Вы находитесь на странице: 1из 2

BATU BARA CAIR

Dunia memiliki cadangan minyak yang dikenal cukup untuk hanya 41 tahun,
tapi memiliki cadangan batubara hingga 155 tahun. Oleh karena itu dibutuhkan
alternatif untuk menggantikan energi minyak bumi. Saat ini telah dikembangkan
teknologi pencairan batubara sebagai bahan bakar yang hampir setara dengan
output minyak bumi. Pengembangan teknologi untuk menghasilkan energi baru
juga berhasil mengembangkan suatu teknologi pencairan batubara bituminous
dengan menggunakan tiga proses, yaitu solvolysis system, solvent extraction
system, dan direct hydrogenation to liquefy bituminous coal. Ketiga proses
tersebut terintegrasi dalam proses NEDOL (NEDO Liquefaction), suatu proses
pencairan batubara yang dikembangkan oleh NEDO (lembaga kajian
teknologi Jepang), dengan tujuan untuk mendapatkan hasil pencairan yang
lebih tinggi.

Peneliti NEDO mengidentifikasi bahwa cadangan batubara di dunia pada


umumnya tidak berkualitas seperti: sub-bituminous coal dan brown coal yang
lebih banyak didominasi oleh kandungan air. Peneliti kemudian mengubah
kualitas batubara yang rendah menjadi produk yang berguna secara ekonomis
dan dapat menghasilkan bahan bakar berkualitas serta ramah lingkungan.

Langkah pertama adalah memisahkan air secara efisien dari batubara yang
berkualitas rendah. Langkah kedua melakukan proses pencairan di mana hasil
produksi minyak yang dicairkan ditingkatkan dengan menggunakan katalisator,
kemudian dilanjutkan dengan proses hidrogenasi di mana heteroatom
(campuran sulfur-laden, campuran nitrogen-laden, dan lain lain) pada minyak
batubara cair dipisahkan untuk memperoleh bahan bakar bermutu tinggi,
kerosin, dan bahan bakar lainnya. Kemudian sisa dari proses tersebut
(debu dan unsur sisa produksi lainnya) dikeluarkan.

Terdapat dua metode untuk mengkonversi batubara menjadi bahan bakar cair:

 Direct liquefaction Pada metode ini, batubara dilarutkan pada


temperatur dan tekanan tinggi. Proses ini sangat efisien, namun produk
cair membutuhkan pemurnian lebih jauh untuk dapat menghasilkan
karakteristik bahan bakar yang bagus.
 Indirect liquefaction Pada metode ini, batubara digasifikasi untuk
membentuk syngas (campuran hidrogen dan karbon monoksida).
Syngas tersebut selanjutnya dikondensasi dengan menggunakan
katalis (tahap Fischer-Tropsch) untuk menghasilkan produk berkualitas
tinggi.

Berbagai produk dapat dibuat melalui proses ini, misalnya minyak ultra-bersih
dan diesel, serta lilin sintetis, pelumas, bahan baku kimia dan bahan bakar cair
alternatif seperti metanol dan dimethyl ether (DME). Produksi batubara cair di
seluruh dunia diperkirakan akan meningkat dari 150 000 barel per hari pada
tahun 2007 menjadi 600.000 pada tahun 2020 dan 1,8 juta barel per hari pada
tahun 2030.

Вам также может понравиться