Вы находитесь на странице: 1из 23

LAPORAN AKHIR MAGANG

PENGADILAN NEGERI YOGYAKARTA


Jl. Kapas No.10, Semaki, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55166

DISUSUN OLEH:
NAMA : SINDY RIMBA AYU RAHMATIKA
NIM : 20150610396

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2019
LEMBAR PENGESAHAN

Menyatakan bahwa Mahasiswa yang tercantum didalam lembar pengesahan ini telah
melaksanakan program Praktek Kerja Lapangan (Magang) di Pengadilan Negeri Yogyakarta
pada tanggal 14 Januari 2019 s/d tanggal 11 Februari 2019 dan telah menyelesaikan laporan
akhir magang sebagaimana yang harus dipenuhi dalam pertanggung jawaban magang.

NAMA : SINDY RIMBA AYU RAHMATIKA


NIM : 20150610396
PROGRAM STUDI : ILMU HUKUM
TEMPAT PELAKSANAAN MAGANG : PENGADILAN NEGERI YOGYAKARTA

Yogyakarta, 16 Februari 2019

Supervisor

Adita Nurbaningrum, S.H


NIP. 19610907 198803 2001

Mengetahui,
Ketua Prodi Ilmu Hukum
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Dr. Leli Joko Suryono, S.H., M.Hum


NIK. 19681023199303153015

1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur Alhamdulilah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, kepada penulis yang dapat menyelesaikan laporan
akhir magang ini.
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
PKL (Praktek Kerja Lapangan) bagi para Mahasiswa dari Fakultas Hukum Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa laporan akhir magang ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran
yang membangun guna menyempurnakan penulisan laporan akhir magang ini.
Wassalamu’alaikum, Wr. Wb

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kegiatan magang adalah kegiatan yang dilakukan sesorang yang belum diangkat
secara tetap serta belum menerima gaji atau upah karena dianggap masih dalam taraf belajar.1
Magang merupakan suatu kegiatan mahasiswa yang berlangsung didunia kerja, dan juga
merupakan bentuk aplikasi penyelenggaraan pendidikan profesional yang memadukan secara
sistematis antara program pendidikan dengan program keahlian yang diperoleh langsung
melalui dunia kerja, sehingga terarah dan dapat mencapai tingkat keahlian profesional
tertentudan Mahasiswa sebagai akademisi lebih banyak mengenyam pelajaran yang bersifat
teoristis.
Dewasa ini kegiatan magang bagi mahasiswa di suatu lembaga pendidikan tinggi
pada umumnya telah dianggap sebagai kegiatan wajib dan menjadi komponen penting dalam
proses penyelenggaraan pendidikan di Indonesia. hampir kesulurahan yang dipelajari oleh
mahasiswa dalam institut perguruan tinggi bersifat teori dan sedikit sekali praktisinya. Oleh
sebab itu, banyak mahasiswa yang pada saat memasuki dunia kerja diragukan
kemampuannya oleh instansi yang dimasukinya, walaupun dilihat dari segi nilai tidak sedikit
yang memiliki predikat cumlaude.
Maka, diperlukan suatu metode yang diharapkan mampu untuk memberi suatu
perubahan yang bernilai positif. Sebagai salah satunya adalah program magang. Magang ini
mengajarkan mahasiswa untuk terjun kedalam suatu instansi baik instansi yang bersifat
bisnis, pemerintah bahkan lembaga sosial yang ada pada masyarakat.
B. PROFIL INSTANSI
1. Visi dan Misi
Pengadilan Negeri Yogyakarta merupakan sebuah instansi yang mengurusi
segala segala permasalahan hukum yang kaitannya dengan pengadilan dan putusan peradila
yang berada dialamat Jl. Kapas No.10, Semaki, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah
Istimewa Yogyakarta 55166. Pengadilan Negeri Yogyakarta memiliki Visi:
"Terwujudnya Pengadilan Negeri Yogyakarta yang Agung"
Serta Misi:
1.Menjaga kemandirian Pengadilan Negeri Yogyakarta
2.Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan

1
Kamus Besar Bahasa Indonesia

3
3.Meningkatkan kualitas kepemimpinan di Pengadilan Negeri Yogyakarta
4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi di Pengadilan Negeri Yogyakarta.2
2. Sejarah Pengadilan Negeri Yogyakarta

Sejarah Berdirinya Pengadilan Negeri Yogyakarta yaitu bahwa untuk


mengetahui lebih banyak mengenai sejarah berdirinya Pengadilan Negeri Yogyakarta,
alangkah baiknya untuk tidak mengabaikan mengenai sejarah berdirinya kota Yogyakarta,
karena wilayah hukum Pengadilan Negeri Yogyakarta meliputi seluruh wilayah kota
Yogyakarta.Seiring berdirinya Kota Yogyakarta pada tahun 1755 yaitu dengan
ditandatanganinya perjanjian GIJANTI dimana Kerajaan Mataram dibagi 2(dua) yaitu
Surakarta dan Yogyakarta (Kerajaan Ngayogyokarto Hadiningrat), yang memegang
kekuasaan di Yogyakarta adalah PANGERAN MANGKUBUMI yang bergelar SULTAN
HAMENGKUBUWONO I.

Bersamaan dengan itulah Pengadilan Negeri Yogyakarta mulai berdiri. Sebelum


menjadi nama Pengadilan Negeri Yogyakarta, pada jaman sebelum Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia dikenal dengan nama LANDSGERECH berkantor di Jalan Pangurakan
yang juga dikenal dengan nama Jalan Trikora, dimana tanah dan gedung Pengadilan Negeri
Yogyakarta tersebut adalah milik Kraton Yogyakarta.Sejak berdirinya Pengadilan Negeri
Yogyakarta sampai dengan tahun 1965 wilayah Daerah Hukum Pengadilan Negeri
Yogyakarta adalah meliputi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terdiri dari Kotamadya
Yogyakarta (sekarang Kota Yogyakarta) dan empat kabupaten yaitu Kabupaten Gunung
Kidul, Kabupaten Sleman, Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten Bantul.

Untuk meningkatkan pelayanan dalam memberikan pengayoman kepada


masyarakat, Pengadilan Negeri Yogyakarta membuka tempat-tempat sidang diluar
Pengadilan (Zitting Plaats) di empat daerah kabupaten tersebut yaitu Wonosari, Sleman,
Kulon Progo dan Wates dalam perkara Pidana singkat dan rol/pelanggaran lalulintas.
Sedangkan untuk perkara-perkara Gugatan/Permohonan tetap disidangkan digedung
Pengadilan Negeri Yogyakarta di Jalan Pangarukan. Kemudian dengan dibangunnya gedung
Pengadilan Negeri Yogyakarta di Jalan Kapas No.10 Yogyakarta pada tahun 1961 maka
kantor Pengadilan Negeri Yogyakarta telah menempati gedung tersebut sampai dengan
sekarang.Kemudian berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia,

2
Visi Misi Pengadilan, http://pn-yogyakota.go.id/pnyk/ daikses pada tanggal 10 Februari 2019 pukul
21.45

4
maka dibentuklah wilayah-wialayah hukum yang meliputi Kabupaten Gunung Kidul pada
tahun 1965 kemudian dususul dengan Pengadilan Negeri Sleman, Pengadilan Negeri Wates
di Kabupaten Kulon Progo, dan Pengadilan Negeri Bantul di Kabupaten Bantul, dimana
wilayah hukumnya adalah meliputi daerah administratif pada tiap kabupaten tersebut.

Setelah terbentuknya Pengadilan Negeri di empat wilayah kabupaten tersebut


maka sejak itulah wilayah hukum Pengadilan Negeri Yogyakarta hanya terbatas di wilayah
Kotamadya/Kota Yogyakarta yang hanya bisa menangani perkara-perkara yang ada di
wilayah hukum Pengadilan Negeri Yogyakarta (wilayah Kotamadya/Kota Yogyakarta).3

3. Struktur Organisasi

C.TUJUAN MAGANG
Adapun tujuan kegiatan kerja praktek (KP) secara umum adalah sebagai
berikut:
1. Mahasiswa memperoleh pengalaman belajar yang berharga yang secara langsung
menemukan, merumuskan, memecahkan dan menanggulangi permasalahan di tempat
kerja.
2. Mahasiswa dapat memberikan pemikiran berdasarkan ilmu, teknologi dan seni dalam
upaya memajukan lembaga atau instansi tempat kerja.

3
Sejarah Pengadilan, http://pn-yogyakota.go.id/pnyk/ diakses pada tanggal 10 Februari pukul 21.45

5
3. Agar Universitas Muhammadiya Yogyakarta dapat menghasilkan sarjana yang dapat
menghayati kondisi, gerak dan permasalahan yang dihadapi lembaga atau instansi
pemerintah / swasta tempat kerja. Dengan demikian para lulusan menjadi tenaga siap
pakai dan terlatih menanggulangi permasalahan dunia kerja secara pragmatis.
4. Meningkatkan hubungan antara perguruan tinggi dengan lembaga atau instansi pemerintah
atau swasta sehingga perguruan dapat lebih berperan dan menyesuaikan kegiatan
pendidikan serta penelitiannya dengan tuntutan nyata dari dunia kerja.
Tujuan Magang secara khusus adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan pengertian mahasiswa tentang lembaga atau instansi pemerintah
2. Mahasiswa dapat memahami kondisi dan situasi dunia kerja nyata baik secara teknis
maupun non teknis.
3. Mahasiswa mendapatkan pengalaman kerja yang baru sebagai bekal sebelum lulus menjadi
sarjana sehingga siap memasuki dunia kerja.
D. WAKTU DAN PELAKSANAAN MAGANG
Kegiatan magang yang dilakukan terhitung sejak 14 Januari 2019-11 Februari
20. Adapun jam kerja penulis yaitu hari senin sampai hari kamis dari jam 08.00 hingga 16.00.
Pelaksanaan magang : Pengadilan Negeri Yogyakarta yang beralamat di Jl. Kapas No. 10
Yogyakarta, D. I Yogyakarta.

6
BAB II
KEGIATAN SELAMA MAGANG DAN HASIL KERJA

A. Presensi Kehadiran Magang Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Mummadiyah


Yogyakarta 2019
No Tanggal Kegiatan Tandatangan
1 14 Januari 2019 Kepaniteraan Hukum :
a. Menulis perkara perdata dalam buku
register perdata
b. Menyusun berkas setiap perkara
perdata dan memasukkan sesuai
jenis perkaranya dalam arsip
2 15 Januari 2019 Kepaniteraan Hukum :
a. Menerima pendaftaran surat kuasa
b. Memberi cap pada setiap surat kuasa
yang masuk dan memberi nomor
c. Menulis nomor surat kuasa yang
masuk pada buku register surat
kuasa
3 16 Januari 2019 KepaniteraanHukum :
a. Menulis perkara pidana dalam buku
register pidana
b. Menerima pendaftaran surat masuk
c. Menulis surat masuk pada buku
register dan memberi nomor
4 17 Januari 2019 KepaniteraanHukum :
a. Menulis perkara pidana dalam buku
register pidana
b. Membuat label jenis perkara perdata
tiap arsip
5 18 Januari 2019 Kepaniteraan Pengadilan Hubungan
Industrial :
Menulis perkara dalam buku register

7
perjanjian bipatrit (pemutusan hubungan
kerja)
6 21 Januari 2019 Kepaniteraan Pengadilan Hubungan
Industrial :
a. Menulis perkara dalam buku register
perjanjian bipatrit (pemutusan
hubungan kerja)
b. Membuat akta perjanjian bersama
7 22 Januari 2019 KepaniteraanPengadilanHubunganIndustrial
:
a. Membuat akta perjanjian bersama
b. Menulis perkara dalam buku register
perjanjian bipatrit (pemutusan
hubungan kerja)
c. Mengisi arsip di buku agenda surat
keluar
8 23 Januari 2019 Kepaniteraan Pengadilan Hubungan
Industrial :
a. Membuat tanda terima memori
kasasi
b. Membuat label jenis perkara
hubungan industrial tiap arsip
9 24 Januari 2019 Kepaniteraan Pengadilan Hubungan
Industrial :
Menulis surat keluar dalam buku register
surat keluar
10 25 Januari 2019 IJIN (Bimbingan Skripsi)
11 28 Januari 2019 Kepaniteraan Tipikor :
Membaca putusan tindak pidana korupsi
12 29 Januari 2019 SAKIT
13 30 Januari 2019 SAKIT
14 31 Januari 2019 SAKIT
15 1 Februari 2019 Kepaniteraan Pidana :

8
Membaca putusan No. 7/pid.sus-
Anak/2018/PN.YyK
menulis perkara dalam buku register
ijin/persetujuan penyitaan
16 4 Februari 2019 Kepaniteraan Pidana :
menulis perkara dalam buku register
ijin/persetujuan penyitaan
17 5 Februari 2019 LIBUR NASIONAL
18 6 Februari 2019 Kepaniteraan Pidana :
a. menulis setiap denda pada register
surat tilang
b. menulis perkara dalam buku
register ijin/persetujuan penyitaan
c. menulis perkara dalam buku
register tindak pidana ringan
19 7 Februari 2019 IJIN (Persiapan Pendadaran)
20 8 Februari 2019 IJIN (Pendadaran)
21 11 Februari 2019 Penarikan Mahasiswa Magang

B. Bentuk Kegiatan dan Hasil Kerja


1. Kepaniteraan Hukum
Perkara yang paling banyak masuk di Pengadilan Negeri Yogyakarta kelas IA
selama setahun ini adalah perkara pidana yang mana ada 2 (dua) jenis, pidana umum dan
pidana khusus. Pidana biasa masih mewakili dari yang lainnya sebanyak 16.833 perkara
masuk di tahun 2018 hingga awal tahun 219. Pidana khusus yang terdapat di Pengadilan
Negeri Yogyakarta terdiri dari pidana anak dan tindak pidana korupsi, masing-masing
sebanyak 15 (lima belas) perkara masuk dan untuk tindak pidana korupsi terbilang sedikit
karena hanya sebanyak 9 (sembilan) perkara masuk hanya dibulan Januari, februari dan april
tahun 2018.
Selain perdata umum terdapat juga perdata khusus yaitu Pengadilan Hubungan
Industrial (PHI). Untuk perdata umum sebanyak 243 perkara masuk dengan 11 mediasi, 29
banding, 25 kasasi, dan 4 peninjauan kembali. Sedangkan Pengadilan Hubungan Industrial
(PHI) sebanyak 32 perkara masuk dengan 18 putus, 12 kasasi dan 1 peninjauan kembali. Jadi,

9
pidana perkara yang paling banyak diselesaikan dan tipikor perkara paling kecil yang
diselesaikan di Pengadilan Negeri Yogyakarta.
2. Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial
Pengadilan Hubungan Industrial memeriksa, mengadili, dan memberikan
putusan terhadap perselisihan yang berkaitan dengan hubungan industrial. Dasar hukum yang
membahas perihal ini adala UU No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial (PPHI). Pengadilan Hubungan Industrial berada disetiap Pengadilan
Negeri Kota/kabupaten di setiap ibukota Provinsi. Namun, realitanya masih keberadaan PHI
hanya di Pengadilan Negeri tingkat provinsi saja.
Menurut pasal 57 dalam UU No. 2 Tahun 2004 mengatakan bahwa hukum acara
yang berlaku pada Pengadilan Hubungan Industrial adalah Hukum Acara Perdata yang
berlaku pada Pengadilan dalam lingkungan Peradilan umum, kecuali yang diatur secara
khusus dalam undang-undang ini.4Sama seperti perkara diluar PHI, upaya penyelesaian
sengketa pertama kali yang dilakukan adalah upaya diluar pengadilan yang disebut bipartite.
Jika upaya tersebut mencapai suatu kesepakatan, selanjutnya dengan upaya
arbitrase atau konsiliasi. Lain kata apabila upaya diluar pengadilan tidak mampu mencapai
suata kesepakatan, akan dilakukan upaya penyelesaian jalur pengadilan. Jangka waktu upaya
penyelesaian melalui upaya bipartit atau negoisasi paling lama 30 hari sejak dimulainya
perundingan. Apabila gagal, pegawai pencatatat wajib menawarkan upaya lain kepada para
pihak yaitu arbitrase atau konsiliasi.
Gugatan yang diajukan harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan dan
gugatan yang diterima akan diserahkan ke PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) untuk
diperiksa kelengkapan berkas-berkas yang terdiri dari:
1). Surat Gugatan (Asli dan Foto copy)
2). Anjuran/risalah dari Disnaker (Dinas Ketenagakerjaan)
3). Identitas/KTP Penggugat
4). Surat Kuasa dengan melampirkan Berita Acara, KTA, KTP
5). Soft copy/CD
Setelah itu kasir atau SIPP (Sistem Informasi Penelusuran Perkara) akan menginput jurnal
keuangan, Meja I / SIPP menginput identitas para pihak. Setelah semua proses penginputan
telah selesai, penunjukkan Majelis Hakim oleh Ketua Pengadilan, penetapan panitera
penunjukkan Panitera Pengganti dan Juru Sita. Barulah penetapan hari sidang oleh Majelis

4
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial

10
Hakim (Ketua Majelis), kemudian Panitera Pengganti akan mengeluarkan relaas
perintahpanggilan yang diserahkan kepada Panitera Muda PHI. Dan Panitera Muda PHI
melanjutkan perintah panitera penunjuk Juru Sita, dan akan diterima oleh Juru Sita yang
ditunjuk.
Didalam PHI tidak dapat memohon permintaan upaya hukum banding.Dari
pengetahuan yang penulis dapatkan selama di Kepaniteraan PHI, untuk mengajukan
pernyataan kasasi harus ada memori kasasi yaitu pendapat pemohon terkait putusan yang
ditetapkan. Yang mengajukan memori kasasi adalah si pemohon kasasi. Untuk mengajukan
permohonan kasasi, harus ada memori kasasi namun tidak harus ada kontra memori kasasi.
Kontra itu sendiri ialah balasan dari memori kasasi. Di PHI tidak ada upaya hukum banding.
3. Kepaniteraan Tindak Pidana Korupsi
Dasar hukum pemberantasan tindak pidana korupsi adalah UU No 20 Tahun
2001 tentang perubahan atas Undang-undang No 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi. Pengertian korupsi sendiri menurut UU No 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Korupsi, bahwa setiap orang yang secara melawan hukum melakukan
perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain yang suatu korporasi yang dapat
merugikan keuangan negara atau perkenomian negara.
Sanksi yang diberikan berupa pidana pokok, pidana mati, pidana penjara,
pidana kurungan, pidana denda, pidana tutupan dan pidana tambahan berupa pencabutan hak-
hak tertentu, perampasan barang-barang tertentu, dan pengumuman putusan hakim. Pidana
pembayaran uang pengganti termasuk pidana tambahan, jumlah yang harus dibayarkan sesuai
besar kerugian negara yang dialami. Pembayaran uang pengganti dapat dijatuhkan karena
beberapa faktor seperti hakim memiliki perhitungan dan keyakinan sendiri.
Jika tidak membayar paling lama 1 (satu) bulan setelah putusan pengadilan yang
berkekuatan tetap, maka akan dilakukan penyitaan atas harta bendanya, namun apabila
ternyata tetap tidak dapat menutupi kerugian tersebut, akan dijatuhkan pidana penjara
kurungan. Pidana pembayaran uang pengganti mempunyai tujuan untuk memidana seberat
mungkin agar para koruptor merasa jera. Namun, belum dapat menentukan berapa besar
jumlah uang yang harus dibayar secara jelas karena minimnya pengaturan yang membahas
mengenai pidana uang pengganti
Pasal 18 ayat (1) huruf b UU No 31 Tahun 1999
“Pembayaran uang pengganti yang jumlahnya sebanyak-banyaknya sama
dengan harta benda yang diperoleh dari tindak pidana korupsi.”
Pasal 18 ayat (2)
11
“Jika terpidana tidak membayar uang pengganti sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) huruf b paling lama dalam waktu 1 (satu) bulan sesudah putusan pengadilan yang
telah memperoleh kekuatan hukum tetap, maka harta bendanya dapat disita oleh jaksa dan
dilelang untuk menutupi uang pengganti tersebut.”
Pasal 18 ayat (3)
“Dalam hal terpidana tidak mempunyai harta benda yang mencukupi untuk
membayar uang pengganti sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b, maka dipidana
dengan pidana penjara yang lamanya tidak melebihi ancaman maksimum dari pidana
pokoknya sesuai dengan ketentuan dalam Undang-undang ini dan lamanya pidana tersebut
sudah ditentukan dalam putusan pengadilan.”
Kelengkapan yang harus dipenuhi dalam pengiriman berkas perkara banding ke
Pengadilan Tinggi; bendel A, bendel B.
Bendel A terdiri dari :
NAMA KETERANGAN
1. Berita Acara Penyidik Polda / Kejati
Surat tanda terima, barang bukti,
Penunjukan Penuntut Umum,
dan Surat perintah penahanan
2. Berkas pelimpahan JPU dari jaksa ke penyidik (Jika ditahan)

3. Penetapan/penunjukan Majelis Hakim dan Panitera


Pengganti

4. Penetapan hari sidang


5. Penetapan penahanan dan perpanjangan penahanan
6. Surat kuasa khusus
7. Berita Acara sidang
8. Surat dakwaan
9. Surat tuntutan
10. Pembelaan
11. Replik
12. Surat pernyataan untuk UH atau tidak Kalau sudah lewat waktu UH
13 Petikan putusan; Jaksa, LP, dan keluarga

12
Bendel B terdiri dari :
NO KETERANGAN
1 Akta permohonan banding Jaksa Penuntut Umum
2 Relaas pemberitahuan permohonan banding kepada
Terdakwa
3 Memori banding dari Jaksa Penuntut Umum
4 Relaas penyerahan memori banding kepada Terdakwa
5 Relaas pemberitahuan inzage kepada JPU
6 Salinan turunan putusan
7 Softcopy dakwaan dan putusan akhir

Putusan asli dapat dilihat dari adanya paraf di setiap halaman, TTD dan cap asli.
Apabila sedang berjalan suatu sidang dan belum selesai, sehingga dibutuhkan perpanjangan
waktu sidang, dapat mengajukan permohonan perihal perpanjangan sidang ke Pengadilan
Tinggi. Salah satu cara untuk mengembalikan kerugian negara yang hilang adalah dengan
memberikan pidana tambahan yaitu uang pengganti.5 Jika terpidana tidak membayar uang
pengganti sejumlah yang ditetapkan paling lama dalam waktu 1 (satu) bulan sesudah putusan
pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, maka harta bendanya dapat disita
oleh jaksa dan dilelang untuk menutupi uang pengganti tersebut.
Permohonan permintaan banding harus diajukan dalam jangka waktu 7 (tujuh)
hari setelah Putusan Pengadilan Negeri. Inzage banding dilakukan setelah minutasi (bendel A
sudahselesai), dalam 14 hari dari pernyataan banding harus dikirim ke Pengadilan Tinggi,
dengan itu Jaksa Penuntut Umum segera membuat laporan dari Pengadilan Tinggi.
Kelengkapan berkas yang harus dipenuhi dalam pengiriman berkas perkara
kasasi ke Mahkamah Agung; bendel A, bendel B :
NO KETERANGAN
1 Relaas pemberitahuan putusan tingkat banding kepada Penuntut Umum
dan Terdakwa
2 Akta permohonan kasasi Penuntut Umum
3 Relaas pemberitahuan permohonan kasasi kepada terdakwa
4 Memori kasasi dan Penuntut Umum
5 Relaas penyerahan memori kasasi
6 Kontra memori kasasi dari terdakwa
7 Relaas penyerahan kontra memori kasasi kepada Penuntut Umum
pertama

5
Michael Barama, “Uang Pengganti sebagai Pidana Tambahan Dalam Perkara Korupsi”,
file:///C:/Users/lenovo/Documents/Kuliah%20Bocil/Uang%20pengganti%20sebagai%20pidana%20tambahan%
20dalam%20perkara%20korupsi.pdf di akses pada hari Sabtu 16 Februari 2019 pukul 11.40

13
8 Salinan putusan Pengadilan Tinggi

Setelah putusan banding turun langsung diberitahukan kepada para pihak; jaksa & terdakwa,
dan dalam 14 hari dari relaas pemberitahuan isi putusan banding harus sudah mengajukan
permohonan permintaan kasasi. Apabila dalam waktu 14 hari belum mengajukan maka
Mahkamah Agung membuat surat penetapan bahwa upaya hukum kasasi no perkara tersebut
tidak memenuhi syarat dan berkas tidak dikirim. Apabila upaya hukum kasasi diterima ada
tanda terima penyerahan dan diterimanya memori dan kontra kasasi di panitera. Dalam upaya
hukum kasasi tidak ada inzage.
Kegiatan pada tanggal 28 Januari 2019 yaitu membaca berkas putusan perkara
No. 5/pid.sus-TPK/2018PN.YyK hasil yang didapatkan dengan meresume dan memahami
lebih luas terkait putusan. Hasil resume I :
No Jenis Keterangan
1. No Perkara 5/pid.sus-TPK/2018/PN.YyK
2. Terdakwa Sugiyarto
3. Pekerjaan Perangkat Desa Banjarejo
Kaur Perencanaan
4. Kerugian Rp126.754.141

Pasal 8 jo. Pasal 18 UU RI No 31 Tahun 1999 tentang


Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaiman telah
diubah dan ditambah dengan UU No. 20 Tahun 2001 jo Pasal
5. Dasar Hukum 55 ayat (1) ke-1 KUHP

Ancaman pidana penjara selama 1 tahun 4 bulan, denda Rp


50.000.000 jika tidak membayar denda pidana kurungan 1
6. Putusan bulan
RESUME
Masa tahanan:
1. Penuntut Umum : sejak tgl 8 Februari 2018 – 27 Februari 2018
2. Hakim Pengadilan Negeri : sejak tgl 22 Februari 2018 – 23 Maret 2018

14
3. Ketua Pengadilan Negeri : sejak tgl 24 Februari 2018 – 22 Mei 2018
4. Ketua Pengadilan Tinggi tahap I : sejak tgl 22 Mei 2018 – 21 Juli 2018
5. Perpanjangan tahap II : sejak tgl 22 Juni 2018 – 21 Juli 2018

Kerugian yang dilakukan oleh:


1. Terdakwa : Rp 19.359.000
2. Saksi Suradi : Rp 17.100.000
3. Saksi Sumadi : Rp 19.719.000
4. Saksi Mujiyanto : Rp 6.500.000
5. Saksi Triyono : Rp 11.488.294
6. Didik Panca S : Rp 10.393.500
7. Pihak lain yang tidak dapat dipertanggungjawabkan : Rp 42.194.347
Adapun keadaan yang memberatkan :
Perbuatan terdakwa bertentangan dengan program pemerintah yang sedang giat-
giatnya memberantas korupsi.
Adapun keadaan yang meringankan :
1. Terdakwa berlaku sopan dalam persidangan
2. Terdakwa tulang punggung dan masih ada tanggungan
3. Terdakwa telah mengembalikan semua kerugian

4. Kepaniteraan Pidana
Persidangan serta putusan harus diucapkan terbuka untuk umum atau di muka
umum dalam sidang pengadilan, karena berprinsip asas fair trial untuk menjamin
terhindarnya dari misbehaviour dan mencegah terjadinya proses peradilan yang berat sebelah
atau partial. Menurut pasal 20 UU No. 4 Tahun 2004, bahwa putusan hanya sah dan
berkekuatan hukum apabila diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum. Selain itu ada juga
sidang tertutup. Untuk pelaku ataupun korban yang berumur 17 tahun atau dibawah
menggunakan sistem peradilan anak, dan jika belum berumur 15 tahun dalam hal memberi
keterangan di persidangan tidak perlu disumpah terlebih dahulu.
Upaya hukum grasi diajukan terpidana atau kuasa hukum terpidana atau
keluarga terpidana kepada presiden atas putusan yang telah berkekuatan hukum tetap untuk
perubahan, peringanan, pengurangan, atau penghapusan pelaksanaan pidana. Dalam hal
hukuman pidana mati, dapat diajukan oleh pihak keluarga tanpa persetujuan terpidana.

15
Kemudian dalam hal inzage dilakukan pada upaya hukum banding sebelum berkas
pengiriman ke Pengadilan Tinggi, apabila belum dilakukan inzage berkas belum dapat
dilimpahkan. Inzage dilakukan oleh para pihak dengan didampingi panitera pengganti yang
bertugas, karena ada beberapa ketentuan yang tidak diperbolehkan yaitu mengambil
gambar/foto, dan menyalin materi-materi dokumen.
Kegiatan pada tanggal 1 Februari 2019 membaca berkas perkara No. 7/pid.sus-
Anak/2018/PN.YyK hasil yang didapatkan dengan meresume dan memahami lebih luas
terkait putusan. Hasil resume I :
No Jenis Keterangan
1. No Perkara 7/pid.sus-Anak/2018/PN.YyK
2. Terdakwa Yoga Agung Purwanto
3. Pekerjaan Pelajar

Pasal 310 ayat (3), (4) UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu
lintas dan Angkutan Jalan, UU No.11 Tahun 2012 tentang
Sistem Peradilan Pidana anak dan UU No. 8 Tahun 1981
5. Dasar Hukum tentang Hukum Acara Pidana

6. Putusan Ancaman pidana penjara selama 1 tahun 6 bulan


RESUME

Terdakwa dan temannya yang berboncengan Feri Aditya mengendarai motor dini hari yang
sebelumnya mereka berada di suatu warnet. Pada saat di warnet mereka diberi minuman
yang asing oleh salah seorang temannya, mereka tidak mengetahui bahwa minuman itu
alkohol namun yang dirasa perih diperut dan baunya menyengat. Jadi, terdakwa
mengendarai motor dalam keadaan mabok dan menurut saksi, terdakwa dalam kecepatan
tinggi sehingga tidak melihat ada lampu lalu lintas orange yang berarti pengendara harus
berhati-hati. Terdakwa menyalip salah satu motor di jalan sambil menengok kebelakang, dan
ketika kembali melihat kedepan dia tidak melihat ada pengendara korban yang hendak
menyebrang. Terdakwa menabrak korban dengan kecepatan tinggi. Mengakibatkan korban
Feri Aditya luka dengan patah kaki dan korban Rachmat Budi Susetyo berumum 34 tahun

16
meninggal dunia, mengalami pendarahan diotak kanan nya.

Adapun keadaan yang memberatkan :


1. Mengakibatkan korban 1 meninggal dan korban saksi 2 luka berat
2. Diversi tidak berhasil dan tidak ada santunan dari anak dan keluarga

Adapun keadaan yang meringankan :


1. Anak belum pernah dihukum
2. Anak berjanji tidak mengulangi
3. Anak masih muda dan diharapkan memperbaiki perilakunya
4. Anak masih ingin sekolah
5. Kepaniteraan Perdata
Pada jadwal di Kepaniteraan Perdata tidak ada kegiatan dikarenakan
dilaksanakan penarikan mahasiswa magang.

17
BAB III
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN ANALISIS KEGIATAN
A. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Magang
Dari pembelajaran yang di dapat pada perkuliahan yang berhubungan dengan teori
kurang sesuai, masih banyak kekurangan dalam penyampaiannya karena masih banyak yang
terlewat, tidak dijelaskan secara detail sesuai dengan beracara atau prakteknya. Dengan
adanya pembelejaran langsung (praktek) sudah cukup, namun sama masih banyak yang tidak
dipaparkan pada saat perkuliahan, ada juga yang sudah dipaparkan namun tidak detail
sehingga di kegiatan magang ini banyak hal-hal baru yang dikenal.
Penulis sangat berharap nantinya kegiatan Magang dapat dijadikan sebagai bahan
evaluasi kurikulum yang telah diterapkan. Karena pada umumnya, teori yang diberikan pada
perkuliahan hanya sedikit dari yang sesuai sedangkan kendala-kendala yang ditemukan dalam
prakteknya tidak akan ditemukan pada teori perkuliahan.
B. Analisis Kegiatan Magang
Mengenai register dalam pencatatannya masih ada beberapa kekurangan meskipun
untuk keseluruhan sudah baik. Setiap perkara pasti ada perkembangannya, hal ini sangat
perlu untuk dicatat tepat waktu. Tetapi dalam proses registrasi di Pengadilan Negeri terbilang
cepat dan wanprestasi. Pengadilan Negeri Yogyakarta dikenal dengan sitem PTSP nya yaitu
Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang akibatnya mengharuskan Pengadilan Tipikor dan
Pengadilan Hubungan Industrial berpindah lokasi ke Pengadilan Negeri Yogyakarta.
Pengadilan Negeri Yogyakarta memiliki sistem administrasi yang canggih dengan
menggunakan komputer mengikuti perkembangan zaman yang modern, karena hal itu
masyarakat yang ingin berpekara di pengadilan dapat mengetahui dengan menghitung panjar
biaya di monitor yang telah disediakan.Persidangan yang terjadi secara nyata atau secara
prakteknya lebih praktis daripada praktek peradilan semu di kampus, namun tetap teori-
teorinya sama hanya sedikit perbedaan karena secara praktek menyesuaikan waktu dan
keefektifan.

18
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perlu diketahui bahwa praktek yang ada dilapangan jauh lebih komplek dari apa yang
kita dapatkan lewat teori-teori hukum acara yang didapat dalam perkuliahan. Kita harus lebih
mendalami teori-teori yang ada diperadilan sebagai pelengkap dari teori yang kita dapat di
fakultas agar sinkronisasi. Selama melakukan magang di Pengadilan Negeri Yogyakarta
dalam waktu dua puluh enam hari, penulis mendapatkan banyak sekali manfaat, ilmu juga
pengalaman yang begitu banyak yang belum pernah dialami. Selama melakukan magang
penulis menyimpulkan beberapa hal, sangat diperlukan niat yang berdampingan dengan tekad
karena apabila hanya niat tapi tidak ada tekad akan mudah merasa jenuh, selain itu juga
diperlukan rasa tanggungjawab dan mengikuti seluruh rules yang ada karena apabila nanti
sudah memasuki dunia kerja bagaimanapun keadaannya harus mengikutin rules yang ada
dengan penuh rasa tanggungjawab. Juga menambah networking atau relasi dalam dunia
pekerjaan khususnya pada bidang hukum. Selain itu penulis mendapatkan pengetahuan untuk
mengetahui dan memahami bagaimana proses peradilan secara riil di Pengadilan khususnya
Pengadilan Negeri Yogyakarta.
B.Saran
Semoga di program magang kedepannya masih dapat bekerja sama dengan beberapa
instansi pemerintah terutama Pengadilan Negeri Yogyakarta, lebih tersusun rangkaian
kegiatan ataupun sistem magang yang diadakan Fakultas Hukum UMY, dan memberikan
fasilitas baik berupa pengajar, sehingga mahasiswa dapat menguasai materi lebih baik.;

19
Daftar Pustaka
Buku:
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Undang-Undang:
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan
Industrial
Internet:
Michael Barama, “Uang Pengganti sebagai Pidana Tambahan Dalam Perkara Korupsi”,
file:///C:/Users/lenovo/Documents/Kuliah%20Bocil/Uang%20pengganti%20sebagai
%20pidana%20tambahan%20dalam%20perkara%20korupsi.pdf di akses pada hari
Sabtu 16 Februari 2019 pukul 11.40
http://pn-yogyakota.go.id/pnyk/other/hukum.html

20
LAMPIRAN

A. Foto-Foto Selama Magang

Gambar 1: Penarikan MahasiswaMagang

Gambar 2: Membaca Putusan Tindak Pidana Korupsi

21
Gambar 3: Menstempel Surat Kuasa

Gambar 4: Memasukkan Berkas Kedalam Arsip

22

Вам также может понравиться