru menerima pegawai mutasi/rotasi tersebut dan
memberikan penjelasan administrasi yang diperlukan berkaitan
dengan unit baru tersebut.
c. Pegawai hasil mutasi/rotasi menjalani orientasi unit kerja dibawah
bimbingan pembimbing yang ditunjuk.
d. Kepala unit kerja melaporkan hasil orientasi kepada pengelola
diklat.
MATERI ORIENTASI
NO MATERI PEMATERI
1 Struktur, visi misi dan profil RS Direktur
2 Islam dan kemuhammadiyahan (Ideologi
Muhammadiyah)
3 Budaya Kerja di RS Muhammadiyah
Temanggung
4 Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Ketua PPI RS atau yang
Nosokomial RS ditugasi
5 KPRS Ketua KPRS atau yang
ditugasi
6 Kesehatan dan Keselamatan Kerja Ketua K3 atau yang
ditugasi
7 Peraturan Kepegawaian

8 Orientasi unit-unit di rumah sakit dan Kepegawaian atau yang


verifikasi presensi dengan handkey ditugasi
9 Materi –materi yang berkaitan dengan Kepala bagian
pekerjaan masing-masing : masing-masing atau
- Kompetensi pegawai yang ditugasi
- Job deskripsi spesifik
- Target kinerja yang diinginkan
- Sarana dan prasarana
- Peralatan yang akan dioperasikan
- Prosedur kerja terkait pekerjaan ybs.
- Hubungan kerja dengan unit lain
- Pengenalan rekan kerja di unitnya.
- Prosedur pelayanan kepada pelanggan
BAB IX
MEKANISME PERTEMUAN DAN RAPAT

Rapat merupakan bagian dari proses penyelenggaraan organisasi dan bagian dari tugas
seorang pejabat dalam menggerakkan organisasi atau bagian atau unit kerjanya. Untuk itu diperlukan
pengaturan tertentu agar penyelenggaraan rapat di bagian atau unit selaras dengan agenda rapat atau
pertemuan di Rumah Sakit Muhammadiyah Temanggung. Hal ini juga mengacu pada standar
akreditas Rumah Sakit versi 2012 (Supriyantoro et al., 2011).
Untuk menjaga kolegialitas kepemimpinan di Tim K3RS, diadakan rapat berjenjang sebagai berikut:
a. Rapat insidentil adalah pertemuan bagian yang dilaksanakan berdasarkan kebutuhan atau
adanya masalah yang membutuhkan penanganan cepat. Rapat ini dapat diikuti oleh pejabat
lain yang terkait sampai kepada jajaran Direktur sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan
yang terjadi.
b. Rapat Tribulan adalah pertemuan yang dilaksanakan dalam rangka evaluasi kinerja selama 3
(tiga) bulan berjalan yang diikuti oleh seluruh pimpinan dan anggota Tim.
c. Rapat semesteran adalah pertemuan yang dilaksanakan dalam rangka evaluasi kinerja 6
(enam) bulan terakhir dan mengkomparasikan dengan hasil kerja 3 (tiga) bulan sebelumnya (
pertama ), serta membahas dan penataan kembali program kerja 1 (satu) semester yang akan
datang.
d. Rapat Tahunan adalah pertemuan yang diadakan pada akhir tahun guna mengevaluasi,
menganalisis dan menyusun rekomendasi tingkat kinerja yang telah dilalui sekaligus untuk
merencanakan/menyusun program kerja tahun yang akan datang serta menyusun RAPB
Tahunan.

Koordinasi dapat dilakukan secara formal maupun informal tergantung permasalahan dan kebutuhan
koordinasi tersebut dengan ketentuan :
a. Koordinasi Formal dilakukan bila permasalahan menyangkut unit kerja lain diluar struktur
K3RS, baik personal K3RS diikutsertakan dalam koordinasi tersebut atau tidak dengan waktu
yang ditentukan terlebih dahulu di dalam jam dinas maupun di luar jam dinas.
b. Koordinasi Informal dilakukan bila permasalahan dan kebutuhannya terbatas pada struktur
organisasi Tim K3RS. Kordinasi ini juga dapat dilakukan bersama anggota jajaran Tim K3RS
atau tertentu dengan waktu tak tertentu baik saat jam dinas maupun di luar jam dinas dalam
rangka mengkomunikasikan masalah- masalah yang sedangberjalan
BAB X
PELAPORAN

Pelaporan merupakan bagian dari sebuah evaluasi atau kontrol dalam organisasi, evaluasi
merupakan bagian penting rangkaian dalam pembahasan semua disiplin ilmu yang berkenaan dengan
manajemen. Evaluasi merupakan suatu proses untuk menentukan nilai atau besarnya keberhasilan
atau kesuksesan dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Proses ini mencakup
langkah-langkah memformulasikan tujuan, mengidentifikasi kriteria secara tepat yang akan dipakai
mengukur kesuksesan tersebut (Azwar, 1996).
Dengan demikian, dalam sistem pelaporan yang ada di bagian Rumah Tangga dan jajarannya
unsur evaluasi akan dijadikan satu faktor untuk mengetahui, menilai dan melihat kembali
pelaksanaan program, pengendalian mutu, pengembangan IBD dan lain- lainnya. Untuk itu dalam
sistem pelaporan terdiri dari:
A. Laporan Harian
Laporan harian merupakan pencatatan rutin yang dilakukan setiap hari dalam buku
kegiatan harian oleh staf di Bagian Rumah Tangga dan jajarannya. Pencatatan harian
yang ada antara lain :
1. Inspeksi rambu K3 adalah kegiatan monitoring yang dilakukan oleh Subag K3 dan Kesling
dalam rangka melihat langsung kesesuaian, kelayakan dan kebersihan rambu K3, termasuk
ketaatan staf dan pimpinan dalam mematuhi rambu dan standar K3 di bagian-bagian yang
terkait.
2. Sidak ketaatan menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) sesuai dengan ketentuan
keselamatan kerja.
3. Ketaatan terhadap rambu-rambu K3 yang telah dipasang
4. Penimbangan sampah medis yang di bakar di Insenerator
5. Dan lain-lain yang dianggap perlu

B. Laporan Bulanan
Laporan bulanan adalah evaluasi yang dilakukan oleh pejabat atau pimpinan organisasi fungsional
(Kepanitiaan/Tim) RS Puri Medika termasuk Tim K3RS pada setiap bulan sekali, dengan sistematika
laporan sebagai berikut:
1. Laporan Realisasi Program Kerja Bulanan,
2. Laporan Kegiatan Rutin harian,
3. Laporan Kegiatan Insidentil,
4. Laporan Peningkatan mutu bagian, dengan ketentuan :
 Setingkat Kabag wajib melakukan analisa dan evaluasi kegiatan, mengusulkan
program kerja bulan berikutnya, serta rencana tindak lanjut setiap laporan Pejabat
dibawahnya.
 Setingkat Kasubag membuat laporan hasil kegiatan dan Kesimpulan

C. Laporan Tahunan
Laporan tahunan adalah laporan pertanggungjawaban akhir tahun oleh pejabat atau pimpinan
organisasi fungsional (Kepanitiaan/Tim) RS Puri Medika termasuk Tim K3RS dengan
sistematika sebagai berikut:
1. Pendahuluan,
 Maksud dan tujuan,
 Isi (Inti) Laporan memuat parameter 1-3 Laporan Bulanan,
a. Laporan Realisasi Program Kerja Bulanan,
b. Laporan Kegiatan Rutin harian,
c. Laporan Kegiatan Insidentil,
d. Laporan Peningkatan mutu bagian,
2. Evaluasi dan Analisis kegiatan/laporan,
3. Kesimpulan dan Saran,
4. Penutup,
5. Lampiran dan data pendukung
BAB XI
PENUTUP

Demikianlah Pedoman Organisasi Keselamatan Kerja, Kebakaran dan Kewaspadaan


Bencana yang disusun dalam rangka upaya memenuhi sepenuhnya segala peraturan
perundang-undangan yang berlaku bagi Rumah Sakit, khususnya di lingkungan RS Puri
Medika sesuai dengan kondisi dan kemampuan yang dimilikinya.
Sudah barang tentu K3 RS Puri Medika yang menyusun program ini menyadari bahwa masih
terdapat kekurangan dalam penyusunan program ini sehingga semua usulan perbaikan dan
atau peningkatan program sungguh sangat diperhatikan dan dihargai. Disadari pula bahwa
berhasil tidaknya seluruh program ini bahkan mungkin hanya sebagian saja, sangat
ditentukan oleh adanya kemauan, semangat dan tekad seluruh jajaran karyawan RS Puri
Medika yang terkait dengan K-3 ini serta yang terpenting dari itu semua adalah tergantung
pada kuasa dan hidayah Allah swt semata.

Ditetapkan di :

Pada tanggal :

Direktur
RS Puri Medika
DAFTAR PUSTAKA

1. Undang-undang No. 01 Th. 1970 tentang Keselamatan Kerja.


2. Undang-undang No. 13 Th. 2003 tentang Ketenagakerjaan.
3. Undang-undang No. 3 Th 1992 tentang Jaminan Tenaga Kerja
4. Undang-undang No. 36. Th. 2009 tentang Kesehatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1217/ Menkes/ SK/IX/2001 tentang pedoman Pengamanan
Dampak Radiasi.
6. PerMeNaKer No. 01 / Men / 1982 tentang Pelayanan KesehatanKerja.
7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05 / Men / 1996 tentang Sistem Menejemen Keselamatan
dan KesehatanKerja.
8. Surat Keputusan MenKes No. 333 Th 1989 tentang Diagnosa dan Pelaporan Penyakit Akibat
Kerja.
9. Surat Keputusan MeNaKer No.51 Th 1999 tentang Nilai Ambang Batas (NAB) Faktor Fisika di
Tempat Kerja.
10. Surat Edaran MeNaKer No. 2 / Men / 1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja dan
Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.
11. Surat Edaran Dir. Jen. Pelayanan Medik No. HK. 06. 0 6 . 6 . 4 . 0 . 1 . 1947 tentang
Pembentukan Panitia K-3 Rumah Sakit (PK3RS).
12. Peraturan Menteri Kesehatan No. 472 tahun 1996 tentang Penanganan Bahan Berbahaya Bagi
Kesehatan
13. Keputusan MENKES No. 876 / MenKes / SK/VIIi/ 2001 tentang Pedoman Teknis Analisis
Dampak Kesehatan Lingkungan.
14. Keputusan MENKES No. 1204 / MenKes / SK / X/ 2004 tentang Persyaratan Kesehatanan
Lingkungan Rumah Sakit
15. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 432/ MENKES/ SK/IV/ 2007 tentang
Pedoman Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit.
16. Kemenkes RI, K., 2007. KMK 432/2007, Pedoman Manajemen Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3) di Rumah Sakit.
17. Presiden RI, 2009. Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.

Вам также может понравиться

  • Pks Klinik
    Pks Klinik
    Документ3 страницы
    Pks Klinik
    Ganien Unggul Ardiyanto Soewiryo
    Оценок пока нет
  • Sop-Rajal Kredit
    Sop-Rajal Kredit
    Документ3 страницы
    Sop-Rajal Kredit
    Ganien Unggul Ardiyanto Soewiryo
    Оценок пока нет
  • Etnografi
    Etnografi
    Документ19 страниц
    Etnografi
    Ganien Unggul Ardiyanto Soewiryo
    Оценок пока нет
  • Perawat UGD
    Perawat UGD
    Документ3 страницы
    Perawat UGD
    Ganien Unggul Ardiyanto Soewiryo
    Оценок пока нет
  • Form Inform Consent Anestesi
    Form Inform Consent Anestesi
    Документ8 страниц
    Form Inform Consent Anestesi
    Ganien Unggul Ardiyanto Soewiryo
    Оценок пока нет
  • PEDOMAN
    PEDOMAN
    Документ16 страниц
    PEDOMAN
    Rara Alfaqinisa
    Оценок пока нет
  • Panduan Penempatan Dan Penempatan Kembali Staf
    Panduan Penempatan Dan Penempatan Kembali Staf
    Документ11 страниц
    Panduan Penempatan Dan Penempatan Kembali Staf
    Ganien Unggul Ardiyanto Soewiryo
    Оценок пока нет
  • Sop-Rajal Kredit
    Sop-Rajal Kredit
    Документ3 страницы
    Sop-Rajal Kredit
    Ganien Unggul Ardiyanto Soewiryo
    Оценок пока нет
  • Jobdes Perawat Pelaksana PU
    Jobdes Perawat Pelaksana PU
    Документ3 страницы
    Jobdes Perawat Pelaksana PU
    Ganien Unggul Ardiyanto Soewiryo
    Оценок пока нет
  • Spo Ews 43
    Spo Ews 43
    Документ2 страницы
    Spo Ews 43
    Ganien Unggul Ardiyanto Soewiryo
    Оценок пока нет
  • SPK Dan RKK Astuti Istikomah (TTK)
    SPK Dan RKK Astuti Istikomah (TTK)
    Документ5 страниц
    SPK Dan RKK Astuti Istikomah (TTK)
    Ganien Unggul Ardiyanto Soewiryo
    Оценок пока нет
  • MFK MANAJEMEN
    MFK MANAJEMEN
    Документ50 страниц
    MFK MANAJEMEN
    Ganien Unggul Ardiyanto Soewiryo
    100% (1)
  • Kepala Igd
    Kepala Igd
    Документ3 страницы
    Kepala Igd
    Ganien Unggul Ardiyanto Soewiryo
    Оценок пока нет
  • SK Pembentukan Komite Tenaga Kesehatan Lainnya
    SK Pembentukan Komite Tenaga Kesehatan Lainnya
    Документ6 страниц
    SK Pembentukan Komite Tenaga Kesehatan Lainnya
    Ganien Unggul Ardiyanto Soewiryo
    Оценок пока нет
  • SPK Dan RKK Sura Peramana Hadi (Perawat)
    SPK Dan RKK Sura Peramana Hadi (Perawat)
    Документ9 страниц
    SPK Dan RKK Sura Peramana Hadi (Perawat)
    Ganien Unggul Ardiyanto Soewiryo
    Оценок пока нет
  • Manajemen Limbah
    Manajemen Limbah
    Документ35 страниц
    Manajemen Limbah
    Anonymous vrDbldnD
    Оценок пока нет
  • Kebijakan K3RS
    Kebijakan K3RS
    Документ19 страниц
    Kebijakan K3RS
    Ganien Unggul Ardiyanto Soewiryo
    Оценок пока нет
  • 02.003.01 Manajemen Risiko
    02.003.01 Manajemen Risiko
    Документ34 страницы
    02.003.01 Manajemen Risiko
    Ganien Unggul Ardiyanto Soewiryo
    Оценок пока нет
  • Pedoman Pengorganisasian k3
    Pedoman Pengorganisasian k3
    Документ18 страниц
    Pedoman Pengorganisasian k3
    Ganien Unggul Ardiyanto Soewiryo
    Оценок пока нет
  • Pedoman Pelayanan Kerja K3RS2
    Pedoman Pelayanan Kerja K3RS2
    Документ43 страницы
    Pedoman Pelayanan Kerja K3RS2
    Ganien Unggul Ardiyanto Soewiryo
    Оценок пока нет
  • Sop K3RS
    Sop K3RS
    Документ8 страниц
    Sop K3RS
    windy
    80% (10)
  • Kumpulan Spo K3
    Kumpulan Spo K3
    Документ8 страниц
    Kumpulan Spo K3
    Ganien Unggul Ardiyanto Soewiryo
    Оценок пока нет
  • Pedoman k3 Rs
    Pedoman k3 Rs
    Документ26 страниц
    Pedoman k3 Rs
    Ganien Unggul Ardiyanto Soewiryo
    100% (1)
  • Cheaklist Penerapan K3
    Cheaklist Penerapan K3
    Документ7 страниц
    Cheaklist Penerapan K3
    Hery Purnawant
    Оценок пока нет
  • Notulensi Raker TGL 10 - 11 November 2017
    Notulensi Raker TGL 10 - 11 November 2017
    Документ12 страниц
    Notulensi Raker TGL 10 - 11 November 2017
    Ganien Unggul Ardiyanto Soewiryo
    Оценок пока нет
  • SK Panduan B3
    SK Panduan B3
    Документ2 страницы
    SK Panduan B3
    Ganien Unggul Ardiyanto Soewiryo
    Оценок пока нет
  • Daftar Isi Panduan Pemeliharaan Sistem Utility
    Daftar Isi Panduan Pemeliharaan Sistem Utility
    Документ1 страница
    Daftar Isi Panduan Pemeliharaan Sistem Utility
    Ganien Unggul Ardiyanto Soewiryo
    Оценок пока нет
  • Program Pengamanan Kebakaran 2015
    Program Pengamanan Kebakaran 2015
    Документ8 страниц
    Program Pengamanan Kebakaran 2015
    Ganien Unggul Ardiyanto Soewiryo
    Оценок пока нет
  • Draft SPO Identifikasi Sistem Kunci
    Draft SPO Identifikasi Sistem Kunci
    Документ2 страницы
    Draft SPO Identifikasi Sistem Kunci
    Ganien Unggul Ardiyanto Soewiryo
    Оценок пока нет