Вы находитесь на странице: 1из 5

NAMA : SARASWATI ASHARI

TINGKAT : II-A
NIM : PO 7534017049
DOSEN MATKUL : SELAMAT RIADI,S.SI,M.SI

KEWIRAUSAHAAN

Pengertian Kewirausahaan Menurut Ahli

1. Richard Cantillon (1775)


Mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang
wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang
akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi inikewirausahaan adalah lebih
menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian.

2. Dan Steinhoff dan John F. Burgess (1993:35)


wirausaha adalah orang yang mengorganisir, mengelola dan berani menanggung resiko
untuk menciptakan usaha baru dan peluang berusaha. Secara esensi pengertian
entrepreneurship adalah suatu sikap mental, pandangan, wawasan serta pola pikir dan pola
tindak seseorang terhadap tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya dan selalu
berorientasi kepada pelanggan. Atau dapat juga diartikan sebagai semua tindakan dari
seseorang yang mampu memberi nilai terhadap tugas dan tanggungjawabnya.

3. Robbin & Coulter


Kewirausahaan adalah proses di mana seorang individu atau kelompok individu
menggunakan upaya terorganisir dan sarana untuk mencari peluang untuk menciptakan nilai
dan tumbuh dengan memenuhi keinginan dan kebutuhan melalui inovasi dan keunikan, tidak
peduli apa sumber daya yang saat ini dikendalikan.

4. Soeharto Prawiro
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up
phase) dan perkembangan usaha (venture growth).

5. Acmad Sanusi, 1994


Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan
dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis.

6. Jean Baptista Say (1816)


Seorang wirausahawan adalah agen yang menyatukan berbagai alat-alat produksi dan
menemukan nilai dari produksinya.
7. Frank Knight (1921)
Wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan pasar. Definisi
ini menekankan pada peranan wirausahawan dalam menghadapi ketidakpastian pada
dinamika pasar. Seorang worausahawan disyaratkan untuk melaksanakan fungsi-fungsi
manajerial mendasar seperti pengarahan dan pengawasan.
8. Joseph Schumpeter (1934)
Wirausahawan adalah seorang inovator yang mengimplementasikan perubahan-
perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa
dalam bentuk:
a) Memperkenalkan produk baru atau dengan kualitas baru,
b) Memperkenalkan metoda produksi baru,
c) Membuka pasar yang baru (new market),
d) Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru, atau
e) Menjalankan organisasi baru pada suatu industri. Schumpeter mengkaitkan
wirausaha dengan konsep inovasi yang diterapkan dalam konteks bisnis serta
mengkaitkannya dengan kombinasi sumber daya.

9. Raymond, (1995)
Wirausaha adalah orang yang kreatif dan inovatif serta mampu mewujudkanya untuk
meningkatkan kesejahteraan diri masyarakat dan lingkungan.

10. Soeparman Spemahamidjaja


Kewirausahaan adalah suatu kemampuan (ability) dalam berfikir kreatif dan
berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak tujuan, siasat kiat
dan proses dalam menghadapi tantangan hidup.

11. A. Pekerti (1999)


Kewirausahaan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mendirikan,
mengelola, mengembangkan dan melembagakan perusahaan yang dimilikinya sendiri.
Kewirausahaan adalah tanggapan terhadap peluang usaha yang terungkap dalam seperangkat
tindakan yang membuahkan hasil berupa organisasi yang melembaga, produktif dan inovatif.
Kewirausahaan dengan kemampuan seseorang untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi
diri sendiri dan orang lain dengan berswadaya.

12. Edvardson
Entrepreneurship adalah sebuah kata yang digunakan untuk menjelaskan perilaku-
perilaku pemikiran strategis dan berani mengambil resiko yang akan diberikan hasil peluang
bagi individu dan organisasi.

13. Stevenson
Kewirausahaan merupakan suatu pola tingkah laku manajerial yang terpadu.
Kewirausahaan adalah upaya pemanfaatan peluang-peluang yang tersedia tanpa mengabaikan
sumberdaya yang dimilikinya. Pola tingkah laku manajerial yang terpadu tersebut bisa dilihat
dalam enam dimensi praktek bisnis, yakni: 1) orientasi strategis; 2) komitmen terhadap
peluang yang ada; 3) komitmen terhadap sumberdaya; 4) pengawasan sumberdaya; 5) konsep
manajemen; dan 6) kebijakan balas jasa.

14. Arif F. Hadipranata


Wirausaha adalah sosok pengambil risiko yang diperlukan untuk mengatur dan
mengelola bisnis serta menerima keuntungan financial ataupun non uang.

15. Steinhoff
Wirausaha adalah orang yang mengorganisir, mengelola dan berani menanggung
resiko untuk menciptakan usaha baru dan peluang berusaha. Secara esensi pengertian
entrepreneurship adalah suatu sikap mental, pandangan, wawasan serta pola pikir dan pola
tindak seseorang terhadap tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya dan selalu
berorientasi kepada pelanggan.

Tujuan Kewirausahaan

1. Meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.


2. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan
kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
3. Membudayakan semangat sikap, perilaku, dan kemampuan kewirausahaan di kalangan
masyarakat yang mampu, handal, dan unggul.
4. Menumbuh kembangkan kesadaran dan’orientasi Kewirausahaan yang tangguh dan
kuat terhadap masyarakat.
5. Membuka lapangan pekerjaan baru bagi orang lain dan membantu mereka untuk
menjadi pengusaha mandiri.
6. Menciptakan jaringan bisnis yang baru yang dapat menyerap banyak tenaga kerja di
sekitarnya.
7. Meningkatkan kesejahteraan hidupnya dan juga masyarakat di sekitar usaha yang
dijalankan dengan membuka lapangan kerja.
8. Menularkan dan mengembangkan semangat berwirausaha kepada orang lain.
9. Membantu para pengusaha muda untuk berkreasi dan berinovasi.

Ciri-Ciri Kewirausahaan

Ciri-Ciri Orang yang Punya Jiwa Kewirausahaan :

1. Mempunyai Keberanian dan Daya Kreasi yang Tinggi


Pebisnis yang sukses adalah seseorang yang memiliki keberanian yang tinggi untuk
berkreasi. Karena memiliki kreativitas saja tidak cukup untuk menuju kesuksesan berbisnis.
Orang yang memiliki keberanian untuk memulai tidak akan takut dengan resiko kegagalan
yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu. Tapi bukan berarti harus berani saja tanpa adanya
pertimbangan dan perencanaan yang mumpuni. Jiwa kewirausahaan tercipta karena
timbulnya kepercayaan diri untuk mewujudkan mimpi dan keinginan untuk hidup lebbih baik
dan lebih besar.
2. Mempunyai Semangat Tinggi dan Kemauan Keras
Tidak hanya daya kreativitas saja, seorang wirausahawan yang ingin membangun bisnis
harus memiliki semangat tinggi dan kemauan keras. Tujuannya adalah untuk menumbuhkan
rasa percaya diri bahwa apa yang akan dikerjakan akan membawa pada keberhasilan. Adanya
kemauan yang keras membuat seseorang bertekad kuat untuk mewujudkan apa yang
diinginkannya.
3. Mempunyai Daya Analisis yang Baik
Seorang wirausaha harus memiliki daya analisis terhadap apa yang sedang
dikerjakannya. Misal saja memperhitungkan untung rugi, persaingan, nilai jual barang atau
jasa dan kemampuan analisis pasar lainnya. Hal ini penting dimiliki dalam diri seorang
wirausahawan yang sedang menggeluti bisnis, karena betujuan untuk meminimalisir
kerugian.
4. Berjiwa Pemimpin dan Tidak Berperilaku Konsumtif
Pebisnis harus memiliki jiwa kepemimpinan, baik untuk dirinya sendiri maupun
bawahannya. Dalam artian mampu memimpin atau mengendalikan dirinya sendiri dan
anggotanya dalam pengambilan keputusan. Seorang pemimpin tidak seharusnya memiliki
perilaku konsumtif, karena pengeluaran harus lebih kecil daripada pemasukan. Dengan jiwa
seperti ini, bisnis yang sedang Anda bangun akan semakin berkembang dengan terus
memanfaatkan keuntungan sebagai modal untuk bisnis yang lebih besar.
5. Membuat Keputusan dan Melaksanakannya
Pebisnis yang hebat adalah yang mampu membuat keputusan dengan cepat dan tepat
untuk menghasilkan sesuatu. Pebisnis yang memiliki jiwa kewirausahaan adalah yang
memiliki perhitungan dalam setiap keputusannya dalan melaksanakan keputusan tersebut
sesuai yang sudah disepakati bersama timnya. Melaksanakan keputusan dengan cepat
meminimalisir hilangnya peluang.
6. Memiliki Pengabdian yang Besar Terhadap Bisnisnya
Jiwa wirausaha dimiliki oleh seseorang yang bisa mengabdikan diriya terhadap
pekerjaannya. Pebisnis yang sedang memulai bisnisnya harus mengesampingkan
kepentingan-kepentingan yang bisa ditunda demi pekerjaanya. Meskipun banyak orang
mengatakan bahwa bisnis adalah tidak memiliki waktu yang mengikat, namun perlu diketahui
bahwa untuk menekuni bisnis justru membutuhkan waktu lebih untuk belajar, memahami dan
menjalankan bisnis dengan baik.
Tidak hanya untuk dirinya sendiri, pebisnis harus menerapkan jiwa wirausahanya
terhadap pelanggan dan calon pelanggan. Untuk menjadi seorang wirausaha yang dapat
dikatakan handal dan profesional jika ia melakukan hal-hal berikut ini:
 Sangat mengenal dan meyakini produknya
 Mampu menerima kritik dan saran yang baik dengan tidak berdebat dengan
pelanggan maupun calon pelanggan
 Memiliki kemampuan komunikasi yang baik dengan anggotanya maupun
pelanggan
 Bersikap yang santun, jujur dan berani mengambil keputusan
 Bertanggung jawab jika saja terjadi sesuatu terhadap produk atau jasa dalam
bisnisnya yang merugikan pelanggan.

Вам также может понравиться