Вы находитесь на странице: 1из 2

Menuju Kesempurnaan sejati

KASAMPURNAN diri atawa kesempurnaan diri adalah sesuatu yang wajib dikejar dan
dapatkan. Terkhusus bagi orang Jawa, cara untuk sampai ke tahapan kesempurnaan, tiada
lain adalah dengan manunggal (menyatu) dengan si empunya kesempurnaan itu sendiri.
Untuk itu orang jawa dituntut agar selalu sadar dan mengerti sangkan paraning diri (asal-
usulnya) dan terus menerus mengolah rasa, dan mengatur jiwa agar dapat manunggal
dengan kesejatiaannya, dengan Gustinya yang merupakan inti kesejatian itu.

Tak jauh berbeda, dengan rekan-rekan beragama Hindu, setidaknya menurut literatur
yang saya baca. Umat hindu umumnya mengakui bahwa dirinya adalah bagian kecil atau
pecahan/percikan dari sang khalik, sang sejati. Segala makhluk di dunia, bersumber dari
Dia, pun manusia, semua sama punya natur inti dari unsur ilahi, dari sang sumber,
meskipun dengan kualitas berbeda. Unsur ilahi dalam diri manusia dinamakan adman,
merupakan bagian kecil dari Brahman, sumber atau pokok keilahian itu sendiri. Untuk
menuju kesempurnaan, maka adman yang selama ini terpenjara oleh tubuh itu harus
dikembalikan atau menyatu dengan kesejatiannya, yaitu brahman, sebagai sumber
ilahinya.

Kristen pun mengajarkan tentang kewajiban atau target kesempurnaan pada umatnya.
“Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah
sempurna” Matius 5:48

Namun kesempurnaan, bagi Kristen adalah satu hal yang hampir mustahil digapai,
meskipun bisa. Sebab kalau tidak, maka tuntutan itu tak lebih daripada basa-basi sahaja.
Tapi kesempurnaan itu letaknya ada nun jauh di sana. Karena memang tak mudah
meraihnya, walaupun dengan usaha sekeras apa pun. Secara status, paska penebusan
Kristus, manusia memang mengkin mengarah pada sempurna, tapi ketika berbincang
tentang realita, maka dosa aktual sulit terhindarkan. Apalagi, etika Kristen tidak saja
berorientasi pada hasil, tapi juga progress dan motif. Artinya, ketika orang sampai pada
letak atau tempat yang benar, maka itu harus pula didasari pada motivasi yang benar pula.
Begitu juga ketika berbicara tentang dosa. Dosa tidak hanya terjadi pada tahap dilakukai,
tapi ketika dalam tahap ide (di pikiran), itu pun sudah dosa. Dengan kondisi seperti ini,
maka hampir mustahil orang kristen menuju pada kesempurnaan. Sementara yang
dimaksud kesempurnaan sendiri, adalah bersih dari segala dosa, baik dosa asal (warisan)
maupun dosa aktual (yang dilakukan semasa hidup). Bersih dari tindakan, pun ide untuk
melakukan dosa.
Dari sini kita bisa melihat, sesungguhnya menuju kesempurnaan tidak akan
mungkin dicapai oleh manusia dengan ditunjukkan melalui perbuatan baiknya.
Walaupun usaha itu sendiri diasumsikan dapat menutup kesalahan dan segala dosa yang
telah diperbuat sebelumnya, yang menjadi pertanyaan kemudian adalah, akan sampai
kapan? Mungkinkah kesempurnaan itu dicapai sampai batas akhir hidupnya? Kalau
tidak, bagaimana caranya menuju kesempurnaan itu.
Dalam surat Filipi 3:9, Paulus pernah menyinggung perihal ini. Secara tersirat
Dia mengatakan, bahwa jalan yang benar menuju kesempurnaan bukan berdasarkan pada
kekuatan diri. Kesempurnaan hanya terletak pada Dia (Kristus) sang empunya sempurna
dan bukan pada diri, yang mengerti kebenaran taurat. Kristuslah kesempurnaan sejati,
tidak ada jalan menuju Dia kalau bukan karena belas kasihan dan pilihan-Nya.

Kesempurnaan juga tidak muncul dari kefasihan seseorang membaca dan menghafal
nkitab suci, pun mengerti dengan baik isi. Kesempurnaan juga tidak didapat dari
pengetahuan manusia pada sang ilahi. Karena itu, sadar akan keterbatasan diri adalah
langkah awal yang positif menuju kesempuraan. Dengan sadar akan keterbatasan diri,
berarti juga sadar akan kecacatan dan segala dosa yang dilakukan. Dengan kesadaran
akan melimpahnya dosa, otomatis kita juga disadarkan pula dengan kebutuhan mendasar
akan penolong yang dapat menghantarkan kita pada kesempurnaan tadi. Dan Kristus
adalah satu-satunya penolong yang mengantarkan kita menuju kesempurnaan yang sejati.
Mengapa satu-satunya, sebab kesempurnaan sejati adalah Dia sendiri. Karena itu,
meresponi kesempurnaan oleh kasih karunia yang telah kristus anugrahkan adalah tindak
lanjut yang harus dikerjakan dengan sebaik mungkin.
Kesempurnaan merupakan suatu pemberian yang kita terima, dan waktu kita
semakin meyakini dan menghayatinya, maka akan bertambahlah kesempurnaan kita.
Dalam artian, saya tidak hanya memiliki kesempurnaan, tapi saya juga bertumbuh
didalamnya kesempurnaan itu. Slawi

Вам также может понравиться

  • Jejak
    Jejak
    Документ2 страницы
    Jejak
    Omah Sinau
    Оценок пока нет
  • Jejak
    Jejak
    Документ3 страницы
    Jejak
    Omah Sinau
    Оценок пока нет
  • Susunan Acara Islamic Awareness Seminar
    Susunan Acara Islamic Awareness Seminar
    Документ1 страница
    Susunan Acara Islamic Awareness Seminar
    Omah Sinau
    Оценок пока нет
  • Jejak
    Jejak
    Документ2 страницы
    Jejak
    Omah Sinau
    Оценок пока нет
  • 92 Marjinal
    92 Marjinal
    Документ1 страница
    92 Marjinal
    Omah Sinau
    Оценок пока нет
  • Jejak
    Jejak
    Документ1 страница
    Jejak
    Omah Sinau
    Оценок пока нет
  • 92 Jejak Kecapi Roh Kudus
    92 Jejak Kecapi Roh Kudus
    Документ2 страницы
    92 Jejak Kecapi Roh Kudus
    Omah Sinau
    Оценок пока нет
  • 90 Jejak
    90 Jejak
    Документ1 страница
    90 Jejak
    Omah Sinau
    Оценок пока нет
  • Jejak
    Jejak
    Документ2 страницы
    Jejak
    Omah Sinau
    Оценок пока нет
  • Jejak
    Jejak
    Документ1 страница
    Jejak
    Omah Sinau
    Оценок пока нет
  • 91 Jejak Pannenberg
    91 Jejak Pannenberg
    Документ2 страницы
    91 Jejak Pannenberg
    Omah Sinau
    Оценок пока нет
  • 92 Jejak Kecapi Roh Kudus
    92 Jejak Kecapi Roh Kudus
    Документ2 страницы
    92 Jejak Kecapi Roh Kudus
    Omah Sinau
    Оценок пока нет
  • Jejak
    Jejak
    Документ1 страница
    Jejak
    Omah Sinau
    Оценок пока нет
  • Jejak
    Jejak
    Документ1 страница
    Jejak
    Omah Sinau
    Оценок пока нет
  • Jejak
    Jejak
    Документ1 страница
    Jejak
    Omah Sinau
    Оценок пока нет
  • 87 Jejak
    87 Jejak
    Документ2 страницы
    87 Jejak
    Omah Sinau
    Оценок пока нет
  • 89 Jejak
    89 Jejak
    Документ1 страница
    89 Jejak
    Omah Sinau
    Оценок пока нет
  • 84 Khas Gereja Kristen Pasundan Bogor
    84 Khas Gereja Kristen Pasundan Bogor
    Документ2 страницы
    84 Khas Gereja Kristen Pasundan Bogor
    Omah Sinau
    Оценок пока нет
  • Jejak
    Jejak
    Документ2 страницы
    Jejak
    Omah Sinau
    Оценок пока нет
  • 82 Jejak Petrus Abaelardus
    82 Jejak Petrus Abaelardus
    Документ2 страницы
    82 Jejak Petrus Abaelardus
    Omah Sinau
    Оценок пока нет
  • Jejak
    Jejak
    Документ2 страницы
    Jejak
    Omah Sinau
    Оценок пока нет
  • Jejak
    Jejak
    Документ2 страницы
    Jejak
    Omah Sinau
    Оценок пока нет
  • 82 Jejak Petrus Abaelardus
    82 Jejak Petrus Abaelardus
    Документ2 страницы
    82 Jejak Petrus Abaelardus
    Omah Sinau
    Оценок пока нет
  • 79-Maret 2 2008 Polikarpus
    79-Maret 2 2008 Polikarpus
    Документ2 страницы
    79-Maret 2 2008 Polikarpus
    Omah Sinau
    Оценок пока нет
  • Eugene Nida
    Eugene Nida
    Документ1 страница
    Eugene Nida
    Omah Sinau
    Оценок пока нет
  • 79-Maret 2 2008 Polikarpus
    79-Maret 2 2008 Polikarpus
    Документ2 страницы
    79-Maret 2 2008 Polikarpus
    Omah Sinau
    Оценок пока нет
  • Jejak
    Jejak
    Документ2 страницы
    Jejak
    Omah Sinau
    Оценок пока нет
  • 75-Januari 2 2008 Eusebius
    75-Januari 2 2008 Eusebius
    Документ2 страницы
    75-Januari 2 2008 Eusebius
    Omah Sinau
    Оценок пока нет
  • Jejak Teologi
    Jejak Teologi
    Документ2 страницы
    Jejak Teologi
    Omah Sinau
    Оценок пока нет
  • Eugene Nida
    Eugene Nida
    Документ1 страница
    Eugene Nida
    Omah Sinau
    Оценок пока нет