Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DAR 2/Profesional/184/003/2018
2018
-
DAFTAR ISI
A. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN ....................................................................... 1
C. SUB CP ............................................................................................................ 2
D. URAIAN MATERI.......................................................................................... 2
I. GERAK PARABOLA ................................................................................. 2
II. GERAK MELINGKAR BERATURAN.................................................... 17
E. TUGAS .......................................................................................................... 24
F. TES FORMATIF ........................................................................................... 25
G. RANGKUMAN ............................................................................................. 29
H. DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 30
- iv -
- v-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 3: Gerak dalam Bidang
A. PENDAHULUAN
Para guru peserta Program Profesi Guru yang baik, selamat berjumpa lagi
mellaui modul pendalaman materi Fisika. Fisika adalah ilmu yang menjadi dasar
dari hamper seluruh penemuan teknologi. Hampir semua perkembangan teknologi
selalu diawali oleh penemuan dalam fisika. Oleh karena itu penting bagi para kita
para pendidik untuk membangun ketertarikan para murid kepada fisika melalui
pembelajaran yang menginspirasi.
Pada Modul tentang Vektor dan Gerak Lurus Saudara telah mempelajari gerak
dalam satu dimensi yang meliputi Gerak Lurus dan Gerak Lurus Berubah
Beraturan. Pembahasan di dalam modul tersebut dibatasi untuk gerak dalam satu
dimensi. Pada pembahasan tersebut posisi, kecepatan dan percepatan benda cukup
dideskripsikan dalam satu dimensi. Pada modul ini dibahas gerak dalam dua
dimensi atau gerak dalam bidang. Pembahasan gerak dalam bidang di dalam modul
ini dibatasi pada dua jenis gerak yaitu Gerak Parabola dan Gerak Melingkar
Beraturan.
Gerak Parabola merupakan keadaan khusus dari gerak dalam bidang karena
benda yang bergerak mengalami gaya yang arahnya verikal yaitu gaya gravitasi.
Akibat dari pengaruh gaya tersebut, benda mengalami percepatan dalam arah
vertikal tetapi dalam arah horizontal tidak ada percepatan. Keadaan itulah yang
mengakibatkan lintasan benda melengkung.
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Menerapkan konsep teoretis fisika klasik dan fisika modern secara mendalam.
- 1-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 3: Gerak dalam Bidang
C. SUB CP
D. URAIAN MATERI
I. GERAK PARABOLA
Sebuah bola ditendang oleh Lionel Messi dari tengah lapangan bola, bola
melambung kemudian jatuh kembali di di dekat kotak pinalti. Bola yang ditendang
itu melakukan dua gerak sekaligus yaitu gerak vertikal dan gerak horizontal.
Dalam arah vertikal bekerja gaya gravitasi, dan oleh karenanya bola
mengalami percepatan gravitasi yang arahnya menuju pusat bumi. Sementara itu,
dalam arah horisontal, setelah bola lepas tendangan, tidak ada lagi gaya yang
bekerja, dan karenanya dalam arah horisontal bola tidak mengalami percepatan.
Gerak yang dialami oleh bola yang diilustrasikan di atas disebut sebagai Gerak
Parabola, atau dengan kata lain dapat didefinisikan bahwa Gerak Parabola adalah
gabungan gerak lurus beraturan pada sumbu X dan gerak lurus berubah beraturan
pada sumbu Y dengan percepatan gravitasi.
https://www.youtube.com/watch?v=hlW6hZkgmkA
Gerak bola yang disebutkan di atas dapat diilustrasikan secara grafis dalam gambar
3.1
- 2-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 3: Gerak dalam Bidang
3. Vektor V0x: Menyatakan vektor kecepatan awal dalam arah horisontal atau
komponen kecepatan
4. Vektor V0y:
7. Vektor Vx: Vektor kecepatan benda pada waktu tertentu dalam arah X
8. Vektor Vy: Vektor kecepatan benda pada waktu tertentu dalam arah Y
- 3-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 3: Gerak dalam Bidang
Pada gambar 3.1 diperlihatkan bahwa pada saat awal bergerak benda memiliki
kecepatab V0 dan memiliki sudut elevasi α.
Benda bergerak dalam dua dimensi, dalam bidang, yaitu bidang tegak. Gerak
benda dapat dianalisis dengan menguraikan komponen-komponen geraknya ke
dalam komponen gerak dalam arah horizontal dan komponen gerak dalam arah
vertikal.
Tidak ada gaya dalam arah horizontal yang bekerja pada benda. Karena tidak
mengalami gaya dalam arah horisontal maka benda tidak mengalami percepatan
dalam arah horisontal. Karena tidak mengalami percepatan maka komponen
kecepatan dalam arah horisontal bernilai tetap. Dengan kata lain, dalam arah
horisontal benda mengalami Gerak Lurus Beraturan (GLB). Persamaan kecepatan
benda dalam arah horisontal adalah:
- 4-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 3: Gerak dalam Bidang
horisontal pada saat t sama dengan komponen kecepatan awal darlam arah
horisontal (Persamaan (3.1)).
Posisi benda yang melakukan gerak dalam bidang vertikal dapat dinyatakan dalam
dua komponen yaitu posisi dalam arah horisontal dan posisi dalam arah vertikal.
Sebagi contoh, posisi sebuah bola yang sedang melayang di udara setelah ditendang
oleh seorang pemain bola dapat kita nyatakan dengan pernyataan berikut: Bola
berada 10 meter di depan penendang dan 1,5 meter di atas permukaan tanah.
Pernyataan tersebut menyatakan posisi bola dalam dua dimensi.
Berbeda dengan komponen gerak dalam arah horisontal yang tidak mengalami
percepatan, komponen gerak dalam arah vertikal mengalami percepatan tetap yang
arahnya ke bawah sebagai akibat dari gaya gravitasi yang dialaminya.
Karena mengalami percepatan tetap maka komponen gerak benda dalam arah
vertikal bukan gerak lurus beraturan seperti komponen gerak dalam arah horisontal,
melainkan gerak lurus berubah beraturan (GLBB).
- 5-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 3: Gerak dalam Bidang
Dengan menggunakan persamaan 3.1, persamaan (3.5) dapat ditulis dalam bentuk:
Persamaan ini berlaku untuk benda yang sedang bergerak naik maupun turun. Arah
gerak benda naik atau turun dapat diketahui dari hasil perhitungan dengan
menggunakan persamaan 3.6. Apabila 𝑣𝑡𝑦 positif berarti benda sedang bergerak
naik, dan sebaliknya apabila 𝑣𝑡𝑦 negatif berarti benda sedang bergerak turun. Cara
analisis ini sejalan dan konsisten dengan pengertian posisi dan kecepatan yang
dibahas pada Modul 2.
Benda dikatakan mencapai posisi atau titik tertinggi ketika benda sudah tidak
bergerak naik lagi dan belum mulai bergerak turun. Hal tersebut berarti pada titik
tertinggi 𝑣𝑡𝑦 = 0
𝑣𝑡𝑦 = 𝑣𝑜 sin 𝛼 − 𝑔𝑡
𝑣𝑜 sin 𝛼
𝑡𝑦𝑚𝑎𝑥 = ……………………………………. (3.7)
𝑔
- 6-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 3: Gerak dalam Bidang
𝑡𝑦𝑚𝑎𝑥 : Waktu yang diperluka oleh benda mulai dari bergerak sampai mencapai
titik tertinggi (𝑦𝑚𝑎𝑥 )
Telah dibahas di atas bahwa dalam arah vertikal benda mengalami percepatan
gravitasi dan oleh karenanya benda melakukan gerak lurus berubah beraturan
(GLBB).
1
𝑦𝑡 = 𝑦0 + 𝑣0𝑦 𝑡 − 𝑔𝑡 2
2
1
𝑦𝑡 = 𝑦0 + 𝑣0 𝑠𝑖𝑛𝛼𝑡 − 2 𝑔𝑡 2 ……………………………………….. (3.8)
Benda mencapai titik tertinggi ketika benda sudah tidak bergerak lagi ke atas. Posisi
tertinggi benda dapat dihitung dengan memasukkan nilai waktu untuk mencapai
untuk mencapai titik tertinggi, yaitu persamaan (3.7) ke dalam persamaan posisi
vertikal persamaan (3.8):
1
𝑦𝑡 = 𝑦0 + 𝑣0𝑦 𝑡 − 𝑔𝑡 2
2
𝑣0 𝑠𝑖𝑛𝛼 1 𝑣0 𝑠𝑖𝑛𝛼 2
𝑦𝑚𝑎𝑥 = 𝑦0 + 𝑣0 𝑠𝑖𝑛𝛼 ( )− 𝑔( )
𝑔 2 𝑔
1 𝑣0 𝑠𝑖𝑛𝛼 2
𝑦𝑚𝑎𝑥 = 𝑦0 + 2 ( ) …………………………………… (3.9)
𝑔
- 7-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 3: Gerak dalam Bidang
Titik terjauh
Titik terjauh benda dicapai ketika benda tepat mencapai permukaan tanah, pada
saat itu benda tidak lagi bergerak baik dalam arah vertikal maupun dalam arah
horisontal.
Posisi titik terjauh benda dapat dicari dengan memasukan nialai waktu t agar benda
mencapai tanah ke dalam persalaam posisi horisontal, yaitu persamaan (3.4).
Sementara itu, waktu t yang diperlukan agar benda sampai di tanah dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan (3.8) dengan memasukan nilai 𝑦𝑡 = 0.
Kecepatan benda pada suatu saat 𝑣𝑡 merupakan resultan dari komponen kecepatan
dalam arah horisontal 𝑣𝑡𝑥 dan kecepatan dalam arah vertikal 𝑣𝑡𝑦 . Karena 𝑣𝑡𝑥 dan
𝑣𝑡𝑦 saling tegak lurus maka
2 2
𝑣𝑡 = √𝑣𝑡𝑥 + 𝑣𝑡𝑦 ………………………….. (3.10)
Arah 𝑣𝑡 dapat dicari dengan menghitung 𝑡𝑔𝛼 dari 𝑣𝑡𝑦 dengan 𝑣𝑡𝑥
𝑣𝑡𝑥
𝛼
𝑣𝑡𝑦
𝑣𝑡
- 8-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 3: Gerak dalam Bidang
𝑣𝑡𝑦
𝑡𝑔 𝛼 =
𝑣𝑡𝑥
Contoh 1:
a. Tentukanlah besar dan arah kecepatan bola pada saat 0,5s sejak
meninggalkan permukaan meja?
Diketahui:
Penyelesaian:
𝑣0 = 10 𝑚/𝑠
𝑦0 = 2𝑚
𝑥𝑚𝑎𝑥
a. Kecepatan bola pada saat 0,5 s sejak meninggalkan permukaan meja, 𝑣0,5
- 9-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 3: Gerak dalam Bidang
𝑣0,5 adalah resultan dari 𝑣0,5 dalam arah horisontal yaitu 𝑣0,5𝑥 dan 𝑣0,5
dalam arah vertikal 𝑣0,5𝑦
Maka,
Arah kecepatan bola pada saat 0,5 s sejak bola meninggalkan permukaan
meja:
10 m/s
β
-4,9 m/s
11,136 m/s
- 10 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 3: Gerak dalam Bidang
−4,9
𝑡𝑔 𝛽 = = - 0,40
10
𝛽 = -26,10
𝑥05 = 𝑥0 + 𝑣𝑥 𝑡
𝑥05 = 0 + 10 (0,5 ) = 5 𝑚
1
𝑦0,5 = 𝑦0 + 𝑣0 𝑠𝑖𝑛𝛼 − 𝑔𝑡 2
2
1
𝑦0 = 2 + 0 − (9,8)(0,5)2 = 2 − 1,225 = 0,775 𝑚
2
𝑥𝑚𝑎𝑥 = 𝑥0 + 𝑣𝑥 𝑡
𝑥0 = 0 𝑚; 𝑣𝑥 = 10 𝑚/𝑠
- 11 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 3: Gerak dalam Bidang
1
𝑦𝑡 = 𝑦0 + 𝑣0𝑦 𝑡 − 𝑔𝑡 2
2
𝑚
𝑦𝑡 = 0 𝑚; 𝑦0 = 2 𝑚; 𝑣0𝑦 = 0 (𝑏𝑜𝑙𝑎 𝑚𝑒𝑙𝑢𝑛𝑐𝑢𝑟 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑡𝑎𝑟)
𝑠
1
0 = 2 + 0 − (9,8)𝑡 2
2
2 = 4,9 𝑡 2
𝑡 = 1,565 𝑠
Jadi, bola mencapai lantaiu pada saat 1,565 s sejak meninggalkan meja.
𝑥𝑚𝑎𝑥 = 0 + 10 (1,565)
𝑥𝑚𝑎𝑥 = 15,65 𝑚
Jadi posisi bola mengenai lantai adalah 15,65 m dari kaki meja.
Contoh 2:
Sebuah bola basket dilemparkan oleh seorang pemain basket. Bola dilemparkan
dari ketinggian 1,5 m di atas permukaan tanah dengan kecepatan awal 15 m/s dan
sudut elevasi 450.
- 12 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 3: Gerak dalam Bidang
d. Di manakah posisi bola dalam arah horisontal dan vertikal pada saat 2 s sejak
dilemparkan?
e. Hitunglah besar dan arah kecepatan bola pada saat 3 s sejak bola
dilemparkan!
Penyelesaian:
15 m/s
450
1,5
m
Lintasan bola melengkung seperti gambar di atas karena dua sebab yaitu
bola dilemparkan dengan memiliki dua komponen kecepatan yaitu
kecepatan dalam arah horisontal dan kecepatan dalam arah vertikal. Sebab
- 13 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 3: Gerak dalam Bidang
kedua adalah kecepatan dalam arah horisontal nilai dan arahnya tetap
sementara itu kecepatan dalam arah verikal berubah secara teratur akibat
pengaruh percepatan gravitasi bumi.
- 14 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 3: Gerak dalam Bidang
Vx
β
vy
𝑚
Kecepatan bola, v = √10,60662 + −18,79342 = 21,58
𝑠
tg β = (-18,7934/10,6066)
tg β = -1,78
β = -60,700
vox = vo cos θ
- 15 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 3: Gerak dalam Bidang
vx = vox = vo cos θ
x = vx . t = vo cos θ . t
- 16 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 3: Gerak dalam Bidang
Pada setiap interval waktu yang sama partikel (ujung jarum) menempuh
busur yang sama panjangnya. Partikel berputar satu kali putaran, berarti
menempuh busur 360o yang panjang lintasannya merupakan keliling lingkaran
sebesar 2πR. sehingga 2πR = 3600. Sudut datar yang ditempuh partikel itu
dinyatakan dalam 𝜃
Video: https://www.youtube.com/watch?v=bpFK2VCRHUs
https://www.youtube.com/watch?v=bpFK2VCRHUshttps://www.y
outube.com/watch?v=bpFK2VCRHUs
Gerak melingkar beraturan adalah gerak partikel menurut sebuah
lingkaran dengan laju konstan. Vektor kecepatan, arah vektor kecepatannya
berubah terus-menerus, tetapi lajunya atau nilai kecepatannya tetap.
Satuan radian.
3600 = 2π radian
= 3600 /2 . 3,14
- 17 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 3: Gerak dalam Bidang
Satu radian (disingkat rad) adalah besar sudut datar yang berhadapan dengan
busur yang panjangnya R dari lingkaran. Panjang busur yang ditempuh partikel
sama dengan sudut datar dikalikan jari-jari, dan dirumuskan :
𝑆 = 𝜃𝑅
Kecepatan sudut (𝜔) suatu objek adalah sudut (𝜃) bergerak melalui diukur dalam
radian (rad) dibagi dengan waktu (t) yang diambil untuk bergerak melalui sudut
itu. Ini berarti bahwa unit untuk kecepatan sudut adalah radian per detik (rad s-1).
Waktu yang diperlukan partikel untuk menempuh satu kali putaran disebut
periode yang
Kecepatan anguler partikel pada suatu gerak melingkar beraturan, ialah besar
sudut yang ditempuh partikel yang bergerak beraturan yang lintasannya lingkaran
tiap sekon. Besar kecepatan anguler:
𝜔 = 3600 /𝑇
𝜔 = 2𝜋/𝑇
Kecepatan linear partikel pada suatu gerak melingkar beraturan ialah kecepatan
partikel untuk mengelilingi satu putaran yang arahnya selalu menyinggung
lintasannya, dan tegak lurus dengan jari-jari lingkaran. Besar kecepatan linear :
𝑣 = 2𝜋𝑅/𝑇
𝑣 = 𝜔𝑅
- 18 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 3: Gerak dalam Bidang
Ketika sebuah objek bergerak dalam lingkaran dengan kecepatan konstan, kita
menyebut benda tersebut bergerak melingkar beraturan (uniform circular motion).
Nilai kecepatan benda tersebut konstan, akan tetapi arahnyan selalu berubah.
Video :
https://www.youtube.com/watch?v=9s1IRJbL2Co
- 19 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 3: Gerak dalam Bidang
Pada Gambar 3.2 di atas, sebuah benda atau partikel bergerak melingkar dari titik
B ke titik C dalam selang waktu Δt dengan menempuh jarak Δs menelusuri busur s
- 20 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 3: Gerak dalam Bidang
yang membuat sudut Δθ. Perubahan vektor kecepatan adalah v2 – v1= Δv, yang
ditunjukkan pada sebelah atasnya.
Jika Δt sangat kecil (mendekati nol), maka Δs dan Δθ juga sangat kecil dan v2
hampir paralel dengan v1, dan Δv akan tegak lurus terhadap keduanya. Dengan
demikian Δv menuju ke arah pusat lingkaran. Karena a, tas mempunyai arah yang
sama dengan Δv, maka a juga menu ke arah pusat lingkaran. Dengan demikian,
percepatan ini disebut percepatan sentripetal dan diberi notasi as.
Perhatikan kembali Gambar 3.2 di atas, AB tegak lurus terhadap v1 dan AC tegak
lurus v2. Sudut yang dibentuk oleh AB dan AC adalah Δθ. Sudut Δθ juga merupakan
sudut antara v1 dan v2, karena AB tegak lurus dengan v1 dan AC tegak lurus dengan
v2. Dengan demikian, vektor v2, v1, dan Δv, akan tampak seperti pada Gambar 3,2
di atas yang berbentuk segitiga yang sebangun dengan segitiga PQR di sebelah
atasnya. Dengan menggunakan konsep kesebangunan segitiga dan dengan
mengambil Δθ yang kecil (dengan memakai Δt sangat kecil) dan v1 = v2 = v, maka
dapat dituliskan:
Δv/v = Δl/R
Δv = Δl.v/R
Δv/Δt = (Δl/Δt).v/R
karena as = Δv/Δt dan Δl/Δt laju linier v dari benda tersebut, maka persamaannya
menjadi:
as = v.v/R
as = v2/R
- 21 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 3: Gerak dalam Bidang
Vektor percepatan menuju ke arah pusat lingkaran, tetapi vektor kecepatan selalu
menunjuk ke arah gerak yang tangensial terhadap lingkaran. Dengan demikian,
vektor kecepatan dan percepatan tegak lurus satu sama lain pada setiap titik di
jalurnya untuk gerak melingkar beraturan, seperti Gambar 3.3 di bawah ini.
Contoh 1:
- 22 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 3: Gerak dalam Bidang
Penyelesaian:
𝑣2
𝐹=𝑚
𝑟
𝑚 𝑣2 (80)(4)2
𝑟= = = 2,13 𝑚
𝐹 600
Contoh 2:
Penyelesaian:
𝜃
N sin 𝜃
- 23 -